Anda di halaman 1dari 6

Jurnal El-Hamra (Kependidikan dan Kemasyarakatan)

Vol. 3. No. 3 Oktober 2018 – ISSN 2528-3650


http://ejournal.el-hamra.id/index.php/jkk

PROSEDUR MANAJEMEN KELAS

Puji Uripin
Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam IAIN Purwokerto

Abstract The teacher will not success to create the good learning process without planning,
organizing, directing, supervising the class. Before learning begins the teacher must manage the
class well until the learning process is completed. The class management is an activity to create and
maintain optimal conditions for an effective and efficient teaching and learning process. The class
management is intended to create good conditions of the class which allows students to act
according to their abilities. The class management procedures include preventive dimensions and
curative dimensions, all of which are efforts to create effective and efficient learning processes to
achieve the learning goals.
Key Words: Procedure, Class Management

Abstrak: Seorang guru tidak akan sukses menciptakan proses pembelajaran yang baik tanpa
adanya perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan kelas. Sebelum pembelajaran di
mulai guru harus mengelola kelas dengan baik hingga selesai proses pembelajaran. Manajemen
kelas merupakan kegiatan menciptakan dan mempertahankan kondisi optimal bagi terjadinya
proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Manajemen Kelas dimaksudkan untuk
menciptakan kondisi di dalam kelompok kelas yang berupa lingkungan kelas yang baik, yang
memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan kemampuannya. Prosedur manajemen kelas meliputi
dimensi pencegahan (preventif) dan dimensi penyembuhan (kuratif) yang semuanya merupakan
upaya menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mencapai mencapai tujuan
pembelajaran.
Kata kunci: Prosedur, Manajemen Kelas

PENDAHULUAN guru dan para anak didiknya di dalam kelas.


Sekolah adalah untuk anak didik. Tugas uta- Karena itu manajemen atau pengelolaan atas
ma pendidik (guru) adalah mengusahakan agar kelas merupakan hal utama dalam menunjang
setiap anak didik dapat belajar dengan efektif; terciptanya proses belajar yang menyenangkan
baik secara individual ataupun secara kelompok. dan pencapaian prestasi belajar, serta prosedur
Artinya, mereka patut merasa betah atau merasa manajemen kelas untuk menentukan termasuk
senang belajar di sekolah dan mereka dapat dalam dimensi preventif atau dimensi kuratif.
mencapai prestasi belajar yang tinggi. Meskipun
banyak tempat untuk anak melakukan kegiatan Rumusan Masalah
belajar, sesungguhnya filosofi kehadiran sekolah Berdasar paparan masalah tersebut di atas,
sepatutnya dipandang sebagai tempat terbaik maka rumusan masalah dalam penulisan adalah
bagi terjadinya proses belajar dan bagi bagaimana prosedur manajemen kelas untuk
pencapaian prestasi belajar yang tinggi itu. pembelajaran yang afektif?
Kelas merupakan segmen sosial dari kehi-
dupan sekolah secara keseluruhan. Gairah proses Tujuan Penulisan
belajar dan semangat pencapaian prestasi belajar Adapun tujuan dari penulisan ini adalah
yang tinggi, amat tergantung pada pembiasaan menjelaskan dan menggambarkan prosedur
sehari-hari atas kehidupan yang terjadi di antara

