Anda di halaman 1dari 43

Direktorat Jenderal

Hak Kekayaan Intelektual


Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia

PENGENALAN
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
Hak
Kekayaan
Intelektual

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Hak yang timbul sebagai hasil olah pikir


otak yang menghasilkan suatu produk
atau proses yang berguna untuk manusia

Hak untuk menikmati secara ekonomis


dari suatu kreativitas intelektual

Obyeknya: karya-karya yang timbul atau


lahir karena kemampuan intelektual manusia
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
SIKLUS PENGEMBANGAN KEKAYAAN INTELEKTUAL

Hasil Penelitian &


Pengembangan
Penelitian dan Pengembangan

• Kepercayaan masy akan kualitas


produk/proses Kekayaan
Intelektual
• Insentif (credit point & credit
“coin”);
• Investasi & alih teknologi;
• Lapangan kerja;

Dimanfaatkan Perlindungan Kekayaan


oleh Masyarakat Intelektual yang sesuai
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
Penciptaan
produk/proses/alat
baru

Peningkatan daya
Penciptaan lapangan
DAMPAK POSITIF YANG saing: lebih efektif,
kerja (kegiatan litbang,
PERLU SENANTIASA aman, nyaman,
diklat, industri)
DIUPAYAKAN ekonomis

Penanaman
Penyerapan modal/investasi
tenaga
kerja

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Konsep Dasar Rezim HKI

1. National treatment, most favoured nation


2. Reciprocity
3. Tidak semata aspek ekonomis yang
diperhatikan, tetapi juga aspek sosial
4. National protection

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Hak Kekayaan Intelektual - HKI
Intellectual Property Rights - IPR

“Hak yang timbul hasil olah pikir, karsa, rasa


manusia yang menghasilkan suatu proses atau
produk barang dan/atau jasa yang berguna
bagi manusia itu sendiri”
Sifat dan Karateristik:
 Hak Eksklusif diberikan oleh Negara (Granted
by the State)
 Hak Individu (Private Right)
 Teritoratif dan batas waktu perlindungan
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
HAK EKSKLUSIF
Adalah Hak Pemilik Kekayaan Intelektual untuk:
• Melaksanakan sendiri; dan atau
• Melarang orang lain tanpa persetujuan untuk:
• Membuat,
• Menggunakan,
• Menjual,
• Menyewakan,
• Menyerahkan,
• Menyediakan untuk dijual atau disewakan,
• Mengimpor,
• Mengekspor, dan/atau
• Mengedarkan
terhadap kekayaan intelektual yang didaftar/dilindungi

Kecuali
• penggunaan Kekayaan Intelektual terkait adalah untuk:
• keperluan penelitian; dan/atau
• pendidikan sepanjang tidak merugikan kepentingan yang wajar dari
pemegang HKI.

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Cara melindungi HKI personal:

1. Deklaratif (otomatis tanpa daftar, hanya bersifat


lokal kecuali ada asas reciprocal pada hak cipta),
misal: Hak Cipta dan Rahasia Dagang.

2. Konstitutif (melalui pendaftaran/first to file


system yang harus diajukan ke setiap negara
tujuan.
Di Indonesia diwakili oleh Ditjen HKI dan khusus
varietas tanaman di Dept Pertanian).
Yang termasuk dalam aturan konstitutif misal:
Paten, Merek, Desain Industri, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu. (Varietas tanaman pada Dept
Pertanian), dan KI kumonal yang diatur secara KI
personal: Indikasi Geografis mengikuti pengaturan
dalam UU Merek Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

9
Untuk memudahkan penjelasan kepada masyarakat agar tidak terjadi
kesalah-pahaman tentang SIstem HKI, berikut ini disampaikan pembagian
antara Kekayaan Intelektual yang bersifat komunal dan personal
Foklore/ Ekspresi Budaya Tradisional
Pengetahuan Tradisional
A. Bersifat
Komunal Indikasi Asal/ Indikasi Geografis *)
KEKAYAAN INTELEKTUAL Keanekaragaman hayati

Hak Cipta **)


B. Bersifat
Personal
Hak Milik Industri
Paten
Merek
Desain Industri
Rahasia Dagang **)
Desain Tataletak Sirkuit Terpadu
Varietas Tanaman

Catatan: A. Pemiliknya entitas dalam wilayah negara atau negara pemegang hak
B. Pemilik dan Pemegang hak ekslusifnya orang / badan hukum

