AndiRi
sdawa
Dia
nKa r
inaI
mron
Muji
ant
o
MODUL KONSEP DESA CERDAS iii
Desa dan desa adat kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
atau yang disebut wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
dengan nama lain, mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
selanjutnya disebut masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
Desa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sistem inovasi desa sistem inovasi berbasis teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan spesifik masing- masing desa melalui
integrasi data yang ada di Desa.
Dalam mendukung kegiatan tersebut, materi pembelajaran disiapkan melalui modul ini
sebagai acuan dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan Duta Digital, Kader Digital
dan masyarakat desa. Modul ini diharapkan mendorong inisiatif dan inovasi - inovasi lokal
dalam memanfaatkan teknologi informasi yang selaras dengan upaya pembangunan desa dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
POKOK BAHASAN 1:
KONSEP DESA CERDAS BERDASARKAN SDGs DESA ...........................15
A. Pengantar ....................................................................................17
B. Rencana Pembelajaran .............................................................18
POKOK BAHASAN 2:
EKOSISTEM DESA CERDAS ..........................................................................52
A. Pengantar ....................................................................................55
B. Rencana Pembelajaran .............................................................55
POKOK BAHASAN 3:
RUANG KOMUNITAS DIGITAL DESA ..........................................................91
A. Pengantar ....................................................................................93
B. Rencana Pembelajaran .............................................................93
Selanjutnya hasil analisis terhadap kompetensi dirumuskan tingkat kedalaman dari setiap
dasar duta digital disusun berdasarkan tingkat aspek kompetensi, yang dirumuskan per sub
penguasaan kompetensi pengetahuan/kognitif pokok bahasan yang akan memandu pelatih
(K), Keterampilan/ Psikomotorik (P) dan Sikap/ dalam proses pembelajarannya mengacu pada
Afektif (A). Di samping itu setiap pokok materi “Taxonomi Bloom”.
POKOK KOMPETENSI
NO SUB POKOK BAHASAN JP
BAHASAN C A P
Arah Kebijakan Desa Cerdas 2 1 1
Konsep Desa Konsep dasar Desa Cerdas 2 1 1
1 3
Cerdas Pemberdayaan Masyarakat Berbasis TIK 2 1 1
Desa Cerdas Dan SDGs Desa 3 1 1
Kelembagaan Desa Cerdas 2 1 1
Ekosistem
2 Jejaring-Kemitraan Desa Cerdas 2 1 1 3
Desa Cerdas
Output dan Outcome Desa Cerdas 3 1 1
Konsep Ruang Komunitas 2 1 1
Ruang
3 Tujuan dan Fungsi Ruang Komunitas 2 1 1 3
Komunitas
Pengelolaan Ruang Komunitas 3 2 2
JUMLAH JAM PELAJARAN KOMPETENSI UMUM 9
Keterangan: 1 JP = 45 menit
MATERI
KOMPETENSI
NO POKOK INDIKATOR KEBERHASILAN TEMA METODE MEDIA WAKTU
DASAR
BAHASAN
Memahami Setelah sesi ini, peserta dapat: 1.2. • Ceramah • Lembar 0.5’ JP
konsep dasar • Menjelaskan pengertian Konsep Dasar • Curah Tayang
pengembangan konsep desa cerdas, Desa Cerdas pendapat Lembar
model desa cerdas • Menjelaskan pilar dan Penugasan
dan pendampingan dimensi desa cerdas perorangan
pembangunan desa • Menjelaskan fungsi
pendampingan desa cerdas.
Menjelaskan relasi Setelah sesi ini, peserta dapat: 1.4. • Diskusi • Lembar 1 JP
pengembangan • Menjelaskan tujuan desa Hubungan • Refleksi Tayang
model desa cerdas cerdas, Desa Cerdas • Lembar
dan pencapaian • Menjelaskan SDGs Desa dan SDGs kerja
SDGs Desa • Merumuskan hubungan Desa kelompok
dengan cerdas dan
pencapaian SDGs Desa
9
10
MATERI
KOMPETENSI
NO POKOK INDIKATOR KEBERHASILAN TEMA METODE MEDIA WAKTU
DASAR
BAHASAN
1 2 3 4 5 6 7 8
Ekosistem • Mampu Setelah sesi ini, peserta dapat: 2.1. • Ceramah • Media 3 JP’
Desa Cerdas menjelaskan • Menjelaskan pengertian Kelembagaan dan Tanya tayang 1 JP
pengertian serta ekosistem Desa Cerdas Jawab, • Lembar
tugas dan fungsi • Menjelaskan pengertian • Curah kerja
kelembagaan lembaga dan cirinya lembaga Pendapat Kelompok
desa desa
• Mampu • Menjelaskan tugas dan fungsi
mengidentifikasi lembaga di desa
lembaga-lembaga • Menguraikan interaksi
yang ada di desa hubungan lembaga desa-
maupun pada antar desa dan supra desa
tingkat supra
Setelah sesi ini, peserta dapat: 2.2. • Ceramah • Media 1 JP
desa
• Mampu melakukan Analisis Jejaring dan • Tanya Tayang
• Mampu
Pemetaan potensi kemitraan Kemitraan Jawab, • Lembar
merumuskan
• menjelaskan potensi mitra Desa Cerdas • Studi Kerja
output dan
strategis dengan supra desa kasus/ kelompok
outcome yang
• Menjelaskan Design Diskusi. • Lembar
ingin dicapai
membangun kemitraan Studi
melalui program
kassus
desa cerdas Setelah sesi ini, peserta dapat: 2.3. • Ceramah • Media 1 JP
• Mampu • Menjelaskan output Output dan dan Tanya Tayang
menyusun dan outcome dalam alur Outcome Desa Jawab, • Lembar
rencana pelaksanaan dea cerdas Cerdas • Diskusi/ Kerja
pengembangan • Menjelaskan perbandingan Studi Kasus kelompok
kemitraan output dan outcome
antar lembaga
yang ada di
desa maupun
kemitraan
antar desa dan
kemitraan desa
dengan lembaga-
lembaga lain di
luar desa
1 2 3 4 5 6 7 8
3 Ruang Menjelaskan Setelah sesi ini, peserta dapat: 3.1. • Pemaparan • Media 1 JP
Komunitas komunitas atau • Menjelaskan latar belakang Konsep Ruang • Curah Tayang
Digital warga aktif (active ruang komunitas Komunitas pendapat,
citizen) di wilayah • Menjelaskan Pengertian • Diskusi
11
Bagan 1 Alur Modul Konsep Desa Cerdas
2 JP Pendapat, Diskusi
Kelompok /Pleno.
2 JP ( 90 menit)
Alat Bantu
Flipt Chart, spidol,
laptop, LCD,
Media 1. Lembar Tayang Whiteboard, Kartu
2. Lembar Metap dan Perekat
Kerja Diskusi
Kelompok
3. Lembar Bacaan
bersama-sama.
3. Lakukan curah pendapat kepada peserta
Proses dengan topik:
Pembelajaran • Apakah desa-desa di sekitar anda
(kabupaten/kecamatan) sudah
menggunakan teknologi untuk
Kegiatan 1: Refleksi Regulasi dan Arah peningkatan tata kelola di desa ?
Kebijakan dan Konsep Pengembangan Bagaimana implementasi teknologi
Model Desa Cerdas itu digunakan dan apakah pemerintah
1. Fasilitator Menjelaskan mengenai pokok desa dan masyarakat desa sudah
bahasan serta tujuan bahasan yang akan bisa menerima manfaat dari adanya
disampaikan; teknologi tersebut? Beri informasi di
2. Ajak seluruh peserta untuk berdiri, dan desa mana, kapan, dana dari mana,
minta salah satu peserta memimpin yel- siapa saja yang terlibat.
yel “desa cerdas”, dengan semangat secara
Lembar
Tayang 1.1
LEMBAR TAYANG 1
1. LANDASAN REGULASI DAN ARAH KEBIJAKAN DESA CERDAS
2. Jelaskan Tujuan Pembangunan Desa dan kewenangnnya menurut UU
Desa pasal 78
3. Jelaskan tentang Sistem Informasi Desa (SID) pada UU Desa pasal 86
4. Jelaskan arah kebijakan Pembangunan Desa untuk pencapaian SDGs
Desa
5. Jelaskan tentang Pembaharuan Desa dalam Sistem Tata Kelola
Pembangunan dan pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Digitalisasi
6. Pentingnya peran pendampinganan dalam mendayagunakan teknologi
digital
Lembar
LEMBAR TAYANG 2
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Latar Belakang pentingnya pemberdayaan masyarakat desa berbasis teknologi
2. Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Tata Kelola Pembangunan Desa menurut UU Desa
3. Peran Pendampingan untuk pendidikan kritis dalam transformasi digital
Sumber : UU 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Permendesa, PDTT No 21 Tahun 2020, Permendesa, PDTT
No 19 Tahun 2020 dan Panduan Umum Desa Cerdas dan Reference akademik.
