Anda di halaman 1dari 140

MODUL KONSEP DESA CERDAS i

AndiRi
sdawa
Dia
nKa r
inaI
mron
Muji
ant
o
MODUL KONSEP DESA CERDAS iii
Desa dan desa adat kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
atau yang disebut wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
dengan nama lain, mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
selanjutnya disebut masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
Desa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional
yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kewenangan Desa kewenangan yang dimiliki Desa meliputi kewenangan


di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan
Kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat,
hak asal usul dan adat istiadat Desa.

Pemerintahan Desa penyelenggaraan urusan pemerintahan dan


kepentingan masyarakat setempat dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pemerintah Desa Kepala Desa atau yang disebut dengan nama


lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa.

Pembangunan Desa upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan


untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat
Desa.

iv MODUL KONSEP DESA CERDAS


Pemberdayaan upaya mengembangkan kemandirian dan
Masyarakat Desa kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan
pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku,
kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber
daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan,
dan pendampingan yang sesuai dengan esensi
masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.

Lembaga lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai


Kemasyarakatan Desa dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah
atau disebut dengan Desa dalam memberdayakan masyarakat Desa..
nama lain

Musyawarah Desa atau musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa,


yang disebut dengan Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang
nama lain diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa
untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.

Musyawarah musyawarah antara Badan Permusyawaratan


Perencanaan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat
Pembangunan Desa yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa untuk
atau yang disebut menetapkan prioritas, program, kegiatan, dan
dengan nama lain kebutuhan Pembangunan Desa yang didanai oleh
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, swadaya
masyarakat Desa, dan/atau Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.

MODUL KONSEP DESA CERDAS v


Inklusi Sosial suatu pendekatan yang mendorong proses
membangun hubungan sosial dan penghormatan
terhadap individu serta komunitas, sehingga mereka
yang marjinal dan mengalami prasangka dapat
berpartisipasi penuh dalam pengambilan keputusan,
kehidupan ekonomi, sosial, politik, budaya

Perencanaan proses tahapan kegiatan yang diselenggarakan


pembangunan desa oleh pemerintah Desa dengan melibatkan Badan
Permusyawaratan Desa dan unsur masyarakat secara
partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian
sumber daya desa dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan desa.

RPJM Desa (Rencana dokumen perencanaan untuk periode 6 (enam)


Pembangunan Jangkah tahun yang memuat arah pembangunan desa, arah
Menengah Desa) kebijakan keuangan desa, kebijakan umum dan
program dan program Satuan Kerja Perangkat (SKPD)
atau lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan
disertai dengan rencana kerja.

RKP Desa (Rencana dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu)


Kerja Pemerintah Desa) tahun sebagai penjabaran dari RPJM Desa yang
memuat rancangan kerangka ekonomi desa, dengan
mempertimbangkan kerangka pendanaan yang
dimutakhirkan, program prioritas pembangunan
desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan
maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh
pemerintah desa maupun yang ditempuh dengan
mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu
kepada Rencana Kerja Pemerintah dan RPJM Desa.

vi MODUL KONSEP DESA CERDAS


Daftar Usulan RKP penjabaran RPJM Desa yang menjadi bagian dari
Desa RKP Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang
akan diusulkan Pemerintah Desa kepada Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota melalui mekanisme
perencanaan pembangunan Daerah.

Desa Cerdas (Smart konsep pendekatan pembangunan yang


village) mendorong desa untuk melakukan transformasi
pemanfaatan teknologi, dan ditujukan peningkatan
kualitas layanan dasar serta pembangunan desa
berbasis pemberdayaan masyarakat yang inklusif,
berkelanjutan melalui peningkatan sumber daya
manusia dalam pemanfaatan teknologi secara efektif
untuk mendorong terciptanya solusi pembangunan
lokal yang inovatif, terbangunnya jejaring desa cerdas
yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan
secara berkelanjutan untuk mendorong tercapainya
6 Pilar Desa Cerdas dan akselerasi tercapai Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Pengembangan Model program untuk mewujudkan transformasi pedesaan


Desa Cerdas melalui penggunaan teknologi informasi. Pelaksanaan
program Desa Cerdas bersifat partisipatif (bottom
up), inklusif, kreatif, inovatif, kolaboratif dan
terintegrasi yang kuat guna meningkatkan kualitas
pembangunan desa dalam capaian 6 (enam) pilar
indikator Desa Cerdas dan akselerasi capaian SDG’s;

MODUL KONSEP DESA CERDAS vii


Sistem Informasi Desa sistem pengolahan data kewilayahan dan data
kewargaan di Desa yang disediakan Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi serta dilakukan secara terpadu
dengan mendayagunakan fasilitas perangkat lunak
dan perangkat keras, jaringan, dan sumber daya
manusia untuk disajikan menjadi informasi yang
berguna dalam peningkatan efektivitas dan efisiensi
pelayanan publik serta dasar perumusan kebijakan
strategis Pembangunan Desa.

Kawasan Perdesaan kawasan yang mempunyai kegiatan utama


pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam
dengan susunan fungsi Kawasan sebagai tempat
permukiman perdesaan, layanan dasar pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Strategi desa cerdas di interelasi desa dalam peningkatan layanan dasar


Kawasan perdesaan pemerintahan, pelayanan sosial, dan hilirisasi produk
unggulan dengan berbasis teknologi informasi

Sustainable upaya terpadu mewujudkan desa tanpa kemiskinan


Development Goals dan kelaparan, desa ekonomi tumbuh merata, desa
(SDGs) Desa peduli kesehatan, desa peduli lingkungan, desa peduli
pendidikan, desa ramah perempuan, desa berjejaring,
dan desa tanggap budaya untuk percepatan
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

viii MODUL KONSEP DESA CERDAS


Capaian SDGs Desa indikator atau capaian dalam mewujudkan desa
tanpa kemiskinan dan kelaparan, desa ekonomi
tumbuh merata, desa peduli kesehatan, desa peduli
lingkungan, desa peduli pendidikan, desa ramah
perempuan, desa berjejaring, dan desa tanggap
budaya untuk mengukur keberhasilan SDGs Desa.

Kolaborasi Desa Cerdas sinergi kegiatan antar pemangku kepentingan


dalam suatu pola hubungan kerja sama yang
dapat dilakukan oleh lebih dari satu pihak untuk
pembangunan desa berbasis teknologi informasi
untuk mencapai bersama capaian 6 (enam) pilar
desa cerdas, dan mendorong tercapainya Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Sistem inovasi desa sistem inovasi berbasis teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan spesifik masing- masing desa melalui
integrasi data yang ada di Desa.

Infrastruktur digital adalah perangkat keras dan perangkat lunak untuk


terselenggaranya layanan dan pengelolaan potensi
berbasis digital.

Ruang Komunitas ruang publik berbentuk fisik atau bangunan yang


Digital dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk belajar,
berdiskusi dan menciptakan solusi-solusi inovatif
berbasis teknologi digital

MODUL KONSEP DESA CERDAS ix


xsumber foto: https://www.goodnewsfromindonesia. MODUL KONSEP DESA CERDAS
id/2019/12/12/desa-sejuk-indonesia
Desa Cerdas (Smart village) adalah konsep pendekatan
pembangunan yang mendorong desa untuk melakukan
transformasi pemanfaatan teknologi, dan ditujukan peningkatan
kualitas layanan dasar serta pembangunan desa berbasis
pemberdayaan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan.
Upaya yang dilakukan ialah melalui peningkatan sumber daya
manusia dalam pemanfaatan teknologi secara efektif untuk
mendorong terciptanya solusi pembangunan lokal yang inovatif
Kepala Pusat dan terbangunnya jejaring Desa Cerdas yang melibatkan berbagai
Pengembangan pemangku kepentingan secara berkelanjutan untuk mendorong
Daya Saing tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Kementerian Desa,
Pembangunan Pengembangan Desa Cerdas dalam didasarkan pada berbagai
Daerah Tertinggal, bentuk inisiatif lokal atau kreasi lokal (botom up) yang sesuai
dan Transmigrasi
dengan kebutuhan dan kepentingan desa. Kegiatan Desa
HELMIATI NUHUNG Cerdas akan mendukung masyarakat dan desa di Indonesia
untuk memanfaatkan teknologi digital secara efektif dalam
pengembangan solusi prioritas pembangunan desa.

Desa Cerdas sebagai sebuah diharapkan dapat mengarah


pada terwujudnya transformasi pedesaan secara signifkan,
yang berpusat pada warga, mendorong masyarakat dalam
memanfaatkan infrastruktur digital, serta berkontribusi terhadap
pengembangan berkelanjutan layanan secara inklusif dan merata.

Atas dasar tersebut, Pusat Pengembangan Daya Saing Desa,


Daerah Tertinggal, dan Transmigras melaksanakan kegiatan
Peningkatan Kapasitas. Skema peningkatan kapasitas dalam
Desa Cerdas didukung oleh materi pembelajaran dan proses
bimbingan teknis. Kegiatan peningkatan kapasitas merupakan

MODUL KONSEP DESA CERDAS xi


dasar dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yang terlibat
dalam kegiatan Desa Cerdas.

Dalam mendukung kegiatan tersebut, materi pembelajaran disiapkan melalui modul ini
sebagai acuan dalam peningkatan pengetahuan dan keterampilan Duta Digital, Kader Digital
dan masyarakat desa. Modul ini diharapkan mendorong inisiatif dan inovasi - inovasi lokal
dalam memanfaatkan teknologi informasi yang selaras dengan upaya pembangunan desa dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat.

xii MODUL KONSEP DESA CERDAS


sumber foto: http://mapalastacia.umj.ac.id/wp-content/
uploads/2020/08/juhu-6.jpg
MODUL KONSEP DESA CERDAS xiii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISTILAH ..............................................................................................iv


KATA PENGANTAR ..........................................................................................xi
DAFTAR ISI ...............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xvi
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xvix
DAFTAR BAGAN...............................................................................................xx

KONSEP DESA CERDAS ................................................................................ 12


A. Tujuan ..........................................................................................3
B. Sasaran ........................................................................................3
C. Alur Modul ..................................................................................4
D. Silabus..........................................................................................9
E. Evaluasi Pelatihan .....................................................................12
F. Bagaimana Menggunakan Modul Pelatihan........................13

POKOK BAHASAN 1:
KONSEP DESA CERDAS BERDASARKAN SDGs DESA ...........................15
A. Pengantar ....................................................................................17
B. Rencana Pembelajaran .............................................................18

LEMBAR BACAAN 1 .........................................................................................23


A. Regulasi dan Arah Kebijakan Desa Cerdas ..........................23
1. Kewenangan Desa dan Keterpaduan
Pembangunan Desa ...........................................................23

xiv MODUL KONSEP DESA CERDAS


2. DanaDesaUntukPeningkatanKualitas Hidup................24
3. Sistem Informasi Desa Sebuah Pembaharuan
Desa ......................................................................................26
B. Konsep Dasar Pengembangan Model Desa Cerdas ..........27
1. Pengertian dan Tujuan Desa Cerdas ..............................28
2. Prinsip Desa Cerdas ...........................................................29
3. Enam (6) Pilar dan Dimensi Desa Cerdas ......................30
4. Pelaksanaandesacerdasdapatdalam
Enam (6) pilar Desa Cerdas. .............................................30
5. Pendampingan Desa Cerdas ..............................................32
C. Pemberdayaan Masyarakat desa Berbasis Teknologi........38
1. Lingkar Ketidakberdayaan Masyarakat Desa ...............38
2. Fungsi Pendampingan Dalam Pemberdayaan ..............39
3. TeknologiSebagaiToolsPemberdayaan
Masyarakat Desa (Pembelajaran Kritis) .........................40
4. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pedoman
Pembangunan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa ................................................................44
D. Hubungan Desa Cerdas Dalam Pencapaian
SDG’s Desa .................................................................................48

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................52

POKOK BAHASAN 2:
EKOSISTEM DESA CERDAS ..........................................................................52
A. Pengantar ....................................................................................55
B. Rencana Pembelajaran .............................................................55

MODUL KONSEP DESA CERDAS xv


LEMBAR BACAAAN 2 ......................................................................................63
A. Kelembagaan Desa Cerdas .....................................................65
1. Pengertian dan Ciri-ciri Lembaga....................................65
2. Tugas dan fungsi Lembaga Kemasyarakatan
Desa ......................................................................................68
3. Interaksi dengan lembaga di luar desa...........................70
B. Jejaring Kemitraan Desa Cerdas ............................................71
1. Pemetaan Stakeholder ......................................................72
2. Relasi dalam Sebuah Jejaring ...........................................74
3. Potensi Mitra Strategis di Tingkat Nasional .................76
4. Mekanisme Pelaksanaan...................................................78
5. Strategi Membangun Kemitraan .....................................83
C. Output dan Outcome Desa Cerdas ......................................85
1. Output dan Outcom dalam Alur Pelaksanaan..............85
2. Output dan Outcome dalam Konteks
Perencanaan Desa..............................................................89

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................90

POKOK BAHASAN 3:
RUANG KOMUNITAS DIGITAL DESA ..........................................................91
A. Pengantar ....................................................................................93
B. Rencana Pembelajaran .............................................................93

LEMBAR BACAAN 3 .........................................................................................97


A. Pendahuluan...............................................................................99
B. Komunitas ...................................................................................100

xvi MODUL KONSEP DESA CERDAS


C. Ruang Komunitas Digital Desa...............................................103
D. Model Ruang Komunitas Digital Desa..................................107
E. Pemanfaatan Ruang Komunitas Digital Desa .....................108
1. Kegiatan Utama Ruang Komunitas .................................108
2. Pengembangan Ruang Komunitas Digital .....................110
F. Pengelolaan Ruang Komunitas Digital Desa .......................111
1. Struktur Organisasi ............................................................111
2. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Ruang
Komunitas Digital Desa ....................................................113

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................118

MODUL KONSEP DESA CERDAS xvii


DAFTAR TABEL

Tabel 1 Materi Konsep Desa .................................................................6


Tabel 2 Silabus Pokok Bahasan ............................................................9
Tabel 3. Hubungan Pilar dan Dimensi Desa Cerdas dengan
Pencapaian SDGs ......................................................................50
Tabel 4. Matrik Program K/L Berbasis Desa.......................................76
Tabel 5. Perbandingan Output dan Outcome ....................................89
Tabel 6. Model pengembangan ruang komunitas digital
desa cerdas .................................................................................108
Tabel 7. Kegiatan yang diperbolehkan dan dilarang di
Ruang Komunitas Digital Desa...............................................109
Tabel 8. Pembagian tugas dalam organisasi Ruang
Komunitas Digital Desa ...........................................................113
Tabel 9. Fasilitas Ruang Komunitas Digital .........................................115

xviii MODUL KONSEP DESA CERDAS


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Alur Modul Konsep Desa Cerdas...........................................5


Gambar 2 Kewenangan dan cakupanan layanan
pelaksanaan pembangunan desa ...........................................24
Gambar 3 Filosofi dan Tujuan Dana Desa ...............................................25
Gambar 4 Enam (6) Pilar dan Dimensi Desa Cerdas
(Smart village)..............................................................................31
Gambar 5 Bisnis Model Tata Kelola Desa Cerdas
dalam Praktik .............................................................................33
Gambar 6 Ilustrasi alur adopsi inovasi dalam
masyarakat desa ........................................................................41
Gambar 7. Model Pembelajaran Kritis dalam
Pendampingan Masyarakat .....................................................43
Gambar 8. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development Goals/SDGs) Desa ...................48
Gambar 9. Urgensi Pelaksanaan Desa Cerdas ........................................72
Gambar 10. Matrik Pemetaan Lembaga Calon Mitra ..............................73
Gambar 11. Alur Jejaring Pemangku Kepentingan
Desa Cerdas ...............................................................................79
Gambar 12 Program Infomobilisasi Perdesaan Melalui
Layanan Telecenter ...................................................................104
Gambar 13 Layanan community akses point di Desa
Melung, Kedungbanteng, Banyumas ....................................105

MODUL KONSEP DESA CERDAS xix


Gambar 14. Program Infomobilisasi Perdesaan Melalui
Layanan Telecenter ...................................................................105
Gambar 14. Para Petani Di Desa Melung Dapat Mengakses
Internet Di Area Persawahan dengan Layanan WIFI
Gratis dari Pemerintah Desa...................................................106
Gambar 15. Kegiatan Kampung Teknologi Foundation ...........................114
Gambar 16. Anak-anak sedang belajar sedang belajar mengetik .........115

xx MODUL KONSEP DESA CERDAS


DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Alur Modul Konsep Desa Cerdas...........................................12


Bagan 2 Skema Pembaharuan Pembangunan
Desa melalui Digitalisasi Desa................................................27
Bagan 3 Arah Keterkaitan Desa Cerdas dalam
Pembaruan Desa .......................................................................28
Bagan 4 Lingkaran ketidakberdayaan masyarakat
Desa .............................................................................................38
Bagan 5 Pendampingan Desa Cerdas dalam
Pemberdayaan Masyarakat Desa ..........................................39
Bagan 6. Pemetaan Awal Jejaring Jual-Beli Gabah .............................74
Bagan 7. Penataan Ulang Jejaring Jual-Beli Gabah.............................75
Bagan 8. Alur Pelaksanaan Desa Cerdas..............................................87
Bagan 9. Organisasi Ruang Komunitas Digital Desa ..........................112

MODUL KONSEP DESA CERDAS xxi


xxii MODUL KONSEP DESA CERDAS
MODUL KONSEP DESA CERDAS 1
2 MODUL KONSEP DESA CERDAS
5. Meningkatkan keterampilan dalam
A TUJUAN membina dan memberi pengarahan
kepada Kader Digital dan Masyarakat
6. Menumbuhkan komitmen dan sikap
kepedulian terhadap masyarakat
perdesaan dalam pengembangan model
Secara umum tujuan Modul Konsep Desa desa cerdas.
Cerdas adalah memberikan orientasi
dan pembekalan kepada pelaku dalam
pengembangan model desa cerdas, agar
memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan B SASARAN
dalam mengembangkan desa dengan konsep
desa cerdas. Secara khusus Modul ini
bertujuan untuk:
Kurikulum Modul Konsep Desa Cerdas
1. Memberikan orientasi dan pembekalan
disusun dengan maksud memberikan
kepada pelaku dalam pengembangan
kerangka acuan dalam penyelenggaraan
model desa cerdas di lapangan;
kegiatan pengembangan model desa
2. Meningkatkan pemahaman Pelaku
cerdas. Pelaku pengembangan model desa
tentang latar belakang, tujuan, cerdas agar siap mengawal implementasi
kebijakan, prinsip-prinsip, prosedur dan pengembangan model desa cerdas. Dalam
ketentuan program pembangunan dan konteks pengawalan tersebut, maka lingkup
pemberdayaan masyarakat desa dalam kerja meliputi mendampingi pemerintah
model desa cerdas; kecamatan, pemerintah desa dan masyarakat
3. Meningkatkan keterampilan pelaku dan kader di masyarakat serta komunitas,
dalam memfasilitasi proses perencanaan, dalam penyelenggaraan pembangunan desa,
pelaksanaan, pengendalian dan pemberdayaan masyarakat desa, kerja sama
pelestarian program; antardesa, pengembangan Badan Usaha Milik
4. Meningkatkan keterampilan pelaku dalam Desa (BUM Desa) termasuk Badan Usaha
memahami mekanisme pengembangan Milik Desa Bersama (BUM Desa Bersama)
model desa cerdas; serta pembangunan yang berskala lokal Desa.

MODUL KONSEP DESA CERDAS 3


Berdasarkan tugas pokok tersebut, maka desa melalui pemahaman mendalam pada
duta digital dalam pengembangan model desa tahap membangun perspektif, para pelaku
cerdas haruslah memiliki; (1) pengetahuan pembangunan di desa dan antardesa
dan kemampuan dalam mengorganisasi dalam konsep pengembangan desa cerdas
pelaksanaan program dan kegiatan di desa; diharapkan memiliki landasan kuat dan
(2) kemampuan dalam pengembangan memahami tentang amanat UU Desa, azas
kapasitas, kaderisasi dan pengorganisasian dan definisi desa, serta kewenangan desa.
masyarakat; (3) kemampuan melakukan
Langkah berikutnya para pelaku desa
fasilitasi kerja sama antarpemerintahan desa,
diberikan pemahaman dan keterampilan
lembaga kemasyarakatan di tingkat desa,
tentang perspektif tata kelola desa, konsep
antardesa, Kabupaten/kota, serta multi-
desa cerdas dalam aspek perencanaan dan
pihak; (4) pemahaman sistem pembangunan
penganggaran pembangunan desa yang
partisipatif dan pemerintahan desa; (5)
dapat dimanfaatkan dalam memfasilitasi
kemampuan berkomunikasi dengan baik; dan
kegiatan pengembangan desa cerdas sesuai
(6) kemampuan bekerja sama dengan aparat
dengan proses implementasi UU Desa serta
pemerintah desa serta supra desa.
perannya sebagai fasilitator atau duta digital
dalam melakukan pengorganisasian dinamika
masyarakat dalam pemberdayaan berbasis
pemanfaatan teknologi.
C ALUR MODUL
Materi pelatihan diperuntukan bagi
pendamping teknis desa cerdas atau duta
digital yang dirumuskan berdasarkan hasil
Alur Modul Konsep Desa Cerdas dimulai kajian terhadap kompetensi dasar yang harus
dengan meletakkan perspektif tentang UU dimiliki sesuai kerangka acuan tugas dalam
Desa sebagai jalan masuk dan prasyarat menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
terwujudnya kesejahteraan masyarakat

4 MODUL KONSEP DESA CERDAS


Gambar 1. Alur modul Konsep Desa Cerdas

Selanjutnya hasil analisis terhadap kompetensi dirumuskan tingkat kedalaman dari setiap
dasar duta digital disusun berdasarkan tingkat aspek kompetensi, yang dirumuskan per sub
penguasaan kompetensi pengetahuan/kognitif pokok bahasan yang akan memandu pelatih
(K), Keterampilan/ Psikomotorik (P) dan Sikap/ dalam proses pembelajarannya mengacu pada
Afektif (A). Di samping itu setiap pokok materi “Taxonomi Bloom”.

MODUL KONSEP DESA CERDAS 5


Koginitif (C) Afektif (A) Psikomotor (P)
C1. Mengingat A1. Penerimaan P1. Meniru
C2. Memahami A2. Responsif P2. Memanipulasi
C3. Menerapkan A3. Nilai yang Dianut P3. Presisi
C4. Menganalisis A4. Organisasi P4. Artikulasi
C5. Mengevaluasi A5. Karakterisasi P5. Naturalisasi
C6. Mengkreasi

Kisi-kisi materi pelatihan diuraikan sebagai


berikut:

Tabel 1. Materi Konsep Desa

POKOK KOMPETENSI
NO SUB POKOK BAHASAN JP
BAHASAN C A P
Arah Kebijakan Desa Cerdas 2 1 1
Konsep Desa Konsep dasar Desa Cerdas 2 1 1
1 3
Cerdas Pemberdayaan Masyarakat Berbasis TIK 2 1 1
Desa Cerdas Dan SDGs Desa 3 1 1
Kelembagaan Desa Cerdas 2 1 1
Ekosistem
2 Jejaring-Kemitraan Desa Cerdas 2 1 1 3
Desa Cerdas
Output dan Outcome Desa Cerdas 3 1 1
Konsep Ruang Komunitas 2 1 1
Ruang
3 Tujuan dan Fungsi Ruang Komunitas 2 1 1 3
Komunitas
Pengelolaan Ruang Komunitas 3 2 2
JUMLAH JAM PELAJARAN KOMPETENSI UMUM 9
Keterangan: 1 JP = 45 menit

6 MODUL KONSEP DESA CERDAS


Arah Kebijakan Desa Cerdas merupakan cerdas, peran kelembagaan dan relasinya
gambaran arah kebijakan untuk pengembangan dalam mendukung iklim desa cerdas sesuai
model desa cerdas, perspektif UU Desa terkait pilar desa cerdas, melakukan identifikasi
tata kelola desa, tujuan pembangunan desa, kelembagaan desa serta memetakan strategi
pembaharuan pembangunan desa melalui kolaborasi internal dalam pengembangan
digitalisasi desa, pembangunan desa berbasis desa cerdas
data, dan pilar dan dimensi desa cerdas,
Jejaring Kemitraan Desa Cerdas, mempelajari
Konsep Dasar Desa Cerdas. mengenalkan jejaring kerjasama kemitraan untuk melkukan
Pilar Desa Cerdas, Dimaensi Desa Cerdas dan sinergitas anatar pemangku pentingan dalam
pendampingan melalui peran dan fungsi Duta mendukung pemabngunan desa berbasis TIK
digital dan kader digital dalam melakukan dalam mencapai 6 pilar desa cerdas serta
fungsi pendampingan di lokasi desa cerdas, pencapaian SDGs Desa
tugas dan tanggungjawab Duta digital dan
Output dan Outcome Desa Cerdas
Kader Digital
mempelajari target output (keluaran) yang
Pemberdayaan Masyarakat Berbasis diharapkan desa cerdas sebagai transformasi
TIK mempelajari pemberdayaan desa melalui pemanfaatan TIK, pemanfaatan
masyarakat menurut UU desa, Lingkaran ruang digital desa secara berkelanjutan dan
ketidakberdayaan desa, Digitalisasi sebagai pemanfaatan data terintegrasi, sedangkan
tools pemberdayaan masyarakat desa, dan outcome nya pencapaian 6 pilar desa cerdas
praktik baik implementasi desa cerdas dan peingkatan kualitas pemanfaatan dana
Desa Cerdas dan SDGs Desa mempelajari desa untuk kesejahteraan masyarakat desa
keterkaitan dukungan pengembangan model Konsep Ruang Komunitas, membahas konsep
desa cerdas dengan pencapaian SDGs Desa ruang komunitas di desa sebagai wahana
berdasarkan pilar dan dimensi desa cerdas pembelajaran dan peningkatan kapasitas
masyarakat dalam mengelola pembangunan
Kelembagaan Desa Cerdas mempelajari
dan pemberdayaan masyarakat desa dengan
ekosistem dalam pengembangan model desa
menggunakan TIK

MODUL KONSEP DESA CERDAS 7


Tujuan dan Fungsi menjelaskan tujuan dan berbagai praktik baik pengelolaan ruang
fungsi ruang komunitas, sebagai wahana komunitas berbasis TIK
strategis pengmbangan model desa cerdas
Adapun secara rinci keseluruhan materi
Pengelolaan Ruang Komunitas menjelaskan tersebut dituangkan dalam matrik kurikulum
model tata kelola ruang komunitas dan dan silabus modul konsep desa cerdas sebagai
berikut:

8 MODUL KONSEP DESA CERDAS


D. SILABUS
Tabel 2. Silabus Pokok Bahasan

MATERI
KOMPETENSI
NO POKOK INDIKATOR KEBERHASILAN TEMA METODE MEDIA WAKTU
DASAR
BAHASAN

MODUL KONSEP DESA CERDAS


1 2 3 4 5 6 7 8
1 Konsep Desa Memahami Setelah sesi ini, peserta dapat: 1.1. • Ceramah • Lembar 0.5 JP
Cerdas arah kebijakan • Memahami regulasi dan Arah Kebijakan • Curah Tayang
pengembangan kebijakan pengembangan Desa Cerdas pendapat
model desa cerdas model desa cerdas

Memahami Setelah sesi ini, peserta dapat: 1.2. • Ceramah • Lembar 0.5’ JP
konsep dasar • Menjelaskan pengertian Konsep Dasar • Curah Tayang
pengembangan konsep desa cerdas, Desa Cerdas pendapat Lembar
model desa cerdas • Menjelaskan pilar dan Penugasan
dan pendampingan dimensi desa cerdas perorangan
pembangunan desa • Menjelaskan fungsi
pendampingan desa cerdas.

Memahami Setelah sesi ini, peserta dapat: 1.3. • Ceramah • Lembar 1 JP


pembangunan dan • Menjelaskan hakikat Pemberdayaan • refleksi Tayang
pemberdayaan pemberdayaan masyarakat Masyarakat • Diskusi • Lembar
masyarakat berbasis desa, berbasis TIK Kelompok kerja
TIK • Menjelaskan pemberdayaan kelompok
berbasis TIK
• Merumuskan bentuk
implementasi dalam
menjalankan desa cerdas.

Menjelaskan relasi Setelah sesi ini, peserta dapat: 1.4. • Diskusi • Lembar 1 JP
pengembangan • Menjelaskan tujuan desa Hubungan • Refleksi Tayang
model desa cerdas cerdas, Desa Cerdas • Lembar
dan pencapaian • Menjelaskan SDGs Desa dan SDGs kerja
SDGs Desa • Merumuskan hubungan Desa kelompok
dengan cerdas dan
pencapaian SDGs Desa

9
10
MATERI
KOMPETENSI
NO POKOK INDIKATOR KEBERHASILAN TEMA METODE MEDIA WAKTU
DASAR
BAHASAN

1 2 3 4 5 6 7 8
Ekosistem • Mampu Setelah sesi ini, peserta dapat: 2.1. • Ceramah • Media 3 JP’
Desa Cerdas menjelaskan • Menjelaskan pengertian Kelembagaan dan Tanya tayang 1 JP
pengertian serta ekosistem Desa Cerdas Jawab, • Lembar
tugas dan fungsi • Menjelaskan pengertian • Curah kerja
kelembagaan lembaga dan cirinya lembaga Pendapat Kelompok
desa desa
• Mampu • Menjelaskan tugas dan fungsi
mengidentifikasi lembaga di desa
lembaga-lembaga • Menguraikan interaksi
yang ada di desa hubungan lembaga desa-
maupun pada antar desa dan supra desa
tingkat supra
Setelah sesi ini, peserta dapat: 2.2. • Ceramah • Media 1 JP
desa
• Mampu melakukan Analisis Jejaring dan • Tanya Tayang
• Mampu
Pemetaan potensi kemitraan Kemitraan Jawab, • Lembar
merumuskan
• menjelaskan potensi mitra Desa Cerdas • Studi Kerja
output dan
strategis dengan supra desa kasus/ kelompok
outcome yang
• Menjelaskan Design Diskusi. • Lembar
ingin dicapai
membangun kemitraan Studi
melalui program
kassus
desa cerdas Setelah sesi ini, peserta dapat: 2.3. • Ceramah • Media 1 JP
• Mampu • Menjelaskan output Output dan dan Tanya Tayang
menyusun dan outcome dalam alur Outcome Desa Jawab, • Lembar
rencana pelaksanaan dea cerdas Cerdas • Diskusi/ Kerja
pengembangan • Menjelaskan perbandingan Studi Kasus kelompok
kemitraan output dan outcome
antar lembaga
yang ada di
desa maupun
kemitraan
antar desa dan
kemitraan desa
dengan lembaga-
lembaga lain di
luar desa

MODUL KONSEP DESA CERDAS


MATERI
KOMPETENSI
NO POKOK INDIKATOR KEBERHASILAN TEMA METODE MEDIA WAKTU
DASAR
BAHASAN

1 2 3 4 5 6 7 8
3 Ruang Menjelaskan Setelah sesi ini, peserta dapat: 3.1. • Pemaparan • Media 1 JP
Komunitas komunitas atau • Menjelaskan latar belakang Konsep Ruang • Curah Tayang
Digital warga aktif (active ruang komunitas Komunitas pendapat,
citizen) di wilayah • Menjelaskan Pengertian • Diskusi

MODUL KONSEP DESA CERDAS


desa dan perdesaan Komunitas
• Menjelaskan Fungsi
Komunitas

Mengidentifikasi Setelah sesi ini, peserta dapat: 3.2. • Curah • Media 1 JP


peran strategis • Menjelaskan teknik Tujuan dan pendapat, Tayang
komunitas, analisa stakeholder untuk Fungsi Ruang • Game, • Lembar
pelibatan dan pengembangan ruang komunitas • Diskusi penugasan
kolaborasi komunitas kelompok kelompok
antarkomunitas • Menyebutkan stakeholder
dalam mewujudkan yang terlibat dalam
program desa pengembangan ruang
cerdas komunitas
Menerapkan Setelah sesi ini, peserta dapat: 3.3. • Curah • Lembar 1 JP
strategi pengelolaan • menjelaskan fungsi ruang Pengelolaan pendapat, penugasan
ruang komunitas komunitas untuk percepatan Ruang • Penugasan kelompok
untuk peningkatan pembangunan desa Komunitas Kelompok,
partisipasi • Merumuskan strategi • Diskusi
masyarakat desa komunikasi untuk
dalam mencapai peningkatan pelibatan dan
SDG’s kolaborasi

11
Bagan 1 Alur Modul Konsep Desa Cerdas

ketiga. Adapun bentuk yang dikembangkan


EVALUASI
E PELATIHAN
adalah

1. Pre dan Post test


Merupakan evaluasi tertulis untuk melihat
sejauhmana peningkatan pengetahuan
Evaluasi dilakukan untuk mengukur perubahan peserta sebelum dan setelah pelatihan.
yang terjadi sebelum dan sesudah pelatihan.
Bentuk evaluasi merupakan opsional yang 2. Evaluasi pencapaian setiap sesi materi
dapat dikembangkan oleh penyelenggara
Evaluasi ini dilakukan dengan metode yang
pelatihan, tim fasilitator pelatihan dan pihak
sudah disusun dalam modul setiap Sub Pokok

12 MODUL KONSEP DESA CERDAS


Bahasan (SPB). Evaluasi ini untuk melihat 5. Evaluasi independen manajemen
sejuhmana indikator keberhasilan dalam pelatihan secara keseluruhan
setiap SPB dapat tercapai di setiap akhir sesi Jika ingin mengetahui seluruh rangkaian
atau SPB. pelatihan sejak TNA, pengembangan paket
pelatihan, pelaksanaan pelatihan hingga pasca
3. Refleksi harian pelatihan, maka perlu dilakukan evaluasi
Evaluasi ini bertujuan untuk mendapatkan yang dilakukan oleh pihak independen
umpan balik harian baik dari sisi metodologi secara professional. Evaluasi ini akan sangat
maupun dukungan penyelenggaraan dalam membantu bagaimana manajemen pelatihan
1 hari, sehingga dapat dijadikan dasar dalam selanjutnya akan lebih professional.
perbaikan hari selanjutnya. Hasil refleksi dan
umpan balik harian ini akan sangat membantu
bagaimana pelatihan dari ke hari akan lebih BAGAIMANA
baik, dari sisi proses dan outputnya. F MENGGUNAKAN
MODUL PELATIHAN
4. Evaluasi penyelenggaraan akhir
pelatihan 1. Modul ini merupakan modul rujukan
Pada hari terakhir pelatihan, dikembangkan dalam Kegiatan Pra-tugas Duta Digital di
proses umpan balik dan evaluasi oleh peserta. lingkungan Kementerian Desa, PDT, dan
Evaluasi ini bertujuan untuk mengajak Transmigrasi. Modul sengaja dirancang
peserta menilai sejauhmana pelatihan baik secara sederhana agar mudah dipelajari
dari sisi metodologi proses, dukungan oleh fasilitator/Pelatih pada Pelatihan
logistik, partisipasi peserta, dan lain-lain, Duta Digital Program Pengembangan
mampu meningkatkan kapasitas peserta. Model Desa Cerdas
Evalausi ini dapat dikembangkan dengan alat 2. Modul ini disusun untuk Pelatihan Satu
partisipatif terbuka, maupun tertutup dengan Hari dengan 9 jam pelajaran (1 Jam
mengembangkan sejumlah daftar pertanyaan Pelajaran = 45 menit).
yang relevan.

MODUL KONSEP DESA CERDAS 13


3. Apabila kondisi peserta atau ada hal- tetap dapat tersampaikan secara
hal lainnya yang tidak memungkinkan lengkap. Cari metode penyampaian yang
alokasi 9 jam pelajaran tersedia, maka dapat mempersingkat waktu, BUKAN
fasilitator dapat secara luwes untuk MENGURANGI MATERI.
mengadaptasikan waktu dan materi 5. Setiap modul diberi lampiran Kisi-kisi
sesuai kondisi yang ada. Lembar Tayang, Lembar Kerja, dan Lembar
4. Apabila adaptasi waktu dilakukan, maka bacaan untuk memberi kemudahan pada
Fasilitator/Pelatih dapat mengekspolarsi fasilitator/pelatih.
metode yang tepat sehingga isi materi

14 MODUL KONSEP DESA CERDAS


sumber foto: https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/03/
efek-disrupsi-mungkinkah-kembali-ke-desa-trainer-leadership-indone-
sia-5de60271097f364c136b5d52.jpg?t=o&v=740&x=416
MODUL KONSEP DESA CERDAS 15
16 MODUL KONSEP DESA CERDAS
model desa cerdas, diharapkan pelaku
A PENGANTAR pendampingan desa cerdas dapat memahami
proses pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat berbasis TIK untuk mendorong
kualitas partisipasi serta merumuskan langkah
Pokok Bahasan ini menjelaskan landasan dasar pengembangan model desa cerdas untuk
konsep pengembangan model desa cerdas, memenuhi pencapaian SDGs Desa.
sesuai dengan regulasi dan arah kebijakan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi, serta perspektif RENCANA
pendekatan pemberdayaan massyarakat B PEMBELAJARAN
dalam mendorong partisipasi pengembangan
model desa cerdas, dalam mendukung
pencapaian Sustainable Development Goals
(SDGs) Desa.
Setelah pembelajaran ini
SDGs Desa sebagai arah tujuan pembangunan Tujuan
peserta diharapkan dapat:
berkelanjutan yang dibumikan di tingkat desa
untuk mendukung target pencapaian tujuan
1. Memahami regulasi dan arah kebijakan
pembangunan berkelanjutan hingga tahun
dalam pengembangan model desa cerdas.
2030 yang berdasarkan hak asasi manusia dan
2. Memahami konsep dasar pengembangan
kesetaraan. SDGs Desa sebagai bagian prinsip
model desa cerdas dan pendampingan
universal, integrasi dan inklusif, menjadi
pembangunan desa.
perspektif dalam pengembangan model desa
cerdas sehingga pendekatan yang dilakukan 3. Menemukenali aspek-aspek pemberdayaan
memastikan bahwa tidak ada satupun yang masyarakat desa dalam pembangunan
tertinggal dalam proses pembangunan desa desa berbasis TIK.
cerdas atau disebut NO ONE LEFT BEHIND. 4. Merumuskan relasi pengembangan model
Setelah memahami landasan regulasi dan desa cerdas dan pencapaian SDGs Desa.
arah kebijakan serta konsep pengembangan

MODUL KONSEP DESA CERDAS 17


Metode
Waktu Pemaparan, Curah

2 JP Pendapat, Diskusi
Kelompok /Pleno.

2 JP ( 90 menit)
Alat Bantu
Flipt Chart, spidol,
laptop, LCD,
Media 1. Lembar Tayang Whiteboard, Kartu
2. Lembar Metap dan Perekat
Kerja Diskusi
Kelompok
3. Lembar Bacaan

bersama-sama.
3. Lakukan curah pendapat kepada peserta
Proses dengan topik:
Pembelajaran • Apakah desa-desa di sekitar anda
(kabupaten/kecamatan) sudah
menggunakan teknologi untuk
Kegiatan 1: Refleksi Regulasi dan Arah peningkatan tata kelola di desa ?
Kebijakan dan Konsep Pengembangan Bagaimana implementasi teknologi
Model Desa Cerdas itu digunakan dan apakah pemerintah
1. Fasilitator Menjelaskan mengenai pokok desa dan masyarakat desa sudah
bahasan serta tujuan bahasan yang akan bisa menerima manfaat dari adanya
disampaikan; teknologi tersebut? Beri informasi di
2. Ajak seluruh peserta untuk berdiri, dan desa mana, kapan, dana dari mana,
minta salah satu peserta memimpin yel- siapa saja yang terlibat.
yel “desa cerdas”, dengan semangat secara

18 MODUL KONSEP DESA CERDAS


• Pengertian Model Desa Cerdas informasi ? Apa saja alasan mendasar
menurut pemahaman peserta. ( 2-3 perlunya sistem informasi desa ?
orang ) 4. Sampaikan paparan tentang regulasi
• Mengapa desa harus membuat sistem dan arah kebijakan serta konsep
informasi desa berbasis teknologi pengembangan model desa cerdas.

Lembar
Tayang 1.1
LEMBAR TAYANG 1
1. LANDASAN REGULASI DAN ARAH KEBIJAKAN DESA CERDAS
2. Jelaskan Tujuan Pembangunan Desa dan kewenangnnya menurut UU
Desa pasal 78
3. Jelaskan tentang Sistem Informasi Desa (SID) pada UU Desa pasal 86
4. Jelaskan arah kebijakan Pembangunan Desa untuk pencapaian SDGs
Desa
5. Jelaskan tentang Pembaharuan Desa dalam Sistem Tata Kelola
Pembangunan dan pemberdayaan Masyarakat Desa melalui Digitalisasi
6. Pentingnya peran pendampinganan dalam mendayagunakan teknologi
digital

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN MODEL DESA CERDAS


1. Latar Belakang, Pengertian, Tujuan dan Prinsip Desa Cerdas
2. 6 Pilar Desa Cerdas dan Dimensi Desa Cerdas
3. Implementasi Desa Cerdas
4. Pendampingan Desa cerdas

Sumber : UU 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Permendesa, PDTT No 21 Tahun 2020,


Permendesa, PDTT No 19 Tahun 2020 dan Panduan Umum Desa Cerdas

MODUL KONSEP DESA CERDAS 19


5. Lakukan curah pendapat dari setelah Kegiatan 2: Refleksi dan Diskusi Kelompok
fasilitator memberikan paparan terkait Strategi Pemberdayaaan Masyarakat
dengan regulasi dan arah kebijakan serta Desa berbasis teknologi untuk
konsep pengembangan model desa pencapaian SDGs Desa
cerdas, sembari tetap menayangkan hal- 1. Lakukan curah pendapat atau refleksi
hal yang menyangkut pokok kebijakan kepada peserta dengan topik :
pengembangan pengembangan model • Mengapa perlu pendekatan pember-
desa cerdas. dayaan berbasis teknologi dalam
6. Selanjutnya fasilitator meminta peserta pembangunan desa?
untuk menanggapi tayangan yang • Apa yang diketahui peserta tentang
dijelaskan fasilitator, dan secara bersama SDGs Desa?
saling menanggapi, kemudian membuat
2. Setelah curah pendapat selesai sampaikan
sebuah kesimpulan.
paparan tentang Pemberdayaan Masya-
rakat berbasis teknologi dan SDGs Desa

Lembar
LEMBAR TAYANG 2
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Latar Belakang pentingnya pemberdayaan masyarakat desa berbasis teknologi
2. Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Tata Kelola Pembangunan Desa menurut UU Desa
3. Peran Pendampingan untuk pendidikan kritis dalam transformasi digital

DESA CERDAS DAN SDGs Desa


1. SDGs Desa sebagai arah kebijakan pembangunan desa
2. 18 Tujuan SDGs Desa dan 6 Tipologi Desa berdasarkan SDGs Desa
3. Relasi Desa Cerdas dan Pencapaian SDGs Desa

Sumber : UU 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Permendesa, PDTT No 21 Tahun 2020, Permendesa, PDTT
No 19 Tahun 2020 dan Panduan Umum Desa Cerdas dan Reference akademik.

20 MODUL KONSEP DESA CERDAS


3. Lakukan Curah pendapat dari setelah dan suasana belajar menjadi cair, seperti
fasilitator memberikan paparan terkait pengelompokan dilakukan dengan
dengan pemberdayaan masyarakat desa menirukan suara hewan, dll). Topik
dan SDGs Desa. Selanjutnya fasilitator Diskusi kelompok meliputi : (Setiap
meminta peserta untuk menanggapi Kelompok diskusi 1 topik diskusi )
tayangan yang dijelaskan Fasilitator, • Pengembangan Ekonomi Desa
dan secara bersama saling menanggapi, • Pelayanan Pemerintahan Desa
kemudian membuat sebuah kesimpulan. • Pelayanan Sosial Dasar
• Lingkungan dan Budaya
4. Selanjutnya bentuk kelompok Diskusi
5. Berikan kertas plano dan spidol kepada
5-6 orang per kelompok (pembentukan
setiap kelompok secukupnya, tayangkan
kelompok dibuat se-kreatif mungkin
contoh lembar kerja diskusi kelompok

Lembar Kerja 1.1

Topik : .......( Contoh : Layanan Sosial Dasar )

Strategi
Dampak Peningkatan
Kondisi saat Kondisi yang Upaya yang Pencapaian SDGs
Aspek Partisipasi dengan
ini diharapkan dilakukan Desa berbasis
teknologi
teknologi
Contoh
Bidang
Pendidikan
Bidang
Kesehatan
dll

6. Hasil Diskusi yang dilakukan secara 7. Fasilitator kembali menegaskan


pleno selanjutnya fasilitator membuat kembali beberapa poin penting terkait
kesimpulan dari sesi materi ini. pembelajaran pokok bahasan 1.

MODUL KONSEP DESA CERDAS 21


Sumber foto: https://cdn1.katadata.co.id/media/oldmedia/
gallery/2014/07/DW20140405172.jpg
22 MODUL KONSEP DESA CERDAS
REGULASI DAN 1. Kewenangan Desa dan Keterpaduan
A ARAH KEBIJAKAN Pembangunan Desa
Adanya kewenangan desa menunjukkan
DESA CERDAS perlu adanya penyelarasan atau
pengintegrasian dalam pembangunan desa
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dengan pembangunan daerah berdasarkan
mendefinisikan, bahwa pembangunan desa kewenangannya. Penyelarasan atau
bertujuan meningkatkan kesejahteraan pengintegrasian dilakukan dalam proses
masyarakat desa dan kualitas hidup manusia perencanaan pembangunan artinya ada
serta penanggulangan kemiskinan melalui suatu upaya menyatukan, mengharmonisasi
kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan dan menyinergikan program dalam satu
prasarana desa, pengembangan potensi wilayah atau kawasan/antardesa tertentu,
ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber agar terbangun sinergisitas, optimalisasi dan
daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan.
(Pasal 78, Ayat 1). Untuk mencapai tujuan Pengintegrasian adalah penyatupaduan
pembangunan desa dilakukan melalui pengelolaan pembangunan partisipatif
tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pembangunan berbasis masyarakat ke
pengawasan dengan mengedepankan nilai- dalam sistem pembangunan daerah, dan
nilai kebersamaan, kekeluargaan, kegotong- penyelarasan model perencanaan teknokratis
royongan, terbuka untuk mewujudkan peng- dan politis dengan perencanaan partisipatif
arusutamaan perdamaan dan keadilan sosial. melalui mekanisme musyawarah rencana
Hal mendasar dari implementasi Undang- pembangunan di setiap level yaitu desa,
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa kecamatan, kabupaten, provinsi dan pusat.
adanya reposisi kewenangan penyelenggaraan Gambar 2 di atas menggambarkan pembagian
pembangunan dari pemerintah daerah ke kewenangan menurut UU Desa dan regulasi
pemerintah desa. Desa memiliki kewenangan turunnya, yang akan dijadikan sebagai
dalam mengatur dan mengurus pembangunan pedoman terkait pengelolaan program dan
desa yang berskala lokal desa maupun yang kegiatan yang ber-irisan dengan kewenangan
berdasarkan hak asal-usul. sektoral di kabupaten/kota hingga pusat.