*) KEKAYAAN INTELEKTUAL KOMUNAL UMUMNYA TIDAK DILAKUKAN PENDAFTARAN KECUALI INDIKASI


GEOGRAFIS YG DILAKUKAN PENDAFTARAN MELALUI uu MEREK)
**) KEKAYAAN INTELEKTUAL PERSONAL UMUMNYA BERSIFAT PENDAFTARAN TETAPI UNTUK HAK CIPTA DAN
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
RAHASIA DAGANG BERSIFAT DEKLARATIF (TIDAK WAJIB DAFTAR) 10
DOMAIN
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

1. Seni
Hak Cipta 2. Sastra
(Copyright/Author Right ) 3. Ilmu Pengetahuan
4. Hak-hak Terkait (Pelaku,Rekaman,dll)

1. Paten (Invensi Teknologi)


2. Merek (Simbol/ Nama Dagang Barang/
Jasa))
3. Desain Industri (Desain Penampilan
Kekayaan Industrial Produk)
(Industrial Property) 4. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
(Desain Peletakan Rangkaian Sirkuit
Terpadu/ Integrated Circuit/ IC)
5. Rahasia Dagang (Informasi Rahasia
yang memiliki nilai ekonomi)
6. Perlindungan Varietas Tanaman
(PVT) (dikelola Dep. Pertanian)
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
Hak Cipta

Hak yang timbul dari


EXPRESI sebuah dan/atau
beberapa IDE, bukan idenya
itu sendiri

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


HAK CIPTA

• Sifat perlindungan hak cipta : otomatis, atas karya


cipta di bidang seni, sastra dan ilmu pengetahuan
• Hak yang dimiliki oleh pencipta/pemegang hak cipta :
• economic rights (hak untuk mendapatkan
manfaat ekonomi) &
• moral rights (hak yang melekat pada
pencipta atau pelaku dan bersifat tidak
terhapuskan)

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Ciptaan yang Dilindungi
Pasal 12
• Dalam Undang-undang ini Ciptaan yang dilindungi adalah Ciptaan dalam bidang ilmu
pengetahuan, seni dan sastra, yang mencakup:

a. buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang
diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain;
b. ceramah, kuliah pidato dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu;
c. alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu
pengetahuan;
d. lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
e. drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;
f. seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni
kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan;
g. arsitektur;
h. peta;
i. seni batik;
j. fotografi;
k. sinematografi;
l. terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya lain dari
hasil pengalihwujudan.

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Paten
Invensi bidang teknologi:

1. Baru (Novelty)
2. Obvious (Jelas)
3. Prior-Art
4. Applicable (Terapan)

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


PATEN
Suatu invensi yang merupakan kegiatan pemecahan
adalah, untuk dapat diberikan hak suatu paten
dipersyaratkan :

a. spesifik dibidang teknologi


b. baru
c. inventif
d. dapat diterapkan dalam industri
e. jangka waktu perlindungan : 20 Tahun , untuk
paten sederhana selama 10 Tahun.
f. Sistem perlindungan : Konstitutif .

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Merek
• Tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-
angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam
kegiatan perdagangan barang dan jasa
• Merek Dagang, Merek Jasa dan Merek Kolektif
• Jangka waktu perlindungan : 10 tahun. Dapat
diperpanjang.
• Sistem perlindungan : Konstitutif

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Indikasi Geografis
• Adalah suatu tanda yang menunjukan daerah asal suatu barang, yang
karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor
manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri
dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan
• Sebagaimana merek dagang  menyampaikan pesan bahwa suatu
produk dihasilkan di tempat tertentu dan memiliki karakteristik
khusus yang diinginkan
• Dapat digunakan untuk memajukan industri regional atau nasional
• Dapat menambah kekuatan pemasaran produk
• Dimiliki bersama-sama  pembanguan ekonomi berbasis komunitas

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Desain Industri

• Kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi


garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan
daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua
dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat
diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi
serta dipakai untuk menghasilkan suatu produk,
barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


DESAIN INDUSTRI

• Perlindungan terhadap Hak Desain Industri diberikan


untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak
Tanggal Penerimaan.
• Hak Desain Industri tidak dapat diberikan apabila
Desain Industri tersebut bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku,
ketertiban umum, agama, atau kesusilaan.
• Hak Desain Industri diberikan untuk Desain Industri
yang baru. Desain Industri dianggap baru apabila pada
Tanggal Penerimaan, Desain Industri tersebut tidak
sama dengan pengungkapan yang telah ada
sebelumnya.
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
• Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi
atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai
elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut
adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling
berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah
bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk
menghasilkan fungsi elektronik
• Desain Tata Letak adalah kreasi berupa rancangan
peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen, sekurang-
kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif,
serta sebagian atau semua interkoneksi dalam suatu Sirkuit
Terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan
untuk persiapan pembuatan Sirkuit Terpadu.