63
Puji Uripin
Prosedur Manajemen Kelas

manajemen kelas untuk pembelajaran yang a. Kelas dalam arti sempit: ruangan yang dibatasi
afektif. oleh empat dinding, tempat sejumlah siswa
berkumpul untuk mengikuti Proses Belajar
Manfaat Penulisan Mengajar. Kelas dalam pengertian tradisional
Manfaat yang diharapkan dari penulisan ini ini, mengandung sifat statis karena sekedar
adalah menunjuk pengelompokan siswa menurut
a. Dalam tataran teori, penulisan ini menjadi tingkat perkembangannya, antara lain ber-
perbendaharaan kajian dalam manajemen dasarkan pada batas umur kronologis masing-
pendidikan. masing.
b. Dalam tataran praktis, penulisan ini menjadi b. Kelas dalam arti luas: suatu masyarakat kecil
salah satu bahan referensi para praktisi pen- yang merupakan bagian dari masyarakat
didikan dan peneliti lainnya untuk mengkaji sekolah, yang sebagai satu kesatuan
hal yang serupa. diorganisir menjadi unit kerja yang secara
dinamis menyelenggarakan kegiatan belajar
LANDASAN TEORI mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu
Manajemen Kelas tujuan.
Pengelolaan merupakan terjemahan dari
kata “Management“. Karena terbawa oleh Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa kelas
derasnya arus penambahan kata pungut kedalam diartikan sebagai ruangan belajar atau rom-
Bahasa Indonesia, maka istilah Inggris tersebut bongan belajar, yang dibatasi oleh empat dinding
kemudian di Indonesiakan menjadi “Manajemen“. atau tempat peserta didik belajar, dan tingkatan
Arti dari Manajemen adalah pengelolaan, penye- (grade). Ia juga dapat dipandang sebagai
lenggaraan, ketatalaksanaan penggunaaan sum- kegiatan belajar yang diberikan oleh guru dalam
ber daya secara efektif untuk mencapai tujuan/ suatu tempat, ruangan, tingkat dan waktu
sasaran yang diinginkan (Partanto dan al-Barry, tertentu.
1994: 434). Maka, dapat disimpulkan bahwa Setelah berbicara tentang pengertian dari
pengelolaan/ manajemen adalah penyelenggara- manajemen dan kelas di atas, maka di bawah ini
an atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola para ahli pendidikan mendefinisikan manajemen
dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. kelas, antara lain:
Manajemen menurut Hasibuan (2004: 54) adalah a. Hadari Nawawi berpendapat bahwa Mana-
ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan jemen Kelas diartikan sebagai kemampuan
sumber daya manusia dan sumber-sumber guru atau wali kelas dalam mendayagunakan
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai potensi kelas berupa pemberian kesempatan
suatu tujuan tertentu. yang seluas-luasnya pada setiap personal
Di dalam didaktik terkandung suatu penger- untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang
tian umum mengenai kelas, yaitu sekelompok kreatif dan terarah, sehingga waktu dan dana
siswa pada waktu yang sama menerima yang tersedia dapat dimanfaatkan secara
pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. efisien untuk melakukan kegiatan-kegiatan
Sedangkan kelas menurut pengertian umum kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan
dapat dibedakan atas dua pandangan, yaitu perkembangan murid (Hadari Nawawi, 1982:
pandangan dari segi fisik dan pandangan dari 115). Dari uraian diatas jelas bahwa program
segi siswa (Partanto dan al-Barry, 1994: 18). kelas akan berkembang bilamana guru/wali
Menurut Suharsimi Arikunto dalam buku Syaiful kelas mendayagunakan secara maksimal
Bahri Djamarah berjudul Strategi Belajar potensi kelas yang terdiri dari tiga unsur
Mengajar, kelas adalah suatu kelompok orang yaitu; guru, murid, dan proses atau dinamika
yang melakukan kegiatan belajar bersama yang kelas.
mendapatkan pembelajaran dari guru”. Dalam b. Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa
pengertiannya yang lain kelas adalah “sekelom- “Manajemen Kelas adalah suatu usaha yang
pok siswa yang pada waktu yang sama menerima dilakukan oleh penanggung-jawab kegiatan
pelajaran yang sama dan guru yang sama” belajar-mengajar atau yang membantu de-
(Djamarah, 2002: 196). ngan maksud agar dicapainya kondisi yang
Disamping itu, Hadari Nawawijuga (1982: optimal, sehingga dapat terlaksana kegiatan
116) memandang kelas dari dua sudut, sebagai belajar sepertiyang diharapkan.”
berikut:

64
Jurnal El-Hamra (Kependidikan dan Kemasyarakatan)
Vol. 3. No. 3 Oktober 2018 – ISSN 2528-3650
http://ejournal.el-hamra.id/index.php/jkk

c. Syaiful Bahri Djamarah berpendapat bahwa Kelas produknya harus sesuai dengan tujuan
“Manajemen Kelas adalah suatu upaya yang hendak dicapai. Sedangkan tujuan
memberdayagunakan potensi kelas yang ada manajemen kelas secara khusus dibagi menjadi
seoptimal mungkin untuk mendukung proses dua yaitu tujuan untuk siswa dan guru.
interaksi edukatif mencapai tujuan pem- a. Tujuan Untuk Siswa:
belajaran” (Djamarah, 2000: 173). 1) Mendorong siswa untuk mengembangkan
tanggung-jawab individu terhadap tingkah
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dan lakunya dan kebutuhan untuk mengontrol
masih banyak lagi pendapat yang lain, maka diri sendiri.
dapat ditarik kesimpulan bahwa Manajemen 2) Membantu siswa untuk mengetahui
Kelas merupakan upaya mengelola siswa di tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib
dalam kelas yang dilakukan untuk menciptakan kelas dan memahami bahwa teguran guru
dan mempertahankan suasana/kondisi kelas merupakan suatu peringatan dan bukan
yang menunjang program pengajaran dengan kemarahan.
jalan menciptakan suasana yang menyenangkan 3) Membangkitkan rasa tanggung-jawab
dan mempertahankan motivasi siswa untuk untuk melibatkan diri dalam tugas maupun
selalu ikut terlibat dan berperan serta dalam pada kegiatan yang diadakan.
proses pendidikan di sekolah.
Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
Tujuan Manajemen Kelas pada manajemen kelas adalah agar setiap anak
Tujuan manajemen kelas pada hakikatnya dikelas dapat bekerja dengan tertib, sehingga
telah terkandung dalam tujuan pendidikan, baik segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif
secara umum maupun khusus. Secara umum dan efisien.
tujuan manajemen kelas adalah penyediaan b. Tujuan Untuk Guru:
fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar 1) Untuk mengembangkan pemahaman dalam
siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan penyajian pelajaran dengan pembukaan yang
intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan lancar dan kecepatan yang tepat.
itu memungkinkan siswa untuk belajar dan 2) Untuk dapat menyadari akan kebutuhan siswa
bekerja, terciptanya suasana sosial yang dan memiliki kemampuan dalam memberi
memberikan kepuasan, suasana disiplin, petunjuk secara jelas kepada siswa.
perkembangan intelektual, emosional dan sikap, 3) Untuk mempelajari bagaimana merespon
serta apresiasi para siswa (Sudirman N, dkk., secara efektif terhadap tingkah laku siswa
1987: 312). Adapun tujuan dari manajemen kelas yang mengganggu.
adalah sebagai berikut: 4) Untuk memiliki strategi remedial yang lebih
a. Agar pengajaran dapat dilakukan secara komprehensif yang dapat digunakan dalam
maksimal, sehingga tujuan pengajaran dapat hubungan dengan masalah tingkah laku siswa
dicapai secara efektif dan efisien. yang muncul di dalam kelas (Bahri Djamarah,
b. Untuk memberi kemudahan dalam usaha 2005: 148).
memantau kemajuan siswa dalam pelajaran-
nya. Dengan Manajemen Kelas, guru mudah Maka dapat disimpulkan bahwa agar setiap
untuk melihat dan mengamati setiap kema- guru mampu menguasai kelas dengan menggu-
juan/ perkembangan yang dicapai siswa, nakan berbagai macam pendekatan dengan
terutama siswa yang tergolong lamban. menyesuaikan permasalahan yang ada, sehingga
c. Untuk memberi kemudahan dalam mengang- tercipta suasana yang kondusif, efektif dan
kat masalah-masalah penting untuk dibica- efisien.
rakan dikelas demi perbaikan pengajaran
pada masa mendatang. PEMBAHASAN
Implementasi Manajemen Kelas
Jadi, manajemen kelas dimaksudkan untuk Peningkatan mutu pendidikan sekolah perlu
menciptakan kondisi di dalam kelompok kelas di dukung kemampuan mengelola dan melak-
yang berupa lingkungan kelas yang baik, yang sanakan manajemen kelas. Sekolah ataupun kelas
memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan perlu berkembang maju dari tahun ke tahun.
kemampuannya. Kemudian, dengan Manajemen Karena itu, hubungan baik guru dengan murid

65
Puji Uripin
Prosedur Manajemen Kelas

perlu diciptakan agar terjalin iklim dan suasana guru harus siap segalanya dalam pembelajaran.
pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Dalam pembelajaran perilaku guru juga mem-
Demikian halnya penataan penampilan fisik dan pengaruhi dalam pembelajaran dan siswanya.
kelas perlu dibina agar kelas menjadi lingkungan Tahap-tahap pengelolaan dan pelaksanaan
pendidikan yang dapat menumbuhkan kreati- proses belajar mengajar dapat dirinci sebagai
vitas, disiplin, dan semangat belajar peserta berikut:
didik. a. Perencanaan, meliputi:
Dalam kerangka inilah dirasakan perlunya 1) Menetapkan apa yang mau dilakukan,
implementasi manajemen kelas. Untuk meng- kapan dan bagaimana cara melakukannya.
implementasikan manajemen kelas secara efektif 2) Membatasi sasaran dan menetapkan
dan efisien, guru perlu memiliki pengetahuan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil
mengelola pembelajaran dalam kelas, peren- yang maksimal melalui proses penentuan
canaan, dan pandangan yang luas tentang kelas. target.
Disamping itu wibawa guru harus ditumbuhkem- 3) Mengembangkan alternatif-alternatif
bangkan dengan meningkatkan sikap kepedulian, 4) Mengumpulkan dan menganalisis
semangat mengajar, disiplin mengajar, ketela- informasi
danan dan hubungan manusiawi sebagai moral 5) Mempersiapkan dan mengkomunikasikan
perwujudan iklim kerja yang konduksif. rencana-rencana dari keputusan-
Lebih lanjut, guru di tuntut untuk melakukan keputusan.
fungsinya sebagai manajer/guru dalam mening- b. Pengorganisasian, meliputi:
katkan proses pembelajaran, dengan memanaj 1) Menyediakan fasilitas, perlengkapan, dan
kelas, membina, dan memberikan saran-saran tenaga kerja yang diperlukan untuk
positif kepada siswa. Di samping itu, guru juga penyusunan kerangka yang efisien dalam
harus melakukan tukar fikiran, sumbangan saran melaksanakan rencana-rencana melalui
dan lain sebagainya. suat proses penetapan kerja yang
Dalam rangka mengimplementasikan mana- diperlukan untuk menyelesaikannya.
jemen kelas secara efektif dan efisien, guru harus 2) Memgelompokkan komponen kerja ke
berkreasi dalam meningkatkan manajemen kelas. dalam struktur organisasi secara teratur.
Guru adalah teladan dan panutan langsung para 3) Membentuk setruktur wewenang dan
peserta didik dikelas. Oleh karena itu, guru perlu mekanisme koordinasi
siap dengan segala kewajiban, baik manajemen 4) Merumuskan dan menetapkan metode dan
maupun persiapan isi materi pengajaran. Guru prosedur
juga harus mengorganisasikan kelasnya dengan 5) Memilih, mengadakan pelatihan dari
baik. Jadwal pelajaran, pembagian peserta didik, pendidkan tenaga kerja serta mencari
kebersihan, keindahan dan ketertiban kelas, sumber-sumber lain yang diperlukan.
pengaturan tempat duduk peserta didik, penem- c. Pengarahan, meliputi:
patan alat-alat dan lain-lain harus dilakukan 1) Menyusun kerangka waktu dan biaya
dengan sebaik-baiknya. Suasana kelas yang secara terperinci.
menyenangkan dan penuh disiplin sangat diper- 2) Memprakarsai dan menampilkan
lukan untuk mendorong semangat belajar kepemimpinan dalam melaksanakan
peserta didik, kreativitas dan daya cipta guru rencana dan pengambilan keputusan.
untuk mengemplementasikan manajemen kelas 3) Mengeluarkan intruksi-intruksi yang
perlu terus menerus didorong dan dikembang- spesifik.
kan (Mulyasa, 2002: 57-58). 4) Membimbing, memotivasi, dan melakukan
Dengan kata lain perilaku seorang guru juga sepervisi.
mempengaruhi orang lain agar mau bekerja d. Pengawasan, meliputi:
sama melahirkan gaya guru itu tersendiri. Gaya 1) mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di
guru ialah suatu pola perilaku mempengaruhi bandingkan dengan rencana.
siswa. Gaya guru dapat berubah sesuai dengan 2) Melaporkan penyimpangan untuk tindakan
perubahan situasi yang di hadapi (Yamin, Maisah, korelasi dan merumuskan tindakan
2009: 18). korelasi, menyusun standar-setandar dan
Maka dapat disimpulkan bahwa guru saran-saran.
mengimplementasikan manajemen kelas harus 3) Menilai pekerjaan dan melakukan tindakan
dengan baik. Sebelum pembelajaran di mulai korelasi terhadap penyimpangan-penyim-

