Anda di halaman 1dari 128

SISTEM

EKONOMI KREATIF
NASIONAL
PANDUAN PEMERINGKATAN KABUPATEN/KOTA KREATIF

2016
SISTEM EKONOMI KREATIF NASIONAL
PANDUAN PEMERINGKATAN KABUPATEN/KOTA KREATIF

2016
Copyright 2016, Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif

Penulis:
Tim Penulis Bekraf

Desain Grafis:
Brezz Production

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang


Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis

viii + 120 hlm.; 17,5 cm x 25,5 cm

Isi di luar tanggung jawab Percetakan


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR | v

BAB I PENDAHULUAN | 1

BAB II KONSEPSI PEMERINGKATAN EKONOMI KREATIF | 9

BAB III PEMANFAATAN HASIL PEMERINGKATAN EKONOMI KREATIF | 41

BAB IV METODOLOGI PEMERINGKATAN 53

BAB V PANDUAN PAPARAN PEMERINGKATAN

KABUPATEN/KOTA KREATIF | 75

LAMPIRAN | 85

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

iii
Badan Ekonomi Kreatif
(Bekraf) Indonesia melalui
Deputi Infrastruktur,
membangun Sistem
Ekonomi Kreatif Indonesia
untuk memetakan potensi
dan tantangan yang dihadapi
dalam pengembangan
ekonomi kreatif di daerah.
Hasil pemetaan ini akan
menjadi acuan utama agar
arah pembangunan ekonomi
kreatif dapat terjaga untuk
mencapai target yang telah
ditetapkan dalam kerangka
keberlanjutan ekonomi,
lingkungan dan sosial.
KATA PENGANTAR

D
i masa kini, seiring dengan
pesatnya pertumbuhan pen
duduk dunia serta makin ter
batasnya sumber daya alam (SDA)
yang menopang kebutuhan manusia,
perekonomian global menghadapi tan
tangan yang semakin berat pula. An
caman terhadap kapasitas dan kualitas SDA terus meningkat di
seluruh dunia. Pola dan perilaku produksi dalam industri turut
berperan dalam mendorong hal tersebut.

Indonesia pun tidak dapat menghindar dari kondisi tersebut. Laju


perekonomian nasional yang terhambat dalam dekade terakhir
ini berimplikasi pada banyak aspek. Oleh karena itu para pelaku
ekonomi di Indonesia perlu meningkatkan daya saingnya agar
mampu bertahan dalam persaingan yang semakin ketat.

v
Pada saat yang sama, teknologi informasi dan komunikasi
telah berkembang pesat dalam beberapa dasarwarsa terakhir.
Perkembangan ini menjadi salah satu faktor yang mendorong
terjadinya intensifikasi informasi dan kreatifitas yang populer
dengan sebutan ekonomi kreatif. Kegiatan ekonomi kreatif ini
merupakan upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan
melalui kreativitas dengan iklim perekonomian yang berdaya saing
dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan.

Di dalam negeri, ekonomi kreatif telah menyumbang sekitar


7-8 persen dari nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia
dalam beberapa tahun terakhir. Tiga tahun ke depan, kontribusi
ekonomi kreatif bagi perekonomian nasional ini diharapkan dapat
ditingkatkan menjadi 12 persen. Tentunya, perlu kerja keras dan
sinergi yang baik dari seluruh pelaku ekonomi kreatif di pusat dan
daerah untuk mewujudkan target tersebut.

Presiden RI Joko Widodo telah menyatakan bahwa ekonomi


kreatif nantinya akan menjadi pilar perekonomian Indonesia
di masa yang akan datang. Presiden juga menggarisbawahi
bahwa kita perlu melakukan lompatan dari perekonomian yang
sebelumnya mengandalkan sumber daya alam, mengandalkan
pertanian, mengandalkan industri, mengandalkan teknologi
informasi, menjadi perekonomian yang digerakkan oleh industri

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

vi
kreatif. Untuk itu saat ini kita perlu mengambil risiko inovasi dan
adopsi cepat. Kita perlu meloncat ke dalam petualangan untuk
menciptakan kesuksesan masa depan kita, dengan berbasis
ekonomi kreatif. Potensi kreatif itu harus didorong agar dapat
menjadi daya ungkit utama bagi perekonomian dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.

Peluang yang dimiliki oleh sektor ekonomi kreatif masih sangat


terbuka. Bangsa ini memiliki potensi besar untuk melakukan
transformasi di sektor tersebut. Inovasi dan kreativitas bisa
menawarkan pekerjaan baru, yang berarti mengurangi pengang
guran, meningkatkan peluang ekspor, yang kemudian berujung
pada meningkatnya kontribusi bagi perekonomian nasional.

Oleh karena itu, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia


melalui Deputi Infrastruktur, membangun Sistem Ekonomi
Kreatif Indonesia untuk memetakan potensi dan tantangan yang
dihadapi dalam pengembangan ekonomi kreatif di daerah. Hasil
pemetaan ini akan menjadi acuan utama agar arah pembangunan
ekonomi kreatif dapat terjaga untuk mencapai target yang telah
ditetapkan dalam kerangka keberlanjutan ekonomi, lingkungan
dan sosial.

Saat ini, pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia difokuskan


pada 16 subsektor, yang mencakup aplikasi dan game, arsitektur,

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

vii
disain interior, disain komunikasi visual, disain produk, fashion,
film-animasi-video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan,
periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, serta televisi dan radio.

Dalam Sistem Ekonomi Kreatif ini, Bekraf akan menggandeng


pemerintah daerah, baik provinsi, kabupaten dan kota, komunitas,
akademisi, serta pelaku bisnis, untuk bersama-sama berperan
aktif dalam mengembangkan kegiatan ekonomi kreatif di daerah
masing-masing. Melalui pengembangan simpul dan jejaring
ekonomi kreatif, setiap daerah diharapkan dapat mengoptimalkan
potensinya.

Sinergi seluruh pemangku kepentingan dalam kegiatan ekonomi


kreatif di Indonesia merupakan kunci keberhasilan upaya ini.
Oleh karena itu, mari kita bersama-sama memanfaatkan Sistem
Ekonomi Kreatif Indonesia untuk melakukan lompatan besar
guna mewujudkan apa yang kita cita-citakan bersama.

Jakarta, Juli 2016

Triawan Munaf

Kepala Badan Ekonomi Kreatif

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

viii
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

I
ndustrialisasi telah mendorong terciptanya pola kerja, pola produksi dan pola
distribusi yang tidak hanya lebih murah tetapi juga efisien. Perkembangan di bidang
teknologi informatika juga semakin memudahkan koneksi antar manusia sehingga
menjadikannya lebih produktif. Globalisasi di bidang media dan hiburan telah mengubah
karakter, gaya hidup dan perilaku masyarakat menjadi lebih kritis. Fenomena tersebut
kemudian berimbas pada kompetisi yang semakin ketat.

Kerasnya persaingan akibat globalisasi di berbagai bidang memaksa setiap negara


untuk mencari cara agar bisa memproduksi barang dan jasa yang semurah dan seefisien
mungkin. Dalam menekan tenaga kerja murah, faktanya tidak mudah bagi negara-
negara di dunia menyaingi Republik Rakyat Tiongkok dengan jumlah penduduknya yang
begitu besar. Sementara itu supremasi di bidang industri tidak bisa lagi diandalkan. Oleh
karenanya kreativitas sumber daya manusia harus lebih diprioritaskan.

Era ekonomi baru telah dimulai tahun 1990an, di mana terjadi intensifikasi informasi
dan kreatifitas yang populer dengan sebutan ekonomi kreatif yang digerakkan oleh
sektor industri yang disebut dengan industri kreatif. Ekonomi Kreatif merupakan
upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan melalui kreativitas dengan iklim
perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan
(Departemen Perdagangan Republik Indonesia, 2008).

1
Adapun sumber daya manusia

yang dimaksud meliputi

aktor-aktor pelaku ekonomi

kreatif yang meliputi lembaga

pemerintah, akademisi,

komunitas, dan pelaku

bisnis yang kemudian

disebut dengan quadruple-helix.


Dari berbagai keanekaragaman potensi nilai tambah yang
ekonomi kreatif di Indonesia, pemerintah
membagi ekonomi kreatif dalam 16
subsektor, yaitu kuliner; arsitektur; disain dihasilkan
produk; disain interior; disain grafis; film,
animasi dan video; musik; fesyen; seni
pertunjukan; games dan aplikasi; kriya; dari sektor ini tak
radio dan televisi; seni rupa; periklanan;
fotografi; serta penerbitan.
kurang dari
Ekonomi kreatif di Indonesia memiliki
peran yang patut diperhitungkan dalam
perekonomian nasional. 716,7
Rp

Selama periode
triliun pada
tahun 2014.
2010-2014 rata-rata
Angka pertumbuhannya pun
sumbangannya

mencapai 7,1% mencapai 5,81%


terhadap PDB dan mengungguli pertumbuhan sektor
listrik, gas, dan air bersih; pertambangan
dan penggalian; pertanian, peternakan,
Indonesia. kehutanan, dan perikanan; jasa-jasa; dan
industri pengolohan.

Meski kontribusinya masih lebih rendah


dibandingkan dengan sektor pertanian,
industri pengelolahan, perdagangan dan
restoran, ataupun sektor jasa, sumbangan
dari ekonomi kreatif telah melebihi sektor
pertambangan dan penggalian, keuangan,
serta pengangkutan.

Nilai tambah dari sektor ekonomi kreatif


meningkat setiap tahunnya. Menurut Ba
dan Pusat Statistik,

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

3
Tahun 2014,

tak kurang dari 12 juta orang


tenaga kerja terserap dalam usaha

industri kreatif.

Peran ekonomi kreatif patut semakin diperhitungkan karena sektor ini mampu menyerap
angkatan kerja lebih besar dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan penyerapan
tenaga kerja nasional.

Pada tahun 2013,

penyerapan tenaga kerja di sektor ini

mencapai 0,63%.
Di saat yang sama, penyerapan tenaga kerja secara nasional justru mengalami perlam
batan sebesar 0,01%.

ARTI PENTING PEMERINGKATAN


Meski tergolong baru, ekonomi kreatif mengalami perkembangan yang cukup pesat. Di
sisi lain kendala yang dihadapinya pun tidak sedikit karena aktor yang terlibat di dalamnya
seringkali kurang terkoneksi satu sama lain. Kolaborasi yang terjalin di antara mereka
juga kurang kuat dan produktif. Oleh karena itu perlu pemetaan ekonomi kreatif dengan
melibatkan seluruh aktor yang berperan di dalamnya. Termasuk pula memetakan potensi
dan kendala yang dihadapi selama ini. Hal itu menjadi titik tolak untuk pengambilan
kebijakan strategis dan menyeluruh.

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

4
Agar kebijakan yang diambil terkait dilakukan karena memiliki beberapa
pengembangan ekonomi kreatif tepat manfaat, di antaranya menghasilkan
sasaran dan berdaya guna, dibutuhkan database ekonomi kreatif di Indonesia,
pemahaman jelas tentang kondisi mengidentifikasi subsektor potensial,
ekonomi kreatif Indonesia. Terkait serta mengetahui kendala apa saja yang
hal tersebut pemerintah membentuk dihadapi.
Badan Ekonomi Kreatif, yaitu lembaga
pemerintah non kementerian yang Pemeringkatan ini selanjutnya menjadi
berada di bawah dan bertanggung jawab acuan bagi pendampingan dan fasilitasi
langsung kepada Presiden. dari Bekraf dan mitra kerjanya, sebagai
upaya bertahap membangun sistem
ekonomi kreatif nasional. Dengan demi
kan, ekonomi kreatif mampu menjadi
Badan Ekonomi tulang punggung ekonomi nasional.

Kreatif bertugas

membantu Presiden

dalam merumuskan,

menetapkan,

mengoordinasikan,

dan sinkronisasi

kebijakan ekonomi

kreatif.

Badan Ekonomi Kreatif melakukan pe


metaan kegiatan ekonomi kreatif yang
potensial serta persoalan yang dihadapi
di daerah. Pemetaan atau pemeringkatan
ekonomi kreatif daerah ini penting

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

5
TUJUAN PEMERINGKATAN
Tujuan dilakukannya pemeringkatan kabupaten/kota kreatif ini adalah untuk:

1) Melakukan pemetaan ekosistem, potensi, best practice dan


MELAKUKAN
permasalahan
PEMETAAN pengembangan
ekosistem,sistem ekonomi kreatif kabupaten/
kotapotensi, best dari
sebagai bagian practice
Sistem Ekonomi Kreatif Nasional
dan permasalahan
2) pengembangan MEMBERIKAN
Memberikan acuan pengembangan ekonomi kreatif untuk
sistem ekonomi
kabupaten/kota ACUAN
kreatif kabupaten/ pengembangan
3) kota sebagai
Menjadi acuanbagian
bagi pemerintah dalamekonomi
menentukan kreatif
kebijakan
dari Sistem Ekonomi untuk kabupaten/
pengembangan ekonomi kreatif kabupaten/kota.
Kreatif Nasional kota
4) Menjadi dasar kegiatan fasilitasi dan pengembangan ekonomi

kreatif kabupaten/kota oleh quadruple-helix

MENJADI
ACUAN bagi
pemerintah dalam
MENJADI DASAR
menentukan
kegiatan fasilitasi
kebijakan
dan pengembangan
pengembangan
ekonomi kreatif
ekonomi kreatif
kabupaten/kota
kabupaten/kota.
oleh quadruple-helix

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

6
MANFAAT PEMERINGKATAN
Manfaat dilakukannya pemeringkatan kabupaten/kota kreatif ini adalah:

1) Bagi Pemerintah Pusat

BAGI PEMERINTAH
Terwujudnya PUSAT
Sistem Ekonomi Kreatif Nasional sebagai pedoman dan justifikasi untuk
memberikan fasilitasi/program kepada para pelaku/komunitas ekonomi kreatif untuk
Terwujudnya Sistem Ekonomi Kreatif Nasional sebagai
mendorong percepatan pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia melalui:
pedoman dan justifikasi untuk memberikan fasilitasi/
program kepada para pelaku/komunitas ekonomi kreatif
Identifikasi simpul dan
untuk mendorong jejaring ekonomi
percepatan kreatifekonomi
pembangunan potensial di
kreatifdikembangkan
daerah untuk di Indonesia melalui:
Identifikasi simpul dan jejaring ekonomi

kreatif potensial
Identifikasi potensi ekonomi di daerah
kreatif untuk (definisi daerah)
di daerah
dikembangkan
yang dapat dikembangkan dan
Identifikasi dihubungkan
potensi ekonomi kreatif di daerah
(definisi daerah) yang dapat dikembangkan
dan dihubungkan

2) Bagi Daerah

Teridentifikasinya potensi dan permasalahan untuk membangun dan mengembangkan


ekonomi kreatif di daerah serta untuk membangun kolaborasi yang difasilitasi berdasarkan
PetaBAGI
Ekonomi DAERAH
Kreatif Nasional. Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Teridentifikasinya potensi dan permasalahan untuk
membangun dan mengembangkan ekonomi kreatif di
daerah serta untuk membangun kolaborasi yang difasi
litasi berdasarkan Peta Ekonomi Kreatif Nasional. Hal
ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
KELUARAN:

1)

Peta ekonomi kreatif nasional yang menjadi platform bagi


sistem mikro dan linkage kepada sistem makro di tingkat
internasional.

Pola kolaborasi dan proses lintas wilayah antar aktor yang


terlibat dalam sistem ekonomi kreatif

Database sistem ekonomi kreatif nasional

Pola komunikasi dan diseminasi informasi melalui web


site dan media sosial

Pola pendampingan fasilitasi untuk pengembangan eko


nomi kreatif di daerah
BAB II

KONSEPSI
PEMERINGKATAN
EKONOMI KREATIF

KONSEP EKONOMI KREATIF


Ekonomi kreatif adalah penciptaan nilai tambah yang berbasis ide yang lahir dari
kreativitas sumber daya manusia (orang kreatif) dan berbasis ilmu pengetahuan,
termasuk warisan budaya dan teknologi.

(Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025)

D
i masa kini, ekonomi kreatif telah menjadi penting sebab bersumber pada kreativitas
yang merupakan sumber daya terbarukan. Peran ekonomi kreatif ini akan menjadi
semakin penting di masa mendatang, terutama saat sumber daya yang tidak
terbarukan semakin terbatas atau langka. Kreativitas telah dan akan terus mengubah
paradigma perekonomian yang biasa berpusat pada keterbatasan (scarcity) menjadi
berpusat pada keberlimpahan (abundancy).

Orang kreatif dengan ide kreatifnya mampu mengelola tenaga kerja dan memanfaatkan
barang modal untuk menghasilkan produk yang bernilai tambah tinggi. Selain itu, ketika
orang kreatif berproduksi, hasil dari kegiatan produksi tersebut bukan hanya berupa

9
barang atau jasa akhir (final goods and services) tetapi juga dapat digunakan sebagai
input bagi sektor lain.

Peran penting ekonomi kreatif ini semakin tidak terbantahkan setelah dinyatakan secara
langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Dalam acara Temu Kreatif
Nasional, Presiden menuliskan pesan pembuka bahwa Era Ekonomi Kreatif harus
menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Hal ini ditegaskannya dalam pidato
resminya berikut ini,

Saya sangat yakin bahwa ekonomi kreatif nantinya akan menjadi pilar

perekonomian Indonesia di masa yang akan datang. Kita perlu melakukan

lompatan dari perekonomian yang sebelumnya mengandalkan sumber

daya alam, mengandalkan pertanian, mengandalkan industri, meng

andalkan teknologi informasi, menjadi perekonomian yang digerakkan

oleh industri kreatif. ...

Dan kalau kita ingin bersaing di bidang industri, pasti kita kalah

dengan Jerman atau kalah murah dengan China. Tetapi di bidang ini,

kesempatan itu sangat terbuka lebar, yaitu di bidang industri kreatif, di

bidang ekonomi kreatif. Dan kreatifitas akan mendorong inovasi yang

menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi, tetapi pada saat yang

bersamaan ramah terhadap lingkungan, serta menguatkan citra dan

identitas budaya bangsa kita

(Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia)1

1 Sambutan Presiden Joko Widodo Pada Pembukaan Temu Kreatif Nasional Dan Peresmian Indonesia Convention Exhibition, di
Serpong, Tangsel, Banten, 4 Agustus 2015 (Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, 2015)

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

10
Ekonomi kreatif adalah ekonomi

yang digerakkan oleh kreativitas yang berasal

dari pengetahuan dan ide yang dimiliki oleh

sumber daya manusia untuk mencari solusi

inovatif terhadap permasalahan

yang dihadapi.

Dalam arti lain, kreativitas merupakan sumber daya terbarukan dan tidak akan ada
habisnya jika sumber daya manusia kreatif Indonesia yang jumlahnya besar dapat
berkreasi dan menciptakan nilai tambah yang didukung oleh iklim yang kondusif.

Sementara itu, menurut Howkins, ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi dimana input
dan outputnya adalah Gagasan. Esensi dari kreatifitas adalah gagasan. Bayangkan hanya
dengan modal gagasan, seseorang yang kreatif dapat memperoleh penghasilan yang
sangat layak. Gagasan yang dimaksud ialah gagasan yang asli dan dapat diproteksi oleh
Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Pada abad ke-18, revolusi industri telah menyebabkan transformasi ekonomi yang
awalnya didominasi sektor pertanian berbasis sumber daya manusia dan sumber daya
alam menjadi perekonomian yang didominasi industri berbasis barang modal. Pada tahun
1950-an, perekonomian digerakkan oleh pengetahuan sebagai sumber daya utamanya
dalam penciptaan nilai tambah. Kemudian pada tahun 1995 terjadi globalisasi industri
berbasis kreativitas yang membuat ekonomi kreatif semakin berkembang sejalan dengan
perkembangan teknologi informasi, sehingga oleh Howkins disebut sebagai gelombang
ke-4.

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

11
Makna kreativitas yang terkandung dalam pendefinisian ekonomi kreatif dapat
dilihat sebagai kapasitas atau daya upaya untuk menghasilkan atau menciptakan
sesuatu yang unik, menciptakan solusi dari suatu masalah atau melakukan sesuatu
yang berbeda dari kebiasaan.

Kreativitas merupakan faktor pendorong

munculnya inovasi atau penciptaan karya

kreatif dengan memanfaatkan penemuan

yang sudah ada. Hal ini akan mendorong

peningkatan produktivitas

dan sekaligus nilai tambah.

Kemampuan untuk mewujudkan kreativitas yang diramu dengan sense atau nilai seni,
teknologi, pengetahuan dan budaya menjadi modal dasar untuk menghadapi persaingan
ekonomi, sehingga muncullah ekonomi kreatif sebagai alternatif pembangunan ekonomi
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, ekonomi kreatif tidak hanya
menghasilkan karya kreatif yang dapat dikonsumsi oleh konsumen akhir, namun juga
dapat berdampak pada sektor-sektor lainnya.

Ekonomi kreatif tidak hanya berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia, tetapi juga
berdampak positif terhadap aspek sosial, budaya, dan lingkungan. Melalui ekonomi
kreatif, kita dapat menumbuhkan perekonomian secara inklusif dan berkelanjutan,
mengangkat citra positif dan identitas bangsa, melestarikan budaya dan lingkungan,
menumbuhkan kreativitas yang mendorong inovasi, dan meningkatkan toleransi sosial
antar seluruh lapisan masyarakat karena adanya peningkatan pemahaman antar budaya.
Indonesia perlu mengembangkan ekonomi kreatif sebab sektor ini memiliki kesempatan
yang besar untuk:

Memberikan kontribusi bagi


perekonomian

Menciptakan Iklim bisnis yang positif

Membangun citra dan identitas bangsa

Mengembangkan ekonomi berbasis


kepada sumber daya yang terbarukan

Menciptakan inovasi dan kreativitas yang


merupakan keunggulan kompetitif suatu
bangsa

Memberikan dampak sosial yang positif


Ekonomi kreatif sangat tergantung kepada modal manusia (human capital atau intellectual
capital, ada juga yang menyebutnya creative capital). Ekonomi kreatif membutuhkan
sumberdaya manusia yang kreatif tentunya, mampu melahirkan berbagai ide dan
menterjemahkannya ke dalam bentuk barang dan jasa yang bernilai ekonomi. Proses
produksinya bisa saja mengikuti kaidah ekonomi industri, tetapi proses ide awalnya
adalah kreativitas.

Badan Ekonomi Kreatif menjadi lembaga yang merumuskan, menetapkan, mengoor


dinasikan, dan melakukan sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi kreatif. Perpres
Badan Ekonomi Kreatif memberikan gambaran fungsi badan baru ini, yakni untuk:

kebijakan di bidang
an, dan pelaksanaan
perumusan, penetap
ekonomi kreatif;

perancangan dan pelaksanaan


program di bidang
ekonomi kreatif;

k
sinkronisasi perencanaan dan pela
pelaksanaan koordinasi dan i kreatif;
bidang ekonom
sanaan kebijakan dan program di

pemberian bimbingan teknis


dan supervisi atas pelaksanaan
kebijakan dan program di bidang
ekonomi kreatif;

kepada
dan pemberian dukungan
pelaksanaan pembinaan atif;
an di bidang ekonomi kre
semua pemangku kepenting

pelaksanaan komunikasi dan


koordinasi dengan Lembaga
Negara, Kementerian, Lembaga Pem
erintah Non-Kementerian,
Pemerintah Daerah, dan pihak lain
yang terkait; dan

yang terkait
yang ditugaskan Presiden,
pelaksanaan fungsi lain
dengan ekonomi kreatif.

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

14
KONSEP PEMERINGKATAN
Untuk mendukung rencana kebijakan dan program pemerintah dalam pengembangan
ekonomi dan industri kreatif, perlu dilakukan sosialisasi kebijakan pembiayaan bagi
pengembangan industri kreatif, menjaring isu dan permasalahannya. Tak kalah pen
tingnya adalah menganalisis hambatan terkini dalam pengembangan ekonomi dan
industri kreatif sebagai masukan bagi perumusan kebijakan, serta melakukan sosialisasi
best practices dan success story dalam pengembangan ekonomi dan industri kreatif dari
negara lain dan pelaku usaha.

Dalam konteks tersebut,

pemetaan potensi dan permasalahan ekonomi

kreatif di tingkat pusat dan daerah menjadi

prasyarat penting untuk mengembangkan

ekonomi kreatif di Indonesia.

Adapun pendekatan yang digunakan untuk memetakan potensi dan permasalahan ini
ialah dengan melakukan pemeringkatan kabupaten/kota berdasarkan aspek-aspek yang
terkait dengan kegiatan ekonomi kreatif.

Dengan teridentifikasinya potensi dan permasalahan di daerah, pemerintah, baik pusat


dan daerah, dapat menentukan hal-hal prioritas untuk mengembangkan kegiatan
ekonomi kreatif. Bagi pemerintah daerah, hasil pemetaan potensi dan permasalahan
ini dapat menjadi potret bagi dirinya sendiri untuk membangun dan mengembangkan
ekonomi kreatif serta melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan melalui sektor
ekonomi kreatif. Sementara bagi pemerintah pusat, hasil pemetaan ini dapat menjadi
pedoman untuk menyusun kegiatan fasilitasi atau program yang diperlukan untuk
mendorong percepatan pembangunan ekonomi kreatif di daerah.
Kesemuanya itu secara simultan akan menjadi kerangka bagi pembangunan

Sistem Ekonomi Kreatif Nasional, yang

memberikan gambaran besar serta

menetapkan koridor bagi pembangunan

ekonomi kreatif di Indonesia.

Hal ini akan menjadi rujukan bagi pemerintah, komunitas kreatif, akademisi serta dunia
usaha dalam mewujudkan Kabupaten/Kota Kreatif di Indonesia.

Indonesia dengan potensi kekayaan yang sangat besar baik potensi sumberdaya alam,
keragaman budaya, maupun sumberdaya manusia, perlu mengedepankan kreativitas
dan inovasi dalam pembangunan nasional untuk mengoptimalkan berbagai potensi
kekayaan yang dimilikinya.

Ekonomi kreatif yang berbasis kepada modal kreativitas sumberdaya manusia,


berpeluang mendorong daya saing bangsa Indonesia di masa depan. Jika sumberdaya
manusia Indonesia yang jumlahnya sangat besar memiliki kemampuan untuk berkreasi
untuk menciptakan inovasi dan nilai tambah, maka kreativitas tersebut akan menjadi
sumberdaya terbarukan yang tidak ada habisnya.

Perpres Nomor 72 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor
6 Tahun 2015 Tentang Badan Ekonomi Kreatif telah mengklasifikasi ulang sub-sektor
industri kreatif dari 15 sub-sektor menjadi 16 sub-sektor, yaitu kuliner; arsitektur; disain
produk; disain interior; disain grafis; film, animasi dan video; musik; fesyen; seni
pertunjukan; games dan aplikasi; kriya; radio dan televisi; seni rupa; periklanan; fotografi;
serta penerbitan.

Pemeringkatan dilakukan dengan menetapkan struktur sistem ekonomi kreatif terdiri dari
elemen, dimensi dan indikator.

Ketiganya dapat dijabarkan sebagai berikut:

Elemen

Indikator pemeringkatan terdiri berbagai elemen yang diperlukan kabupaten-kota


untuk bergerak secara sistemik sebagai entitas kreatif baik berskala lokal, regional,
nasional maupun global. Elemen adalah empat bagian ekonomi kreatif yang mampu
menggerakan sistem yang lebih baik yaitu:
Subsektor Ekonomi Kreatif

Aktor yang Bekerja secaraLangsung

Tahapan Proses

Kapasitas Daya Ungkit


16
6
APLIKASI
DAN GAME

ARSITEKTUR

DESAIN INTERIOR
DESAIN
KOMUNIKASI
VISUAL

DESAIN PRODUK

FASHION
FILM, ANIMASI,
DAN VIDEO

FOTOGRAFI

KRIYA
KULINER

MUSIK

PENERBITAN
PERIKLANAN

SENI
PERTUNJUKAN
SENI RUPA

TELEVISI
DAN RADIO
untuk setiap tahapan proses, yakni:
1) PEMERINTAH
2) KOMUNITAS
3) AKADEMISI
4) BISNIS (PELAKU BISNIS)
5
Kelangsungan dalam

TAHAPAN
PROSES,

yakni:
1) KREASI
2) PRODUKSI
3) DISTRIBUSI
4) KONSUMSI
5) KONSERVASI
2
KAPASITAS
DAYA
UNGKIT
ke 16 subsektor ekonomi kreatif
terhadap subsektor ekonomi
konvensional yang terdiri atas:
1) KETERKAITAN KE DEPAN
(FORWARD LINKAGE)
2) KETERKAITAN
KE BELAKANG
(BACKWARD LINKAGE)
Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam proses pemeringkatan kabupaten/kota
kreatif melalui empat elemen penilaian di atas antara lain:

yang menjadi
ndisi, karakter, konteks dan identitas dasar
a. Pemahaman ko atif.
langkah serta pelaku kre
modal berkembangnya

b. Penetapan strategi, prioritas unggulan,


mitra kunci, target
pemasaran / peran yang dipilih sebagai visi
pengembangan

kan dan
n, disepakati, disosialisasi
c. Program yang disusu
lix
dijalankan oleh quadruple-he

d. Sistem pemantauan yang tran


sparan atas peningkatan kinerja
ekonomi - industri kreatif di lapanga
n

Di samping hal-hal positif yang secara bertahap mendukung terbangunnya sistem


ekonomi-industri kreatif, maka pemantauan juga dilakukan atas praktik yang secara negatif
mengancam terbentuknya sistem ekonomi-industri kreatif, yang dinilai berdasarkan
bobot pengaruhnya.

P E ME RINGKATAN KOTA/ KABUPAT E N K R E AT I F I N DON E S I A

32
DIMENSI
Dimensi merupakan faktor yang menjadi ukuran berfungsinya suatu elemen. Sistem ini
menguraikan secara rinci dan spesifik terkait dengan 16 subsektor ekonomi kreatif, aktor,
proses serta daya ungkit. Uraian atas dimensi diperlukan untuk menguatkan obyektivitas
penilaian-pemetaan potensi, kendala dan jejaring ekonomi kreatif di masing-masing
kabupaten/kota.

Dimensi dari masing-masing elemen yang digunakan untuk pemeringkatan ini dirinci
sebagai berikut:

A. DIMENSI SUBSEKTOR
EKONOMI KREATIF SUBSEKTOR
Sumber daya manusia
Bahan baku fisik dan nonfisik
Industri EKONOMI
Pembiayaan
Akses dan perluasan pasar
Infrastruktur dan teknologi KREATIF
Kelembagaan

B. DIMENSI AKTOR

Pemerintah
-- Penyediaan suprastruktur
-- Penyediaan infrastruktur
AKTOR -- Kelembagaan
-- Sinergi antaraktor

Komunitas
-- Rasio komunitas
-- Umur komunitas
-- Produk
-- Afiliasi
-- Kegiatan (event)
-- Sinergi antaraktor
Akademisi
-- Akademisi
-- Perguruan Tinggi
-- Sinergi antaraktor

Pelaku bisnis
-- Rasio pelaku bisnis AKTOR
-- Kontribusi ekonomi
-- Rasio perusahaan bisnis kreatif
-- Sinergi antaraktor

C. DIMENSI PROSES

Kreasi:
-- Sumber daya manusia
-- Pengetahuan
-- Inovasi
-- Teknologi
-- Infrastruktur dan Keterampilan
PROSES -- Pembiayaan
-- Network

Produksi:
-- Sumber daya manusia
-- Bahan baku
-- Standar dan sertifikasi, Pengendalian
-- Teknologi dan manajemen
-- Sarana dan Prasarana
-- Pembiayaan
-- Network
-- Kemasan dan labelling
Distribusi:
-- Sumber daya manusia
-- Moda distribusi
-- Delivery produk
-- Teknologi
-- Infrastruktur
-- Pembiayaan
-- Network
-- Pergudangan atau Penyimpanan
PROSES
Konsumsi:
-- Konsumen
-- Pengetahuan
-- Utilitas
-- Teknologi
-- Infrastruktur dan Sarana
-- Pembiayaan
-- Network
-- Pemasaran

Konservasi
-- Sumber daya manusia
-- Pengetahuan tentang konservasi
-- Keberlanjutan kreasi/utilitas
-- Teknologi dan Pengelolaan
-- Insfrastrukur, Sarana dan Prasarana Media
-- Pembiayaan
-- Network
-- Diseminasi sebagai cikal bakal (seed) inovasi
D. DIMENSI DAYA UNGKIT

Forward linkage DAYA


-- Infrastruktur
-- Aktivitas/Program
-- Linkage system UNGKIT
-- Sistem distribusi
-- Replikasi dan duplikasi
-- Inovasi
-- Nilai ekonomi
-- Insentif (fasilitasi dan
kemudahan berusaha)

Backward linkage
-- Infrastruktur
-- Aktivitas/Program
-- Linkage system
-- Sistem distribusi
-- Replikasi dan duplikasi
-- Inovasi
-- Nilai ekonomi
-- Insentif (fasilitasi dan
kemudahan berusaha)

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

36
INDIKATOR
Indikator adalah variabel yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi keadaan atau kemungkinan dilakukan
pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi dari waktu ke waktu. Suatu indikator tidak
selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi
kerap kali hanya memberi petunjuk atau indikasi
tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu
pendugaan.
harus bersifat:
Indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana dalam
pengumpulan data maupun dalam rumus penghitungan untuk
mendapatkannya.

Indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengumpulan


dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya
sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan

Indikator yang ditetapkan harus mempresentasikan informasinya


dan jelas ukurannya sehingga dapat digunakan untuk perbandingan
antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu
dengan waktu lain agar memudahkan dalam memperoleh data.

Indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk kepentingan


pengambilan keputusan.

Indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh pengum


pulan data yang baik, benar dan teliti.

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

39
Pemanfaatan hasil
penilaian ekonomi
kreatif kabupaten/kota
sangat diperlukan untuk
menjawab tantangan
pembangunan yang
berkelanjutan. Di antaranya,
pertumbuhan ekonomi
yang cenderung rendah,
tingkat kemiskinan dan
pengangguran yang masih
tinggi, daya saing industri
yang masih rendah, serta
kerusakan lingkungan.
BAB III

PEMANFAATAN HASIL
PEMERINGKATAN
EKONOMI KREATIF

RUJUKAN BAGI PENYUSUNAN RENCANA


PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH (RPJMD) DAN RENCANA KERJA
PEMERINTAH DAERAH (RKPD)

P
erdagangan bebas dan krisis ekonomi global mengharuskan setiap negara,
termasuk Indonesia berupaya keras untuk dapat bersaing baik di pasar dalam negeri
maupun luar negeri. Kondisi tersebut dapat dipecahkan dengan mendorong suatu
bentuk perekonomian yang lebih berdaya saing, sumber daya yang terbarukan dan
berkesinambungan berbasis kreatifitas, dimana ide atau gagasan dapat memberikan
kesejahteraan secara ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Pengembangan ekonomi dan
ekonomi kreatif di Indonesia diperlukan agar siap memanfaatkan dan merebut peluang
pasar yang semakin kompetitif.

41
Pemeringkatan Kabupaten/Kota ekonomi kreatif merupakan pilihan tepat untuk menge
tahui sejauh mana kota/kabupaten mempunyai potensi terutama dari sisi ekonomi
kreatifnya dan telah siap dari segi infrastruktur, sumberdaya manusia dan dari segi
kebijakan pemerintah daerahnya. Ekonomi Kreatif perlu dikembangkan karena ekonomi
kreatif berpotensi besar dalam memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan;
menciptakan iklim bisnis yang positif; membangun citra dan identitas bangsa; berbasis
pada sumberdaya yang terbarukan; menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan
keunggulan kompetitif suatu bangsa; dan memberikan dampak sosial yang positif.

Pemanfaatan hasil penilaian ekonomi kreatif kota/kabupaten sangat diperlukan untuk


menjawab tantangan pembangunan yang berkelanjutan. Di antaranya, pertumbuhan
ekonomi yang cenderung rendah, tingkat kemiskinan dan pengangguran yang masih
tinggi, daya saing industri yang masih rendah, serta kerusakan lingkungan. Oleh sebab
itu,

hasil pemetaan ekonomi kreatif ini dapat

menjadi rujukan bagi penyusunan RPJMD

di masing-masing daerah.

Penilaian yang transparan dan obyektif diharapkan menghasilkan sikap positif untuk
melihat kekurangan dan kelebihan masing-masing daerah. Dengan demikian, penilaian
ini dapat menjadi acuan untuk penyusunan RENSTRADA dan indikator kinerja utama
Pemkot/Pemkab/Pemprov.

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

42
PENGARUSUTAMAAN EKONOMI KREATIF
DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH NASIONAL (RPJMN)
Di tengah tantangan perekonomian global yang semakin besar, pemerintah tengah
berupaya mendorong berkembangnya industri kreatif menjadi sektor strategis yang
mampu berperan lebih besar dalam perekonomian nasional dalam hal kontribusi
terhadap PDB, penciptaan lapangan pekerjaan, dan ekspor. Sejumlah terobosan kebijakan
telah dilakukan, di antaranya telah diprioritaskannya pengembangan ekonomi kreatif
dalam RPJM Nasional 2015-2019 serta telah dibentuknya Badan Ekonomi Kreatif sebagai
lembaga yang akan mengawal pengembangan ekonomi kreatif secara khusus.

Sistem Ekonomi Kreatif Nasional dilaksanakan berdasarkan arahan Presiden Joko


Widodo bahwa Ekonomi Kreatif harus menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.
Sejalan dengan itu, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang RPJMN
2015 -2019 yang memuat kebijakan umum dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
kreatif,

Sistem Ekonomi Kreatif Nasional dapat

mendorong pemerataan pembangunan

dan percepatan pembangunan pusat

pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah telah menetapkan pengembangan ekonomi kreatif sebagai bagian dari


agenda prioritas nasional, serta membentuk BEKRAF untuk mengawal perkembangan
ekonomi kreatif. Untuk mewujudkan ekonomi kreatif sebagai kekuatan ekonomi baru
Indonesia, pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia dalam jangka panjang diarahkan
tidak hanya untuk menumbuhkembangkan industri kreatif tetapi lebih jauh lagi mampu
mengarusutamakan kreativitas dan inovasi di setiap sektor dan kehidupan bermasyarakat.

Kreativitas akan mendorong dihasilkannya produk-produk manufaktur dan jasa yang


inovatif dan bernilai tambah tinggi sehingga kelak Indonesia tidak akan lagi bergantung
pada ekspor bahan mentah, tetapi juga akan mampu mengekspor produk yang bernilai
tambah tinggi. Kreativitas dan inovasi juga akan menjadikan warisan budaya dan

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

43
kearifan lokal berkontribusi besar tidak hanya bagi perekonomian nasional namun juga
bagi peningkatan citra bangsa Indonesia di mata dunia internasional.

Ekonomi kreatif di Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan karena Indonesia
merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Indonesia
dengan jumlah penduduk lebih dari 240 juta, memiliki bonus demografi dengan proporsi
penduduk usia produktif sangat besar, mencapai 70% dari total penduduk. Hingga tahun
2030, Indonesia masih akan memiliki jumlah penduduk produktif yang tinggi di atas 60%,
dan 27% di antaranya adalah penduduk muda dengan rentang usia 16-30 tahun.

Ketersediaan dan keberagaman sumber daya alam dan sumber daya budaya juga
menjadi sumber daya pendukung yang penting dalam pengembangan ekonomi kreatif
di Indonesia. Namun sejauh ini potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara
maksimal.

Dalam hal kreativitas, Indonesia masih berada

di posisi ke-81 dari 82 negara yang disurvei

dalam studi Global Creativity Index.

Di samping itu, belum banyak karya dan produk kreatif Indonesia, dalam skala besar,
yang mampu bersaing di pasar global.

Upaya membuat potensi yang besar tersebut menjadi kenyataan, memerlukan konsep
dan rencana pengembangan yang komprehensif dan holistik. Pemerintah telah memulai
langkah-langkah awal pengembangan ekonomi kreatif selama sepuluh tahun terakhir,
namun masih terdapat tantangan yang perlu diselesaikan. Pengembangan ekonomi
kreatif hingga tahun 2025 harus mampu menjawab tantangan pembangunan nasional
dan juga mampu mendukung terwujudnya cita-cita Bangsa Indonesia, yaitu terwujudnya
Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur.

Dalam pembangunan nasional, Ekonomi kreatif memiliki peran sentral dalam mewu
judkan lima misi utama pembangunan jangka panjang nasional 2005-2025 seperti yang
tertuang dalam Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007, yaitu:

1. Terwujudnya masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya,


dan beradab. Ekonomi kreatif dapat berkontribusi dalam: (a) mewujudkan
karakter bangsa sebagai bangsa beriman dan bertaqwa, berbudi luhur,
bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis,

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

44
dan berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memantapkan
budaya bangsa; (b) meningkatkan peradaban, harkat dan martabat manusia
Indonesia, serta menguatnya jati diri dan kepribadian bangsa.

2. Terwujudnya bangsa yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat


yang lebih makmur dan sejahtera. Ekonomi kreatif dapat berkontribusi
dalam: (a) meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan
berkesinambungan yang ditunjukkan dari peningkatan pendapatan
perkapita, penurunan tingkat pengangguran terbuka dan jumlah penduduk
miskin; (b) meningkatkan kualitas sumber daya manusia, termasuk peran
perempuan dalam pembangunan. yang ditunjukkan dari peningkatan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender
(IPG), serta pertumbuhan penduduk yang seimbang; (c) membangun
struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif
meliputi sektor pertanian, pertambangan, industri manufaktur, serta jasa;
dan (d) meningkatkan profesionalisme aparatur negara (pusat dan daerah).

3. Terwujudnya pemerataan pembangunan dan berkeadilan. Ekonomi kreatif


dapat berkontribusi dalam: (a) meningkatkan pembangunan yang makin
merata ke seluruh wilayah yang dapat ditunjukkan dengan meningkatnya
kualitas hidup dan kesejahteraan, serta menurunnya kesenjangan; (b)
mewujudkan lingkungan perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengan
kehidupan yang baik, berkelanjutan, serta mampu memberikan nilai tambah
bagi masyarakat.

4. Terwujudnya Indonesia asri dan lestari. Ekonomi kreatif dapat berkontribusi


dalam: (a) meningkatkan kualitas pengelolaan dan pendayagunaan sumber
daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup yang dicerminkan oleh
tetap terjaganya fungsi, daya dukung, dan kemampuan pemulihannya dalam
mendukung kualitas kehidupan; (b) memelihara kekayaan keragaman jenis
dan kekhasan sumber daya alam untuk mewujudkan nilai tambah, daya
saing bangsa, serta modal pembangunan nasional; dan (c) meningkatkan
kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat dalam pengelolaan
sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.

5. Terwujudnya peranan Indonesia yang meningkat dalam pergaulan dunia


internasional. Ekonomi kreatif dapat berkontribusi dalam: (a) memperkuat
dan mempromosikan identitas nasional sebagai negara demokratis
dalam tatanan masyarakat internasional; (b) memulihkan posisi penting
Indonesia sebagai negara demokratis besar (keberhasilan diplomasi di fora
internasional); (c) meningkatkan kepemimpinan dan kontribusi Indonesia
dalam berbagai kerja sama internasional; (d) mewujudkan kemandirian
nasional dalam konstelasi global; (e) meningkatkan investasi perusahaan
Indonesia di luar negeri.

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

45
POTRET DIRI BAGI DAERAH UNTUK
PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN
MELALUI SEKTOR EKONOMI KREATIF
Ekonomi Kreatif memiliki konsep mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan
mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi
utama dalam kegiatan ekonomi yang berbasis sumber daya alam sekarang menjadi
berbasis sumber daya manusia, dari era pertanian ke era industri dan informasi.
Peningkatan sistem perubahan baik dari sosial, lingkungan, ekonomi, kelembagaan
dan perilaku kewirausahaan membutuhkan suatu proses yang berkelanjutan. Proses ini
berupaya meningkatkan potensi masa kini dan masa depan untuk memenuhi kebutuhan
dan aspirasi manusia.

Ekonomi kreatif sebenarnya merupakan upaya mengimplementasikan pembangunan


yang berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan menurut Salim (1993) dan Mitchell
(1997) adalah

upaya mencapai keseimbangan antara tiga

aspek, yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial.

Artinya, pembangunan harus dapat memenuhi kebutuhan di masa kini, tanpa me


ngorbankan kepentingan generasi mendatang untuk mencukupi kebutuhan mereka.

Sustainability adalah konsep yang telah berkembang dan banyak dipergunakan untuk
menyelesaikan suatu permasalahan secara menyeluruh, yang menyangkut aspek
lingkungan, ekonomi maupun sosial. Aspek-aspek tersebut merupakan integrasi dari
berbagai kegiatan manusia (Indra, 2011).

Berkelanjutan atau sustainability adalah suatu keadaan yang memungkinkan terjadinya


suatu keseimbangan yang stabil pada suatu sistem yang dapat bertahan hingga terus
berlanjut (Wahyudi, 2014). Keberlanjutan juga didefinisikan oleh Miller & Spoolman
(2012) sebagai kemampuan sistem alam dan sistem budaya manusia untuk bertahan,
berkembang, dan beradaptasi dengan perubahan kondisi lingkungan ke dalam jangka
panjang. Hal ini terkait dengan seberapa besar manusia peduli untuk memberikan alam
yang lebih baik kepada generasi yang akan datang.

Morelli (2011) mendefinisikan lingkungan yang mampan (environmental sustainbility)


yakni pemenuhan kebutuhan akan sumberdaya dan jasa pada saat ini dan generasi

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

46
dimasa depan tanpa mengorbankan ekosistem yang menyediakannya, dan lebih
spesifik disebutkan sebagai kondisi keseimbangan, ketahanan, dan keterkaitan yang
memungkinkan manusia untuk memenuhi kebutuhan, sementara tidak melebihi kapasitas
ekosistem pendukungnya untuk melanjutkan dan melakukan regenerasi kebutuhan yang
diperlukan.

Sustainability dikembangkan menjadi suatu paradigma didalam pembangunan dan


menjadikannya sebagai sebuah jembatan penghubung antara ekonomi dan ekologi
(Wahyudi, 2014). Pembangunan bertujuan untuk menaikkan mutu hidup dan kesejahteraan
rakyat dengan dipenuhinya kebutuhan dasar yang esensial. Menurut Soemarwoto (2004)
banyak jenis kebutuhan dasar dalam masyarakat yang belum terpenuhi, oleh karena itu
pembangunan masih harus diteruskan.

Soemarwoto (2004) juga menambahkan bahwa faktor lingkungan yang diperlukan


untuk mendukung pembangunan berkelanjutan ialah terpeliharanya proses ekologi
yang esensial, tersedianya sumberdaya yang cukup, dan lingkungan sosial-budaya dan
ekonomi yang sesuai. Ketiga faktor itu tidak saja mengalami dampak dari pembangunan,
melainkan juga mempunyai dampak terhadap pembangunan.

Dalam usaha memperbaiki mutu hidup, harus dijaga agar kemampuan lingkungan untuk
mendukung kehidupan pada tingkat yang lebih tinggi tidak menjadi rusak. Sebab kalau
kerusakan terjadi, mutu hidup akan mengalami kemerosotan. Bahkan apabila kerusakan
terlalu parah, dapat terjadi kepunahan atau ekosistem dapat mengalami keambrukan
yang akan mengakibatkan banyak kesulitan. Pembangunan demikian bersifat tidak
berkelanjutan (Soemarwoto, 2004).

Kondisi ekonomi yang diharapkan Indonesia adalah ekonomi yang berkelanjutan. Artinya,

kemampuan untuk beradaptasi

terhadap kondisi geografis dan tantangan

ekonomi baru, sehingga mampu

menghasilkan pertumbuhan yang

berkelanjutan (sustainable growth).


Hal ini dapat terwujud dengan adanya kegiatan ekonomi kreatif yang berdaya saing
tinggi sebab didukung sumber daya manusia kreatif.

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

47
KESEMPATAN MENJADI BAGIAN DARI
JEJARING KOLABORASI EKONOMI KREATIF
NASIONAL DAN GLOBAL
Era globalisasi dan konektivitas mengubah cara bertukar informasi, berdagang, dan
konsumsi dari produk-produk budaya dan teknologi dari berbagai tempat di dunia.
Dunia menjadi tempat yang sangat dinamis dan kompleks sehingga kreativitas dan
pengetahuan menjadi suatu aset yang tak ternilai dalam kompetisi dan pengembangan
ekonomi. Ekonomi Kreatif adalah sebuah konsep yang menempatkan kreativitas dan
pengetahuan sebagai aset utama dalam menggerakkan ekonomi. Konsep ini telah
memicu ketertarikan berbagai negara untuk melakukan kajian seputar ekonomi kreatif
dan menjadikannya sebagai model utama pengembangan ekonomi.

Pengembangan ekonomi kreatif dalam dekade terakhir ini telah menjadi alternatif
solusi, sekaligus strategis global dalam tetap menjaga pertumbuhan ekonomi, di tengah
pelambatan ekonomi global. Ekonomi kreatif yang bertumpu pada pengetahuan dan
kreatifitas sebagai nilai jual nya telah mampu menjelma menjadi kekuatan baru dalam
memenangkan kompetisi dan pengembangan ekonomi. Untuk itu pemeringkatan dan
pemetaan simpul-simpul kreatif yang ada di kabupaten/kota sangat diperlukan.

Di sini, kabupaten/kota dapat bergabung

dan berkolaborasi melalui Sistem Ekonomi

Kreatif Nasional untuk mengembangkan

potensi ekonomi kreatif di tingkat nasional.

Sistem ini mengakomodasi potensi dan

permasalahan yang dihadapi daerah agar

mampu berkiprah di tingkat global.

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

48
Pembangunan Sistem Ekonomi Kreatif Nasional dilakukan dengan melibatkan seluruh
pemangku kepentingan pada tahapan pendataan dan pemetaan, penelitian, perencanaan,
implementasi, evaluasi dan pengembangan, sesuai dengan peran, fungsi, kapasitas
dan kompetensi masing masing pelaku. Sistem ini mendorong terbentuknya kerjasama
dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dan antar daerah agar tercipta pasar yang
terbuka, terpercaya, dan menyejahterakan pelakunya.

Daya saing global dapat ditingkatkan dengan membentuk kondisi masyarakat yang kreatif,
mampu berkompetisi secara adil, jujur dan menjunjung tinggi etika, unggul di tingkat
nasional maupun global, memiliki kemampuan (daya juang) untuk terus melakukan
perbaikan (continuous improvement), serta selalu berpikir positif untuk menghadapi
berbagai macam permasalahan.

PANDUAN UNTUK PENDAMPINGAN


DAN FASILITASI PEMERINTAH PUSAT
Setiap daerah mempunyai potensi dan keunikan ekonomi kreatif yang berbeda dan unik.
Kemampuan untuk mewujudkan kreativitas yang diramu dengan sense atau nilai seni,
teknologi, pengetahuan dan budaya menjadi modal dasar untuk menghadapi persaingan
ekonomi, sehingga muncullah ekonomi kreatif sebagai alternatif pembangunan ekonomi
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Potensi yang unik itu, tersimpan ribuan bahkan jutaan potensi produk kreatif yang
layak dikembangkan di Tanah Air. Tengok saja potensi itu: sekitar 17.500 pulau, 400 suku
bangsa, lebih dari 740 etnis (di Papua saja 270 kelompok etnis), budaya, bahasa, agama
dan kondisi sosial-ekonomi.

Nilai-nilai budaya luhur (cultural heritage) yang kental terwarisi, seperti teknologi tinggi
pembangunan Borobudur, batik, songket, wayang, pencak silat, dan seni budaya lain,
menjadi aset bangsa. Tercatat pula, tujuh lokasi di Indonesia yang dijadikan situs pusaka
dunia (world heritage site). Belum lagi tingkat keragaman hayati (biodiversity) yang sukar
ditandingi.

Setelah identifikasi potensi ekonomi kreatif selesai dilakukan, langkah selanjutnya ialah
penyusunan peta jalan pengembangan ekonomi kreatif di kabupaten/kota. Peta jalan
ini akan menjadi arah dan strategi pengembangan. Arah serta strategi ini nantinya
merupakan pedoman untuk mengembangkan industri kreatif pada masing-masing
lembaga pemerintah terkait dalam membuat rencana kerja atau rencana aksi.

Pemeringkatan Ekonomi kreatif di kabupaten/kota juga dapat dijadikan tolok ukur pe


ningkatan ekonomi daerah tersebut. Kondisi perekonomian daerah merupakan tolok ukur
kesuksesan suatu daerah. Daerah dengan pendapatan yang tinggi bisa dibilang daerah itu

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

49
maju dalam perekonomian. Teknologi juga ikut membantu meningkatkan suatu stabilitas
ekonomi daerah. Namun tidak hanya itu, kreatifitas dan inovasi juga merupakan salah
satu syarat majunya suatu daerah.

Selain itu, Ekonomi kreatif sangat tergantung kepada modal manusia (human capital
atau intellectual capital, ada juga yang menyebutnya creative capital). Ekonomi kreatif
membutuhkan sumberdaya manusia yang kreatif tentunya, mampu melahirkan berbagai
ide dan menterjemahkannya ke dalam bentuk barang dan jasa yang bernilai ekonomi.
Proses produksinya bisa saja mengikuti kaidah ekonomi industri, tetapi proses ide
awalnya adalah kreativitas.

Sebagai contoh, berapakah penghasilan seorang seniman yang hebat? Misalnya grup
musik terkenal seperti Slank, atau sutradara film papan atas? Ternyata nilainya tidaklah
kecil dan bahkan lebih tinggi daripada penghasilan manajer senior di dunia perbankan.
Sungguh menjanjikan.

Pemerintah daerah juga perlu kreatif dalam upaya mengembangkan industri-industri


berbasis kreativitas. Hal ini karena industri tersebut perlu pendampingan dan fasilitas
agar dapat diakses pasar.

Untuk itu hasil pemeringkatan ini sangat

berguna bagi pemerintah pusat dalam hal ini

Bekraf memberikan dukungan dapat berupa

mengusulkan fasilitas dan pendampingan.

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

50
Dukungan dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain:

PEMBIAYAAN
ASPEK PEMODALAN ATAU

Jenis dukungannya berupa memfasilitasi sub sektor ekonomi kreatif melalui


skema KUR, pendampingan/bimtek kepada bank penyalur KUR.

SUMBER DAYA MANUSIA/SDM

Memfasilitasi pendidikan dan pelatihan untuk peningkatan kompetensi pelaku


ekonomi/industri kreatif produksi, manajemen, ekspor, dll. Memfasilitasi
sertifikasi pelaku ekonomi/industri kreatif.

PEMASARAN

Memfasilitasi penyelenggaraan dan/atau partisipasi dalam pameran/promosi


di dalam dan luar negeri. Memfasilitasi pengembangan pusat ekshibisi dan
market place/market agregator. Memfasilitasi/bimtek disain produk Indikasi
Geografis (IG). Memfasilitasi roadmap pengembangan e-commerce.

TEKNOLOGI/INFRASTRUKTUR

Memfasilitasi pengembangan pusat kreatif (termasuk: sentra industri kreatif,


pusat disain, dsb). Memfasilitasi pengembangan Kota Kreatif dan Jaringan
Kota Kreatif Nasional. Memfasilitasi pengembangan inkubator/akselerator
bisnis berbasis produk ekonomi kreatif.

Memfasilitasi bantuan peralatan/mesin bagi pelaku ekonomi/industri kreatif.

Memfasilitasi pengembangan dan pembangunan Indonesia Creative &


Design Center.

KELEMBAGAAN DAN HKI

Memfasilitasi kemudahan perolehan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)


melalui sosialisasi, konsultasi, dan pendampingan teknis. Memfasilitasi
pembentukan satuan tugas penanganan pengaduan pembajakan produk
ekonomi kreatif.

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

51
Secara umum,
pemeringkatan ekonomi
kreatif daerah dibangun
untuk menjawab
pertanyaan tentang potret
diri atau potensi kegiatan
ekonomi kreatif di suatu
daerah. Pemeringkatan
ekonomi kreatif ini hendak
direkam melalui empat
elemen penting yaitu
melalui subsektor, aktor,
proses, dan daya ungkit.
BAB IV

METODOLOGI
PEMERINGKATAN

P
emetaan kegiatan ekonomi kreatif daerah ini menggunakan metode dan prosedur
penelitian yang menjamin data dan informasi yang diperoleh valid dan reliable.
Langkah-langkah penelitian yang dilakukan menurut Bouma (1993) yang dikutip dari
Rauf (2009) adalah: perumusan masalah penelitian, merumuskan variabel dan indikator
penelitian, menyusun disain penelitian, mengumpulkan dan mengolah data serta
melakukan analisis atau intrepretasi atas data yang telah dikumpulkan.

PERMASALAHAN YANG HENDAK


DIJAWAB DENGAN PEMERINGKATAN
Secara umum, pemeringkatan ekonomi kreatif daerah dibangun untuk menjawab
pertanyaan tentang potret diri atau potensi kegiatan ekonomi kreatif di suatu daerah.
Pemeringkatan ekonomi kreatif ini hendak direkam melalui empat elemen penting yaitu
melalui subsektor, aktor, proses, dan daya ungkit.

Pada tingkat yang paling konkret, pemeringkatan dilihat melalui dimensi dan indikator-
indikator dari keempat elemen tersebut. Menilai potensi dan kekurangan proses aktivitas
ekonomi kreatif di masing-masing daerah sehingga terbentuk simpul-simpul kerjasama

53
ekonomi kreatif antardaerah. Unit analisis dari pemeringkatan ini adalah kabupaten dan
kota.

