MANAJEMEN
Disusun Oleh:
Dr. H. Fachrurazi, S. Ag., M.M
Dr. Dhiana Ekowati, SE., M.M
Yoeliastuti, S.Pd., M.M
Sri Rusiyanti, S.E., M.M
Haryati La Kamisi, SP., M.P
Nurkadarwati, S.Sos., M.Si
Adrianto, SE., M.M
Dewi Shinta Wulandari Lubis, B.Sc., Soc., MHRM
Khasanah, S.Pd., M.Kom., M.Pd
Rahmat Hidayat, SE., MSi
Penerbit
Cendikia Mulia Mandiri
PENGANTAR
MANAJEMEN
Penulis:
Dr. H. Fachrurazi, S. Ag., M.M
Dr. Dhiana Ekowati, SE., M.M
Yoeliastuti, S.Pd., M.M
Sri Rusiyanti, S.E., M.M
Haryati La Kamisi, SP., M.P
Nurkadarwati, S.Sos., M.Si
Adrianto, SE., M.M
Dewi Shinta Wulandari Lubis, B.Sc., Soc., MHRM
Khasanah, S.Pd., M.Kom., M.Pd
Rahmat Hidayat, SE., MSi
Penerbit:
Cendikia Mulia Mandiri
Redaksi:
Perumahan Cipta No.1
Kota Batam, 29444
Email: cendikiamuliamandiri@gmail.com
ISBN: 978-623-88234-1-3
IKAPI: 011/Kepri/2022
Exp. 31 Maret 2024
Ukuran:
x hal + 134 hal;
14,8cm x 21cm
15 Agustus 2022
Penulis
iv | Pengantar Manajemen
DAFTAR ISI
1.1. Manajemen
Secara etimologis diantaranya istilah manajemen
berasal dari bahasa latin manus yang berarti ”tangan”,
dalam bahasa italia maneggiare berarti
“mengendalikan, dalam bahasa inggris istilah
manajemen berasal dari kata to manage yang berarti
mengatur (Samsudin, 2006). Sedangkan secara
terminologis para pakar mendefinisikan manajemen
secara beragam, diantaranya:
a. (Schein, 2010) memberi definisi manajemen
sebagai profesi. Menurutnya manajemen
merupakan suatu profesi yang dituntut untuk
bekerja secara profesional, karakteristiknya
adalah para profesional membuat keputusan
berdsarkan prinsip-prinsip umum, para
profesional mendapatkan status mereka karena
mereka mencapai standar prestasi kerja
tertentu, dan para profesional harus ditentukan
suatu kode etik yang kuat.
b. (Terry, 2005) memberi pengertian manajemen
yaitu suatu proses atau kerangka kerja, yang
melibatkan bimbingan atau pebgarahan suatu
Pengantar Manajemen | 1
kelompok orang kearah tujuan organisasional
atau maksudmaksud yang nyata. Hal tersebut
meliputi pengetahuan tentang apa yang harus
dilakukan, menetapkan cara bagaimana
melakukannya, memahami bagaimana mereka
harus melakukannya dan mengukur efektivitas
dari usaha yang telah dilakukan.
c. (Gulick, 1965) mendefinisikan manajemen
sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan
(science) yang berusaha secara sistematis untuk
memahami mengapa dan bagaimana manusia
bekerja bersamasama untuk mencapai tujuan
dan membuat sistem ini lebih bermanfaat bagi
kemanusiaan. Manajemen dibutuhkan
dibutuhkan oleh individu atau kelompok
individu, organisasi bisnis, organisasi sosial atau
pun organisasi pemerintah untuk mengatur,
merencanakan segala hal untuk memperoleh
hasil yang optimal pada waktu yang akan
datang. Manajemen dibutuhkan oleh semua
orang, karena tanpa manajemen yang baik,
segala usaha yang dilakukan kurang berhasil.
Dalam perkembangannya proses manajemen
adalah langkah langkah strategis yang juga
adalah manfaat dari manajemen tersebut.
2 | Pengantar Manajemen
Oleh karena itu manjer perlu menjaga
keseimbangan yang berbeda yaitu tuntutan
stakeholders dan tuntutan pekerja. Tiap organisasi
tentunya memiliki satu atau sebagian tujuan yang
memastikan arah serta menjadikan satu pandangan
unsur manajemen yang ada dalam organisasi itu. Sudah
tentunya tujuan yang mau diraih nantinya yaitu satu
kondisi yang tambah baik daripada kondisi diawalnya.
Dalam perkembangannya manajemen digunakan untuk
mengendalikan organisasi. Organisasi dapat diartikan
sebagai suatu kumpulan orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Di dalam organisasi dirasakan perlunya bekerja
sama atau bantuan orang lain. Keberhasilan suatu
organisasi antara lain ditentukan oleh kemampuan
pemimpin/manajer untuk mengatur kerja sama
tersebut. Kegiatan memimpin, mengatur, mengelola,
mengendalikan, mengembangkan kegiatan organisasi
merupakan kegiatan organisasi merupakan kegiatan
manajemen.
Pengantar Manajemen | 3
Apa yang dibutuhkan operasional perusahaan
berdasarkan setiap keputusan operasional
lainnya, misalnya desain produk menentukan
batas bawah biaya dan batas atas kualitas dan
juga sebagai implikasi yang berkelanjutan dan
keperluan sumber daya manusia yang
dibutuhkan.
b. Managing quality
Menentukan ekspektasi konsumen terhadap
kualitas yang diberikan dan menerapkan
kebijakan dan standar prosedur yang dapat
mengindentifikasi dan mengontrol standar
kualitas tersebut.
c. Process and capacity strategy
Menentukan bagaimana sebuah produk dan jasa
di produksi dan menjalankan pengelolaan
terhadap teknologi, kualitas, sumber daya
manusia, dan modal investasi yang sangat
menentukan struktur pembiayaan modal dasar
perusahaan.
d. Location strategy
Strategi yang membutuhkan perhitungan
mengenai jarak antar konsumen, supplier serta
memperhitungkan biaya, infrastruktur, logistik,
dan aturan pemerintahan yang ada.
4 | Pengantar Manajemen
e. Layout Strategy
Strategi layout memerlukan kebutuhan akan
kapasitas tempat, jumlah anggota organisasi,
teknologi dan kebutuhan inventory untuk
menentukan efisiensi aliran material, manusia
dan informasi.
f. Human resources and job design
Sebuah cara untuk merekrut, memotivasi, dan
mempertahankan karyawan dengan bakat dan
keterampilan yang diperlukan. Manusia
merupakan bagian yang paling penting dan
berharga dari keseluruhan desain pada sistem
organisasi.
g. Supply chain management
Menentukan bagaimana mengintegrasikan
supply chain atau rantai pasokan kedalam
strategi perusahaan, termasuk keputusan yang
menentukan apa yang akan di beli dari supplier,
dari mana, dan dengan ketentuan-ketentuan
seperti apa.
h. Inventory management
Pengelolaan persediaan perusahaan harus di
pertimbangkan agar perusahaan dapat
mengoptimalisasi pemesanan dan keputusan
penyimpanan serta kepuasan konsumen,
Pengantar Manajemen | 5
kemampuan supplier, dan jadwal produksi pada
perusahaan.
i. Scheduling
Menentukan dan mengimplementasikan
perencanaan jangka panjang dan jangka pendek
secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan
fasilitas dan sumber daya manusia untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.
j. Maintenance
Pengelolaan yang membutuhkan keputusan
yang mempertimbangkan kapasitas dan
kemampuan sebuah fasilitas, permintaan
produksi, dan kebutuhan karyawan untuk
mempertahankan proses yang independen dan
stabil.
6 | Pengantar Manajemen
b. Principle of efficiency of planning (asas efisiensi
perencanaan)
Suatu perencanaan efisien jika perencanaan itu
dalam pelaksanaannya dapat mencapai tujuan
dengan biaya uang sekecil-kecilnya.
c. Principle of primary of planning (asas
pengutamaan perencanaan).
Perencanaan adalah keperluan utama para
pemimpin dan fungsi lainnya, organizing,
staffing, directing, controlling, evaluating,
reporting. Seseorang tidak akan dapat
melaksanakan fungsi manajemen lainnya tanpa
mengetahui tujuan dan pedoman dalam
menjalankan kebijaksanaan.
d. Principle of pervasiveness of planning (asas
pemerataan perencanaan).
Asas pemerataan perencanaan memegang
peranan penting mengingat pemimpin pada
tingkat tinggi banyak mengerjakan perencanaan
dan bertanggung jawab atas berhasilnya
rencana tersebut.
e. Principle of planning premise (asas patokan
perencanaan).
Patokan perencanaan sangat berguna bagi
lamaran, sebab premis-premis perencanaan
Pengantar Manajemen | 7
dapat menunjukan kejadian-kejadian yang akan
datang.
f. Principle of policy frame work (asas
kebijaksanaan pola kerja).
Kebijaksanaan ini mewujudkan pola kerja,
prosedurprosedur kerja, dan program-program
kerja terusan.
g. Principle of timing (asas waktu)
Perencanaan waktu yang relatif singkat dan
tepat.
h. Principle of planning communication (asas tata
hubungan perencanaan).
Perencanaan dapat disusun dan
dikoordinasikan dengan baik, jika setiap orang
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan
memperoleh penjelasan yang memadai
mengenai bidang yang akan dilaksanakannya.
i. Principle of alternative (asas alternatif).
Alternatif ada pada setiap rangkaian kerja dan
perencanaan meliputi pemilihan rangkaian
alternatif dalam pelaksanaan pekerjaan,
sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
j. Principle of limiting factor (asas pembatasan
faktor)
8 | Pengantar Manajemen
Dalam pemilihan alternatif, pertama-tama harus
ditujukan pada faktor yang strategis dan dapat
membantu pemecahan masalah. Asas alternatif
dan pembatasan faktor merupakan syarat
mutlak dalam penetapan keputusan.
k. The commitment principle (asas keterikatan).
Perencanaan harus mempertimbangkan jangka
waktu keterkaitan yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan.
l. The principle of flexibility (asas fleksibilitas)
Perencanaan yang efektif memerlukan
fleksibilitas, tetapi tidak berarti mengubah
tujuan.
m. The principle of navigation (asas ketetapan arah)
Perencanaan yang efektif memerlukan
pengamatan yang terus menerus terhadap
kejadian-kejadian yang timbul dalam
pelaksanaannya untuk mempertahankan tujuan.
n. The principle of strategic planning (asas
perencanaan strategis).
Dalam kondisi tertentu manajer harus memilih
tindakan yang diperlukan untuk menjamin
pelaksanaan rencana agar tujuan tercapai
dengan efektif.
Pengantar Manajemen | 9
1.4. Dasar Perencanaan
Dasar perencanaan yang baik meliputi (moekijat,
2000):
a. Forecasting
Proses pembuatan asumsi tentang apa yang
akan terjadi pada masa yang akan datang.
b. Penggunaan skenario
Penentuan beberapa alternatif skenario masa
yang akan datang atau peristiwa yang mungkin
terjadi
c. Benchmarking
Perbandingan eksternal untuk mengevaluasi
secara lebih baik suatu arus kinerja dan
menentukan kemungkinan tindakan yang
dilakukan untuk masa yang akan datang.
d. Partisipan dan keterlibatan
Perencanaan semua orang yang mungkin akan
mempengaruhi hasil dari perencanaan dan atau
akan membantu mengimplementasikan
perencanaanperencanaan tersebut.
e. Penggunaan staff perencana
Bertanggung jawab dalam mengarahkan dan
mengkoordinasi sistem perencanaan untuk
organisasi secara keseluruhan atau untuk salah
satu komponen perencanaan yang utama.
10 | Pengantar Manajemen
1.5. Business Process Management
Menurut (Reijers, 2001) Bisnis Proses Manajemen
(BPM) adalah bagian yang sangat penting karena dapat
mendemonstrasikan kemampuan untuk
mengembangkan performa organisasi, memenuhi
regulasi, dan kualitas pelayanan. Para ahli industri
melihat BPM sebagai peluang untuk mengoptimalisasi
teknik manufaktur dalam konteks organisasi yang lebih
mengedepankan pelayanan daripada produk fisik.
Pengantar Manajemen | 11
12 | Pengantar Manajemen
BAB II.
PERKEMBANGAN KONSEP MANAJEMEN
Pengantar Manajemen | 13
Pengertian lain dari kata manajemen, yaitu
kekuatan yang menggerakkan suatu usaha yang
bertanggung jawab atas sukses dan kegagalannya suatu
kegiatan atau usaha untuk mencapai tujuan tertentu
melalu kerjasama dengan orang lain. Dengan demikian,
secara keseluruhan definisi manajemen tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut.
Manajemen mempunyai tujuan tertentu dan
bersifat tidak berwujud. Usahanya ialah mencapai hasil
yang spesifik, biasanya dinyatakan dalam bentuk
sasaran. Upaya dari kelompok menunjang pencapaian
tujuan yang spesifik itu.Manajemen dapat dinyatakan
sebagai tidak berwujud, karena tidak dapat dilihat,
tetapi dapat dirasakan hasilnya, yakni output pekerjaan
yang cukup, ada kepuasan pribadi, produk dan
servisnya lebih baik
Menurut pendapat lain manajemen adalah
melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi
tersebut terlihat masih belum lengkap, karena
manajemen adalah sebagai penggerak dalam organisasi
untuk mencapai tujuan. Di samping itu, perlu juga
dijelaskan bagaimana orang lain itu mencapai tujuan
melalui kerjasama. Jadi, manajemen adalah proses
pencapaian tujuan melalui kegiatan dan kerjasama yang
dilakukan oleh banyak orang.
14 | Pengantar Manajemen
Sedangkan menurut (Terry, 2005) manajemen
adalah proses, yakni aktivitas yang terdiri dari empat
sub aktivitas yang masing merupakan fungsi
fundamental. Keempat sub aktivitas itu yang dalam
dunia manajemen sebagai P.O.A.C. adalah Planning,
Organizing, Actuating dan Controling.
Pengantar Manajemen | 15
2.3. Implementasi Manajemen
Implementasi merupakan penyediaan sarana untuk
melaksanakan sesuatu yang menimbulkan dampak atau
akibat terhadap sesuatu. Sesuatu tersebut dilakukan
untuk menimbulkan dampak atau akibat itu dapat
berupa undang, Peraturan Pemerintah, keputusan
peradilan dan kebijakan yang dibuat oleh lembaga
pemerintah dalam kehidupan kenegaraan.
Implementasi sebagai suatu proses tindakan
Administrasi dan Politik.
Pandangan ini sejalan dengan pendapat Peter S.
Cleaves dalam bukunya (Solichin Abdul, 2004) yang
secara tegas menyebutkan bahwa: Implementasi itu
mencakup “a process of moving toward a policy objective
by means of administrative and political steps” (Cleaves,
1980). Secara garis besar, beliau mengatakan bahwa
fungsi implementasi itu ialah untuk membentuk suatu
hubungan yang memungkinkan tujuan-tujuan ataupun
sasaran-sasaran kebijakan publik diwujudkan sebagai
outcome hasil akhir kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah.
Sebab itu fungsi implementasi mencakup pula
penciptaan apa yang Dalam ilmu kebijakan public
disebut “policy delivery system” (sistem
penyampaian/penerusan kebijakan publik) yang
16 | Pengantar Manajemen
biasanya terdiri dari cara atau saran-saran tertentu
yang dirancang atau didesain secara khusus serta
diarahkan menuju tercapainya tujuan dan sasaran yang
dikehendaki. Sedangkan Van Meter dan Van Horn,
dalam bukunya (Agustino, 2014) mendefinisikan
implementasi sebagai: “tindakan-tindakan yang
dilakukan baik oleh individu atau pejabat atau
kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada
tercapainya tujuan yang telah digariskan dalam
keputusan kebijaksanaan”.
Pandangan Van Meter dan Van Horn bahwa
implementasi merupakan tindakan oleh individu,
pejabat, kelompok badan pemerintah atau swasta yang
diarahkan pada tercapainya tujuantujuan yang telah
digariskan dalam suatu keputusan tertentu. Badan
tersebut melaksanakan pekerjaan pemerintah yang
membawa dampak pada warga negaranya.
Pengantar Manajemen | 17
merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk
mempengaruhi sikap, perilaku, dan kinerja karyawan
agar mampu memberikan kontribusi yang optimal
dalam rangka mencapai sasaran perusahaan,
(Suparyadi, 2015).
Manajemen sumber daya manusia adalah
penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan
penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai
baik tujuan individu maupun organisasi, (Handoko,
2012). Manajemen sumber daya manusia memfokuskan
kepada manusia baik sebagai subjek atau pelaku
sekaligus sebagai objek dari pelaku. Jadi, manajemen
sumber daya mansusia akan mengelola, melalui proses
perencanaan (Planning), organisasi (Organizing),
pengamatan (Directing), dan pengendalian
(Controlling), agar tujuan organisasi dapat dicapai
dengan hasil yang maksimal, efisien, dan efektif
(Subekhi, 2012).
18 | Pengantar Manajemen
organisasi secara efektif dan efisien, dalam
membantu terwujudnya tujuan. Komponen
perencanaan sumber daya manusia antara lain
(Hasibuan, 2012):
1. Tujuan Perencanaan
SDM harus mempunyai tujuan yang
berdasarkan kepentingan individu,
organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan
perencanaan SDM adalah menghubungkan
SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan
pasa masa yang akan datang untuk
menghindari mismanajemen dan tumpang
tindih dalam pelaksanaan tugas.
