Anda di halaman 1dari 12

B.

ENZIM
1. Komponen penyusun enzim
berdasarkan senyawa pembentuknya yaitu protein enzim dibedakan atas 2 bagian yaitu:
a. Enzim sederhana
enzim dengan seluruh komponen penyusunnya adalah protein

b. Enzim kompleks / Enzim konjugasi / Haloenzim


Enzim yang komponen penyusunnya tidak hanya terdiri atas protein
Apoenzim merupakan bagian dari enzin konjugasi yang berupa protein
prostetik merupakan bagian dari protein konjugasi yang bukan senyawa protein
gugus prostetik yang terbuat dari senyawa logam disebut kofaktor
Gugus prostetik yang terbuat dari bahan organik seperti vitamin disebut ko enzim

2. Kerja Enzim
ada 2 teori yang mengungkapkan cara kerja enzim yaitu:
a. Teori kunci dan anak kunci (Lock and key)
Teori ini dikemukakan oleh Emil Fisher yang menyatakan kerja enzim seperti kunci dan anak kunci,
melalui hidrolisis senyawa gula dengan enzim invertase, sebagai berikut:
1. Enzim memiliki sisi aktivasi, tempat melekat substrat
2. hubungan antara enzim dan substrat terjadi pada sisi aktivasi
3. Hubungan antara enzim dan substrat membentuk ikatan yang lemah

4. Enzim + substrat --> Kompleks enzim substrat --> Hasil akhir + Enzim

b. teori kecocokan induksi (induced fit theory)


Bukti dari kristalografi sinar x, diketahui bahwa sisi aktif enzim bukan merupakan bentuk yang kaku,
tapi bentuk yang fleksibel
Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif akan termodifikasi menyesuaikan bentuk
substrat, sehingga terbentuk kompleks enzim substrat

ketika substrat terikat pada enzim, sisi aktif enzim mengalami beberapa perubahan sehingga ikatan
yang terbentuk antara enzim dan substrat menjadi menjadi lebih kuat. Interaksi antara enzim dan
substrat disebut Induced fit.

3. Komponen Enzim
Enzim merupakan protein, berdasarkan senyawa penyusunnya, enzim dibedakan atas:
Enzim sederhana komponen utama penyusun tubuhnya adalah protein
Enzim konjugasi / halo enzim merupakan enzim yang tersusun atas senyawa protein dan senyawa
selain protein.
Bagian dari enzim konjugasi yang berupa protein disebut Apoenzim, sedangkan bagian yang bukan
protein disebut prostetik.
Struktur prostetik yang terbuat dari logam disebut kofaktor, sedangkan yang terbuat dari bahan organik
seperti protein disebut ko enzim

4. jenis-jenis enzim
Enzim dalam metabolisme dibedakan menjadi 6 golongan yaitu:
1. Oksido-reduktase yaitu enzim yang bekerja pada reaksi oksidasi dan reduksi
2. Transferase bekerja untuk memindahkan gugus kimia
3. Hidrolase bekerja mengubah bentuk kimia tanpa menambah atau mengurangi unsur
4. Hidrolase bekerja pada reaksi yang menggunakan air
5. ligase bekerja pada reaksi penggabungan dua senyawa atau lebih
6. Liase bekerja pada reaksi pemutusan senyawa

5. Sifat Enzim
1. sebagai Biokatalisator
Enzim adalah senyawa organik, yaitu senyawa protein yang dihasilkan oleh sitoplasma sel dan
berperan sebagai katalisator, yang disebut biokatalisator
Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat atau memperlambat reaksi kimia , tetapi zat itu sendiri
tidak ikut dalam reaksi.
Enzim mempengaruhi kecepatan reaksi, tetapi tidak terpengaruh atau dipengaruhi oleh reaksi tersebut
Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung dalam sel, dan
bertindak tidak harus selalu dalam sel

2. Enzim menurunkan energi aktivasi


Enzim mengkatalis reaksi dengan meningkatkan kecepatan reaksi, dengan cara menurunkan energi
aktivasi (energi yang diperlukan untuk memulai suatu reaksi)

3. Enzim merupakan protein


Enzim merupakan protein, sehingga sifat-sifat enzim sama dengan protein, yaitu dipengaruhi oleh suhu
dan pH
Pada suhu rendah dan tinggi enzim akan mengalami kerusakan koagulasi (penggumpalan), yang
akhirnya akan terdenaturasi enzim akan terdenaturasi

4. Enzim bekerja spesifik


Enzim bekerja spesifik satu enzim hanya khusus untuk satu substrat. Contoh enzim maltase hanya
dapat memecah maltosa menjadi glukosa

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim


1. Suhu
reaksi yang dikatalisis oleh enzim akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu 0 - 35 derajad celcius.
Secara umum kenaikan 10 derajad celcius maka kecepatan reaksi menjadi dua kali lipatnya dalam
batas suhu yang wajar. Suhu ideal kerja enzim adalah 30 – 40 oC, dengan suhu optimum 36 oC.
Dibawah atau diatas suhu tersebut kerja enzim lemah bahkan mengalami kerusakan. Enzim akan
menggumpal (denaturasi) dan hilang kemampuan katalisisnya jika dipanaskan.

2. Logam berat
Logam berat seperti Ag, Zn, Cu, Pb dan Cd, menyebabkan enzim menjadi tidak aktif.

3. Logam
Aktivitas enzim meningkat jika bereaksi dengan ion logam jenis Mg, Mn, Ca, dan Fe.

4. pH
Enzim bekerja pada pH tertentu, enzim hanya dapat bekerja pada pH yang ideal. Enzim Ptialin hanya
dapat bekerja pada pH netral, enzim pepsin bekerja pada pH asam sedangkan enzim tripsin bekerja
pada pH basa.
Bagan kerja enzim dan pengaruhnya terhadap pH
5. Konsentrasi
Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kerja waktu yang dibutuhkan untuk suatu reaksi semakin
cepat, sedangkan kecepatan reaksi dalam keadaan konstan
Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat kerja enzim, tapi jika kerja enzim telah mencapai
titik maksimal, maka kerja enzim berikutnya akan konstans.

6. Faktor dalam (faktor internal)


vitamin dan hormon berpengaruh terhadap aktivitas kerja enzim. Hormon tiroksin merupakan hormon
yang mempengaruhi proses metabolisme tubuh. semakin tinggi konsentrasi hormon tiroksi yang
dihasilkan oleh kelenjar tiroid, makan semakin cepat proses metabolisme dalam tubuh, demikian
sebaliknya.
Vitamin dalam tubuh berfungsi sebagai alat pengaturan seluruh proses fisiologi dalam tubuh.

7. keberadaan Aktivator dan inhibitor


Aktivaor merupakan molekul yang mempermudah ikatan enzim antara enzim dengan dan substrat.
inhibitor merupakan molekul yang menghambat ikatan antara enzim dengan substrat. Ada dua macam
inhibitor yaitu:
a. Inhibitor kompetitif
adalah inhibitor yang kerjanya bersaing dengan substrat untuk mendapatkan sisi aktif enzim.
b. Inhibitor non kompetitif
Adalah inhibitor yang melekat pada tempat selain sisi aktif sehingga bentuk enzim berubah dan
substrat tidak dapat melekat pada enzim

C. Peranan enzim

Enzim merupakan senyawa yang tersusun dari protein yang bertanggung jawab dalam kelancaran
sistem pencernaan, penyerapan, dan mengatur pengangkutan nutrisi untuk digunakan oleh sel di
seluruh tubuh serta membuang sampah hasil metabolisme tubuh
Enzim yang berperan dalam pembersihan sampah metabolisme adalah sekelompok enzim oksidatif
yang secara keseluruhan disebut enzim sitokrom P450. Selain itu, enzim hepar glutation S-
transferase, memerlukan glutation sebagai bahan bakunya untuk mengikat toksin dan membuangnya
melalui urin, sedangkan enzim superoksida dismutase berfungsi menetralkan racun radikal bebas.
Sumber enzim pencernaan yang banyak digunakan adalah ekstrak pankreas hewan dan ekstrak jamur
Aspergillus oryzae. Glutation diperoleh juga dari Silybum marianum. Sebagai bahan dasar (kofaktor
enzim) pembentukan enzim pencernaan diperlukan vitamin B kompleks dan magnesium. Untuk enzim
antioksidan superoksida dismutase diperlukan tembaga, seng, dan mangan, sedangkan untuk enzim
katalase diperlukan zat besi, dan glutation peroksidase diperlukan selenium.

a. Peran enzim dalam metabolisme


Reaksi kimia akan berjalan lebih cepat dengan adanya asupan energi dari luar (umumnya
pemanasan), maka seyogyanya reaksi kimia yang terjadi pada di dalam tubuh manusia harus diikuti
dengan pemberian panas dari luar. Metabolisme merupakan sekumpulan reaksi kimia yang terjadi
pada makhluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidup. Reaksi-reaksi ini meliputi sintesis molekul
besar menjadi molekul yang lebih kecil (anabolisme) dan penyusunan molekul besar dari molekul yang
lebih kecil (katabolisme). Enzim berperan dalam menurunkan energi aktivasi menjadi lebih rendah dari
yang semestinya dicapai dengan pemberian panas dari luar. Kerja enzim dengan cara menurunkan
energi aktivasi sama sekali tidak mengubah ΔG reaksi (selisih antara energi bebas produk dan
reaktan), sehingga dengan demikian kerja enzim tidak berlawanan dengan Hukum Hess 1 mengenai
kekekalan energi. Selain itu, enzim menimbulkan pengaruh yang besar pada kecepatan reaksi kimia
yang berlangsung dalam organisme. Reaksi-reaksi yang berlangsung selama beberapa minggu atau
bulan di bawah kondisi laboratorium normal dapat terjadi hanya dalam beberapa detik di bawah
pengaruh enzim di dalam tubuh.
b. Enzim- enzim yang terlibat alam proses metabolisme sebagai berikut:

1. Enzim katalase. Enzim katalase berfungsi membantu pengubahan hidrogen peroksida menjadi
air dan oksigen. Katalase 2H2O2 → 2H2O + O2

2. Enzim oksidase. Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan O2 dengan suatu


substrat yang pada saat bersamaan juga mereduksikan O2, sehingga terbentuk H2O.

3. Enzim hidrase. Enzim hidrase berfungsi menambah atau mengurangi air dari suatu senyawa
tanpa menyebabkan terurainya senyawa yang bersangkutan. Contoh: fumarase, enolase, akonitase.

4. Enzim dehidrogenase. Enzim dehidrogenase berfungsi memindahkan hidrogen dari suatu zat
ke zat yang lain.

5. Enzim transphosforilase. Enzim transphosforilase berfungsi memindahkan H3PO4 dari molekul


satu ke molekul lain dengan bantuan ion Mg2+.

6. Enzim karboksilase. Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam organik secara
bolak-balik. Contoh pengubahan asam piruvat menjadi asetaldehida dibantu oleh karboksilase piruvat.

7. Enzim desmolase. Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan atau


penggabungan ikatan karbon. Contohnya, aldolase dalam pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehida
dan dehidroksiaseton.

8. Enzim peroksida. Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa fenolat,


sedangkan oksigen yang dipergunakan diambil dari H2O2.

A. Metabolisme
Metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme meliputi segala aktivitas
hidup yang bertujuan agar sel tersebut mampu untuk tetap bertahan hidup, tumbuh, dan melakukan
reproduksi. Semua sel penyusun tubuh makhluk hidup memerlukan energi agar proses kehidupan
dapat berlangsung. Sel-sel menyimpan energi kimia dalam bentuk makanan kemudian mengubahnya
dalam bentuk energi lain pada proses metabolisme.

Proses metabolisme di dalam sel melibatkan aktivitas sejumlah besar katalis biologik yang disebut
enzim dan berlangsung melalui Respirasi (katabolisme) dan sintesis (anabolisme).
a. reaksi Katabolisme
Adalah reaksi yang sifatnya memecah ikatan kimia yang kompleks menjadi ikatan kimia yang lebih
sederhana. pada waktu ikatan putus dan molekul terpecah terjadi pembebasan energi (reaksi
exergonik).
Contoh reaksi katabolisme adalah proses respirasi (termasuk aerob dan anaerob)
b. reaksi Anabolisme
Adalah reaksi pembentukkan, yaitu pembentukkan molekul sederhana menjadi molekul kompleks.
reaksi anabolisme merupakan reaksi sintesis karena adanya transformasi energi yang disimpan dalam
bentuk ikatan kimia, oleh sebab itu reaksi anabolisme disebut juga reaksi yang membutuhkan energi
(endergonik)
Contoh reaksi anabolisme adalah sintesis (termasuk fotosintesisi dan kemosintesis)

B. ENZIM
1. Komponen penyusun enzim
berdasarkan senyawa pembentuknya yaitu protein enzim dibedakan atas 2 bagian yaitu:
a. Enzim sederhana
enzim dengan seluruh komponen penyusunnya adalah protein

b. Enzim kompleks / Enzim konjugasi / Haloenzim


Enzim yang komponen penyusunnya tidak hanya terdiri atas protein
Apoenzim merupakan bagian dari enzin konjugasi yang berupa protein
prostetik merupakan bagian dari protein konjugasi yang bukan senyawa protein
gugus prostetik yang terbuat dari senyawa logam disebut kofaktor
Gugus prostetik yang terbuat dari bahan organik seperti vitamin disebut ko enzim

2. Kerja Enzim
ada 2 teori yang mengungkapkan cara kerja enzim yaitu:
a. Teori kunci dan anak kunci (Lock and key)
Teori ini dikemukakan oleh Emil Fisher yang menyatakan kerja enzim seperti kunci dan anak kunci,
melalui hidrolisis senyawa gula dengan enzim invertase, sebagai berikut:
1. Enzim memiliki sisi aktivasi, tempat melekat substrat
2. hubungan antara enzim dan substrat terjadi pada sisi aktivasi
3. Hubungan antara enzim dan substrat membentuk ikatan yang lemah

4. Enzim + substrat --> Kompleks enzim substrat --> Hasil akhir + Enzim

b. teori kecocokan induksi (induced fit theory)


Bukti dari kristalografi sinar x, diketahui bahwa sisi aktif enzim bukan merupakan bentuk yang kaku,
tapi bentuk yang fleksibel
Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif akan termodifikasi menyesuaikan bentuk
substrat, sehingga terbentuk kompleks enzim substrat
ketika substrat terikat pada enzim, sisi aktif enzim mengalami beberapa perubahan sehingga ikatan yang
terbentuk antara enzim dan substrat menjadi menjadi lebih kuat. Interaksi antara enzim dan substrat
disebut Induced fit.

3. Komponen Enzim
Enzim merupakan protein, berdasarkan senyawa penyusunnya, enzim dibedakan atas:
Enzim sederhana komponen utama penyusun tubuhnya adalah protein
Enzim konjugasi / halo enzim merupakan enzim yang tersusun atas senyawa protein dan senyawa
selain protein.
Bagian dari enzim konjugasi yang berupa protein disebut Apoenzim, sedangkan bagian yang bukan
protein disebut prostetik.
Struktur prostetik yang terbuat dari logam disebut kofaktor, sedangkan yang terbuat dari bahan organik
seperti protein disebut ko enzim

4. jenis-jenis enzim
Enzim dalam metabolisme dibedakan menjadi 6 golongan yaitu:
1. Oksido-reduktase yaitu enzim yang bekerja pada reaksi oksidasi dan reduksi
2. Transferase bekerja untuk memindahkan gugus kimia
3. Hidrolase bekerja mengubah bentuk kimia tanpa menambah atau mengurangi unsur
4. Hidrolase bekerja pada reaksi yang menggunakan air
5. ligase bekerja pada reaksi penggabungan dua senyawa atau lebih
6. Liase bekerja pada reaksi pemutusan senyawa