66
Jurnal El-Hamra (Kependidikan dan Kemasyarakatan)
Vol. 3. No. 3 Oktober 2018 – ISSN 2528-3650
http://ejournal.el-hamra.id/index.php/jkk

pangan (Ahmadi dan Tri Prasetyo, 2005: 4) Memberi petunjuk yang jelas, petunjuk ini
32-33). dapat dilakukan untuk materi yang disam-
paikan, tugas yang diberikan, dan perilaku
Dapat di simpulkan bahwasanya pengelo- peserta didik.
laan dalam pembelajaran tanpa adanya rencana, 5) Menegur, tegur peserta didik bila menunjuk-
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, ma- kan perilaku yang menyimpang dan meng-
ka pelaksanaan pembelajaran itu tidak akan ganggu.
tersusun dengan baik dan tertib. Dengan adanya 6) Memberikan penguatan perilaku peserta didik
semua itu maka melaksanakan pembelajaran yang positif agar menjadi contoh kepada
akan terlaksana dengan mudah. peserta didik lainnya.

Prosedur Manajemen Kelas Sedangkan dalam Ali Rohmad, yang bisa


Pengertian prosedur manajemen kelas sukar dilakukan dalam penetapan prosedur preventif
dipisahkan dengan pengertian manajemen kelas. menurut maslahah adalah:
Karena manajemen kelas adalah pekerjaannya, 1) Peningkatan kesadaran guru sebagai pendidik
sedangkan prosedur manajemen kelas adalah bahwa apapun corak proses pendidikan yang
langkah-langkah bagaimana pekerjaan itu diker- terjadi pada diri siswa adalah menjadi
jakan. Manajemen kelas diartikan sebagai tanggungjawab guru.
kegiatan menciptakan dan mempertahankan 2) Peningkatan kesadaran siswa atas
kondisi optimal bagi terjadinya proses belajar kewajibannya.
mengajar yang efektif dan efisien, maka prosedur 3) Penampilan sikap guru terhadap siswa harus
manajemen kelas dapat diartikan sebagai lang- dilandasi dengan ketulusan dalam
kah-langkah kegiatan yang dilaksanakan bagi mendukung kegiatan pendidikan.
terciptanya kondisi optimal agar proses belajar 4) Pengenalan terhadap tingkah laku.
dapat berlangsung secara efektif dan efisien. 5) Penemuan alternative pengelolaan kelas.
Prosedur manajemen kelas dapat dikate- 6) Pembuatan kontrak sosial (Rohmad, 2009:
gorikan menjadi 2, yaitu: 82-83).
a. Prosedur manajemen kelas dimensi
pencegahan (preventif) b. Prosedur manajemen kelas dimensi
Prosedur preventif merupakan inisiatif guru penyembuhan (kuratif)
dan wali kelas untuk menciptakan kondisi yang Prosedur manajemen dimensi kuratif adalah
baru dari reaksi biasa menjadi reaksi edukatif langkah atau tindakan penyembuhan terhadap
dengan senantiasa membangkitkan motivasi tingkah laku menyimpang yang dapat meng-
belajar siswa. Menurut Mulyani dalam ganggu proses belajar mengajar. Prosedur kuratif
mengembangkan keterampilan manajemen siswa merupakan inisiatif guru dan wali kelas untuk
yang bersifat preventif, guru dapat menggunakan mengatasi perbuatan siswa yang menyimpang
kemam-puannya dengan cara berikut: atau negatif dan membimbing agar perbuatan