2. Perencanaan Organisasi
Perencanaan organisasi merupakan aktivitas
yang dilakukan perusahaan untuk
mengadakan perubahan yang positif bagi
perkembangan organisasi. Peramalan SDM
dipengaruhi secara drastis oelh tingkat
produksi. Tingkat produksi dari perusahaan
penyedia (suplier) maupun pesaing dapat
juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu
memperhitungkan perubahaan teknologi,
kondisi permintaan dan penawaran dan
perencanaan karir.
Pengantar Manajemen | 19
2.5.2. Pengadaan
Pengadaan merupakan proses penarikan,
seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk
mendapatkan pegawai yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Menurut, (Hasibuan, 2012)
Recruitment adalah proses penarikan, seleksi,
penempatan, orientasi, dan induksi untuk
mendapatkan karyawan yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik akan
membantu terwujudnya tujuan. Tujuan pengadaan
sumber daya manusia adalah:
a. Menyediakan sekumpulan calon tenaga
kerja/karyawan yang memenuhi syarat.
b. Agar konsisten dengan strategi, wawasan
dan nilai perusahaan.
c. Untuk membantu mengurangi
kemungkinan keluarnya karyawan yang
belum lama kerja.
d. Untuk mengordinasikan upaya
perekrutan dengan progam seleksi dan
pelatihan.
e. Untuk memenuhi tanggung jawab
perusahaan dalam upaya menciptakan
kesempatan kerja.
20 | Pengantar Manajemen
Menurut, (Handoko, 2008) proses rekrutmen
memiliki beberapa istilah populer uraiannya
sebagai berikut yaitu:
1. Job Analysis (Analisis Jabatan)
Prosedur untuk menentukan tanggung jawab
dan persyaratan, ketrampilan dari sebuah
pekerjaan dan jenis orang yang akan
dipekerjakan.
2. Job Description (Uraian Jabatan)
Uraian jabatan adalah mengihktisarkan fakta
yang diberikan oleh analisis jabatan dalam
susunan yang sistematis. Uraian jabatan
merupakan garis besar yang ditulis dan
dimaksudkan untuk memberikan keterangan
tentang fakta yang penting dari jabatan yang
diperlukan.
3. Job Specification (Persyaratan Jabatan)
Merupakan catatan mengenai syarat-syarat
minimum yang harus dimiliki untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik.
4. Job Evaluation (Penilaian Jabatan)
Menurut, (Moekijat, 2010) penilaian jabatan
adalah kegiatan yang dilakukan guna
membandingkan nilai dari suatu jabatan dengan
nilai dari jabatan dengan jabatan lainnya.
Pengantar Manajemen | 21
5. Job Classification (Penggolongan jabatan)
Penggolongan jabatan adalah pengelompokan
jabatan yang memiliki nilai yang sama,
(Moekijat, 2010). Menurut, (Hasibuan, 2008)
dasar penarikan calon karyawan harus
ditetapkan lebih dahulu supaya para pelamar
yang akan memasukkan lamarannya sesuai
dengan pekerjaan atau jabatan yang
diminatinya. Dasar penarikan harus
berpedoman pada spesifikasi pekerjaan yang
telah ditentukan untuk menduduki jabatan
tersebut.
Job Specification harus diuraikan secara
terperinci dan jelas agar para pelamar
mengetahui kualifikasi yang dituntut oleh
lowongan kerja tersebut. Jika spesifikasi
pekerjaan dijadikan dasar dan pedoman
penarikan, maka karyawan yang diterima akan
sesuai dengan uraian pekerjaan dari jabatan
yang diperlukan oleh perusahaan.
2.5.3. Pengendalian
Pengendalian merupakan kegiatan
mengendalikan pegawai agar menaati peraturan
organisasi dan bekerja sesuai dengan rencana.
22 | Pengantar Manajemen
2.5.4. Pengembangan
Pengembangan merupakan proses
peningkatan keterampilan teknis, teoritis,
konseptual, dan moral pegawai melalui pendidikan
dan pelatihan.
2.5.5. Pengintegrasian
Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan
organisasi dan kebutuhan pegawai, agar tercipta
kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.
2.5.6. Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan atau meningkatkan
kondisi fisik, mental, dan loyalitas agar mereka
tetap mau bekerja sampai pensiun.
2.5.7. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi manajemen
sumber daya manusia yang terpenting dan kunci
terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang
baik sulit terwujud tujuan yang maksimal.
Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran
untuk mentaati peraturan perusahaan dan norma
sosial.
Pengantar Manajemen | 23
2.5.8. Pemberhentian
Pemberhentian adalah putusnya hubungan
kerja seseorang dari suatu perusahaan.
Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan
karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja
berakhir, pension, dan sebab lainnya
24 | Pengantar Manajemen
BAB III.
PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN
26 | Pengantar Manajemen
Perencanaan dalam suatu organisasi adalah suatu
proses pemetaan menuju masa depan, sehingga
perencanaan tidak terhenti saat rencana telah disusun
tetapi akan berlanjut sebagai rangkaian proses yang
berkelanjutan. Untuk itu perlu pengawasan dalam
menjalannya perencanan yang telah dibuat.
Perencanaan yang merupakan suatu rangkaian dalam
menjalankan tujuan organsasi yang mengarah pada
sasaran, penentuan tindakan yang akan dilakukan dan
pengkajian penggunaan cara terbaik untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan definisi
tersebut, maka perencanaan memiliki arti sebagai
berikut:
1. Proses, yang artinya konsep dasar yang
menerangkan bahwa aktivitas-aktivitas yang
dilakukan berjalan sesuai dengan tahapan-
tahapan yang ditentukan.
2. Penerapan tujuan dan sasaran, artinya bahwa
kegiatan perencanaan diarahkan ke tujuan yang
hendak dicapai. Penerapan tujuan dapat
dilakukan organisasi secara khusus atau umum,
atau juga penetepan tujuan jangka panjang dan
pendek.
3. Pemilihan tindakan yang dinilai paling efektif
untuk dioptimalkan pelaksanaannya.
Pengantar Manajemen | 27
4. Pengkajian cara terbaik agar pilihan terbaik
yang telah diputuskan dapat dilaksanakan
dengan baik dan efektif.
5. Tujuan atau sasaran khusus yang dikehendaki
organisasi dimana keinginan tersebut dapat
dinyatakan dalam sekumpulan standar mutu
atau standar jumlah.
28 | Pengantar Manajemen
3.2. Tujuan Perencanaan
Setiap aktivitas yang dilakukan dalam organisasi,
baik organisasi formal dan informal pastinya memiliki
tujuan. Tujuan dari sebuah perencanaan adalah untuk
meminimalisir kerugian atau resiko yang akan terjadi.
Dijelaskan oleh Arifin (2007) menyatakan bahwa
tujuan-tujuan perencanaan organisasi secara umum
antara lain:
1. Mengurangi resiko dan perubahan yang
mungkin terjadi pada masa akan datang
2. Menfokuskan kegiatan pada sasaran yang telah
ditetapkan
3. Menjamin proses pencapaian tujuan dapat
terlaksana secara efektif dan efisien
4. Memudahkan pengawasan
Pengantar Manajemen | 29
3.3. Manfaat Perencanaan
Sebuah perencanaan yang baik harus dapat
memberikan manfaat kepada organisasi atau
perusahan. Dijelaskan oleh Wijayanti (2008) bahwa
manfaat suatu perencanaan diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Membantu manajemen untuk melakukan
penyesuaian dengan perubahan dan
perkembangan lingkungan yang terjadi.
2. Membantu mengerucutkan persesuaian pada
masalah-masalah utama
3. Memungkinkan manajer memahami gambaran
operasi secra komprehensif dan lebih jelas.
4. Membantu penempatan tanggung jawab dengan
lebih tepat.
5. Memberikan cara melakukan perintah untuk
operasi
6. Mempermudah koorinasi antar organisasi
7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci, dan
lebih mudah untuk dipahami
8. Memperkecil pekerjaan yang tidak pasti dan
9. Menghemat waktu, tenaga dan biaya.
30 | Pengantar Manajemen
3.4. Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan dalam fungsi manajemen
merupakan fungsi yang paling utama, dikarenakan
fungsi perencanaan mengandung arti bahwa setiap
kegiatan yang dilakukan seseorang atau sekelompok
orang harus didasarkan pada rencana yang telah dibuat
sebelumnya. Apabila perencanaan telah dibuat dan
dilakukan, maka fungsi dari manajemen yang lain akan
mengikuti sebagai suatu sistem manajemen secara
keseluruhan.