MODUL KONSEP DESA CERDAS 23


Gambar 2 Kewenangan dan cakupanan layanan pelaksanaan pembangunan desa

Gambar 2 di atas menggambarkan pembagian desa dan daerah, karena persoalan teknologi
kewenangan menurut UU Desa dan regulasi melibatkan banyak pihak bukan saja desa
turunnya, yang akan dijadikan sebagai sendiri tetapi desa lain, dan dinas/ lembaga
pedoman terkait pengelolaan program dan sektoral di kabupaten/kota hingga pusat
kegiatan yang beririsan dengan kewenangan terkait dukungan penyediaan layanan
sektoral di kabupaten/kota hingga pusat. teknologi informasi dimaksud. Sehingga
akan mempertemukan berbagai kepentingan
Upaya membangun keterpaduan pem-
untuk bisa dirumuskan secara bersama-sama
bangunan desa cerdas dengan pembangunan
menjadi sebuah kebijakan pembangunan desa
pemerintah supra desa, salah satunya dalam
terutama dalam pengembangan model desa
hal pemanfaatan teknologi informasi melalui
cerdas.
Sistem Informasi Desa. Teknologi informasi
selain sebagai alat (tools) pembangunan,
juga mempermudah proses penyusunan dan 2. Dana Desa Untuk Peningkatan Kualitas
pelaksanaan pembangunan desa, juga menjadi Hidup
media untuk mempertemukan berbagai Desa saat ini mengelola dana desa sebagai-
pemangku kepentingan dalam pembangunan mana UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa

24 MODUL KONSEP DESA CERDAS


dan aturan turunannya PP 60 Tahun 2014 pada Pasal 82 dan 86 menegaskan untuk
yang direvisi dengan PP No. 22 tahun pelaporan anggaran desa dapat diakses oleh
2015, PP No. 43 Tahun 2014 dan di revisi siapa saja dan dari mana saja. Mengacu pada
menjadi PP 47 Tahun 2015. Konsekuensi Pasal 86 UU Desa, Sistem Informasi Desa
pengelolaan dana desa, pemerintah desa dikembangkan oleh pemerintah kabupaten/
berkewajiban untuk mempertanggungjawab kota. Pendekatan dalam skala yang lebih kecil
dalam pengelolaannya, desa dituntut untuk ini dibandingkan dengan nasional, bertujuan
akuntabel, bersih dan transparan. Hal ini juga memperkecil hilangnya kewenangan lokal
sejalan dengan amanat UU Nomor 14 tahun berskala desa akibat penyeragaman di tingkat
2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik. nasional.
Dalam UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa

Gambar 3. Filosofi dan Tujuan Dana Desa

MODUL KONSEP DESA CERDAS 25


3. Sistem Informasi Desa Sebuah yang dapat diakses dengan mudah oleh
Pembaharuan Desa masyarakat.

Kewenangan dalam lingkup pengelolaannya, Penggunaan platform digital dalam


pengaturan skala kewajiban penyediaan Sistem Sistem Informasi Desa sebagai dashboard
Informasi Desa dalam lingkup kabupaten juga pemutakhiran data desa menjadi model
bertujuan untuk menjaga prinsip rekognisi pembagaruan desa atau disebut digitalisasi
dan subsidiaritas yang menjadi prinsip UU desa. Berikut ini adalah bagan yang
Desa. Pemerintah daerah (kabupaten/ menunjukkan alur digitalisasi melalui Sistem
kota) berkewajiban untuk mengembangkan Informasi Desa.
Sistem Informasi Desa dan pembangunan Selanjutnya Peraturan Menteri Desa PDTT
kawasan (pasal 86 ayat 3). Kewajiban ini Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pedoman
melekat pada kabupaten/kota, bukan pada Pembangunan Desa dan Pemberdayaan
pemerintah di tingkat nasional (pusat). Sistem Masyarakat Desa, yang bertujuan
informasi desa juga mengandung maksud meningkatkan efektivitas dan efisiensi
bukan sebatas aplikasi, melainkan perangkat pelaksanaan Pembangunan Desa dan
keras, perangkat lunak (aplikasi), jaringan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. Peraturan
sumber daya manusianya. tersebut mengatur secara lebih jelas dan
Salah satu implementasi pengembangan lebih tegas ruang dan praktik penerapan
model desa cerdas adalah mendorong prinsip partisipasi masyarakat desa, inklusi
penyediaan Sistem Informasi Desa (SID) dan akuntabilitas sosial desa, sehingga
yang pada dasarnya mengandung data desa, mendapatkan wujud yang lebih jelas secara
data pembangunan desa, kawasan desa sesuai tujuan pencapaian SDGs Desa.
dan informasi lain yang berkaitan dengan Arah kebijakan pembangunan desa
pembangunan desa. Informasi berkaitan adalah pencapaian tujuan SDGs Desa.
dengan pembangunan kawasan perdesaan Untuk memastikan bahwa setiap desa
juga wajib disediakan oleh pemerintah di merencanakan pembangunan desa selaras
tingkat kabupaten/kota. Informasi-informasi dengan arah kebijakan pembangunan desa
ini dibuka menjadi data atau informasi publik sebagaimana ditetapkan dalam peraturan

26 MODUL KONSEP DESA CERDAS


Bagan 2 Skema Pembaharuan Pembangunan Desa melalui Digitalisasi Desa

tersebut, Kementerian Desa menyediakan


KONSEP DASAR
Sistem Informasi Desa. Sistem Informasi
Desa merupakan sistem pengolahan data
B PENGEMBANGAN
kewilayahan dan data kewargaan di desa MODEL DESA CERDAS
yang dilakukan secara terpadu dengan
mendayagunakan fasilitas perangkat lunak
Implementasi pengembangan model
dan perangkat keras, jaringan, dan sumber
desa cerdas merupakan pembaharuan
daya manusia untuk disajikan menjadi
pembangunan desa melalui pendekatan
informasi yang berguna dalam peningkatan
pemberdayaan melalui pemanfaatan
efektivitas dan efisiensi pelayanan publik
teknologi. Sistem Informasi Desa adalah
serta dasar perumuskan kebijakan strategis
salah satu upaya yang didorong untuk meng-
pembangunan desa.

MODUL KONSEP DESA CERDAS 27


efektifkan pemanfaatan data desa sebagai mekanisme Pembangunan Desa mengalami
basis perencanaan pembangunan desa. perubahan. Dalam Peraturan Menteri Desa,
Secara teknis Sistem Informasi Desa dirancang PDTT Nomor 21 Tahun 2020 ditetapkan
sebagai platform teknologi digital yang siklus pembangunan desa diawali dengan
mampu memberikan rekomendasi prioritas tahap pendataan desa. Data desa menjadi
aspek pembangunan desa berdasarkan input pondasi berikutnya dalam pengelolaan
data obyektif dari setiap desa. Karena data pembangunan desa yang bisa diakselerasi
menjadi basis perencanaan pembangunan dengan pemanfaatan teknologi digital melalui
desa yang selaras dengan arah kebijakan pengembangan model desa cerdas.
SDGs Desa, maka konsekuensinya tahap

Bagan 3 Arah Keterkaitan Desa Cerdas dalam Pembaruan Desa

1. Pengertian dan Tujuan Desa Cerdas peningkatan kualitas layanan dasar serta
Desa cerdas (smart village) adalah konsep pembangunan desa berbasis pemberdayaan
pendekatan pembangunan yang mendorong masyarakat yang inklusif, berkelanjutan melalui
desa untuk melakukan transformasi peningkatan sumber daya manusia dalam
pemanfaatan teknologi, dan ditujukan pemanfaatan teknologi secara efektif untuk

28 MODUL KONSEP DESA CERDAS


mendorong terciptanya solusi pembangunan 2. Prinsip Desa Cerdas
lokal yang inovatif, terbangunnya jejaring desa
cerdas yang melibatkan berbagai pemangku Prinsip desa cerdas menjadi dasar dalam
kepentingan secara berkelanjutan untuk pengembangan model desa cerdas yaitu:
mendorong tercapainya tujuan pembangunan
a. Transformasi Desa Digital: Desa yang
berkelanjutan (SDGs) yang diimplementasikan
dapat memanfaatkan teknologi informasi
dengan ukuran-ukuran lokal melalui SDGs
sesuai dengan tuntutan perkembangan
Desa.
teknologi melalui kemudahan dan
Tujuan pengembangan model desa cerdas kelancaran akses internet untuk membuat
adalah dalam rangka percepatan pem- perubahan bagi desa, berdasarkan satu data
bangunan desa untuk mewujudkan kondisi desa terintegrasi yang mampu memberikan
ideal desa dengan bertransformasi menjadi pelayanan kepada masyarakat, menjadikan
desa yang kuat, mandiri, sejahtera, dan masyarakat cerdas, dan mempermudah
demokratis, melalui pemanfaatan teknologi. akses pasar. Partisipatif: Teknologi
Kegiatan utama desa cerdas terdiri dari: (1) informasi mendorong dan memberi peluang
jejaring desa cerdas seperti pemetaan potensi masyarakat untuk berpartisipasi di dalam
(alam dan sosial), regulasi, infrastruktur dan proses peningkatan kualitas pembangunan
konektivitas, sosialisasi desa cerdas, jejaring desa dan kualitas pemanfaatan Dana Desa.
kemitraan desa cerdas keterlibatan pemangku b. Inklusif: pemanfaatan teknologi informasi
kepentingan, literasi digital, sistem inovasi yang dapat diakses dan membantu
desa (inovasi desa berbasis lokal, sistem semua lapisan masyarakat dari perbedaan
aplikasi dan integrasi data); (2) program latar belakang dan karakteristik dalam
pendamping digital (digital ambasador) seperti mendapatkan pelayanan pemerintah
pendamping digital/kader digital, ruang digital Desa, serta memanfaatkan platform digital
desa, proses inovasi desa, pengelolaan desa berbasis lokal sebagai tahapan awal dalam
cerdas; (3) monitoring, evaluasi, pelaporan: pengembangan desa cerdas transformasi
monitoring, evaluasi dan pelaporan, kriteria/ digital desa menjadi bagian dari
tolak ukur keberhasilan dalam purwarupa dinamika global.
hingga scale up.

MODUL KONSEP DESA CERDAS 29


c. Kreatif : Masyarakat dan Pemerintah masyarakat desa, pemda, pemerintah pusat
Desa mempunyai kreativitas dalam dan pihak swasta agar terbentuk ekosistem
memanfaatkan Teknologi Informasi yang baik dan terciptanya pengembangan
untuk lebih produktif dan meningkatkan yang berkelanjutan (SDGs)(Balilatfo, 2021).
kesejahteraan. Keberlanjutan program ini diharapkan dapat
d. Inovatif: Teknologi informasi memberikan berkontribusi pada SDG’s yang tercermin pada
akses masyarakat dan Pemerintah Desa enam pilar yaitu Ekonomi Cerdas, Masyarakat
mampu berinovasi untuk mengembang- Cerdas, Kehidupan Cerdas, Mobilitas Cerdas,
kan potensi desa dan meningkatkan Tata Kelola Cerdas dan Lingkungan Cerdas.
kesejahteraan.
e. Kolaboratif: Teknologi Informasi menjadi-
4. Pelaksanaan desa cerdas dapat dalam
kan Desa mampu membangun jejaring
Enam (6) pilar Desa Cerdas.
dan kerja sama di desa (Pemerintah desa,
Adapun Enam (6) pilar Desa Cerdas yang
masyarakat dan pelaku usaha) dengan
dimaksud adalah sebagai berikut:
berbagai pemangku kepentingan untuk
meningkatkan kualitas pembangunan Masyarakat Cerdas, yaitu investasi dalam
desa. keterampilan dan pengetahuan dasar dalam
f. Terintegrasi dan Berkelanjutan : Adanya pemanfaatan internet secara efektif untuk
satu data desa terintegrasi sebagai dasar meningkatkan kreativitas dan kesejahteraan.
penyusunan kebijakan perencanaan Masyarakat yang mampu mengoptimalkan
pembangunan Desa dan memastikan modal sosial yang dimilikinya untuk
keberlanjutan capaian 6 pilar Desa mendayagunakan dan memperkuat lembaga
Cerdas. sosial desa, semangat keswadayaan, dan
pemberdayaan kelompok perempuan dan
3. Enam (6) Pilar dan Dimensi Desa kelompok marjinal lainnya.
Cerdas Ekonomi Cerdas, di mana teknologi digital
Desa Cerdas membutuhkan keterlibatan menjadi alat bantu dalam membuka akses
berbagai pemangku kepentingan mulai dari pasar dan informasi, serta jalur produksi

30 MODUL KONSEP DESA CERDAS


Gambar 4 Enam (6) Pilar dan Dimensi Desa Cerdas (Smart village)

dan distribusi. Tata kelola ekonomi desa kapasitas kelembagaan desa, dan kapasitas
yang ditopang oleh kelembagaan ekonomi penyelenggaraan pelayanan dasar yang
yang kuat dan kesetaraan akses atas sumber memadai. Smart Government terdiri dari
daya ekonomi desa, berorientasi pada beberapa sub aspek (indikator), yaitu:
kebermanfaatan yang dinikmati bersama Penyelenggaraan pelayanan dasar, Kapasitas
dan mempertimbangkan prinsip-prinsip kelembagaan desa dan Kapasitas aparatur
keberlanjutan desa

Tata Kelola Cerdas, atau di mana Lingkungan Cerdas, di mana teknologi digital
teknologi digital mendukung tersedianya mendukung tujuan kelestarian lingkungan
layanan dasar secara efektif dan layanan melalui konservasi dan peningkatan kesadaran
publik; Tata kelola pemerintahan yang mempromosikan pemanfaatan sumber daya
menekankan pada kapasitas aparatur desa, alam yang lestari dan efisien. Tata kelola

MODUL KONSEP DESA CERDAS 31


lingkungan alam (air, udara, lahan) desa Praktik baik yang dilakukan hingga saat ini,
mengedepankan prinsip-prinsip kelestarian dari 6 (enam) pilar desa cerdas, terdapat tiga
dan daya tanggap terhadap pencegahan dan (3) pilar diantaranya menjadi pilar utama, yakni
penanggulangan risiko bencana. Lingkungan pilar pemerintahan cerdas, masyarakat cerdas
cerdas berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dan ekonomi cerdas. Tiga pilar ini menurut
masyarakat lokal, seperti informasi konsumsi berbagai literatur dan praktik baik di lapangan
energi dan paparan polusi; keterlibatan merupakan pilar yang memiliki kontribusi
masyarakat dalam aktivitas lingkungan yang besar dalam mendorong ekonomi desa.
maupun dalam pengelolaan energi terbarukan Secara visual dapat dilihat pada gambar 5.
dan penggunaan teknologi inovatif yang
berdampak secara keberlanjutan. 5. Pendampingan Desa Cerdas
Kehidupan Cerdas, atau kesejahteraan,
Fasilitasi pengembangan model desa
difokuskan pada investasi pengembangan
cerdas, dilaksanakan dengan pendekatan
sumber daya manusia dan sosial- budaya.
pembangunan partisipatif, yang dilakukan
Sehingga tercipta kualitas hidup dalam hal
melalui strategi pemberdayaan masyarakat.
ketersediaan dan kualitas pelayanan publik,
Sebagaimana Undang-Undang Desa Pasal
seperti budaya, pendidikan, kesehatan,
112 ayat (4) memandatkan pemberdayaan
keselamatan, perumahan, dll. Kehidupan
masyarakat desa dilaksanakan dengan
cerdas berkualitas mendukung kehidupan
pendampingan dalam perencanaan,
masyarakat dan inklusi sosial di desa.
pelaksanaan, dan monitoring kegiatan.
Mobilitas Cerdas, atau di mana teknologi Kegiatan desa cerdas melibatkan pendamping
digital dapat meningkatkan keterhubungan teknis yaitu duta digital yang mempunyai
daerah pedesaan dengan wilayah-wilayah lain keahlian di bidang teknologi informasi
di Indonesia. kemudahan akses bagi warga dan pemberdayaan masyarakat berbasis
mendapatkan pelayanan seperti ketersediaan teknologi di desa yang menjembatani dan
infrastruktur TIK maupun sistem transportasi atau memfasilitasi pengembangan model
yang inovatif dan aman. desa cerdas bekerja sama berbagai pihak

32 MODUL KONSEP DESA CERDAS


Gambar 5 Bisnis Model Tata Kelola Desa Cerdas dalam Praktik

Contoh Praktik Pemanfaatan Teknologi Pada Desa Cerdas


Desa Cibiruwetan Kabupaten bandung Pemanfaatan TIK untuk pemerintahan, ekonomi desa dan
masyarakat desa yaitu ruang komunitas (Radio/KIM), layanan pemerintahan ( layanan administrasi
desa, lapor BPD, Keterbukaan Informasi dll), Sistem transaksi elektronik Pasar Desa dan Mitra
BUMDEs Mawa Raharja.
Desa Lamahu Kec. Bulango Selatan Bone Bolango Gorontalo mengembangkan layanan Command
Center /respons cepat berbasis android untuk Layanan Masyarakat dengan pemasangan wifi, cctv,
lampu otomatis, Sensor cahaya/gerak dan Aplikasi Panic Button untuk layanan keamanan, kesehatan,
dan pelayanan pengurusan berkas kependudukan atau keterangan surat izin.

Berbagai praktik baik lainnya akan dijelaskan pada pokok bahasan 2 dan 3 modul ini

MODUL KONSEP DESA CERDAS 33


terkait, serta menumbuhkan kader digital d. tenaga ahli pemberdayaan masyarakat
di desa sebagai local champion di desa yang yang bertugas meningkatkan kapasitas
mampu mendorong pengetahuan masyarakat tenaga pendamping dalam rangka
desa berbasis teknologi lebih produktif sesuai penyelenggaraan pemerintahan desa,
kebutuhan dan potensi di desa. pelaksanaan pembangunan desa,
pembinaan kemasyarakatan desa, dan
Selanjutnya pada Peraturan Pemerintah
pemberdayaan masyarakat desa.
Nomor 47 Tahun 2015 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun Pendamping desa cerdas merupakan
2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- pendamping teknis sebagaimana pasal 129
Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
Pasal 129 dijelaskan: Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan
a. tenaga pendamping lokal desa yang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
bertugas di desa untuk mendampingi desa
2014 Tentang Desa. Pendamping teknis
dalam penyelenggaraan pemerintahan
desa cerdas dalam proses pengembangan
desa, kerja sama desa, pengembangan
model desa cerdas dilakukan oleh duta digital
BUM Desa, dan pembangunan yang
yang mempunyai keahlian/expert di bidang
berskala lokal desa;
teknologi informasi dan komunikasi dan
b. tenaga pendamping desa yang bertugas dibantu oleh kader digital yang ditunjuk dan
di kecamatan untuk mendampingi desa ditetapkan melalui mekanisme musyawarah
dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.
desa, kerja sama desa, pengembangan
BUM Desa, dan pembangunan yang Adapun uraian tugas dan tanggung jawab
berskala lokal desa; pendamping digital dan kader digital desa
adalah sebagai berikut :
c. tenaga pendamping teknis yang bertugas
a. Pendamping Digital (Duta Digital)
di kecamatan untuk mendampingi desa
dalam pelaksanaan program dan kegiatan 1) Melakukan pendampingan wilayah
sektoral; dan desa sebanyak 10 desa untuk setiap
pendamping digital.

34 MODUL KONSEP DESA CERDAS


2) Melakukan sosialisasi program dan 10) Melaporkan pelaksanaan kegiatan desa
pendekatan desa cerdas. cerdas secara berkala dalam bentuk
3) Bekerja sama dengan kader dalam laporan monitoring dan evaluasi.
mengelola ruang komunitas digital di
desa desa di mana digital ambassador 2. Kader Digital
bertugas. 1) Menjadi garda terdepan (frontliners)
4) Melakukan pelatihan dan semua aplikasi digital yang digunakan
pendampingan kader digital tingkat di desa.
desa. 2) Melakukan sosialisasi desa cerdas di
5) Memfasilitasi kader, pemerintah tingkat desa.
dan masyarakat desa dalam 3) Menjalankan fungsi koordinasi
mengembangkan dan meng- dengan para pemangku kepentingan
implementasikan proyek komunitas desa cerdas di tingkat desa hingga
dalam program desa cerdas. kabupaten.
6) Mendukung kemitraan dengan jaringan 4) Melaksanakan pemetaan desa
desa cerdas untuk mendapatkan cerdas, termasuk pemetaan sosial,
bantuan teknis (misalnya pelatihan) pemanfaatan teknologi di desa,
ataupun non-teknis (misalnya Finansial). ketersediaan infrastruktur (ruang
7) Mendukung desa untuk berjejaring komunitas dan wifi gratis) dan tingkat
satu sama lain, untuk berbagi inovasi literasi digital masyarakat.
dan pembelajaran. 5) Memberikan pelatihan literasi digital
8) Meningkatkan kerja sama dengan kepada pemerintah dan masyarakat
pemerintah daerah kabupaten/kota desa.
untuk pemberian layanan publik yang 6) Memfasilitasi pemerintah dan
berorientasi pada tingkat kepuasan masyarakat dalam perencanaan dan
masyarakat. pelaksanaan kegiatan pembangunan
9) Memberikan pendampingan teknis desa berbasis digital melalui proses co-
dan supervisi kepada para kader desa design.
digital.

MODUL KONSEP DESA CERDAS 35


7) Mendampingi dan memastikan kegiatan 8) Membantu pendamping digital dalam
desa cerdas dilembagakan melalui SK mendokumentasikan kegiatan dan
Kepala Desa dan memasukkan kegiatan praktik-praktik baik desa cerdas di
ke dalam RKP Desa dan APB Desa. desanya.

OUTPUT DUTA
1. Modul-modul pelatihan untuk Master of
DIGITAL Trainer, Digital, Ambassador Kader Desa
Digital, Pemerintah Desa dan Masyarakat
terkait pengembangan Desa Cerdas dan
pemanfaatan teknologi untuk pembangunan
2. Penunjukan Kader Digital Desa
3. Terlaksananya pelatihan Kader Desa Digital,
Pemerintah dan Masyarakat Desa
4. Terlaksananya fasilitasi co-design perencanaan
pengembangan desa cerdas yang inklusif,
partisipatif dan berkelanjutan
5. Pemanfaatan data desa untuk perencanaan
dan pengambilan keputusan pembangunan
desa serta peningkatan pelayanan public
6. Munculnya kegiatan-kegiatan pembangunan
desa berbasis digital yang inovatif
7. Meningkatnya partisipasi masyarakat dan
keterlibatan perempuan dalam perencanaan
dan pelaksanaan Desa Cerdas

36 MODUL KONSEP DESA CERDAS


OUTPUT KADER 1. Dokumen pemetaan potensi desa dan
prioritas literasi digital masyarakat sebagai
DIGITAL bahan penyusunan rencana kegiatan desa
yang akan dirumuskan dalam RKPDes dan/
atau APBDes;
2. Dokumentasi pelaksanaan sosialisasi
dan koordinasi Desa Cerdas dengan para
pemanngku kepentingan di tingkat desa
berupa foto dan/atau video;
3. Rencana kerja Kader Digital Desa terkait
kegiatan Desa Cerdas;
4. Dokumentasi operasional ruang komunitas
digital berupa foto dan/atau video;
5. Dokumentasi praktik-praktik terbaik Desa
Cerdas;
6. Laporan bulanan dan periodik

MODUL KONSEP DESA CERDAS 37


pembangunan yang bias perkotaan (urban
PEMBERDAYAAN
C MASYARAKAT DESA bias). Kota merupakan pusat pemerintahan,
pelayanan publik, industri, jasa, perdagangan,
BERBASIS TEKNOLOGI keuangan dan pusat pertumbuhan.
Sebaliknya desa merupakan ranah pertanian
dan perkampungan yang selalu identik
Pemberdayaan masyarakat pada dasarnya dengan keterbelakangan, ketertinggalan dan
merupakan proses memampukan masyarakat kemiskinan. Desa menghadapi kekurangan
desa untuk mencapai tujuannya berdasarkan input dan output pertumbuhan sehingga
atas potensi dan berbagai sumberdaya lokal merupakan sumber dan hulu kemiskinan.
yang ada di wilayah sasaran pendampingan. (Bappenas 2007) Desa menghadapi
keterbatasan dalam hal infrastruktur,
transportasi, komunikasi, dan lain sebagainya
1. Lingkar Ketidakberdayaan Masyarakat
yang membuat desa terisolasi dari kemajuan
Desa
dan pertumbuhan. Karena ketimpangan itu
Selama ini terdapat ketimpangan antara kota menjadi “daya tarik” dan desa menjadi
perkotaan dan perdesaan, karena “daya dorong” urbanisasi orang desa ke kota.

Bagan 4. Lingkaran
ketidakberdayaan
masyarakat Desa

38 MODUL KONSEP DESA CERDAS


Berbagai permasalahan dan kondisi didesa 2. Fungsi Pendampingan Dalam
menjadi lingkaran ketidakberdayaan Pemberdayaan
sebagaimana diilustrasikan gambar 2. Sumber
Untuk itu Pendamping Desa harus
kesenjangan tersebut dipengaruh adanya
menguasai hakekat dan tujuan dilakukannya
kesenjangan akses informasi dan kesenjangan
pembangunan desa secara partisipatif, agar
pengetahuan
dalam proses fasilitasinya lebih meyakinkan
Peran pendampingan, sangat strategis untuk dan menyentuh kesadaran substansial dari
memberikan pembelajaran kepada semua komponen masyarakat. Selain itu Pendamping
pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Desa juga harus menguasai berbagai metode
pembangunan desa, agar partisipasi masya- dan alat dalam proses fasilitasi pembangunan
rakat dalam pembangunan desa semakin desa partisipatif, sehingga memudahkan
berkualitas. Partisipasi berkualitas adalah dalam mengkaji masalah dan potensi yang ada
partisipasi yang melibatkan masyarakat dalam di desa.
setiap tahapan pembangunan desa dengan
Pemberdayaan masyarakat Desa bertujuan
penuh “kesadaran”.
memampukan Desa dalam melakukan

Bagan 5 Pendampingan Desa Cerdas dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa

MODUL KONSEP DESA CERDAS 39


aksi bersama sebagai suatu kesatuan tata secara berjenjang sesuai dengan kebutuhan.
kelola Pemerintahan Desa, kesatuan tata Pendampingan masyarakat Desa secara teknis
kelola lembaga kemasyarakatan Desa dan dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat
lembaga adat, serta kesatuan tata ekonomi daerah kabupaten/kota dan dapat dibantu
dan lingkungan. Selanjutnya, pada Pasal 128 oleh tenaga pendamping profesional, kader
disebutkan: Pemerintah dan pemerintah pemberdayaan masyarakat Desa, dan/atau
daerah menyelenggarakan pemberdayaan pihak ketiga.
masyarakat Desa dengan pendampingan

2. Pengorganisian (Community
Peran Duta Digital dan Kader Organizing): pengorganisian
Digital Dalam Pemberdayaan masyarakat melalui dinamisasi
Masyarakat organisasi lokal desa dan antar
1. Kaderisasi: Pembentukan dan desa
pemeliharaan kader sebagai 3. Pembelajaran Sosial: Pelatihan
penggerak pembangunan dan masyarakat melalui “learning by
pemberdayaan masyarakat capacity” dan “learning by doing”
desa. pembelajaran dari pengalaman,
praktek & kerja nyata

3. Teknologi Sebagai Tools Pemberdayaan Keinginan tersebut kemudian didorong


Masyarakat Desa (Pembelajaran Kritis) oleh pemerintah desa sebagai cara untuk
memberikan pembinaan dan pemberdayaan
Pengembangan Desa Cerdas harus dipahami
agar terwujud peningkatan kesejahteraan
sebagai kondisi yang menunjukan adanya
dan kualitas hidup masyarakat. Sehingga
dorongan dari bawah, yaitu dari masyarakat
pemanfaatan teknologi informasi dijadikan
untuk lebih bisa menggali potensi dan
sebagai alat atau “tools” dalam upayanya
meningkatkan kapasitas yang dimilikinya.
mewujudkan keinginan tersebut dan bukan

40 MODUL KONSEP DESA CERDAS


sebagai tujuan atau “goals”. intensif, sehingga pendamping menjadi
Pengembangan Model Desa Ceras (Smart bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam
village) harus dipahami sebagai upaya membangun kesadaran masyarakat desa
pemberdayaan, penguatan kelembagaan, terhadap pencapaian tujuan bersama,
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pendampingan berbassis teknologi bukan
perdesaan yang didasarkan atas pemanfaatan membawa teknologi baru kedesa, melainkan
teknologi informasi. Hal ini didasarkan kepada hanya memerankan fungsi jembatan
realitas bahwa pengembangan smart village kebutuhan dengan gagasan masyarakat sesuai
dihadapkan kepada lokalitas nilai, tradisi, dan dengan kebutuhan bersama yang disepakati
budaya yang ada di desa. dalam musyawarah. Sehingga pemanfaatan
teknologi dirasakan manfaatnya oleh semua
Proses pemberdayaan harus benar-benar
pihak di desa tanpa kecuali.
dijalankan dengan pendampingan yang

Gambar 6. Ilustrasi alur adopsi inovasi dalam masyarakat desa

MODUL KONSEP DESA CERDAS 41


Gambar 6 diatas adalah ilustrasi alur dihadapi, termasuk kebutuhan teknologi
pembelajaran dimasyarakat desa, yang dalam menerapkan model desa cerdas.
mengedankan proses saling belajar antar
Dampak pembelajaran kritis dalam proses
warga masyarakat, selanjutnya melakukan
pemberdayaan dapat menciptakan kesadaran
kajian bersama dan kemudian menerapkan
kebutuhan telknologi sebagai tools yang
hasil proses belajar bersama.
sesuai dengan kebutuhannya. Dalam
Dalam Proses pendampingan penerapkan
rangka mewujudkan kedaulatan desa dalam
pembelajaran bagi masyarakat desa
mewujudkan demokratisasi di desa. Proses
dan pelaku lainnya dalam mendorong
demokratisasi menjadi penopang utama desa
penerapan desa cerdas, dilakukan melalui
cerdas karena akan menciptakan peran aktif
bentuk pembelajaran kritis yaitu dengan
masyarakat dan untuk meminimalisasi adanya
pendekatan pemikiran Paulo Freire “Problem
kecenderungan kekuasaan yang terpusat.
Posing Methode”, yaitu pembelajaran yang
membangkitkan kesadaran terhadap Pembelajaran kritik dapat didorong melalui
realitas atau masalah yang dihadapi bersama, pengembangan Teknologi Informasi dan
sehingga inisiasi terhadap inovasi teknologi Komunikasi (TIK) yang akan mendorong
sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa partisipasi aktif masyarakat, inklusif,
dan menjawab permasalahan yang sedang transparansi dan akuntabilitas, sehingga hal
dihadapi desa ( Pramudya Wahyu, 2005). itu menjadi prasyarat utama demokratisasi
di desa. Mekanisme pengambilan keputusan
Pembelajaran kritis dilakukan bersama
tidak lagi bersifat top-down namun bottom-
masyarakat melalui proses aksi dan refleksi
up. Melalui demokratisasi maka kreativitas
yang berulang dalam menyelesaikan
dan inovasi dari warga dapat masyarakat
permasalahan yang dihadapi bersama. Pada
berkembang.
setiap aksi dari proses pembelajaran bersama
senantiasa akan menjadi bahan refleksi Dalam menciptaka demokrasi desa UU Nomor
atau perenungan terhadap setuap aksi yang 6 Tahun 2014 tentang Desa membuka peluang
dilakukan, hingga diketemukan gagasan yang bagi upaya pembelaan dan penguatan hak-
mampu dalam membantu kemudahan atau hak perempuan (dan anak) di desa. Pada Pasal
pemudah cara dalam setiap masalah yang 54 tentang musyawarah desa, menyebutkan

42 MODUL KONSEP DESA CERDAS


Gambar 7. Model Pembelajaran
Kritis dalam Pendampingan
Masyarakat

pentingnya keterwakilan unsur masyarakat bersifat strategis dalam penyelenggaraan


dalam pelaksanaan Musyawarah Desa Pemerintahan Desa. Unsur masyarakat
sebagai forum permusyawaratan tertinggi yang dimaksud antara lain adalah kelompok
di desa untuk memusyawarahkan hal yang perempuan.

“Desa Melung juga memfasilitasi pemberdayaan perempuan, khususnya untuk


meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dilakukan melalui pelatihan membuat
hantaran pengantin. Harapannya, kegiatan ini akan berdampak pada penguatan ekonomi.
Untuk menghindari dominasi dan monopoli kelompok tertentu dalam musyawarah desa,
Pemerintah Desa Melung menginiasi forum-forum alternatif yang biasanya dilakukan di
siang hari. Misalnya melalui forum-forum RT dan PKK”.

Forum ini difasilitasi untuk menetaskan ide kegiatan yang sesuai dengan permasalahan,
peluang dan kebutuhan masyarakat desa berdasarkan kepentingan kelompok
perempuan. Selain itu kaum perempuan di Desa Melung aktif memanfaatkan Community
Acces Point ( CAP ) yang ada ruangan khusus di Balai Desa yang menyediakan komputer
dan jaringan internet yang dimanfaatkan kaum perempuan di desa untuk mencari
resepberbagai olahan makanan, pengemasan produk kelompok perempuan, dll

MODUL KONSEP DESA CERDAS 43


4. Pemberdayaan Masyarakat Dalam • Lembaga Adat Desa;
Pedoman Pembangunan dan • badan usaha milik Desa;
Pemberdayaan Masyarakat Desa • badan kerja sama antar Desa;
• pelaksana yang disepakati dalam hal
Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah kerja sama Desa dengan Pihak Ketiga
upaya mengembangkan kemandirian
• Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa;
dan kesejahteraan masyarakat dengan dan
meningkatkan pengetahuan, sikap,
• Unsur masyarakat individual dan/atau
keterampilan, perilaku, kemampuan, kelompok masyarakat.
kesadaran, serta memanfaatkan sumber
daya melalui penetapan kebijakan, program, b. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
kegiatan dan pendampingan yang sesuai
Pemberdayaan Masyarakat Desa
dengan esensi masalah dan prioritas
oleh pemerintah pusat dan/atau
kebutuhan masyarakat Desa (Peraturan
pemerintah daerah dilakukan sesuai
Menteri, PDTT No 21 Tahun 2020 Tentang
dengan kewenangannya. Pemberdayaan
Pedoman Pembangunan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa dilakukan oleh:
Masyarakat Desa )
• pemerintah pusat melalui kementerian
Pemberdayaan Masyarakat Desa dilakukan dan/atau lembaga pemerintah
oleh: nonkementerian; dan
• pemerintah daerah provinsi dan/
a. Desa; atau pemerintah daerah kabupaten/
Pemberdayaan Masyarakat Desa yang kota melalui perangkat daerah yang
dilakukan oleh Desa dilakukan sesuai melaksanakan urusan pemerintahan
bidang pembangunan dan
kewenangan berdasarkan hak asal usul
pemberdayaan Masyarakat Desa.
dan kewenangan lokal berskala Desa.
Pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh: Pemberdayaan Masyarakat Desa dapat
• Pemerintah Desa; dibantu pendamping profesional yang
• BPD; dikontrak oleh pemerintah pusat dan/atau
• Lembaga Kemasyarakatan Desa; pemerintah daerah.

44 MODUL KONSEP DESA CERDAS


c. Pihak Lain • Penguatan budaya Desa adaptif.
Pemberdayaan Masyarakat Desa yang
dilakukan oleh pihak lain merupakan e. Pengembangan Kapasitas Masyarakat
wujud peran serta masyarakat sipil dalam dan Pemerintahan Desa dalam
Pendampingan Desa. Pemberdayaan Pembangunan Desa. Pengembangan
Masyarakat Desa dilakukan oleh: kapasitas dilaksanakan melalui:
• Lembaga professional. • Pendidikan, pelatihan, dan
• Asosiasi profesi. pembelajaran;
• Organisasi masyarakat sipil. • Penyuluhan; dan
• Lembaga swadaya masyarakat. • Pendampingan Desa.
• Perguruan tinggi dan/atau lembaga f. Pengembangan Kapasitas Masyarakat dan
pendidikan lain.
Pemerintah Desa Dalam Pembangunan
• Organisasi kemasyarakatan, termasuk
organisasi keagamaan, organisasi • Pendidikan, pelatihan, dan pembelajaran
sosial, organisasi kepemudaan, Pendidikan, pelatihan, dan pem-
organisasi wanita, organisasi atau belajaran difokuskan pada peningkatan
kelompok seni budaya.
pengetahuan, keterampilan, dan sikap
• Perusahaan dan/atau badan usaha mengenai upaya pencapaian SDGs
lain. Desa dengan materi pembelajaran
d. Program dan/atau kegiatan mengenai:
Pemberdayaan Masyarakat Desa - Kebijakan SDGs Desa;
meliputi: - Pendataan Desa;
• Pengembangan kapasitas masyarakat - Sistem Informasi Desa;
dan Pemerintahan Desa dalam - Tata kelola Pemerintahan Desa;
Pembangunan Desa; - Tata kelola Pembangunan Desa.
• Penegakan hak dan kewajiban Desa - Alih pengetahuan dan teknologi
serta masyarakat Desa; tepat guna.
• Penguatan kelembagaan Desa dinamis;
dan

MODUL KONSEP DESA CERDAS 45


• Pendidikan, pelatihan, dan pembelajaran keterampilan, dan sikap mengenai
dilakukan dengan cara: upaya pencapaian SDGs Desa.
- Pelatihan dalam kelas. Pendampingan Desa dilakukan
- Pembelajaran mandiri. dengan cara:
- Komunitas pembelajar berupa a) Pendampingan kepada
kelompok belajar dan/atau kelompok Pemerintah Desa dan badan
diskusi. permusyawaratan Desa dalam
- Mentoring. mengelola kegiatan Pendataan
- Sekolah lapang. Desa, perencanaan, pelaksanaan,
- Studi banding. dan pengawasan Pembangunan
- Pemagangan. Desa, kerja sama antar Desa, dan
- Pembelajaran jarak jauh. kerja sama Desa dengan pihak
- Cara pembelajaran lainnya sesuai ketiga serta pembentukan dan
kondisi objektif Desa. pengembangan badan usaha
milik Desa dan/atau badan usaha
• Penyuluhan
milik Desa Bersama difokuskan
Penyuluhan difokuskan pada
pada upaya pencapaian SDGs;
peningkatan pengetahuan, keteram-
b) Pendampingan Desa untuk
pilan, dan sikap mengenai upaya
berpartisipasi aktif dalam
pencapaian SDGs Desa. Penyuluhan
Pembangunan Desa difokuskan
dilakukan dengan cara:
pada upaya mewujudkan SDGs
- ceramah;
Desa; dan
- simulasi;
c) meningkatkan kualitas
- praktek lapang; dan
Pemerintahan Desa dan kualitas
- cara penyuluhan lainnya yang sesuai
partisipasi masyarakat Desa
kondisi objektif Desa.
melalui mentoring, pembelajaran
• Pendampingan secara mandiri, dan/atau pem-
Pendampingan Desa difokuskan belajaran melalui komunitas
pada peningkatan pengetahuan, pembelajar.

46 MODUL KONSEP DESA CERDAS


Untuk mendorong tujuan pendampingan, - ketahanan sosial masyarakat Desa
maka berbagai upaya dasar dilakukan dan perdesaan;
sebagai bagian dalam proses - kaderisasi masyarakat Desa;
pemberdayaan yaitu melalui penegakan - advokasi kewenangan dan regulasi
hak dan kewajiban Desa serta masyarakat Desa;
desa, Penguatan Kelembagaan Desa dan - konsolidasi partisipasi masyarakat
Penguatan budaya desa yang adaftif. Desa; dan
- penguatan kerja sama antar Desa,
• Penegakan hak dan kewajiban Desa kerja sama Desa dengan pihak
serta masyarakat Desa difokuskan ketiga, dan jaringan social.
pada upaya pencapaian SDGs Desa.
Penegakan hak dan kewajiban Desa • Penguatan budaya Desa adaptif
serta masyarakat Desa dilaksanakan difokuskan pada upaya pencapaian
melalui: SDGs Desa. Penguatan budaya Desa
adaptif dilakukan melalui:
- pengembangan paralegal;
- pengembangan modal sosial
- bantuan hukum; budaya Desa dan perdesaan;
- advokasi kebijakan; - pengembangan Desa inklusif dan
- pengembangan akuntabilitas sosial; desa adat;
- pengembangan keterbukaan - swakelola Pembangunan Desa;
informasi Pembangunan Desa; dan - pemajuan kebudayaan Desa;
pengembangan jurnalisme warga. - pemberdayaan masyarakat adat;
- Pemberdayaan Masyarakat Desa
• Penguatan kelembagaan Desa berbasis adat dan budaya; dan
difokuskan pada upaya pencapaian - peningkatan peran Lembaga
SDGs Desa. Penguatan kelembagaan Kemasyarakatan Desa dan
Desa dinamis dilaksanakan melalui: Lembaga Adat Desa

MODUL KONSEP DESA CERDAS 47


Telecommunication Union (ITU) telah
HUBUNGAN DESA
D CERDAS DALAM mendesain cetak biru (Blue Print) untuk
pengembangan Desa Cerdas. Dalam Blueprint
PENCAPAIAN SDG’s tersebut, ITU mengaitkan antara konsep Desa
DESA Cerdas dengan Sustainable Development
Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan
Berbagai negara sudah mengembangkan Berkelanjutan yang dikenal dengan SDG-
konsep Desa Cerdas. Dalam The International Smart village

Gambar 8. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) Desa

48 MODUL KONSEP DESA CERDAS


Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Terbarukan, Pertumbuhan Ekonomi
(Sustainable Development Goals/SDGs) Desa Merata, Infrastruktur dan Inovasi Desa
dalam konteks Desa dengan ukuran- sesuai Kebutuhan, Desa Tanpa Kesenjangan,
ukuran lokal desa disusun melalui SDGs Kawasan Permukiman Desa Aman dan
Desa. Melalui pendekatan SDGs Desa akan Nyaman, Konsumsi dan Produksi Desa Sadar
memperoleh relevansinya, yaitu menyiapkan Lingkungan, Desa Tanggap Perubahan Iklim,
pembangunan desa secara total: pematangan Desa Peduli Lingkungan Laut, Desa Peduli
konsep, dukungan kebijakan dan Lingkungan Darat, Desa Damai Berkeadilan,
Kemitraan untuk Pembangunan Desa,
kelembagaan, serta pendataan detail dari
Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa
dalam desa. Desa berkesempatan mengatasi
Adaptif ( Halim Iskandar. 2020 )
ketertinggalan karena SDGs Desa wajib
menjangkau semua warga (no one left Sebagai catatan khusus, digagas SDGs Desa
behind), segenap lingkungan desa, serta wajib ke-18: Kelembagaan Desa Dinamis dan
mempertahankan ragam kearifan setempat. Budaya Desa Adaptif. Ini tujuan pembangunan
yang benar-benar baru, sebagai refleksi
SDGs Desa berturut-turut mencakup tujuan
menjaga sejarah, budaya, dan lembaga asli
sebagai berikut Desa Tanpa Kemiskinan,
desa-desa di Indonesia. Dengan inilah narasi
Desa Tanpa Kelaparan, Desa Sehat dan
akbar pembangunan diturunkan ke dalam
Sejahtera, Pendidikan Desa Berkualitas,
konteks mikro desa. Berikut ini hubungan pilar
Keterlibatan Perempuan Desa, Desa Layak
dan dimensi desa cerdas dalam mendorong
Air Bersih dan Sanitasi, Desa Berenergi Bersih
pencapaian tujuan SDGs Desa.

MODUL KONSEP DESA CERDAS 49


Tabel 3. Hubungan Pilar dan Dimensi Desa Cerdas dengan Pencapaian SDGs

Pilar Desa Keterkaitan dengan


No Tema Dimensi Contoh
Cerdas SDG
1 Masyarakat Keterampilan Program-program literasi SDG 1- Tidak ada
digital untuk meningkatkan kemiskinan
keterampilan SDG 5-
Kreativitas Menggunakan keterampilan Kesetaraan Gender
untuk meningkatkan SDG 10-
kreativitas online dan offline Mengurangi
Inklusi Meningkatkan akses internet ketidaksetaraan
yang lebih inklusi
2 Ekonomi Budaya berusaha Start-ups dan inovasi SDG-8 Usaha
Cerdas dan inovasi yang layak dan
Produktivitas Teknologi untuk pertumbuhan
Meningkatkan efisiensi dan ekonomi
produktivitas
Akses ke pasar Platform E-Commerce
3 Tata Kelola Keterbukaan Pengumpulan dan SDG 16 –
Cerdas penggunaan data yang Perdamaian, Keadilan,
mudah diakses oleh Kelembagaan yang
masyarakat kuat
Infrastruktur Investasi dalam digitalisasi SDG 17 –
kantor dan fassilitas Kerjasama dalam
pemerintahan
Administrasi Meningkatkan efisiensi
layanan warga negara dan
administrasi publik
Layanan Online Meningkatkan akses
terhadap layanan public
melalui teknologi

50 MODUL KONSEP DESA CERDAS


Pilar Desa Keterkaitan dengan
No Tema Dimensi Contoh
Cerdas SDG
4 Lingkungan Pengelolaan SDA Meningkatkan pengetahuan SDG 6 – Air bersih
Cerdas berkelanjutan dan efisiensi konservasi dan sanitasi
dan terintegrasi SDG 7 – Energi
Pembangunan Meningkatkan efisiensi yang bersih dan
daerah penggunaan tanah dan air terjangkau
berkelanjutan SDG 13 – Aksi cuaca
SDG 14 – Kehidupan
bawah air
SDG 15 –Kehidupan
di
permukaan tanah
5 Kehidupan Pendidikan Platform Pendidikan dan SDG 3 –Kesehatan
Cerdas pembelajaran online yang baik dan
kesejahteraan
Kesehatan Pengobatan jarak jauh
SDG 4- Kualitas
(Telemedicine) dan
Pendidikan
meningkatkan upaya
SDG 18-
pelacakan kesehatan
Kelembagaan desa
preventif
Sosial Budaya Meningkatkan pengetahuan dinamis dan budaya
budaya dan jaringan sosial desa adaptif
6 Mobilitas Infratsruktur Pembangunan fisik dari SDG 9 – Industri,
Cerdas infrastruktur digital inovasi dan
Jaringan Aplikasi untuk koneksi infrastuktur
person to person
Layanan warga Pelayanan menghubungkan
masyarakat dengan pemdes

MODUL KONSEP DESA CERDAS 51


Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan dan Pemberdayaan
memiliki kesesuaian dalam konsep Desa Masyarakat Desa
Cerdas, karena konsep Desa Cerdas dibangun 4. Iskandar, A H. 2020. SDGs Desa Percepatan
atas prinsip yang sejalan dengan SDGs, yaitu Pencapaian Tujuan Pembangunan Nasional
prinsip keberlanjutan, kesetaraan dan inklusif Berkelanjutan. Yayasan Obor Indonesia
Jakarta
baik dalam kegiatan ekonomi, pemerintahan,
5. Rachman, ZM, et.al,.2007. Memberdayakan
masyarakat dan lingkungan. Berdasarkan
Masyarakat dengan Mendayagunakan
pilar dan dimensi kegiatan sudah sangat jelas
Telecenter, Jakarta: Bappenas dan UNDP
relevansi desa cerdas dengan pencapaian
6. Puslitbang 2019. Policy Brief Gagasan
SDGs Desa. pemikiran Pembangunan Smart village
2019
7. Diana, Etti dkk.2020. Panduan Umum
Daftar Pustaka Pengembangan Desa Cerdas (Smart village)
1. Undang--Undang Nomor 14 tahun 2008 pada Program Penguatan Pemerintahan
tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Pembangunan Desa (P3PD) tahun
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 2020 - 2024. Jakarta: Kementerian Desa
tentang Desa PDTT
3. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan 8. Pramudya, Wahyu. 2001. Mengenal
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi filsapat pendidikan Paulo Freire. dalam
Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Jurnal Jurnal Verita 2/2 Oktober 2001.
Hlm : 259-270

52 MODUL KONSEP DESA CERDAS


sumber foto: https://static.republika.co.id/uploads/images/
inpicture_slide/ilustrasiwifi-petugas-memeriksa-ante-
MODUL KONSEP DESA CERDAS 53
na-very-small-aperture-terminal_201008095310-718.jpg
54 MODUL KONSEP DESA CERDAS
kelembagaan di desa dan jejaring kemitraan
A PENGANTAR Desa Cerdas serta output dan outcome Desa
Cerdas. Hal ini perlu dipahami secara utuh
oleh duta digital, kader desa, serta pemerintah
desa dan masyarakat pada umumnya dalam
membangun kolaborasi dan mengembangkan
Ekosistem merupakan hubungan timbal balik jejaring untuk mewujudkan desa cerdas.
tak terpisahkan antara makhluk hidup atau
komponen hidup (biotik) dan komponen tak
hidup (abiotic) dengan lingkungannya. Secara RENCANA
sosiologis, lembaga-lembaga kemasyarakatan
B PEMBELAJARAN
yang ada di desa bisa dianggap sebagai
komponen-komponen yang menjadi embrio
Setelah pembelajaran ini
terbentuknya Desa Cerdas sebagai sebuah
Tujuan peserta diharapkan dapat:
ekosistem.

Dalam pengertian ini, desa itu sendiri pada


1. Mampu menjelaskan pengertian serta
dasarnya adalah sebuah lembaga yang
tugas dan fungsi kelembagaan desa
merupakan komponen ekosistem desa cerdas,
namun di dalamnya juga terdapat banyak 2. Mampu mengidentifikasi lembaga-
lembaga lain. Sebagai sebuah lembaga, desa lembaga yang ada di desa maupun pada
memiliki relasi dengan desa-desa lain maupun tingkat supra desa
lembaga-lembaga pada level supra desa yang 3. Mampu menyusun rencana
bisa dikembangkan sebagai jejaring kemitraan pengembangan kemitraan antar lembaga
dalam mendukung pengembangan Desa yang ada di desa maupun kemitraan
Cerdas. Interaksi dan kolaborasi diantara antar desa dan kemitraan desa dengan
berbagai lembaga tersebut akan menghasilkan lembaga-lembaga lain di luar desa
output dan outcome Desa Cerdas. 4. Mampu merumuskan output dan
outcome yang ingin dicapai melalui
Pokok bahasan ini membahas tentang pengembangan jejaring kemitraaan

MODUL KONSEP DESA CERDAS 55


Metode
Waktu Pemaparan, Curah

2 JP Pendapat, Diskusi
Kelompok /Pleno.

2 JP ( 90 menit)
Alat Bantu
Flipt Chart, spidol,
laptop, LCD,
Media 1. Lembar Tayang Whiteboard, Kartu
2. Lembar Metap dan Perekat
Kerja Diskusi
Kelompok
3. Lembar Bacaan

Proses
Pembelajaran

Kegiatan 1: Pemaparan tentang Kelembagaan 2. Fasilitator mengulas singkat sesi


Desa Cerdas, Jejaring Kemitraan serta sebelumnya, selanjutnya menjelaskan
Output dan Outcome dari Program Desa tujuan pembelajaran sesi ini;
Cerdas pada Tingkat Desa
1. Fasilitator Menjelaskan mengenai pokok
bahasan serta tujuan bahasan yang akan
disampaikan

56 MODUL KONSEP DESA CERDAS


Lembar
Tayang 2.1
LEMBAR TAYANG 1

PENGANTAR EKOSISTEM DESA CERDAS


1. Pengertian Ekosistem
2. Komponen-komponen Ekosistem

LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA


1. Pengertian dan Ciri-ciri Lembaga
2. Tugas dan fungsi Lembaga Kemasyarakatan Desa
3. Interaksi dengan kelembagaan di luar desa

Sumber : UU 6/2014, PP 43/2014, Permendagri 18/2018


dan Sosiologi Suatu Pengantar

3. Menyampaikan paparan singkat tentang peserta, misalnya dengan pertanyaan


Ekosistem dan Lembaga Kemasyarakatan - Apa saja lembaga kemasyarakatan desa
di Desa dari Lembar Tayang 1.1. sambil yang ada di tempat saudara?
meminta umpan balik dari beberapa

MODUL KONSEP DESA CERDAS 57


Lembar
Tayang 2.1
LEMBAR TAYANG 1
JEJARING KEMITRAAN
1. Pemetaan Pemangku Kepentingan
2. Relasi Antar Lembaga
3. Potensi Mitra Strategis di Tingkat Nasional
4. Mekanisme Jejaring Kemitraan
5. Desain dan Proses Membangun Kemitraan

OUTPUT DAN OUTCOME DESA CERDAS


1. Output dan Outcome dalam Alur Pelaksanaan Kegiatan
2. Output dan Outcome dalam Konteks Perencanaan
3. Perumusan Output dan Outcome

Sumber : Sosiologi Suatu Pengantar

4. Menyampaikan paparan singkat tentang • Apa kegiatan yang terkait dengan


Jejaring Kemitraan serta Output dan Desa Cerdas di desa saudara?
Outcome Desa Cerdas dari Lembar • Lembaga apa yang menjadi mitra
Tayang 1.2. sambil meminta umpan balik dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut?
dari beberapa peserta, misalnya dengan
• Apa output dan outcome dari
pertanyaan
kegiatan tersebut?

58 MODUL KONSEP DESA CERDAS


Kegiatan 2: Diskusi Kelompok Pemetaan Tugas 2 : penyusunan rencana kerja dengan
dan Penyusunan Rencana Kerja Jejaring Lembar Kerja 2
Kemitraan dalam Mendukung Desa Cerdas • Bentuk kegiatan yang perlu dilakukan
untuk mendukung Desa Cerdas dan
pengembangan jejaring kemitraannya
1. Ice Breaking, misalnya meminta peserta • Output dan outcome yang diharapkan
saling memijat atau role-play bila waktu dari kegiatan tersebut
dan medianya memungkinkan • Lembaga-lembaga yang perlu
2. Membagi peserta ke dalam 2 – 3 diundang dan dilibatkan dalam skema
kelompok untuk membahas dan penataan ulang jejaring kemitraan
menjawab persoalan pada Lembar Kasus 3. Kelompok mempresentasikan hasil kerja
yang telah disediakan. yang dituangkan pada Lembar Kerja 1
Tugas 1 : pemetaan stakeholder dengan dan Lembar Kerja 2 maupun simpulan
Lembar Kerja 1 dan rekomendasi akhir dari hasil diskusi
• Lembaga-lembaga yang terlibat 4. Fasilitator memberikan ulasan atas
dalam suatu kegiatan presentasi yang disampaikan
• Profil masing-masing lembaga 5. Sessi ditutup dengan penekanan atau
• Sifat hubungan antar lembaga yang jawaban atas pertanyaan tentang
terjalin kelebihan dan keunggulan pengembangan
• Pemetaan dalam jejaring kemitraan jejaring kemitraan dalam Ekosistem Desa
Cerdas

MODUL KONSEP DESA CERDAS 59


Lembar Kasus 2.3
Kasus 1 Kasus 2
Taufik menjalankan usaha peternakan Para pendamping desa, pendamping local desa
ayam melalui kemitraan dengan sebuah dan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa
perusahaan. Berbeda dengan kandang (KPMD) harus berkolaborasi dan melibatkan
pada umumnya yang rumah atau pondokan elemen-elemen strategis yang lain, seperti
untuk tidur anak kandang dibangun guru PAUD, kader Posyandu, ibu-ibu PKK,
terpisah, Taufik membuat rumah jaga yang Karang Taruna, kelompok tani dan nelayan,
inovatif karena menyatu dengan kandang. pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Posisinya tepat didamping pintu masuk dan koperasi, bahkan tuan guru, guru
kandang hasil belajar dari sebuah media mengaji, demang adat, pendeta, dan lembaga
social. kemasyarakatan lainnya dalam pengembangan
RDS ini.
Jalur pemisah antar sisi kiri-kanan dibuat
agar memudahkan distribusi air dan Mereka berkontribusi dalam penanganan
pemberian pakan untuk ayam. Tanpa stunting sesuai dengan tugas dan fungsi
pemisah, ketika masuk memberi makan serta peran masing-masing lembaga. Melalui
di kerumunan ayam, keriuhan yang terjadi Program Inovasi Desa (PID), Kemendesa
dikhawatirkan membuat ayam mudah berupaya mendorong masuknya menu-menu
stress. Untuk menjadi higienisitas, air kegiatan inovatif dalam perencanaan dan
untuk minum diambil dari sumur bor yang penganggaran kegiatan dari Dana Desa, salah
airnya masih jernih. Air dari kolam yang satunya yang focus pada pengembangan
berada di depan kandang hanya digunakan sumberdaya manusia serta pelayanan dasar
untuk membersihkan kandang. Sesekali bidang kesehatan dan pendidikan.
diperdengarkan lagu dengan irama
tertentu yang dianggap bisa merangsang
pertumbuhan ayam.

60 MODUL KONSEP DESA CERDAS


Kasus 1 Kasus 2
Pada pola kemitraan yang berjalan saat Pasca pelaksanaan Bursa Inovasi Desa, Dinas
ini, Taufik memperoleh DOC, pakan, serta Kesehatan Kabupaten Tabalong mengundang
vitamin dan obat-obatan dari perusahaan. para pendamping desa dan local desa dalam
Setelah usia panen dan tercapai ukuran Orientasi Program 100 HPK. Melalui forum
sesuai standar, ayam diangkat dan ayam tersebut, mereka telah didorong bersinergi
diangkut perusahaan. Pembayaran dengan tenaga kesehatan dalam upaya
dilakukan sekitar 2 minggu sejak panen percepatan gizi balita desa-desa di Kabupaten
dengan memperhitungkan biaya sarana Tabalong. Pertemuan positif bila melihat
produksi yang sudah dikeluarkan adanya kesepahaman dalam mempromosikan
perusahaan dan harga pembelian penggunaan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dan
berdasarkan kontrak serta bonus bila penganggaran Dana Desa untuk Pemberian
harga pasar tinggi. Dikurangi dengan biaya Makanan Tambahan (PMT). Langkah ini perlu
operasional dan tenaga kerja, rata-rata ditindaklanjuti dengan aksi kolaborasi yang
penghasilan Rp 5 juta setiap kali panen kongkret.
ayam. Namun usaha itu sudah berhenti
karena kehabisan modal setelah beberapa
kali panen harganya anjlok.

Lembar Kerja 2.4

1. Pihak mana saja yang memiliki keterkaitan dengan pengelolaan ruang komunitas di desa
Anda?

No Pihak Peran

MODUL KONSEP DESA CERDAS 61


2. Tuliskan pihak-pihak yang sudah teridentifikasi dalam kartu meta. Lalu ajak peserta untuk
menempel kartu-kartu itu dalam diagram analisis stakeholder di bawah ini.

Lembar Kerja 2.5

Rencana Kerja Jejaring Kemitraan


Nama K/L/Swasta/LSM: ...

Timeline
Output Desa
No Rencana Kegiatan Lokasi (Minggu/ Anggaran
Cerdas
Bulan)
1
2

62 MODUL KONSEP DESA CERDAS


sumber foto: https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/1200x-/
news/2020/08/61809e3c7e4f6d24d1e2e5ae2e542034.jpg
MODUL KONSEP DESA CERDAS 63
64 MODUL KONSEP DESA CERDAS
Makhluk hidup yang ada di Bumi ini saling yang lengkap dan terpadu dari semua unsur
memiliki keterkaitan satu sama lain. Hubungan lingkungan yang saling mempengaruhi.
timbal balik antara hewan, tumbuhan dan Agar dapat menghasilkan energy positif
makhluk hidup lain membentuk sebuah system dalam bentuk produktivitas, kreativitas, dan
yang disebut ekosistem dalam perspektif stabilitas psikologis, keterpaduan setiap
biologi. Keseimbangan ekosistem antara lain unit sistem yang melibatkan interaksi antara
terbangun melalui siklus energi mulai dari organisme (manusia) dan lingkungan fisik
produsen, konsumen, detritivor, decomposer (lembaga atau perusahaan) juga diperlukan
hingga kembali lagi kepada produsen. dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya pada ekosistem hutan, setiap Pada Ekosistem Desa Cerdas, berbagai
komponen biotik maupun abiotik memainkan lembaga kemasyarakatan yang ada di desa
perannya masing – masing dalam menjaga bisa dianggap sebagai unit-unit system.
keseimbangan. Tumbuhan sebagai produsen Bahkan lembaga berbadan hukum yang masih
menghasilkan makanan bagi hewan herbivora aktif bisa dianggap sebagai sebuah organisme
atau hewan pemakan tumbuhan seperti rusa. dalam pengertian hukum. Setiap lembaga
Hewan jenis ini menjadi santapan bagi hewan atau unit system maupun para personel di
karnivora atau hewan pemakan daging seperti dalamnya harus membangun jejaring serta
harimau. berkontribusi dan menjalankan peran yang
Tumbuhan, hewan herbivore, hewan karnivora saling mendukung demi terwujudnya Tujuan
mati diuraikan oleh detritivor seperti cacing Pembangunan Berkelanjutan pada tingkat
dan diuraikan oleh decomposer seperti bakteri desa maupun kawasan perdesaan.
dan jamur. Sekresi atau kotoran cacing dan
KELEMBAGAAN
unsur hara yang dikeluarkan oleh bakteri dan
jamur diserap kembali oleh tumbuhan untuk
A DESA CERDAS
tumbuh dan berkembang. Begitulah siklus
energy berlangsung secara berkelanjutan
dalam sebuah ekosistem hutan yang masih
lestari. 1. Pengertian dan Ciri-ciri Lembaga
Dalam pengertian yang lebih luas, ekosistem Ada beberapa ciri umum yang menunjukkan
juga bisa dimaknai sebagai suatu tatanan keberadaan lembaga kemasyarakatan.

MODUL KONSEP DESA CERDAS 65


Pertama, lembaga kemasyarakatan terdiri dari masyarakat hukum yang memiliki batas
adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan serta wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
unsur-unsur kebudayaan lainnya. Kedua, mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
mempunyai tingkat kekekalan tertentu, masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
system-sistem kepercayaan dan aneka macam masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tindakan, baru akan menjadi bagian dari tradisional yang diakui dan dihormati dalam
lembaga kemasyarakatan setelah melewati sistem pemerintahan Negara Kesatuan
waktu yang relative lama. Ketiga, mempunyai Republik Indonesia.
satu atau beberapa tujuan tertentu yang Secara sosiologis, norma-norma yang
bisa saja dalam prakteknya tidak sejalan mempunyai kekuatan mengikat dalam
dengan fungsi lembaga tersebut. Keempat, lembaga kemasyarakatan dibedakan menjadi :
mempunyai alat-alat kelengkapan untuk a. Cara (usage), menunjuk pada suatu bentuk
mencapai tujuan, seperti bangunan, peralatan perbuatan;
dan mesin. Kelima, mempunyai lambing yang b. Kebiasaan (folkways), merupakan
merupakan ciri khas serta secara simbolis perbuatan yang diulang-ulang dalam
menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga bentuk yang sama;
bersangkutan. Keenam, mempunyai tradisi c. Tata-kelakuan (mores), merupakan
tertulis maupun tidak tertulis yang antara lain kebiasaan yang dianggap sebagai cara
memuat rumusan tujuan dan tata tertib yang berperilaku dan diterima norma-norma
berlaku. Lembaga-lembaga kemasyarakatan pengatur;
ini ada di kota maupun di desa. d. Adat-istiadat (customs), adalah tata-
kelakuan yang kekal serta kuat
Menurut Ketentuan Umum Permendagri
integrasinya dengan pola-pola perilaku
No. 11/2018, Lembaga Kemasyarakatan
masyarakat, bila dilanggar aka nada sanksi
Desa (LKD) adalah wadah partisipasi
ada yang menyebabkan penderitaan bagi
masyarakat, sebagai mitra Pemerintah Desa,
pelanggarnya.
ikut serta dalam perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan pembangunan, serta Pengertian lembaga menurut ahli-ahli lainnya
meningkatkan pelayanan masyarakat Desa. dapat dilihat dalam matrik sebagaimana
Sedangkan Desa sendiri adalah kesatuan diuraikan dibawah ini.

66 MODUL KONSEP DESA CERDAS


Macmillan Lembaga adalah seperangkat hubungan norma-norma, nilai-nilai,
dan keyakinan-keyakinan yang terpusat pada kebutuhan sosial dan
serangkaian tindakan yang penting serta berulang.
Hendropuspito Lembaga adalah bentuk lain organisasi yang tersusun secara tetap dari
pola-pola kelakuan, peranan-peranan, dan relasi sebagai cara yang
mengikat buat tercapainya kebutuhan-kebutuhan sosial dasar.

Adelman dan Thomas Lembaga merupakan suatu bentuk interaksi di antara manusia yang
mencakup sekurang-kurangnya 3 tingkatan.:
1. tingkatan nilai kultural yang jadi acuan buat institusi yang lebih
rendah tingkatannya.
2. mencakup hukum dan peraturan yang mengkhususkan pada apa
yang disebut aturan main (the rules of the game).
3. mencakup peraturan yang bersifat kontraktual yang digunakan
dalam proses transaksi.
Kartodiharjo et al Lembaga adalah suatu instrument yang mengatur hubungan antar
individu.
Schmidt Lembaga merupakan sekumpulan orang yang mempunyai hubungan
yang teratur dengan memberikan definisi pada hak, kewajiban,
kepentingan, dan tanggung jawab bersama.
Hayami & Kikuchi Pengertian lembaga bisa dibagi menjadi 2 :
1. sekumpulan aturan mengenai tata hubungan manusia dengan
lingkungannya yang menyangkut hak-hak, perlindungan hak-hak,
dan tanggung jawab.
2. suatu organisasi yang mempunyai heirarki, yaitu adanya mekanisme
administrative dan kewenangan.

MODUL KONSEP DESA CERDAS 67


Koentjaraningrat Lembaga sama dengan pranata yang dibagi ke dalam 8 golongan
berdasarkan kebutuhan hidup manusianya, yaitu :
1. scientific institutions
2. aesthetic and recreational institutions
3. kinship atau domestic institutions
4. economic institutions
5. educational institutions
6. religious institutions
7. political institutions
8. consultative institutions

2. Tugas dan fungsi Lembaga d. menyusun rencana, melaksanakan,


Kemasyarakatan Desa mengendalikan, melestarikan, dan
mengembangkan hasil pembangunan
LKD dibentuk atas prakarsa Pemerintah secara partisipatif;
Desa dan masyarakat. Tugasnya melakukan e. menumbuhkan, mengembangkan, dan
pemberdayaan masyarakat Desa, ikut menggerakkan prakarsa, partisipasi,
serta dalam perencanaan dan pelaksanaan swadaya, serta gotong royong
pembangunan serta meningkatkan pelayanan masyarakat;
masyarakat Desa. Dalam melaksanakan tugas f. meningkatkan kesejahteraan keluarga;
tersebut, LKD memiliki fungsi: dan
a. menampung dan menyalurkan aspirasi g. meningkatkan kualitas sumber daya
masyarakat; manusia.
b. menanamkan dan memupuk rasa
persatuan dan kesatuan masyarakat; Dalam Pasal 6 disebutkan beberapa jenis LKD
c. meningkatkan kualitas dan mempercepat yang harus dibentuk di desa dengan tugas dan
pelayanan Pemerintah Desa kepada fungsi disebutkan pada Pasal 7 :
masyarakat Desa; a. Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RW)

68 MODUL KONSEP DESA CERDAS


• membantu Kepala Desa dalam bidang lembaga yang menyelenggarakan fungsi adat
pelayanan pemerintahan; istiadat dan menjadi bagian dari susunan asli
• membantu Kepala Desa dalam Desa yang tumbuh dan berkembang atas
menyediakan data kependudukan prakarsa masyarakat Desa. LAD bertugas
dan perizinan; dan membantu Pemerintah Desa dan sebagai
mitra dalam memberdayakan, melestarikan,
• melaksanakan tugas lain yang
dan mengembangkan adat istiadat sebagai
diberikan oleh Kepala
wujud pengakuan terhadap adat istiadat
b. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
masyarakat Desa. Dalam melaksanakan tugas
(PKK) yang bertugas membantu Kepala
tersebut, LAD berfungsi:
Desa dalam melaksanakan pemberdayaan
a. melindungi identitas budaya dan
kesejahteraan keluarga
hak tradisional masyarakat hukum
c. Karang Taruna yang bertugas membantu adat termasuk kelahiran, kematian,
Kepala Desa dalam menanggulangi perkawinan dan unsur kekerabatan
masalah kesejahteraan sosial dan lainnya;
pengembangan generasi muda. b. melestarikan hak ulayat, tanah ulayat,
d. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) hutan adat, dan harta dan/atau kekayaan
yang bertugas membantu Kepala Desa adat lainnya untuk sumber penghidupan
dalam peningkatan pelayanan kesehatan warga, kelestarian lingkungan hidup, dan
masyarakat Desa. mengatasi kemiskinan di Desa;
c. mengembangkan musyawarah mufakat
e. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
untuk pengambilan keputusan dalam
yang bertugas membantu Kepala Desa
musyawarah Desa;
dalam menyerap aspirasi masyarakat
d. mengembangkan nilai adat istiadat
terkait perencanaan pembangunan desa
dalam penyelesaian sengketa pemilikan
dan menggerakkan masyarakat dalam
waris, tanah dan konflik dalam interaksi
pelaksanaan pembangunan desa dengan
manusia;
swadaya gotong-royong.
e. pengembangan nilai adat istiadat untuk
Selain LKD, Permendagri 11/2018 juga perdamaian, ketentraman dan ketertiban
mengatur Lembaga Adat Desa (LAD) sebagai masyarakat Desa;

MODUL KONSEP DESA CERDAS 69


f. mengembangkan nilai adat untuk kegiatan Meskipun dokumen kependudukan berupa
kesehatan, pendidikan masyarakat, seni kartu keluarga, akta kelahiran, akta perkawinan
dan budaya, lingkungan, dan lainnya; dan dan akta kematian umumnya sudah bisa diurus
g. mengembangkan kerja sama dengan LAD dan diselesaikan pada tingkat desa, namun
lainnya. pengurusan banyak dokemen lain tetap harus
berhubungan dengan lembaga pemerintahan
atau instansi teknis pada jenjang yang lebih
3. Interaksi dengan lembaga di luar desa tinggi, misalnya surat keterangan ahli waris
yang perlu pengesahan kecamatan atau
Dalam pandangan sosiologi, interaksi social
pengadilan setempat.
merupakan syarat utama terjadinya berbagai
aktivitas social. Interaksi social adalah Interaksi antar lembaga yang berpeluang
hubungan-hubungan social yang dinamis, melahirkan kerjasama, kemitraan atau
baik hubungan antar orang-orang perorangan, kolaborasi juga sering berlangsung di luar
antar kelompok-kelompok manusia maupun wilayah desa. Setidaknya ada 3 pola yang
antara orang-perorangan dengan kelompok sering terjadi :
manusia.
Pertama, kerjasama antar desa. Ini dapat
Suatu interaksi social tidak akan mungkin berlangsung dalam pembentukan Badan
terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, Usaha Milik Desa (BUMDes) Bersama. Pola
yaitu adanya kontak social (social-contact) kerjasama antar desa ini dulu juga dijalankan
dan adanya komunikasi social. Interaksi social melalui Badan Koordinasi Antar Desa
dapat berbentuk kerjasama (co-operation), (BKAD) dalam pembentukan Unit Pelaksana
persaingan (competition) serta pertentangan atau Pengelola Kegiatan (UPK) pada saat
atau pertikaian (conflict). Kerjasama pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan
merupakan bentuk interaksi social yang Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di
pokok. Bisa pula dianggap sebagai proses era sebelumnya. Bahkan sudah ada Asosiasi
utama karena semua bentuk interaksi social Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI)
yang lain dapat dikembalikan pada kerjasama. sebagai wadah organisasi bagi para kepala

70 MODUL KONSEP DESA CERDAS


desa dan perangkat desa yang dibentuk tinggi di tingkat daerah.
secara berjenjang dari tingkat kecamatan
• Menjadi mitra dalam pelaksanaan
hingga nasional.
program K/L tertentu, baik secara
Kedua, kerjasama antar LKD atau perwakilan langsung maupun melalui dinas teknis
LKD dalam menyepakati pembentukan yang ada di daerah
wadah pada jenjang yang lebih tinggi, mulai
• Menjadi mitra perusahaan swasta, Badan
dari tingkat kota/kabupaten, provinsi hingga
Usaha Milik Negara (BUMN) maupun
pusat atau nasional dengan tujuan koordinasi
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
atau kolaborasi program dan peningkatan
atau yayasan tertentu.
posisi tawar.
a. PKK menjadi Tim Penggerak PKK
JEJARING KEMITRAAN
b. Karang Taruna-Karang Taruna dalam
pembentukan Forum Komunikasi Karang
B DESA CERDAS
Taruna
c. Posyandu dalam pembentukan Forum
Kader Posyandu Pelaksanaan Desa Cerdas memerlukan
d. Koperasi Unit Desa (KUD) menjadi kolaborasi dari lima kelompok pemangku
Gabungan, Pusat hingga Induk KUD di kepentingan utama, yaitu Pemerintah,
tingkat nasional Akademisi, Swasta, Komunitas dan Media.
Jejaring kemitraan perlu dibangun dan
Ketiga, interaksi maupun kerjasama dengan dikembangkan dengan yang melibatkan
lembaga lain yang ada di pusat atau beroperasi kelima komponen tersebut sebagaimana
secara nasional maupun pada jenjang lebih Gambar 9 di bawah ini.

MODUL KONSEP DESA CERDAS 71


Gambar 9. Urgensi Pelaksanaan Desa Cerdas

1. Pemetaan Stakeholder Merujuk kerangka yang dibuat Bryson (2004),


stakeholders dapat dibagi ke dalam 4 kuadran
Analisis stakeholder merupakan pisau analisis sebagaimana ditampilkan dalam Tabel 1.
untuk melihat peran dan posisi pihak dan
a. Player, stakeholder yang aktif terlibat
lembaga yang terkait dalam sebuah ekosistem.
dalam pelaksanaan kebijakan, mempunyai
StakeholderAnalysis (Analisa Pemangku
kepentingan dan pengaruh yang tinggi
Kepentingan) didefinisikan sebagai “proses
terhadap pengembangan suatu program
mengidentifikasi baik perorangan maupun
kebijakan
kelompok yang akan mempengaruhi atau
dipengaruhi oleh suatu tindakan yang akan b. Contest Setter, stakeholder yang
dilakukan serta mengelompokkannya sesuai berpengaruh tinggi pada kebijakan tetapi
dengan dampak dari tindakan yang akan sedikit kepentingan sehingga mereka
dilakukan. memiliki risiko yang signifikan untuk

72 MODUL KONSEP DESA CERDAS


harus dipantau dalam proses pelaksanaan aliansi dengan stakeholder lainnya
program kebijakan d. Crowd, stakeholder yang mempunyai
c. Subject, stakeholder yang mempunyai kepentingan dan pengaruh rendah dalam
kepentingan yang tinggi tetapi kekuasaan pelaksanaan kegiatan, namun memiliki
yang rendah, meskipun mendukung pengaruh terhadap hasil yang diinginkan
kegiatan, namun kapasitasnya terhadap sehingga menjadi pertimbangan untuk
dampak mungkin tidak terlalu berarti, mengikutsertakannya dalam pengambilan
dapat menjadi pengaruh jika membangun keputusan.

Gambar 10. Matrik Pemetaan Lembaga Calon Mitra

Hal lain yang perlu dipertimbangkan oleh pengaruh atau kekuasaan akan mengalami
para pelaksana kebijakan, kepentingan dan perubahan dari waktu ke waktu.

MODUL KONSEP DESA CERDAS 73


2. Relasi dalam Sebuah Jejaring Penataan jejaring kemitraan bisa dimulai
dengan melihat para pemangku kepentingan
Kemitraan merupakan salah jenis kerjasama. dan sifat hubungan yang terjalin dalam suatu
Dalam Ketentuan Umum UU No. 20/2008, jejaring. Misalnya jejaring dalam kegiatan
disebutkan kemitraan adalah kerjasama dalam jual-beli gabah di suatu kabupaten tertentu
keterkaitan usaha, baik langsung maupun melibatkan petani, tengkulak, Koperasi Unit
tidak langsung, atas dasar prinsip saling Desa (KUD), Koperasi Serba Usaha (KSU),
memerlukan, mempercayai, memperkuat, Penggilingan Besar (PB) dan Sub-Dolog.
dan menguntungkan yang melibatkan pelaku Sedangkan hubungan yang terjalin, ada yang
usaha mikro, kecil, dan menengah dengan searah, ada pula yang dua arah.
usaha besar.

Bagan 6. Pemetaan Awal Jejaring Jual-Beli Gabah

74 MODUL KONSEP DESA CERDAS


Hubungan petani dan KUD bersifat searah penyediaan sarana produksi dan biaya garap
ketika petani sebagai anggota tidak bisa pada awal musim tanam. Pada masa panen,
secara efektif mendorong KUD bekerja petani harus menjual gabahnya dengan harga
optimal agar gabah dapat dibeli dengan harga yang ditentukan tengkulak. Pola ini sering
yang menguntungkan bagi petani. Karena merugikan petani sehingga perlu penataan
pembentukannya yang top-down, banyak ulang agar petani bisa mendapatkan modal
pengurus KUD pada masa lalu sesungguhnya murah dan memperoleh harga yang lebih
tidak mewakili kepentingan petani. Petani tinggi dalam penjualan gabahnya.
akhirnya berhubungan timbal-balik melalui

Bagan 7. Penataan Ulang Jejaring Jual-Beli Gabah

MODUL KONSEP DESA CERDAS 75


Petani bisa membentuk kelompok tani (poktan) 3. Potensi Mitra Strategis di Tingkat
untuk dapat memperjuangkan adanya Nasional
alokasi dari dana desa untuk membantu Berdasarkan Peraturan Presiden 85 Tahun
kegiatan usaha tani yang disalurkan melalui 2020, Kementerian Desa Pembangunan
BUMDes. Selain itu, dapat juga dicari sumber Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mem-.
pembiayaan alternative dari perbankan punyai tugas menyelenggarakan urusan
maupun lembaga keuangan syariah atau pemerintahan di bidang pembangunan desa
CSR dari perusahaan swasta. Sedangkan dan perdesaan, pemberdayaan masyarakat
pemasaran bisa diperluas melalui kerjasama desa, percepatan pembangunan daerah ter-
dengan koperasi-koperasi karyawan, pegawai tinggal, dan transmigrasi untuk membantu
maupun ritel modern dan pasar yang ada di Presiden dalam menyelenggarakan
perkotaan. pemerintahan negara.

Tabel 4. Matrik Program K/L Berbasis Desa

NO. K/L Program


1 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Desa Wisata
Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif
2 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kampung Proklim
Kehutanan
3 Kementerian Pemuda dan Olahraga Pemuda Mandiri Membangun Desa
4 Kementerian Agama Desa Sadar Kerukunan
5 Kementerian Pertanian Desa Mandiri Benih (DMB), Penguatan
Lumbung Pangan Masyarakat Desa &
Penggunaan Kartu Tani dalam Pembelian
Pupuk Bersubsidi
6 Kementerian Pendidikan, Program Wira Desa, Program Holistik Bina
Kebudayaan, Riset dan Teknologi Desa (PHBD) & Pemajuan Kebudayaan
Desa
7 Kementerian Hukum dan HAM Desa Sadar Hukum

76 MODUL KONSEP DESA CERDAS


NO. K/L Program
8 Kementerian Pemberdayaan Desa Ramah Anak
Perempuan dan Perlindungan Anak
9 Kementerian Kelautan dan Perikanan Kampung Ikan/ Perikanan Budidaya
10 Kementerian Sosial Program Keluarga Harapan (PKH)
11 Kementerian Ketenagakerjaan Padat Karya & Tenaga Kerja Mandiri
12 Kementerian Koperasi & UKM Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima dan
Warung (BTPKLW)
10 Badan Narkotika Nasional Desa Bersih Narkoba (Bersinar)
11 Badan Kependudukan dan Keluarga Kampung KB
Berencana Nasional (BKKBN)
12 Badan Nasional Penanggulangan Desa Tangguh Bencana
Bencana
13 Badan POM Gerakan Keamanan Pangan Desa
14 Tentara Nasional Indonesia (TNI) TNI Manunggal Membangun Desa
(TMMD)

Banyak program/kegiatan Kementerian/ yang tergabung dalam Himbara, Sang Hyang


Lembaga lain yang fokus atau lokusnya juga Seri, PTPN dan lain-lain.
berada di desa sehingga perlu dilakukan
sinergi dan kolaborasi. Perusahaan- Perusahaan-perusahaan swasta yang bergerak
perusahaan besar dan BUMN yang berbadan dalam kegiatan pertambangan, peternakan
hukum perseroan terbatas juga memiliki perkebunan dan hutan tanaman industry juga
program corporate social responsibility bisa diajak terlibat mendukung terwujudnya
(CSR) sebagai wujud tanggung jawab social Desa Cerdas, baik melalui operasional yang
perusahaan sebagaimana ketentuan undang- lebih ramah social dan ramah lingkungan
undang. Jejaring Kemitraan Desa Cerdas maupun bantuan pada lembaga semacam
dapat melibatkan BUMN, seperti Telkom dan Pusat Kegiatan atau Community Centre yang
Telkomsel, Pertamina, Perum Bulog, Bank dibentuk dalam suatu wilayah atau kawasan
Syariah Indonesia, bank-bank konvensional perdesaan tertentu.

MODUL KONSEP DESA CERDAS 77


4. Mekanisme Pelaksanaan b. Tugas dan tanggung jawab tim jejaring
kemitraan Desa Cerdas antara lain:
Pelaksanaan jejaring kemitraan Desa Cerdas • Memberikan dukungan fasilitasi
dilakukan melalui kolaborasi dan sinergi infrastruktur digital;
hubungan antar kelembagaan/institusi yang • Memfasilitasi integrasi layanan
ada di Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah berbasis digital;
Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/ • Memfasilitasi kegiatan peningkatan
Kota, Pemerintah Desa, pihak swasta dan kapasitas pihak-pihak yang terlibat
para pemangku kepentingan yang terkait dalam kegiatan Desa Cerdas,
dalam pelaksanaan Desa Cerdas. Pelaksanaan pemerintah desa dan masyarakat desa
jejaring kemitraan yaitu: terkait layanan berbasis digital dan
literasi digital;
a. Pembentukan Tim Jejaring Kemitraan • Mendorong kegiatan pemberdayaan
Desa Cerdas masyarakat sesuai dengan potensi
Pembentukan Tim jejaring kemitraan dan kebutuhan masyarakat;
Desa Cerdas dibentuk guna • Memfasilitasi kerjasama dengan
mengoptimalkan koordinasi dan sinergi pemerintah lintas K/L, perguruan
antar pihak agar tercapai tujuan kegiatan tinggi, pihak swasta, LSM dan mitra
Desa Cerdas. Tim jejaring kemitraan pembangunan lainnya.
Desa Cerdas terdiri dari: • Mendorong terjadinya interaksi
dan kegiatan berbagi pengetahuan
• Pemerintah Pusat;
(knowledge sharing) dan inovasi antar
• Pemerintah Daerah; para pelaku dan mitra desa cerdas
• Perguruan Tinggi;
c. Alur Jejaring Kemitraan
• Pihak Swasta, LSM, Universitas dan
mitra pembangunan lainnya yang Alur jejaring kemitraan didasarkan pada
terkait. peran setiap pihak dalam mendukung
kegiatan Desa Cerdas.

78 MODUL KONSEP DESA CERDAS


Gambar 11. Alur Jejaring Pemangku Kepentingan Desa Cerdas

Pada tingkat daerah, peran para pemangku Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
kepentingan berdasarkan alur jejaring Tertinggal, dan Transmigrasi berperan:
kemitraan yang merujuk pada ketentuan • merancang dokumen-dokumen
dalam petunjuk teknis diatas adalah sebagai pelaksanaan program;
berikut : • melakukan sosialisasi dan promosi;
a. Pemerintah Pusat (Kementerian/Lembaga) • memanfaatkan SID menjadi basis
pengembungan Desa Cerdas;
Peran pemerintah pusat yang terdiri dari
berbagai K/L ialah untuk memfasilitasi • memfasilitasi keterlibatan desa dalam
pengembangan Desa Cerdas sesuai dengan jejaring Desa Cerdas;
potensi dan kebutuhan desa yang dikaitkan • membangun kolaborasi antar
dengan 6 (enam) pilar Desa Cerdas. pemerintah, pemerintah daerah

MODUL KONSEP DESA CERDAS 79


hingga level desa, dan pemangku • Memfasilitasi pemerintah
kepentingan terkait; dan masyarakat desa dalam
• menyelenggarakan rekrutmen, pe- mengembangkan serta
ningkatan kapasitas, serta mobilisasi mengimplementasikan kegiatan Desa
Duta Digital dan Kader digital; Cerdas sesuai kewenangan OPD
• Melakukan sosialisasi kegiatan
b. Pemerintah Provinsi Desa Cerdas kepada desa-desa
yang berminat untuk komitmen
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada
melaksanakan pembangunan desa
Pemerintah Daerah Provinsi memiliki
dengan pendekatan Desa Cerdas
peran untuk mendukung kegiatan Desa
• Memberikan dukungan pelatihan dan
Cerdas melalui Dinas Pemberdayaan
pendampingan kepada pemerintah
Masyarakat Desa dan Dinas Kominfo.
desa serta Kader Digital
OPD melaksanakan fungsi koordinasi
• Mendukung desa untuk berjejaring
dengan Pemerintah Pusat dan Pemda dengan desa lain, saling berbagi
Kabupaten/Kota secara berkelanjutan baik inovasi dan pembelajaran
serta dukungan regulasi maupun anggaran • Mendukung pengembangan
(APBD). kemitraan dengan Jaringan Desa
Cerdas yang berkelanjutan
c. Pemerintah Kabupaten
• Meningkatkan infrastruktur teknologi
Peran Pemerintah Daerah ditujukan digital untuk pemberian layanan dan
untuk mendukung regulasi, infrastruktur, keterlibatan masyarakat desa.
pemanfaatan layanan digital secara • Menyiapkan usulan strategi perluasan
efektif dan peningkatan literasi digital kegiatan Desa Cerdas bersama
masyarakat. Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Desa dan pengelola
(OPD) pada Pemerintah Daerah Kabupaten Ruang Komunitas Digital
mendukung kegiatan Desa Cerdas melalui • Melakukan seleksi dan penetapan
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Desa Cerdas serta rekrutmen
dan Dinas Kominfo. OPD mempunyai Pendamping Digital bersama
peran: Pemerintah Pusat.

80 MODUL KONSEP DESA CERDAS


• Menyampaikan laporan pelaksanaan • Pemerintah Desa bersama Duta
kegiatan Desa Cerdas kepada Digital, Kader Digital dan masyarakat
Pemerintah dengan tembusan kepada melakukan pemetaan potensi desa
Pemerintah Daerah Provinsi. termasuk produk unggulan desa
dan menyusun hasil pemetaan desa
c. Pemerintah Desa berbasis teknologi;
Peran Pemerintah Desa ialah untuk • Pemerintah desa menyusun
mendukung regulasi, infrastruktur, pembangunan desa berbasis teknologi
pemanfaatan layanan digital secara untuk memperoleh tujuan capaian
efektif dan peningkatan literasi digital 6 (enam) pilar Desa Cerdas dalam
masyarakat. Jejaring dengan Pemerintah dokumen perencanaan RPJM Desa
Desa dilakukan bersama institusi lokal desa dan RKP Desa yang sinergi dalam
RPJM Daerah Kabupaten/Kota;
dan masyarakat desa dalam melakukan
pembangunan desa untuk mendukung • Menyediakan Ruang Komunitas
Desa Cerdas. Peran yang dilakukan yaitu: Digital, yang merupakan ruang untuk
mengembangkan inovasi digital yang
• Pemerintah Desa menyatakan memungkinkan masyarakat untuk
komitmen dan minat untuk belajar, berdiskusi, dan menciptakan
berpartisipasi dalam program Desa solusi inovatif berbasis teknologi
Cerdas. Desa mengidentifikasi digital. Ruang Komunitas Digital dapat
ketersediaan infrastruktur (internet, memanfaatkan balai desa, ruang
fasilitas digital) dan sarana prasarana ditetapkan bersama oleh masyarakat.
dukungan Desa Cerdas; Aktivitas Ruang Digital Desa dapat
dibiayai oleh Pemerintah Desa dengan
• Pemerintah Desa mengusulkan menggunakan Dana Desa, pihak
Desa Cerdas dalam daftar usulan swasta seperti Internet Services
kewenangan lokal desa dan Provider (ISP) atau individu atau di
kewenangan hak asal usul, yang bawah BUMDesa yang menyediakan
didukung oleh regulasi dari Pemerintah layanan-layanan berbasis digital untuk
Daerah Kabupaten/Kota; pengembangan unit usaha;

MODUL KONSEP DESA CERDAS 81


• Pemerintah Desa bersama Duta untuk dukungan teknis pembangunan
Digital menunjuk serta menetapkan desa dan pemberdayaan masyarakat
Kader Digital Desa sebagai pengelola desa berbasis teknologi informasi,
Ruang Komunitas Digital dalam antara lain menguatkan dalam strategi
bentuk kelembagaan non formal yang pengembangan Desa Cerdas sesuai
mempunyai fungsi Human Centered capaian 6 (enam) pilar pengembangan
Design; Desa Cerdas.
• Pengelola Ruang Komunitas
Digital harus berkolaborasi dengan e. Pihak Swasta, LSM dan mitra
masyarakat, penggiat pemberdayaan pembangunan lainnya
masyarakat desa, Pendamping desa, Pihak Swasta, LSM dan mitra
Lembaga desa, stakeholder terkait pembangunan lainnya berperan dalam
(pelaku usaha, privat sektor, dll) dan mengakomodasi partisipasi berbagai pihak
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dalam berkontribusi pada kegiatan Desa
• Pemerintah Desa bersama pengelola Cerdas. Kemitraan dengan pihak swasta,
Ruang Komunitas Digital menyiapkan LSM dan mitra pembangunan lainnya
usulan strategi perluasan program Desa dapat memberikan dukungan antara lain:
Cerdas dan keberlanjutan Desa Cerdas • pemanfaatan teknologi digital secara
secara berkesinambungan, berbasis efektif
data sebagai dasar penyusunan • dukungan pengembangan ekosistem
Kebijakan dan Perencanaan Desa; digital
• Pemerintah Desa melakukan • dukungan tata kelola pemerintahan
penyusunan dan pengembangan desa
Sistem Informasi Desa (SID) berbasis • pemberdayaan masyarakat
masyarakat. • dukungan aspek ekonomi, ketahanan
pangan desa dan lainnya sesuai
d. Perguruan Tinggi
kebutuhan desa
Peran perguruan tinggi atau akademisi
• pengembangan kegiatan sesuai 6
dalam jejaring kemitraan Desa Cerdas,
(enam) pilar Desa Cerdas.
sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi

82 MODUL KONSEP DESA CERDAS


5. Strategi Membangun Kemitraan sebagai dasar bagi PPK untuk menetapkan
penerima bantuan melalui Surat keputusan
Upaya membangun kemitraan perlu didukung
yang disahkan oleh KPA.
strategi advokasi dan komunikasi dengan K/L
dan pemangku kepentingan lainnya. d. Pengumuman

Usulan atau proposal kemitraan dapat Hasil penetapan diumumkan melalui situs
digunakan sebagai alat untuk melaksanakan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
program dari suatu K/L mempersyaratkan sejak proses pendaftaran.
dokumen berupa proposal dan legalitas
lembaga. Proposal paling tidak memuat jenis Jejaring Kemitraan juga bisa dibangun dengan
dan desain kegiatan yang akan dilaksanakan, sebuah perusahaan yang dalam penjajagan
lokasi dan waktu pelaksanaan serta manfaat biasanya akan meminta profil lembaga yang
berupa output dan outcome. memuat :
Misalkan pada penyampaian usulan pada • Nama dan jenis lembaga
program sebuah kementerian • Latar belakang, bentuk dan tanggal
a. Pendaftaran pendirian lembaga
• Tujuan pendirian, lingkup kerja dan focus
Kelompok masyarakat sebanyak 40 orang
lembaga
perkelompok dapat melakukan proses
• Pengurus dan rekam jejak
pendaftaran secara daring melalui Google
Form yang disiapkan. • Alamat, contact person dan status
• Afiliasi dan sumber pendanaan
b. Seleksi dan Validasi
• Pihak ketiga yang dapat memberikan
Dari jumlah kelompok pendaftar yang ada referensi
di Google Form, tim yang sudah dibentuk • Kebijakan tentang transparansi dan
melalui surat keputusan Kuasa Pengguna
berbagi data
Anggaran melakukan proses seleksi dan
validasi. Duta digital bisa melakukan pendampingan
c. Penetapan pada lembaga yang ada di desa untuk
Hasil seleksi dan validasi dimaksud menjalin komunikasi lebih lanjut dengan pihak
dituangkan dalam bentuk rekomendasi tim perusahaan dengan membawa profil dan

MODUL KONSEP DESA CERDAS 83


usulan kegiatan yang menjadi isu strategis “Daftar” itu dan akan muncul laman baru
yang perlu diperhatikan atau terkait dengan untuk langkah selanjutnya.
kepentingan perusahaan. b. Isi Formulir Pendaftaran
Era digital saat ini melahirkan pola kemitraan Setelah masuk pada laman berikutnya,
baru antara perusahaan yang mengelola kita harus mengisi “Formulir Pendaftaran”
platform aplikasi online dengan penjual atau secara lengkap.
penyedia barang dan jasa yang bekerja dari c. Masukkan Nomor Telepon dan Email
tempat kerja atau rumahnya masing-masing. Pada kolom pendaftaran ini, masukkan
Pelayanan dengan menggunakan aplikasi nomor telepon dan alamat e-mail yang
online memiliki beberapa kelebihan jika valid karena proses pendaftaran ini
dibandingkan cara konvensional membutuhkan verifikasi dari kedua media
• Jangkauan lebih luas. tersebut.
• Proses transaksi atau pengurusan d. Pilih Nama Toko
berjalan cepat. Selanjutnya, ketik nama toko online kita
• Memudahkan komunikasi pada situs marketplace tersebut. Gunakan
• Bisa diakses dari mana saja. nama yang unik sehingga orang akan
• Meminimalisir kesalahan. mudah mengingat dan mengenalinya.
Usulan tidak lagi disampaikan melalui e. Ketik Password
surat atau dalam bentuk hardcopy, namun Selanjutnya ketikkan password yang akan
bisa disampaikan dalam bentuk softcopy digunakan untuk mengakses akun ini.
atau bahkan dalam bentuk informasi dan Pastikan menggunakan password yang
data numeric yang valid. Pada salah satu mudah diingat sehingga tidak akan
marketplace, cara mendaftar disebutkan kesulitan atau bahkan mudah lupa.
sebagai berikut: f. Baca Syarat dan Ketentuan
a. Klik Kolom Daftar Jangan lupa untuk membaca syarat dan
Kolom “Daftar” ini terdapat pada bagian ketentuangn yang berlaku dengan baik
kanan atas halaman utama situs tersebut. sebelum mengisi daftar isian (check
Untuk menjadi anggota, klik kolom list) pada kolom “Setuju” sebagai tanda

84 MODUL KONSEP DESA CERDAS


persetujuan terhadap perjanjian penjualan
OUTPUT DAN OUTCOME
dengan marketplace tersebut. C DESA CERDAS
g. Klik Daftar Pada Kolom Submit
Jika semua data sudah lengkap dan terisi
dengan tepat, klik pada kolom “Daftar”
yang terdapat pada bagian bawah 1. Output dan Outcom dalam Alur
formulir sehingga pendaftaran ini segera Pelaksanaan
diselesaikan.
h. Tunggu Konfirmasi E-Mail Pelaksanaan program Desa Cerdas mengikuti
tahapan sebagaimana alur pada gambar di
Selanjutnya, kita akan menerima bukti
atas :
konfirmasi melalui e-mail yang telah
dicantumkan. Setelah menerima itu, a. Prakondisi
segera klik link yang dikirimkan untuk Pemerintah Desa menyatakan komitmen
mengonfirmasi akun kita itu. dan minat untuk berpartisipasi dalam
i. Akun Siap Digunakan program desa cerdas secara berkelanjutan
yang ditetapkan atas dasar keputusan dari
Jika sudah melakukan konfirmasi, maka
musyawarah desa dengan melengkapi :
akun sudah siap untuk dipakai berjualan.
• Peta potensi desa yang meliputi SDM,
Pola ini juga mulai diterapkan dalam pengajuan SDA, produk unggulan, inovasi dan
usulan kegiatan pada sejumlah kementerian. system aplikasi serta memastikan
Selain mempromosikan keunggulan pola ini, ketersediaan infrastruktur (internet,
reward berupa hadiah atau penghargaan fasilitas digital) dan sarana prasarana
juga bisa diberikan dalam rangka merangsang pendukung Desa Cerdas sebagai basis
penggunaan teknologi informasi berbasis data awal menuju Desa Cerdas
internet lebih massif demi mendukung
• Usulan Desa Cerdas sebagai daftar
terwujudnya Desa Cerdas.
kewenangan local dan hak asal-usul,

MODUL KONSEP DESA CERDAS 85


yang lebih lanjut disampaikan kepada Cerdas, seluruh kegiatan ini akan
pemerintah kabupaten/kota untuk dilaksanakan melalui pemanfaatan
mendapatkan dukungan regulasi Ruang Digital Desa
dalam bentuk Peraturan Bupati atau
c. Implementasi
Peraturan Walikota
Implementasi Desa Cerdas meliputi :
b. Persiapan
1) Jejaring Desa Cerdas yang akan
Pada tahap persiapan, Pemerintah Desa difokuskan pada :
bersama Duta atau Pendamping Digital • Pendamping digital bersama kader
akan : digital akan melakukan inisiasi
• Menunjuk kader digital yang ada pengembangan jejaring dengan
di desa dan ditetapkan atas dasar para pemangku kepentingan
musyawarah desa. Kader Digital Desa di level desa dan Pemerintah
bersama pendamping digital akan Kabupaten/Kota yang mengacu
memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pada roadmap desa cerdas
desa cerdas terhadap komunitas • Pendamping digital bersama
institusi local desa Pemerintah Kabupaten/
• Menyusun roadmap desa cerdas dan Kota mensinergikan dan
memasukkan Desa Cerdas ke dalam berkolaborasi dengan pemangku
dokumen perencanaan RPJM Daerah, kepentingan dalam peningkatan,
RPJM Desa dan RKP Desa yang akan pengembangan dan penguatan
menjadi basis data Desa Cerdas Desa Cerdas
• Menentukan Ruang Digital Desa 2) Peningkatan Kapasitas SDM oleh
melalui Musyawarah Desa pendamping digital dan kader digital :
• Kader Digital Desa bersama
• Menyusun strategi peningkatan
Pendamping akan Berkolaborasi
literasi digital dan pemanfaatan
untuk memberikan literasi digital,
teknologi digital terhadap
merumuskan inovasi berbasis local
perencanaan dan implementasi
dan membentuk Pengelolaan Desa
pembangunan desa

86 MODUL KONSEP DESA CERDAS


• Memberikan pendampingan 3) Inovasi Lokal berbasis IT
kepada masyarakat desa, • Mendorong inovasi local desa
pemerintah desa maupun Lembaga lebih produktif, baik dalam
Kemasyarakatan Desa dalam pemerintahan maupun masyarakat
bentuk pelatihan, bimbingan desa
teknis dan dukungan teknis • Memberikan dukungan teknologi
yang polanya akan disesuaikan yang sesuai dengan kebutuhan
dengan potensi dan kondisi social spesifik masing-masing desa
masyarakat etempat melalui integrasi data yang ada di
• Melakukan monitoring dan desa untuk mewujudkan capaian
evaluasi kemanfaatan hasil pen- 6 pilar.
dampingan dalam literasi digital

Bagan 8. Bagan 8. Alur Pelaksanaan Desa Cerdas

MODUL KONSEP DESA CERDAS 87


d. Output keterampilan dan pengetahuan
1) Output yang akan dicapai dalam dasar dalam pemanfaatan internet
implementasi desa cerdas adalah secara efektif untuk meningkatkan
sebagai berikut : kreativitas dan kesejahteraan;
• Transformasi Desa melalui • Ekonomi Cerdas, internet dan
pemanfaatan teknologi dan teknologi digital menjadi alat bantu
kerjasama dengan mitra/ dalam membuka akses pasar dan
pemangku kepentingan informasi, serta jalur produksi dan
• Mendorong kreativitas SDM distribusi;
• Mengintegrasikan satu data desa • Tata Kelola Cerdas, teknologi digital
mendukung tersedianya layanan
2) Mendukung produktivitas produk
dasar dan layanan public secara
unggulan dan pelaku usaha
efektif;
3) Pemanfaatan ruang digital desa
• Lingkungan Cerdas, teknologi digital
yang berkelanjutan dan peningkatan
mendukung upaya pelestarian
kapasitas SDM yang produktif
lingkungan melalui konservasi
4) Pemanfaatan inovasi dan informasi dan peningkatan kesadaran dalam
untuk capaian Desa Cerdas pemanfaatan SDM yang lestari dan
5) Data-data hasil output menjadi data efisien
yang terintegrasi dalam satu system • Kehidupan Cerdas, mewujudkan
aplikasi desa cerdas kesejahteraan masyarakat yang
e. Outcome difokuskan pada investasi pengem-
Outcome yang diharapkan pada program bangan SDM dan sosial-budaya;
pengembangan model Desa Cerdas adalah • Mobilitas Cerdas, teknologi digital
pencapaian 6 capaian Desa Cerdas dan dimanfaatkan secara optimal untuk
peningkatan kualitas pemanfaatan Dana meningkatkan konektivitas atau
Desa untuk kesejahteraan masyarakat keterhubungan daerah perdesaan
desa : dengan wilayah-wilayah lain di
• Masyarakat Cerdas, investasi pada Indonesia

88 MODUL KONSEP DESA CERDAS


2. Output dan Outcome dalam Konteks masyarakat secara partisipatif guna
Perencanaan Desa pemanfaatan dan pengalokasian sumber
daya desa dalam rangka mencapai tujuan
Perencanaan pembangunan desa adalah pembangunan desa. Kemudian diturunkan
proses tahapan kegiatan yang diselenggarakan menjadi usulan kegiatan yang spesifik dengan
oleh pemerintah Desa dengan melibatkan memasukkan juga output dan outcome di
Badan Permusyawaratan Desa dan unsur dalamnya.

Tabel 5. Perbandingan Output dan Outcome

Output Outcome
hasil langsung dari sebuah proses efek jangka panjang dari sebuah proses.
diukur dengan menggunakan istilah volume dampak, manfaat, harapan perubahan dari
(banyaknya) sebuah kegiatan atau pelayanan suatu
program yang kadang tidak bisa diukur

Misalnya program implementasi teknologi orang anggota karang tarunan, namun akan
informasi, outputnya bisa jadi hanya pengadaan menghasilkan outcome perubahan tata kelola
satu perangkat computer dan sebuah sistem, pemerintahan dan perilaku penduduk lainnya
serta pelatihan dan sosialisasi pada 100 sebagaimana uraian di bawah ini :

Pemerintah Desa Bahalayung Kabupaten Barito Kuala mengenalkan aplikasi Sistem


Informasi Manajemen Elektronik Handal, Akurat dan Sempurna (SIMEHAS). Kata
SIMEHAS ini dalam bahasa Dayak Bakumpai memiliki arti “rajin”. Dengan system ini,
seorang penduduk desa yang mengurus surat pengantar, cukup menunjukkan KTP serta
menyebutkan nama dan keperluannya. Melalui terobosan ini, pelayanan kependudukan
yang dahulu perlu waktu lama, kini menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Bisa selesai
hanya dalam waktu 8 hingga 10 detik. (sumber : inovasi.web).

MODUL KONSEP DESA CERDAS 89


Bahan bacaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
Diana, Etti dkk. Panduan Umum 18 Tahun 2018 tentang Lembaga
Pengembangan Desa Cerdas (Smart Kemasyarakatan Desa
village) pada Program enguatan Petunjuk Teknis Jejaring Kemitraan Desa
Pemerintahan dan Pembangunan Desa Cerdas Kementerian Desa, Pembangunan
(P3PD) tahun 2020 - 2024. Jakarta: Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Kementerian Desa PDTT, 2020; Petunjuk Teknis Padat Karya Kementerian
Bryson, John. What do When Stakeholder Ketenagakerjaan
Matter : Stakeholder Identification and
Analysis Techniques. Minnepolis : Hubert
Artikel dan link
H. Humprey Institute, 2004
Noor Azasi. “Benih-benih Kewirausahaan di
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar,
Desa Banua Binjai” dalam inovasidesa.
Jakarta : Raja Grafindo Pers, 1994.
web
Soetjipto, Ani W. & Shelly Adelina. Suara dari
Noor Azasi. “Mencerdaskan Kehidupan Anak
Desa, Menuju Revitalisasi PKK. Tangerang
Desa” dalam Banjarmasin Post, 8 Januari
Selatan : CV Marjin Kiri, 2013
2019
Peraturan-peraturan
Situs Kementerian/Lembaga terkait
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa

90 MODUL KONSEP DESA CERDAS


sumber foto: https://awsimages.detik.net.id/community/media/visu-
al/2021/02/23/warga-desa-tanggan-di-sragen-pasang-internet-mandi-
MODUL KONSEP DESA CERDAS 91
ri-5_43.jpeg?w=750&q=90
92 MODUL KONSEP DESA CERDAS
kemampuan dan pengetahuan masyarakat,
A PENGANTAR terutama pemanfaatan teknologi dan
penerapan inovasi, yang sangat diperlukan
oleh desa untuk penerapan tata kelola desa
yang kuat dan mandiri. Ruang Komunitas
Digital Desa didorong untuk memfasilitasi
Pokok bahasan ini membahas tentang peningkatan kualitas kegiatan pengkajian
komunitas, peran komunitas, pengelolaan bersama masyarakat, seperti pemetaan sosial,
ruang komunitas digital desa, dan model pendataan partisipatif, mengenal desa sendiri/
kolaborasi antarkomunitas yang menjadi MDS, menguatkan tradisi belajar antarwarga,
pilar penting dalam mewujudkan partisipasi dan penerapan hasil pembelajaran untuk
masyarakat desa yang berkualitas. kehidupan sehari-hari.
Kemampuan untuk mengidentifikasi aktor, Modul ini menjadi bahan pembelajaran bagi
lembaga, kelembagaan, dan sumber daya pemerintah desa, duta dijital, kader desa
lainnya di masyarakat akan membantu dijital, dan masyarakat dalam pengelolaan
pemerintah desa, duta digital, dan kader desa Program Desa Cerdas.
digital untuk menciptakan ekosistem yang
kondusif bagi Program Desa Cerdas.
RENCANA
Program Desa Cerdas merupakan dukungan B PEMBELAJARAN
Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
untuk mempercepat pencapaian tujuan
pembangunan desa. Program Desa Cerdas
Tujuan Setelah mempelajari
mengenalkan model pengambilan keputusan
pokok bahasan ini, peserta
berbasis data (data-based decision making)
diharapkan mampu:
dan memaksimalkan partisipasi masyarakat.
Ruang Komunitas Digital Desa merupakan 1. Menjelaskan komunitas-komunitas di
wadah dan media untuk meningkatkan wilayah desa dan perdesaan;

MODUL KONSEP DESA CERDAS 93


2. Mengidentifikasi peran strategis 3. Menerapkan strategi pengelolaan ruang
komunitas, pelibatan komunitas, komunitas untuk peningkatan partisipasi
kolaborasi antarkomunitas dalam masyarakat desa dalam mencapai SDG’s;
mewujudkan praktik baik desa cerdas;

Metode
Waktu
Pemaparan, Curah
Pendapat, Diskusi

3 JP Kelompok /
Pleno, Penugasan,
Metaplan
3 JP ( 135 menit)
Alat Bantu
Flipt Chart, spidol,
1. Bahan Presentasi laptop, LCD, Kertas
Media 2. Lembar Informasi Plano, Whiteboard,
3. Kotak Kasus Kartu Metap dan
4. Lembar Kerja Perekat
5. Video Pembelajaran

94 MODUL KONSEP DESA CERDAS


3. Fasilitator mempresentasikan materi
sesi ini dengan Lembar Tayang 3 dan
Proses
mengajak peserta untuk mendalami
Fasilitasi
bahan bacaan dalam Lembar Informasi
4. Fasilitator mengajak peserta untuk
menjawab Lembar Kerja 3.1 secara
Fasilitator mengulas singkat sesi sebelumnya, individual.
selanjutnya menjelaskan tujuan pembelajaran 5. Fasilitator meminta peserta membentuk
sesi ini. kelompok berisi 4-5 orang untuk
1. Fasilitator mengajak 2-4 peserta membahas Lembar Kerja 3.2 yang
melakukan curah pendapat dengan berisi Analisis Stakeholder dan Model
pertanyaan kunci sebagai berikut: Pengelolaan Ruang Komunitas.
• Adakah forum warga atau lembaga
yang biasa dijadikan tempat bagi Jawablah pertanyaan di bawah ini
warga untuk mengembangkan dengan singkat dan jelas.
kapasitas di desa Anda? Setelah Ruang Komunitas Digital
• Bagaimana proses pengembangan terbentuk di suatu desa. Anda perlu
kapasitas dilakukan di forum atau mengidentifikasi program-program yang
lembaga itu? akan menjadi layanan unggulan di Ruang
2. Fasilitator mencatat hasil curah pendapat Komunitas. Diskusikan bersama teman
dalam kertas plano. kelompok Anda.

MODUL KONSEP DESA CERDAS 95


No Program Sasaran Kegiatan Indikator Keberhasilan
1 Pengembanganan Pengrajin dan 1. Pelatihan Desain 1. Lahir produk
kapasitas pelaku tukang kayu Produk kerajinan kriya
ekonomi kriya 2. Perlatihan teknologi khas desa
finishing produk 2. Kemampuan
kriya pengrajin dalam
finishing produk
kriya meningkat
2

6. Setiap kelompok mempresentasikan hasil yang berisi praktik baik pengelolaan


diskusi kelompoknya. ruang komunitas
7. Fasilitator memberikan ulasan atas 8. Fasilitator memberikan apresiasi positif
presentasi dengan membagi Kotak Kasus atas antusiasme peserta dalam mengikuti
sesi. Selanjutnya, fasilitator menutup sesi.

96 MODUL KONSEP DESA CERDAS


MODUL KONSEP DESA CERDAS 97
98 MODUL KONSEP DESA CERDAS
Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun
A PENDAHULUAN 2014 tentang desa disebutkan desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus urusan
Secara sosiologi, masyarakat perdesaan pemerintahan, kepentingan masyarakat
identik dengan kumpulan warga yang setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,
memiliki suatu ikatan adat, tradisi, dan hak asal usul, dan/atau hak tradisional
kebudayaan tertentu dalam hubungan pola yang diakui dan dihormati dalam sistem
komunitas (gemeinschaft). Gemeinschaft pemerintahan Negara Kesatuan Republik
dalam bahasa Inggris disebut communal Indonesia. Pengertian ini menjelaskan desa
society atau masyarakat komunal dan dalam sebagai suatu wilayah teritori (ruang spasial)
bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan yang memiliki kewenangan untuk menata dan
paguyuban. Setiap warga yang hidup dalam mengurus wilayahnya berdasarkan prakarsa
masyarakat komunal biasanya terikat dalam masyarakat (partisipatif dan demokratis).
hubungan kekeluargaan yang kuat sehingga Karena itu, kualitas partisipasi masyarakat
solidaritas sosial seringkali tercipta akibat berbanding lurus dengan hasil pengkajian
identitas yang sama. potensi bersama masyarakat, baik melalui
pemetaan sosial, pendataan partisipatif,
Hubungan kekerabatan biasanya terjadi
mengenal desa sendiri/MDS, menguatkan
karena sebagian besar warga desa berasal dari
tradisi belajar antarwarga, maupun penerapan
keturunan sama. Antara satu warga dengan
hasil pembelajaran.
warga yang lainnya masih punya hubungan
Program Desa Cerdas merupakan dukungan
keluarga dan saudara. Selain itu, masyarakat
pemerintah untuk meningkatkan kualitas
desa asli masih menganut pada adat dan
partisipasi masyarakat. Dukungan teknologi
tradisi sehingga tetua desa memegang
informasi dan komunikasi mendorong
peranan penting dalam masyarakat. Mereka
perencanaan-perencanaan pembangunan
selalu dimintai saran dan pendapat terkait
desa disusun dengan dukungan data yang
masalah di desa, khususnya permasalahan-
sahih dan akurat. Partisipasi masyarakat
permasalahan yang cukup kompleks.

MODUL KONSEP DESA CERDAS 99


semakin luas karena mereka dapat communia yang berarti memperkuat. Dari
mengusulkan ide dan gagasannya dalam makna kata itu, maka komunitas digunakan
perencanaan pembangunan secara online. untuk menunjukkan persatuan, persaudaraan,
Masyarakat dapat melihat kinerja pelaksanaan kumpulan, masyarakat. Secara terminologi,
pembangunan melalui laporan berkala yang komunitas digunakan untuk menunjuk
disebarkan pemerintah desa melalui website. sekumpulan individu yang membentuk
Bahkan, para pelaku eknomi perdesaaan kelompok sosial, serta memiliki kepedulian
dapat mempromosikan dan menjual produk antara satu sama lain (Felicia dan Trisno,
unggulan mereka melalui e-commerce. 2021).

Meski hari ini masyarakat desa tidak lagi Relasi komunitas terjalin kuat karena
hidup seperti masyarakat komunal asli, antarindividu saling berbagi value dan
hubungan kekerabatan dan kekeluargaan interest yang sama. Setiap komunitas memiliki
dalam masyarakat desa masih sangat terasa karakteristik yang khas sesuai dengan aktivitas
dibanding masyarakat kota. Berangkat dari anggota komunitasnya. Secara karakteristik,
situasi di atas, maka duta dijital maupun komunitas berbeda dengan kelembagaan
kader dijital harus mampu menterjemahkan kemasyarakatan desa yang cenderung
semangat adat dalam bentuk kekinian. Para formalistik. Kelembagaan komunitas tentu
pelaku Program Desa Cerdas harus mampu lebih cair, namun memiliki ikatan emosional
menerjemahkan kearifan-kearifan lokal yang kuat. Relasi komunitas terjalin kuat
ini sebagai pintu masuk dalam sosialisasi karena antarindividu saling berbagi value dan
program. interest yang sama. Setiap komunitas memiliki
karakteristik yang khas sesuai dengan
aktivitas anggota komunitasnya.
B KOMUNITAS Suatu komunitas biasanya beranggotakan
orang-orang yang memiliki minat dan hobi yang
sama. Di dalam komunitas, mereka bertukar
ide, pengalaman, dan keterampilan yang
Secara makna kata, komunitas (community)
terkait dengan minat dan hobi. Pertukaran
berasal dari bahasa Latin (communire) atau

100 MODUL KONSEP DESA CERDAS


pengetahuan dan sumber daya biasanya internet Indonesia menghabiskan rata-rata
berlangsung secara informal. Seiring dengan waktu penggunaan 3 jam 14 menit.
perkembangan komunitas yang semakin
Berkah kehadiran teknologi digital sudah
luas, maka beberapa orang di komunitas itu
banyak dirasakan oleh desa. Di Jawa Barat,
membuat tips, ujicoba, dan tutorial dalam
ada ekosistem digital dipelopori oleh
bentuk tulisan, video, maupun testimoni yang
Ayi Sumarna dan warga desa bernama
disebarkan melalui group aplikasi percakapan,
Kelompok Masyarakat Informasi (KMI)
akun sosial media, dan media online. Di sini,
Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten
pertukaran pengetahuan dan pengalaman
Bandung. KMI Ciburial menjadi Lembaga
membutuhkan dukungan teknologi digital.
Kemasyarakatan mitra Pemerintah
Maka lahirlah konsep komunitas digital
Desa setempat dalam mengembangkan,
yang difasilitasi kehadiran teknologi digital
memberdayakan, memfasilitasi dan
sehingga proses pembelajaran, kolaborasi, menyebarluaskan informasi berbasis TIK
pengembangan sumber daya komunitas, untuk publik. KMI beranggotakan sekitar 20
maupun inovasi komunitas dapat dilakukan orang pasukan digital yang disebut kontributor
kapan pun, di mana pun, dan oleh siapa pun. dan relawan. Mereka menyumbang artikel,
Perkembangan komunitas digital tak lepas foto, video, lalu saya tampilkan di web desa
dari data penggunaan internet di Indonesia. maupun akun media sosial masing-masing.
HootSuite (2021) melaporkan pengguna KMI Desa Ciburial memainkan peran
internet di Indonesia sudah mencapai 202,6 penting dalam promosi dan marketing
juta. Jumlah ini meningkat 15,5 prosen atau keanekaragaman potensi desa sehingga
27 juta jiwa bila dibandingkan dengan data tak sekadar kesohor di tingkatan lokal dan
Januari 2020. Sensus penduduk Indonesia nasional, tapi global. Para wisatawan luar
2020 menunjukkan penduduk Indonesia negeri berdatangan ke Desa Ciburial. Desa
sudah mencapai 270,20 juta jiwa. Pengguna Ciburial juga menjadi pusat studi banding
internet Indonesia rata-rata menghabiskan soal desa wisata dan digital. Pasukan digital
waktu selama 8 jam 52 menit untuk berselancar rajin mengeksplorasi kehidupan masyarakat
di internet dengan aktivitas terfavorit adalah kampung dengan jepretan kamera, lalu
media sosial. Untuk media sosial, pengguna mereka mengunggah visual tempat-tempat

MODUL KONSEP DESA CERDAS 101


wisata, pemandangan alam, dan kehidupan mereka mendapat bantuan pengadaan pulsa,
keseharian warga Ciburial di internet. Berkat modem, dan handfree.
aktivitas itu, KMI Ciburial pernah dinobatkan
Pada 2014, Gampong Cot Baroh mendapatkan
sebagai Komunitas TIK terbaik se-Jawa Barat
penghargaan nasional berupa Destika
(2016) dan Juara 1 Lomba Website Desa
Awards. Destika Award adalah penghargaan
Kabupaten Bandung (2018).
atas inisiatif, inovasi, dan kreativitas dalam
Komunitas digital desa lain yang fenomenal pemanfaatan TIK dan penggunaan domain
adalah Gampong Cot Baroh, Kecamatan “DESA.ID” yang diberikan oleh Kementrian
Glumpang Tiga, Kabupaten Pidie. Relawan Komunikasi dan Informatika bersama
TIK Gampong Cot Baroh terbentuk saat Pengelola Nama Domain Internet Indonesia
sejumlah pemuda terinspirasi dari tayangan (PANDI). Para penerima Destika Award
televisi tentang desa internet di Jawa mendapat hadiah satu unit laptop untuk
Tengah. Mereka termotivasi untuk meniru pengelolaan website gampong.
inovasi desa memanfaatkan internet untuk
mempromosikan produk unggulan desa dan Sejak itu, keberadaan Relawan TIK Gampong
tata kelola desa yang baik. Gampong Cot Baroh semakin populer. Perjuangan Gampong Cot
merupakan salah satu desa yang sempat porak Baroh dalam mempromosikan gampong
poranda akibat konflik bersenjata di masa lalu melalui internet didokumentasikan dalam
sehingga desa ini membutuhkan beragam film dokumentar nasional berjudul “Asa
terobosan untuk mengejar ketertinggalan. Dessa” yang diputar di pelbagai negara.
Selain itu, Gampong Cot Baroh mendapatkan
Para pemuda gampong bekerja hanya berbekal
penghargaan sebagai gampong dengan
modal nekad. Gampong Cot Baroh sendiri
website terbaik atas penilaian Komunitas
belum memiliki kantor desa dan komputer
Aceh Samrt City dalam acara membangun
desa. Mereka menggunakan komputer pribadi,
gampong TIK dengan tema Aceh Thank To The
baik untuk pengelolaan konten website desa.
Wolrd pada 26 Desember 2016. Pada 2018,
Pada saat perumusan RUU Desa, Relawan
Gampong Cot Baroh ditetapkan sebagai salah
TIK Gampong Cot Baroh sering terlibat dalam
satu lokasi Program Desa Broadband Terpadu
pembahasan draft melalui konferensi video
dengan Pansus RUU Desa DPR sehingga Kementerian Komunikasi dan Informatika.

102 MODUL KONSEP DESA CERDAS


desa, dan lain-lain. Berikut ini adalah fungsi-
C RUANG KOMUNITAS fungsi yang dapat dikembangkan melalui
DIGITAL DESA RKDD, antara lain:
1. Ruang untuk memfasilitasi kolaborasi dan
jejaring dalam pelaksanaan program desa
cerdas;
Kementerian Desa, PDTT menyadari
2. Tempat inovasi digital dimana masyarakat
peran komunitas digital untuk percepatan dapat mengembangkan ide, inovasi,
pembangunan desa. Dalam Program proyek komunitas atau kewirausahaan
Desa Cerdas, ada kegiatan khusus untuk masyarakat desa dengan menggunakan
mendayagunakan komunitas-komunitas di teknologi digital;
desa secara aktif melalui pembentukan Ruang
3. Tempat pembelajaran masyarakat dimana
Komunitas Digital Desa (RKDD). RKDD
masyarakat akan mendapatkan pelatihan,
merupakan satu ruang yang disediakan untuk
pendampingan dan arahan tentang
meningkatkan kapasitas masyarakat desa
pemanfaatan teknologi secara efektif dan
melalui pemanfaatan teknologi informasi dan
produktif untuk pembangunan desa dan
teknologi digital. Bentuk RKDD dapat berupa
peningkatan kesejahteraan; dan
ruang publik berbentuk fisik atau bangunan
4. Tempat dimana masyarakat dapat
yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
memanfaatkan fasilitas digital seperti
untuk belajar, berdiskusi dan menciptakan
internet, komputer, printer, dan fasilitas
solusi-solusi inovatif berbasis teknologi
digital lainnya.
digital.
Ruang komunitas dalam Program Desa Cerdas
RKDD akan dikembangkan oleh Duta Digital merupakan ruang yang terbuka untuk publik,
dan Kader Digital Desa bersama dengan inklusif dan dapat dimanfaatkan secara merata
pemerintah desa dan/atau pihak ketiga dan oleh seluruh masyarakat desa, termasuk
akan menjadi pusat layanan digital desa yang kelompok minoritas, perempuan, anak-anak
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desa dan orang tua. Tata letak ruang komunitas
dan komunitas-komunitas digital di desa diatur sedemikian rupa sehingga masyarakat
untuk pengembangan diri, promosi potensi nyaman untuk beraktivitas di ruang tersebut

MODUL KONSEP DESA CERDAS 103


untuk menciptakan ide-ide atau inovasi- Ruang komunitas digital akan dikelola oleh
inovasi baru untuk menjawab tantangan dan Kader Digital Desa dengan mendapatkan
kebutuhan mereka. Keberlanjutan ruang dukungan dari pemerintah desa serta
komunitas digital di desa membutuhkan pendampingan dari Duta Digital. Kader
dukungan dan komitmen dari pemerintah Digital Desa bertugas mendampingi dan
desa dan jejaring kemitraan dengan berbagai memberikan pelatihan kepada masyarakat
pihak, termasuk pihak swasta baik dalam dalam pemanfaatan digital secara efektif dan
bentuk dukungan dana, ketersediaan produktif serta dapat mengembangkan ide-
infrastruktur digital, peningkatan kapasitas ide baru dan inovasi untuk pengembangan
maupun kegiatan-kegiatan produktif lainnya potensi desa dan peningkatan kesejahteraan
yang berbasis teknologi. masyarakat.
Sebagai perbandingan, pada 2007 ada
program pemanfaatan teknologi dan informasi
bernama telecenter. Telecenter merupakan
fasilitas yang dapat dimanfaatkan publik
untuk berinteraksi, belajar, dan mendapat
hiburan dengan memanfaatkan komputer,
internet, dan sejumlah teknologi pendukung
lainnya. Untuk pengelolaan telecenter, ada
Fasilitator Infomobiliasasi (FI) yang bertugas
untuk memfasilitasi pengorganisasian
masyarakat dan literasi digital. Keberadaan
telecenter membantu kegiatan peningkatan
layanan kesehatan, pendidikan, ekonomi,
Gambar 12. Layanan Pangakalan Akses meningkatkan kapasitas masyarakat
Komunitas “Pager Gunung Melung”, sebagai
dalam berorganisasi dan melakukan usaha,
ruang belajar warga desa
meningkatkan peran serta perempuan
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id denganjudul
“Melung, Desa Internet di Lereng GunungSlamet” , https:// mengurangi keterisolasian dan mengurangi
katadata.co.id/donangwahyu/foto/5e9a574b1d66f/
melung-desa-internet-di-lereng-gunung-slamet kesenjangan digital.

104 MODUL KONSEP DESA CERDAS


Gambar 13. Layanan community akses point Gambar 14. Program Infomobilisasi
di Desa Melung, Kedungbanteng, Banyumas Perdesaan Melalui Layanan Telecenter

Pendekatan serupa dilakukan oleh sejumlah jawab pemerintah desa dalam meningkatkan
lembaga, seperti program communitty acces partisipasi dan kapasitas masyarakat desa.
point (CAP) dan PLIK/MPLIK di Kominfo, Untuk memberikan payung hukum pada
Posyantek di LIPI, Telecenter. Di masyarakat pengelolaan ruang komunitas, rencana
Sipil, lahir Desa Melek IT yang dipelopori penyelenggaraan ruang komunitas dibahas
oleh Gerakan Desa Membangun (GDM) dan dalam Musyawarah Desa. Setelah disepekatai
Internet Sehat di ICTWatch. Konsep ruang di musyawarah desa, maka pembentukan
komunitas mirip dengan inisiatif tersebut, ruang komunitas digital beserta tim
bedanya Ruang Komunitas didorong sebagai pengelolanya ditetapkan melalui Surat
bentuk layanan desa sebagai bentuk tanggung Keputusan Kepala Desa.

Ruang komunitas dikelola oleh kader digital yang ditunjuk oleh desa. Pemerintah desa bertanggung
jawab terhadap keberlangsungan, pemeliharaan sarana dan prasara yang ada di ruang komunitas.
Kader digital memberikan laporan tentang kondisi sarana dan prasarana ruang komunitas. Kader
bersama Duta Digital bersama-sama merancang pengembangan dan pemanfatan ruang komunitas
untuk menciptakan inovasi dan menjamin keberlanjutan kegiatan Desa Cerdas.

MODUL KONSEP DESA CERDAS 105


KOTAK KASUS

Gambar 14. Para petani di Desa Melung


dapat mengakses internet di area
persawahan dengan layanan wifi gratis
dari pemerintah desa

Desa Melung Dukung Literasi Dijital Lewat Akses Wifi Gratis


Siapa sangka Melung, sebuah desa kecil yang berada di lereng Gunung Slamet, Banyumas, Jawa
Tengah dikenal sebagai desa melek internet. Awal ceritanya, pada 2008, Kepala Desa Melung
memprakarsai pendirian antena koneksi internet produk layanan teknologi CDME. Kurang puas
dengan saluran internet yang ada, pada 2009, Desa Melung beralih ke teknologi internet berbasis
kabel.
Untuk memperluas jangkauan di setiap penjuru desanya, Pemerintah Desa Melung memasang
antena omni dan Wi-Fi untuk mengembang RT/RW net. Hingga akhirnya Desa Melung yang luasnya
1.320 hektar itu tercover oleh sambungan internet. Masyarakat desapun hampir semuanya bisa
berinternetan. Uniknya hampir setiap warga Desa Melung kini sudah memiliki akun sosial media,
facebook dan twitter.
Para warga Desa Melung tidak membutuhkan ruang khusus untuk belajar dan bertatap muka
langsung seperti kalau belajar di sekolah. Mereka bisa saling berbagi informasi dari internet lewat
akun sosial media yang mereka miliki. Warga juga mulai membiasakan diri browsing untuk keperluan
ilmu dan teknologi bercocok tanam (agribisnis) atau hal apa saja di desanya secara real time.
Dengan adanya akses internet gratis, masyarakat dapat mengetahui perkembangan harga pertanian
untuk hasil panen mereka di pasar. Desa di lereng Gunung Slamet Kabupaten Banyumas, selama
ini dikenal memiliki potensi perikanan, khususnya ikan gurame. Dengan adanya internet, peternak
gurameh akan lebih mudah memasarkan hasil pertaniannya itu. Dengan demikian seluruh aset dan
potensi desa bisa lebih dikenal orang lain.
Di area kantor Desa Melung, mereka memiliki layanan ruang belajar komputer untuk warga desa.
Layanan itu menjadi media belajar masayarakat desa, baik kalangan kelompok petani, kelompok
perempuan, kelompok pemuda, maupun kelompok ekonomi desa. Untuk perawatan, para pengguna
berkontribusi lewat kotak infak semampu mereka.

106 MODUL KONSEP DESA CERDAS


bagi ruang komunitas digital tersebut
D MODEL RUANG dapat dilakukan menggunakan anggaran
KOMUNITAS DIGITAL yang dimiliki BUMDes. Namun, jika ruang
DESA komunitas digital yang dikembangkan
merupakan unit usaha BUMDes maka
pembiayaan akan menjadi bagian dari
Setidaknya ada empat model ruang komunitas bisnis yang dilakukan di ruang komunitas
digital yang dapat dikembangkan dalam digital.
mendukung program Desa Cerdas, yakni: 3. Ruang komunitas digital yang dibiayai
1. Ruang komunitas digital yang dikelola swasta atau pemangku kepentingan
pemerintah desa. Ruang komunitas lainnya. Beberapa perusahaan atau
yang dikelola pemerintah desa dapat lembaga swasta kerap menyalurkan CSR
memanfaatkan berbagai bentuk di desa, termasuk berkontribusi dalam
bangunan/aset desa yang masih pembangunan. Pemanfaatan ruang atau
layak digunakan sebagai lokasi ruang gedung yang diberikan swasta melalui
komunitas digital. Ruang komunitas ini CSR merupakan aset desa yang dapat
dapat ditempatkan di balai desa atau dimanfaatkan sebagai ruang komunitas
tempat lainnya yang disediakan oleh digital. Proses pembiayaan dalam proses
Desa, yang mudah dijangkau dan aman. penyediaan layanan dan pengelolaan
ruang komunitas dapat disepakati antara
2. Ruang komunitas digital yang dikelola
pemerintah desa dan swasta.
BUMDes. Pengembangan ruang
4. Ruang komunitas yang dibentuk
komunitas digital oleh BUMDes dapat
oleh (kelompok) masyarakat. Ruang
dilakukan sebagai bentuk pelayanan
komunitas yang dibentuk oleh (kelompok)
kepada masyarakat yang disediakan gratis
masyarakat merupakan bangunan
atau dapat juga dikembangkan sebagai
yang berupa aset dari suatu komunitas
bentuk unit usaha BUMDes. Jika ruang
tertentu, seperti komunitas pengrajin
komunitas digital yang dikembangkan
batik, karang taruna, dan komunitas
merupakan bentuk pelayanan publik bagi
lainnya yang ada di desa. Kebijakan
masyarakat maka sumber pembiayaan

MODUL KONSEP DESA CERDAS 107


akses internet bagi masyarakat umum 1. Kegiatan Utama Ruang Komunitas
dan skema pembiayaannya ditentukan Secara garis besar kegiatan-kegiatan yang
oleh komunitas yang menyediakan ruang perlu dilakukan terkait pengembangan
komunitas tersebut. ruang komunitas digital antara lain:
Tabel 6. Model pengembangan ruang komunitas digital desa cerdas

Model 1: Model 2: Model 3: Model 4


Aspek Pemerintah BUMDes Kelompok Sektor swasta atau
Desa masyarakat stakeholder lainnya
Bentuk Ruang Ruang yang Ruang yang Ruang milik Ruang milik desa
dikelola dikelola oleh komunitas tetapi dibiayai oleh
pemerintah desa BUMDes tertentu sektor swasta
Ketersediaan gratis/terbatas gratis/terbatas/ gratis/ terbatas gratis/ terbatas/
Internet berbayar berbayar
Sumber biaya APBDes BUMDes /Bisnis Swadaya/Bisnis APBDes/ sektor
Usaha Ruang Usaha Ruang swasta
Komunitas Komunitas

a. Peluncuran dan sosialisasi ruang


E PEMANFAATAN RUANG komunitas digital desa
KOMUNITAS DIGITAL Ruang komunitas digital yang
DESA telah disiapkan dalam mendukung
pelaksanaan Desa Cerdas perlu
Ruang komunitas Digital di tingkat desa dapat disosialisasikan kepada masyarakat
mendukung beragam kegiatan yang terkait desa. Kegiatan ini bertujuan untuk
dengan peningkatan kapasitas masyarakat, memperkenalkan ruang komunitas
perencanaan pembangunan yang akurat, dan digital dan manfaatnya, serta
pengembangan ekonomi berbasis sumber menyampaikan kegiatan-kegiatan yang
daya desa. akan dilakukan di ruang komunitas

108 MODUL KONSEP DESA CERDAS


digital tersebut kepada masyarakat c. Ruang diskusi, bertukar informasi dan
serta mengundang dan memotivasi pengembangan inovasi
masyarakat dalam memanfaatkan
Ruang komunitas digital berkedudukan
ruang komunitas dalam pendidikan dan
sebagai ruang publik yang dapat
pengembangan ide-ide kewirausahaan
dimanfaatkan untuk saling bertukar
berbasis digital untuk peningkatan
informasi. Masyarakat juga dapat
kesejahteraan.
menggunakannya sebagai ruang diskusi
b. Pelatihan-pelatihan dan pengembangan proyek-proyek
Ruang komunitas diharapkan dapat komunitas berbasis digital. Selain itu,
digunakan untuk meningkatkan ruang diskusi ini dapat digunakan untuk
keterampilan masyarakat baik temu bersama dengan pelaku usaha
melalui bimbingan teknis, pelatihan, maupun industri untuk mendorong
atau kegiatan lainnya. Pelatihan kolaborasi antar komunitas sehingga
yang dilakukan akan dirancang dan mendukung upaya pengembangan
dipersiapkan oleh Kader Digital desa.
bersama dengan pihak terkait lainnya.

Tabel 7. Kegiatan yang diperbolehkan dan dilarang di Ruang Komunitas Digital Desa
BOLEH DILARANG
1. Virtual Office 1. Kegiatan berhubungan politik
2. Sekolah Online 2. Kegiatan organisasi terlarang
3. Ruang Pengembangan dan Transaksi Market Place 3. Kegiatan yang tidak relevan
4. Ruang pelatihan dan diskusi dengan Desa Cerdas
5. Ruang pengembagan proyek komunitas, seperti
desain dan pengembangan packaging produk lokal,
pengambilan foto produk untuk kebutuhan marketing,
perencanaan lokasi wisata loal;
6. Dan kegiatan lainnya yang mendukung pengembangan
desa cerdas;

MODUL KONSEP DESA CERDAS 109


2. Pengembangan Ruang Komunitas digital internet baik, pemanfaatan
Digital internet secara produktif untuk
pembangunan desa dan peningkatan
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan
kesejahteraan masyarakat.
dalam rangka pengembangan ruang
komunitas digital antara lain: c. Knowledge Sharing dan jejaring
a. Sosialisasi Ruang Komunitas Knowledge sharing merupakan
Sosialisasi merupakan sarana untuk sebuah aktivitas interaksi antara
belajar secara bersamaan, berinteraksi individu/kelompok dalam masyarakat
dan mendapatkan pengajaran dari atau kegiatan menyebarluaskan
Duta/Kader Digital mengenai program dan berbagi pengetahuan dengan
/kegiatan yang sesuai dengan individu/kelompok lain yang saling
kebutuhan desa. Selain itu, sosialisasi menguntungkan satu sama lain dengan
juga dapat menjadi wahana untuk cara bertukar pikiran, pendapat atau
memperkenalkan kegiatan desa cerdas informasi yang dimiliki. Informasi dan
kepada masyarakat. Sosialisasi ruang pengetahuan yang didapat dari kegiatan
komunitas dapat dilakukan dengan knowledge sharing ini diharapkan dapat
metode open house, door to door memberikan inspirasi untuk mengadopsi
visit, forum pertemuan, pameran dan atau mengembangkan inovasi-inovasi
sebagainya. baru sesuai dengan potensi dan
kebutuhan desa. Ruang komunitas
b. Literasi Digital juga dapat menjadi sarana pemerintah
Pelatihan atau training merupakan dan masyarakat desa untuk berjejaring
salah satu cara untuk memperoleh dalam pengembangan kegiatan desa
pengetahuan, keahlian-keahlian praktis cerdas dan kegiatan pembangunan desa
yang berhubungan kepada kompetensi- lainnya seperti diskusi, demo/workshop
kompetensi spesifik yang berguna dan kolaborasi dengan para pemangku
bagi pengembangan desa. Melalui kepentingan, seperti perusahaan
kegiatan desa cerdas, masyarakat akan swasta, NGO, universitas dan desa lain
mendapatkan pelatihan tentang literasi yang melakukan kunjungan.

110 MODUL KONSEP DESA CERDAS


d. Design program dan pengembangan baik sosialisasi, pendataan, maupun
inovasi dengan metode human-centered membangun sistem komunikasi dua
design arah. Sebagai contoh, saat bencana
Infrastruktur dan sumber daya manusia letusan Gunung Merapi dan gempa
di desa dapat digunakan untuk bumi di Yogyakarta, Klaten, Magelang,
merupakan aset yang sengat berharga dan sekitarnya peran Jaringan Informasi
dalam meningkatkan kualitas hidup Lereng Merapi (Jalin Merapi) sangat
masyarakat desa dari segala aspek, penting dalam pengelolaan informasi
baik dari segi ketahanan ekonomi, dari lapangan dan pengarusutamaan
sosial, maupun ekologi. Untuk bisa informasi di publik. Jaringan ini juga
mencapai tujuan tersebut, perlu dibuat menjadi pusat edukasi masyarakat
didorong dengan berbagai kegiatan dalam meningkatkan kemampuan
pemberdayaan masyarakat desa yang mitigasi bencana, pengurangan risiko
nantinya diharapkan mampu membina bencana, dan lainnya.. Pada saat
mereka untuk mengembangkan inovasi, normal, jaringan ini menjadi ruang
memiliki daya saing dan berdampak belajar Bersama untuk pengelolaan
pada peningkatan kesejahteraan sumber daya desa sehingga lahir produk
masyarakat. Beberapa program dan unggulan dari Kawasan lereng Merapi,
inovasi yang dapat dikembangkan seperti kopi, kuliner, batik, hingga
antara lain Program yang dapat didesain handcraft.
antara lain UMKM, BUMDes, Program
Pemberdayaan Masyarakat di Bidang
F PENGELOLAAN RUANG
Pertanian, Jasa, Program Pemberdayaan KOMUNITAS DIGITAL
Masyarakat di Bidang Pendidikan, dll.
e. Mendukung Kesiapsiagaan Masyarakat
DESA
Keberadaan Ruang Komunitas
Digital Desa dapat menjadi media 1. Struktur Organisasi
pendukung kesiapsiagaan masyarakat Langkah pertama dalam membentuk
dalam mengurangi risiko bencana, ruang komunitas adalah menyusun tim

MODUL KONSEP DESA CERDAS 111


pengelola. Tim pengelola ini terdiri dari desa. Tugas tim pengelola antara lain
unsur desa (kepala desa), duta digital, sebagai berikut.
kader desa dan masyarakat. Tim pengelola • Menyusun visi dan misi ruang
ini adalah sebuah organisasi yang secara komunitas di desa
khusus ditugaskan untuk mengelola • Menyusun program tahunan yang
ruang komunitas didesa. Secara struktur akan dilakukan di ruang komunitas
bisa terdiri dari pengarah, pembina, • Menyusun admistrasi, anggaran dan
administrator, dan bendahara. memelihara aset ruang komunitas
Berikut adalah gambaran struktur • Merencanakan dan melaksanakan
organisasi pengelolaan ruang komunitas dan momonitoring kegiatan ruang
komunitas

KEPALA DESA DUTA DIGITAL


Pengarah Pembina

BENDAHARA

KADER DIGITAL
Administrator

Bagan 9. Organisasi Ruang Komunitas Digital Desa

112 MODUL KONSEP DESA CERDAS


Tabel 8. Pembagian tugas dalam organisasi Ruang Komunitas Digital Desa

No Tim Kerja Peran


1 Pengarah memberikan arahan, pertimbangan, saran, dan atau pendapat
terhadap pelaksanaan kegiatan ruang komunitas
2 Pembina Memimpin, mengkoordinasikan, memantau dan mengevaluasi
kegiatan pengembangan ruang komunitas di desa.
3 Administrator Untuk mengelola ruang komunitas, dibutuhkan administrator
(Admin) yang bertugas untuk mengatur aktivitas dan
mengontrol berjalannya ruang komunitas. Administrator dalam
ruang komunitas didesa adalah seorang kader digital. Selain
itu, seorang admin juga bertugas untuk merencanakan dan
menyusun jadwal kegiatan yang akan dilakukan dalam ruang
komunitas.
4 Bendahara Mengelola uang persediaan/pembayaran langsung dan
mengerjakan pembukuan dan pertanggungjawaban

Dalam alur keprograman, maka koordinasi anak-anak dan orang tua. Tata letak ruang
penggunaan anggaran, kendali Kegiatan, dan komunitas diatur sedemikian rupa sehingga
Kendali Koordinasi masyarakat nyaman untuk beraktivitas di
ruang tersebut untuk menciptakan ide-ide
2. Pengelolaan Sarana dan Prasarana atau inovasi-inovasi baru untuk menjawab
Ruang Komunitas Digital tantangan dan kebutuhan mereka.

Ruang komunitas digital dalam program Keberlanjutan ruang komunitas digital di


desa cerdas merupakan ruang yang terbuka desa membutuhkan dukungan dan komitmen
untuk publik, inklusif dan dapat dimanfaatkan dari pemerintah desa dan jejaring kemitraan
secara merata oleh seluruh masyarakat desa, dengan berbagai pihak, termasuk pihak
termasuk kelompok minoritas, perempuan, swasta baik dalam bentuk dukungan dana,

MODUL KONSEP DESA CERDAS 113


ketersediaan infrastruktur digital, peningkatan Tenaga listrik dan UPS (Uninterruptible Power
kapasitas maupun kegiatan-kegiatan produktif Supply). Tanpa adanya listrik, komputer
lainnya yang berbasis teknologi. Program hanyalah benda mati yang tidak ada
ini bukan hanya mengenalkan teknologi gunanya. Ketersediaan listrik, kesetabilan
informasi, melainkan juga mengenalkan tradisi listrik merupakan hal kritis untuk perangkat
baru dalam berkomunikasi bagi masyarakat, komputer yang perlu diperhatikan,
bahkan juga budaya baru buat masyarakat sehingga resiko dapat diminimalisir. Berikut
untuk mendapatkan informasi. adalah tabel fasilitas minimum dan fasilitas
pendukung ruang komunitas.
a. Sarana

Ruang komunitas dapat berupa ruang


terbuka/semi terbuka (outdoor) dan ruang
tertutup (indoor). Pada ruang komunitas
outdoor, diperlukan sebuah ruang komputer
yang baik karena di dalam komputer
terdapat komponen-komponen yang
sensitif dari pengaruh luar, dengan harapan
agar komputer dapat kita pergunakan dalam
waktu yang relatif lama, tidak cepat rusak
dan aman. Selain itu, dibutuhkan tempat
dan lokasi yang memadai, mudah dijangkau
oleh masyarakat. Dalam hal ini, desa dapat
menyiapkan tempat/ruang yang aman dan
nyaman mendukung pelaksanaan Desa
Gambar 15. Kegiatan Kampung Teknologi
Cerdas.
Foundation
https://bitnesia.com/kampung-teknologi-foundation-
b. Prasarana
organisasi-nirlaba-yang-menyediakan-fasilitas-komputer-dan-
internet-plus-edukasi.html
Ruang Komputer perlu dilengkapi dengan
peralatan dan pendukung lain, diantaranya:

114 MODUL KONSEP DESA CERDAS


Tabel 9. Fasilitas Ruang Komunitas Digital

Fasilitas Minimum Fasilitas Pendukung


1. Ruang komputer 1. Perpustakaan/sudut baca
2. Koneksi internet 2. PC atau laptop untuk
3. Ruangan yang layak dan nyaman untuk berkumpul, peserta pelatihan
berdiskusi dan berkolaborasi 3. Layar dan monitor untuk
4. PC yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan presentasi
seperti pelatihan, akses internet, akses informasi dan 4. Kotak pengaduan
membuka dokumen digital masyarakat
5. Printer 5. Kipas angin atau AC
6. Kursi dan meja
7. Jumlah terminal stop kontak yang memadai
8. Papan informasi publik yang dapat memuat informasi
yang berkaitan dengan pengembangan kapasitas dan
inovasi berbasis digital
9. Tempat sampah

Gambar 16.
Anak-anak sedang belajar
sedang belajar mengetik
https://bitnesia.com/kampung-
teknologi-foundation-organisasi-
nirlaba-yang-menyediakan-fasilitas-
komputer-dan-internet-plus-edukasi.
html

MODUL KONSEP DESA CERDAS 115


Kampung Pintar Sambak,
Dari Radio Lahirkan Entrepreneur Desa

Desa Sambak terus melahirkan para kreator dan wirausaha desa yang sukses. Beragam potensi
mampu diubah menjadi kudapan dan makanan ringan yang mampu menembus pasar retail
modern maupun pasar online.

Desa Sambak terletak di Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Para pemuda memanfaatkan
teknologi informasi secara cerdas, kreatif, dan produktif. Pelopornya adalah Radio Komunitas
Suara Kampung Pintar (SKPFM). Sejak 2012, akses internet yang diberi nama RT/RW Net itu
telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.

Berkat RT/RW Net, warga Desa Sambak dapat menikmati akses internet dengan mudah
dan murah. Mereka menggunakan konsep Wi-Fi (Wireless Fidelity) atau jaringan nirkabel
sehingga warga bisa menikmati akses internet dari rumah masing-masing. Fasilitas ini tak

116 MODUL KONSEP DESA CERDAS


hanya dimanfaatkan oleh para pelajar, bahkan pemerintah desa setempat, petani, pedagang
juga membutuhkan akses internet untuk mendapatkan segala informasi dan ilmu pengetahuan.
Bahkan, keberadaan internet memicu para pemuda untuk memanfaatkannya sebagai media
pemasaran dan promosi.

Ambil contoh, Sutelo Rich Taste. Sutelo merek dagang warga Desa Sambak yang mengembangkan
produk makanan ringan berbahan baku ketela dan pisang. Sutelo juga memproduksi aneka
kudapan lain, seperti batagor instan, balung kuwuk, keripik tahu, kopi, dan kue. Kini, merek
Sutelo mudah ditemui di retail-retail modern di daerah perkotaan.

Kunci kesuksesan bisnis Sutelo berada pada energi kreatif mereka mengemas dan mencitrakan
produk kampung sebagai makanan modern yang lezat dan praktis. Kemasan produk Sutelo
dibuat sangat ciamik dan artistik sehingga tak kalah dengan produk-produk pabrikan. Hal itu
tidak lepas dari Program Kampung Pintar yang melahirkan warga yang memiliki kemampuan
di bidang desain produk dan logo, bahkan mereka mampu menjual produk-produk kreatifnya
hingga mancanegara.

MODUL KONSEP DESA CERDAS 117


Daftar Pustaka Desa Wisata, Desa Ciburial Berinovasi Bikin
Kampung Cantik di Pinggir Kota
Felicia, Claresta dan Rudy Trisno.2021. Ruang
Bandung dalam https://inovasi.web.id/
Komunitas Digital dan Budaya dalam
desa-wisata-desa-ciburial-berinovasi-
Jurnal Stupa Vol. 3, No. 1, April 2021.
bikin-kampung-cantik-di-pinggir-kota-
hlm: 23-34
bandung/
Rachman, ZM, et.al,.2007. Memberdayakan
Desa Internet, Desa Melung Luncurkan
Masyarakat dengan Mendayagunakan
Literasi Informasi Lewat Akses Wifi
Telecenter, Jakarta: Bappenas dan
Gratis dalam https://inovasi.web.id/
UNDP
desa-internet-literasi-informasi-lewat-
Diana, Etti dkk.2020. Panduan Umum akses-wifi-gratis/
Pengembangan Desa Cerdas (Smart
village) pada Program Penguatan Internet Gampong, Cot Baroh Manfaatkan
Pemerintahan dan Pembangunan Desa Teknologi Informasi dan Komunikasi
(P3PD) tahun 2020 - 2024. Jakarta: untuk Media Promosi Gampong
Kementerian Desa PDTT dalam https://inovasi.web.id/internet-
gampong-cot-baroh-manfaatkan-
Pasukan Digital di Desa Ciburial dalam https://
teknologi-informasi-dan-komunikasi-
inet.detik.com/cyberlife/d-4666921/
untuk-media-promosi-gampong/
pasukan-digital-di-desa-ciburial.

118 MODUL KONSEP DESA CERDAS

Anda mungkin juga menyukai