Anda di halaman 1dari 18

SALINAN

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI


REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI
DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 122 TAHUN 2021

TENTANG

PANDUAN REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU DESA

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI


REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk membuka kesempatan bagi kepala desa,


perangkat desa, anggota badan permusyawaratan desa,
pengelola badan usaha milik desa/badan usaha milik
desa bersama, tenaga pendamping profesional, serta
pegiat pemberdayaan masyarakat desa untuk
menempuh pendidikan tinggi melalui rekognisi
pembelajaran lampau desa, perlu menyusun panduan
rekognisi pembelajaran lampau desa;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
tentang Panduan Rekognisi Pembelajaran Lampau Desa;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 113, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6321);
3. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 136);
4. Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2020 tentang
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 192);
5. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 41 Tahun 2021 tentang Rekognisi
Pembelajaran Lampau (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 1414);
6. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2020
tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 1633);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TENTANG PANDUAN
REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU DESA.

KESATU : Menetapkan Panduan Rekognisi Pembelajaran Lampau Desa


sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
KEDUA : Panduan Rekognisi Pembelajaran Lampau Desa sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KESATU dimaksudkan sebagai
acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, perguruan tinggi, dunia
usaha/dunia industri, lembaga filantropi, dan pihak-pihak
lain yang berkomitmen dalam peningkatan sumber daya
manusia Desa dalam melaksanakan Rekognisi Pembelajaran
Lampau Desa.
KETIGA : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Desember 2021

MENTERI DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

ABDUL HALIM ISKANDAR


Salinan sesuai aslinya
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Kepala Biro Hukum

Teguh
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,
DAN TRANSMIGRASI
NOMOR 122 TAHUN 2021
TENTANG
PANDUAN REKOGNISI PEMBELAJARAN
LAMPAU DESA

PANDUAN REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU DESA

SISTEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN

BAB II KONTRIBUSI RPL DESA DALAM PENCAPAIAN SDGs DESA

BAB III REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU DESA

BAB IV PERANAN PEMANGKU KEPENTINGAN

BAB V PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Merujuk Peraturan Presiden Nomor 85 Tahun 2020, Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi memiliki tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pembangunan desa dan
perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, percepatan pembangunan
daerah tertinggal, dan transmigrasi. Pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut,
diantaranya dilaksanakan melalui pengembangan sumber daya manusia
desa dan pemberdayaan masyarakat desa.

Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 41


Tahun 2021 Tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau mengatur pengakuan
atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal,
nonformal, informal, dan/atau pengalaman kerja sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan formal dan untuk melakukan penyetaraan dengan
kualifikasi tertentu. Peraturan ini, mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi dalam pengembangan sumber daya manusia desa.

Pada tahun 2021, terdapat sebanyak 45.387 kepala desa, 43.876 sekretaris
desa, 31.147 pengurus BUM Desa, dan 7.889 tenaga pendamping profesional
adalah lulusan SMA. Sebanyak 20.450 kepala desa, 25.721 sekretaris desa,
15.477 pengurus BUM Desa, dan 23.735 tenaga pendamping profesional
adalah lulusan S1/D4.

Para pelaku pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa tersebut


berperan penting dalam pembangunan desa. Keterlibatan para pelaku
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa tersebut memiliki nilai
pembelajaran yang penting dalam pembangunan desa. Maka, untuk
percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, serta untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia di desa, perlu dilakukan
rekognisi pembelajaran lampau terhadap pengalaman kerja di desa menjadi
kredit mata kuliah untuk menempuh pendidikan lanjut pada jenjang S1/D4,
S2, dan S3.

Karena itulah, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan


Transmigrasi bersama dengan Perguruan Tinggi Penyelenggara beserta
penyandang dana beasiswa melaksanakan Rekognisi Pembelajaran Lampau
Desa (RPL Desa).

Melalui RPL Desa, pendidikan nonformal dan informal serta pengalaman


kerja yang telah dilalui Kepala Desa, Perangkat Desa, Anggota Badan
Permusyawaratan Desa, Pengelola BUM Desa, Tenaga Pendamping
Profesional, serta Pegiat Pemberdayaan Masyarakat Desa dapat diakui
sebagai capaian pembelajaran dalam bentuk perolehan sks untuk
menempuh pendidikan jenjang sarjana atau pascasarjana.

B. Maksud Panduan RPL Desa


1. Menjadi acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, perguruan tinggi, dunia
usaha/dunia industri, lembaga filantropi, dan pihak-pihak lain yang
berkomitmen dalam peningkatan sumber daya manusia Desa dalam
melaksanakan RPL Desa.
2. Menjadi acuan bagi Kepala Desa, Perangkat Desa, Anggota Badan
Permusyawaratan Desa, Pengelola BUM Desa, Tenaga Pendamping
Profesional, serta Pegiat Pemberdayaan Masyarakat Desa yang akan
menempuh pendidikan tinggi melalui RPL Desa.

C. Tujuan RPL Desa


Memberikan kesempatan bagi Kepala Desa, Perangkat Desa, Anggota
Badan Permusyawaratan Desa, Pengelola BUM Desa, Tenaga
Pendamping Profesional, serta Pegiat Pemberdayaan Masyarakat Desa
untuk menempuh pendidikan tinggi melalui RPL Desa.

D. Prinsip RPL Desa


1. Legalitas
Perguruan tinggi sebagai penyelenggara RPL Desa harus memiliki
legalitas sebagai penyelenggara pendidikan tinggi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Peserta RPL Desa harus dapat membuktikan pengalaman kerja atau


kontribusi pada pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa.

2. Aksesibilitas
Setiap individu Kepala Desa, Perangkat Desa, Anggota Badan
Permusyawaratan Desa, Pengelola BUM Desa, Tenaga Pendamping
Profesional, serta Pegiat Pemberdayaan Masyarakat Desa memiliki
kesamaan kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi melalui RPL
Desa.

3. Kesetaraan pengakuan (equivalence)


Akumulasi capaian pembelajaran setiap individu yang diperoleh dari
pendidikan nonformal, informal, dan/atau pengalaman kerja harus diakui
setara dengan capaian pembelajaran formal.

4. Transparan
Informasi mengenai RPL Desa diumumkan secara luas dan terbuka bagi
semua pemangku kepentingan (Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi, perguruan tinggi penyelenggara,
penyandang dana, peserta RPL Desa).

5. Penjaminan mutu
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
bersama perguruan tinggi penyelenggara harus menjamin mutu seluruh
pelaksanaan RPL Desa.
E. Daftar Istilah
Istilah Definisi
Rekognisi Pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang
Pembelajaran diperoleh dari pendidikan formal, nonformal, informal,
Lampau (RPL) dan/atau pengalaman kerja sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan formal dan untuk melakukan
penyetaraan dengan kualifikasi tertentu.
Rekognisi Pengakuan atas capaian pembelajaran yang diperoleh
Pembelajaran Kepala Desa, Perangkat Desa, Anggota Badan
Lampau Desa Permusyawaratan Desa, Pengelola BUM Desa, Tenaga
(RPL Desa) Pendamping Profesional, serta Pegiat Pemberdayaan
Masyarakat Desa dari pendidikan formal, nonformal,
informal, dan/atau pengalaman kerja sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan formal jenjang D4/S1,
S2, dan S3.
Capaian Kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi
Pembelajaran pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi dan
(CP) akumulasi pengalaman kerja.
Perguruan Tinggi Institusi pendidikan tinggi yang termasuk dalam
Penyelenggara Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides) yang
menyelenggarakan RPL Desa.
Penyandang Pihak pemberi beasiswa, meliputi: Pemerintah,
Dana Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, Badan Usaha Milik Negara, badan
usaha swasta, lembaga filantropi, dan pihak-pihak
lainnya yang berkomitmen dalam peningkatan sumber
daya manusia Desa.
Pemerintah Desa Kepala Desa (atau disebut dengan nama lain) yang
dibantu perangkat desa sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan desa.
Kepala Desa Penyelenggara Pemerintahan Desa, pelaksana
Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan
Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.
Perangkat Desa Sekretariat desa, pelaksana kewilayahan, dan
pelaksana teknis yang bertugas membantu Kepala
Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.
Istilah Definisi
Anggota Badan Wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan
Permusyawaratan wilayah dan ditetapkan secara demokratis sebagai
Desa (BPD) anggota Badan Permusyawaratan Desa yang
melaksanakan fungsi membahas dan menyepakati
Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa,
menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat
Desa, melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.
Tenaga Sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi dan
Pendamping kompetensi di bidang pendampingan pembangunan
Profesional (TPP) dan Pemberdayaan Masyarakat Desa yang direkrut
oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi.
Pengelola BUM Pelaku yang terlibat dalam pengelolaan BUM Desa/
Desa BUM Desa Bersama meliputi: penasihat, penerima
kuasa fungsi kepenasihatan, pelaksana operasional
(jajaran direksi), dan pengawas BUM Desa/BUM Desa
Bersama.
Pegiat Pelaku pemberdayaan masyarakat desa, termasuk
Pemberdayaan namun tidak terbatas pada pengurus RT, pengurus RW,
Masyarakat Desa pengurus karang taruna, kader Posyandu, anggota
LPMD, anggota KPMD, dan pelaku lain yang turut serta
dalam pemberdayaan masyarakat desa.
BAB II
KONTRIBUSI RPL DESA DALAM PENCAPAIAN SDGs DESA

Menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang


Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menetapkan
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa. Salah satu tujuan Peraturan Menteri ini,
adalah untuk memfokuskan arah kebijakan Perencanaan Pembangunan
Desa pada pencapaian SDGs Desa. SDGs Desa merupakan upaya terpadu
Pembangunan Desa untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan, dengan delapan belas tujuan berikut:

RPL Desa berkontribusi secara langsung dalam pencapaian SDGs Desa


tujuan ke 4, Pendidikan Desa Berkualitas; tujuan ke 8, Pertumbuhan
Ekonomi Desa Merata; tujuan ke 16, Desa Damai Berkeadilan; tujuan ke 17,
Kemitraan untuk Pembangunan Desa; serta tujuan ke 18, Kelembagaan
Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif.
BAB III
REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU DESA

A. Tahapan Pelaksanaan RPL Desa


Tahapan Aktivitas
Tahap 1 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi membentuk tim ad hoc RPL Desa di bawah
koordinasi Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BPSDM).
Tahap 2 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi bersama Perguruan Tinggi Penyelenggara:
(1) Melakukan proses assessment rekognisi sesuai prosedur dan
kriteria yang ditetapkan untuk setiap program studi, mata
kuliah atau kelompok mata kuliah.
(2) Menentukan bobot konversi RPL Desa.
(3) Menyusun pedoman seleksi peserta RPL Desa, formulir
pendaftaran, serta perangkat assessment.
Tahap 3 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi bersama Perguruan Tinggi Penyelenggara:
(1) Membuka pendaftaran.
(2) Melaksanakan seleksi.
Tahap 4 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi bersama Perguruan Tinggi Penyelenggara
menetapkan dan mengumumkan peserta RPL Desa
Tahap 5 Peserta RPL Desa menandatangani kontrak komitmen, salah
satu diantaranya terkait dengan kesediaan untuk melakukan
pengabdian ke Desa.
Tahap 6 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi menyelenggarakan pembekalan bagi peserta RPL
Desa.
Tahap 7 Pelaksanaan perkuliahan:
(1) Peserta RPL Desa wajib mengikuti perkuliahan sesuai
ketentuan.
(2) Peserta RPL Desa wajib melaporkan perkembangan studi
secara berkala sesuai ketentuan.
(3) Peserta RPL Desa wajib menyusun tugas akhir berupa
skripsi/ tesis/ disertasi yang berkaitan dengan
pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa.
Tahapan Aktivitas
(4) Peserta RPL Desa wajib menyelesaikan studi tepat waktu.
(5) Peserta RPL Desa berhak mendapatkan pendampingan
selama masa studi dan penyelesaian tugas akhir dari
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi;
Tahap 8 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi melakukan pemantauan dan evaluasi selama masa
studi dan melakukan tracer study pasca pelaksanaan RPL Desa.

B. Tahapan Pelaksanaan Beasiswa RPL Desa


Tahapan Aktivitas
Tahap 1 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi membentuk tim ad hoc RPL Desa di bawah
koordinasi Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BPSDM).
Tahap 2 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, Perguruan Tinggi Penyelenggara, dan
Penyandang Dana menyepakati:
(1) Kuota penerima Beasiswa RPL Desa;
(2) Syarat dan kriteria penerima Beasiswa RPL Desa.
Tahap 3 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi bersama Perguruan Tinggi Penyelenggara:
(1) Melakukan proses assessment rekognisi sesuai prosedur dan
kriteria yang ditetapkan untuk setiap program studi, mata
kuliah atau kelompok mata kuliah;
(2) Menentukan bobot konversi RPL Desa;
(3) Menyusun pedoman seleksi penerima Beasiswa RPL Desa,
formulir pendaftaran, serta perangkat assessment.
Tahap 4 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi bersama Perguruan Tinggi Penyelenggara:
(1) Membuka pendaftaran.
(2) Melaksanakan seleksi.
(3) Menyampaikan daftar peserta lolos seleksi kepada
Penyandang Dana.
Tahapan Aktivitas
Tahap 5 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi bersama Perguruan Tinggi Penyelenggara
menetapkan dan mengumumkan calon penerima beasiswa
berdasarkan rekomendasi Penyandang Dana.
Tahap 6 Calon penerima beasiswa menandatangani kontrak komitmen,
salah satu diantaranya terkait dengan kesediaan untuk
melakukan pengabdian ke Desa minimal 2 kali masa beasiswa.
Tahap 7 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi menyelenggarakan pembekalan bagi Penerima
Beasiswa RPL Desa.
Tahap 8 Pelaksanaan perkuliahan:
(1) Penerima beasiswa wajib mengikuti perkuliahan sesuai
ketentuan.
(2) Penerima beasiswa wajib melaporkan perkembangan studi
secara berkala sesuai ketentuan.
(3) Penerima beasiswa wajib menyusun tugas akhir berupa
skripsi/ tesis/ disertasi yang berkaitan dengan
pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa.
(4) Penerima beasiswa wajib menyelesaikan studi tepat waktu.
Biaya yang timbul karena keterlambatan penyelesaian studi,
menjadi tanggungjawab peserta RPL Desa.
(5) Penerima beasiswa berhak mendapatkan pendampingan
selama masa studi dan penyelesaian tugas akhir dari
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi;
Tahap 9 Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi bersama Penyandang Dana melakukan
pemantauan dan evaluasi selama masa studi dan melakukan
tracer study pasca pelaksanaan RPL Desa.

C. Pembiayaan
Pembiayaan RPL Desa bersumber dari:

1. Pembiayaan Mandiri
Seluruh kebutuhan terkait perkuliahan dalam RPL Desa ditanggung
oleh peserta program.
2. Beasiswa RPL Desa
Pembiayaan dalam RPL Desa yang dapat dibiayai oleh Penyandang
Dana melalui skema adalah sebagai berikut:
a) Bantuan biaya kuliah (UKT), biaya hidup, dan tugas akhir;
b) Bantuan biaya kuliah (UKT), dan biaya hidup;
c) Bantuan biaya kuliah (UKT), dan tugas akhir;
d) Bantuan biaya kuliah (UKT).
Adapun Penyandang dana dalam Beasiswa RPL Desa antara lain:
a) Pemerintah;
b) Pemerintah Daerah Provinsi,
c) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,
d) Badan Usaha Milik Negara,
e) badan usaha swasta,
f) lembaga filantropi, dan/atau
g) pihak-pihak lainnya yang berkomitmen dalam peningkatan
sumber daya manusia Desa.
BAB IV
PERANAN PEMANGKU KEPENTINGAN

A. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi


1. Membentuk tim ad hoc RPL Desa di bawah koordinasi Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM).
2. Menyiapkan kontrak komitmen peserta RPL.
3. Menyelenggarakan pembekalan bagi Peserta RPL Desa.
4. Memberikan pendampingan selama masa studi dan penyelesaian
tugas akhir.
5. Bersama Perguruan Tinggi Penyelenggara:
a. melakukan proses assessment rekognisi sesuai prosedur dan
kriteria yang ditetapkan untuk setiap program studi, mata
kuliah atau kelompok mata kuliah;
b. menentukan bobot konversi RPL Desa;
c. menyusun pedoman seleksi peserta RPL Desa, formulir
pendaftaran, serta perangkat assessment;
d. membuka pendaftaran;
e. melaksanakan seleksi;
f. menetapkan dan mengumumkan peserta RPL Desa.
6. Dalam penyelenggaraan beasiswa,
a. bersama perguruan tinggi penyelenggara, dan penyandang dana:
1) menyepakati kuota penerima Beasiswa;
2) menyepakati syarat dan kriteria penerima beasiswa.
b. bersama perguruan tinggi penyelenggara:
1) menyusun pedoman seleksi penerima Beasiswa RPL Desa,
formulir pendaftaran, serta perangkat assessment;
2) membuka pendaftaran;
3) melaksanakan seleksi;
4) menyampaikan daftar peserta lolos seleksi kepada
Penyandang Dana;
5) menetapkan dan mengumumkan calon penerima beasiswa
berdasarkan rekomendasi Penyandang Dana.
c. bersama penyandang dana:
1) memantau dan mengevaluasi selama masa studi;
2) melakukan tracer study pasca pelaksanaan RPL Desa.

B. Perguruan Tinggi Penyelenggara


1. Bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi:
a. Melakukan proses assessment rekognisi sesuai prosedur dan
kriteria yang ditetapkan untuk setiap program studi, mata kuliah
atau kelompok mata kuliah;
b. Menentukan bobot konversi RPL Desa;
c. Menyusun pedoman seleksi peserta RPL Desa, formulir
pendaftaran, serta perangkat assessment;
d. Membuka pendaftaran;
e. Melaksanakan seleksi;
f. Menetapkan dan mengumumkan peserta RPL Desa.
2. Dalam penyelenggaraan beasiswa,
a. Bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi dan Penyandang Dana:
1) Menyepakati kuota penerima Beasiswa;
2) Menyepakati syarat dan kriteria penerima beasiswa.
b. Bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi:
1) Menyusun pedoman seleksi penerima Beasiswa RPL Desa,
formulir pendaftaran, serta perangkat assessment;
2) Membuka pendaftaran;
3) Melaksanakan seleksi;
4) Menyampaikan daftar peserta lolos seleksi kepada Penyandang
Dana;
5) Menetapkan dan mengumumkan calon penerima beasiswa
berdasarkan rekomendasi Penyandang Dana.
C. Penyandang Dana
Dalam penyelenggaraan beasiswa, penyandang dana berperan:

1. Memberikan rekomendasi daftar calon penerima beasiswa kepada


Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, dan Perguruan Tinggi Penyelenggara;
2. Bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi, dan Perguruan Tinggi Penyelenggara, menyepakati:
a. Kuota penerima Beasiswa RPL Desa;
b. Syarat dan kriteria penerima Beasiswa RPL Desa.
3. Bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi:
a. Memantau dan mengevaluasi selama masa studi;
b. Melakukan tracer study pasca pelaksanaan RPL Desa.
D. Peserta RPL Desa
1. Mengikuti pembekalan yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
2. Mengikuti perkuliahan sesuai ketentuan.
3. Melaporkan perkembangan studi secara berkala sesuai ketentuan.
4. Menyusun tugas akhir berupa skripsi/ tesis/ disertasi yang berkaitan
dengan pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa.
5. Menyelesaikan studi tepat waktu.
BAB V
PENUTUP

Panduan RPL Desa ini disusun untuk menjadi dasar hukum bagi
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, perguruan tinggi, dunia usaha/dunia industri, lembaga
filantropi, dan pihak-pihak lain yang berkomitmen dalam peningkatan
kualitas sumber daya manusia Desa melalui RPL Desa, serta sebagai acuan
bagi Kepala Desa, Perangkat Desa, Anggota Badan Permusyawaratan Desa,
Pengelola BUM Desa, Tenaga Pendamping Profesional, serta Pegiat
Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam mengikuti RPL Desa.

Melalui RPL Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,


dan Transmigrasi memberikan kesempatan bagi Kepala Desa, Perangkat
Desa, Anggota Badan Permusyawaratan Desa, Pengelola BUM Desa, Tenaga
Pendamping Profesional, serta Pegiat Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk
menempuh pendidikan tinggi melalui jalur RPL. Dengan demikian, RPL Desa
dapat mempercepat pencapaian SDGs Desa, khususnya dalam peningkatan
kualitas sumber daya manusia desa.

Hal lain terkait RPL Desa dapat ditanyakan melalui telepon, pesan
singkat (SMS), atau whatsapp: 081119535201, atau 081119535202.

MENTERI DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

ABDUL HALIM ISKANDAR


Salinan sesuai aslinya
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Kepala Biro Hukum

Teguh

Anda mungkin juga menyukai