Usaha yang disiapkan secara sistematik untuk
berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka
mencapai tujuan merupakan fungsi perencanaan yang
baik. Perencanaan diperlukan dalam rangka
menentukan perumusan dari suatu tujuan prosedur,
metoda dan jadwal kegiatan yang akan dilakukan,
termasuk di dalamnya tentang ramalan masa yang
akan datang sebagai akibat dari perencanaan
sebelumnya. Menurut Siagian (2002:36) menyatakan
bahwa fungsi perencanaan dapat diartikan sebagai
pengambilan keputusan pada saat ini mengenai hal-hal
yang dilakukan dalam waktu tertentu di masa yang
akan datang. Sedangkan menurut Handoko (2000) ada
dua fungsi perencanaan, yaitu:
Pengantar Manajemen | 31
1. Penetapan atau pemilihan tujuan-tujuan
organisasi dan
2. Penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek,
program, prosedur, metode dan sistem
anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan.
32 | Pengantar Manajemen
Rencana operasional menjelaskan lebih
terperinci tentang rencana strategik dapat
dicapai dan dilaksanakan. Rencana operasional
ini memiliki 2 (dua) tipe, yaitu:
a. Rencana sekali pakai
Yaitu serangkaian kegiatan terperinci yang
kemungkinan tidak berulang dalam bentuk
yang sama diwaktu yang akan datang.
Rencana ini merupakan suatu yang
dikembangkan untuk mencapai tujuan
tertentu dan tidak digunakan kembali setelah
tercapainya tujuan.
b. Rencana tetap (Standing Plan)
Rencana ini merupakan pendekatan-
pendekatan standar untuk penanganan
situasi-situasi yang dapat diperkirakan dan
terjadi berulang-ulang. Wujud-wujud
rencana tetap adalah kebijaksanaa, prosedur
dan aturan.
Pengantar Manajemen | 33
MISI
TUJUAN
SASARAN
RENCANA
STRATEGIS
PROGRAM KEBIJAKSANAAN
ANGGARAN
PROSEDUR DAN
METODA STANDAR
PROYEK
PERATURAN
34 | Pengantar Manajemen
PERENCANAAN PERENCANAAN
STRATEJIK OPERASIONAL
Pusat Bahasan Kelangsungan dan Masalah-masalah
pengembangan jangka pengoperasian
panjang
Sasaran Laba di waktu yang Masalah-masalah
akan datang pengoperasian
Pengantar Manajemen | 35
Perencanaan jika ditinjau dari segi waktunya,
digolongkan ke dalam perencanaan jangka pendek
(kurang dari 1 tahun), jangka menengah (antara 1-2
tahun) dan jangka panjang (lebih dari 3 tahun).
Menurut Terry George R (2014:163) perencanaan
berdasarkan waktunya dibagi atas 3 (tiga) tipe, yaitu:
1. Rencana jangka pendek (Short Range)
Yaitu: rencana-rencana yang cakupan waktunya
kurang dari 1 (satu) tahun
2. Rencana jangka menengah (Intermediate Range)
Yaitu: rencana-rencana yang memiliki cakupan
waktu lebih dari satu tahun tetapi kurang dari
lima tahun.
3. Rencana jangka panjang (Long Range)
Yaitu: rencana-rencana yang miliki cakupan
waktu lebih dari lima tahun.
36 | Pengantar Manajemen
2. Tahap 2: Merumuskan Kondisi Saat Ini
Pada organisasi saat ini, tujuan yang ingin
dicapai atau sumberdaya yang ada untuk
mencapai tujuan penting dilakukakan dimana
tujuan dan rencana menyangkut waktu dimasa
mendatang.
3. Tahap 3: Mengidentifikasi segala kemudahan
dan hambatan
Faktor internal dan ekternal yang dapat
membantu organsisa dalam mencapai tujuannya
atau yang dapat menimbulkan masalah.
4. Tahap 4: Mengembangkan rencana
Tahap terakhir ini adalah pengembangan
berbagai alternatif kegiatan untuk mencapai
tujuan, penilaian alternatif dan pemilihan
alternatif terbagai dari berbagai alternatif yang
ada.
Pengantar Manajemen | 37
38 | Pengantar Manajemen
BAB IV.
ORGANISASI
40 | Pengantar Manajemen
dalam lingkungannya. Semua organisasi
memerlukan sumber keuangan untuk
melakukan aktivitasnya. Oleh karena itu kondisi
ekonomi mempengaruhi secara tajam pada
kehidupan organisasi. Uang yang tersedia,
sumber yang digunakan sebagai bahan mentah,
biaya pekerja atau karyawan, semuanya
memainkan peranan penting dalam
pengembangan organisasi.
b. Memerlukan informasi
Semua organsiasi memerlukan informasi untuk
hidup. Tanpa informasi organisasi tidak dapat
jalan. Dengan adanya informasi bahan mentah
dapat diolah menjadi hasil produksi yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia. Begitu juga
sebaliknya, dengan tidak adanya informasi
suatu organisasi dapat macet atau mati sama
sekali. Untuk mendapatkan informasi adalah
melalui proses komunikasi. Oleh karena itu
komunikasi memegang peranan penting dalam
organisasi untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan bagi organisasi yang dapat
diperoleh dari dalam maupun luar organisasi.
Sama halnya dengan Dinas ESDM, dimana harus
berhubungan dengan banyak pihak dan
Pengantar Manajemen | 41
memerlukan data dan informasi yang akurat
masalah pertambangan dan lokasi. Dibutuhkan
koordinasi dengan banyak orang baik intern
maupun ekstern serta kerjasama yang solid
antara pimpinan dan bawahan maupun rekan
sejawat.
c. Mempunyai tujuan
Organisasi merupakan kelompok orang yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Oleh karena itu setiap organisasi harus
mempunyai tujuan masing-masing dan pastinya
bervariasi.
d. Tersetruktur
Organisasi dalam usaha mencapai tujuannya
biasanya membuat aturanaturan, undang-
undang dan hierarki hubungan dalam organisasi
dinamakan struktur organisasi. Struktur
menjadikan organisasi membakukan prosedur
kerja dan mengkhususkan tugas yang
berhubungan dengan proses produksi.
(Muhammad, 2004).
42 | Pengantar Manajemen
a. Memenuhi Kebutuhan Pokok Organisasi
Setiap organisasi mempunyai kebutuhan pokok
masing-masing dalam rangka kelangsungan
hidup organisasi tersebut. Jika organisasi lebih
kompleks maka kebutuhan organisasi yang
dipenuhi lebih banyak. Semua ini merupakan
tanggung jawab organisasi untuk memenuhinya.
b. Mengembangkan Tugas dan Tanggung Jawab
Organisasi harus sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan oleh organisasi maupun
masyarakat dimana organisasi tersebut berada.
Standar ini memberikan organisasi tanggung
jawab yang harus dilakukan anggota, baik itu
ada hubungannya dengan produk mereka buat
atau tidak.
c. Memproduksi Barang atau Produk
Sesungguhnya organisasi digerakkan oleh
orang. Orang yang membimbing, mengelola,
mengarahkan dan menyebabkan pertumbuhan
organisasi. Orang sebagai anggota organisasi
maupun sebagai pemakai jasa organisasi,
dipengaruhi oleh organisasi. Dalam kondisi yang
normal, orang akan cenderung mengambil
karakteristik tertentu dari organisasi dimana ia
bekerja. (Muhammad, 2004)
Pengantar Manajemen | 43
4.4. Ciri – Ciri Organisasi
Setiap bentuk organisasi mempunyai Ciri-ciri
organisasi tertentu antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai wadah untuk tempat bekerja sama
Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau
tempat dimana orangorang dapat bersama
untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi
saat bagi orang untuk melaksanakan suatu kerja
sama, sebab setiap orang tidak mengetahui
bagaimana kerja sama tersebut akan
dilaksanakan.pengertian tempat disini dalam
arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak,
sehingga dengan demikian tempat disini adalah
dalam arti fungsi yaitu menampug atau
mewadai keinginan kerjasama beberapa orang
untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan
dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa, organisasi dapat berupa wadah
sekumpulan orang-orang yang mempunyai
tujuan organisasi tertentu misanya organisasi
buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa
dan sebagainya.
b. Proses kerjasama sedikitnya antara dua orang.
44 | Pengantar Manajemen
Selain merupakan tempat kerja sama juga
merupakan proses kerja sama sedikitnya antara
dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama
tersebut dilakukan dengan banyak orang, maka
organisasi itu disusun harus lebih sempurna
dengan kata lain proses kerja sama dilakukan
dalam suatu organisasi, mempunyai
kemungkinan untuk dilaksanakan lebih baik hal
ini berarti tanpa suatu oraanisasi maka sifat
sama tersebut hanya bersifat sementara, di
manahubungan antar kerja sama antara pihak-
pihak kurang dapat diatur dengan sebaik-
baiknya.
c. Jelas tugas dan kedudukanya masing-masing.
Dengan adanya oranisasi maka tugas dan
kedudukan masingmasing orang atau pihak
hubungan satu dengan yang lain akan dapat
lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel
pekerjaan dan sebagainya akan dapat
dihindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang
baik mereka akan bingung tentang tugasnya dan
bagaimana hubungan antara yang satu dengan
yang lain.
d. Adanya tujuan tertentu
Pengantar Manajemen | 45
Beberapa pentingnya kemampuan
berorganisasi bagi seorang manajer, suatu
perencana yang kurang baik tetapi
organisasinya baik akan cenderung lebih baik
hasilnya daripada perencanaan yang baik tetapi
organisasi tidak baik. Selain itu dengan cara
mengorganisasi secara baik akan mendapat
keuntungan antara lain sebagai berikut:
1. Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai
kemungkinan dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien.
2. Karyawan cenderung bersungguh-sungguh
untuk menciptakan kualitas perusahaanya.
3. Karyawan akan menjaga kedisipinan dan
sikap demi kemajuan perusahaanya.
46 | Pengantar Manajemen
Organisasi fungsional adalah organisasi di mana
segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan
yang jelas sebab setiap atasan berwenang
memberi komando kepada setiap bawahan,
sepanjang ada hubungannya dengan fungsi
atasan tersebut.
c. Bentuk Organisasi Garis dan Staf
Bentuk organisasi ini pada umumnya dianut
oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan
mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka
ragam serta rumit, serta jumlah pegawainya
banyak. Pada bentuk organisasi garis dan staf,
terdapat satu atau lebih tenaga staf.
d. Bentuk Organisasi Staf dan Fungsional
Bentuk organisasi staf dan fungsional
merupakan kombinasi dari bentuk organisasi
fungsional dan bentuk organisasi garis dan staf.
Organisasi baik itu organisasi formal maupun
informal dalam melakukan segala aktivitasnya
pastilah terdapat hubungan diantara
orangorang yang melaksanakan aktivitas
tersebut. Semakin banyak aktivitas yang
dilakukan, maka akan semakin kompleks juga
hubungan yang terjalin. Mengatasi masalah itu,
maka dibuatlah struktur organisasi yang
Pengantar Manajemen | 47
menggambarkan hubungan antar
kelompok/bagian.
48 | Pengantar Manajemen
a. Melakukan proses brainstorming dengan
mensejajarkan beberapa kata yang
menggambarkan organisasi.
b. Penyusunan prioritas dan pemfokusan pada
kata-kata yang paling penting
c. Mengkombinasikan kata yang telah dipilih
menjadi kalimat atau paragraf yang
menggambarkan misi perusahaan.
d. Mengedit kata sampai terdengar benar atau
sampai setiap orang kelelahan untuk adu
argumentasi berkaitan dengan kata atau fase
favorit mereka. Untuk menjamin bahwa misi
yang telah dicanangkan merupakan sebuah misi
yang bagus, misi tersebut harus:
1) Cukup luas untuk dapat diterapkan selama
beberapa tahun sejak saat ditetapkan.
2) Cukup spesifik untuk mengkomunikasikan
arah.
3) Fokus pada kompetensi atau kemampuan
yang dimiliki perusahaan.
4) Bebas dari jargon dan kata-kata yang tidak
bermakna.
Pengantar Manajemen | 49
50 | Pengantar Manajemen
BAB V.
SUMBER DAYA MANUSIA
52 | Pengantar Manajemen
b. Memelihara dan melaksanakan kebijakan dan
prosedur SDM untuk mencapai tujuan
organisasi.
c. Mengatasi krisis dan situasi sulit dalam
hubungan antar pegawai agar tidak adanya
gangguan dalam mencapai tujuan organisasi.
d. Menyediakan sarana komunikasi antar
karyawan dengan manajemen orga-nisasi.
e. Membantu perkembangan arah dan strategi
organisasi secara keseluruhan, dengan
memperhatikan segi-segi SDM.
f. Menyediakan bantuan dan menciptakan kondisi
yang dapat membantu manajer lini dalam
mencapai tujuan.
Pengantar Manajemen | 53
b. Menetapkan penarikan, seleksi, dan
penempatan karyawan berdasarkan asas the
right man in the right place and the right man in
the right job.
c. Menetapkan program kesejahteraan,
mengembangan, promosi, dan pemberhentian.
d. Meramalkan penawaran dan permintaan
sumber daya manusia pada masa yang akan
datang.
e. Memperkiraan keadaan perekonomian pada
umumnya dan perkembangan perusahaan pada
khususnya.
f. Memonitor dengan cermat undang-undang
perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas
jasa perusahaan sejenis.
g. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan
serikat buruh.
h. Melaksanakan pendidikan, latihan, dan
penilaian prestasi karyawan.
i. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal
maupun horizontal.
j. Mengatur pensiun, pemberhentian, dan
pesangonnya.
54 | Pengantar Manajemen
5.4. Komponen Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut (Hasibuan, 2011), dalam organisasi
tenaga kerja manusia pada dasarnya dibedakan atas
pengusaha, pegawai, dan pemimpin. Lebih jelasnya
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pengusaha Pengusaha merupakan individu atau
orang yang menanamkan investasi atau modal
agar mendapatkan keuntungan. Besar kecilnya
keuntungan tersebut tidak pasti, bergantung
pada keuntungan yang didapatkan oleh
perusahaan tersebut.
b. Pegawai Pegawai merupakan penjual jasa. Jasa
yang ditawarkan oleh pegawai adalah pikiran
atau tenaganya. Dengan jasa yang ditawarkan,
pegawai berharap untuk mendapatkan
kompensasi yang besarnya telah ditetapkan
terlebih dahulu dengan pembeli jasanya. Posisi
pegawai organisasi dibedakan menjadi 2 yakni
pegawai operasional dan pegawai manajerial.
Pegawai operasional adalah setiap orang yang
secara langsung harus mengerjakan sendiri
pekerjaannya sesuai dengan perintah
atasannya. Sedangkan pegawai manajerial
adalah setiap orang yang berhak memerintah
bawahannya untuk mengerjakan sebagian
Pengantar Manajemen | 55
pekerjaannya dan dikerjakan sesuai dengan
perintah.
c. Pemimpin/Manajer Pemimpin adalah seseorang
yang dapat menggunakan wewenang dari
jabatannya untuk mengarahkan orang lain
untuk melaksanakan tugas, serta bertanggung
jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam
rangka mencapai tujuan organisasi.
56 | Pengantar Manajemen
a. Motivasi
Tingginya motivasi yang dimiliki oleh pegawai
mendorong pegawai untuk semakin cepat dan
sungguh-sungguh dalam mempelajari prilaku,
pengetahuan, keterampilan, maupun
beradaptasi dengan organisasi. Motivasi timbul
dari dorongan diri sendiri (internal) maupu
dorongan dari luar (eksternal). Pengembangan
sumber daya manusia harus berhubungan
dengan motivasi pegawai, sehigga pegawai akan
terlibat dengan baik dalam proses
pengembangan sumber daya manusia.
b. Laporan Kemajuan
Hasil pengembangan sumber daya manusia
dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk
mengetahui bahagaimana perbandingan antara
pegawai pada saat sebelum mendapat
pengembangan, dan pegawai pada saat setelah
memperoleh program pengembangan.
c. Latihan Pegawai
Pada dasarnya dapat menguasai pengetahuan
dan keterampilan yang baru. Untuk itu,
diperlukan program pengembangan sumber
daya manusia yang diatur secara cermat dan
tepat sehingga program pengembangan sumber
Pengantar Manajemen | 57
daya manusia yang diberikan mampu
dipraktikkan dalam pekerjaan.
d. Perbedaan Individu
Perbedaan individu perlu diajdikan pijakan
dalam melaksanakan program pengembangan
sumber daya manusia. Perbedaan tersebut
bukan perbedaan jenis kelamin, status sosial,
ekonomi tetapi perbedaan tingkat kecerdasan
dan bakat pegawai, maka dari itu
pengembangan sumber daya manusia yang
paling efektif ialah dengan menyesuaikan
kemampuan individu dengan program
pengembangan sumber daya manusia yang
diberikan.
58 | Pengantar Manajemen
5.6.1. Manusia Sebagai Sumber Fisik
Dengan energi yang tersimpan dalam
ototnya, manusia dapat bekerja dalam berbagai
bidang, antara lain: bidang perindustrian,
transportasi, perkebunan, perikanan, perhutanan,
pertanian, dan peternakan.
Pengantar Manajemen | 59
5.7. Jenis Pengembangan Sumber Daya Manusia
Jenis pengembangan sumber daya manusia yang
dapat diberikan bagi pegawai antara lain adalah
(Mahendro Sumardjo, 2018):
a. Pengembangan Secara Formal
Pengembangan ini dilakukan karena tuntutan
perubahan dan persaingan yang semakin tinggi.
Pengembangan semacam ini diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan organisasi, baik saat ini
maupun di masa yang akan datang. Bagi
pegawai, pengembangan semacam ini sangatlah
bermanfaat karena mereka akan mempunyai
dan memiliki kemampuan, keahlian, serta
keterampilan yang lebih tanpa mengeluarkan
biaya tinggi.
b. Pengembangan Secara Informal
Pengembangan secara informal bagi pegawai
dapat dilakukan atas inisiatif pribadinya.
Pegawai dapat melatih dan mengembangkan
kompetensinya dengan mempelajari berbagai
macam konsep berikut aplikasinya yang
berhubungan langsung dengan pekerjaandan
jabatan yang diembanya. Jenis pengembangan
seperti ini sangatlah bermanfaat bagi organisasi
dikarenakan organisasi tidak perlu
60 | Pengantar Manajemen
mengeluarkan biaya besar untuk melaksanakan
pengembangan bagi sumber daya manusia.
Pengantar Manajemen | 61
persaudaraan yang satu dengan berprinsip
bahwa mereka bertanggung jawab.
b. Masalah Kesenjangan
Tantangan utama untuk mengurangi
kesenjangan pendapatan antar golongan
penduduk adalah meningkatkan produktivitas
dan pendapatan kelompok masyarakat
berpendapatan rendah. Kondisi ini di satu sisi
bebagai hasil pengembangunan telah dicapai
sehingga jumlah penduduk miskin
berkurangdan disisi lain kesenjangan cenderung
meningkat sehingga perlu dipecahkan. Krisis
ekonomi juga menyiratkan bahwa masalah yang
harus diatasi tidak hanya kemiskinan, tetapi
juga kesenjangan pendapatan antargolongan
pendapatan.
62 | Pengantar Manajemen
BAB VI.
MOTIVASI
64 | Pengantar Manajemen
seseorang yang merupakan bagian dari hubungan
dalam dan hubungan luar dari perusahaan.
Selain itu motivasi diartikan sebagai dorongan
yang dimiliki seorang individu untuk berperilaku atau
bertindak karena mereka ingin melakukan perbuatan
yang dapat mencapai tujuan atau keberhasilan. Apabila
individu memiliki motivasi yang kuat mereka akan
melakukan suatu tindakan yang positif untuk
melakukan sesuatu, karena dapat mencapai tujuan
mereka (sagala, 2013).
Suatu keberhasilan pada pengendalian dan
pemanfaatan pada organisasi sangat ditentukan oleh
kegiatan yang dapat mendatangkan hasil dan manfaat
SDM. Hal ini sangat penting untuk disadari, adanya
kebutuhan untuk dapat menciptakan prestasi dan
kepuasan kerja karyawan. Salah satunya adalah dapat
“memberikan dorongan (motivasi) kepada bawahan”,
agar karyawan tersebut termotivasi atau memiliki
semangat yang kuat dalam mengerjakan tugas yang
sesuai dalam pekerjaannya (Ardana, 2012).
Motivasi memiliki peran yang sangat penting
karena dengan adanya motivasi dapat diharapkan
setiap karyawan memiliki keinginan untuk bekerja
keras yang dapat mencapai hasil yang dicapai dengan
Pengantar Manajemen | 65
keseluruhan sumber daya yang digunakan yang tinggi
menurut (Hasibuan, 2005)
6.2. Pandangan Mengenai Motivasi
Terdapat berbagai macam pandangan tentang
motivasi, diantaranya:
a. Model Tradisional
Model ini mengisyaratkan bahwa manajer
menentukan bagaimana pekerjaan harus
dilakukan dan digunakannya sistem
pengupahan insentif untuk memotivasi para
pekerja. Lebih banyak berproduksi, lebih
banyak menerima penghasilan. Model ini
menganggap bahwa “ para pekerja pada
dasarnya malas dan hanya dapat dimotivasi
dengan penghargaan berwujud uang”.
b. Model Hubungan Manusiawi
Kontak sosial pegawai pada pekerjanya
merupakan hal penting, bahwa kebosanan dan
tugas yang bersifat pengulangan adalah faktor
pengurang motivasi. Manajer dapat memotivasi
bawahan melalui pemenuhan kebutuhan sosial
mereka dan membuat mereka merasa berguna
dan penting. Misalnya, para karyawan diberi
berbagai kebebasan untuk membuat keputusan
sendiri dalam pekerjaannya.
66 | Pengantar Manajemen
c. Model SDM
Model ini menyatakan bahwa para karyawan
dimotivasi oleh banyak faktor, tidak hanya uang
atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tetapi
juga kebutuhan untuk berprestasi dan
memperoleh pekerjaan yang berarti. Mereka
beralasan bahwa kebanyakan orang telah
dimotivasi untuk melakukan pekerjaan secara
baik dan bahwa mereka tidak secara otomatis
melihat pekerjaan sebagai sesuatu yang tidak
dapat menyenangkan. Mereka mengemukakan
bahwa para karyawan lebih menyukai
pemenuhan kepuasan dari suatu prestasi kerja
yang baik. Jadi, para karyawan dapat diberi
tanggung jawab yang lebih besar untuk
pembuatan keputusan dan pelaksanaan tugas.
Pengantar Manajemen | 67
Faktor yang berasal dari luar diri manusia
itusendiri yang terdiri dari:
1) Lingkungan sosial yang meliputi lingkungan
masyarakat, tetangga, teman, orang
Tua/keluarga, dan teman sekolah.
2) Lingkungan non sosial meliputi keadaan
gedung sekolah, jarak tempat tinggal dengan
sekolah, alat-alat belajar, kondisi ekonomi
orang tua, dan lain sebagainya.
68 | Pengantar Manajemen
tingkat yang lebih tinggi. Lima tingkat kebutuhan
menurut Maslow antara lain:
1. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat
tetap bertahan hidup, termasuk makanan,
pakaian, perumahan, udara untuk bernafas, dan
sebagainya.
2. Kebutuhan akan rasa aman
Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah
dipuaskan, perhatian selanjutnya mengarah
kepada kebutuhan akan keselamatan. Pada
waktu seseorang telah mempunyai pendapatan
yang cukup untuk memenuhi semua kebutuhan
kejiwaannya, perhatian selanjutnya diarahkan
kepada menyediakan jaminan melalui
pengambilan polis asuransi, masuk perserikatan
kerja, dan sebagainya.
3. Kebutuhan akan cinta kasih atau kebutuhan
sosial
Ketika seseorang telah memuaskan kebutuhan
fisiologis dan rasa aman, kepentingan
berikutnya adalah hubungan antar manusia.
Cinta dan kasih sayang yang diperlukan pada
tingkat ini mungkin disadari melalui hubungan-
hubungan antar pribadi yang mendalam, tetapi
Pengantar Manajemen | 69
juga dicerminkan dalam kebutuhan untuk
menjadi bagian dari kelompok sosial.
4. Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan meliputi percaya
diri dan harga diri maupun kebutuhan akan
pengakuan orang lain.
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan ini ditempatkan paling atas pada
hierarki Maslow dan berkaitan dengan
keinginan pemenuhan diri. Ketika semua
kebutuhan lain sudah dipuaskan, seseorang
ingin mencapai secara penuh potensinya.
6.4.3. Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai
oleh individu sebagai hasil atas perilaku yang
dilakukan. Dalam arti lain, tujuan merupakan
70 | Pengantar Manajemen
perilaku termotivasi yang tampak atau terlihat.
Setiap perilaku berorientasi pada tujuan. Untuk
tiap kebutuhan tertentu tersedia berbagai tujuan
yang tepat dan berbeda. Tujuan yang dipilih
seseorang tergantung pada pengalaman pribadi,
kapasitas fisik, norma dan nilai budaya, serta
aksesibilitas tujuan dalam lingkungan fisik dan
lingkungan sosial. Kebutuhan dan tujuan
merupakan dua hal yang saling tergantung, yang
satu tidak akan ada tanpa yang lainnya.
Pengantar Manajemen | 71
g. Menciptakan kondisi kerja dan hubungan kerja
yang baik
h. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi
karyawan
i. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
j. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan
terhadap tugas yang sudah menjadi tanggung
jawabnya
k. Meningkatkan tingkat efisiensi pada pengunaan
alat-alat dan bahan baku
72 | Pengantar Manajemen
Memindahkan obyek lama ke obyek yang baru
sehingga obyek lama seluruhnya akan menuju
ke obyek baru dan asosiasi akan membentuk
sikap karyawan yang baru.
c. Proses belajar sosial
Sumber pembentukan sikap yang umum terjadi
dan kuat sifatnya adalah proses belajar sosial.
