Kelompok marginal dan rentan merupakan kelompok yang mengalami kondisi yang tidak
proporsional yang diakibatkan oleh:
1. Keterbatasan akses pada layanan dasar
2. kesempatan ekonomi yang disebabkan oleh kemiskinan
3. keterpencilan, atau keterbatasan mobilitas, keterputusan layanan dan akses akibat
kondisi darurat (emergency) untuk menjangkau semua orang
4. tersisih karena usia, kemampuan fisik, dan identitas sosial.
Argumentasi Strategis
Argumentasi Legal
• Penyelenggaraan inklusi dan akuntabilitas sosial merupakan
• Inklusi dan akuntabilitas sosial merupakan wujud pengakuan hak kewarganegaraan setiap warga desa
mandat atau amanat UU Desa. Melalui konsep untuk berpartisipasi di setiap tahap pembangunan desa maupun
dan asas tersebut, UU Desa menegaskan mendapat layanan dari desa.
komitmen negara dalam menggerakkan • Inklusi dan akuntabilitas sosial terkait dengan pewujudan
pembangunan dan pemberdayaan desa secara kepemerintahan desa yang baik, bertanggung jawab, dan
utuh, masyarakat desa secara utuh. transparan.
• Penyelenggaraan inklusi dan akuntabilitas sosial merupakan
bagian dari wujud pemuliaan dan pewujudan hak-hak individu
manusia sebagai makhluk yang bermartabat.
Skema Menuju Desa Inklusi
Tiga bentuk inklusi sosial yang menyasar pada individu maupun kelompok yang termarjinalkan (Rais,
2017) :
1. Adanya pengakuan akan eksistensi masyarakat hukum adat untuk menyelenggarakan pemerintahan
yang didasarkan pada hak asal-usul dan susunan asli, Pengakuan eksistensi masyarakat hukum adat
ini pada gilirannya memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat Desa secara umum.
2. Lahirnya kesempatan atas kelompok miskin dan perempuan untuk berpartisipasi dalam
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
3. Inklusi sosial juga diperuntukkan bagi semua warga desa tanpa terkecuali, termasuk bagi mereka
yang selama ini termarjinalkan.
Dasar Regulasi Dalam Membangun Akuntabilitas Sosial
Manfaat Transformasi Data dalam Membangun Inklusi
dan Akuntabilitas Sosial
Tahapan Pengelolaan Data
Strategi Implementasi Desa Cerdas
DESA CERDAS
- Ekonomi Cerdas
- Tata Kelola
Masyarakat Cerdas Kehidupan
Cerdas - Mobilitas Cerdas Cerdas
- Lingkungan
Cerdas
SIPOLGAN
(SISTEM
PELAYANAN
ONLINE DESA
KRANDEGAN)
Sistem pelayanan
online berbasis
android sebagai
media pelayanan
dan informasi
kepada masyarakat
Desa Krandegan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGUATAN
INKLUSI DAN AKUNTABILITAS SOSIAL DESA
TUJUAN DAN INDIKATOR PEMBELAJARAN
Indikator Capaian
Tujuan Pembelajaran Peserta mampu mengemukakan aspek-aspek pokok inklusi dan
akuntabilitas sosial desa.
Peserta mampu mengemukakan kompleks situasi dan persoalan
Peserta mampu menjelaskan aspek-aspek pokok inklusi dan
desa terkait inklusi dan akuntabilitas sosial desa.
akuntabilitas sosial desa. Peserta mampu menyusun indikator inklusi dan akuntabilitas
Peserta mampu merumuskan indikator inklusi dan sosial desa.
akuntabilitas sosial desa. Peserta mampu menyusun dan mengemukakan rencana aksi
Peserta mampu merumuskan strategi advokasi inklusi dan pengawalan inklusi dan akuntabilitas sosial desa.
akuntabilitas sosial desa
Pertanyaan Reflektif
• Bagaimana pandangan Anda mengenai: (1) warga desa
(individu/kelompok) yang disisihkan atau tersisihkan dari
Metode Pembelajaran: seluruh/sebagian kegiatan publik desa dan (2) Pemerintah Desa yang Waktu (Jam Pelajaran):
Curah pendapat menyembunyikan informasi publik dari warga? 4 Jam Pelajaran
Studi kasus (4 X 45 menit)
Diskusi kelompok dan • Selain karena mandat UU Desa, apa alasan strategis pentingnya
presentas penyelenggaraan dan pewujudan inklusi dan akuntabilitas sosial di
desa?
• Situasi dan masalah kongkrit semacam apa yang Anda jumpai di desa
yang menunjukkan belum terwujudnya inklusi dan akuntabilitas sosial?
• Dalam posisi Anda sebagai Pendamping Desa, apa yang dapat dan
harus Anda kerjakan untuk mendorong berlangsung/terwujudnya inklusi
dan akuntabilitas sosial Desa?
PROSES PEMBELAJARAN
“ Situasi dan masalah kongkrit terkait inklusi dan akuntabilitas sosial harus
mengacu pada pengalaman kongkrit di lokasi tugas peserta. Pilihlah kasus-
kasus yang secara jelas mampu menggambarkan situasi dan masalah
inklusi”
Penutup Fasilitator menyampaikan ringkasan dan penegasan umum dari hasil diskusi
kelompok, presentasi, dan penjelasan sebelumnya.