Strategi
Dampak Peningkatan
Kondisi saat Kondisi yang Upaya yang Pencapaian SDGs
Aspek Partisipasi dengan
ini diharapkan dilakukan Desa berbasis
teknologi
teknologi
Contoh
Bidang
Pendidikan
Bidang
Kesehatan
dll
Gambar 2 di atas menggambarkan pembagian desa dan daerah, karena persoalan teknologi
kewenangan menurut UU Desa dan regulasi melibatkan banyak pihak bukan saja desa
turunnya, yang akan dijadikan sebagai sendiri tetapi desa lain, dan dinas/ lembaga
pedoman terkait pengelolaan program dan sektoral di kabupaten/kota hingga pusat
kegiatan yang beririsan dengan kewenangan terkait dukungan penyediaan layanan
sektoral di kabupaten/kota hingga pusat. teknologi informasi dimaksud. Sehingga
akan mempertemukan berbagai kepentingan
Upaya membangun keterpaduan pem-
untuk bisa dirumuskan secara bersama-sama
bangunan desa cerdas dengan pembangunan
menjadi sebuah kebijakan pembangunan desa
pemerintah supra desa, salah satunya dalam
terutama dalam pengembangan model desa
hal pemanfaatan teknologi informasi melalui
cerdas.
Sistem Informasi Desa. Teknologi informasi
selain sebagai alat (tools) pembangunan,
juga mempermudah proses penyusunan dan 2. Dana Desa Untuk Peningkatan Kualitas
pelaksanaan pembangunan desa, juga menjadi Hidup
media untuk mempertemukan berbagai Desa saat ini mengelola dana desa sebagai-
pemangku kepentingan dalam pembangunan mana UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa
1. Pengertian dan Tujuan Desa Cerdas peningkatan kualitas layanan dasar serta
Desa cerdas (smart village) adalah konsep pembangunan desa berbasis pemberdayaan
pendekatan pembangunan yang mendorong masyarakat yang inklusif, berkelanjutan melalui
desa untuk melakukan transformasi peningkatan sumber daya manusia dalam
pemanfaatan teknologi, dan ditujukan pemanfaatan teknologi secara efektif untuk
dan distribusi. Tata kelola ekonomi desa kapasitas kelembagaan desa, dan kapasitas
yang ditopang oleh kelembagaan ekonomi penyelenggaraan pelayanan dasar yang
yang kuat dan kesetaraan akses atas sumber memadai. Smart Government terdiri dari
daya ekonomi desa, berorientasi pada beberapa sub aspek (indikator), yaitu:
kebermanfaatan yang dinikmati bersama Penyelenggaraan pelayanan dasar, Kapasitas
dan mempertimbangkan prinsip-prinsip kelembagaan desa dan Kapasitas aparatur
keberlanjutan desa
Tata Kelola Cerdas, atau di mana Lingkungan Cerdas, di mana teknologi digital
teknologi digital mendukung tersedianya mendukung tujuan kelestarian lingkungan
layanan dasar secara efektif dan layanan melalui konservasi dan peningkatan kesadaran
publik; Tata kelola pemerintahan yang mempromosikan pemanfaatan sumber daya
menekankan pada kapasitas aparatur desa, alam yang lestari dan efisien. Tata kelola
Berbagai praktik baik lainnya akan dijelaskan pada pokok bahasan 2 dan 3 modul ini
OUTPUT DUTA
1. Modul-modul pelatihan untuk Master of
DIGITAL Trainer, Digital, Ambassador Kader Desa
Digital, Pemerintah Desa dan Masyarakat
terkait pengembangan Desa Cerdas dan
pemanfaatan teknologi untuk pembangunan
2. Penunjukan Kader Digital Desa
3. Terlaksananya pelatihan Kader Desa Digital,
Pemerintah dan Masyarakat Desa
4. Terlaksananya fasilitasi co-design perencanaan
pengembangan desa cerdas yang inklusif,
partisipatif dan berkelanjutan
5. Pemanfaatan data desa untuk perencanaan
dan pengambilan keputusan pembangunan
desa serta peningkatan pelayanan public
6. Munculnya kegiatan-kegiatan pembangunan
desa berbasis digital yang inovatif
7. Meningkatnya partisipasi masyarakat dan
keterlibatan perempuan dalam perencanaan
dan pelaksanaan Desa Cerdas
Bagan 4. Lingkaran
ketidakberdayaan
masyarakat Desa
2. Pengorganisian (Community
Peran Duta Digital dan Kader Organizing): pengorganisian
Digital Dalam Pemberdayaan masyarakat melalui dinamisasi
Masyarakat organisasi lokal desa dan antar
1. Kaderisasi: Pembentukan dan desa
pemeliharaan kader sebagai 3. Pembelajaran Sosial: Pelatihan
penggerak pembangunan dan masyarakat melalui “learning by
pemberdayaan masyarakat capacity” dan “learning by doing”
desa. pembelajaran dari pengalaman,
praktek & kerja nyata
Forum ini difasilitasi untuk menetaskan ide kegiatan yang sesuai dengan permasalahan,
peluang dan kebutuhan masyarakat desa berdasarkan kepentingan kelompok
perempuan. Selain itu kaum perempuan di Desa Melung aktif memanfaatkan Community
Acces Point ( CAP ) yang ada ruangan khusus di Balai Desa yang menyediakan komputer
dan jaringan internet yang dimanfaatkan kaum perempuan di desa untuk mencari
resepberbagai olahan makanan, pengemasan produk kelompok perempuan, dll
2 JP Pendapat, Diskusi
Kelompok /Pleno.