Sikap dapat dipengaruhi oleh informasi yang
diberikan orang lain yang telah memiliki dan
membentuk sikap tertentu terhadap obyek
tersebut
Pengantar Manajemen | 73
74 | Pengantar Manajemen
BAB VII.
PENGARAHAN
Pengantar Manajemen | 75
7.2. Prinsip Pengarahan
(Manullang, 2012) mengemukakan prinsip yang
harus dilaksanakan dalam memberikan pengarahan,
yaitu:
a. Pengarahan harus jelas.
Salah satu kesalahan umum dalam pengarahan
adalah anggapan bahwa perintah yang
diberikan atasan sudah cukup jelas. Hal ini
karena perintah tidak diberikan secara teratur,
diberikan tergesa-gesa, atau sambil lewat.
Perintah seperti ini umumnya adalah perintah
yang diberikan secara lisan. Sedangkan perintah
tertulis pada umumnya sudah dipersiapkan
terlebih dahulu sehingga perintah tertulis lebih
jelas daripada perintah lisan.
b. Pengarahan diberikan satu per satu.
Kesalahan lain yang sering dilakukan adalah
pemberian perintah yang terlalu banyak pada
saat yang sama sehingga memberikan kesan
tidak baik bagi penerima perintah. Perintah
harus diberikan satu per satu, bahkan walaupun
perintah itu mempunyai pertalian yang erat satu
sama lain.
c. Pengarahan harus positif
76 | Pengantar Manajemen
Memberikan perintah dengan memulai
perkataan “jangan” dapat menimbulkan salah
pengertian bagi penerima perintah. Dalam
memberikan perintah, sebaiknya tidak
menggunakan perintah yang negatif, lebih baik
menggunakan perintah yang positif sebab
dengan perintah yang positif, tegas, dan jelas
apa yang harus dikerjakan oleh bawahan.
d. Pengarahan harus diberikan kepada orang yang
tepat
Perintah harus diberikan kepada orang yang
mempunyai pengetahuan dan pengalaman di
bidangnya. Kecukupan waktu juga harus
diperhitungkan kepada tugas yang diberikan
sebelumnya.
e. Pengarahan harus erat dengan motivasi.
Pemberian perintah harus dibarengi pemberian
motivasi dalam bentuk material dan immaterial
agar bawahan lebih semangat mengerjakan
tugas yang diberikan. Jika balas jasa yang
diberikan hanya material saja, maka ada
kecenderungan mengendornya semangat kerja
bawahan.
f. Perintah satu aspek berkomunikasi
Pengantar Manajemen | 77
Perintah merupakan alat komunikasi dari
pimpinan kepada bawahan. Sebagai alat
komunikasi, pemimpin harus sanggup
menyusun perintah sedemikian rupa agar
berkesan dihati bawahannya dan mau
mengerjakan perintah tersebut.
78 | Pengantar Manajemen
Penetapan tujuan merupakan suatu aktivitas
untuk menetapkan sesuatu yang ingin dicapai
melalui pelaksanaan pekerjaan.
c. Pemrograman
Pemrograman adalah suatu aktivitas yang
dilakukan dengan maksud untuk menetapkan
beberapa aspek yaitu:
Langkah utama yang diperlukan untuk
mencapai suatu tujuan.
Unit dan anggota yang bertanggung jawab
untuk setiap langkah.
Urutan serta pengaturan waktu setiap
langkah.
Penjadwalan Penjadwalan adalah penetapan
atau penunjukan waktu menurut kronologi
tertentu guna melaksanakan berbagai
macam pekerjaan.
Penganggaran Penganggaran merupakan
suatu aktivitas untuk membuat pernyataan
tentang sumber daya keuangan (financial
recources) yang disediakan untuk aktivitas
dan waktu tertentu.
Pengembangan prosedur Pengembangan
prosedur merupakan suatu aktivitas
Pengantar Manajemen | 79
menormalisasikan cara, teknik, dan metode
pelaksanaan suatu pekerjaan.
Penetapan dan interpretasi kebijakan
Penetapan dan interpretasi kebijakan adalah
suatu aktivitas yang dilakukan dalam
menetapkan syarat berdasarkan kondisi
dimana manajer dan para bawahannya akan
bekerja.
7.5. Commanding
Commanding dilakukan untuk memberi suatu
petunjuk dan arahan kepada semua pekerja agar dapat
berkerja sama dengan pekerja lainnya dan dapat
melakukan perkerjaan dengan lebih efektif dalam
mencapai tujuan perusahaan. Pengarahan atau
commanding dalam fungsi manajemen dilakukan
dengan memberikan arahan kepada pekerja melalui
motivasi, kepemimpinan, dan komunikasi supaya
mampu melaksanakan tugas dengan baik dan sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan.
Proses pengarahan dapat dilaksanakan setelah
perencanaan dan sumber daya manusia sebagai
pelaksana sudah tersedia. Prinsip pengarahan
bertujuan untuk mensinkronisasikan tujuan individu
dengan tujuan organisasi yang dibentuk menjadi tujuan
80 | Pengantar Manajemen
bersama. Oleh karena itu pengarahan dalam fungsi
manajemen menurut (uzuegbu, 2015) ditujukan untuk
memberikan berbagai macam arahan yang bertujuan
untuk dapat menyelesaikan tugas yang sudah diberikan
sesuai dengan tujuan perusahaan dengan baik dan
efektif.
Pengantar Manajemen | 81
Dalam proses pelaksanaan kegiatan manusia
menggunakan material atau bahan-bahan,
karena dianggap atau sarana manajemen untuk
mencapai tujuan.
d. Machines atau mesin
Dalam kemajuan teknologi sekarang ini,
manusia bukan lagi sebagai pembantu bagi
mesin seperti pada masa sebelum revolusi
industri, namun sebaliknya mesin berubah
kedudukannya sebagai pembantu manusia.
e. Methods atau metode.
Untuk melakukan kegiatan secara berdaya guna,
manusia dihadapkan pada berbagai alternatif
metode atau cara melakukan pekerjaan.
f. Market atau pasar.
Pasar merupakan sarana manajemen yang
penting karena merupakan tujuan proses
aktivitas manajemen.
82 | Pengantar Manajemen
Setiap perencanaan dan segala perubahannya
harus ditujukan kepada pencapaian tujuan.
b. Principle of efficiency of planning (asas efisiensi
perencanaan).
Suatu perencanaan efisien jika perencanaan itu
dalam pelaksanaannya dapat mencapai tujuan
dengan biaya uang sekecil-kecilnya.
c. Principle of primary of planning (asas
pengutamaan perencanaan).
Perencanaan adalah keperluan utama para
pemimpin dan fungsi lainnya, organizing,
staffing, directing, controlling, evaluating,
reporting. Seseorang tidak akan dapat
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen lainnya
tanpa mengetahui tujuan dan pedoman dalam
menjalankan kebijaksanaan.
d. Principle of pervasiveness of planning (asas
pemerataan perencanaan).
Asas pemerataan perencanaan memegang
peranan penting mengingat pemimpin pada
tingkat tinggi banyak mengerjakan perencanaan
dan bertanggung jawab atas berhasilnya
rencana tersebut.
e. Principle of planning premise (asas patokan
perencanaan).
Pengantar Manajemen | 83
Patokan perencanaan sangat berguna bagi
lamaran, sebab premis-premis perencanaan
dapat menunjukan kejadian yang akan datang.
f. Principle of policy frame work (asas
kebijaksanaan pola kerja).
Kebijaksanaan ini mewujudkan pola kerja,
prosedurprosedur kerja, dan program-program
kerja terusan.
g. Principle of timing (asas waktu)
Perencanaan waktu yang relatif singkat dan
tepat.
h. Principle of planning communication (asas tata
hubungan perencanaan).
Perencanaan dapat disusun dan
dikoordinasikan dengan baik, jika setiap orang
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan
memperoleh penjelasan yang memadai
mengenai bidang yang akan dilaksanakannya.
i. Principle of alternative (asas alternatif)
Alternatif ada pada setiap rangkaian kerja dan
perencanaan meliputi pemilihan rangkaian
alternatif dalam pelaksanaan pekerjaan,
sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
j. Principle of limiting factor (asas pembatasan
faktor).
84 | Pengantar Manajemen
Dalam pemilihan alternatif, pertama-tama harus
ditujukan pada faktor yang strategis dan dapat
membantu pemecahan masalah. Asas alternatif
dan pembatasan faktor merupakan syarat
mutlak dalam penetapan keputusan.
k. The commitment principle (asas keterikatan).
Perencanaan harus mempertimbangkan jangka
waktu keterkaitan yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan.
l. The principle of flexibility (asas fleksibilitas).
Perencanaan yang efektif memerlukan
fleksibilitas, tetapi tidak berarti mengubah
tujuan.
m. The principle of navigation (asas ketetapan
arah).
Perencanaan yang efektif memerlukan
pengamatan yang terus menerus terhadap
kejadian-kejadian yang timbul dalam
pelaksanaannya untuk mempertahankan tujuan.
n. The principle of strategic planning (asas
perencanaan strategis).
Dalam kondisi tertentu manajer harus memilih
tindakan-tindakan yang diperlukan untuk
menjamin pelaksanaan rencana agar tujuan
tercapai dengan efektif.
Pengantar Manajemen | 85
86 | Pengantar Manajemen
BAB VIII.
PENGENDALIAN DAN EVALUASI
88 | Pengantar Manajemen
3. Aktivitas manejemen yang meliputi langkah
pencapaian tujuan yang di tetapkan.
Pengantar Manajemen | 89
8.3. Pengertian Evaluasi
Pada dasarnya evaluasi merupakan suatu
pemeriksaan terhadap pelaksanaan suatu program
yang telah dilakukan yang akan digunakan untuk
mengendalikan pelaksanaan program agar jauh lebih
baik. Dengan demikian evaluasi lebih bersifat melihat
kedepan,dan mengarahkan pada upaya peningkatan
kesempatan demi keberhasilan program Evaluasi
merupakan suatu usaha untuk mengukur dan memberi
nilai secara objektif pencapaian hasil yang telah
direncanakan sebelumnya dimana hasil evaluasi
tersebut akan menjadi umpan balik untuk perencanaan
yang akan dilakukan.
Istilah evaluasi menurut (Mohammad, 2004) dapat
disamakan dengan penafsiran pemberian angka dan
penilaian. Oleh karena itu hasil evaluasi seringkali
dijadikan sebagai umpan balik bagi program sehingga
pelaksanaan program dapat meningkatkan efektifitas
dan efisien.
Menurut (Jones, 1994) evaluasi adalah suatu
aktivitas yang dirancang untuk menimbang manfaat
program dan semua proses pemerintah.Aktivitas yang
dirancang dalam kegiatan mengevaluasi dapat
mengetahui apakah pelaksanaan suatu program sudah
sesuai dengan tujuan utama,yang selanjutnya kegiatan
90 | Pengantar Manajemen
evaluasi tersebut dapar menjadi tolak ukur apakah
suatu kebijakan atau kegiatan dapat dikatakan layak
diteruskan, perlu diperbaiki atau dihentikan
kegiatannya. Evaluasi dilakukan dengan maksud dapat
mengetahui dengan pasti apakah pencapaian hasil
kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam
pelaksanaan rencana pembangunan dapat dinilai dan
dapat dipelajari untuk perbaikan masa yang akan
datang. Fokus utama evaluasi diarahkan kepada
keluaran( outputs), hasil (outcomes) dan dampak
(impacts) dari pelaksanaan rencana pembangunan.
Pengantar Manajemen | 91
rencana dan standar. Metode evaluasi dapat
diklasifikasikan menjadi lima yaitu:
a. Before and after comparisons.
Metode ini mengkaji suatu obyek penelitian
dengan membandingkan antara kondisi
sebelum dan kondisi sesudahnya.
b. Actual versus planned performance comparisons.
Metode ini mengkaji suatu obyek penelitian
dengan membandingkan kondisi yang ada
(actual) dengan ketetapan perencanaan yang
ada (planned)
c. Experintal (controlled) model.
Metode yang mengkaji suatu objek penelitian
dengan melakukan percobaan yang terkendali
untuk mengetahui kondisi yang diteliti.
d. Quasi experimental models.
Metode yang mengkaji suatu objek penelitian
dengan melakukan percobaan tanpa melakukan
pengontrolan/pengendalian terhadap kondisi
yang diteliti.
e. Cost oriented models.
Metode ini mengkaji suatu objek penelitian yang
hanya berdasarkan pada penilaian biaya
terhadap suatu rencana.
92 | Pengantar Manajemen
8.5. Prosedur Evaluasi
Menurut (Umar, 2005), evaluasi pada umumnya
memiliki tahapannya sendiri. Berikut penjelasan salah
satu tahapan evaluasi yang umumnya digunakan:
a. Menentukan apa yang akan dievaluasi.
Dalam dunia bisnis, apa saja yang dapat
dievaluasi, mengacu pada program kerja
perusahaan. Dalam program kerja perusahaan
banyak terdapat aspek yang dapat dan perlu
dievaluasi. Tetapi biasanya yang di prioritaskan
untuk dievaluasi adalah hal yang menjadi key-
succeess faktornya.
b. Merancang (desain) kegiatan evalusi.
Sebelum evaluasi dilakukan, sebaiknya
ditentukan terlebih dahulu desain evaluasinya
agar data apa saja yang dibutuhkan, tahapan
kerja yang dilalui, siapa saja yang akan
dilibatkan, serta apa saja yang akan dihasilkan
menjadi jelas.
c. Pengumpulan data.
Berdasarkan desain yang telah disiapkan,
pengumpulan data dapat dilakukan secara
efektif dan efisien, yaitu sesuai dengan kaidah
ilmiah yang berlaku dan sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan.
Pengantar Manajemen | 93
d. Pengolahan dan analisis data.
Setelah data terkumpul, data tersebut kemudian
diolah untuk dikelompokkan agar mudah
dianalisis dengan menggunakan alat analisis
yang sesuai, sehingga dapat menghasilkan fakta
yang dapat dipercaya. Selanjutnya,
dibandingkan antara fakta dan
harapan/rencana untuk menghasilkan gap.
Besar gap akan sesuai dengan tolok ukur
tertentu sebagai hasil evaluasinya.
e. Pelaporan hasil evalusi.
Agar hasil evaluasi dapat dimanfaatkan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan, hendaknya
hasil evalusi didokumentasikan secara tertulis
dan diinformasikan baik secara lisan maupun
tulisan.
f. Tindak lanjut evaluasi.
Evaluasi merupakan salah satu bagian dari
fungsi manajemen. Oleh karena itu, hasil
evaluasi hendaknya dimanfaatkan oleh
manajemen untuk mengambil keputusan dalam
rangka mengatasi masalah manajemen baik di
tingkat strategi maupun di tingkat implementasi
strategi.
94 | Pengantar Manajemen
8.6. Prinsip Evaluasi
Agar evaluasi dapat akurat dan bermanfaat, maka
evaluasi harus menerapkan seperangkat prinsip umum
sebagai berikut:
a. Valid
Evaluasi mengukur apa yang seharusnya diukur
dengan menggunakan jenis tes yang terpercaya
dan shahih. Artinya, adanya kesesuaian alat
ukur dengan fungsi pengukuran dan sasaran
pengukuran. Apabila alat ukur tidak memiliki
keshahihan yang dapat dipertanggungjawabkan
maka data yang dihasilkan juga salah dan
kesimpulan yang ditarik juga menjadi salah.
b. Berorientasi kepada kompetensi.
Evaluasi harus memiliki pencapaian kompetensi
produksi yang meliputi seperangkat
pengetahuan, sikap keterampilan dan nilai yang
terefleksi dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak. Dengan berpijak pada kompetensi ini
maka, ukuran keberhasilan proses produksi
akan dapat diketahui secara jelas dan terarah.
c. Berkelanjutan.
Evaluasi harus dilakukan secara terus menerus
dari waktu-kewaktu untuk mengetahui secara
menyeluruh perkembangan proses produksi,
Pengantar Manajemen | 95
sehingga kegiatan dan unjuk kerja produksi
dapat dipantau melalui penilaian.
d. Menyeluruh
Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh,
yang mencakup aspek dan meliputi seluruh
materi serta berdasarkan pada strategi dan
prosedur penilaian. Dengan berbagai bukti
tentang hasil produksi yang dapat
dipertanggungjawabkan kepada semua pihak.
e. Bermakna
Evaluasi diharapkan mempunyai makna yang
signifikan bagi semua pihak. Untuk itu evaluasi
hendaknya mudah dipahami dan dapat
ditindaklanjuti oleh pihak yang berkepentingan.
Hasil penilaian hendaknya mencerminkan
gambaran yang utuh tentang produksi dalam
pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.
96 | Pengantar Manajemen
c. Evaluasi objek dapat mengidentifikasi dan
menentukan kekurangan dari objek evaluasi.
d. Pengembangan pengguna dari objek yang
dievaluasi.
e. Mengambil keputusan mengenai objek yang
dievaluasi.
f. Akuntabilias.
g. Memberikan saran kepada user.
h. Mengembangkan teori evaluasi dan riset
evaluasi.
Pengantar Manajemen | 97
98 | Pengantar Manajemen
BAB IX.
KEPEMIMPINAN