5. Sifat Enzim
1. sebagai Biokatalisator
Enzim adalah senyawa organik, yaitu senyawa protein yang dihasilkan oleh sitoplasma sel dan
berperan sebagai katalisator, yang disebut biokatalisator
Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat atau memperlambat reaksi kimia , tetapi zat itu sendiri
tidak ikut dalam reaksi.
Enzim mempengaruhi kecepatan reaksi, tetapi tidak terpengaruh atau dipengaruhi oleh reaksi tersebut
Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung dalam sel, dan
bertindak tidak harus selalu dalam sel

2. Enzim menurunkan energi aktivasi


Enzim mengkatalis reaksi dengan meningkatkan kecepatan reaksi, dengan cara menurunkan energi
aktivasi (energi yang diperlukan untuk memulai suatu reaksi)

3. Enzim merupakan protein


Enzim merupakan protein, sehingga sifat-sifat enzim sama dengan protein, yaitu dipengaruhi oleh suhu
dan pH
Pada suhu rendah dan tinggi enzim akan mengalami kerusakan koagulasi (penggumpalan), yang
akhirnya akan terdenaturasi enzim akan terdenaturasi
4. Enzim bekerja spesifik
Enzim bekerja spesifik satu enzim hanya khusus untuk satu substrat. Contoh enzim maltase hanya
dapat memecah maltosa menjadi glukosa

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim


1. Suhu
reaksi yang dikatalisis oleh enzim akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu 0 - 35 derajad celcius.
Secara umum kenaikan 10 derajad celcius maka kecepatan reaksi menjadi dua kali lipatnya dalam
batas suhu yang wajar. Suhu ideal kerja enzim adalah 30 – 40 oC, dengan suhu optimum 36 oC.
Dibawah atau diatas suhu tersebut kerja enzim lemah bahkan mengalami kerusakan. Enzim akan
menggumpal (denaturasi) dan hilang kemampuan katalisisnya jika dipanaskan.

2. Logam berat
Logam berat seperti Ag, Zn, Cu, Pb dan Cd, menyebabkan enzim menjadi tidak aktif.

3. Logam
Aktivitas enzim meningkat jika bereaksi dengan ion logam jenis Mg, Mn, Ca, dan Fe.

4. pH
Enzim bekerja pada pH tertentu, enzim hanya dapat bekerja pada pH yang ideal. Enzim Ptialin hanya
dapat bekerja pada pH netral, enzim pepsin bekerja pada pH asam sedangkan enzim tripsin bekerja
pada pH basa.
Bagan kerja enzim dan pengaruhnya terhadap pH

5. Konsentrasi
Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kerja waktu yang dibutuhkan untuk suatu reaksi semakin
cepat, sedangkan kecepatan reaksi dalam keadaan konstan
Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat kerja enzim, tapi jika kerja enzim telah mencapai
titik maksimal, maka kerja enzim berikutnya akan konstans.

6. Faktor dalam (faktor internal)


vitamin dan hormon berpengaruh terhadap aktivitas kerja enzim. Hormon tiroksin merupakan hormon
yang mempengaruhi proses metabolisme tubuh. semakin tinggi konsentrasi hormon tiroksi yang
dihasilkan oleh kelenjar tiroid, makan semakin cepat proses metabolisme dalam tubuh, demikian
sebaliknya.
Vitamin dalam tubuh berfungsi sebagai alat pengaturan seluruh proses fisiologi dalam tubuh.

7. keberadaan Aktivator dan inhibitor


Aktivaor merupakan molekul yang mempermudah ikatan enzim antara enzim dengan dan substrat.
inhibitor merupakan molekul yang menghambat ikatan antara enzim dengan substrat. Ada dua macam
inhibitor yaitu:
a. Inhibitor kompetitif
adalah inhibitor yang kerjanya bersaing dengan substrat untuk mendapatkan sisi aktif enzim.
b. Inhibitor non kompetitif
Adalah inhibitor yang melekat pada tempat selain sisi aktif sehingga bentuk enzim berubah dan
substrat tidak dapat melekat pada enzim

Penghambatan aktifitas enzim ada dua tipe:


1. Kompetitif: zat penghambat mempunyai struktur yang mirip dengan substrat
sehingga dapat bergabung dengan sisi aktif enzim. Terjadi kompetisi antara
substrat dengan inhibitor untuk bergabung dengan sisi aktif enzim (misal feed
back effect)
2. Non kompetitif: zat penghambat menyebabkan struktur enzim rusak sehingga
sisi aktifnya tidak cocok lagi dengan substrat

C. Peranan enzim

Enzim merupakan senyawa yang tersusun dari protein yang bertanggung jawab dalam kelancaran
sistem pencernaan, penyerapan, dan mengatur pengangkutan nutrisi untuk digunakan oleh sel di
seluruh tubuh serta membuang sampah hasil metabolisme tubuh
Enzim yang berperan dalam pembersihan sampah metabolisme adalah sekelompok enzim oksidatif
yang secara keseluruhan disebut enzim sitokrom P450. Selain itu, enzim hepar glutation S-
transferase, memerlukan glutation sebagai bahan bakunya untuk mengikat toksin dan membuangnya
melalui urin, sedangkan enzim superoksida dismutase berfungsi menetralkan racun radikal bebas.
Sumber enzim pencernaan yang banyak digunakan adalah ekstrak pankreas hewan dan ekstrak jamur
Aspergillus oryzae. Glutation diperoleh juga dari Silybum marianum. Sebagai bahan dasar (kofaktor
enzim) pembentukan enzim pencernaan diperlukan vitamin B kompleks dan magnesium. Untuk enzim
antioksidan superoksida dismutase diperlukan tembaga, seng, dan mangan, sedangkan untuk enzim
katalase diperlukan zat besi, dan glutation peroksidase diperlukan selenium.

a. Peran enzim dalam metabolisme


Reaksi kimia akan berjalan lebih cepat dengan adanya asupan energi dari luar (umumnya
pemanasan), maka seyogyanya reaksi kimia yang terjadi pada di dalam tubuh manusia harus diikuti
dengan pemberian panas dari luar. Metabolisme merupakan sekumpulan reaksi kimia yang terjadi
pada makhluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidup. Reaksi-reaksi ini meliputi sintesis molekul
besar menjadi molekul yang lebih kecil (anabolisme) dan penyusunan molekul besar dari molekul yang
lebih kecil (katabolisme). Enzim berperan dalam menurunkan energi aktivasi menjadi lebih rendah dari
yang semestinya dicapai dengan pemberian panas dari luar. Kerja enzim dengan cara menurunkan
energi aktivasi sama sekali tidak mengubah ΔG reaksi (selisih antara energi bebas produk dan
reaktan), sehingga dengan demikian kerja enzim tidak berlawanan dengan Hukum Hess 1 mengenai
kekekalan energi. Selain itu, enzim menimbulkan pengaruh yang besar pada kecepatan reaksi kimia
yang berlangsung dalam organisme. Reaksi-reaksi yang berlangsung selama beberapa minggu atau
bulan di bawah kondisi laboratorium normal dapat terjadi hanya dalam beberapa detik di bawah
pengaruh enzim di dalam tubuh.
b. Enzim- enzim yang terlibat alam proses metabolisme sebagai berikut:

1. Enzim katalase. Enzim katalase berfungsi membantu pengubahan hidrogen peroksida menjadi
air dan oksigen. Katalase 2H2O2 → 2H2O + O2

2. Enzim oksidase. Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan O2 dengan suatu


substrat yang pada saat bersamaan juga mereduksikan O2, sehingga terbentuk H2O.

3. Enzim hidrase. Enzim hidrase berfungsi menambah atau mengurangi air dari suatu senyawa
tanpa menyebabkan terurainya senyawa yang bersangkutan. Contoh: fumarase, enolase, akonitase.

4. Enzim dehidrogenase. Enzim dehidrogenase berfungsi memindahkan hidrogen dari suatu zat
ke zat yang lain.

5. Enzim transphosforilase. Enzim transphosforilase berfungsi memindahkan H3PO4 dari molekul


satu ke molekul lain dengan bantuan ion Mg2+.

6. Enzim karboksilase. Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam organik secara
bolak-balik. Contoh pengubahan asam piruvat menjadi asetaldehida dibantu oleh karboksilase piruvat.

7. Enzim desmolase. Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan atau


penggabungan ikatan karbon. Contohnya, aldolase dalam pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehida
dan dehidroksiaseton.

8. Enzim peroksida. Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa fenolat,


sedangkan oksigen yang dipergunakan diambil dari H2O2.

DISTRIBUSI ENZIM DALAM SEL

Keberadaan enzim di dalam sel mempunyai tenpat tersendiri di bagian sel tersebut.
Misalnya enzim-enzim siklus Krebs dijumpai di mitokondria sel bagian dalam
(bagian matriks). Rantai pernafasan terdapat di membran dalam mitokondria.
Mitokondria sering dinamakan sebagai “Pusat Energi” karena mitokondria
mengekstrak energi dari zat-zat makanan dan menangkap energi yang dilepaskan
oleh proses oksidatif berbentuk ATP.
1. Struktur Intraseluler tertentu : merupakan tempat aktivitas biokimiawi
tertentu dari sel. Keberadaan enzim di dalam sel mempunyai tempat
tersendiri di bagian sel tersebut
o Pada organisme multiseluler : berbagai jaringan tertentu mempunyai
fungsi khusus
o Semua sel mempunyai : membran sel, inti sitoplasma — sangat
diperlukan untuk melakukan fungsi biokimiawi dan fisiologis sel
tersebut
2. Membran sel :
o Fungsi spesifik jaringan
o Mempertahankan lingkungan kimiawi dan permeabilitas selektif
o Lisosom : mengandung enzim-enzim pencernaan yang menghidrolisis
lemak, protein, asam nukleat, dll, yang dapat dimetabolisis di
mitokondria
o Retikulum Endoplasmik : merupakan saluran – melanjutkan/menuju
ke membran luar. Menempel Ribosom yang merupakan tempat sintesis
protein
o Aparatus Golgi : struktur pengantar Retikulum Endoplasmik
o Ribosom : tempat sintesis protein
o Nukleolus : di dalam nukleus, mengandung RNA
o Nukleus : banyak mengandung DNA dan Kromatin
o Sentrosom : hanya tampak pada saat sel akan membelah (ikut serta
dalam proses mitosis)
3. Mitokondria :
o Merupakan pabrik ATP
o “Pusat Energi” : mengekstrak energi dari makanan dan menangkap
energi dari proses oksidatif
o Terdapat 2 membran :
1. Membran dalam :
 Membentuk lipatan yang menonjol, membentuk krista,
masuk ke dalam matriks
 Terdiri dari lipid dan protein
 Terdiri atas rantai respirasi (Fosforilasi Oksidatif)

2. Di dalam matriks dan bagian dalam mitokondria terdapat


enzim-enzim untuk siklus Krebs.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.sibarasok.web.id/2012/09/enzim-hormon-mineral-dan-perannya-dalam.html
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/11/fungsi-dan-cara-kerja-enzim.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120220021246AA5quzC

Posted by Indra Rahmana at 9:37 PM


.Sitokrom P450 (bahasa Inggris: Cytochrome P450, CYP) merupakan keluarga besar enzim berjenis
hemeprotein yang berfungsi sebagai katalis oksidator pada lintasan metabolisme steroid, asam
lemak, xenobiotik, termasuk obat, racun dan karsinogen.[1] Berbagai reaksi kimiawi organik
dipercepat oleh CYP, seperti reaksi monooksigenasi, peroksidasi, reduksi, dealkilasi, epoksidasi dan
dehalogenasi. Reaksi tersebut secara spesifik ditujukan guna mengkonversi senyawa substrat
menjadi metabolit polar untuk diekskresi, atau diproses oleh enzim lain pada metabolisme fase II
menjadi senyawa konjugasinya.

Anda mungkin juga menyukai