BAB I
PENDAHULUAN
proses dinamik yang memungkinkan kehidupan seperti yang kita kenal sekarang.
dan penyakit.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Enzim berperan secara lebih spesifik
dalam hal menentukan reaksi mana yang akan dipacu dibandingkan dengan
katalisator anorganik sehingga ribuan reaksi dapat berlangsung dengan tidak
menghasilkan produk sampingan yang beracun (Juryatin, 1997).
4
BAB III
PEMBAHASAN
b) Transferase
Transferase mengkatalisis pemindahan gugusan molekul dari suatu
molekul ke molekul yang lain. Sebagai contoh adalah beberapa enzim
sebagai berikut:
1. Transaminase adalah transferase yang memindahkan gugusan amina.
2. Transfosforilase adalah transferase yang memindahkan gugusan fosfat.
3. Transasilase adalah transferase yang memindahkan gugusan asil.
c) Hidrolase
Enzim ini mengkatalisis reaksi-reaksi hidrolisis, dengan contoh
enzim adalah:
1. Karboksilesterase adalah hidrolase yang menghidrolisis gugusan ester
karboksil.
2. Lipase adalah hidrolase yang menghidrolisis lemak (ester lipida).
d) Liase
Enzim ini berfungsi untuk mengkatalisis pengambilan atau
penambahan gugusan dari suatu molekul tanpa melalui proses hidrolisis,
sebagai contoh adalah:
7
e) Isomerase
Isomerase meliputi enzim-enzim yang mengkatalisis reaksi isomerisasi,
yaitu:
1. Rasemase, merubah l-alanin D-alanin
2. Epimerase, merubah D-ribulosa-5-fosfat D-xylulosa-5-fosfat
f) Ligase
Enzim ini mengkatalisis reaksi penggabungan 2 molekul dengan
dibebaskannya molekul pirofosfat dari nukleosida trifosfat, sebagai contoh adalah
enzim asetat=CoASH ligase yang mengkatalisis rekasi sebagai berikut:
golongan yakni enzim karbohidrase, enzim Protease dan juga enzim esterase.
Ketiga golongan enzim ini terdiri atas beberapa jenis enzim. Adapun macam-
Golongan Enzim Karbohidrase. Golongan enzim ini terdiri atas beberapa jenis
pektin.
glukosa.
Adapun macam-macam enzim yang masuk ke dalam golongan ini antara lain:
10
asam amino.
5. Enzim renin, berperan sebagai pengurai senyawa kasein dan juga susu.
Macam-macam enzim yang masuk ke dalam golongan yang satu ini antara
lain:
masinge enzim bekerja pada substrat tertentu baik itu yang bersifat asam
maupun basa. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa enzim ini memiliki
sisi yang aktif dimana ia mempunyai gugus R residu asam amino yang
spesifik. Menurut penelitian lanjutan, enzim ini berupa koloid yang tertebtuk
a. Teori gembok dan anak kunci (Lock and key theory)
Enzim dan substrat bergabung bersama membentuk kompleks, seperti
kunci yang masuk dalam gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat bereaksi
dengan energi aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan
melepaskan produk serta membebaskan enzim.
optimum pada suasana netral ditempatkan pada suasana basa ataupun asam, enzim
tersebut tidak akan bekerja atau bahkan rusak. Begitu juga sebaliknya, jila suatu
enzim bekerja optimal pada suasana basa atau asam tetapi ditempatkan pada
keadaan asam atau bas, enzimtersebut akan rusak.
Sebagai contohnya, enzim pepsin yang terdpat di dalam lambung, efektif bekerja
pada pH rendah.
Setiap enzim bertindak paling cekap pada nilai pH tertentu yang disebut
sebagai pH optimum.
c. Inhibitor
Hal lain yang mempengaruhi kerja enzim adalah feed back inhibitor. Feed
back inhibitor adalah keadaan pada saat substansi hasil (produk) kerja enzim yang
terakumulasi dalam jumlah yang berlebihan akan menghambat kerja enzim yang
bersangkutan.
1. Inhibitor Kompetisi
Pada inhibitor kompetisi terjadi penambahan substrat dapat mengurangi daya
hambatnya, karena inhibitor bersaing dengan substrat untuk mengikta bagian
aktif enzim. Misalnya enzim suksinat dehidrogenase yang berfungsi
mengkatalisis reaksi oksidasi asam uksinat menjadi fumarat, jika dalam proses ini
dutambahkan asam malonat, maka enzim suksinat dehidrogenase akan menurun
aktivitasnya.
Tetapi jika diberikan lagi asam suksinat sebagai substrat reaksi akan
normal kembali. Sehingga aktivitas inhibitor ini sangat bergantung pada
konsentrasi inhibitor, konsentrasi substrat, dan aktivitas relatif inhibitor dan
substrat.
permukaan enzim tanpa lepas dan lokasinya tidak dapat diganti oleh substrat.
Sehingga daya kerja inhibitor sangat tergantung dari konsentrasi inhibitor dan
aktivitas inhibitor terhadap enzim.
d. Konsentrasi subtrat
Mekanisme kerja enzim juga ditentukan oleh jumlah atau konsentrasi substrat
yang tersedia. Jika jumlah substratnya sedikit, kecepatan kerja enzim juga rendah.
Sebaliknya, jika jumlah substrat yang tersedia banyak, kerja enzim juga cepat.
Pada keadaan substrat berlebih, kerja enzim tidak sampai menurun tetapi konstan.
Pada kepekatan substrat rendah, bilangan molekul enzim melebihi bilangan
molekul substrat. Oleh itu,cuma sebilangan kecil molekul enzim bertindak balas
dengan molekul substrat.
Apabila kepekatan substrat bertambah, lebih molekul enzim dapat bertindak
balas dengan molekul substrat sehingga ke satu kadar maksimum.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4. Cara kerja enzim dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan anak
kunci, dan teori kecocokan yang terinduksi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kerja enzim adalah suhu, pH, aktivator (pengaktif), dan
inhibitor (penghambat) serta konsentrasi substrat.
4.2 Saran
Dengan adanya makalah ini aku harapkan para pembaca dapat
mengetahui lebih banyak lagi tentang Enzim guna menambah wawasan untuk
pembelajaran.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://kelasbiologiku.blogspot.com/2013/05/mengenal-macam-macam-enizm-
serta.html (Diakses 01 Mei 2015).
http://www.materibiologi.com/macam-macam-enzim-pencernaan-dan-fungsinya/
(Diakses 01 Mei 2015).