ELEMEN, DIMENSI DAN INDIKATOR


PEMERINGKATAN
Indikator pemeringkatan terdiri dari berbagai elemen yang diperlukan kabupaten/kota
untuk bergerak secara sistemik sebagai entitas kreatif baik berskala lokal, regional,
nasional maupun global. Elemen tersebut antara lain 16 subsektor, 4 aktor, 5 tahapan
proses, serta 2 kapasitas daya ungkit:

Subsektor Ekonomi Kreatif


Perpres Nomor 72 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun
2015 Tentang Badan Ekonomi Kreatif telah mengklasifikasi ulang sub-sektor industri
kreatif dari 15 sub-sektor menjadi 16 sub-sektor, yaitu arsitektur; disain interior; disain
komunikasi visual; disain produk; film, animasi, dan video; fotografi; kriya; kuliner; musik;
fesyen; games dan aplikasi; penerbitan; periklanan; televisi dan radio; seni pertunjukan;
dan seni rupa.

Definisi ke-16 subsektor industri kreatif tersebut mengacu pada publikasi Ekonomi
Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025, Rencana Aksi Jangka Menengah 2015-
2019, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Suatu media atau aktivitas yang memungkinkan


tindakan bermain berumpan balik dan me
APLIKASI miliki karakteristik setidaknya berupa tujuan
(objective) dan aturan (rules).
DAN
GAME

Wujud hasil penerapan pengetahuan, ilmu, tek


nologi, dan seni secara utuh dalam mengubah
lingkungan binaan dan ruang, sebagai bagian
dari kebudayaan dan peradaban manusia, se
ARSITEKTUR hingga dapat menyatu dengan keseluruhan
lingkungan ruang.

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

54
Kegiatan yang memecahkan masalah fungsi
dan kualitas interior; menyediakan layanan
terkait ruang interior untuk meningkatkan
DESAIN kualitas hidup; dan memenuhi aspek kesehatan,
keamanan, dan kenyamanan publik
INTERIOR

Suatu bentuk komunikasi visual yang meng


gunakan gambar untuk menyampaikan infor
DESAIN masi atau pesan seefektif mungkin. Dalam
disain grafis, teks juga dianggap gambar karena
KOMUNIKASI merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang
bisa dibunyikan. Disain grafis diterapkan dalam
VISUAL disain komunikasi dan fine art.

Layanan profesional yang menciptakan dan


mengembangkan konsep dan spesifikasi yang
DESAIN mengoptimalkan fungsi, nilai, dan penampilan
suatu produk dan sistem untuk keuntungan
PRODUK pengguna maupun pabrik (Industrial Design
Society of America-IDSA)

Gaya hidup dalam berpenampilan yang men


cerminkan identitas diri atau kelompok

FASHION

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

55
FILM: Karya seni gambar bergerak
yang memuat berbagai ide
FILM. atau gagasan dalam bentuk
audiovisual, serta dalam proses
ANIMASI, pembuatannya menggunakan
kaidah-kaidah sinematografi
VIDEO
PERFILMAN: Segala elemen infrastruktur dan
suprastruktur yang melingkupi
dan berhubungan dengan pro
ses produksi, distribusi, eks
hibisi, apresiasi, pendidikan
film dan pengarsipan.

ANIMASI: Tampilan frame ke frame dalam


urutan waktu untuk mencipta
kan ilusi gerakan yang ber
kelanjutan sehingga tam pilan
terlihat seolah-olah hidup atau
mempunyai nyawa

VIDEO: Sebuah aktivitas kreatif, berupa


eksplorasi dan inovasi dalam
cara merekam (capture) atau
membuat gambar bergerak,
yang ditampilkan melalui me
dia presentasi, yang mampu
memberikan karya gambar
bergerak alternatif yang ber
daya saing dan memberikan
nilai tambah budaya, sosial,
dan ekonomi.

Sebuah industri yang mendorong penggunaan


kreativitas individu dalam memproduksi citra
dari suatu objek foto dengan menggunakan
perangkat fotografi, termasuk di dalamnya
media perekam cahaya, media penyimpan
FOTOGRAFI berkas, serta media yang menampilkan in
formasi untuk menciptakan kesejahteraan dan
juga kesempatan kerja

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

56
Kerajinan (kriya) merupakan bagian dari seni
rupa terapan yang merupakan titik temu
antara seni dan disain yang bersumber dari
warisan tradisi atau ide kontemporer yang
hasilnya dapat berupa karya seni, produk
fungsional, benda hias dan dekoratif, serta
KRIYA dapat dikelompokkan berdasarkan material dan
eksplorasi alat teknik yang digunakan, dan juga
dari tematik produknya.

Kegiatan persiapan, pengolahan, penyajian


produk makanan dan minuman yang men
jadikan unsur kreativitas, estetika, tradisi, dan/
atau kearifan lokal; diakui oleh lembaga kuliner
KULINER sebagai elemen terpenting dalam meningkatkan
cita rasa dan nilai produk tersebut, untuk
menarik daya beli dan memberikan pengalaman
bagi konsumen.

Segala jenis usaha dan kegiatan kreatif yang


berkaitan dengan pendidikan, kreasi/komposisi,
rekaman, promosi, distribusi, penjualan, dan
pertunjukan karya seni musik
MUSIK

daya imajinasi untuk membuat konten kreatif


yang memiliki keunikan tertentu, dituangkan
dalam bentuk tulisan, gambar dan/atau audio
ataupun kombinasinya, diproduksi untuk dikon
sumsi publik, melalui media cetak, media
daring menggunakan perangkat elektronik,
PENERBITAN ataupun media baru untuk mendapatkan nilai
ekonomi, sosial ataupun seni dan budaya yang
lebih tinggi.

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

57
Bentuk komunikasi melalui media tentang pro
duk dan/atau merek kepada khalayak sasaran
nya agar memberikan tanggapan sesuai tujuan
pemrakarsa

PERIKLANAN

Cabang kesenian yang melibatkan perancang,


pekerja teknis dan penampil (performers), yang
mengolah, mewujudkan dan menyampaikan
SENI suatu gagasan kepada penonton (audiences);
baik dalam bentuk lisan, musik, tata rupa,
PERTUNJUKAN ekspresi dan gerakan tubuh, atau tarian; yang
terjadi secara langsung (live) di dalam ruang
dan waktu yang sama, di sini dan kini (hic et
nunc)

Penciptaan karya dan saling berbagi penge


tahuan yang merupakan manifestasi intelektual
dan keahlian kreatif, yang mendorong terja
dinya perkembangan budaya dan perkembang
an industri dengan nilai ekonomi untuk keber
SENI RUPA lanjutan ekosistemnya.

RADIO: Kegiatan kreatif yang meliputi


proses pengemasan gagasan
dan informasi secara berkualitas
TELEVISI kepada penikmatnya dalam
for
mat suara yang disiarkan
DAN RADIO kepada publik dalam bentuk
virtual secara teratur dan ber
kesinambungan.

TELEVISI: Kegiatan kreatif yang meliputi


proses pengemasan gagasan
dan informasi secara berkualitas
kepada penikmatnya dalam
format suara dan gambar yang
disiarkan kepada publik dalam
bentuk virtual secara teratur
dan berkesinambungan.

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

58
Aktor
Aktor dalam pengembangan kegiatan ekonomi kreatif suatu kota terdiri dari para pelaku
ekonomi kreatif yang terlibat dalam pengembangan ekonomi kreatif yang selanjutnya
disebut sebagai quadruple-helix.

1. Pemerintah
Jajaran pemerintah pusat maupun daerah, yang memiliki kekuasaan untuk
membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu.
Unsur pemerintah ini terbagi menjadi 4 dimensi yaitu:

a. Penyediaan suprastruktur. Meliputi ketersediaan landasan dan kebijkanan


yang mendasari kegiatan ekonomi kreatif.

b. Penyediaan infrastruktur. Maksudnya sarana dan prasarana fisik/nonfisik


yang mendukung kegiatan ekonomi reatif.

c. Kelembagaan, meliputi organisasi yang dibentuk pemerintan dan regulasi


yang dibuat untuk mendukung kegiatan ekonomi kreatif.

d. Sinergi antaraktor, meliputi kerjasama secara internal dan eksternal.


Yang dimaksud kerjasama internal adalah kerjasama antarinstansi dalam
satu pemerintah daerah atau dengan pemerintah daerah lain. Kerjasama
eksternal adalah kerjasama antara pemerintah daerah dengan elemen lain
seperti komunitas, akademisi, dan bisnis.

2. Komunitas
Suatu kelompok sosial dari beberapa latar belakang lingkungan, umumnya
memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dimensi dari komunitas adalah:

a. Banyaknya pelaku ekonomi kreatif. Maksudnya perbandingan jumlah


penduduk pelaku ekraf dengan jumlah penduduk di daerah.

b. Umur komunitas. Semakin lama usia komunitas diharapkan semakin kuat


ekonomi kreatif yang terbentuk di suatu daerah.

c. Produk. Dimensi produk merupakan hasil produksi pelaku dan komunitas


ekonomi kreatif.

d. Afiliasi. Afiliasi adalah jaringan yang dimiliki oleh komunitas.

e. Kegiatan (event). Dimensi ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh

komunitas berdasar level cakupannya.

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

59
f. Sinergi antaraktor. Dimensi ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh 2
atau lebih komunitas yang berbeda subsektor dan dengan pihak pemerintah,
akademisi dan bisnis.

3. Akademisi
Anggota Sivitas akademika dan hasilnya yang bergerak di bidang ekonomi
kreatif. Dimensi dari akademisi adalah:

a. Penelitian. Penelitian (riset, inovasi, uji coba, perlindungan HKI, kolaborasi)


terkait ekonomi kreatif yang sudah dilakukan dan memiliki potensi pasar/
nilai ekonomis.

b. Perguruan Tinggi (PT). Meliputi jumlah perguruan tinggi dan riset yang
mendukung ekraf.

c. Sinergi antaraktor. Sinergi internal dan saling mendukung/kerjasama antara


akademisi dalam mendukung perkembangan ekraf yang menghasilkan
kegiatan/event hasil kerjasama akademisi dengan pemerintah, komunitas,
dan bisnis.

4. Bisnis
Suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis
lainnya, untuk mendapatkan laba. Dimensi dari bisnis adalah:

a. Pelaku bisnis. Perbandingan pelaku bisnis kreatif (individu) terhadap total


pelaku bisnis.

b. Kontribusi ekonomi. Yang dimaksud kontribusi sektor ekonomi kreatif


terhadap PDRB daerah.

c. Rasio perusahaan bisnis kreatif. Perbandingan unit bisnis (koorporasi) yang


mendukung ekraf terhadap total unit bisnis (koorporasi).

d. Sinergi antaraktor. Sinergi internal di antara pelaku bisnis dan pelaku bisnis
dan antara pelaku bisnis dengan pemerintah, komunitas, dan akademisi
dalam mendukung perkembangan ekraf.

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

60
Proses
Proses merupakan tahapan pengembangan kegiatan ekonomi kreatif yang
meliputi tahap kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, dan konservasi.

Tahap Kreasi

Sebuah nomina (kata benda) dan merupakan sebuah sinonim untuk kata karya.
Kata ini diambil dari bahasa Latin berdasarkan kata verba: creare yang artinya
menciptakan. Dimensi dari tahap kreasi ada tujuh yaitu:

a. Sumber daya manusia (SDM). Ketersediaan SDM yang menciptakan/


berkreasi dibidang subsektor unggulan misalnya pengarang, koreografer,
komposer, pematung, sutradara, animator, dll. Selain itu juga terdapat
ketersediaan lembaga pendidikan yang mendorong penciptaan kreator
handal disubsektor unggulan. Misalnya sekolah vokasi, sanggar, studio,
dokumentasi dll.

b. Pengetahuan. Ketersediaan literatur yang mendorong munculnya kreator di


subsektor unggulan seperti buku, referensi, dokumen, kliping berita, film.

c. Inovasi. Kegiatan melakukan modifikasi, diversifikasi, inovasi.

d. Teknologi. Ketersediaan teknologi khusus yang digunakan untuk tahap


kreasi. Selain itu juga terdapat ketersediaan infrastruktur dalam mendukung
tahap kreasi seperti jalan raya, jaringan listrik, internet, frekuensi radio/
televisi, jaringan telepon.

e. Keterampilan. Ketersediaan ketrampilan khusus pada tahap kreasi misalnya


ketrampilan berijazah/bersertifikat. Selain itu juga ada pelatihan, workshop,
kursus, lembaga pendidikan formal/informal pada tahap kreasi.

f. Pembiayaan. Ketersediaan lembaga keuangan yang mendukung tahap


kreasi seperti perbankan, non perbankan.

g. Jaringan (network). Ketersediaan jejaring untuk mendukung tahap kreasi di


tingkat lokal, nasional, internasional.

Tahap Produksi

Suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda
atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan. Dimensi dari tahapproduksi ada delapan yaitu:

a. Sumber daya manusia (SDM), meliputi ketersediaan SDM pada tahap


produksi misalnya pekerja, pengawas, manajer (tenaga ahli/profesional).

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

61
b. Bahan baku, meliputi ketersediaan bahan baku untuk tahap produksi yang
berasal dari berbagai sumber. Sumber berdasarkan kualitas, kuantitas,
dan harga; ketersediaan, pola pemanfaatan dan penyimpanan, akses
pemenuhan kebutuhan.

c. Standar dan sertifikasi serta pengendalian mutu, meliputi ketersediaan


pengendalian mutu bahan baku, konten, kemasan pada tahap produksi.

d. Teknologi dan pengelolaan. Meliputi Ketersediaan teknologi yang men


dukung tahap produksi misalnya mesin; Ketersediaan pengelolaan produksi,
kualitas produk, pengemasan, penyimpanan.

e. Infrastruktur. Meliputi ketersediaan sarana yang mendukung tahap produksi


seperti alat transportasi, akses, internet, mesin, komputer. Ketersediaan
prasarana yang mendukung tahap produksi seperti jalan raya, jaringan
listrik, internet, frekuensi radio/televisi, jaringan telepon.

f. Pembiayaan. Ketersediaan lembaga keuangan yang mendukung tahap


produksi seperti perbankan, non perbankan.

g. Jejaring/Network. Ketersediaan jejaring untuk mendukung tahap produksi


di tingkat lokal, nasional, internasional.

h. Pergudangan. Ketersediaan sarana untuk penyimpanan seperti gudang,


storage, gedung, galery, museum.

Tahap Distribusi

Kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah


penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga
penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat,
dan saat dibutuhkan). dimensi dari distribusi adalah:

a. Sumber daya manusia (SDM). Ketersediaan sarana untuk penyimpanan


seperti gudang, storage, gedung, galery, museum.

b. Moda distribusi. Ketersediaan sarana dan prasarana distribusi misalnya


angkutan darat, laut, udara.

c. Distribusi produk. Ketersediaan sistem distribusi produk seperti kualitas


produk terjaga, tepat waktu, minim penolakan.

d. Teknologi Kemasan dan Labelling. Ketersediaan teknologi yang berguna


untuk mengidentifikasi produk, keterangan isi/kandungan, berfungsi se
bagai alat promosi, identifikasi produk, kualitas.

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

62
e. Infrastruktur. Ketersediaan infrastruktur yang mendukung tahap distribusi.
Misalnya jalan raya, jembatan, listrik, jaringan telepon, jaringan internet.

f. Pembiayaan. Ketersediaan lembaga keuangan yang mendukung tahap


distribusi seperti perbankan, non perbankan.

g. Jejaring/Network. Ketersediaan jejaring untuk mendukung tahap distribusi


di tingkat lokal, nasional, internasional misalnya komunitas

h. Pergudangan/Penyimpanan. Ketersediaan sarana untuk penyimpanan


seperti gudang, manajemen gudang, server, biaya pergudangan dan
keamanan.

Tahap Konsumsi

Suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna


suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan
kepuasan secara langsung. Dimensi dari tahap konsumsi ada delapan yaitu:

a. Konsumen. Ketersediaan pengetahuan tentang kebutuhan konsumen


seperti evaluasi demand, perluasan demand, segmentasi konsumen,
peningkatan selera konsumen.

b. Pengetahuan. Ketersediaan sumber pengetahuan pada tahap konsumsi


seperti buku, referensi, dokumen, kliping berita, film.

c. Utilitas. Keperluan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, sekolah,


tempat kerja.

d. Teknologi. Ketersediaan teknologi untuk mempermudah tahap konsumsi

e. Infrastruktur dan sarana. Ketersediaan infrastruktur yang mendukung


tahap konsumsi misalnya jalan raya, jaringan listrik, internet, frekuensi
radio/televisi, jaringan telepon. Ketersediaan sarana untuk mendukung
tahap konsumsi seperti alat transportasi, aneka retail, bioskop, gedung
pertunjukan, galery, studio, teater.

f. Pembiayaan. Ketersediaan lembaga keuangan yang mendukung tahap


konsumsi seperti perbankan, non perbankan.

g. Network. Ketersediaan jejaring komunitas untuk mendukung tahap


konsumsi di tingkat lokal, nasional, internasional.

h. Pemasaran. Ketersediaan teknik pemasaran, riset & pengembangan pasar,


peta demand, kesesuaian dengan produksi dan kapasitas daya dukung,
waktu pendistribusian.

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

63
Tahap Konservasi

Upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan manfaat yang dapat


diperoleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan setiap
komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan. Dimensi dari tahap
konservasi ada delapan yaitu:

a. Sumber daya manusia (SDM). Ketersediaan SDM pada tahap konservasi


misalnya kolektor, kurator.

b. Pengetahuan konservasi. Pemahaman/pengetahuan tentang sejarah,


proses pembuatan, kepemilikan, harga, nilai, kuantitas, risiko kelangkaan,
kekayaan intelektual. substansi/materi, bahan pengawet/perawatan.

c. Keberlanjutan kreasi, utilitas. Ketersediaan mekanisme yang menjamin


keberlanjutan misalnya pameran, diskusi, simulasi, online dan offline,
kolaborasi, dilombakan, simulasi produksi turunan

d. Teknologi dan pengelolaan. Ketersediaan teknologi, mesin yang mendukung


tahap konservasi. Ketersediaan pengelolaan konservasi, kualitas produk,
pengemasan, penyimpanan.

e. Infrastruktur dan sarana. Ketersediaan infrastruktur yang mendukung tahap


konservasi misalnya jalan raya, jembatan, listrik, jaringan telepon, jaringan
internet. Ketersediaan sarana dan media untuk mendukung tahap konservasi
misalnya perpustakaan, museum, koleksi pribadi, galeri, cloud, gedung, alat
penyimpanan, alat pamer, penjelasan, petugas informasi, simulasi.

f. Pembiayaan. Ketersediaan lembaga keuangan yang mendukung tahap


konservasi seperti perbankan, non perbankan.

g. Jejaring (Network). Ketersediaan jejaring komunitas untuk mendukung


tahap konsumsi di tingkat lokal, nasional, internasional.

h. Diseminasi sebagai cikal bakal (seed) inovasi. Ketersediaan tempat/kegiatan


yang menginspirasi munculnya inovasi ekraf selanjutnya. Misalnya
pameran, diskusi, simulasi, online dan offline, kolaborasi, komunitas,
dilombakan, simulasi produksi turunan.

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

64
Daya Ungkit
Daya ungkit merupakan elemen tambahan di mana salah satu di antara 16
subsektor tersebut bisa mengungkit atau diaplikasikan di sektor konvensional/
non ekonomi kreatif. Merujuk kepada teori dan keberhasilan (best practice)
ekonomi kreatif di dunia dan kenyataan bahwa lebih banyak jumlah kabupaten
daripada kota yang berpeluang memiliki sumberdaya lebih untuk pengembangan
subsektor konvensionalnya, maka sistem ini menetapkan elemen ke empat yaitu
Daya ungkit.

Dalam hal ini daya ungkit didefinisikan sebagai sebuah kekuatan yang menye
babkan kita bisa mendapatkan sesuatu dengan usaha sekecil mungkin atau
usaha yang sama dengan hasil yang sebesar mungkin. Kapasitas daya ungkit
ke 16 subsektor terhadap subsektor ekonomi konvensional yang terdiri dari
forward linkage dan backward linkage. Forward linkage adalah kegiatan
dimana sektor unggulan tersebut mampu mendorong sektor lain supaya lebih
berkembang. Sedangkan backward linkage adalah kegiatan sektor unggulan
yang membutuhkan sektor lain untuk kelancaran kegiatannya.

Dimensi daya ungkit baik forward linkage dan backward linkage sama yaitu:

1) Infrastruktur. Ketersediaan fasilitas yang mendukung pelaku-pelaku ekraf


sarana prasarana: jalan, internet, market place, balai pelatihan.

2) Aktivitas/program. Ketersediaan kegiatan/program yang mendukung pelaku


ekraf. Ketersediaan pelatihan yang mendukung program ekraf

3) Linkage system. Kegiatan ekonomi yang membutuhkan hasil produk dari


subsektor ekonomi ekraf.

4) Sistem distribusi. Ketersediaan jaringan untuk mendistribusikan.

5) Replikasi dan duplikasi. Kemampuan penyebarluasan dan produksi ulang.

6) Inovasi (Riset & Development). Kemampuan untuk mengolah potensi yang


ada guna meningkatkan produktivitas dan daya saing.

7) Nilai ekonomi. Kemampuan untuk peninngkatan produktivitas dan laju


ekonomi.

8) Insentif (fasilitasi dan kemudahan berusaha). Dukungan dan fasilitasi yang


disediakan untuk mengakselerasi pengembangan potensi ekraf yang ada.

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

65
Metode Pengumpulan Data
Dalam literatur, metode pengumpulan data sangat beragam mulai dari obervasi,
review dokumen, hingga penyebaran formulir dan wawancara langsung
dengan narasumber. Dalam konteks pemeringkatan ekonomi kreatif daerah
ini, pengumpulan data menerapkan metode triangulation (Denzin, 1978), yakni
mengkombinasikan antara metode kuantitatif dan kualitatif dengan rancangan
tertentu sehingga data yang didapat dari metode satu akan memvalidasi data
yang didapat dengan metode yang lain. Untuk lebih spesifiknya ada tiga metode
utama yang digunakan dalam pengumpulan data pemeringkatan ekonomi
kreatif, yaitu: komunikasi tidak langsung (pengisian formulir), review dokumen
(analisis isi dokumen resmi yang dikeluarkan pemerintah), dan wawancara
mendalam (in depth interview).

Pemeringkatan dilakukan melalui:

a) Pengamatan dan pengumpulan informasi terkait aktivitas ekonomi kreatif


yang berkelanjutan;

b) Mengikuti dan menganalisis pemanfaatan media sosial oleh para aktor


ekonomi kreatif;

c) Apresiasi terhadap aktivitas ekonomi kreatif yang dilakukan oleh berbagai


pihak;

Di samping memperhatikan penilaian, kegiatan pemeringkatan juga mem


perhatikan dampak aktivitas ekonomi kreatif terhadap penyerapan tenaga kerja,
peningkatan ekspor, peningkatan PDB, dan pelestarian lingkungan.

Sebelum melakukan pemeringkatan, ada beberapa mekanisme kegiatan yang


dilakukan oleh BEKRAF yaitu pembentukan tim pemeringkatan dan asessor,
sosialisasi, seleksi daerah, pengiriman dokumen dan jadwal, dan pengiriman
formulir yang sudah dilengkapi.

Pembentukan Tim Pemeringkatan Kabupaten/


kota Kreatif dan Tim penilai
A. Tim Pemeringkatan
Tim pemeringkatan bertugas untuk:

1. Menyiapkan surat undangan keikutsertaan kabupaten/kota dalam pe


meringkatan kabupaten/kota kreatif.

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

66
2. Melakukan pengiriman formulir.

3. Mengatur jadwal untuk proses assessment (klarifikasi).

4. Melakukan review dan proses editing terhadap laporan assessment.

B. Tim penilai (Assessor)


Assessor pemeringkatan merupakan perwakilan dari pemerintah (PNS), praktisi,
dan akademisi. Pengkajian dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Deputi
Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif dengan tahapan sebagai berikut:

1. Pemilihan
Assessor terdiri dari perwakilan pemerintah, bisnis, perguruan tinggi,
dan komunitas yang memiliki kompetensi dalam bidang ekonomi kreatif.
Kandidat assessor diberikan pelatihan selama tiga hari mengenai sistem
pemeringkatan kabupaten/kota kreatif.

2. Penetapan
Assessor ditetapkan melalui Surat Keputusan Deputi Infrastruktur Badan
Ekonomi Kreatif.

3. Penugasan
Assessor bertugas untuk melakukan penilaian terhadap kabupaten/kota
yang akan diperingkatkan dengan melakukan teknik wawancara (dialog)
menggunakan pertanyaan terbuka untuk menggali profil kabupaten/kota
tersebut dan mengacu pada elemen-elemen penilaian. Assessor dalam
hal ini berperan sebagai pemandu dan pendamping dari kabupaten/kota
sehingga tidak diperkenankan untuk melakukan justifikasi dalam penilaian.

4. Pelaporan
Setelah pengkajian dilakukan, konsep laporan disusun oleh assessor dengan
mendapatkan masukan dari tim normalisasi jika dibutuhkan. Konsep laporan
tersebut kemudian dikonfirmasikan kepada masing-masing kabupaten/kota
terpilh untuk finalisasi laporan. Laporan final kemudian akan diserahkan
kepada Kepala BEKRAF melalui Deputi Infrastruktur dan masing-masing
kabupaten/kota terpilih.

C. Tim Normalisasi
Tim normalisasi berfungsi untuk memberikan justifikasi dan menetralkan
penilaian subjektif dari para assessor, jika terjadi kasus perbedaan penilaian yang
mencolok. Tim ini dipilih dari beberapa assesor yang kompeten dan kredibel.

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

67
Sosialisasi
Tahap awal yang perlu dilakukan adalah sosialisasi. Sosialisasi perlu dilakukan
kepada semua daerah baik kabupaten, kota, maupun provinsi di Indonesia
melalui berbagai media cetak maupun online. Hal ini bertujuan agar daerah
mendapatkan penjelasan maksud dari ekonomi kreatif menurut BEKRAF.
Berbagai cara dapat dilakukan untuk menyebarluaskan program ekonomi kreatif
ini misalnya melalui acara seminar, mempublikasikan di media massa (televisi,
cetak, radio, online), website, poster. Semua daerah mendapat kesempatan
untuk terlibat dalam kegiatan pemeringkatan ini.

Hal-hal yang disosialisasikan adalah tujuan dari pemeringkatan, manfaat


pemeringkatan bagi daerah, cara berpartisipasi. Sasarannya adalah semua
daerah kabupaten, kota maupun provinsi. Bagi daerah yang sudah berkembang
industri kreatifnya diharapkan mereka bisa menjadi simpul bagi daerah lain di
sekitarnya. Sedangkan daerah yang ekonomi kreatifnya belum berkembang,
diharapkan muncul kegiatan dan industri kreatif di daerah tersebut. Akhirnya
daerah tersebut mampu menjadi simpul baru di wilayahnya.

Pemilihan Daerah
Pemilihan daerah dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, daerah yang
berminat dapat mengajukan diri dengan mengisi formulir partisipasi yang
terdapat dalam website Bekraf kemudian diseleksi berdasar kondisi daerah.
Kedua, daerah dengan kriteria tertentu diundang untuk terlibat langsung dalam
kegiatan ini. Daerah tersebut kemudian diidentifikasi potensi daerahnya .

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

68
4.3.3 Pemilihan Daerah
Pemilihan daerah dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, daerah yang
Pengiriman Dokumen,
berminat dapat Formulir
mengajukan diri dengan danpartisipasi
mengisi formulir Jadwal yang
terdapat dalam website Bekraf kemudian diseleksi berdasar kondisi daerah.
Kedua, daerah dengan
Setelah didapat kriteria tertentu
kabupaten/kota diundang
terpilih, untuk terlibat
dilakukan langsungdokumen
pengiriman dalam pan
kegiatan
duan ini. Daerah
berikut tersebut
formulir isiankemudian diidentifikasidengan
yang dilengkapi potensi daerahnya .
jadwal pengembalian
4.3.4 formulir danDokumen,
Pengiriman presentasi yang harus
Formulir dipenuhi oleh kabupaten/kota dalam rangka
dan Jadwal
pengisian
Setelah formulir.
didapat kabupaten/kota terpilih, dilakukan pengiriman dokumen
panduan berikut formulir isian yang dilengkapi dengan jadwal pengembalian
formulir dan presentasi yang harus dipenuhi oleh kabupaten/kota dalam
Penyerahan Dokumen dan Formulir Terisi
rangka pengisian formulir.
4.3.5 Penyerahan Dokumen dan Formulir Terisi
Kabupaten/kota terpilih diwajibkan mengirimkan kembali formulir isian disertai
Kabupaten/kota
dengan data-dataterpilih diwajibkan
pendukung mengirimkan
(misalnya jumlahkembali formulir
industri isian
kreatif, disertai industri
sebaran
dengan data-data pendukung (misalnya jumlah industri kreatif, sebaran
kreatif dan lainnya), dalam bentuk softcopy.
industri kreatif dan lainnya), dalam bentuk softcopy.

Diagram Alur Pemeringkatan Ekonomi Kreatif

Diagram Alur Pemeringkatan Ekonomi Kreatif

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

69
Teknik Penilaian Pemeringkatan
Pemeringkatan ekonomi kreatif ini dilaksanakan melalui mekanisme:

a. penilaian secara mandiri (self assessment) para aktor ekonomi kreatif di


daerah.

b. penilaian tim Assessor yang ditunjuk oleh Bekraf.

Untuk dapat melakukan penilaian tersebut, seluruh pihak yang terlibat baik aktor
maupun assesor membutuhkan alat ukur kinerja sebagai panduan kebijakan,
program, inovasi, kolaborasi dan apresiasi sehingga sasaran pengembangan
ekonomi-industri kreatif bisa secara nyata meningkatkan kesejahteraan masya
rakat dan sekaligus mendorong kelestarian tanah air Indonesia. Penilaian
tersebut dijabarkan dalam indiktor-indikator dalam pemetaan ekonomi kreatif
ini diharapkan mampu menjadi panduan dalam melakukan penilaian, baik
penilaian yang dilakukan oleh Bekraf, maupun penilaian secara mandiri oleh
masing-masing aktor.

Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam proses pemeringkatan kabu


paten/kota kreatif melalui empat elemen penilaiian di atas antara lain:

a. Pemahaman kondisi, karakter, konteks dan identitas dasar yang menjadi


modal berkembangnya langkah serta pelaku kreatif.

b. Penetapan strategi, prioritas unggulan, mitra kunci, target pemasaran/peran


yang dipilih sebagai visi pengembangan.

c. Program yang disusun, disepakati, disosialisasikan dan dijalankan oleh


quadruple-helix.

d. Sistem pemantauan yang transparan atas peningkatan kinerja ekonomi


kreatif di lapangan .

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

70
Pengolahan Data
Berdasarkan sumbernya, terdapat empat macam data yang digunakan untuk
memeringkat ekonomi kreatif daerah. Dua set data pertama adalah data
kuantitatif yang berasal dari pengisian formulir dan review dokumen. Dua
set data yang lain bersifat kualitatif yang berasal dari wawancara mendalam.
Wawancara mendalam bersifat komplementer dan memvalidasi data formulir
dan review dokumen. Hal ini digunakan sebagai informasi untuk memberikan
penilaian apakah kondisi ekonomi kreatif dari hasil pengisian formulir dan
review dokumen memang benar adanya dan apakah itu mencerminkan kondisi
potensi ekonomi kreatif yang ada di daerah tersebut.

Setelah formulir dan data dari kabupaten/kota diterima oleh tim penilai, dilakukan
kajian berdasarkan dokumen dan presentasi dari masing-masing kabupaten/
kota. Penilaian dilakukan atas dasar nilai di provinsi karena kondisi Jawa dan luar
Jawa berbeda, ditetapkan di Indonesia barat, tengah dan timur atau penyatuan
beberapa provinsi. Ada azas kesetaraan dalam memilih (persentase sampling)
dari jumlah kabupaten/kota. Proses assesment kabupaten/kota dilakukan oleh
tim yang disebar di masing-masing ibukota provinsi dimana masing-masing
terdiri dari tiga orang (perwakilan PNS, praktisi, dan akademisi). Proses
penilaian oleh masing-masing tim dilakukan dimana assessor mengisi formulir
yang dipegang oleh masing-masing. Apabila ada kasus anomali penilaian, tim
normalisasi berperan menetralkan perbedaan tersebut.

Setiap kabupaten/kota akan mendapat tiga nilai dari tiga assessor yang dirata-
ratakan. Setelah proses assessment selesai, tim assessor diharuskan untuk
membuat berita acara penilaian sebagai bukti telah diakukannya proses
penilaian.

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

71
masing-masing ibukota provinsi dimana masing-masing terdiri dari tiga orang
(perwakilan PNS, praktisi, dan akademisi). Proses penilaian oleh masing-masing tim
dilakukan dimana assessor mengisi formulir yang dipegang oleh masing-masing. Apabila
ada kasus anomali penilaian, tim normalisasi berperan menetralkan perbedaan
tersebut.
Menentukan Bobot Indikator,
Setiap kabupaten/kota akan mendapat tiga nilai dari tiga assessor yang dirata-ratakan.
Variabel
Setelah prosesdan Elemen
assessment selesai, tim assessor diharuskan untuk membuat berita acara
penilaian sebagai bukti telah diakukannya proses penilaian.
Elemen subsektor, aktor, proses dan daya ungkit dianggap memiliki kontribusi
yang sama dalam menentukan kinerja ekonomi kreatif daerah. Namun didalam
4.5. Menentukan Bobot Indikator,
dimensi di masing-masing Variabel
elemen dan Elemen
memiliki peran yang berbeda-beda. Misalnya
peran sumber daya manusia di elemen subsektor memiliki
Elemen subsektor, aktor, proses dan daya ungkit dianggap bobot terbesar.
memiliki Bobot
kontribusi yang
untuk masing-masing dimensi di setiap elemen dapat dilihat di lampiran
sama dalam menentukan kinerja ekonomi kreatif daerah. Namun didalam dimensi di 1.
masing-masing elemen memiliki peran yang berbeda-beda. Misalnya peran sumber
daya Bagan penilaian
manusia di di elemen subsektor memiliki bobot terbesar. Bobot untuk masing-
masing dimensi di setiap elemen dapat dilihat di lampiran 1.
Bagan penilaian

Total Nilai Total Nilai Nilai x Bobot


Elemen Aktor Seluruh (masing-masing
dimensi)
Dimensi

Total Nilai Total Nilai Nilai x Bobot


Elemen Seluruh (masing-masing
dimensi)
Proses Dimensi
TOTAL NILAI

KAB/KOTA Total Nilai Total Nilai Keberadaan


Elemen indikator dimensi
Seluruh penilaian
SubSektor
Dimensi
(15%)

Total Nilai Total Nilai Nilai x Bobot


Elemen Daya Seluruh (masing-masing
Ungkit dimensi)
Dimensi
(35%)

4.6 Pengukuran Kinerja Ekonomi Kreatif


Untuk menggambarkan kinerja ekonomi kreatif daerah menggunakan Skala Staple. Skala
Pengukuran Kinerja Ekonomi Kreatif
Staple secara simultan mengukur arah dan intensitas sikap terhadap item yang
dipelajari. Karakteristik minat terhadap studi ditempatkan di bagian tengah dengan jarak
Untuk menggambarkan kinerja ekonomi kreatif daerah menggunakan Skala
skala numerik.
Staple. Skala Staple secara simultan mengukur arah dan intensitas sikap
Selanjutnya,
terhadapuntuk memberi
item yang makna
dipelajari. lebih lanjut
Karakteristik dari
minat variasistudi
terhadap skala tersebut titik
ditempatkan di
bagian tengah dengan jarak skala numerik.

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

72
Selanjutnya, untuk memberi makna lebih lanjut dari variasi skala tersebut titik
tengahnya dengan penilaian memadai. Kurang dari memadai diberi penilaian
-1 dan -2. Sedangkan lebih dari memadai diberi penilaian +1 dan +2.

Pemetaan Sistem Kreatif Nasional Secara


Bertahap
Mengingat banyaknya kabupaten/kota dan kesiapan dari masing-maing
kabupaten/kota, maka pemetaan sistem kreatif nasional dilakukan secara
bertahap, sebagai berikut:

No. Tahun Jumlah Kabupaten/kota

1. 2016 14
2. 2017 55
3. 2018 55
4. 2019 30
Total 154

Dari hasil pemeringkatan 154 kabupaten/kota, diperoleh sebagian dari pemetaan


sistem kreatif nasional. Dengan demikian, akan terlihat potret potensi ekonomi
kreatif di daerah dan sebarannya di Indonesia, di mana hal ini dapat menjadi
acuan untuk merumuskan kebijakan pengembangan ekonomi kreatif nasional.

Dalam pemeringkatan daerah ini, kerjasama antardaerah sangat diperlukan.


Peran pemerintah provinsi sangat penting. Pemerintah provinsi berperan
pendorong munculnya kerjasama antaraktor yang berbeda daerah. Selain itu,
pemerintah provinsi juga dapat berperan sebagai koordinator dalam mengelola
kerjasama ekonomi kreatif antara daerah.

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

73
Keterbatasan
Setiap penelitian tentunya memiliki keterbatasan metodologis baik yang dise
babkan oleh plihan metodologis maupun kondisi penelitian yang ditemui.
Beberapa keterbatasan metodologis dari pemeringkatan ini ialah:

1. Kesulitan untuk mendapatkan dokumen atau data yang harus di-review


merupakan kendala cukup signifikan.

2. Dari pengisian data kuantitatif, tidak semua indikator ditemukan datanya


karena keterbatasan daerah untuk mengumpulkan data sekunder. Selain
itu, data-data yang dibutuhkan terpencar di beberapa lembaga sehingga
perlu waktu lama.

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

74
Bab V

Panduan Paparan
Pemeringkatan
Kabupaten/Kota Kreatif

PANDUAN PAPARAN
DAN FORMULIR PEMERINGKATAN

E
konomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan
informasi dan kreatifitas dengan mengandalkan ide dan keluasan pengetahuan
dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan
ekonominya. Ekonomi akan didukung oleh jalannya industri kreatif. Alasan Ekonomi
Kreatif dibutuhkan di kabupaten/kota karena ekonomi kreatif berpotensi besar dalam
memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, menciptakan iklim bisnis yang positif,
membangun citra dan identitas bangsa, mengembangkan ekonomi berbasis kepada
sumber daya yang terbarukan, dan memberikan dampak sosial yang positif.

Dalam konteks pengembangan ekonomi kreatif pada kabupaten/kota di Indonesia,


industri kreatif lebih berpotensi untuk berkembang pada daerah-daerah besar atau
daerah yang telah dikenal. Hal ini terkait dengan ketersediaan sumber daya manusia
yang handal dan juga tersedianya jaringan pemasaran yang lebih baik dibanding
daerah-daerah kecil. Namun demikian, hal itu tidak menutup kemungkinan daerah-

75
daerah kecil di Indonesia untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Bagi kabupaten/kota
yang tergolong kecil, strategi pengembangan ekonomi kreatif dapat dilakukan dengan
memanfaatkan landmark kota atau kegiatan sosial seperti festival sebagai venue untuk
mengenalkan produk khas daerah.

Untuk itu, kabupaten/kota harus memaparkan potensi dan kendala dalam mengembangkan
ekonomi kreatifnya di daerahnya masing-masing. Pemaparan oleh kabupaten/kota terdiri
dari dua bagian. Pertama kabupaten/kota memaparkan pengembangan ekonomi kreatif
di derahnya, kedua kabupaten/kota memaparkan formulir penilaian pemeringkatan
ekonomi kreatif yang telah diisi oleh daerah dan tim penilai atau assesor.

Mengingat pentingnya publikasi hasil pemaparan kabupaten/kota, maka perlu dibuat


sebuah pedoman sebagai bahan panduan sehingga penyusunannya dapat dilakukan
secara terarah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk merealisasikan hal
tersebut maka dibuatlah panduan pemaparan ekonomi kreatif agar cara penyajiannya
sama dan standar ditiap daerah. Berikut akan disampaikan outline dari masing-masing
pemaparan.

Outline pemaparan
Pengembangan Ekonomi Kreatif
Kabupaten/kota

BAB 1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang (Perkembangan ekraf saat ini di daerah dan potensinya)

1.2. Permasalahan (Ekraf di daerah yang seharusnya bisa berkembang pada


kenyataannya masih terkendala)

1.3. Tujuan (Tujuan dan manfaat dengan diselenggarakannya pengembangan


Ekonomi Kreatif di daerah)

BAB 2. Profil Kabupaten/kota

2.1. Kondisi Geografis (cukup jelas)

2.2. Kondisi Demografis (cukup jelas)

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

76
2.3. Kondisi Ekonomi (cukup jelas)

a. Pertumbuhan ekonomi

b. Indikator kesejahteraan rakyat (IPM, Tingkat Kemiskinan, tingkat


pengangguran terbuka, Indeks Gini).

Bab 3. Pengembangan Ekonomi kreatif Kabupaten/kota

3.1. Komitmen Lokal (visi dan misi, perda, infrastruktur untuk pengembangan
ekraf)

3.2. Komunitas (komunitas yang mendukung ekraf, apa saja, jumlah, usia
komunitas dan jejaring komunitas)

3.3. Akademisi (Peran akademisi, adanya sekolah yang mendukung ekraf)

4.4. Bisnis (Peran bisnis, jumlah dan jaringannya)

Bab 4. Hasil Pemeringkatan

4.1. Formulir Pemeringkatan (sub sektor unggulan)

4.2. Pembahasan (mencakup kegiatan elemen aktor, proses, dan daya ungkit
untuk mengembangkan subsektor ekraf terpilih)

4.3. Peluang ke depan (cukup jelas)

4.3. Rencana dan Strategi (cukup jelas)

Bab 5. Kesimpulan dan Saran.

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

77
Outline Pemaparan Formulir Penilaian
Pemeringkatan Ekonomi Kreatif
Kabupaten/kota

Bab 1. Pendahuluan

A. Latar Belakang Pemilihan Subsektor Unggulan.

B. Nilai strategis Subsektor Unggulan dari 3 aspek (pertumbuhan ekonomi,


penyerapan tenaga kerja, peningkatan ekspor).

Bab 2. Profil dan perkembangan kegiatan Subsektor Unggulan

A. Sumber Daya Manusia (SDM) : tingkat kompetensi aktor yang bekerja


pada subsektor unggulan, lembaga pendidikan yang mencetak aktor di
subsektor unggulan, memiliki perlindungan tenaga kerja.

B. Bahan baku : meliputi bahan baku fisik dan non fisik. Terdiri dari 3 aspek
yaitu aspek material (bahan baku yang digunakan dalam melakukan
proses produksi produk dari suatu daerah), originalitas (nilai keaslian
bahan baku merujuk ke identitas geografis).

C. Industri: jenis produk yang dihasilkan, jumlah usaha.

D. Pembiayaan: Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan kegiatan


industri ini.

E. Akses dan Perluasan Pasar: Akses pemasaran produk dan potensi


pengembangan pemasarannya, kegiatan mempromosikan dan menjual
produk ekraf.

F. Teknologi dan Infrastruktur: Dominasi teknologi yang digunakan


misalnya manual, mekanis, atau berbasis infromatika. Infrastruktur yang
mendukung misalnya logistik, energi, gedung dll.

G. Kelembagaan : Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung berfungsinya


sistem kreatif. Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan pemberian
penghargaan bagi orang, karya, wirausaha, dan usaha kreatif lokal di
tingkat nasional dan internasional. Aspek partisipasi. Ada partisipasi di
subsektor ini dalam festival dan acara internasional.

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

78
Bab 3. Aktor

A. Pemerintah

Penyediaan suprastruktur: Landasan dan kebijakan yang mendasari


kegiatan subsektor ekonomi kreatif (visi misi, renstra, program,
kegiatan).

Penyediaan infrastruktur: Sarana dan prasana fisik dan non fisik yang
mendukung kegiatan ekraf.

Kelembagaan: Organisasi pemerintah dan regulasi yang mendukung


kegiatan ekraf.

Sinergi antaraktor: Kerjasama secara internal (dalam pemerintah


daerah/antarpemerintah daerah) dan secara eksternal dengan aktor
lain seperti komunitas, akademisi dan bisnis.

B. Komunitas

Banyaknya pelaku ekonomi kreatif: Perbandingan jumlah penduduk


pelaku ekraf dengan jumlah penduduk di daerah.

Umur komunitas: Usia komunitas sejak berdiri sampai sekarang.

Produk: Hasil produksi dari subsektor ekonomi kreatif.

Afiliasi: Jaringan yang dimiliki oleh komunitas.

Kegiatan (event):Kegiatan yang dilakukan oleh komunitas berdasar


level cakupannya.

Sinergi antaraktor: Kegiatan yang dilakukan oleh 2 atau lebih


komunitas yang berbeda subsektor dan dengan pihak pemerintah,
akademisi dan bisnis.

C. Akademisi

Penelitian: Penelitian (riset, inovasi, uji coba, perlindungan HKI,


kolaborasi) terkait ekonomi kreatif yang sudah dilakukan dan memiliki
potensi pasar/nilai ekonomis.

Perguruan Tinggi (PT): Jumlah PT (teaching dan riset) yang


mendukung berkembangnya ekraf. Jumlah program atau riset hasil
kolaborasi antar Fakultas atau PT.

Sinergi antaraktor: Sinergi internal dan saling mendukung/kerjasama


antara akademisi dalam mendukung perkembangan ekraf yang
menghasilkan kegiatan/event hasil kerjasama akademisi dengan
pemerintah, komunitas, dan bisnis.

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

79
D. Bisnis

Pelaku bisnis: Perbandingaan pelaku bisnis kreatif (individu) terhadap


total pelaku bisnis.

Kontribusi ekonomi: Kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap PDRB


daerah.

Rasio perusahaan bisnis kreatif: Perbandingan unit bisnis (korporasi)


yang mendukung ekraf terhadap total unit bisnis Sinergi antaraktor
(korporasi).

Sinergi antaraktor: Sinergi internal di antara pelaku bisnis dan pelaku


bisnis dan antara pelaku bisnis dengan pemerintah, komunitas, dan
akademisi dalam mendukung perkembangan ekraf.

Bab 4. Tahapan Proses

A. Kreasi

Sumber Daya Manusia (SDM):Ketersediaan SDM yang menciptakan/


berkreasi dibidang subsektor unggulan misalnya pengarang, koreografer,
komposer, pematung, sutradara, animator, dll. Ketersediaan lembaga
pendidikan yang mendorong penciptaan kreator handal disubsektor
unggulan. Misalnya sekolah vokasi, sanggar, studio, dokumentasi dll.

Pengetahuan: Ketersediaan literatur yang mendorong munculnya kreator


di subsektor unggulan seperti buku, referensi, dokumen, kliping berita,
film. Ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung para kreator
untuk mendapatkan inspirasi dalam berkarya. Misalnya perpustakaan,
lembaga pendidikan.

Inovasi: Kegiatan melakukan modifikasi, diversifikasi, inovasi.

Teknologi: Ketersediaan teknologi khusus yang digunakan untuk tahap


kreasi. Ketersediaan infrastruktur dalam mendukung tahap kreasi seperti
jalan raya, jaringan listrik, internet, frekuensi radio/televisi, jaringan
telepon.

Keterampilan: Ketersediaan ketrampilan khusus pada tahap kreasi


misalnya ketrampilan berijazah/bersertifikat. Ketersediaan pelatihan,
workshop, kursus, lembaga pendidikan formal/informal pada tahap
kreasi.

Pembiayaan: Ketersediaan lembaga keuangan yang mendukung tahap


kreasi seperti perbankan, non perbankan.

Jaringan/Network: Ketersediaan jejaring untuk mendukung tahap kreasi


di tingkat lokal, nasional, internasional.

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

80
B. Produksi

Sumber Daya Manusia (SDM):Ketersediaan SDM pada tahap produksi


misalnya pekerja, pengawas, manajer (tenaga ahli/profesional).

Bahan Baku: Ketersediaan bahan baku untuk tahap produksi yang berasal
dari berbagai sumber. Meliputi sumber berdasarkan kualitas, kuantitas,
dan harga; ketersediaan, pola pemanfaatan dan penyimpanan, akses
pemenuhan kebutuhan.

Standar dan Sertifikasi serta pengendalian mutu: Ketersediaan


standardisasi dan sertifikasi pada tahap produksi. Ketersediaan
pengendalian mutu bahan baku, konten, kemasan pada tahap produksi.

Teknologi dan pengelolaan: Ketersediaan teknologi yang mendukung


tahap produksi misalnya mesin. Ketersediaan pengelolaan produksi,
kualitas produk, pengemasan, penyimpanan.

Infrastruktur: Ketersediaan sarana yang mendukung tahap produksi


seperti alat transportasi, akses, internet, mesin, komputer. Ketersediaan
prasarana yang mendukung tahap produksi seperti jalan raya, jaringan
listrik, internet, frekuensi radio/televisi, jaringan telepon.

Pembiayaan: Ketersediaan lembaga keuangan yang mendukung tahap


produksi seperti perbankan, non perbankan.

Jejaring/Network: Ketersediaan jejaring untuk mendukung tahap produksi


di tingkat lokal, nasional, internasional.

Pergudangan: Ketersediaan sarana untuk penyimpanan seperti gudang,


storage, gedung, galery, museum.

C. Distribusi

Sumber Daya Manusia (SDM): Ketersediaan SDM pada tahap distribusi


misalnya kurir, pengawas, manajer (tenaga ahli/profesional)

Moda distribusi: Ketersediaan sarana dan prasarana distribusi misalnya


angkutan darat, laut, udara.

Distribusi Produk: Ketersediaan sistem distribusi produk seperti kualitas


produk terjaga, tepat waktu, minim penolakan.

Teknologi Kemasan dan Labelling: Ketersediaan teknologi yang berguna


untuk mengidentifikasi produk, keterangan isi/kandungan, berfungsi
sebagai alat promosi, identifikasi produk, kualitas.

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

81
Infrastruktur: Ketersediaan infrastruktur yang mendukung tahap
distribusi. Misalnya jalan raya, jembatan, listrik, jaringan telepon, jaringan
internet.

Pembiayaan: Ketersediaan lembaga keuangan yang mendukung tahap


distribusi seperti perbankan, non perbankan.

Jejaring/Network: Ketersediaan jejaring untuk mendukung tahap


distribusi di tingkat lokal, nasional, internasional misalnya komunitas.

Pergudangan/Penyimpanan: Ketersediaan sarana untuk penyimpanan


seperti gudang, manajemen gudang, server, biaya pergudangan dan
keamanan.

D. Konsumsi

Konsumen: Ketersediaan pengetahuan tentang kebutuhan konsumen


seperti evaluasi demand, perluasan demand, segmentasi konsumen,
peningkatan selera konsumen.

Pengetahuan: Ketersediaan sumber pengetahuan pada tahap konsumsi


seperti buku, referensi, dokumen, kliping berita, film. Ketersediaan
lembaga yang menyediakan sumber pengetahuan seperti perpustakaan,
lembaga pendidikan.

Utilitas : Keperluan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, sekolah,


tempat kerja.

Teknologi: Ketersediaan teknologi untuk mempermudah tahap konsumsi.


Ketersediaan sarana jalan raya, jaringan listrik, internet, frekuensi radio/
televisi, jaringan telepon.

Infrastruktur dan sarana: Ketersediaan infrastruktur yang mendukung


tahap konsumsi misalnya jalan raya, jaringan listrik, internet, frekuensi
radio/televisi, jaringan telepon. Ketersediaan sarana untuk mendukung
tahap konsumsi seperti alat transportasi, aneka retail, bisokop, gedung
pertunjukan, galery, studio, teater.

Pembiayaan: Ketersediaan lembaga keuangan yang mendukung tahap


konsumsi seperti perbankan, non perbankan.

Jejaring/Network: Ketersediaan jejaring komunitas untuk mendukung


tahap konsumsi di tingkat lokal, nasional, internasional.

Pemasaran: Ketersediaan teknik pemasaran, riset dan pengembangan


pasar, peta demand, kesesuaian dengan produksi dan kapasitas daya
dukung, waktu pendistribusian.

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

82
E. Konservasi

Sumber Daya Manusia (SDM):Ketersediaan SDM pada tahap


konservasi misalnya kolektor, kurator.

Pengetahuan Konservasi: Pemahaman/pengetahuan tentang sejarah,


proses pembuatan, kepemilikan, harga, nilai, kuantitas, risiko
kelangkaan, kekayaan intelektual. substansi/materi, bahan pengawet/
perawatan.

Keberlanjutan Kreasi, Utilitas: Ketersediaan mekanisme yang


menjamin keberlanjutan misalnya pameran, diskusi, simulasi, online
dan offline, kolaborasi, dilombakan, simulasi produksi turunan.
Fungsi produk ekraf pada tahap konservasi misalnya berfungsi
edukatif, inspiratif.

Teknologi dan Pengelolaan: Ketersediaan teknologi, mesin yang


mendukung tahap konservasi. Ketersediaan pengelolaan konservasi,
kualitas produk, pengemasan, penyimpanan.

Infrastruktur dan Sarana: Ketersediaan infrastruktur yang mendukung


tahap konservasi misalnya jalan raya, jembatan, listrik, jaringan
telepon, jaringan internet. Ketersediaan sarana dan media untuk
mendukung tahap konservasi misalnya perpustakaan, museum,
koleksi pribadi, galeri, cloud, gedung, alat penyimpanan, alat pamer,
penjelasan, petugas informasi, simulasi.

Pembiayaan: Ketersediaan lembaga keuangan yang mendukung


tahap konservasi seperti perbankan, non perbankan.

Jejaring/Network: Ketersediaan jejaring komunitas untuk mendukung


tahap konsumsi di tingkat lokal, nasional, internasional.

Diseminasi sebagai cikal bakal (seed) Inovasi: Ketersediaan tempat/


kegiatan yang menginspirasi munculnya inovasi ekraf selanjutnya.
Misalnya pameran, diskusi, simulasi, online dan offline, kolaborasi,
komunitas, dilombakan, simulasi produksi turunan.

Bab. 5 Daya Ungkit

A. Forward Linkage

Infrastruktur: Ketersediaan fasilitas yang mendukung pelaku-pelaku


ekraf sarana prasarana: jalan, internet, market place, balai pelatihan

Aktivitas / program: Ketersediaan kegiatan/program, pelatihan,


bimbingan teknis (Bimtek) yang mendukung pelaku ekraf.

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6

83
Linkage system: Kegiatan ekonomi yang membutuhkan hasil produk
dari subsektor ekonomi ekraf.

Sistem distribusi: Ketersediaan jaringan untuk mendistribusikan.

Replikasi dan duplikasi: Kemampuan penyebarluasan dan produksi


ulang.

Inovasi (riset and development): Kemampuan untuk mengolah potensi


yang ada guna meningkatkan produktivitas dan daya saing.

Nilai ekonomi: Kemampuan untuk peningkatan produktivitas dan laju


ekonomi.

Insentif (fasilitasi dan kemudahan berusaha): Dukungan dan fasilitasi


(permodalan, perijinan) yang disediakan untuk mengakselerasi
pengembangan potensi ekraf yang ada.

A. Backward Linkage

Infrastruktur: Ketersediaan fasilitas yang mendukung pelaku-pelaku


ekraf sarana prasarana: jalan, internet, market place, balai pelatihan

Aktivitas / program: Ketersediaan kegiatan/program, pelatihan,


bimbingan teknis (Bimtek) yang mendukung pelaku ekraf.

Linkage system: Kegiatan ekonomi yang membutuhkan hasil produk


dari subsektor ekonomi ekraf.

Sistem distribusi: Ketersediaan jaringan untuk mendistribusikan.

Replikasi dan duplikasi: Kemampuan penyebarluasan dan produksi


ulang.

Inovasi (riset and development): Kemampuan untuk mengolah potensi


yang ada guna meningkatkan produktivitas dan daya saing.

Nilai ekonomi: Kemampuan untuk peningkatan produktivitas dan laju


ekonomi.

Insentif (fasilitasi dan kemudahan berusaha): Dukungan dan fasilitasi


(permodalan, perijinan) yang disediakan untuk mengakselerasi
pengembangan potensi ekraf yang ada.

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F

84
LAMPIRAN
FORMULIR SUBSEKTOR

FORMULIR AKTOR

FORMULIR PROSES

FORMULIR DAYA UNGKIT


FORMULIR SUBSEKTOR (pilih satu subsektor unggulan)
Diisi oleh Daerah Diisi oleh Assesor Diisi Daerah

Sumber/Asal/tujuan Nilai
Penilaian Daerah Rata-rata
Beri Tanda (sebutkan nama Assesor Assesor Assesor Nilai Final =
No Subsektor Dimensi Deskripsi (pilih jawaban yang sesuai) Jumlah Indikator (Pertanyaan Operasional) penilaian Bobot Keterangan daerah Catatan asesor
"V" kabupaten/kota/nega 1 2 3 Normalisasi nilai x
ra asal) Assesor
-2 -1 memadai +1 +2 bobot

0 tidak ada
Tingkat kompetensi aktor yang bekerja pada 1 Ada. Tingkat lokal. Apakah kompetensi chef/koki yang dimiliki oleh subsektor kuliner di
subsektor kuliner (misal chef/koki) 2 Ada. Tingkat nasional daerah Anda sudah memadai?
3 Ada. Tingkat internasional
1 tempat kursus,
Lembaga pendidikan yang mencetak aktor di 2 sekolah menengah, Apakah lembaga pendidikan kuliner yang dikelola pemerintah
SDM subsektor kuliner maupun pihak swasta sudah memadai? 20
3 sekolah tinggi,
4 Lainnya : ...... ..
0 tidak ada
1 jaminan kesehatan Apakah perlindungan pekerja kuliner di daerah Anda sudah
Memiliki Perlindungan tenaga kerja
2 upah layak memadai?
3 jaminan hari tua
Aspek material. Bahan baku yang digunakan 0 tidak ada
dalam melakukan proses produksi produk kuliner
dari suatu daerah 1 Ya. Organik
diperoleh dengan budidaya organik atau
anorganik 2 Ya. Gabungan organik dan anorganik
0 tidak ada Apakah penyediaan bahan baku untuk menghasilkan produk kuliner
Bahan Baku Aspek originalitas. Nilai keaslian bahan baku 1 Ada. Indentitas geografi lokal 15
unggulan didaerah sudah memadai?
merujuk ke identitas geografis 2 Ada. Indentitas geografi daerah lain
3 Ada. Indentitas geografi negara lain
0 tidak ada standarisasi
Aspek kesehatan. standar higienitas yang dimiliki 1 standarisasi BPPOM
oleh produk kuliner unggulan 2 standarisasi Dinkes
3 standarisasi MUI
1 appetizer
2 main course
Jenis produk yang dihasilkan 3 dessert Apakah jenis produk yang dihasilkan tersebut sudah memadai?

88
Industri 4 snack 10
5 beverage
6 Lainnya : ...... ..
1 formal Apakah kuantitas dan sebaran usaha kuliner sudah memadai?
1 Jumlah usaha kuliner 2 informal
Kuliner
0 tidak ada

1 Ada. Non Perbankan


Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan Sudah memadai atau tidakkah pembiayaan yang didapatkan untuk
13
Pembiayaan
kegiatan industri ini membantu kuliner ?
Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank
2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta
Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F
Akses pemasaran produk dan potensi 1 lokal Dibanding dengan pasar yang ada, apakah sudah memadaikah
Akses dan Perluasan pengembangan pemasarannya 2 nasional produk unggulan kuliner di tempat Anda?
Pasar 3 internasional 12
Kegiatan mempromosikan dan menjual produk 1 lokal Apakah kegiatan promosi kuliner sudah memadai untuk
kuliner 2 nasional mengembangkan kegiatan kuliner itu?
3 internasional
1 manual (tanpa mesin/alat mekanik)
Perkembangan teknologi informatika yang
mendukung pengolahan produk kuliner mekanis (dengan mesin/alat
2
mekanik)
3 berbasis teknologi informatika
Teknologi dan 1 Infrastruktur logistik dan energi
Apakah teknologi dan infrastruktur produk kuliner sudah memadai? 15
Infrastruktur
2 Infrastruktur komunikasi
Infrastruktur yang mendukung perkembangan Infrastruktur gedung
subsektor kuliner 3 penyelenggaraan kegiatan dan
pertunjukan
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)
Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung 0 tidak
berfungsinya sistem kreatif 1 ada
Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan
0 tidak 15
pemberian penghargaan bagi orang, karya, apakah kelembagaan yang ada sudah memadai dalam
Kelembagaan
wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat mengembangkan industri kreatif di subsektor kuliner?
nasional dan internasional 1 ada
0 tidak
Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini
dalam festival dan acara internasional 1 ada
Aktor yang dipekerjakan pada subsektor 0 tidak ada
arsitektur 1 arsitek
Apakah kompetensi aktor yang bekerja di bidang arsitektur di
1 Tingkat lokal daerah Anda sudah memadai?
Level kompetensi aktor yang dipekerjakan pada
subsektor arsitektur 2 Tingkat nasional
3 Tingkat internasional
1 tempat kursus,
Lembaga pendidikan arsitektur dari mulai jenjang 20
SDM 2 sekolah menengah,
sekolah menengah atas (SMK) hingga perguruan Apakah lembaga pendidikan arsitek yang dikelola pemerintah
tinggi, baik yang dikelola pemerintah maupun 3 sekolah tinggi, maupun pihak swasta sudah memadai?
pihak swasta 4 Lainnya: ......

0 tidak ada
Memiliki Perlindungan tenaga kerja 1 jaminan kesehatan Apakah perlindungan arsitek di daerah Anda sudah memadai?
2 upah layak
3 jaminan hari tua
1 vernakular
Bentuk rancangan arsitektur berdasar cermin 2 indonesia Apakah bahan baku yang digunakan dalam menciptakan karya 15
Bahan Baku
budaya 3 internasional tropis arsitektur sudah memadai?
4 internasional subtropis
1 rumah tinggal
Sebutkan fungsi peruntukan rancangan yang Apakah fungsi peruntukan produk arsitektur tersebut sudah
dibuat 2 bangunan umum
memadai?
Industri 3 landscape 10
Jumlah perusahaan yang bergerak di layanan jasa 1 formal Sudah memadai atau tidakkah kuantitas dan sebaran usaha
arsitetur 2 informal arsitektur di daerah Anda?
0 tidak ada
1 Ada. Non Perbankan
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan Sudah memadai atau tidakkah pemberian modal bagi kegiatan
Pembiayaan Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank 13
kegiatan industri ini arsitektur ini?
2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta
Arsitektur Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)
2
Akses pemasaran jasa arsitektur dan potensi 1 lokal Dibanding dengan pasar yang ada, apakah sudah memadaikah jasa
Akses dan Perluasan pengembangan pemasarannya 2 nasional unggulan arsitektur di tempat Anda?
Pasar 3 internasional 12
Kegiatan mempromosikan dan menjual jasa 1 lokal Apakah kegiatan promosi aristektur sudah memadai untuk
2 nasional

89
arsitektur mengembangkan kegiatan arsitektur itu?
3 internasional
dominan manual (tanpa mesin/alat
1
mekanik)
Perkembangan teknologi informatika yang dominan mekanis (dengan mesin/alat
mendukung pengolahan jasa arsitektur 2
mekanik)
3 berbasis teknologi informatika
Teknologi dan Apakah teknologi dan infrastruktur subsektor arsitektur sudah
15
Infrastruktur 1 Infrastruktur logistik dan energi memadai?

Infrastruktur yang mendukung perkembangan 2 Infrastruktur komunikasi


subsektor arsitektur Infrastruktur gedung
3
penyelenggaraan kegiatan dan
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)

Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung 0 tidak


berfungsinya sistem kreatif
1 ada
Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan
Apakah kelembagaan yang ada sudah memadai dalam
Kelembagaan pemberian penghargaan bagi orang, karya, 0 tidak 15
mengembangkan industri kreatif di subsektor arsitektur?

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6


wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat
nasional dan internasional 1 ada
0 tidak
Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini
dalam festival dan acara internasioal
1 ada
0 tidak
SDM yang bekerja di subsektor disain produk
1 ada disainer produk Apakah kompetensi aktor yang bekerja di bidang disain produk di
Level kompetensi aktor yang dipekerjakan pada 1 Tingkat lokal daerah Anda sudah memadai?
subsektor disain produk 2 Tingkat nasional
3 Tingkat internasional
Lembaga pendidikan disain produk dari mulai 1 tempat kursus,
SDM 2 sekolah menengah, 20
jenjang sekolah menengah atas (SMK) hingga Apakah lembaga pendidikan disain produk yang dikelola
perguruan tinggi, baik yang dikelola pemerintah 3 sekolah tinggi, pemerintah maupun pihak swasta sudah memadai?
maupun pihak swasta 4 Lainnya : .....
0 tidak ada
1 jaminan kesehatan Apakah perlindungan pekerja disain produk di daerah Anda sudah
Memiliki perlindungan tenaga kerja
2 upah layak memadai?
3 jaminan hari tua
1 kayu
2 metal
3 plastik
4 tekstil Apakah bahan baku yang digunakan dalam disain produk sudah
Bahan Baku Bahan baku yang digunakan dalam disain produk 15
5 cairan memadai?
6 kaca
7 batu
8 limbah
1 furniture
2 alat transportasi
Apakah rancangan yang dibuat sesuai fungsi peruntukkannya dan
Fungsi peruntukan rancangan disain produk 3 alat kesehatan
bahan bakunya sudah memadai? 10
Industri 4 rekreatif
5 fesyen
6 Lainnya: ......
Jumlah perusahaan yang bergerak di layanan jasa 1 formal Apakah kuantitas dan sebaran usaha disain produk di daerah Anda
disain produk 2 informal sudah memadai?
0 tidak ada
1 Ada. Non Perbankan
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan Apakah pemberian modal bagi kegiatan disain produk ini sudah 13
Pembiayaan
3 Disain Produk kegiatan industri ini Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank memadai?
2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta
Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)
1 lokal
Level Pemasaran disain produk 2 nasional Apakah pemasaran disain produk di daerah Anda sudah memadai?

90
Akses dan Perluasan
3 internasional
Pasar 12
1 lokal
Kegiatan mempromosikan dan menjual disain Apakah kegiatan promosi disain produk untuk mengembangkan
2 nasional
produk kegiatan disain produk sudah memadai?
3 internasional
dominan manual (tanpa mesin/alat
1
mekanik)
Perkembangan teknologi informatika yang dominan mekanis (dengan mesin/alat
2
mendukung pengolahan disain produk mekanik)

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F
3 berbasis teknologi informatika

Teknologi dan 1 Infrastruktur logistik dan energi Apakah teknologi dan infrastruktur disain produk sudah memadai? 15
Infrastruktur
2 Infrastruktur komunikasi
Infrastruktur yang mendukung perkembangan Infrastruktur gedung
subsektor disain produk 3 penyelenggaraan kegiatan dan
pertunjukan
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)

Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung 0 tidak


berfungsinya sistem kreatif 1 ada
Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan 0 tidak
pemberian penghargaan bagi orang, karya, apakah kelembagaan yang ada dalam mengembangkan industri
Kelembagaan 15
wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat kreatif di subsektor disain produk sudah memadai ?
nasional dan internasional 1 ada
0 tidak
Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini
dalam festival dan acara internasioal 1 ada
SDM yang bekerja di subsektor disain interior 0 tidak ada
1 disainer interior
Apakah kompetensi aktor yang bekerja di bidang disain interior di
Tingkat kompetensi SDM yang bekerja di 1 Tingkat lokal daerah Anda sudah memadai?
subsektor disain interior 2 Tingkat nasional
3 Tingkat internasional
SDM Lembaga pendidikan disain interior dari mulai 1 tempat kursus, 20
jenjang sekolah menengah atas (SMK) hingga 2 sekolah menengah, Apakah lembaga pendidikan disain interior yang dikelola
perguruan tinggi, baik yang dikelola pemerintah 3 sekolah tinggi, pemerintah maupun pihak swasta sudah memadai?
maupun pihak swasta 4 Lainnya : ......
0 tidak ada
1 jaminan kesehatan Apakah perlindungan pekerja disain interior di daerah Anda sudah
Memiliki perlindungan tenaga kerja
2 upah layak memadai?
3 jaminan hari tua
1 kayu
2 metal
3 plastik Apakah bahan baku yang digunakan untuk disain interior sudah
Bahan baku yang digunakan dalam disain interior 4 tekstil memadai?
5 cairan
6 kaca
Bahan Baku 15
7 batu
8 limbah
1 vernakular (tradisional)

Rancangan yang mencerminkan budaya Apakah rancangan disain interior yang dikembangkan di daerah
vernakular, indonesia dan internasional 2 indonesia Anda sudah memadai?
3 internasional tropis
4 internasional subtropis

Rancangan yang dibuat sesuai fungsi 1 rumah tinggal Apakah rancangan yang dibuat sesuai fungsi peruntukkannya dan
peruntukkannya dan bahan bakunya 2 bangunan umum bahan bakunya sudah memadai?
Industri 3 landscape 10

Jumlah perusahaan yang bergerak di layanan 1 formal Apakah kuantitas dan sebaran usaha disain interior di daerah Anda
disain interior sudah memadai?
2 informal
4 Disain Interior
0 tidak ada

91
1 Ada. Non Perbankan
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan Apakah pemberian modal bagi kegiatan disain interior ini sudah
Pembiayaan 13
kegiatan industri ini Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank memadai?
2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta
Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)

Akses pemasaran produk dan potensi 1 lokal Dibanding dengan pasar yang ada, apakah produk disain interior di
pengembangan pemasarannya 2 nasional tempat Anda sudah memadai ?
Akses dan Perluasan
3 internasional
Pasar 12
1 lokal
Kegiatan mempromosikan dan menjual produk 2 nasional Apakah kegiatan promosi disain interior sudah memadai untuk
disain interior 3 internasional mengembangkan kegiatan disain interior itu?

1 manual (tanpa mesin/alat mekanik)


Perkembangan teknologi informatika yang
mendukung pengolahan produk disain interior mekanis (dengan mesin/alat
2
mekanik)
3 berbasis teknologi informatika
Teknologi dan 1 Infrastruktur logistik dan energi Apakah teknologi dan infrastruktur produk disain interior sudah
15
Infrastruktur 2 Infrastruktur komunikasi memadai?

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6


Infrastruktur gedung
Infrastruktur yang mendukung perkembangan
3 penyelenggaraan kegiatan dan
subsektor disain interior
pertunjukan
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)

Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung 0 tidak


berfungsinya sistem kreatif 1 ada
Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan
pemberian penghargaan bagi orang, karya, 0 tidak Apakah kelembagaan yang ada sudah memadai dalam
Kelembagaan 15
wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat mengembangkan industri kreatif di subsektor disain interior?
nasional dan internasional 1 ada

0 tidak
Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini
dalam festival dan acara internasioal 1 ada
SDM yang bekerja di subsektor disain grafis 0 tidak ada
1 disainer grafis Apakah kompetensi aktor yang bekerja di bidang disain grafis di
Tingkat kompetensi SDM yang bekerja di 1 Tingkat lokal daerah Anda sudah memadai?
subsektor disain grafis 2 Tingkat nasional
3 Tingkat internasional
1 tempat kursus,
Lembaga pendidikan disain grafis dari mulai 2 sekolah menengah,
SDM jenjang sekolah menengah atas (SMK) hingga 3 sekolah tinggi, Apakah jumlah lembaga pendidikan disain grafis yang dikelola 20
perguruan tinggi, baik yang dikelola pemerintah 4 Lainnya : ...... pemerintah maupun pihak swasta sudah memadai?
maupun pihak swasta

0 tidak ada
1 jaminan kesehatan Apakah perlindungan pekerja disain grafis di daerah Anda sudah
Memiliki perlindungan tenaga kerja
2 upah layak memadai?
3 jaminan hari tua
Muatan informasi yang terkandung dalam produk 1 konten lokal 15
Bahan Baku Apakah bahan baku yang digunakan untuk disain grafis memadai?
disain grafis
2 konten non lokal (international)
1 percetakan

2 penerbitan
Fungsi peruntukan rancangan disain grafis 3 periklanan Apakah fungsi peruntukan rancangan disain grafis memadai ?
4 film
Industri 10
5 televisi
6 seni
1 formal
Jumlah usaha disain grafis Apakah kuantitas dan sebaran usaha disain grafis sudah memadai?
2 informal

0 tidak ada

Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan Apakah pemberian modal bagi kegiatan disain grafis ini sudah 13
Pembiayaan 1 Ada. Non Perbankan
kegiatan industri ini memadai?

Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank


2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta
Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)
5 Disain Grafis
Akses pemasaran produk dan potensi 1 lokal Dibanding dengan pasar yang ada, apakah produk unggulan disain

92
pengembangan pemasarannya 2 nasional grafis di tempat Anda sudah memadai?
Akses dan Perluasan 3 internasional 12
Pasar 1 lokal
Kegiatan mempromosikan dan menjual hasil Apakah kegiatan promosi hasil disain grafis untuk mengembangkan
disain grafis 2 nasional kegiatan disain grafis itu sudah memadai?
3 internasional
1 software
2 screen printing
3 cungkil kayu
Alat yang digunakan untuk menghasilkan disain
4 batik
grafis
5 dye

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F
6 etsa
7 linografi
8 lythografi
dominan manual (tanpa mesin/alat
Teknologi dan 1 Apakah infrastruktur dan teknologi yang digunakan sudah
Perkembangan teknologi informatika yang mekanik) 15
Infrastruktur dominan mekanis (dengan mesin/alat memadai?
mendukung pengolahan produk disain grafis 2
mekanik)
3 berbasis teknologi informatika
1 Infrastruktur logistik dan energi
2 Infrastruktur komunikasi
Infrastruktur yang mendukung perkembangan Infrastruktur gedung
subsektor disain grafis 3 penyelenggaraan kegiatan dan
pertunjukan
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)

Aspek regulasi: Regulasi yang mendukung


berfungsinya sistem kreatif 0 tidak
1 ada

Aspek apresiasi: Ada kegiatan fasilitasi dan


pemberian penghargaan bagi orang, karya,
Apakah kelembagaan dalam mengembangkan industri kreatif di 15
Kelembagaan wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat
0 tidak subsektor disain grafis sudah memadai?
nasional dan internasional
1 ada

Aspek partisipasi: Ada partisipasi di subsektor ini


dalam festival dan acara internasioal 0 tidak
1 ada
SDM yang bekerja di subsektor disain grafis 0 tidak ada
1 disainer grafis Apakah kompetensi aktor yang bekerja di bidang disain grafis di
Tingkat kompetensi SDM yang bekerja di 1 Tingkat lokal daerah Anda sudah memadai?
subsektor disain grafis 2 Tingkat nasional
3 Tingkat internasional
1 tempat kursus,
Lembaga pendidikan disain grafis dari mulai 2 sekolah menengah,
SDM jenjang sekolah menengah atas (SMK) hingga 3 sekolah tinggi, Apakah jumlah lembaga pendidikan disain grafis yang dikelola 20
perguruan tinggi, baik yang dikelola pemerintah 4 Lainnya : ...... pemerintah maupun pihak swasta sudah memadai?
maupun pihak swasta

0 tidak ada
1 jaminan kesehatan Apakah perlindungan pekerja disain grafis di daerah Anda sudah
Memiliki perlindungan tenaga kerja
2 upah layak memadai?
3 jaminan hari tua
Muatan informasi yang terkandung dalam produk 1 konten lokal 15
Bahan Baku Apakah bahan baku yang digunakan untuk disain grafis memadai?
disain grafis
2 konten non lokal (international)
1 percetakan
2 penerbitan
Fungsi peruntukan rancangan disain grafis 3 periklanan Apakah fungsi peruntukan rancangan disain grafis memadai ?
4 film
Industri 10
5 televisi
6 seni
1 formal
Jumlah usaha disain grafis Apakah kuantitas dan sebaran usaha disain grafis sudah memadai?
2 informal

0 tidak ada

Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan Apakah pemberian modal bagi kegiatan disain grafis ini sudah
Pembiayaan 1 Ada. Non Perbankan 13
kegiatan industri ini memadai?

93
Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank
2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta
Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)
5 Disain Grafis
Akses pemasaran produk dan potensi 1 lokal Dibanding dengan pasar yang ada, apakah produk unggulan disain
pengembangan pemasarannya 2 nasional grafis di tempat Anda sudah memadai?
Akses dan Perluasan 3 internasional 12
Pasar 1 lokal
Kegiatan mempromosikan dan menjual hasil Apakah kegiatan promosi hasil disain grafis untuk mengembangkan
disain grafis 2 nasional kegiatan disain grafis itu sudah memadai?
3 internasional
1 software
2 screen printing
3 cungkil kayu
Alat yang digunakan untuk menghasilkan disain 4 batik
grafis
5 dye
6 etsa
7 linografi
8 lythografi
dominan manual (tanpa mesin/alat
Teknologi dan 1 Apakah infrastruktur dan teknologi yang digunakan sudah
Perkembangan teknologi informatika yang mekanik) 15
Infrastruktur dominan mekanis (dengan mesin/alat memadai?
mendukung pengolahan produk disain grafis 2
mekanik)
3 berbasis teknologi informatika

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6


1 Infrastruktur logistik dan energi
2 Infrastruktur komunikasi
Infrastruktur yang mendukung perkembangan
Infrastruktur gedung
subsektor disain grafis 3 penyelenggaraan kegiatan dan
pertunjukan
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)

Aspek regulasi: Regulasi yang mendukung


berfungsinya sistem kreatif 0 tidak
1 ada

Aspek apresiasi: Ada kegiatan fasilitasi dan


pemberian penghargaan bagi orang, karya,
Apakah kelembagaan dalam mengembangkan industri kreatif di 15
Kelembagaan wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat
0 tidak subsektor disain grafis sudah memadai?
nasional dan internasional
1 ada

Aspek partisipasi: Ada partisipasi di subsektor ini


dalam festival dan acara internasioal 0 tidak
1 ada
1 artis
2 sutradara
3 produser
4 penulis skenario
5 casting
SDM yang bekerja di subsektor film 6 lighting
7 wardrobe Apakah kompetensi aktor yang bekerja di bidang perfilman di
8 dekor daerah Anda sudah memadai?
9 pengisi suara
10 koreografer
11 lainnya : ......
SDM 1 Tingkat lokal 20
Tingkat kompetensi SDM yang bekerja di 2 Tingkat nasional
subsektor film 3 Tingkat internasional
Lembaga pendidikan perfilman dari mulai jenjang 1 tempat kursus,
sekolah menengah atas (SMK) hingga perguruan 2 sekolah menengah, Apakah lembaga pendidikan perfilman yang dikelola pemerintah
tinggi, baik yang dikelola pemerintah maupun 3 sekolah tinggi, maupun pihak swasta sudah memadai?
pihak swasta 4 Lainnya : ......
0 tidak ada
Memiliki Perlindungan tenaga kerja 1 jaminan kesehatan Apakah perlindungan pekerja film di daerah Anda sudah memadai?
2 upah layak
3 jaminan hari tua
Muatan informasi yang terkandung dalam produk 1 Ya. Budaya lokal Apakah muatan informasi yang terkandung dalam produk film di
Bahan Baku 15
film 2 Ya. Budaya non lokal daerah anda sudah memadai?

1 dokumenter
2 edukasi Apakah fungsi peruntukan film di daerah Anda sudah memadai?
Kegunaan produk film
3 hiburan
Industri 10
4 Lainnya : ....
1 formal Apakah kuantitas dan sebaran usaha perfilman sudah memadai?
Jumlah usaha perfilman (rumah produksi)
2 informal

94
0 tidak ada
1 Ada. Non Perbankan
Film Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan Apakah pemberian modal bagi kegiatan perfilman ini sudah
Pembiayaan 13
kegiatan industri ini Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank memadai?
2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta
Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)

1 lokal
Akses pemasaran produk film dan potensi 2 nasional Apakah pasar yang sudah ada saat ini di tempat Anda sudah
pengembangan pemasarannya memadai?
Akses dan Perluasan 3 internasional 12
Pasar

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F
Kegiatan mempromosikan dan menjual produk 1 lokal Apakah kegiatan promosi perfilman untuk mengembangkan
perfilman 2 nasional kegiatan perfilman itu sudah memadai?
3 internasional
1 suara
2 gambar
Alat dan teknologi yang digunakan untuk 3 bahan/media
menghasilkan film 4 lampu
5 layar
6 kamera
7 lainnya : ...... Apakah teknologi dan infrastruktur yang digunakan untuk
Teknologi dan
1 dominan manual (tanpa mesin/alat menghasilkan produk film hingga pemasaran hasil film sudah 15
Infrastruktur Perkembangan teknologi informatika yang
2 dominan mekanis (dengan mesin/alat memadai?
mendukung pengolahan produk disain grafis
3 berbasis teknologi informatika
1 Infrastruktur logistik dan energi
Infrastruktur yang mendukung perkembangan 2 Infrastruktur komunikasi
subsektor disain grafis 3 Infrastruktur gedung
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)

Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung 0 tidak


berfungsinya sistem kreatif 1 ada
Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan
pemberian penghargaan bagi orang, karya, 0 tidak Apakah kelembagaan yang ada sudah memadai dalam
Kelembagaan 15
wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat mengembangkan industri kreatif di subsektor film?
nasional dan internasional 1 ada

0 tidak
Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini
dalam festival dan acara internasioal 1 ada
1 animator,
2 pengisi suara,
3 sutradara,
4 produser,
Aktor yang bekerja di subsektor animasi 5 penulis skenario,
6 editor, Apakah kompetensi yang dimiliki oleh subsektor animasi di daerah
7 penata suara, Anda sudah memadai?
8 publisher dll
9 Lainnya : .......
SDM Tingkat kompetensi SDM kompetensi yang 1 Tingkat lokal 20
bekerja di subsektor animasi 2 Tingkat nasional
3 Tingkat internasional
Lembaga pendidikan disain produk dari mulai 1 tempat kursus,
jenjang sekolah menengah atas (SMK) hingga 2 sekolah menengah, Apakah lembaga pendidikan animasi yang dikelola pemerintah
perguruan tinggi, baik yang dikelola pemerintah 3 sekolah tinggi, maupun pihak swasta sudah memadai?
maupun pihak swasta 4 Lainnya:.... ......
0 tidak ada
1 jaminan kesehatan Apakah perlindungan pekerja animasi di daerah Anda sudah
Memiliki Perlindungan tenaga kerja
2 upah layak memadai?
3 jaminan hari tua
Bahan Baku Muatan informasi yang terkandung dalam produk 1 budaya lokal Apakah muatan informasi yang terkandung dalam produk animasi 15
animasi 2 budaya non lokal di daerah anda sudah memadai?
1 dokumenter
2 edukasi
1 lokal
Akses pemasaran produk film dan potensi 2 nasional Apakah pasar yang sudah ada saat ini di tempat Anda sudah
pengembangan pemasarannya memadai?
Akses dan Perluasan 3 internasional 12
Pasar
Kegiatan mempromosikan dan menjual produk 1 lokal Apakah kegiatan promosi perfilman untuk mengembangkan
perfilman 2 nasional kegiatan perfilman itu sudah memadai?
3 internasional
1 suara
2 gambar
Alat dan teknologi yang digunakan untuk 3 bahan/media
menghasilkan film 4 lampu
5 layar
6 kamera
7 lainnya : ...... Apakah teknologi dan infrastruktur yang digunakan untuk
Teknologi dan 15
1 dominan manual (tanpa mesin/alat menghasilkan produk film hingga pemasaran hasil film sudah
Infrastruktur Perkembangan teknologi informatika yang
2 dominan mekanis (dengan mesin/alat memadai?
mendukung pengolahan produk disain grafis
3 berbasis teknologi informatika
1 Infrastruktur logistik dan energi
Infrastruktur yang mendukung perkembangan 2 Infrastruktur komunikasi
subsektor disain grafis 3 Infrastruktur gedung
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)

Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung 0 tidak


berfungsinya sistem kreatif 1 ada
Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan
pemberian penghargaan bagi orang, karya, 0 tidak Apakah kelembagaan yang ada sudah memadai dalam
Kelembagaan 15
wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat mengembangkan industri kreatif di subsektor film?
nasional dan internasional 1 ada

0 tidak
Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini
dalam festival dan acara internasioal 1 ada
1 animator,
2 pengisi suara,
3 sutradara,
4 produser,
Aktor yang bekerja di subsektor animasi 5 penulis skenario,
6 editor, Apakah kompetensi yang dimiliki oleh subsektor animasi di daerah
7 penata suara, Anda sudah memadai?
8 publisher dll
9 Lainnya : .......
SDM Tingkat kompetensi SDM kompetensi yang 1 Tingkat lokal 20
bekerja di subsektor animasi 2 Tingkat nasional
3 Tingkat internasional
Lembaga pendidikan disain produk dari mulai 1 tempat kursus,
jenjang sekolah menengah atas (SMK) hingga 2 sekolah menengah, Apakah lembaga pendidikan animasi yang dikelola pemerintah
perguruan tinggi, baik yang dikelola pemerintah 3 sekolah tinggi, maupun pihak swasta sudah memadai?
maupun pihak swasta 4 Lainnya:.... ......
0 tidak ada
1 jaminan kesehatan Apakah perlindungan pekerja animasi di daerah Anda sudah
Memiliki Perlindungan tenaga kerja
2 upah layak memadai?
3 jaminan hari tua
Bahan Baku Muatan informasi yang terkandung dalam produk 1 budaya lokal Apakah muatan informasi yang terkandung dalam produk animasi 15
animasi 2 budaya non lokal di daerah anda sudah memadai?
1 dokumenter
2 edukasi
Kegunaan produk animasi 3 hiburan Apakah kegunaan/manfaat produk animasi sudah memadai?
Industri 4 berita 10
5 lainnya
1 formal
Jumlah usaha animasi (rumah produksi) Apakah kuantitas dan sebaran usaha animasi sudah memadai?
Film, 2 informal
Animasi,
6 0 tidak ada Apakah pemberian modal bagi kegiatan animasi ini sudah
dan
Video Animasi memadai?
1 Ada. Non Perbankan

95
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan
Pembiayaan 13
kegiatan industri ini Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank
2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta
Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)

Tingkatan/level/sasaran pemasaran produk 1 lokal Apakah pemasaran produk animasi di daerah Anda sudah
animasi 2 nasional memadai?
Akses dan Perluasan 3 internasional 12
Pasar 1 lokal
Kegiatan mempromosikan dan menjual produk
2 nasional Apakah kegiatan promosi animasi sudah memadai?
animasi
3 internasional
1 suara
Teknologi yang digunakan untuk menghasilkan 2 gambar
produk animasi hingga pemasaran hasil animasi 3 bahan/media
4 software
1 Infrastruktur logistik dan energi
Apakah teknologi dan infrastruktur yang digunakan untuk
Teknologi dan
2 Infrastruktur komunikasi menghasilkan produk animasi hingga pemasaran hasil animasi 15
Infrastruktur
sudah memadai?
Infrastruktur yang mendukung perkembangan Infrastruktur gedung
subsektor animasi 3 penyelenggaraan kegiatan dan

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6


pertunjukan
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)
Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung 0 tidak
berfungsinya sistem kreatif 1 ada
Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan 0 tidak
pemberian penghargaan bagi orang, karya, Apakah kelembagaan dalam mengembangkan industri kreatif di
Kelembagaan 15
wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat subsektoranimasi sudah memadai?
nasional dan internasional 1 ada
Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini 0 tidak
dalam festival dan acara internasioal 1 ada
1 produser
2 penulis skenario
3 casting
4 lighting
Aktor yang dipekerjakan pada subsektor video 5 wardrobe
6 dekor Apakah kompetensi yang dimiliki oleh subsektor video di daerah
7 dubbing Anda sudah memadai?
8 koreografer
9 Lainnya : .....
Tingkat kompetensi SDM aktor yang dipekerjakan 1 Tingkat lokal
pada subsektor video 2 Tingkat nasional
3 Tingkat internasional
SDM 20
1 tempat kursus,
Lembaga pendidikan video dari mulai jenjang
sekolah menengah atas (SMK) hingga perguruan 2 sekolah menengah, Apakah lembaga pendidikan video yang dikelola pemerintah
tinggi, baik yang dikelola pemerintah maupun maupun pihak swasta sudah memadai?
pihak swasta 3 sekolah tinggi,

4 Lainnya:.... ......
0 tidak ada
1 jaminan kesehatan Apakah perlindungan pekerja video di daerah Anda sudah
Memiliki Perlindungan tenaga kerja
2 upah layak memadai?

3 jaminan hari tua

Muatan informasi yang terkandung dalam produk 1 budaya lokal Apakah muatan informasi yang terkandung dalam produk video di
Bahan Baku 2 budaya nasional 15
video daerah anda sudah memadai?
3 budaya internasional
Video 1 Ada. Non Perbankan
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan
Pembiayaan 13
kegiatan industri ini Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank
2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta
Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)

Tingkatan/level/sasaran pemasaran produk 1 lokal Apakah pemasaran produk animasi di daerah Anda sudah
animasi 2 nasional memadai?
Akses dan Perluasan 3 internasional 12
Pasar 1 lokal
Kegiatan mempromosikan dan menjual produk
2 nasional Apakah kegiatan promosi animasi sudah memadai?
animasi
3 internasional
1 suara
Teknologi yang digunakan untuk menghasilkan 2 gambar
produk animasi hingga pemasaran hasil animasi 3 bahan/media
4 software
1 Infrastruktur logistik dan energi
Apakah teknologi dan infrastruktur yang digunakan untuk
Teknologi dan
2 Infrastruktur komunikasi menghasilkan produk animasi hingga pemasaran hasil animasi 15
Infrastruktur
sudah memadai?
Infrastruktur yang mendukung perkembangan Infrastruktur gedung
subsektor animasi 3 penyelenggaraan kegiatan dan
pertunjukan
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)
Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung 0 tidak
berfungsinya sistem kreatif 1 ada
Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan 0 tidak
pemberian penghargaan bagi orang, karya, Apakah kelembagaan dalam mengembangkan industri kreatif di
Kelembagaan 15
wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat subsektoranimasi sudah memadai?
nasional dan internasional 1 ada
Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini 0 tidak
dalam festival dan acara internasioal 1 ada
1 produser
2 penulis skenario
3 casting
4 lighting
Aktor yang dipekerjakan pada subsektor video 5 wardrobe
6 dekor Apakah kompetensi yang dimiliki oleh subsektor video di daerah
7 dubbing Anda sudah memadai?
8 koreografer
9 Lainnya : .....
Tingkat kompetensi SDM aktor yang dipekerjakan 1 Tingkat lokal
pada subsektor video 2 Tingkat nasional
3 Tingkat internasional
SDM 20
1 tempat kursus,
Lembaga pendidikan video dari mulai jenjang
sekolah menengah atas (SMK) hingga perguruan 2 sekolah menengah, Apakah lembaga pendidikan video yang dikelola pemerintah
tinggi, baik yang dikelola pemerintah maupun maupun pihak swasta sudah memadai?
pihak swasta 3 sekolah tinggi,

4 Lainnya:.... ......

0 tidak ada
1 jaminan kesehatan Apakah perlindungan pekerja video di daerah Anda sudah
Memiliki Perlindungan tenaga kerja
2 upah layak memadai?

3 jaminan hari tua

Muatan informasi yang terkandung dalam produk 1 budaya lokal Apakah muatan informasi yang terkandung dalam produk video di
Bahan Baku 2 budaya nasional 15
video daerah anda sudah memadai?
3 budaya internasional
1 dokumenter
Kegunaan produk video 2 edukasi Apakah tujuan kegunaan produk video sudah memadai?

96
3 hiburan
Industri 10
4 berita
Jumlah usaha video 1 formal Apakah kuantitas dan sebaran usaha video sudah memadai?
2 informal
Video 0 tidak ada
1 Ada. Non Perbankan
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan Apakah pemberian modal bagi kegiatan pembuatan video sudah
Pembiayaan 13
kegiatan industri ini Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank memadai?
2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta
Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F
1 lokal
Tingkatan/level/sasaran pemasaran produk video 2 nasional Apakah pemasaran produk video di daerah Anda sudah memadai?
Akses dan Perluasan 3 internasional
1 lokal 12
Pasar Kegiatan mempromosikan dan menjual produk
2 nasional Apakah kegiatan promosi video sudah memadai?
video 3 internasional
1 suara
2 gambar
3 bahan/media
Teknologi yang digunakan untuk menghasilkan 4 studio
produk video hingga pemasaran hasil video 5 sekolah Apakah teknologi dan infrastruktur yang digunakan untuk
Teknologi dan 6 layar menghasilkan produk video hingga pemasaran hasil video sudah 15
Infrastruktur 7 kamera memadai?
8 lampu
1 Infrastruktur logistik dan energi
Infrastruktur yang mendukung perkembangan 2 Infrastruktur komunikasi
subsektor video 3 Infrastruktur gedung
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)
0 tidak
Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung
berfungsinya sistem kreatif

Apakah kelembagaan dalam mengembangkan industri kreatif di


Kelembagaan 15
subsektor video sudah memadai?
1 disainer
Aktor yang bekerja di subsektor fesyen 2 model
3 penjahit Apakah kompetensi yang dimiliki oleh subsektor fesyen di daerah
4 Lainnya : .... Anda sudah memadai?

Tingkat kompetensi SDM aktor yang dipekerjakan 1 Tingkat lokal


pada subsektor fesyen 2 Tingkat nasional
SDM 3 Tingkat internasional 20
Lembaga pendidikan fesyen dari mulai jenjang 1 tempat kursus,
sekolah menengah atas (SMK) hingga perguruan 2 sekolah menengah, Apakah lembaga pendidikan fesyen yang dikelola pemerintah
tinggi, baik yang dikelola pemerintah maupun 3 sekolah tinggi, maupun pihak swasta sudah memadai?
pihak swasta 4 Lainnya: ..............
0 tidak ada
1 jaminan kesehatan Apakah perlindungan pekerja fesyen di daerah Anda sudah
Memiliki Perlindungan tenaga kerja
2 upah layak memadai?
3 jaminan hari tua
Muatan informasi yang terkandung dalam produk 1 budaya lokal
fesyen
2 non lokal
1 katun
2 sutra Apakah bahan baku yang disediakan untuk memproduksi produk
Bahan Baku Material yang digunakan untuk menghasilkan 15
3 nylon fesyen sudah memadai?
produk fesyen
4 wool
5 polyester
Bahan pendukung 1 pewarna alami
2 pewarna sintesis
1 pengenalan budaya
Kegunaan produk fesyen 2 branding Apakah tujuan kegunaan produk fesyen sudah memadai?
Industri 3 estetika 10
4 sandang
1 formal Apakah kuantitas dan sebaran usaha fesyen sudah memadai?
Jumlah usaha fesyen 2 informal
0 tidak ada
8 Fesyen

97
1 Ada. Non Perbankan
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan
Pembiayaan Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank Apakah pemberian modal bagi kegiatan fesyen ini sudah memadai? 13
kegiatan industri ini
2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta
Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)

Tingkatan/level/sasaran pemasaran produk 1 lokal


2 nasional Apakah pemasaran produk fesyen sudah memadai?
fesyen
Akses dan Perluasan 3 internasional 12
Pasar 1 lokal
Kegiatan mempromosikan dan menjual produk
2 nasional Apakah kegiatan promosi video sudah memadai?
fesyen
3 internasional

Teknologi dan sarana yang digunakan untuk 1 manual (tanpa mesin/alat mekanik)
menghasilkan produk fesyen hingga pemasaran
hasil fesyen mekanis (dengan mesin/alat
2
mekanik)
3 berbasis teknologi informatika
Teknologi dan Apakah sarana dan prasarana yang digunakan untuk menghasilkan
1 Infrastruktur logistik dan energi
Infrastruktur produk fesyen hingga pemasaran hasil fesyen sudah memadai?
2 Infrastruktur komunikasi
Infrastruktur yang mendukung perkembangan Infrastruktur gedung

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6


subsektor fesyen 3 penyelenggaraan kegiatan dan
pertunjukan
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)

Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung 0 tidak


berfungsinya sistem kreatif 1 ada
Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan
0 tidak
pemberian penghargaan bagi orang, karya, Apakah kelembagaan dalam mengembangkan industri kreatif di
Kelembagaan 15
wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat subsektor fesyen sudah memadai?
nasional dan internasional 1 ada

0 tidak
Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini
dalam festival dan acara internasioal 1 ada
0 tidak ada
Aktor yang bekerja pada subsektor seni sutradara
pertunjukan (sutradara/penulis cerita, pemain, penulis cerita
tenaga pendukung) pemain Apakah kompetensi aktor yang dimiliki oleh subsektor seni
tenaga pendukung pertunjukan di daerah Anda sudah memadai?
Lainnya: ..............
Tingkat kompetensi SDM Aktor yang bekerja pada 1 Tingkat lokal
subsektor seni pertunjukan 2 Tingkat nasional
SDM 3 Tingkat internasional 20
1 tempat kursus,
Lembaga pendidikan yang mencetak aktor di 2 sekolah menengah, Apakah lembaga pendidikan seni pertunjukan yang dikelola
subsektor seni pertunjukan 3 sekolah tinggi, pemerintah maupun pihak swasta sudah memadai?
4 Lainnya:.... ......
0 tidak ada
Apakah perlindungan pekerja seni pertunjukan di daerah Anda
Memiliki perlindungan tenaga kerja 1 jaminan kesehatan sudah memadai?
2 upah layak
3 jaminan hari tua

Aspek material. Bahan baku yang digunakan 0 tidak ada


dalam melakukan proses produksi seni
pertunjukan 1 Ya. Berasal dari daerah lain
diperoleh dengan budidaya (kostum, alat musik, Ya. Gabungan lokal dan dari daerah
dll) 2
lain
Ya. Asli budaya lokal Apakah penyediaan bahan baku dan informasi untuk menghasilkan
Bahan Baku 15
seni pertunjukan di daerah Anda sudah memadai?
0 tidak ada

Aspek originalitas. Nilai keaslian budaya merujuk 1 Ada. Indentitas geografi lokal
ke identitas geografis
2 Ada. Indentitas geografi daerah lain

3 Ada. Indentitas geografi negara lain

tari (tradisional, modern,


1
kontemporer)
Jenis produk yang dihasilkan 2 teater Apakah jenis produk yang dihasilkan tersebut sudah memadai?
Industri 3 pertunjukan musik 10
4 Lainnya:.... ......
9 Seni Pertunjukan Jumlah usaha seni pertunjukan 1 formal Apakah kuantitas dan sebaran usaha seni pertunjukan sudah
2 informal memadai?

98
0 tidak ada
1 Ada. Non Perbankan
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan Apakah pembiayaan yang didapatkan untuk membantu seni
Pembiayaan Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank 13
kegiatan industri ini pertunjukan sudah memadai atau tidak?
2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta
Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)

Akses pemasaran produk dan potensi 1 lokal


2 nasional Apakah pemasaran produk seni pertunjukkan sudah memadai?
pengembangan pemasarannya
Akses dan Perluasan 3 internasional
Pasar 12

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F
Kegiatan mempromosikan dan menjual produk 1 lokal
Apakah kegiatan promosi seni pertunjukkan sudah memadai?
seni pertunjukan
2 nasional
3 internasional
dominan manual (tanpa mesin/alat
1
Perkembangan teknologi informatika yang mekanik)
mendukung pengolahan produk seni pertunjukan dominan mekanis (dengan mesin/alat
2
mekanik)
3 berbasis teknologi informatika
Teknologi dan 1 Infrastruktur logistik dan energi Apakah teknologi dan infrastruktur produk seni pertunjukan sudah 15
Infrastruktur memadai?
2 Infrastruktur komunikasi
Infrastruktur yang mendukung perkembangan Infrastruktur gedung
subsektor seni pertunjukan 3 penyelenggaraan kegiatan dan
pertunjukan
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)

Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung 0 tidak


berfungsinya sistem kreatif 1 ada
Aspek apresiasi. Ada kegiatan pemberian
0 tidak Apakah kelembagaan dalam mengembangkan industri kreatif di
Kelembagaan penghargaan bagi orang, karya, wirausaha, dan 15
subsektor seni pertunjukan sudah memadai?
usaha kreatif lokal di tingkat nasional dan 1 ada

Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini 0 tidak


dalam festival dan acara internasioal 1 ada
0 tidak ada
1 animator
Aktor yang bekerja pada subsektor produk games 2 programer
3 disainer Apakah kompetensi aktor yang dimiliki oleh subsektor games di
4 data scientist daerah Anda sudah memadai?
5 Lainnya : .........
1 Tingkat lokal
Kompetensi aktor yang bekerja pada subsektor
produk games 2 Tingkat nasional
SDM 3 Tingkat internasional
20
1 tempat kursus,
Lembaga pendidikan yang mencetak aktor di Apakah lembaga pendidikan games yang dikelola pemerintah
subsektor games 2 sekolah menengah, maupun pihak swasta sudah memadai?
3 sekolah tinggi,
4 Lainnya: ..............
0 tidak ada
Apakah perlindungan pekerja games di daerah Anda sudah
Memiliki Perlindungan tenaga kerja 1 jaminan kesehatan memadai?
2 upah layak
3 jaminan hari tua

0 tidak ada
Aspek material. Bahan baku yang digunakan
dalam melakukan proses produksi games 1 Ya. Berasal dari daerah lain
Ya. Gabungan lokal dan dari daerah
2
lain Apakah penyediaan bahan baku untuk menghasilkan produk games 15
Bahan Baku
3 Ya. Asli daerah setempat unggulan di daerah sudah memadai?

0 tidak ada
Aspek originalitas. Nilai keaslian bahan baku
merujuk ke identitas geografis 1 Ada. Indentitas geografi lokal
2 Ada. Indentitas geografi daerah lain
3 Ada. Indentitas geografi negara lain
1 first person shooter
2 role playing game
3 simulasi
Apakah jenis produk games yang dihasilkan tersebut sudah

99
Jenis produk yang dihasilkan 4 action
5 adventure memadai?
Industri 10
6 racing
Games 7 sport
8 Lainnya:.... ......
Jumlah usaha games 1 formal Apakah kuantitas dan sebaran usaha games sudah memadai?
2 informal

0 tidak ada

Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan 1 Ada. Non Perbankan Apakah pembiayaan yang didapatkan untuk membantu games
Pembiayaan 13
kegiatan industri ini sudah memadai?
Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank
2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta
Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)

Akses pemasaran produk dan potensi 1 lokal


Apakah pemasaran produk games sudah memadai?
Akses dan Perluasan pengembangan pemasarannya 2 nasional
Pasar 3 internasional 12

Kegiatan mempromosikan dan menjual produk 1 lokal

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6


Apakah kegiatan promosi games sudah memadai?
games & aplikasi 2 nasional
3 internasional
dominan manual (tanpa mesin/alat
1
mekanik)
Perkembangan teknologi informatika yang
mendukung pengolahan produk games & aplikasi dominan mekanis (dengan mesin/alat
2
mekanik)
3 berbasis teknologi informatika
Teknologi dan
1 Infrastruktur logistik dan energi Apakah teknologi dan infrastruktur produk games sudah memadai? 15
Infrastruktur
2 Infrastruktur komunikasi
Infrastruktur yang mendukung perkembangan Infrastruktur gedung
subsektor games & aplikasi 3 penyelenggaraan kegiatan dan
pertunjukan
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)

Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung 0 tidak ada


berfungsinya sistem kreatif 1 ada
Games
10 dan Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan
Aplikasi pemberian penghargaan bagi orang, karya, Apakah kelembagaan dalam mengembangkan industri kreatif di
Kelembagaan 15
wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat 0 tidak ada subsektor games sudah memadai?
nasional dan internasional 1 ada

Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini 0 tidak ada


dalam festival dan acara internasioal 1 ada
0 tidak ada
1 programer
Aktor yang bekerja pada subsektor produk 2 disainer
aplikasi 3 security expert Apakah kompetensi aktor yang dimiliki oleh subsektor aplikasi di
4 analis daerah Anda sudah memadai?
5 Lainnya: ......
Kompetensi aktor yang bekerja pada subsektor 1 Tingkat lokal
produk aplikasi 2 Tingkat nasional
SDM 3 Tingkat internasional 20
1 tempat kursus,
Lembaga pendidikan yang mencetak aktor di 2 sekolah menengah, Apakah lembaga pendidikan aplikasi yang dikelola pemerintah
subsektor aplikasi 3 sekolah tinggi, maupun pihak swasta sudah memadai?
Akses pemasaran produk dan potensi 1 lokal
Apakah pemasaran produk games sudah memadai?
Akses dan Perluasan pengembangan pemasarannya 2 nasional
Pasar 3 internasional 12

Kegiatan mempromosikan dan menjual produk 1 lokal


2 nasional Apakah kegiatan promosi games sudah memadai?
games & aplikasi
3 internasional
dominan manual (tanpa mesin/alat
1
mekanik)
Perkembangan teknologi informatika yang
mendukung pengolahan produk games & aplikasi dominan mekanis (dengan mesin/alat
2
mekanik)
3 berbasis teknologi informatika
Teknologi dan
1 Infrastruktur logistik dan energi Apakah teknologi dan infrastruktur produk games sudah memadai? 15
Infrastruktur
2 Infrastruktur komunikasi
Infrastruktur yang mendukung perkembangan Infrastruktur gedung
subsektor games & aplikasi 3 penyelenggaraan kegiatan dan
pertunjukan
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)

Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung 0 tidak ada


berfungsinya sistem kreatif 1 ada
Games
10 dan Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan
Aplikasi pemberian penghargaan bagi orang, karya, Apakah kelembagaan dalam mengembangkan industri kreatif di
Kelembagaan 15
wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat 0 tidak ada subsektor games sudah memadai?
nasional dan internasional 1 ada

Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini 0 tidak ada


dalam festival dan acara internasioal 1 ada
0 tidak ada
1 programer
Aktor yang bekerja pada subsektor produk 2 disainer
aplikasi 3 security expert Apakah kompetensi aktor yang dimiliki oleh subsektor aplikasi di
4 analis daerah Anda sudah memadai?
5 Lainnya: ......
Kompetensi aktor yang bekerja pada subsektor 1 Tingkat lokal
produk aplikasi 2 Tingkat nasional
SDM 3 Tingkat internasional 20
1 tempat kursus,
Lembaga pendidikan yang mencetak aktor di 2 sekolah menengah, Apakah lembaga pendidikan aplikasi yang dikelola pemerintah
subsektor aplikasi 3 sekolah tinggi, maupun pihak swasta sudah memadai?
4 Lainnya: ..............
0 tidak ada
1 jaminan kesehatan Apakah perlindungan pekerja aplikasi di daerah Anda sudah
Memiliki Perlindungan tenaga kerja
2 upah layak memadai?
3 jaminan hari tua
0 tidak ada
Aspek material. Bahan baku yang digunakan 1 Ya. Berasal dari daerah lain
dalam melakukan proses produksi aplikasi Ya. Gabungan lokal dan dari daerah
2
lain
3 Ya. Asli daerah setempat
0 tidak ada Apakah penyediaan bahan baku untuk menghasilkan produk 15
Bahan Baku
aplikasi unggulan di daerah sudah memadai?
1 Ada. Indentitas geografi lokal
Aspek originalitas. Nilai keaslian bahan baku
merujuk ke identitas geografis 2 Ada. Indentitas geografi daerah lain

3 Ada. Indentitas geografi negara lain

1 first person shooter

100
2 role playing game
3 simulasi
4 action Apakah jenis produk aplikasi yang dihasilkan tersebut sudah
Jenis produk yang dihasilkan
5 adventure memadai?
Industri 10
6 racing
Aplikasi 7 sport
8 Lainnya:.... ......
Jumlah usaha aplikasi 1 formal Apakah kuantitas dan sebaran usaha aplikasi sudah memadai?
2 informal
0 tidak ada

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan 1 Ada. Non Perbankan Apakah pembiayaan yang didapatkan untuk membantu aplikasi
Pembiayaan Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank 13
kegiatan industri ini sudah memadai?
2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta
Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)
1 lokal
Akses pemasaran produk dan potensi
2 nasional Apakah pemasaran produk aplikasi sudah memadai?
Akses dan Perluasan pengembangan pemasarannya
Pasar 3 internasional 12
1 lokal
Kegiatan mempromosikan dan menjual produk
2 nasional Apakah kegiatan promosi subsektor aplikasi sudah memadai?
games & aplikasi
3 internasional
dominan manual (tanpa mesin/alat
1
Perkembangan teknologi informatika yang mekanik)
mendukung pengolahan produk games & aplikasi dominan mekanis (dengan mesin/alat
2
mekanik)
3 berbasis teknologi informatika
Teknologi dan 1 Infrastruktur logistik dan energi Apakah teknologi dan infrastruktur produk aplikasi sudah 15
Infrastruktur 2 Infrastruktur komunikasi memadai?

Infrastruktur yang mendukung perkembangan Infrastruktur gedung


subsektor games & aplikasi 3 penyelenggaraan kegiatan dan
pertunjukan
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)
0 tidak ada
Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung
berfungsinya sistem kreatif 1 ada
Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan
pemberian penghargaan bagi orang, karya, 0 tidak ada Apakah kelembagaan dalam mengembangkan industri kreatif di
Kelembagaan wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat 15
subsektor aplikasi sudah memadai?
nasional dan internasional 1 ada

0 tidak ada
Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini
dalam festival dan acara internasioal 1 ada
0 tidak ada

1 pengrajin
Aktor yang bekerja pada subsektor kriya 2 disainer
3 pelatih Apakah kompetensi aktor yang dimiliki oleh subsektor kriya di
4 enginer daerah Anda sudah memadai?
5 Lainnya : .........
Kompetensi aktor yang bekerja pada subsektor 1 Tingkat lokal
kriya 2 Tingkat nasional
SDM 3 Tingkat internasional 20
1 tempat kursus,
Lembaga pendidikan yang mencetak aktor di 2 sekolah menengah, Apakah lembaga pendidikan kriya yang dikelola pemerintah
subsektor kriya 3 sekolah tinggi, maupun pihak swasta sudah memadai?
4 Lainnya: ..............
0 tidak ada
Apakah perlindungan pekerja kriya di daerah Anda sudah
Memiliki Perlindungan tenaga kerja 1 jaminan kesehatan memadai?
2 upah layak
3 jaminan hari tua
0 tidak ada
Aspek material. Bahan baku yang digunakan
Ya. Gabungan lokal dan dari daerah
dalam melakukan proses produksi produk kriya 2
lain
3 Ya. Asli daerah setempat
Apakah penyediaan bahan baku untuk menghasilkan produk kriya
Bahan Baku 0 tidak ada 15
unggulan didaerah sudah memadai?
Aspek originalitas. Nilai keaslian bahan baku 1 Ada. Indentitas geografi lokal
merujuk ke identitas geografis
2 Ada. Indentitas geografi daerah lain

3 Ada. Indentitas geografi negara lain

kerajinan seni (dua dimensi): ukir,


1
relief, lukisan ukiran
Jenis produk yang dihasilkan kerajinan disain (tiga dimensi): keris,
Industri 2 Apakah industri kriya sudah memadai? 10
perhiasan, busana adat
3 Lainnya: ...... ...
Jumlah usaha kriya 1 formal
11 Kerajinan Kriya 2 informal
0 tidak ada

1 Ada. Non Perbankan


Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan Apakah pembiayaan yang didapatkan untuk membantu kriya sudah
Pembiayaan 13
kegiatan industri ini Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank memadai?

101
2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta
Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)

Akses pemasaran produk dan potensi 1 lokal


Apakah pemasaran produk kriya sudah memadai?
Akses dan Perluasan pengembangan pemasarannya 2 nasional
Pasar 3 internasional 12
Kegiatan mempromosikan dan menjual produk 1 lokal
2 nasional Apakah kegiatan promosi kriya sudah memadai?
kriya
3 internasional
dominan manual (tanpa mesin/alat
1
mekanik)
Perkembangan teknologi informatika yang
mendukung pengolahan produk kriya dominan mekanis (dengan mesin/alat
2
mekanik)
3 berbasis teknologi informatika
Teknologi dan
1 Infrastruktur logistik dan energi Apakah teknologi dan infrastruktur produk kriya sudah memadai? 15
Infrastruktur
2 Infrastruktur komunikasi
Infrastruktur yang mendukung perkembangan Infrastruktur gedung

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6


subsektor kriya 3 penyelenggaraan kegiatan dan
pertunjukan
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)

Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung 0 tidak


berfungsinya sistem kreatif 1 ada

Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan 0 tidak


Kelembagaan Apakah kelembagaan dalam mengembangkan industri kreatif di
pemberian penghargaan bagi orang, karya, 15
subsektor kriya sudah memadai?
wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat
nasional dan internasional 1 ada

Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini 0 tidak


dalam festival dan acara internasioal 1 ada
0 tidak ada
Aktor yang bekerja pada subsektor radio
1 broadcaster Apakah kompetensi SDM yang dimiliki oleh subsektor radio di
daerah Anda sudah memadai?
2 Tingkat lokal
Kompetensi aktor yang bekerja pada subsektor
radio 3 Tingkat nasional
4 Tingkat internasional
SDM 20
1 tempat kursus,
Lembaga pendidikan yang mencetak aktor di Apakah lembaga pendidikan penyiaran radio yang dikelola
2 sekolah menengah,
subsektor radio pemerintah maupun pihak swasta sudah memadai?
3 sekolah tinggi,
4 Lainnya: ..............
0 tidak ada
1 jaminan kesehatan Apakah perlindungan pekerja radio di daerah Anda sudah
Memiliki perlindungan tenaga kerja
2 upah layak memadai?
3 jaminan hari tua
0 tidak ada
Aspek material. Bahan baku yang digunakan 1 Ya. Berasal dari daerah lain
dalam melakukan proses produksi produk radio Ya. Gabungan lokal dan dari daerah
2
lain
3 Ya. Asli daerah setempat Apakah penyediaan materi untuk penyiaran radio di daerah sudah
Bahan Baku 0 tidak ada 15
memadai?
1 Ada. Indentitas geografi lokal
Aspek originalitas. Nilai keaslian bahan baku
merujuk ke identitas geografis 2 Ada. Indentitas geografi daerah lain

3 Ada. Indentitas geografi negara lain


1 berita
Rancangan yang dibuat sesuai fungsi 2 edukasi
peruntukannya 3 komersil Apakah industri penyiaran radio yang dihasilkan tersebut sudah
Industri 4 hiburan 10
memadai?
5 Lainnya : .........
Jumlah usaha radio 1 formal
2 informal
0 tidak ada
Radio
1 Ada. Non Perbankan
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan Apakah pembiayaan yang didapatkan untuk membantu penyiaran
Pembiayaan 13
kegiatan industri ini Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank radio sudah memadai atau tidak?
2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta
Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)

Akses pemasaran produk dan potensi 1 lokal


Apakah area penyiaran radio sudah memadai?

102
pengembangan pemasarannya 2 nasional
Akses dan Perluasan
3 internasional
Pasar 12
Kegiatan mempromosikan dan menjual produk 1 lokal
Apakah kegiatan promosi penyiaran radio sudah memadai?
radio 2 nasional
3 internasional
dominan manual (tanpa mesin/alat
1
mekanik)
Perkembangan teknologi informatika yang
mendukung pengolahan produk radio dominan mekanis (dengan mesin/alat
2
mekanik)

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F
3 berbasis teknologi informatika
Teknologi dan Apakah Teknologi dan Infrastruktur penyiaran radio sudah
1 Infrastruktur logistik dan energi 15
Infrastruktur memadai?
2 Infrastruktur komunikasi
Infrastruktur yang mendukung perkembangan Infrastruktur gedung
subsektor radio 3 penyelenggaraan kegiatan dan
pertunjukan
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)

Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung 0 tidak


berfungsinya sistem kreatif 1 ada

Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan


Kelembagaan pemberian penghargaan bagi orang, karya, Apakah kelembagaan dalam mengembangkan industri kreatif di
Radio 15
wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat 0 tidak subsektor radio sudah memadai?
12 dan
nasional dan internasional 1 ada
Televisi

Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini 0 tidak


dalam festival dan acara internasioal 1 ada
0 tidak ada
Aktor yang bekerja pada subsektor TV 1 broadcaster
2 Lainnya: .... Apakah kompetensi SDM yang dimiliki oleh subsektor TV di daerah
1 Tingkat lokal Anda sudah memadai?
Aktor yang bekerja pada subsektor TV 2 Tingkat nasional
3 Tingkat internasional
SDM 1 tempat kursus, 20
Lembaga pendidikan yang mencetak aktor di 2 sekolah menengah, Apakah lembaga pendidikan penyiaran televisi yang dikelola
subsektor Televisi 3 sekolah tinggi, pemerintah maupun pihak swasta sudah memadai?
4 Lainnya: ..............
0 tidak ada
1 jaminan kesehatan Apakah perlindungan pekerja televisi di daerah Anda sudah
Memiliki Perlindungan tenaga kerja
2 upah layak memadai?
3 jaminan hari tua
0 tidak ada
Aspek material. Bahan baku yang digunakan 1 Ya. Berasal dari daerah lain
dalam melakukan proses produksi produk televisi Ya. Gabungan lokal dan dari daerah
2
lain
3 Ya. Asli daerah setempat Apakah penyediaan bahan baku untuk menghasilkan siaran televisi
Bahan Baku 0 tidak ada 15
unggulan di daerah sudah memadai?
1 Ada. Indentitas geografi lokal
Aspek originalitas. Nilai keaslian bahan baku
merujuk ke identitas geografis 2 Ada. Indentitas geografi daerah lain

3 Ada. Indentitas geografi negara lain


1 berita
2 edukasi
Jenis produk yang dihasilkan 3 komersil
Industri 4 hiburan Apakah industri televisi yang dihasilkan tersebut sudah memadai? 10
5 Lainnya : .........
Jumlah usaha TV (penyiaran) 1 formal
2 informal
2 nasional Apakah area penyiaran radio sudah memadai?
pengembangan pemasarannya
Akses dan Perluasan
3 internasional
Pasar 12
Kegiatan mempromosikan dan menjual produk 1 lokal
Apakah kegiatan promosi penyiaran radio sudah memadai?
radio 2 nasional
3 internasional
dominan manual (tanpa mesin/alat
1
mekanik)
Perkembangan teknologi informatika yang
mendukung pengolahan produk radio dominan mekanis (dengan mesin/alat
2
mekanik)
3 berbasis teknologi informatika
Teknologi dan Apakah Teknologi dan Infrastruktur penyiaran radio sudah
1 Infrastruktur logistik dan energi 15
Infrastruktur memadai?
2 Infrastruktur komunikasi
Infrastruktur yang mendukung perkembangan Infrastruktur gedung
subsektor radio 3 penyelenggaraan kegiatan dan
pertunjukan
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)

Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung 0 tidak


berfungsinya sistem kreatif 1 ada

Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan


pemberian penghargaan bagi orang, karya, Apakah kelembagaan dalam mengembangkan industri kreatif di
Radio Kelembagaan 15
wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat 0 tidak subsektor radio sudah memadai?
12 dan
nasional dan internasional 1 ada
Televisi

Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini 0 tidak


dalam festival dan acara internasioal 1 ada
0 tidak ada
Aktor yang bekerja pada subsektor TV 1 broadcaster
2 Lainnya: .... Apakah kompetensi SDM yang dimiliki oleh subsektor TV di daerah
1 Tingkat lokal Anda sudah memadai?
Aktor yang bekerja pada subsektor TV 2 Tingkat nasional
3 Tingkat internasional
SDM 1 tempat kursus, 20
Lembaga pendidikan yang mencetak aktor di 2 sekolah menengah, Apakah lembaga pendidikan penyiaran televisi yang dikelola
subsektor Televisi 3 sekolah tinggi, pemerintah maupun pihak swasta sudah memadai?
4 Lainnya: ..............
0 tidak ada
1 jaminan kesehatan Apakah perlindungan pekerja televisi di daerah Anda sudah
Memiliki Perlindungan tenaga kerja
2 upah layak memadai?
3 jaminan hari tua
0 tidak ada
Aspek material. Bahan baku yang digunakan 1 Ya. Berasal dari daerah lain
dalam melakukan proses produksi produk televisi Ya. Gabungan lokal dan dari daerah
2
lain
3 Ya. Asli daerah setempat Apakah penyediaan bahan baku untuk menghasilkan siaran televisi
Bahan Baku 0 tidak ada 15
unggulan di daerah sudah memadai?
1 Ada. Indentitas geografi lokal
Aspek originalitas. Nilai keaslian bahan baku
2 Ada. Indentitas geografi daerah lain
merujuk ke identitas geografis

3 Ada. Indentitas geografi negara lain

1 berita
2 edukasi
Jenis produk yang dihasilkan 3 komersil
Industri 4 hiburan Apakah industri televisi yang dihasilkan tersebut sudah memadai? 10
5 Lainnya : .........
Jumlah usaha TV (penyiaran) 1 formal
2 informal
Televisi 0 tidak ada
1 Ada. Non Perbankan
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan Apakah pembiayaan yang didapatkan untuk membantu subsektor
Pembiayaan Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank 13

103
kegiatan industri ini televisi sudah memadai ?
2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta
Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)

Akses pemasaran produk dan potensi 1 lokal


2 nasional Apakah pemasaran produk televisi sudah memadai?
Akses dan Perluasan pengembangan pemasarannya
Pasar 3 internasional 12
Kegiatan mempromosikan dan menjual produk 1 lokal
2 nasional Apakah kegiatan promosi televisi sudah memadai?
televisi (penyiaran)
3 internasional
dominan manual (tanpa mesin/alat
1
Perkembangan teknologi informatika yang mekanik)
mendukung penyiaran televisi dominan mekanis (dengan mesin/alat
2
mekanik)
3 berbasis teknologi informatika
Teknologi dan 1 Infrastruktur logistik dan energi Apakah teknologi dan infrastruktur produk televisi sudah
15
Infrastruktur 2 Infrastruktur komunikasi memadai?

Infrastruktur yang mendukung perkembangan Infrastruktur gedung


pertelevisian 3 penyelenggaraan kegiatan dan
pertunjukan

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6


4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)
Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung 0 tidak
berfungsinya sistem kreatif 1 ada
Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan
pemberian penghargaan bagi orang, karya, 0 tidak Apakah kelembagaan dalam mengembangkan industri kreatif di
Kelembagaan wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat 15
subsektor televisi sudah memadai?
nasional dan internasional 1 ada

0 tidak
Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini
dalam festival dan acara internasioal 1 ada
0 tidak ada
Aktor yang bekerja pada subsektor seni rupa 1 pelukis
2 kurator Apakah kompetensi aktor yang dimiliki oleh subsektor seni rupa di
3 Lainnya: ..... daerah Anda sudah memadai?
Kompetensi aktor yang bekerja pada subsektor 1 Tingkat lokal
seni rupa 2 Tingkat nasional
3 Tingkat internasional
SDM 20
1 tempat kursus,
Lembaga pendidikan yang mencetak aktor di Apakah lembaga pendidikan seni rupa yang dikelola pemerintah
subsektor seni rupa 2 sekolah menengah, maupun pihak swasta sudah memadai?
3 sekolah tinggi,
4 Lainnya: .........
0 tidak ada
Apakah perlindungan pekerja seni rupa di daerah Anda sudah
Memiliki Perlindungan tenaga kerja 1 jaminan kesehatan memadai?
2 upah layak
3 jaminan hari tua
0 tidak ada
Aspek material. Bahan baku yang digunakan 1 Ya. Dari luar daerah
dalam melakukan proses produksi seni rupa Ya. Gabungan lokal dan dari luar
2
daerah
Apakah penyediaan bahan baku untuk menghasilkan produk seni
Bahan Baku 3 Ya. Asli daerah setempat 15
rupa unggulan di daerah sudah memadai?
0 tidak ada
Aspek originalitas. Nilai keaslian bahan baku
1 Ada. Indentitas geografi lokal
merujuk ke identitas geografis
2 Ada. Indentitas geografi daerah lain
3 Ada. Indentitas geografi negara lain
dua dimensi (lukisan, fotografi, grafis,
1
mural, dll)
tiga dimensi (patung, keramik,
2
Jenis produk yang dihasilkan instalasi,
Industri ruang & waktu (public art, Apakah industri seni rupa yang dihasilkan tersebut sudah memadai? 10
3 environmental art, performance art,
video art)
13 Seni Rupa 4 Lainnya: ..............
Jumlah usaha seni rupa 1 formal
2 informal

104
0 tidak ada
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan 1 Ada. Non Perbankan Apakah pembiayaan yang didapatkan untuk membantu kuliner
Pembiayaan 13
kegiatan industri ini Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank sudah memadai atau tidak?
2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta
Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)
1 lokal
Akses pemasaran produk dan potensi
2 nasional Apakah pemasaran produk seni rupa sudah memadai?
Akses dan Perluasan pengembangan pemasarannya
Pasar 3 internasional 12
Kegiatan mempromosikan dan menjual produk 1 lokal
2 nasional Apakah kegiatan promosi sudah memadai?

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F
kuliner
3 internasional

1 manual (tanpa mesin/alat mekanik)


Perkembangan teknologi informatika yang
mendukung pengolahan produk seni rupa mekanis (dengan mesin/alat
2
mekanik)
3 berbasis teknologi informatika
Teknologi dan Apakah teknologi dan infrastruktur produk seni rupa sudah 15
Infrastruktur 1 Infrastruktur logistik dan energi memadai?

Infrastruktur yang mendukung perkembangan 2 Infrastruktur komunikasi


subsektor seni rupa Infrastruktur gedung
3 penyelenggaraan kegiatan dan
pertunjukan
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)

Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung 0 tidak


berfungsinya sistem kreatif 1 ada
Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan
pemberian penghargaan bagi orang, karya, Apakah kelembagaan dalam mengembangkan industri kreatif di
Kelembagaan 15
wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat 0 tidak subsektor seni rupa sudah memadai?
nasional dan internasional 1 ada

Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini 0 tidak


dalam festival dan acara internasioal 1 ada
0 tidak ada
Aktor yang bekerja pada subsektor periklanan
1 copiwriter
2 Lainnya: .... Apakah kompetensi aktor yang dimiliki oleh subsektor periklanan di
daerah Anda sudah memadai?
Kompetensi aktor yang bekerja pada subsektor 1 Tingkat lokal
periklanan 2 Tingkat nasional
3 Tingkat internasional

SDM 1 tempat kursus, 20


Lembaga pendidikan yang mencetak aktor di Apakah lembaga pendidikan periklanan yang dikelola pemerintah
subsektor periklanan 2 sekolah menengah, maupun pihak swasta sudah memadai?
3 sekolah tinggi,
4 Lainnya: ..............
0 tidak ada
Apakah perlindungan pekerja periklanan di daerah Anda sudah
Memiliki perlindungan tenaga kerja 1 jaminan kesehatan memadai?
2 upah layak
3 jaminan hari tua
0 tidak ada
Aspek material. Bahan baku yang digunakan
1 Ya. Berasal dari daerah lain
dalam melakukan proses produksi produk
Ya. Gabungan lokal dan dari luar
periklanan 2
daerah
3 Ya. Asli daerah setempat Apakah penyediaan bahan baku untuk menghasilkan produk
Bahan Baku 15
0 tidak ada periklanan unggulan di daerah sudah memadai?
1 Ada. Indentitas geografi lokal
Aspek originalitas. Nilai keaslian bahan baku
merujuk ke identitas geografis 2 Ada. Indentitas geografi daerah lain

3 Ada. Indentitas geografi negara lain

1 iklan komersial (indoor, outdoor)


Jenis produk yang dihasilkan 2 iklan non komersial (indoor, outdoor) Apakah jenis produk yang dihasilkan tersebut sudah memadai?
Industri 10
3 Lainnya: ..............
Jumlah usaha periklanan 1 formal Apakah kuantitas dan sebaran usaha periklanan sudah memadai?
2 informal

0 tidak ada
14 Periklanan
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan 1 Ada. Non Perbankan Apakah pembiayaan yang didapatkan untuk membantu periklanan 13
Pembiayaan
kegiatan industri ini sudah memadai?
Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank
2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta

105
Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)

Akses pemasaran produk dan potensi 1 lokal


Apakah pemasaran produk periklanan sudah memadai?
pengembangan pemasarannya 2 nasional
Akses dan Perluasan
Pasar 3 internasional 12

Kegiatan mempromosikan dan menjual produk 1 lokal Apakah kegiatan promosi periklanan untuk mengembangkan
periklanan 2 nasional kegiatan periklanan itu sudah memadai?
3 internasional

1 manual (tanpa mesin/alat mekanik)


Perkembangan teknologi informatika yang
mendukung pengolahan produk periklanan mekanis (dengan mesin/alat
2
mekanik)
3 berbasis teknologi informatika
Teknologi dan Apakah teknologi dan infrastruktur produk periklanan sudah
1 Infrastruktur logistik dan energi 15
Infrastruktur memadai?

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6


2 Infrastruktur komunikasi
Infrastruktur yang mendukung perkembangan
subsektor Periklanan Infrastruktur gedung
3 penyelenggaraan kegiatan dan
pertunjukan
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)

Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung 0 tidak


berfungsinya sistem kreatif 1 ada

Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan Apakah kelembagaan dalam mengembangkan industri kreatif di
Kelembagaan pemberian penghargaan bagi orang, karya, 15
subsektor periklanan sudah memadai?
wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat 0 tidak
nasional dan internasional 1 ada

Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini 0 tidak


dalam festival dan acara internasional 1 ada
0 tidak ada
Aktor yang bekerja pada subsektor fotografi Apakah kompetensi aktor yang dimiliki oleh subsektor fotografi di
(fotografer) 1 Ada. Tingkat lokal. daerah Anda sudah memadai?
2 Ada. Tingkat nasional
3 Ada. Tingkat internasional

1 tempat kursus,
Lembaga pendidikan yang mencetak aktor di Apakah lembaga pendidikan fotografi yang dikelola pemerintah
SDM 20
subsektor fotografi 2 sekolah menengah, maupun pihak swasta sudah memadai?
3 sekolah tinggi,
4 Lainnya: ..............
0 tidak ada
Apakah perlindungan pekerja fotografi di daerah Anda sudah
Memiliki Perlindungan tenaga kerja 1 jaminan kesehatan memadai?
2 upah layak
3 jaminan hari tua
0 tidak ada
Aspek material. Bahan baku yang digunakan 1 Ya. Dari luar daerah
dalam melakukan proses produksi fotografi Ya. Gabungan lokal dan dari luar
2
daerah
3 Ya. Asli daerah setempat
Apakah penyediaan bahan baku untuk menghasilkan produk 15
Bahan Baku 0 tidak ada
fotografi unggulan di daerah sudah memadai?
Aspek originalitas. Nilai keaslian bahan baku 1 Ada. Indentitas geografi lokal
merujuk ke identitas geografis 2 Ada. Indentitas geografi daerah lain

3 Ada. Indentitas geografi negara lain

1 fotografi seni

Jenis produk yang dihasilkan 2 fotografi komersial


Industri 3 fotografi jurnalistik Apakah industri yang dihasilkan tersebut sudah memadai? 10
4 fotografi pendidikan
5 Lainnya: ..............
Jumlah usaha fotografi 1 formal
15 Fotografi 2 informal

0 tidak ada

106
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan 1 Ada. Non Perbankan Apakah pembiayaan yang didapatkan untuk membantu fotografi 13
Pembiayaan
kegiatan industri ini sudah memadai?
Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank
2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta
Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)

Akses pemasaran produk dan potensi 1 lokal


2 nasional Apakah pemasaran produk fotografi sudah memadai?
pengembangan pemasarannya
Akses dan Perluasan 3 internasional 12
Pasar 1 lokal
Kegiatan mempromosikan dan menjual produk
2 nasional Apakah kegiatan promosi fotografi sudah memadai?

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F
fotografi
3 internasional
1 manual (tanpa mesin/alat mekanik)
perkembangan teknologi informatika yang mekanis (dengan mesin/alat
mendukung pengolahan produk fotografi 2
mekanik)
3 berbasis teknologi informatika
Teknologi dan 1 Infrastruktur logistik dan energi Apakah teknologi dan infrastruktur produk fotografi sudah
15
Infrastruktur 2 Infrastruktur komunikasi memadai?
Infrastruktur yang mendukung perkembangan Infrastruktur gedung
subsektor fotografi 3 penyelenggaraan kegiatan dan
pertunjukan
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)

aspek regulasi. Regulasi yang mendukung 0 tidak


berfungsinya sistem kreatif 1 ada

Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan Apakah kelembagaan dalam mengembangkan industri kreatif di
Kelembagaan 15
pemberian penghargaan bagi orang, karya, subsektor fotografi sudah memadai?
wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat 0 tidak
nasional dan internasional 1 ada
Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini 0 tidak
dalam festival dan acara internasioal 1 ada
0 tidak ada
1 penulis
Aktor yang bekerja pada subsektor penerbitan 2 editor
3 fotografer
4 disain grafis Apakah kompetensi aktor yang dimiliki oleh subsektor penerbitan di
5 Lainnya: ..... daerah Anda sudah memadai?

Kompetensi aktor yang bekerja pada subsektor 1 Tingkat lokal


penerbitan 2 Tingkat nasional
SDM 20
3 Tingkat internasional
1 tempat kursus,
Lembaga pendidikan yang mencetak aktor di 2 sekolah menengah, Apakah lembaga pendidikan penerbitan yang dikelola pemerintah
subsektor penerbitan 3 sekolah tinggi, maupun pihak swasta sudah memadai?
4 Lainnya:...........
0 tidak ada
1 jaminan kesehatan Apakah perlindungan pekerja penerbitan di daerah Anda sudah
Memiliki perlindungan tenaga kerja
2 upah layak memadai?
3 jaminan hari tua
0 tidak ada
Aspek material. Bahan baku yang digunakan 1 Ya. Dari luar daerah
dalam melakukan proses produksi penerbitan Ya. Gabungan lokal dan dari luar
2
daerah
3 Ya. Asli daerah setempat Apakah penyediaan bahan baku untuk menghasilkan produk
Bahan Baku 15
0 tidak ada penerbitan unggulan di daerah sudah memadai?
1 Ada. Indentitas geografi lokal
Aspek originalitas. Nilai keaslian bahan baku
merujuk ke identitas geografis 2 Ada. Indentitas geografi daerah lain

3 Ada. Indentitas geografi negara lain

1 buku (umum, referensi)

Jenis produk yang dihasilkan media berkala (koran,


Industri 2 majalah/tabloid, buletin, jurnal Apakah industri yang dihasilkan tersebut sudah memadai? 10
akademik)
3 Lainnya: ..............
Jumlah usaha penerbitan 1 formal
16 Penerbitan 2 informal
0 tidak ada
1 Ada. Non Perbankan
Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan Apakah pembiayaan yang didapatkan untuk membantu penerbitan
13
Pembiayaan Ada. Perbankan (Bank Persero, Bank
kegiatan industri ini sudah memadai atau tidak?
2 Pemerintah Daerah, Bank Swasta
Nasional, Bank Perkreditan Rakyat)

107
Akses pemasaran produk dan potensi 1 lokal
2 nasional Apakah pemasaran produk penerbitan sudah memadai?
pengembangan pemasarannya
Akses dan Perluasan 3 internasional
Pasar 12
Kegiatan mempromosikan dan menjual produk 1 lokal
Apakah kegiatan promosi penerbitan sudah memadai?
penerbitan 2 nasional
3 internasional

1 manual (tanpa mesin/alat mekanik)


Perkembangan teknologi informatika yang
mendukung pengolahan produk penerbitan mekanis (dengan mesin/alat
2
mekanik)
3 berbasis teknologi informatika
Teknologi dan Apakah teknologi dan infrastruktur produk penerbitan sudah
1 Infrastruktur logistik dan energi 15
Infrastruktur memadai?

2 Infrastruktur komunikasi
Infrastruktur yang mendukung perkembangan
subsektor penerbitan Infrastruktur gedung

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6


3 penyelenggaraan kegiatan dan
pertunjukan
4 Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)

Aspek regulasi. Regulasi yang mendukung 0 tidak ada


berfungsinya sistem kreatif 1 ada
Aspek apresiasi. Ada kegiatan fasilitasi dan 0 tidak ada
pemberian penghargaan bagi orang, karya,
Apakah kelembagaan dalam mengembangkan industri kreatif di
Kelembagaan wirausaha, dan usaha kreatif lokal di tingkat 15
subsektor penerbitan sudah memadai
nasional dan internasional 1 ada

Aspek partisipasi. Ada partisipasi di subsektor ini 0 tidak ada


dalam festival dan acara internasioal 1 ada

* Keterangan
-2 sangat kurang memadai
-1 kurang memadai
memadai
1 sangat memadai
2 amat sangat memadai
FORMULIR SUBSEKTOR

FORMULIR AKTOR

Tahapan Proses

Kapasitas Daya Ungkit


FORMULIR AKTOR

Subsektor:

Nilai
Beri Rata-rata Nilai Keterang
Keterangan Assesor Assesor Assesor Final =
Aktor Dimensi Deskripsi (pilih jawaban yang sesuai) Tanda Jumlah Indikator (Pertanyaan Operasional) Penilaian Daerah penilaian Normalisas Bobot an
Program/Kegiatan 1 2 3 nilai x
"V" Assesor i daerah
bobot

A. Pemerintah -2 -1 memadai +1 +2
Apakah dalam visi misi terdapat 0. Tidak ada
pernyataan yang mendukung 1. Ya, tidak ada dokumen
ekraf? 2. Ya, ada dokumen. Sebutkan/lampirkan
0. Tidak ada
Apakah dalam renstra terdapat
1. Ya, tidak ada dokumen
Landasan dan kebijakan yang pernyataan yang mendukung ekraf Apakah landasan dan kebijakan
2. Ya, ada dokumen
1 Penyediaan suprastruktur mendasari kegiatan subsektor yang mendasari kegiatan subsektor 6
ekonomi kreatif Apakah tersedia program-program 0. Tidak ada ekonomi kreatif sudah memadai?
yang mendukung berkembangnya 1. Ada. Sebutkan jumlah dan nama
ekraf programnya
Apakah tersedia kegiatan yang 0. Tidak ada
1. Ada. Sebutkan jumlah dan nama
mendukung berkembangnya ekraf
kegiatannya

0. Tidak ada

Apakah Tersedia infrastruktur yang


Sarana dan prasarana fisik 1. Ada . Infrastruktur logistik dan energi Apakah sarana dan prasarana fisik
mendukung di pusat-pusat kegiatan
2 Penyediaan infrastruktur dan non fisik yang dan non fisik yang mendukung 5
pelaku-pelaku ekraf? (Jawaban bisa 2. Ada . Infrastruktur komunikasi
mendukung kegiatan ekraf kegiatan ekraf sudah memadai?
lebih dari satu) 3. Ada . Infrastruktur gedung
penyelenggaraan even dan pertunjukan
4. Ada . Infrastruktur lainnya (pasar, jalan)

Apakah ada organisasi, yang 0. Tidak ada Apakah organisasi pemerintah yang
mendukung berfungsinya sistem
mendukung kegiatan ekraf sudah 4
kreatif 1. Ada. Sebutkan/Lampirkan
memadai?
0. Tidak ada
1. Ada. Regulasi pendidikan berkaitan
dengan ekraf (Sebutkan jumlah dan nama
peraturannya)
2. Ada. Regulasi apresiasi terhadap
kreativitas / lingkungan pengembangan
usaha (Sebutkan jumlah dan nama
peraturannya)

109
3. Ada. Regulasi pengembangan sumber
daya bagi industri kreatif (Sebutkan jumlah
Apakah ada regulasi yang dan nama peraturannya)
mendukung berfungsinya sistem 4. Ada. Regulasi pembiayaan bagi ekonomi
ekonomi kreatif? kreatif (Sebutkan jumlah dan nama
peraturannya)
5. Ada. Regulasi perluasan pasar karya
kreatif (Sebutkan jumlah dan nama
Organisasi pemerintah dan peraturannya)
6. Ada.regulasi pengembangan dan
3 Kelembagaan regulasi yang mendukung
penyediaan teknologi dan infrastruktur
kegiatan ekraf Apakah regulasi pemerintah yang
pendukung ekraf (Sebutkan jumlah dan
nama peraturannya) mendukung kegiatan ekraf sudah 5
7. Ada.regulasi terkait Hak Kekayaan memadai?
Intelektual (Sebutkan jumlah dan nama
peraturannya)
Apakah tersedia ruang publik yang 0. Tidak ada

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6


memberikan tempat untuk
1. Ada. Sebutkan .....
kebebasan berekspresi
Apakah ada upaya peningkatan 0. Tidak ada
diplomasi secara bilateral, regional
1. Ada. Sebutkan ....
dan multilateral?
Apakah ada partisipasi di subsektor 0. Tidak ada
ini dalam even festival dan acara 1. Ada. Sebutkan berapa kali dan dimana
internasioal saja.
Apakah ada kegiatan fasilitasi dan 0. Tidak ada
pemberian penghargaan bagi orang, 1. Ada.
Apakah ada upaya bantuan
0. Tidak ada
meningkatkan apresiasi terhadap
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di
subsektor ini? 1. Ada. Sebutkan bentuknya

Apakah ada sinergi internal di dalam


0. Tidak ada
pemerintah daerah (antar SKPD)
Kerjasama secara internal dalam mendukung perkembangan
Apakah kerjasama secara internal
(dalam pemerintah ekraf 1. Ada. Sebutkan instansi yang bekerja
(dalam pemerintah
daerah/antarpemerintah sama ......
daerah/antarpemerintah daerah)
4 Sinergi antaraktor daerah) dan secara eksternal Apakah ada sinergi antar pemerintah 0. Tidak ada 5
1. Ada.Sebutkan daerahnya ...... dan secara eksternal dengan aktor
dengan aktor lain seperti daerah dalam mendukung
Apakah ada sinergi eksternal antara 0. Tidak ada lain seperti komunitas, akademisi
komunitas, akademisi dan
pemerintah dengan komunitas, 1. Ada. Sebutkan jumlah even yang dan bisnis sudah memadai?
bisnis
akademisi, dan bisnis dalam dikerjasamakan dan
mendukung perkembangan ekraf lembaga/komunitas/bisnis yang diajak
bekerja sama ....
B. Komunitas
Berapa rasio penduduk pelaku
ekonomi kreatif dibandingkan
Perbandingan jumlah 1. Ada. Sebutkan .... (Persentase)
dengan jumlah penduduk Apakah ketersediaan pelaku
Banyaknya pelaku ekonomi penduduk pelaku ekraf
1 keseluruhan di daerah? ekonomi kreatif di daerah Anda 4
kreatif dengan jumlah penduduk di
0. Tidak ada sudah memadai?
daerah Apakah ada komunitas ekraf di
daerah anda? 1. Ada. Jumlah komunitas .....

Berapa usia rata-rata komunitas 0. Tidak ada Apakah usia komunitas di daerah
Usia komunitas sejak berdiri
2 Umur komunitas yang bergerak di sub sektor ini di Anda sudah cukup memadai untuk 3
sampai sekarang. 1. Ada, kurang dari 3 tahun
daerah anda? pengembangan ekraf?
2. Ada, lebih dari 3 tahun
Hasil produksi dari subsektor Apakah ada diversifikasi produk yang 0. Tidak ada Apakah produk ekraf yang dihasilkan
3 Produk 5
ekonomi kreatif dihasilkan? sudah memadai?
1. Ada. Sebutkan .....
0. Tidak ada

Jaringan yang dimiliki oleh Apakah komunitas subsektor ini 1. Ya. Tingkat lokal. Sebutkan..... Apakah jaringan yang dimiliki oleh
4 Afiliasi 4
komunitas memiliki jejaring? komunitas sudah memadai?
2. Ya. Tingkat nasional. Sebutkan.....
3. Ya. Tingkat internasional. Sebutkan....

110
0. Tidak ada
Kegiatan yang dilakukan oleh
Apakah ada even/kegiatan yang 1. Ada. Tingkat lokal. Sebutkan ..... Apakah kegiatan yang dilakukan oleh
5 Kegiatan (event) komunitas berdasar level 4
rutin dilakukan setiap tahunnya? komunitas sudah memadai?
cakupannya 2. Ada. Tingkat nasional. Sebutkan .....
3. Ada. Tingkat internasional. Sebutkan.....

Apakah ada sinergi internal dan


saling mendukung/kerjasama antara 0. Tidak ada
komunitas dalam mendukung

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F
Kegiatan yang dilakukan oleh perkembangan ekraf? 1. Ada. Sebutkan ..... Apakah kegiatan yang dilakukan oleh
2 atau lebih komunitas yang 2 atau lebih komunitas yang berbeda
6 Sinergi antaraktor berbeda subsektor dan Apakah ada sinergi eksternal dan subsektor dan dengan pihak 5
0. Tidak ada
dengan pihak pemerintah, saling mendukung/kerjasama antara pemerintah, akademisi dan bisnis
akademisi dan bisnis komunitas dengan pemerintah, sudah memadai?
akademisi, dan bisnis dalam
mendukung perkembangan ekraf? 1. Ada. Sebutkan .....
C. Akademisi

Penelitian (riset, inovasi, uji Apakah penelitian (riset, inovasi, uji


coba, perlindungan HKI, 0. Tidak ada coba, perlindungan HKI, kolaborasi)
Apakah ada penelitian terkait
kolaborasi) terkait ekonomi terkait ekonomi kreatif yang sudah
1 Penelitian ekonomi kreatif yang telah 10
kreatif yang sudah dilakukan dilakukan dan memiliki potensi
dilakukan?
dan memiliki potensi pasar/nilai ekonomis sudah
1. Ada. Sebutkan .....
pasar/nilai ekonomis memadai?

Apakah jumlah PT (teaching dan


Jumlah PT (teaching dan Apakah ada Institusi pedidikan tinggi 0. Tidak ada
riset) yang mendukung
riset) yang mendukung yang mendukung berkembangnya 8
berkembangnya ekraf sudah
berkembangnya ekraf ekraf di daerah Anda?
1. Ada. Sebutkan ..... memadai?
2 Perguruan Tinggi (PT)
Jumlah program atau riset Apakah ada sinergi yang saling 0. Tidak ada Apakah jumlah program atau riset
hasil kolaborasi antar mendukung antara akademisi dalam hasil kolaborasi antar Fakultas atau
Fakultas atau PT mendukung perkembangan ekraf? PT sudah memadai?
1. Ada. Sebutkan .....
Sinergi internal dan saling Apakah ada sinergi eksternal dan
Apakah sinergi internal dan saling
mendukung/kerjasama saling mendukung/kerjasama antara 0. Tidak ada
mendukung/kerjasama antara 7
antara akademisi dalam akademisi dengan pemerintah,
akademisi dalam mendukung
mendukung perkembangan komunitas, dan bisnis dalam
perkembangan ekraf yang
3 Sinergi antaraktor ekraf yang menghasilkan mendukung perkembangan ekraf?
menghasilkan kegiatan/event hasil
kegiatan/event hasil
1. Ada. Sebutkan ..... kerjasama akademisi dengan
kerjasama akademisi dengan
pemerintah, komunitas, dan bisnis
pemerintah, komunitas, dan
sudah memadai?
bisnis

D. Bisnis
Perbandingaan pelaku bisnis Berapa rasio jumlah pelaku bisnis
Apakah pelaku bisnis ekraf sudah
1 Pelaku bisnis kreatif (individu) terhadap kreatif (individu) terhadap total Sebutkan .... (Persentase) 6
memadai?
total pelaku bisnis pelaku bisnis di daerah anda?

111
Berapakah nilai ekonomi dari
Sebutkan .... (Persentase)
Kontribusi sektor ekonomi kegiatan ekonomi kreatif di daerah? Apakah kontribusi ekonomi sudah
2 Kontribusi ekonomi 7
kreatif terhadap PDRB daerah memadai?
Pendapatan dari produk (masuk ke
Sebutkan Rp .... (rata-rata per tahun)
aktor bisnis)

Perbandingan unit bisnis


Berapa rasio jumlah unit bisnis
Rasio perusahaan bisnis (koorporasi) yang Apakah rasio perusahaan bisnis
3 (koorporasi) terhadap total unit Sebutkan .... (Persentase) 6
kreatif mendukung ekraf terhadap kreatif sudah memadai?
bisnis (koorporasi) di daerah anda?
total unit bisnis (koorporasi)

Apakah ada sinergi internal di antara


pelaku bisnis dalam mendukung 0. Tidak ada
perkembangan ekraf berupa
Sinergi internal di antara kegiatan hasil kolaborasi antara
pelaku bisnis dan pelaku pelaku bisnis? 1. Ada. Sebutkan .....
bisnis dan antara pelaku
Apakah sinergi antar aktor sudah

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6


4 Sinergi antaraktor bisnis dengan pemerintah, Apakah ada sinergi eksternal di 6
memadai?
komunitas, dan akademisi antara pelaku bisnis dengan 0. Tidak ada
dalam mendukung pemerintah, komunitas, dan
perkembangan ekraf akademisi dalam mendukung
perkembangan ekraf berupa
kegiatan/event yang dikerjasamakan 1. Ada. Sebutkan .....
antar aktor?

* Keterangan
-2 sangat kurang memadai
-1 kurang memadai
memadai
1 sangat memadai
2 amat sangat memadai
FORMULIR SUBSEKTOR

FORMULIR AKTOR

FORMULIR PROSES

Kapasitas Daya Ungkit


LEMBAR FORMULIR PROSES
NAMA DAERAH :

Nilai
Rata-rata Nilai Keterang
Penilaian Daerah Assesor Assesor Final =
Assesor penilaian Normalis Bobot an
2 3 nilai x
1 Assesor asi daerah
Subsektor: bobot
Dimensi Deskripsi Pertanyaan Operasional
-2 -1 memadai +1 +2
Kreasi

Ketersediaan SDM yang menciptakan/berkreasi


Apakah SDM yang bergerak
dibidang subsektor unggulan misalnya pengarang,
dibidang kreasi di subsektor
koreografer, komposer, pematung, sutradara,
unggulan Anda sudah memadai?
animator, dll 5
1 SDM
Ketersediaan lembaga pendidikan yang
Apakah lembaga yang
mendorong penciptaan kreator handal disubsektor
mendukung/melahirkan kreator
unggulan. Misalnya sekolah vokasi, sanggar, studio,
handal sudah memadai ?
dokumentasi dll
Ketersediaan literatur yang mendorong munculnya Apakah literatur, dokumen atau
kreator di subsektor unggulan seperti buku, data yang mendukung proses kreasi
referensi, dokumen, kliping berita, film sudah memadai?

2 Pengetahuan Apakah ketersediaan sarana 3


Ketersediaan sarana dan prasarana yang
prasarana seperti literatur,
mendukung para kreator untuk mendapatkan
dokumen, atau data untuk
inspirasi dalam berkarya. Misalnya perpustakaan,

113
mengembangkan pengetahuan bagi
lembaga pendidikan
para kreator sudah memadai?
Apakah kegiatan inovasi di
Kegiatan melakukan modifikasi, diversifikasi,
3 Inovasi subsektor unggulan Anda pada
inovasi
tahap kreasi sudah memadai?
Apakah subsektor unggulan Daerah
Ketersediaan teknologi khusus yang digunakan
Anda menggunakan teknologi dalam
untuk tahap kreasi
tahap kreasi sudah memadai?
4 Teknologi 3
Ketersediaan infrastruktur dalam mendukung tahap Apakah infrastruktur yang
kreasi seperti jalan raya, jaringan listrik, internet, mendukung teknologi dalam tahap

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6


frekuensi radio/televisi, jaringan telepon kreasi sudah memadai?
Apakah keterampilan khusus
Ketersediaan ketrampilan khusus pada tahap
dalam tahap kreasi sudah
kreasi misalnya ketrampilan berijazah/bersertifikat
memadai?
5 Keterampilan 4
Apakah infrastruktur yang
Ketersediaan pelatihan, workshop, kursus, lembaga
mendukung keterampilan khusus
pendidikan formal/informal pada tahap kreasi
dalam berkreasi sudah memadai?
Apakah lembaga pembiayaan yang
Ketersediaan lembaga keuangan yang mendukung
6 Pembiayaan mendukung tahap kreasi sudah 3
tahap kreasi seperti perbankan, non perbankan
memadai?
Apakah jaringan komunitas yang
Ketersediaan jejaring untuk mendukung tahap
7 Jejaring/Network mendukung tahap kreasi sudah 2
kreasi di tingkat lokal, nasional, internasional
memadai?
20
Produksi
Ketersediaan SDM pada tahap produksi misalnya
Apakah SDM yang berperan pada
1 SDM pekerja, pengawas, manajer (tenaga 4
tahap produksi sudah memadai?
ahli/profesional)
Ketersediaan bahan baku untuk tahap produksi
yang berasal dari berbagai sumber. Meliputi
Apakah sumber bahan baku dalam
2 Bahan Baku sumber berdasarkan kualitas, kuantitas, dan harga; 3
tahap produksi sudah memadai?
ketersediaan, pola pemanfaatan dan penyimpanan,
akses pemenuhan kebutuhan

Apakah standardisasi/sertifikasi
yang mendukung tahap produksi
Ketersediaan standardisasi dan sertifikasi pada
sudah memadai?
Standar dan Sertifikasi tahap produksi
3 2
serta pengendalian mutu
Apakah sistem pengendalian mutu
Ketersediaan pengendalian mutu bahan baku,
(quality control) dalam tahap
konten, kemasan pada tahap produksi
produksi sudah memadai?

Ketersediaan teknologi yang mendukung tahap Apakah teknologi yang mendukung


produksi misalnya mesin, tahap produksi sudah memadai?
Teknologi dan
4 3
pengelolaan Apakah sistem pengelolaan yang
Ketersediaan pengelolaan produksi, kualitas
mendukung tahap produksi sudah
produk, pengemasan, penyimpanan

114
memadai?
Ketersediaan sarana yang mendukung tahap
Apakah sarana yang mendukung
produksi seperti alat transportasi, akses, internet,
tahap produksi sudah memadai?
mesin, komputer
5 Infrastruktur 2
Ketersediaan prasarana yang mendukung tahap
Apakah prasarana yang mendukung
produksi seperti jalan raya, jaringan listrik, internet,

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F
tahap produksi sudah memadai?
frekuensi radio/televisi, jaringan telepon
Apakah lembaga pembiayaan yang
Ketersediaan lembaga keuangan yang mendukung
6 Pembiayaan mendukung tahap produksi sudah 3
tahap produksi seperti perbankan, non perbankan
memadai?
Ketersediaan jejaring untuk mendukung tahap Apakah jejaring untuk mendukung
7 Network 2
produksi di tingkat lokal, nasional, internasional tahap produksi sudah memadai?
Apakah sistem
Ketersediaan sarana untuk penyimpanan seperti
8 Pergudangan pergudangan/penyimpanan hasil 1
gudang, storage, gedung, galery, museum
produksi sudah memadai?
20
Distribusi
Ketersediaan SDM pada tahap distribusi misalnya Apakah SDM yang berperan pada
1 SDM 4
kurir, pengawas, manajer (tenaga ahli/profesional) tahap distribusi sudah memadai?

Ketersediaan sarana dan prasarana distribusi Apakah moda yang mendukung


2 Moda distribusi 2
misalnya angkutan darat, laut, udara tahap distribusi sudah memadai?
Ketersediaan sistem distribusi produk seperti Apakah sistem distribusi produk
3 Distribusi Produk kualitas produk terjaga, tepat waktu, minim sub sektor unggulan sudah 2
penolakan memadai?
Ketersediaan teknologi yang berguna untuk
Apakah sistem kemasan, labeling
Teknologi Kemasan dan mengidentifikasi produk, keterangan
4 dan teknologi yang mendukung 2
Labelling isi/kandungan, berfungsi sebagai alat promosi,
tahap distribusi sudah memadai?
identifikasi produk, kualitas
Ketersediaan infrastruktur yang mendukung tahap Apakah infrastruktur yang
5 Infrastruktur distribusi. Misalnya jalan raya, jembatan, listrik, mendukung tahap distribusi sudah 2
jaringan telepon, jaringan internet memadai?

115
Apakah lembaga pembiayaan yang
Ketersediaan lembaga keuangan yang mendukung
6 Pembiayaan mendukung tahap distribusi sudah 3
tahap distribusi seperti perbankan, non perbankan
memadai?
Ketersediaan jejaring untuk mendukung tahap
Apakah jejaring yang mendukung
7 Jejaring/Network distribusi di tingkat lokal, nasional, internasional 3
tahap distribusi sudah memadai?
misalnya komunitas
Ketersediaan sarana untuk penyimpanan seperti Apakah fasilitas penyimpanan
8 Pergudangan/Penyimpana gudang, manajemen gudang, server, biaya produk sub sektor unggulan sudah 2
n pergudangan dan keamanan memadai?
20

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6


Konsumsi
Ketersediaan pengetahuan tentang kebutuhan Apakah pengetahuan tentang
konsumen seperti evaluasi demand, perluasan segmen, target, positioning pembeli
1 Konsumen 4
demand, segmentasi konsumen, peningkatan atau pengguna produk/jasa kreatif
selera konsumen sudah memadai?
Apakah sumber pengetahuan
Ketersediaan sumber pengetahuan pada tahap
seperti literatur, dokumen atau
konsumsi seperti buku, referensi, dokumen, kliping
data yang mendukung tahap
berita, film
konsumsi sudah memadai?
2 Pengetahuan Apakah lembaga yang menyediakan 3
Ketersediaan lembaga yang menyediakan sumber literatur, dokumen, atau data untuk
pengetahuan seperti perpustakaan, lembaga mengembangkan pengetahuan
pendidikan, pada tahap konsumsi sudah
memadai?
Apakah keperluan konsumen yang
Keperluan untuk memenuhi kebutuhan rumah disediakan oleh subsektor unggulan
3 Utilitas 3
tangga, sekolah, tempat kerja untuk memenuhi kebutuhannya
sudah memadai?
Apakah ketersediaan teknologi
Ketersediaan teknologi untuk mempermudah tahap
untuk mendukung tahap konsumsi
konsumsi
sudah memadai?
4 Teknologi Apakah terdapat infrastruktur yang 2
jalan raya, jaringan listrik, internet, frekuensi mendukung konsumen dalam
radio/televisi, jaringan telepon penggunaan/pemanfaatan

116
teknologi

Ketersediaan infrastruktur yang mendukung tahap Apakah infrastruktur yang


konsumsi misalnya jalan raya, jaringan listrik, mendukung tahap konsumsi 2
internet, frekuensi radio/televisi, jaringan telepon. produk/jasa ekraf sudah memadai?
5 Infrastruktur dan sarana

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F
Apakah sarana untuk
Ketersediaan sarana untuk mendukung tahap
memperoleh/mengakses
konsumsi seperti alat transportasi, aneka retail,
produk/jasa ekonomi kreatif sudah
bisokop, gedung pertunjukan, galery, studio, teater
memadai?
Apakah lembaga pembiayaan yang
Ketersediaan lembaga keuangan yang mendukung
6 Pembiayaan mendukung tahap konsumsi sudah 2
tahap konsumsi seperti perbankan, non perbankan
memadai?
Ketersediaan jejaring komunitas untuk mendukung Apakah jejaring komunitas yang
7 Jejaring/Network tahap konsumsi di tingkat lokal, nasional, mendorong tahap konsumsi 2
internasional produk/jasa ekraf sudah memadai?
Ketersediaan teknik pemasaran, riset &
Apakah sistem pemasaran yang
pengembangan pasar, peta demand, kesesuaian
8 Pemasaran bisa menjaring konsumen yang 2
dengan produksi dan kapasitas daya dukung, waktu
ditargetkan sudah memadai?
pendistribusian
20
Konservasi
Ketersediaan SDM pada tahap konservasi misalnya Apakah SDM yang berperan dalam
1 SDM 4
kolektor, kurator tahap konservasi sudah memadai?

Pemahaman/pengetahuan tentang sejarah, proses


Apakah pengetahuan tentang cara-
pembuatan, kepemilikan, harga, nilai, kuantitas,
2 Pengetahuan Konservasi cara konservasi produk ekraf sudah 3
risiko kelangkaan, kekayaan intelektual.
memadai?
substansi/materi, bahan pengawet/perawatan,

Ketersediaan mekanisme yang menjamin Apakah sistem yang mendukung


Keberlanjutan Kreasi, keberlanjutan misalnya pameran, diskusi, simulasi, proses keberlanjutan produk ekraf
Utilitas online dan offline, kolaborasi, dilombakan, simulasi pada tahap konservasi sudah
3 produksi turunan memadai? 2

Apakah fungsi produk ekraf pada


Fungsi produk ekraf pada tahap konservasi
tahap konservasi bagi masyarakat
misalnya berfungsi edukatif, inspiratif
Ketersediaan sarana untuk mendukung tahap
memperoleh/mengakses
konsumsi seperti alat transportasi, aneka retail,
produk/jasa ekonomi kreatif sudah
bisokop, gedung pertunjukan, galery, studio, teater
memadai?
Apakah lembaga pembiayaan yang
Ketersediaan lembaga keuangan yang mendukung
6 Pembiayaan mendukung tahap konsumsi sudah 2
tahap konsumsi seperti perbankan, non perbankan
memadai?
Ketersediaan jejaring komunitas untuk mendukung Apakah jejaring komunitas yang
7 Jejaring/Network tahap konsumsi di tingkat lokal, nasional, mendorong tahap konsumsi 2
internasional produk/jasa ekraf sudah memadai?
Ketersediaan teknik pemasaran, riset &
Apakah sistem pemasaran yang
pengembangan pasar, peta demand, kesesuaian
8 Pemasaran bisa menjaring konsumen yang 2
dengan produksi dan kapasitas daya dukung, waktu
ditargetkan sudah memadai?
pendistribusian
20
Konservasi
Ketersediaan SDM pada tahap konservasi misalnya Apakah SDM yang berperan dalam
1 SDM 4
kolektor, kurator tahap konservasi sudah memadai?

Pemahaman/pengetahuan tentang sejarah, proses


Apakah pengetahuan tentang cara-
pembuatan, kepemilikan, harga, nilai, kuantitas,
2 Pengetahuan Konservasi cara konservasi produk ekraf sudah 3
risiko kelangkaan, kekayaan intelektual.
memadai?
substansi/materi, bahan pengawet/perawatan,

Ketersediaan mekanisme yang menjamin Apakah sistem yang mendukung


Keberlanjutan Kreasi, keberlanjutan misalnya pameran, diskusi, simulasi, proses keberlanjutan produk ekraf
Utilitas online dan offline, kolaborasi, dilombakan, simulasi pada tahap konservasi sudah
3 produksi turunan memadai? 2

Apakah fungsi produk ekraf pada


Fungsi produk ekraf pada tahap konservasi
tahap konservasi bagi masyarakat
misalnya berfungsi edukatif, inspiratif
sudah memadai?
Apakah teknologi yang digunakan
Ketersediaant teknologi, mesin yang mendukung
pada tahap konservasi sudah
Teknologi dan tahap konservasi
4 memadai? 2
Pengelolaan Apakah sistem manajemen yang
Ketersediaan pengelolaan konservasi, kualitas
mendukung proses konservasi
produk, pengemasan, penyimpanan
sudah memadai?
Ketersediaan infrastruktur yang mendukung tahap Apakah infrastruktur yang
konservasi misalnya jalan raya, jembatan, listrik, mendukung tahap konservasi hasil

117
jaringan telepon, jaringan internet ekraf sudah memadai?

5 Infrastruktur dan Sarana Ketersediaan sarana dan media untuk mendukung 3


tahap konservasi misalnya perpustakaan, museum, Apakah sarana dan media yang
koleksi pribadi, galeri, cloud, gedung, alat dibutuhkan dalam tahap konservasi
penyimpanan, alat pamer, penjelasan, petugas produk/jasa ekraf sudah memadai?
informasi, simulasi
Apakah lembaga pembiayaan yang
Ketersediaan lembaga keuangan yang mendukung
6 Pembiayaan mendukung tahap konservasi sudah 2
tahap konservasi seperti perbankan, non perbankan
memadai?
Ketersediaan jejaring komunitas untuk mendukung

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6


Apakah jaringan pelestarian hasil
7 Network tahap konsumsi di tingkat lokal, nasional, 2
ekraf sudah memadai?
internasional
Ketersediaan tempat/kegiatan yang menginspirasi
Apakah tempat/kegiatan yang
munculnya inovasi ekraf selanjutnya. Misalnya
Diseminasi sebagai cikal berfungsi sebagai diseminasi
8 pameran, diskusi, simulasi, online dan offline, 2
bakal (seed) Inovasi produk/jasa ekraf pada tahap
kolaborasi, komunitas, dilombakan, simulasi
konservasi sudah memadai?
produksi turunan
20
* Keterangan
-2 sangat kurang memadai
-1 kurang memadai
memadai
1 sangat memadai
2 amat sangat memadai
FORMULIR SUBSEKTOR

FORMULIR AKTOR

FORMULIR PROSES

FORMULIR DAYA UNGKIT


FORMULIR DAYA UNGKIT

Subsektor:
Penilaian Daerah Assesor Assesor Assesor Rata-rata Nilai Nilai Final = nilai Keterangan
Beri Keterangan penilaian Normali Bobot final Keterangan
-2 -1 memadai +1 +2 1 2 3 x bobot daerah
Tanda Jumlah Program/ Assesor sasi
Dimensi Deskripsi (pilih jawaban yang sesuai) "V" Kegiatan Indikator (Pertanyaan Operasional)
Ketersediaan fasilitas yang 0 tidak
mendukung pelaku-pelaku 1 Ya. Jalan Apakah ketersediaan fasilitas yang
2 Ya. Internet
1 Infrastruktur ekraf sarana prasarana: jalan, Apakah terbentuk fasilitas baru? mendukung pelaku ekraf sudah 6
3 Ya. Market place
internet, market place, balai memadai?
4 Ya. Balai pelatihan
pelatihan
5 Ya. Lainnya: .....
Ketersediaan 0 tidak Apakah ketersediaan kegiatan/program
Apakah ada kegiatan yang mendukung
kegiatan/program yang yang mendukung pelaku ekraf sudah 2
pelaku-pelaku ekraf
mendukung pelaku ekraf 1 ada memadai?

Ketersediaan pelatihan yang Apakah ada pelatihan yang mendukung 0 tidak Apakah pelatihan yang mendukung
2 Aktivitas / program 2
mendukung program ekraf pelaku-pelaku ekraf pelaku-pelaku ekraf sudah memadai?
1 ada

Ketersediaan bimbingan 0 tidak Apakah bimbingan teknis (Bimtek) yang


Apakah ada bimbingan teknis (Bimtek)
teknis (Bimtek) yang mendukung pelaku-pelaku ekraf sudah 1
yang mendukung pelaku-pelaku ekraf
mendukung program ekraf 1 ada. memadai?

0 tidak Apakah kegiatan ekonomi yang


Kegiatan ekonomi yang Apakah ada kegiatan ekonomi yang
membutuhkan hasil produk dari
3 Linkage system membutuhkan hasil produk membutuhkan hasil produk dari 6
Ya. Sebutkan jumlah subsektor ekonomi ekraf sudah
dari subsektor ekonomi ekraf subsektor ekonomi ekraf ? 1
dan kegiatannya memadai?

Forward
Linkage Apakah ada ketersediaan rangkaian 0 tidak Apakah ketersediaan rangkaian kegiatan

119
(Keterkaitan Ketersediaan jaringan untuk kegiatan yang berhubungan dengan yang berhubungan dengan usaha
4 Sistem distribusi 5
ke Depan ) mendistribusikan usaha penyampaian/penyaluran penyampaian/penyaluran produk/jasa
produk/jasa kepada konsumen? 1 Ya. kepada konsumen sudah memadai?

0 tidak Apakah kemampuan penyebarluasan dan


Kemampuan penyebarluasan Apakah ada sentra dan komunitas di
5 Replikasi dan duplikasi produksi ulang di subsektor unggulan 5
dan produksi ulang subsektor unggulan ekraf?
Ya. Sebutkan jumlah ekraf sudah memadai?
1
dan kegiatannya

Kemampuan untuk mengolah 0 tidak


Apakah ada kemampuan untuk mengolah Apakah ada kemampuan untuk mengolah
potensi yang ada guna
6 Inovasi (R&D) potensi yang ada guna meningkatkan potensi yang ada guna meningkatkan 10
meningkatkan produktivitas
produktivitas dan daya saing produktivitas dan daya saing
dan daya saing 1 Ya.

-
Kemampuan untuk Pendapatan/omzet Rp . Apakah kemampuan untuk peninngkatan
7 Nilai ekonomi peninngkatan produktivitas produktivitas dan laju ekonomi sudah 6

P E ME RINGKATAN KABUPAT E N/ K OTA K R E AT I F I N DON E S I A 2 0 1 6


dan laju ekonomi PDRB Rp . memadai?
PAD Rp .
Dukungan dan fasilitasi -
(permodalan, perijinan) yang Apakah dukungan dan fasilitasi yang
Insentif (fasilitasi dan Apakah ada dukungan, fasilitasi, dan 0 tidak disediakan untuk mengakselerasi
8 disediakan untuk 7
kemudahan berusaha) mengakselerasi kemudahan dalam berusaha? pengembangan potensi ekraf yang ada
pengembangan potensi ekraf Ya. jumlah dan jenis sudah memadai?
1
yang ada dukungan
Ketersediaan fasilitas yang 0 tidak
mendukung pelaku-pelaku Apakah ketersediaan fasilitas yang
1 Ya. Jalan
1 Infrastruktur ekraf sarana prasarana: jalan, Apakah terbentuk fasilitas baru? mendukung pelaku-pelaku ekraf sudah 6
2 Ya. Internet
internet, market place, balai memadai?
3 Ya. Market place
pelatihan
4 Ya. Balai pelatihan
5 Ya. Lainnya: .....
Ketersediaan 0 tidak
Apakah ada kegiatan yang mendukung Apakah kegiatan yang mendukung
kegiatan/program yang 2
pelaku-pelaku ekraf 1 ada pelaku-pelaku ekraf sudah memadai?
mendukung pelaku ekraf

Ketersediaan pelatihan yang Apakah ada pelatihan yang mendukung 0 tidak Apakah pelatihan yang mendukung
2 Aktivitas / program 2
mendukung program ekraf pelaku-pelaku ekraf pelaku-pelaku ekraf sudah memadai?
1 ada

Ketersediaan bimbingan 0 tidak Apakah bimbingan teknis (Bimtek) yang


Apakah ada bimbingan teknis (Bimtek)
teknis (Bimtek) yang mendukung pelaku-pelaku ekraf sudah 1
yang mendukung pelaku-pelaku ekraf
mendukung program ekraf 1 ada. memadai?

Keterkaitan rantai aktivitas Apakah ada keterhubungan subsektor 0 tidak Apakah keterhubungan subsektor ekraf
3 Linkage system Ya. Sebutkan jumlah dengan subsektor lain/pemasok sudah 6
ekonomi antar subsektor ekraf dengan subsektor lain/pemasok 1
Backward dan kegiatannya memadai?
Apakah ada ketersediaan rangkaian Apakah metode yang digunakan untuk
Linkage
Ketersediaan jaringan untuk kegiatan yang berhubungan dengan 0 tidak
(Keterkaitan 4 Sistem distribusi mendistribusikan produk/jasa ekraf sudah 5
mendistribusikan usaha penyampaian/penyaluran
ke Belakang) memadai?
produk/jasa kepada konsumen? 1 Ya.

Kemampuan penyebarluasan Apakah ada sentra dan komunitas di 0 tidak Apakah kemampuan penyebarluasan dan
5 Replikasi dan duplikasi 5
dan produksi ulang subsektor unggulan ekraf? Ya. Sebutkan jumlah produksi ulang sudah memadai?
1
dan kegiatannya

120
Kemampuan untuk mengolah Apakah kemampuan untuk mengolah
Apakah ada kemampuan untuk mengolah 0 tidak
potensi yang ada guna potensi yang ada guna meningkatkan
6 Inovasi (R&D) potensi yang ada guna meningkatkan 10
meningkatkan produktivitas produktivitas dan daya saing sudah
produktivitas dan daya saing
dan daya saing Ya. Sebutkan jumlah memadai?
1
dan kegiatannya
-
Kemampuan untuk Pendapatan/omzet Rp . Apakah kemampuan untuk peninngkatan
7 Nilai ekonomi peninngkatan produktivitas produktivitas dan laju ekonomi sudah 6

S I S T E M E K O N O M I K R E AT I F
dan laju ekonomi PDRB Rp . memadai?
PAD Rp .
Dukungan dan fasilitasi yang -
disediakan untuk 0 tidak Apakah dukungan, fasilitasi, dan
Insentif (fasilitasi dan Apakah ada dukungan, fasilitasi, dan
8 mengakselerasi kemudahan dalam berusaha sudah 7
kemudahan berusaha) kemudahan dalam berusaha
pengembangan potensi ekraf Ya. jumlah dan jenis memadai?
1
yang ada dukungan
50
* Keterangan
-2 sangat kurang memadai
-1 kurang memadai
memadai
1 sangat memadai
2 amat sangat memadai

Anda mungkin juga menyukai