1) Menunjukkan sikap tanggap, dalam tugas negatif tersebut tidak terulang.
mengajarnya guru harus terlibat secara fisik Dalam bukunya Mulyadi, Johar Purnama
maupun mental dalam arti guru selalu mengemukakan langkah dalam prosedur
memiliki waktu untuk semua perilaku peserta manajemen dimensi kuratif sebagai berikut:
didik. 1) Mengidentifikasi masalah siswa
2) Membagi perhatian, guru harus mampu Guru mengidentifikasi jenis penyimpang-
membagi perhatian kepada semua peserta an dan latar belakang terjadinya penyim-
didik. Perhatian ini dapat bersifat verbal pangan tersebut.
maupun visual. 2) Menganalisis masalah
3) Memusatkan perhatian kelompok, memper- Guru menganalisis dan menyimpulkan
tahankan dan meningkatkan keterlibatan pe- latar belakang masalah tersebut untuk selan-
serta didik dengan cara memusatkan kelom- jutnya menentukan alternatif penyelesaian-
pok pada tugas-tugasnya dari waktu ke waktu. nya.
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara 3) Menentukan alternatif pemecahan masalah
melatih tanggungjawab peserta didik ter- yang paling tepat.
hadap tugasnya. 4) Mendapat balikan (feed back).

67
Puji Uripin
Prosedur Manajemen Kelas

Guru melaksanakan monitoring dari Nawawi, Hadari. 1982. Organisasi Sekolah dan
pemecahan masalah yang sudah dilakukan Pengelolaan Kelas Sebagai Lembaga
(Mulyadi, 2009: 25-26). Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung.
______________ 1989. Organisasi Sekolah Dan
DAFTAR PUSTAKA Pengelolaan Kelas. Jakarta: CV. Haji
Masagung.
Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetyo. 2005. Pius A. Partanto, M. Dahlan al-Barry. 1994.Kamus
Strategi Belajar Mengajar Untuk Fakultas Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.
Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: CV. Sudirman N, dkk. 1987.Ilmu Pendidikan.
Pustaka Setia. Bandung: Remadja Karya.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Rohmad, Ali. 2009. Kapita Selekta Pendidikan.
Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Yogyakarta: TERAS.
Rineka Cipta. Yamin, Martinis dan Maisah. 2009.Manajemen
____________________ 2002.Strategi Belajar Mengajar. Pembelajaran Kelas Strategi Meningkatkan
Cet. II. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Mutu Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada
_____________________ 2005. Guru Dan Anak Didik Press.
Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan
Teoritis Psikologis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
E. Mulyasa. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah
Konsep, Strategi, Dan Implementasi.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Hasibuan, Malayu S. P. 2004. Dasar-dasar
Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyadi. 2009.Classroom Management. Malang:
UIN-Malang Press.

68

Anda mungkin juga menyukai