2 JP ( 90 menit)
Alat Bantu
Flipt Chart, spidol,
laptop, LCD,
Media 1. Lembar Tayang Whiteboard, Kartu
2. Lembar Metap dan Perekat
Kerja Diskusi
Kelompok
3. Lembar Bacaan
Proses
Pembelajaran
1. Pihak mana saja yang memiliki keterkaitan dengan pengelolaan ruang komunitas di desa
Anda?
No Pihak Peran
Timeline
Output Desa
No Rencana Kegiatan Lokasi (Minggu/ Anggaran
Cerdas
Bulan)
1
2
Adelman dan Thomas Lembaga merupakan suatu bentuk interaksi di antara manusia yang
mencakup sekurang-kurangnya 3 tingkatan.:
1. tingkatan nilai kultural yang jadi acuan buat institusi yang lebih
rendah tingkatannya.
2. mencakup hukum dan peraturan yang mengkhususkan pada apa
yang disebut aturan main (the rules of the game).
3. mencakup peraturan yang bersifat kontraktual yang digunakan
dalam proses transaksi.
Kartodiharjo et al Lembaga adalah suatu instrument yang mengatur hubungan antar
individu.
Schmidt Lembaga merupakan sekumpulan orang yang mempunyai hubungan
yang teratur dengan memberikan definisi pada hak, kewajiban,
kepentingan, dan tanggung jawab bersama.
Hayami & Kikuchi Pengertian lembaga bisa dibagi menjadi 2 :
1. sekumpulan aturan mengenai tata hubungan manusia dengan
lingkungannya yang menyangkut hak-hak, perlindungan hak-hak,
dan tanggung jawab.
2. suatu organisasi yang mempunyai heirarki, yaitu adanya mekanisme
administrative dan kewenangan.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan oleh pengaruh atau kekuasaan akan mengalami
para pelaksana kebijakan, kepentingan dan perubahan dari waktu ke waktu.
Pada tingkat daerah, peran para pemangku Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
kepentingan berdasarkan alur jejaring Tertinggal, dan Transmigrasi berperan:
kemitraan yang merujuk pada ketentuan • merancang dokumen-dokumen
dalam petunjuk teknis diatas adalah sebagai pelaksanaan program;
berikut : • melakukan sosialisasi dan promosi;
a. Pemerintah Pusat (Kementerian/Lembaga) • memanfaatkan SID menjadi basis
pengembungan Desa Cerdas;
Peran pemerintah pusat yang terdiri dari
berbagai K/L ialah untuk memfasilitasi • memfasilitasi keterlibatan desa dalam
pengembangan Desa Cerdas sesuai dengan jejaring Desa Cerdas;
potensi dan kebutuhan desa yang dikaitkan • membangun kolaborasi antar
dengan 6 (enam) pilar Desa Cerdas. pemerintah, pemerintah daerah
Usulan atau proposal kemitraan dapat Hasil penetapan diumumkan melalui situs
digunakan sebagai alat untuk melaksanakan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
program dari suatu K/L mempersyaratkan sejak proses pendaftaran.
dokumen berupa proposal dan legalitas
lembaga. Proposal paling tidak memuat jenis Jejaring Kemitraan juga bisa dibangun dengan
dan desain kegiatan yang akan dilaksanakan, sebuah perusahaan yang dalam penjajagan
lokasi dan waktu pelaksanaan serta manfaat biasanya akan meminta profil lembaga yang
berupa output dan outcome. memuat :
Misalkan pada penyampaian usulan pada • Nama dan jenis lembaga
program sebuah kementerian • Latar belakang, bentuk dan tanggal
a. Pendaftaran pendirian lembaga
• Tujuan pendirian, lingkup kerja dan focus
Kelompok masyarakat sebanyak 40 orang
lembaga
perkelompok dapat melakukan proses
• Pengurus dan rekam jejak
pendaftaran secara daring melalui Google
Form yang disiapkan. • Alamat, contact person dan status
• Afiliasi dan sumber pendanaan
b. Seleksi dan Validasi
• Pihak ketiga yang dapat memberikan
Dari jumlah kelompok pendaftar yang ada referensi
di Google Form, tim yang sudah dibentuk • Kebijakan tentang transparansi dan
melalui surat keputusan Kuasa Pengguna
berbagi data
Anggaran melakukan proses seleksi dan
validasi. Duta digital bisa melakukan pendampingan
c. Penetapan pada lembaga yang ada di desa untuk
Hasil seleksi dan validasi dimaksud menjalin komunikasi lebih lanjut dengan pihak
dituangkan dalam bentuk rekomendasi tim perusahaan dengan membawa profil dan
Output Outcome
hasil langsung dari sebuah proses efek jangka panjang dari sebuah proses.
diukur dengan menggunakan istilah volume dampak, manfaat, harapan perubahan dari
(banyaknya) sebuah kegiatan atau pelayanan suatu
program yang kadang tidak bisa diukur
Misalnya program implementasi teknologi orang anggota karang tarunan, namun akan
informasi, outputnya bisa jadi hanya pengadaan menghasilkan outcome perubahan tata kelola
satu perangkat computer dan sebuah sistem, pemerintahan dan perilaku penduduk lainnya
serta pelatihan dan sosialisasi pada 100 sebagaimana uraian di bawah ini :
Metode
Waktu
Pemaparan, Curah
Pendapat, Diskusi
3 JP Kelompok /
Pleno, Penugasan,
Metaplan
3 JP ( 135 menit)
Alat Bantu
Flipt Chart, spidol,
1. Bahan Presentasi laptop, LCD, Kertas
Media 2. Lembar Informasi Plano, Whiteboard,
3. Kotak Kasus Kartu Metap dan
4. Lembar Kerja Perekat
5. Video Pembelajaran
Meski hari ini masyarakat desa tidak lagi Relasi komunitas terjalin kuat karena
hidup seperti masyarakat komunal asli, antarindividu saling berbagi value dan
hubungan kekerabatan dan kekeluargaan interest yang sama. Setiap komunitas memiliki
dalam masyarakat desa masih sangat terasa karakteristik yang khas sesuai dengan aktivitas
dibanding masyarakat kota. Berangkat dari anggota komunitasnya. Secara karakteristik,
situasi di atas, maka duta dijital maupun komunitas berbeda dengan kelembagaan
kader dijital harus mampu menterjemahkan kemasyarakatan desa yang cenderung
semangat adat dalam bentuk kekinian. Para formalistik. Kelembagaan komunitas tentu
pelaku Program Desa Cerdas harus mampu lebih cair, namun memiliki ikatan emosional
menerjemahkan kearifan-kearifan lokal yang kuat. Relasi komunitas terjalin kuat
ini sebagai pintu masuk dalam sosialisasi karena antarindividu saling berbagi value dan
program. interest yang sama. Setiap komunitas memiliki
karakteristik yang khas sesuai dengan
aktivitas anggota komunitasnya.
B KOMUNITAS Suatu komunitas biasanya beranggotakan
orang-orang yang memiliki minat dan hobi yang
sama. Di dalam komunitas, mereka bertukar
ide, pengalaman, dan keterampilan yang
Secara makna kata, komunitas (community)
terkait dengan minat dan hobi. Pertukaran
berasal dari bahasa Latin (communire) atau
Pendekatan serupa dilakukan oleh sejumlah jawab pemerintah desa dalam meningkatkan
lembaga, seperti program communitty acces partisipasi dan kapasitas masyarakat desa.
point (CAP) dan PLIK/MPLIK di Kominfo, Untuk memberikan payung hukum pada
Posyantek di LIPI, Telecenter. Di masyarakat pengelolaan ruang komunitas, rencana
Sipil, lahir Desa Melek IT yang dipelopori penyelenggaraan ruang komunitas dibahas
oleh Gerakan Desa Membangun (GDM) dan dalam Musyawarah Desa. Setelah disepekatai
Internet Sehat di ICTWatch. Konsep ruang di musyawarah desa, maka pembentukan
komunitas mirip dengan inisiatif tersebut, ruang komunitas digital beserta tim
bedanya Ruang Komunitas didorong sebagai pengelolanya ditetapkan melalui Surat
bentuk layanan desa sebagai bentuk tanggung Keputusan Kepala Desa.
Ruang komunitas dikelola oleh kader digital yang ditunjuk oleh desa. Pemerintah desa bertanggung
jawab terhadap keberlangsungan, pemeliharaan sarana dan prasara yang ada di ruang komunitas.
Kader digital memberikan laporan tentang kondisi sarana dan prasarana ruang komunitas. Kader
bersama Duta Digital bersama-sama merancang pengembangan dan pemanfatan ruang komunitas
untuk menciptakan inovasi dan menjamin keberlanjutan kegiatan Desa Cerdas.
Tabel 7. Kegiatan yang diperbolehkan dan dilarang di Ruang Komunitas Digital Desa
BOLEH DILARANG
1. Virtual Office 1. Kegiatan berhubungan politik
2. Sekolah Online 2. Kegiatan organisasi terlarang
3. Ruang Pengembangan dan Transaksi Market Place 3. Kegiatan yang tidak relevan
4. Ruang pelatihan dan diskusi dengan Desa Cerdas
5. Ruang pengembagan proyek komunitas, seperti
desain dan pengembangan packaging produk lokal,
pengambilan foto produk untuk kebutuhan marketing,
perencanaan lokasi wisata loal;
6. Dan kegiatan lainnya yang mendukung pengembangan
desa cerdas;
BENDAHARA
KADER DIGITAL
Administrator
Dalam alur keprograman, maka koordinasi anak-anak dan orang tua. Tata letak ruang
penggunaan anggaran, kendali Kegiatan, dan komunitas diatur sedemikian rupa sehingga
Kendali Koordinasi masyarakat nyaman untuk beraktivitas di
ruang tersebut untuk menciptakan ide-ide
2. Pengelolaan Sarana dan Prasarana atau inovasi-inovasi baru untuk menjawab
Ruang Komunitas Digital tantangan dan kebutuhan mereka.
Gambar 16.
Anak-anak sedang belajar
sedang belajar mengetik
https://bitnesia.com/kampung-
teknologi-foundation-organisasi-
nirlaba-yang-menyediakan-fasilitas-
komputer-dan-internet-plus-edukasi.
html
Desa Sambak terus melahirkan para kreator dan wirausaha desa yang sukses. Beragam potensi
mampu diubah menjadi kudapan dan makanan ringan yang mampu menembus pasar retail
modern maupun pasar online.
Desa Sambak terletak di Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Para pemuda memanfaatkan
teknologi informasi secara cerdas, kreatif, dan produktif. Pelopornya adalah Radio Komunitas
Suara Kampung Pintar (SKPFM). Sejak 2012, akses internet yang diberi nama RT/RW Net itu
telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.
Berkat RT/RW Net, warga Desa Sambak dapat menikmati akses internet dengan mudah
dan murah. Mereka menggunakan konsep Wi-Fi (Wireless Fidelity) atau jaringan nirkabel
sehingga warga bisa menikmati akses internet dari rumah masing-masing. Fasilitas ini tak
Ambil contoh, Sutelo Rich Taste. Sutelo merek dagang warga Desa Sambak yang mengembangkan
produk makanan ringan berbahan baku ketela dan pisang. Sutelo juga memproduksi aneka
kudapan lain, seperti batagor instan, balung kuwuk, keripik tahu, kopi, dan kue. Kini, merek
Sutelo mudah ditemui di retail-retail modern di daerah perkotaan.
Kunci kesuksesan bisnis Sutelo berada pada energi kreatif mereka mengemas dan mencitrakan
produk kampung sebagai makanan modern yang lezat dan praktis. Kemasan produk Sutelo
dibuat sangat ciamik dan artistik sehingga tak kalah dengan produk-produk pabrikan. Hal itu
tidak lepas dari Program Kampung Pintar yang melahirkan warga yang memiliki kemampuan
di bidang desain produk dan logo, bahkan mereka mampu menjual produk-produk kreatifnya
hingga mancanegara.