EVALUASI PEMBELAJARAN
Dosen Pembimbing : Dr.Soeprijanto,M.Pd
Oleh :
Abstrak
PEMBAHASAN
Penilaian
Penilaian merupakan bagian integral dari sebuah pembelajaran. Dalam
setiap pembelajaran, penilaian berfungsi untuk mengukur sejauh mana
siswa dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Penilaian di dalam pembelajaran membantu guru dalam mengevaluasi
keefektifan kurikulum, strategi mengajar dan kegiatan belajar yang
mencakup kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa. Menurut
Arifin (2013:4), penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis
dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan
hasil belajar siswa dalam rangka membuat keputusan-keputusan
berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu. Penilaian bukan hanya
sebatas nilai saja, namun melalui penilaian guru dapat merayakan
pencapaian dan mendukung siswa dalam menghadapi tantangan belajar.
Ada tiga tipe penilaian siswa yang berbeda dan memiliki sasaran masing-
masing, yaitu:
1. Penilaian atas pembelajaran (atau penilaian sumatif), merangkum
pencapaian siswa pada akhir tahun ajaran. Penilaian ini memonitor
seberapa baik siswa telah belajar apa yang diajarkan guru dan dilaporkan
sebagai sebuah angka atau huruf.
2. Penilaian bagi pembelajaran (atau penilaian formatif),
memberikan tanggapan deskriptif utuk meningkatkan
pembelajaran dan proses pembelajaran. Penilaian ini menolong
siswa mengklarifikasi makna dan mengatasi hambatan
pembelajaran. Penilaian ini dapat menciptakan kepercayaan diri
siswa mengenai kemampuan mereka untuk belajar dan menantang
siswa meneruskan serta meningkatkan pembelajaran mereka.
3. Penilaian sebagai pembelajaran, siswa belajar dari menilai
kemajuan mereka sendiri. Siswa mempraktekkan penilaian diri
sendiri terhadap pembelajaran mereka, pengetahuan, keterampilan,
kreativitas dan sifat mereka. Siswa juga belajar menentukan tujuan
yang bermakna dan realistis.
(Brummelen, 2011:150).
Ketiga tipe penilaian ini tidak selalu berbeda, oleh karena itu
penilaian yang tepat mencoba mencari tahu seberapa baik siswa telah
mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Karena tidak semua
hasil pembelajaran dapat diukur secara penuh, kecuali guru dapat
melihat siswa mengaplikasikan apa yang sudah dipelajarinya dalam
kehidupan nyata yang relevan.
KESIMPULAN
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi siswa menjadi
manusia Indonesia berkualitas. Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu
pada Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan. Standar penilaian bertujuan untuk menjamin: 1) perencanaan
penilaian siswa sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan
berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, 2) pelaksanaan penilaian siswa
secara professional, terbuka, edukatif, efektif, efisien dan sesuai dengan
konteks sosial budaya, dan 3) pelaporan hasil penilaian siswa secara
objektif, akuntabel dan informatif.
Dalam menyusun rencana pembelajaran, guru perlu memperhatikan
instrumen penilaian yang digunakan harus memantau proses, kemajuan
dan perbaikan hasil belajar siswa secara berkesinambungan. Karena
penilaian memiliki makna yang penting, baik bagi siswa, guru maupun
sekolah. Adapun makna penilaian bagi setiap pihak adalah:
1. Bagi siswa, untuk mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil
mengikuti pelajaran; kompetensi apa saja yang sudah tercapai selama
siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar.
2. Bagi guru, untuk mengetahui siswa yang berhak melanjutkan
pelajarannya karena sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM); untuk mengetahui apakah materi pelajaran yang diajarkan
sudah sesuai bagi siswa, sehingga tidak membutuhkan perubahan;
untuk mengetahui apakah strategi, metode dan pendekatan yang
digunakan sudah sesuai.
3. Bagi sekolah, untuk mengetahui penilaian yang diadakan oleh guru
sudah sesuai dengan kondisi belajar dan kultur akademik sekolah;
informasi penilaian yang diperoleh menjadi acuan apakah sekolah
sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP); informasi
penilaian dapat menjadi bahan acuan bagi sekolah untuk menyusun
program pendidikan untuk masa yang akan datang lebih baik.
(Widoyoko, 2013)
Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan dengan terencana
dan baik mulai dari penentuan instrumen, penyusunan instrumen,
telaah instrumen, pelaksanaan penilaian, analisis hasil penilaian dan
program tindak lanjut hasil penilaian. Ketika hal ini dilakukan maka
guru dapat meningkatkan mutu hasil belajar siswa dalam pencapaian
kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan secara maksimal
setelah siswa selesai mengikuti proses belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA