TENTANG
RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA
DESA MOKONOWU KECAMATAN MONANO
KABUPATEN GORONTALO UTARA
TAHUN 2016-2021
Ditetapkan di Mokonowu
pada tanggal 18 Oktober 2016
PAILUS TOMAYAHU
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desa Mokonowu merupakan desa di wilayah Kecamatan Monano Kabupaten
Gorontalo Utara dengan topografi berlembah sebagai bentukan pegunungan di
sebelah barat daya. Sementara di wilayah selatan merupakan wilayah yang
langsung berbatasan dengan Desa Paris. Desa Mokonowu merupakan bagian dari
Daerah aliran Sungai Mokonowu. Melihat kondisi geografis tersebut, maka potensi
ekonomi yang berkembang di Desa Mokonowu ialah pertanian dan perikanan.
Selain potensi alam, di Desa Mokonowu menyimpan potensi yang cukup besar,
kawasan Pantai, terlebih lagi keragaman budaya masyarakat Desa Mokonowu
masih dipertahankan hingga saat ini. Perayaan 1 Muharram (suroan) yang
merupakan pengejawantahan rasa syukur kepada Tuhan YME selalu diselenggaran
tiap tahunnya di Desa Mokonowu.
Kompleksitas ancaman bencana yang berada di Kabupaten Desa
Mokonowu memerlukan perencanaan penanggulangan yang matang, agar
penanggulangan bencana berjalan secara terarah, terpadu dan
berkesinambungan. Pengalaman penanggulangan bencana selama ini belum
didasarkan pada langkah-langkah sistematis dan terencana. Belum tersusunnya
Rencana Penanggulangan tingkat Desa menjadikan upaya penanggulangan
bencana tumpang tindih, bahkan penanggulangan bencana belum menjadi
prioritas program pengurangan risiko bencana daerah. Hal ini bertentangan
dengan pasal 35 dan 36 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 yang
mengamanatkan agar setiap daerah dalam upaya penanggulangan bencana
mempunyai perencanaan penanggulangan bencana.
Desa Mokonowu Kecamatan Monano merupakan salah satu wilayah desa
terendam Air (Banjir) tahun 2012. Sebanyak 20 Rumah rusak parah, serta dampak
kerugian fisik maupun non material lainnya yang cukup besar
1. Administrasi Wilayah
Desa Mokonowu memiliki luas 02,17 Km2 dengan batas geografis lintang
utara 000 52’ 17” bujur timur 1220 41’ 39” batas administrasi sebelah utara adalah
Laut Sulawesi, sebelah timur adalah Desa Tudi, sebelah barat adalah Desa
Zuriati, dan sebelah selatan adalah Desa Paris.
Desa Mokonowu memiliki Dusun yang terdiri dari:
a) Dusun Basulapa
b) Dusun Bunto
c) Dusun Bongo
3. Kependudukan
Berikut ini adalah profil kependudukan Desa Mokonowu
a. Penduduk Total : 622 Jiwa
b. Laki-laki : 314 Jiwa
c. Perempuan : 308 jiwa
d. Jumlah Kepala Keluarga (KK) : 173 KK
C. Tujuan
Penyusunan dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Desa Mokonowu
ini antara lain sebagai bagian dari perencanaan pembangunan desa secara
terpadu dan terkoordinasi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan
yang ada, sehingga dapat menurunkan risiko bencana di Desa Mokonowu
secara signifikan. Dokumen yang berisi pengenalan dan pengkajian ancaman
bencana, pemahaman tentang kerentanan masyarakat, analisis dampak
bencana, identifikasi pilihan tindakan pengurangan risiko bencana, penentuan
mekanisme kesiapsiagaan dan pengggulangan dampak bencana dan penentuan
alokasi tugas kewenangan dan sumberdaya yang tersedia ini mengarah pada
program prioritas penanggulangan bencana yang harus segera ditangani oleh
seluruh pemangku kepentingan di Desa Mokonowu Kecamatan Monano Kabupaten
Gorontalo Utara.
D. Landasan Hukum
Dalam penyusunan RPB Desa Mokonowu, landasan hukum yang digunakan
adalah :
1. Landasan Idiil
Dasar Negara RI, yaitu pancasila
2. Landasan konstitusional
Undang-undang dasar Negara RI, yaitu Undang-undang dasar 1945.
3. Landasan operasional
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
d. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
junctis Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang dan Undang Undang
Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah;
e. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan
Bencana; f. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang
Desa;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 Tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;
g. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4
Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan
Bencana
h. Peraturan Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana Nomor 01
Tahun 2012 tentang Pedoman Desa Tangguh.
E. Pengertian
Beberapa istilah yang dipakai dalam Rencana Penanggulangan
Bencana (RPB) Desa Mokonowu adalah sebagai berikut:
1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
2. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang
meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana,
kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
3. Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan
ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana.
4. Kesiapsiagaan adalah serangkaian yang dilakukan untuk mengantisipasi
bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan
berdaya guna.
5. Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera
mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada
suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.
6. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana
7. Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada
suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka,
sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau
kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.
8. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk
yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi
korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan,
pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
9. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan
publik ataumasyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah
pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya
secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada
wilayah pascabencana.
10. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana,
kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan
maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya
kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban,
dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat pada wilayah pascabencana.
BAB II
PENILAIAN RISIKO BENCANA
Dari tahapan yang digambarkan di atas, maka berikut ini dipaparkan capain
pada masing-masing tahapan hingga sampai pada tahap indeks risiko di Desa
Mokonowu.
1. Banjir v
2. Gempa Bumi v
3. Tanah Longsor v
4 Kebakaran v
5 Kekeringan v
(Sumber: Analisis Forum PRB Mokonowu, 2016)
Keterangan:
Skala 3 = Tinggi
Skala 2 = Sedang
Skala 1 = Rendah
Gambar 2.2. Garis Waktu Bencana 20 Tahun Terakhir Berskala Tinggi (3) dan
Sedang (2). (Sumber: Analisis Forum PRB Mokonowu, 2016)
Tabel 2.4 Rekapitulasi Dampak Negatif, Dampak Positif, dan Tindakan PRB
KETERANGAN :
Menurun : <15%
Tetap : 15% - 30%
Meningkat : >30%
Dari gambar 2.3 dapat disimpulkan bahwa ancaman banjir memiliki tingkat
bahaya tinggi dan tanah longsor memiliki tingkat bahaya sedang, dan lainnya pada
tingkat bahaya rendah.
Tabel 2.7 Rekapitulasi Indikator Capaian dan Perhitungan Indeks Ketangguhan Desa
Mokonowu (Perka BNPB Nomor 1 Tahun 2012)
KATEGORI NO INDIKATOR CAPAIAN
LEGISLASI 1 Kebijakan/Peraturan di Desa 0
tentang PB/PRB
PERENCANAAN Rencana Penanggulangan
2 Bencana, Rencana Aksi, dan/atau 0
Rencana Kontijensi
KELEMBAGAAN 3 Forum PRB 0
4 Relawan Penaggulangan Bencana 0
Tabel 3.1 Matriks Sandingan Program, Fokus Prioritas dan Sasaran Program
Generik Penangulangan Bencana Desa Mokonowu
NO RENAS FOKUS PRIORITAS SASARAN
5. PROGRAM : KESIAPSIAGAAN
Masyarakat Desa
Pembentukan Tim
Penguatan SRC (Satuan Mokonowu yang kompeten
5.1 Reaksi Cepat (TRC)
Reaksi Cepat) tergabung dalam TRC
Desa Mokonowu
Pemenuhan kebutuhan
dasar pengungsi,
Pengadaan alat dapur
Penyediaan dan penyiapan Terpenuhinya kebutuhan
umum, Pengadaan
5.2 barang pasokan kebutuhan dasar pengungsi
Sarana/Perlengkapan
dasar
Evakuasi, Pengadaan
MCK Umum
Tabel 3.3 Matrik Sandingan Program, Fokus Prioritas dan Sasaran Program Spesifik
Penangulangan Banjir Desa Mokonowu
NO RENAS FOKUS PRIORITAS SASARAN
Sungai MOkonowu
Penerapan upaya mitigasi Normalisasi Sungai terbebas dari materi
1.2
struktural dan non-struktural Mokonowu sedimen sungai dan
sampah.
2. PROGRAM : PERINGATAN DINI
Tersusun dan
terintegrasinya sistem
Membangun system
Membangun Sistem peringatan dini lokal
2.1 peringatan dini bencana
peringatan dini lokal ancaman banjir Desa
banjir
Mokonowu
B. Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan dilaksanakan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya
bencana guna menghindari jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda dan
berubahnya tata kehidupan masyarakat. Upaya kesiapsiagaan dilakukan pada saat
bencana mulai teridentifikasi akan terjadi. Adapun pilihan tindakan untuk
kesiapsiagaan di Desa Mokonowu adalah sebagai berikut.
1. Penyelenggaraan gladi (drill) secara berkala
2. Penyusunan standar operasi darurat
3. Penyusunan rencana kontinjensi
4. Pembentukan Tim Reaksi Cepat (TRC)
5. Pengadaan Sarana/Perlengkapan Evakuasi
6. Pembangunan Sistem Peringatan Dini
7. Penentuan TES dan TEA
8. Pengadaan dan pemasangan rambu evakuasi serta sosialisasi kepada
masyarakat
9. Pengadaan alat dapur umum
10. Pembentukan ICS (Insiden Comand Sistem)/Sistem Komando tanggap darurat
C. Tanggap Darurat
Tahap Tanggap Darurat merupakan tahap penindakan atau pengerahan
pertolongan untuk membantu masyarakat yang tertimpa bencana, guna
menghindari bertambahnya korban jiwa. Adapun pilihan tindakan untuk tanggap
darurat di Desa Mokonowu adalah sebagai berikut.
1. Identifikasi cakupan lokasi bencana, jumlah korban dan pengelompokan korban
(triage), kerusakan sarana prasarana, gangguan fungsi pelayanan umum dan
pemerintahan serta kemampuan sumberdaya alam dan buatan, dan saran yang
tepat untuk penanganan bencana
2. Pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi
3. Pendirian posko pengungsi
4. Pendirian Dapur Umum
5. Penentuan status darurat
6. Pengadaan MCK Umum
7. Penyuluhan Psikososial dan Psikologis
D. Pemulihan
Tahap pemulihan meliputi tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Upaya yang
dilakukan pada tahap rehabilitasi adalah untuk mengembalikan kondisi daerah yang
terkena bencana yang serba tidak menentu ke kondisi normal yang lebih baik,
agar kehidupan dan penghidupan masyarakat dapat berjalan kembali. Adapun
pilihan tindakan untuk tanggap darurat di Desa Mokonowu adalah sebagai berikut.
1. Pendaataan kerusakan dan kerugian
2. Perencanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi
3. Perbaikan/Peningkatan kualitas lingkungan hidup
4. Perbaikan dan peningkatan layanan publik
5. Perbaikan dan peningkatan sarana kesehatan
6. Rekonstruksi wilayah pemukiman
BAB IV
ALOKASI TUGAS DAN SUMBERDAYA
FASE/ PILIHAN
TAHAP TINDAKAN
KETERANGAN:
O = Penanggung jawab
A = Terlibat langsung
+ = Terlibat tidak langsung
B. Sumberdaya
Sumberdaya untuk semua pilihan tindakan dalam Rencana Penanggulangan
Bencana (RPB) ini dinilai dengan nilai rupiah, dengan asumsi merupakan penilaian
gabungan antara sumber daya berupa uang tunai (in cash) maupun material non-
uang (in kind). Untuk sumberdaya yang bersifat in-kind dapat berasal dari:
a. Keswadayaan masyarakat dalam bentuk barang maupun jasa
b. Tenaga, pikiran, waktu yang diperlukan untuk kegiatan Penanggulangan
Bencana
c. Bantuan material dari pihak eksternal
d. Dan lain-lain sumber yang sah.
Untuk sumber daya yang bersifat dana cash dapat berasal dari:
a. Swadaya masyarakat
b. ADD/APBDes
c. Satker/Musrembangdes/Stimulan
d. Proyek Khusus
e. Kerjasama lembaga.
f. Donatur
BAB V
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
A. Pemantauan
Rencana Penanggulangan Bencana Desa Mokonowu ini dimaksudkan untuk
menjadi acuan bagi semua pihak dalam penyelenggaraan penanggulangan
bencana di Desa Mokonowu, sebelum, saat dan setelah terjadinya bencana.
Dengan demikian diharapkan pelaksanaan Penanggulangan Bencana dapat
dilaksanakan secara efektif, efisien dan terkoordinasi dengan baik secara
menyeluruh. Rencana Penanggulangan Bencana Desa Mokonowu ini akan diikuti
dengan penyusunan Rencana Aksi Pengurangan Risiko Bencana (RAK) dan
Rencana Kontinjensi Desa (Renkonjen). Pemantauan RPB akan dilaksanakan setiap
saat oleh Forum PRB Desa Mokonowu dan semua pihak yang terkait sesuai
dengan periode yang telah ditentukan.
B. Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) dan Rencana Aksi
Komunitas (RAK) akan dievaluasi setiap satu tahun sekali. Hasil evaluasi akan
menjadi rekomendasi untuk RPB dan RAK satu tahun berikutnya. RPB akan
dilakukan dalam kurun waktu 5 tahun, sedangkan RAK akan diperbaharui
dalam kurun waktu 3 tahun.
BAB VI
PENUTUP
2 Penyusunan Pengintregasian Lingkungan Balai desa Adanya Pemerintah V 200.000 ADD (100%)
Perdes tentang PRB dalam hidup Mokonowu Perdes Desa, BPD,
PRB dan pembangunan wilayah tentang PRB FPRB
pengelolaan desa Desa dan
lingkungan hidup danPengelolaan Mokonowu pengelolaan
berbasis lingkungan hidup lingkungan
pengurangan yang teratur dan hidup
risiko bencana berkesinambungan berbasis
pengurangan
risiko
bencana
RENCANA AKSI KOMUNITAS SEKTOR MITIGASI
2 Penanaman dan Reboisasi di Bantaran Dusun Basulapa, Tanaman pesisir FPRB, V V V 20.000.000 (3 Swadaya
pelestarian bantaran sungai sungai Desa Dusun Buntho sebagai Pemerintah tahun) (10%), ADD
tanaman Mokonowu dan Dusun Bongo greenbelt Desa, (10%),
Masyarakat, Pengusaha
Swasta, (40%), Lainnya
Relawan, (40%)
Dukungan
Perhutani
3 Pelatihan Menyiapkan Relawan Balai pertemuan Relawan yang FPRB, V 2.500.000 PMI (30%),
relawan relawan yang FPRB Ds yang ditentukan terlatih dan dukungan Swasta (20%),
terlatih dan Mokonowu cakap BPBD/BNPB BPBD (50%)
cakap
4 Pembuatan Mengurangi laju Wilayah Dusun Bongo Tanggul dan FPRB, V V Dalam kajian 100% APBN
tanggul dan aliran air dan Dusun drainase dukungan (BNPB)
drainase longsor Bongo Dinas
PU/BNPB
5 Safari PRB ke Memberi Guru/siswa Sekolah/lemabaga Kesadaran PRB FPRB V V 1.000.000 ADD (100%)
sekolah/ sosialisasi di wilayah pendidikan di di
lembaga pengetahuan terpapar wilayah terpapar Sekolah/lembaga
pendidikan PRB kepada bencana bencana Ds. pendidikan di
lembaga Mokonowu wilayah terpapar
pendidikan bencana
RENCANA AKSI KOMUNITAS SEKTOR KESIAPSIAGAAN
3 Pembuatan peta Pemetaan risiko Wilayah desa Desa Peta Risiko dan FPRB 2014 V 2.000.000 BNPB (100%)
rawan bencana dan jalur-jalur Mokonowu Mokonowu Peta Evakuasi
dan peta jalur evakuasi
evakuasi
4 Penentuan TES Menjadikan Wilayah Desa Desa Beberapa TES FPRB dan V V 100.000 Swadaya
dan TEA beberapa lokasi Mokonowu Mokonowu dan 1 TEA Pemerintah
TES dan satu Desa
lokasi TEA
LAMPIRAN 2: STRATEGI PERLINDUNGAN KESEHATAN KELOMPOK RENTAN
Penyandang Cacat Prioritas evakuasi Pembuatan peta evakuasi berbasis difabel FPRB
(Difabel) Penyediaan fasilitas/sarana Pengadaan fasilitas / sarana khusus bagi kelompok rentan Puskesmas Monano
khusus terutama yang belum dimiliki Puskesman
Pendampingan PHBS Sosialisasi dan pendampingan PHBS terutama pada saat
Pendampingan psikologis dan tanggap darurat
trauma healing Pendampingan psikologis saat darurat dan pasca bencana
Balita Penyediaan sarana belajar Pengadaan sarana belajar anak-anak saat darurat FPRB
dan bermain Penyelenggaraan Posyandu anak-anak secara berkala Puskesmas Monano
Posyandu anak-anak Vaksinasi dari penyalit tertentu, sesuai dengan kondisi
Pemberian vaksin tertentu Pendataan anak dengan gizi kurang baik pra bencana,
Pemenuhan asupan gizi dan pendampingan gizi saat darurat
Pendampingan PHBS Sosialisasi dan pendampingan PHBS terutama pada saat
tanggap darurat
Lansia Prioritas Evakuasi Pembuatan peta evakuasi berbasis lansia FPRB
Posyandu lansia Penyelenggaraan Posyandu lansia secara berkala Puskesmas Monano
Pendataan riwayat penyakit Pendataan riwayat penyalit secara berkala
Pendampingan PHBS Sosialisasi dan pendampingan PHBS terutama pada saat
Pendampingan psikologis dan tanggap darurat
trauma healing Pendampingan psikologis saat darurat dan pasca bencana
Ibu Hamil Prioritas Evakuasi Pembuatan peta evakuasi berbasis ibu hamil FPRB
Posyandu Ibu Hamil Penyelenggaraan Posyandu ibu hamil secara berkala Puskesmas Monano
Pemenuhan kebutuhan khusus Pemenuhan kebutuhan khusus ibu hamil dan asupan gizi
ibu hamil dan asupan gizi saat darurat Puskesmas Psg
Pendampingan PHBS Sosialisasi dan pendampingan PHBS terutama pada saat
Pendampingan psikologis dan tanggap darurat
trauma healing Pendampingan psikologis saat darurat dan pasca
bencana
LAMPIRAN 3: STRATEGI PENGELOLAAN SDA UNTUK PENGURANGAN RISIKO BENCANA (PRB)
No Jenis SDA Strategi Pengelolaan Bentuk Kegiatan Sumber Dana Penanggung Jawab
1 Pohon , dan tanaman lain Budidaya Sosialiasasi kegiatan Pemerintah Desa, FPRB Desa Mokonowu
sebagai penyanggah tanah Pelestarian pohon dan Penanaman pohon Swasta, Swadaya, dan
penahan air lainnya sebagai greenbelt Kerjasama dengan pihak Pemerintah Daerah
pemerintah atau swasta terkait
Sosialisasi dan kerjasama
dengan masayarakat.
Bekerjasama dengan marinir
dalam kegiatan pelestaraian
penanaman pohon
2
3 Tanaman bambu di Tanaman bambu sebagai Sosialisasi kepada warga Swadaya dan swasta FPRB
sepanjang Sungai Mokonowu bahan bangunan sekaligus tentang pengelolaan dan
penguatan tanggul alam pada pemanfaatan bambu
sepadan sungai Pembuatan peraturan tentang
penebangan dan pemanfaatan
bamboo
LAMPIRAN 4: STRATEGI PERLINDUNGAN ASET PRODUKTIF
1 Rumah dan kebun dari Penanaman pohon kembali Pengajuan proposal permintaan APBD/AP BN Pemerintah Desa
ancaman banjir bibit kepada Pemerintah Daerah
atau BNPB
2 Gudang jagung dari ancaman Relokasi gudang jagung ke Relokasi ke tempat menjauhi Swasta Swasta
banjir lokasi yang lebih aman lembah / yang lebih tinggi.
3 Peternakan sapi dari Membangun sistem gotong Sosialisasi kepada Swadaya, Swasta FPRB
ancaman banjir royong pemilik peternakan masyarakat tentang
sapi untuk melindungi pengelolaan peternakan sapi
bersama
peternakan, dan
Membangun
menghindarkan peternakan peternakan/kandang
dari wilayah terpapar banjir. bersama di utara kampung
baru yang tidak terpapar
banjir.
4 Lahan pertanian dari Modifikasi kalender / masa Penanaman padi tidak dilakukan - FPRB
ancaman banjir tanam petani pada puncak musim penghujan.
LAMPIRAN 5: IDENTIFIKASI MATA PENCAHARIAN ALTERNATIF DESA MOKONOWU