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Rahasia Dagang
• Informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi
dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna
dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik
Rahasia Dagang.
• Lingkup perlindungannya meliputi metode produksi, metode
pengolahan, metode penjualan atau informasi lain dibidang
tehnologi/bisnis yang memiliki nilai ekonomi
• Rahasia Dagang mendapat perlindungan apabila informasi
tersebut bersifat rahasia, memiliki nilai ekonomi, dan dijaga
kerahasiaannya
• Pelanggaran rahasia dagang terjadi apabila seseorang dengan
senagaja mengungkapkan rahasia dagang tersebut atau
mengingkari kesepakatan atau mengingkari kewajiban secara
tertulis atau tidak tertulis untuk menjaga rahasia dagang ybs.

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


HKI DAN PRODUK
MEREK 
“acer”sebagai
simbol dagang

DESAIN INDUSTRI
Desain penampilan
Pocket PC atau desain
Penampakkan Luar
dari Pocket PC

PATEN Penemuan
teknologi berupa
komputer dalam
ukuran kecil yang
dapat dimasukkan ke
dalam saku
HAK CIPTA DESAIN TATA LETAK SIRKUIT
Program Komputer TERPADU Desain tata letak IC
yang dipakai pada pada rangkaian elektronik di
Pocket PC dalam Pocket PC
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
Latar Belakang Perlindungan

Antara Lain :
• Menghargai Karya Intelektual Orang Lain
• HKI Mempunyai Nilai Ekonomi
• Meningkatkan gairah para Pencipta, Inventor,
Pendesain, dan Dunia Usaha
• Meningkatkan Perekonomian Bangsa
• Menumbuhkan Investasi
• Menghindari Sanksi Ekonomi Internasional

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Pengaruh Globalisasi

• Globalisasi mendorong perubahan dan


perkembangan perilaku masyarakat dengan
dukungan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi.

• Perkembangan ekonomi akibat globalisasi


mengarah pada perdagangan berbasis ilmu
pengetahuan dan komoditi karya-karya
intelektual

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Aset HKI dan
Kemajuan suatu bangsa

• Semakin maju suatu negara, semakin bergantung negara


tersebut pada modal intelektualnya, karena modal
intelektual bersifat “renewable and sustainable’”

• Adanya Perubahan Paradigma


Tahun 1982 , 62% aset perusahaan di Amerika Serikat
berupa aset fisik, aset HKI hanya 38% Tahun 2000
berubah, aset HKI mencapai 68% dari total aset AS* .
*( Kamil Idris, Kekayaan Intelektual Sebuah Kekuatan untuk Pertumbuhan Ekonomi, hal 6, WIPO
Publication No.888.1 Indonesia)

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Manfaat HKI

• Aset Perusahaan
• Pendukung Pengembangan Usaha
• Pencegah Persaingan Usaha Tidak Sehat
dan Peningkat Daya Saing
• Pemacu Inovasi/Kreativitas
• Pembentuk Image

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Hal-hal yang perlu Dihindari
dalam proses Produksi dan Barang/ Jasa

• Melupakan perlindungan Hukum dari


karya-karya intelektual yang dihasilkan
• Tidak adanya perjanjian yang memadai
atas pesanan karya-karya intelektual dari
pihak asing
• Memamerkan/mempromosikan karya
intelektual sebelum pengajuan
permohonan pendaftaran perlindungan
HKI

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


SEKILAS TENTANG
DIREKTORAT JENDERAL
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


STRUKTUR ORGANISASI DJHKI

Departemen Hukum dan HAM


Republik Indonesia

DJHKI

Komisi Banding

Direktorat Penyidikan
Setditjen

Direktorat
Direktorat HC, DI, DTLST & RD Direktorat Merek Direktorat KS & P Direktorat TI
Paten

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Struktur Organisasi DJHKI

1. Sekretariat Direktorat Jenderal


2. Direktorat Hak Cipta, Desain Industri, Tata
Letak Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang
3. Direktorat Paten
4. Direktorat Merek
5. Direktorat Kerjasama dan Pengembangan
6. Direktorat Teknologi Informasi

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


DJHKI & UNDANG-UNDANG

Lebih dari 500 karyawan,


memiliki lebih 150 Rahasia
Pemeriksa (paten,merek, Dagang
disain industri) Hak Cipta

Paten
Varietas
Tanaman

DJHKI
DTLST

Merek
Disain
Industri

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


UNDANG-UNDANG HKI

1. UU Hak Cipta (UU no 19/2002)


2. UU Paten (UU no 14/2001)
3. UU Merek (UU no 15/2001)
4. UU Rahasia Dagang (UU no 30/2000)
5. UU Desain Industri (UU no 31/2000)
6. UU Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (UU no 32/2000)
7. UU Perlindungan Varietas Tanaman (UU no 29/2000),
dikelola oleh Departemen Pertanian

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


TRAKTAT INTERNASIONAL HKI
1. Agreement establishing the World Trade Organization (UU No. 7 /
1994)
2. Paris Convention for the Protection of Industrial Property dan
Convention Establishing the World Intellectual Property
Organization (Keppres No. 15/1997 ttg Perubahan atas Keppres No.
24/1979);
3. Patent Cooperation Treaty (“PCT”) and Regulations under the PCT
(Keppres No. 16/1997);
4. Trademark Law Treaty (Keppres No. 17/1997);
5. Berne Convention for the Protection of Literary and Artistic Works
(Keppres No. 18/1997);
6. WIPO Copyright Treaty (Keppres No. 19/1997)
7. WIPO Performances and Phonograms Treaty (WPPT) (Keppress No.
74/2004)

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


PERATURAN PELAKSANAAN UU HKI

1. PP No. 38 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif atas Penerimaan


Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Hukum dan
HAM Republik Indonesia

2. PP No. 4 Tahun 2006 tentang Pembentukan Tim Nasional


Penanggulangan Pelanggaran HKI

3. PP No. 2 Tahun 2005 tentang Konsultan HKI

4. Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM RI No. M.11.PR.07.06


Tahun 2003 tentang Penunjukan Kantor wilayah Departemen
Kehakiman dan HAM RI untuk Menerima Permohonan HKI

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


PROSEDUR PENDAFTARAN
DESAIN INDUSTRI, PATEN,
MEREK, DAN HAK CIPTA

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

36
PROSEDUR PENDAFTARAN HAK DESAIN INDUSTRI
Mengajukan Permohonan Ke DitJen HKI & Memenuhi
Persyaratan Minimum

Paling
lama Mendapatkan Tanggal Penerimaan
3 bln +
1 bln *)
DITOLAK
Pemeriksaan Administratif dan Substantif
Tidak termasuk
(atas dasar Ps 1, Ps 4 & Ps 2 UU No.31/2000 j.o Ps desain industri,
26 PP 1/2005) atau tidak baru
atau melanggar
Baru & tidak
Ps.4
melanggar Ps.4
Ada oposisi
3 bln Pemeriksaan Substantif atas dasar
Publikasi keberatan pihak lain (Ps 2 &
Tidak ada oposisi Ps.4)
Baru & tidak
Didaftar melanggar Ps.4

1 bln Paling lama 6 bln


Sertifikat
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

37
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

38
Prosedur Pendaftaran Merek
Berdasarkan UU No. 15/2001 tentang Merek
Daftar Umum
Permohonan
Merek BRM B

Pemeriksaan
30 hari Sertifikat
Formalitas
30 hari
Permeriksaan
9 bln Daftar
Substantif

Disetujui
3 bln Pengumuman Tdk ada
Didaftar Oposisi
10 hari
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

39
PROSES PENDAFTARAN HAK CIPTA

Mengajukan Permohonan Ke DitJen HKI

Tidak Memenuhi
Persyaratan
Pemeriksaan Formalitas

Diperbaiki
Memenuhi
Persyaratan
Perbaikan
Surat Pendaftaran Permohonan
Ciptaan Tidak
Diperbaiki
Dianggap Ditarik
Diumumkan dalam Daftar Umum Kembali
Ciptaan
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

40
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
Kesimpulan
1. Penerapan sistem HKI sangat berpotensi memberikan
dampak yang positif bagi perkembangan ekonomi nasional.
Walaupun demikian, dampak negatif yang mungkin timbul
harus diupayakan untuk ditekan/dieliminasi semaksimal
mungkin.

2. Berbagai perkembangan dalam pengaturan sistem HKI, baik


di tingkat nasional maupun internasional perlu dicermati
dan diupayakan untuk menunjang kepentingan nasional.

3. Informasi tentang KI yang tersedia harus dimanfaatkan


seoptimal mungkin, baik dalam rangka pemilihan dan
pemanfaatan teknologi, maupun untuk mengembangkannya
lebih lanjut dengan mendayagunakan potensi sumber daya
yang tersedia;

4. Penerapan dan pendayagunaan sistem HKI yang telah


tersedia perlu dilaksanakan dan didukung oleh semua
pihak.

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


Kunjungi website kami:
http://www.dgip.go.id

DIREKTORAT JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI

Anda mungkin juga menyukai