Anda di halaman 1dari 22

INKLUSI DAN AKUNTABILITAS SOSIAL DESA

Membangun Desa Inklusi

Desa Inklusif adalah Desa sebagai


ruang kehidupan dan
penghidupan bagi semua warga
Desa yang diatur dan diurus
secara terbuka, ramah dan
meniadakan hambatan untuk
bisa berpartisipasi secara setara,
saling menghargai serta
merangkul setiap perbedaan
(Panduan Fasilitasi Desa Inklusif)
dalam pembangunan
DESA INKLUSI DAN KELOMPOK
MARGINAL
Membangun suatu desa inklusif tidak hanya berkaitan dengan penyediaan layanan dan
peningkatan kualitas layanan dasar, tetapi juga peningkatan kesadaran dan partisipasi
kelompok marginal dan rentan dalam penyelenggaraan Desa.

Kelompok marginal dan rentan merupakan kelompok yang mengalami kondisi yang tidak
proporsional yang diakibatkan oleh:
1. Keterbatasan akses pada layanan dasar
2. kesempatan ekonomi yang disebabkan oleh kemiskinan
3. keterpencilan, atau keterbatasan mobilitas, keterputusan layanan dan akses akibat
kondisi darurat (emergency) untuk menjangkau semua orang
4. tersisih karena usia, kemampuan fisik, dan identitas sosial.

Kelompok marginal termasuk warga miskin, kelompok rentan, penyandang disabilitas,


perempuan, anak, lansia, masyarakat adat, kelompok minoritas, warga tanpa identitas
hukum, warga dengan masalah domisili, warga dengan stigma, korban kekerasan rumah
tangga, korban bencana serta kelompok marginal dan rentan lainnya
Pengantar:
Mengapa perlu inklusi dan akuntabilitas sosial?

Argumentasi Strategis
Argumentasi Legal
• Penyelenggaraan inklusi dan akuntabilitas sosial merupakan
• Inklusi dan akuntabilitas sosial merupakan wujud pengakuan hak kewarganegaraan setiap warga desa
mandat atau amanat UU Desa. Melalui konsep untuk berpartisipasi di setiap tahap pembangunan desa maupun
dan asas tersebut, UU Desa menegaskan mendapat layanan dari desa.
komitmen negara dalam menggerakkan • Inklusi dan akuntabilitas sosial terkait dengan pewujudan
pembangunan dan pemberdayaan desa secara kepemerintahan desa yang baik, bertanggung jawab, dan
utuh, masyarakat desa secara utuh. transparan.
• Penyelenggaraan inklusi dan akuntabilitas sosial merupakan
bagian dari wujud pemuliaan dan pewujudan hak-hak individu
manusia sebagai makhluk yang bermartabat.
Skema Menuju Desa Inklusi

Mekanisme Kerja Inklusif


Dirujuk dari: Panduan Desa Iklusi Kagama untuk Kemendes
Variabel Penilaian dalam Pemetaan Desa Inklusi
Bentuk Inklusi Sosial

Tiga bentuk inklusi sosial yang menyasar pada individu maupun kelompok yang termarjinalkan (Rais,
2017) :

1. Adanya pengakuan akan eksistensi masyarakat hukum adat untuk menyelenggarakan pemerintahan
yang didasarkan pada hak asal-usul dan susunan asli, Pengakuan eksistensi masyarakat hukum adat
ini pada gilirannya memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat Desa secara umum.
2. Lahirnya kesempatan atas kelompok miskin dan perempuan untuk berpartisipasi dalam
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
3. Inklusi sosial juga diperuntukkan bagi semua warga desa tanpa terkecuali, termasuk bagi mereka
yang selama ini termarjinalkan.
Dasar Regulasi Dalam Membangun Akuntabilitas Sosial
Manfaat Transformasi Data dalam Membangun Inklusi
dan Akuntabilitas Sosial
Tahapan Pengelolaan Data
Strategi Implementasi Desa Cerdas

DESA CERDAS
- Ekonomi Cerdas
- Tata Kelola
Masyarakat Cerdas Kehidupan
Cerdas - Mobilitas Cerdas Cerdas
- Lingkungan
Cerdas

Serangkaian Kegiatan • Peningkatan kualitas pelayananan pemerintah desa


dengan pemanfaatan platform digital Pemanfaatan teknologi untuk
Peningkatan Literasi Digital
• Pengembangan jaringan infrastruktur informasi dan mendukung peningkatan kualitas
Masyarakat yang
komunikasi di desa kehidupan :
digerakkan oleh Komunitas
• Pengembangan ekonomi desa (pemanfaatan e- 1. Layanan, Sarana dan Prasaranan
Digital Desa (Sosialisasi,
commerce bagi Bumdesa dan UMKM) Pendidikan
Pelatihan, Workshop dll) • Penerapan Internet of Think (IOT) untuk
2. Layanan dan Prasarana
pengembangan usaha warga desa (pertanian, Kesehatan
peternakan, perikanan dll)
3. Penguatan Budaya, Kearifan
• Pemanfaatan teknologi untuk Proteksi Lingkungan dan
Lokal dan Kohesifitas Sosial
Mitigasi Bencana
Masyarakat
Contoh Pemanfaatan Teknologi
Dalam Membangun Akuntabilitas Sosial

SIPOLGAN
(SISTEM
PELAYANAN
ONLINE DESA
KRANDEGAN)

Sistem pelayanan
online berbasis
android sebagai
media pelayanan
dan informasi
kepada masyarakat
Desa Krandegan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGUATAN
INKLUSI DAN AKUNTABILITAS SOSIAL DESA
TUJUAN DAN INDIKATOR PEMBELAJARAN
Indikator Capaian
Tujuan Pembelajaran  Peserta mampu mengemukakan aspek-aspek pokok inklusi dan
akuntabilitas sosial desa.
 Peserta mampu mengemukakan kompleks situasi dan persoalan
 Peserta mampu menjelaskan aspek-aspek pokok inklusi dan
desa terkait inklusi dan akuntabilitas sosial desa.
akuntabilitas sosial desa.  Peserta mampu menyusun indikator inklusi dan akuntabilitas
 Peserta mampu merumuskan indikator inklusi dan sosial desa.
akuntabilitas sosial desa.  Peserta mampu menyusun dan mengemukakan rencana aksi
 Peserta mampu merumuskan strategi advokasi inklusi dan pengawalan inklusi dan akuntabilitas sosial desa.
akuntabilitas sosial desa
Pertanyaan Reflektif
• Bagaimana pandangan Anda mengenai: (1) warga desa
(individu/kelompok) yang disisihkan atau tersisihkan dari
Metode Pembelajaran: seluruh/sebagian kegiatan publik desa dan (2) Pemerintah Desa yang Waktu (Jam Pelajaran):
 Curah pendapat menyembunyikan informasi publik dari warga? 4 Jam Pelajaran
 Studi kasus (4 X 45 menit)
 Diskusi kelompok dan • Selain karena mandat UU Desa, apa alasan strategis pentingnya
presentas penyelenggaraan dan pewujudan inklusi dan akuntabilitas sosial di
desa?

• Situasi dan masalah kongkrit semacam apa yang Anda jumpai di desa
yang menunjukkan belum terwujudnya inklusi dan akuntabilitas sosial?

• Dalam posisi Anda sebagai Pendamping Desa, apa yang dapat dan
harus Anda kerjakan untuk mendorong berlangsung/terwujudnya inklusi
dan akuntabilitas sosial Desa?
PROSES PEMBELAJARAN

Sesi Belajar Mandiri

 Baca dan pahami dengan baik tulisan Inklusi dan


Akuntabilitas Sosial Desa. Disamping itu bacaan
tambahan mengenai tema yang sama sangat
disarankan.
 Buatlah catatan mengenai pengalaman kongkrit
tentang situasi atau masalah inklusi dan akuntabilitas
sosial yang dijumpai di desa.
 Susunlah rumusan mengenai langkah-langkah yang
perlu dilakukan dalam rangka mengawal
penyelenggaraan dan pewujudan inklusi dan
akuntabilitas sosial desa.
Sesi Belajar Bersama Aktivitas

 Fasilitator membuka sesi. Untuk menyegarkan suasana


(refreshment), Fasilitator dapat memulai sesi dengan permainan
atau kegiatan lain yang menghibur. Bila ini dilakukan, sangat
disarankan dipilih tema permainan atau kegiatan yang terkait
dengan materi inklusi dan akuntabilitas.
 Fasilitator menjelaskan tujuan materi inklusi dan akuntabilitas sosial
(Jangan menampilkan Tujuan melalui media presentasi/media
tayang)
 Setelah menjelaskan, Fasilitator perlu memastikan pemahaman
peserta atas tujuan materi dengan cara mengajukan pertanyaan
mengenai tujuan materi.
 Tampilkan bahan tayang tentang tujuan pembelajaran untuk
penegasan.
 Selanjutnya minta satu atau dua peserta untuk berpendapat tentang
kaitan antara materi ini dengan materi sebelumnya. Tanpa
dielaborasi, fasilitator menegaskan kaitan antara materi ini dengan
materi sebelumnya
Curah Pendapat
Curah pendapat masalah-masalah empiris terkait inklusi
dan akuntabilitas sosial berdasar pengalaman peserta
(estimasi waktu: 35 menit)
Tujuan aktivitas ini adalah
 Untuk memahami wujud masalah inklusi dan
akuntabilitas sosial di desa berdasar pengalaman
lapangan peserta.
 Sebagai prakondisi pembicaraan yang lebih
konseptual, dan abstrak, di aktivitas tiga.

Mintalah peserta untuk mengingat pengalaman kongkrit


mereka tentang situasi di desa yang menunjukkan belum
adanya inklusi dan akuntabilitas sosial.

Selanjutnya mintalah peserta untuk mengemukakan


pengalaman tersebut dengan poin
(1) bentuk masalah inklusi dan/atau akuntabilitas sosial
(2) faktor penyebabnya
Curah pendapat dan penjelasan konsep dan variabel
Ajak peserta untuk melakukan curah pendapat tentang pemahaman
mereka mengenai aspekaspek pokok inklusi dan akuntabilitas sosial
berdasar pengalaman yang telah didiskusikan.
Pertanyaan pancingan untuk memulai curah pendapat kurang lebih
adalah sebagai berikut:
 Apakah karakteristik atau aspek-aspek pokok dalam inklusi dan
akuntabilitas sosial?
 Mengapa keduanya penting dan mesti diselenggarakan di desa?

Fasilitator mencatat kata-kata kunci dari pendapat peserta di kertas


plano yang telah disiapkan dengan format berikut :
Diskusi Kelompok

Minta peserta untuk melakukan diskusi kelompok dengan tugas sebagai


berikut:
 Menyusun deskripsi situasi kongkrit terkait inklusi dan akuntabilitas sosial
di desa.
 Identifikasi masalah kongkrit inklusi dan akuntabilitas sosial di desa
(cukup 1 atau 2 masalah)
 Susunlah rumusan agenda dan langkah pengawalan inklusi dan
akuntabilitas sosial di desa.
 Hasil diskusi kelompok disusun dalam Laporan Kelompok dengan format
terlampir.

Tekankan agar masing-masing kelompok memperhatikan dan melakukan


perihal berikut:

“ Situasi dan masalah kongkrit terkait inklusi dan akuntabilitas sosial harus
mengacu pada pengalaman kongkrit di lokasi tugas peserta. Pilihlah kasus-
kasus yang secara jelas mampu menggambarkan situasi dan masalah
inklusi”

Minta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja


kelompoknya secara jelas dan utuh
 Fasilitator perlu memberi apresiasi terhadap seluruh kelompok.

Penutup  Fasilitator menyampaikan ringkasan dan penegasan umum dari hasil diskusi
kelompok, presentasi, dan penjelasan sebelumnya.

Ringkasan dan penegasan utamanya terfokus pada perihal berikut:


- Pengertian dan aspek-aspek pokok inklusi dan akuntabilitas sosial
- Keharusan bagi Pendamping Desa dalam mengembangkan indikator inklusi dan
akuntabilitas sosial dalam pelaksanaan tugas sebagai Pendamping Desa.
- Pentingnya strategi pengawalan pelaksanaan inklusi dan akuntabilitas sosial desa.
- Berbagai kondisi yang menantang (challenging) peserta dalam mengawal
pelaksanaan dan akuntabilitas sosial desa.
- Untuk mengakhiri sesi, Fasilitator dapat membesarkan hati Pendamping Desa baik
sebagai manusia maupun sebagai wakil kehadiran negara. Berikan penegasan
bahwa inklusi dan akuntabilitas sosial bukan saja terkait dengan mandat UU Desa,
melainkan terkait dengan penghormatan dan penegakkan martabat manusia – yaitu
setiap warga desa sebagai manusia.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai