Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

“MEKANISME TRANSPOR MEMBRAN”

NAMA KELOMPOK:

 I KOMANG GEDE AGUS DIVA WIGUNA (13)


 NI PUTU CHANDRA SRI AMANDARI (28)
 NI PUTU UTAMI BUDIARI (33)
 URIP KABINAWA (36)

SMA NEGERI 1 TABANAN


TAHUN AJARAN 2019/2020
I. JUDUL: “OSMOSIS PADA KENTANG”
II. TUJUAN: Mengamati peristiwa osmosis pada kentang.
III. WAKTU: 90 menit
IV. APERSEPSI:
Dalam kehiduparmya, sel-sel melakukan pertukaran gas-gas respirasi,
menyerap nutrisi dan vitamin, dan memasukan serta mengeluarkan air. Selain itu, sel-
sel juga membuang produk-produk eksresi, semua zat dalam proses tersebut dan ke
dalam sel melalui membran sel. Proses transpotasi ini dapat berlangsung secara
difusi, osmosis atau transpot aktif. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran
perme selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran
semipemeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tetapi diakuisisi oleh zat terlarut,
yang mengakibatkan gradient tekanan sepanjangmembran. Osmosis merupakan suatu
fenomena alami, tetapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan
pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagain dengan konsetrasi
yang lebih encer. Untuk memahami peristiwa osmosis mari kita lakukan kegiatan
berikut.
V. DASAR TEORI :

Mekanisme lalu lintas membran sel dibedakan menjadi dua yaitu tanspor pasif
dan transport aktif. Transpor pasif merupakan difusi suatu zat melintasi membran
biologis tanpa pengeluaran energi, misalnya: difusi dan osmosis. Sedangkan transpor
aktif merupakan pergerakan zat melintasi membran plasma dengan diiringi
penggunaan energi akibat adanya gerakan yang melawan gradient konsentrasi yang
diperantai oleh membran plasma, misalnya transport natrium-kalium, eksositosis dan
endositosis. Difusi adalah gerakan molekul dari konsentrasi lebih tinggi ke
konsentrasi yang lebih rendah, yaitu penurunan gradien konsentrasi sampai mencapai
keseimbangan dan penyebarannya seimbang. Difusi merupakan proses fisik yang
dapat diamati dengan beberapa tiap molekul. Sebagai contoh, ketika cat warna di
tempatkan dalam air molekul zat warna dan molekuair bergerak dalam berbagai arah,
yang arahnya dari daerah dengan konsentrasi lebih rendah. Akhirnya, zat warna larut
dalam air, menghasilkan larutan berwarna.

Pada proses difusi molekul yang berukuran besar dapat melewati membran sel
tanpa bantuan protein pembawa sedangkan pada proses difusi terfasilitasi
membutuhkan bantuan protein pembawa. Alasan yang benar yaitu pada proses difusi
molekul yang berukuran kecil dapat melewati membran sel tanpa bantuan protein
pembawa sedangkan pada proses difusi terfasilitasi membutuhkan bantuan protein
pembawa. Proses difusi terfasilitasi menggunakan fasilitas protein membrane khusus
yang dapat mentranspor materi melalui membran yang biasanya disebut protein
membran transport. Pada proses difusi sederhana tidak memerlukan adanya energi
karena pada proses ini pergerakan terjadi berdasarkan gradien konsentrasi, yaitu dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Kecepatan molekul dalam proses difusi
dapat menyebabkan kecepatan difusi tersebut menjadi tinggi ataupun rendah. Empat
faktor utama yang mempengaruhi laju difusi adalah konsentrasi, temperatur, luas
permukaan zat terlarut dan tekanan. Salah satu bagian difusi adalah osmosis yaitu
perpindahan air dari larutan yang mempunyai konsentarsi rendah ke larutan yang
mempunyai konsentrasi tingi melalui membran semipermiabel. Osmosis adalah
berdifusinya zat pelarut dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang
konsentrasinya tinngi melalui selaput semipermiabel. Osmosis adalah perpindahan ion
atau molekul zat dari kerapatan rendah ke kerapatan tinggi melalui suatu membrane.
Osmosis merupakan kasus khusus pada transport pasif. Osmosis memungkinkan
difusi molekul air menyeberangi membrane yang permeable terhadap air tetapi tidak
permeable terhadap bahan terlarut yang terdapat didalam air. Cairan sitoplasma dan
ekstasel merupakan larutan yang dapat mengandung air. Sel akan mengerut jika
berada pada lingkungan yang mempunyai konsentrasi larutan lebih tinggi. Hal ini
terjadi karena air akan keluar meninggalkan sel secara osmosis. Sebaliknya, jika sel
berada pada lingkungan yang hipotonis (konsentrasi rendah) sel akan banyak
menyerap air, karena air berosmosis dari lingkungan ke dalam sel. Larutan yang
menyebabkan sel menggelembung, atau tetap penuh, disebabkan oleh masuknya air
disebut larutan hipotonik. Larutan yang menyebabkan sel berkerut disebabkan karena
kehilangan air disebut larutan hipertonik. Identifikasi dehidrasi osmosis kentang
menunjukkan profit dan kecenderungan yang sama dengan mengaplikasikan hukum
Fick’s dan Van’t Hoff cukup relevan untuk mewakili peristiwa transfer massa yang
terjadi dalam dehidrasi osmosis. Semakin tinggi suhu dan konsentrasi larutan osmosis
yang dipakai, air yang berpindah ke larutan garam semakin banyak, namun hal ini
dibatasi oleh kondisi produk yang dikeringkan.

VI. ALAT DAN BAHAN :


1 Umbi kentang (Solanumterosum) besar 4 buah.
2 Mistar/penggaris
3 Timbangan.
4 Larutan garam 0%, 5%, 10%, 15%.
5 Air suling 100 ml.
6 Cutter.
7 Gelas beaker 50 ml 4 buah
8 Pisau tajam
9 Kertas isap
10 Pelubang gabus
11 Pinset
12 Tisue

VII. CARA KERJA :


1 Dengan menggunakan pelubang gabus buatlah 12 buah putongan umbi
kentang ( Solanum tuberosum) segar sepanjang 4 cm.
2 Letakkan keempat umbi kentang tersebut di atas rapat satu sama lain,
selanjutnya dengn menggunakan pisau tajam potonglah ujung – ujungnya
hingga diperoleh empat buah kubus kentang yang relative sama.
3 Timbanglah tiap umbi kentang secepat mungkin dan catat hasilnya pada tabel!
4 Masukkan potongan kentang masing – masing ke dalam larutan 0%, 5%, 10%,
dan 15% masing – masing sebanyak 3 buah.
5 Biarkan percobaan selama 20 menit.
6 Angkat dengan menggunakan pinset dan keringkan dengan cara
menggulingkan di atas kertas isap/tisu, kemudian timbang dan catat hasilnya
pada tabel.
7 Amati keadaan tekstur setiap silinder umbi kentang dengan jari dan catat
hasilnya pada tabel!
8 Amati perubahan warna yang terjadi.

VIII. HASIL PENGAMATAN

IX. No
PEMBAHASANPerlakuan Berat Tekstur Perubahan warna
Silindeer Awal Akhir
1 0% 3,0 gram 3,5 gram Keras Tidak terjadi
perubahan warna
2 5% 2,5 gram 1,8 gram Agak lembek Tidak terjadi
perubahan warna
3 10% 2,3 gram 1,5 gram Lembek Tidak terjadi
perubahan warna
4 15% 2,3 gram 1,6 gram Sangat lembek Tidak terjadi
perubahan warna

BERDASARKAN TEORI/LITERATUR
Pada membran sel terikat protein yang menembus maupun yang berada di luar
permukaan. Pernyataan ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson
pada tahun 1972 tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fluid.
Dengan melihat struktur seperti yang disebutkan di atas, membran bukan hanya
sebagai pembatas suatu sel, tetapi lebih kompleks lagi karena membran memiliki
kegunaan lain seperti berperan dalam lalu lintas keluar masuknya sel.
Transportasi molekul dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu transpor pasif dan transpor
aktif. Transpor pasif adalah proses perpindahan molekul menuruni gradient
konsentrasi secara spontan tanpa memerlukan energi. Sedangkan transpor aktif adalah
transpor yang memerlukan energi untuk melawan gradien konsentrasi.
Osmosis merupakan salah satu contoh transpor pasif. Osmosis adalah proses
perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke
konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran selektif permeabel. Membran
semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat
tertentu yang larut di dalamnya. Secara umum, membrane tersebut permiabel terhadap
air dan zat-zat kecil dan tidak bermuatan. Misalnya molekul air dapat bergerak
melewati dinding sel. Pelarut air yang dimaksud dalam proses osmosis adalah air
dalam keadaan bebas yang tidak terikat dengan jenis molekul yang lain, seperti gula,
protein, atau molekul yang lain. Oleh karena itu, konsentrasi terlarut dalam suatu
larutan merupakan faktor utama yang menentukan kelangsungan osmosis. Proses
osmosis akan berhenti ketika kedua larutan mempunyai konsentrasi yang sama atau
disebut isotonik. Suatu sel bisa mengalami kondisi hipertonik ataupun hipotonik
sehingga menghasilkan sel yang krenasi atau plasmolisis karena adanya osmosis tadi.
Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan
kedalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh
organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain
air,molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati
membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan
molekul air melintas lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanya
sangat permeable terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan
memungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah yang
menimbulkan tekanan. Sel hewan tidak mempunyai dinding, sehingga bila timbul
tekanan di dalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi saat sel darah
merah dimasukkan dalam air. Prinsip osmosis: transfer molekul solvent dari lokasi
hypotonic (potensi rendah) solution menuju hypertonic solution, melewati membran.
Jika lokasi hypertonic solution kita beri tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti, atau
malah berbalik arah (reversed osmosis). Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk
menghentikan osmosis disebut sebagai osmotic press.
Osmosis memang merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat
secara buatan dengan meningkatkan tekanan dengan konsentrasi pekat menjadi
melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya unit per luas yang
dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif
dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan
turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini
bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Dalam uwiesunshine.blogspot.com (2010) dijelaskan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat osmosis antara lain:
Konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di dalam sel dan luar sel. Osmosis
akan terjadi dari zat yang berkonsentrasi pelarut tinggi dan konsentrasi zat terlarutnya
rendah menuju zat yang berkonsentrasi pelarut rendah dan konsentrasi zat terlarutnya
tinggi.
Ketebalan membran. Makin tipis membran, makin cepat proses difusi
Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energy untuk bergerak dengan lebih
cepat. Maka, semakin cepat pula osmosisnya.

BERDASARKAN PENGAMATAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, kentang mengalami perubahan.
Dari hasil pengamatan dapat kita ketahui bahwa sel – sel kentang mengalami
perubahan ukuran. Ada yang mengalami pertambahan ukuran maupun pengurangan
ukuran sesuai dengan medianya sendiri. Hal ini terjdi kerena sifat larutan yang
hipertonis maupun hipotonis terhadap kentang.
Pada larutan gula kentang menjadi lembek dan terjadi pengurangan ukuran. Ini
disebabkan karena kentang yang hipotonis terhadap larutan gula. Sehingga air yang
ada pada kentang keluar dari sel – sel kentang yang menyebabkan kentang menjadi
lembek dan mengalami pengurangan ukuran.
Kentang yang telah dimasukkan ke dalam larutan gula mengalami penyusutan
berat dari berat semula karena air bergerak dari larutan yang konsentrasinya rendah ke
larutan yang konsentrasinya tinggi. Dimana hasil dari praktik yang telah dilakukan
bahwa air gula yang terdapat di dalam gelas tersebut memiliki kerapatan tinggi,
sedangkan kentang memiliki kerapatan yang rendah. Setelah kentang dimasukkan ke
dalam air gula selama kurang lebih 60 menit, kentang tersebut menjadi lebih ringan
serta warnanyapun lebih kusam. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin
lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.
Ini membuktikan bahwa teori osmosis yaitu perpindahan ion atau molekul air
dari kerapatan rendah ke kerapatan tinggi dengan melewati suatu membran semi
permeabel, terjadi pada kentang yang dimasukan ke dalam larutan garam.
Selain itu, kami juga melihat saat kentang kami masukkan ke dalam air gula 10%,
kentang berada dalam keadaan tenggelam dan miring, dan kira-kira setelah 60 menit,
kentang mulai tenggelam dan datar. Jika dalam air gula 20%, kentang mengapung,
setelah 60 menit, kentang tenggelam. Hal ini menunjukkan bahwa massa jenis air gula
10% dan air gula 20% lebih besar daripada masa jenis kentang. Hal itu dikarenakan
konsentrasi garam yang tinggi dan membuat larutan menjadi hipertonis yang akhirnya
menambah massa jenis larutan gula. Ini adalah peristiwa yang sama ketika perahu
ataupun kapal laut dapat mengapung di atas air asin yang tentu memiliki konsentrasi
garam tinggi.
Pada pengamatan yang kita lakukan, dapat kita ketahui :
• Pada kentang gelas A, B dan C terjadi peristiwa osmosis karena larutan pada
A,B,C konsentrasinya semakin pekat disebabkan oleh pemberian gula sehingga terjadi
pepindahan molekul pada kentang –kentang yang berbeda didalamnya gelas A,B,dan
C. Perpindahan molekul tersebut terjadi karena kerapatan kentang lebih rendah dari
larutan gula ataupun kerapatan molekul larutan gula lebih tinggi daripada kentang.
Osmosis sendiri terjadi karena adanya kerapatan yang lebih rendah.
• Peristiwa osmosis dapat terjadi pada suatu sel melalui membran sel. Membran
sel bersifat permeabel terhadap zat – zat yang mudah melewati membran. Peristiwa
osmosis terjadi karena perpindahan molekul ion dari kerapatan tinggi ke kerapatan
rendah melalui suatu membran. Faktor – faktor yang mempengaruhi osmosis pada sel
adalah tekanan tugor sel, konsentrasi sel terlarut dan zat terlarut, pH larutan, suhu dan
ukuran molekul.

X. APLIKASI KONSEP
(Pertanyaan)
1. Berdasarkan hasil pengamatan jelaskan mengapa perubahan berat, keadaan
keras/lembek terjadi pada kentang nomor 1, 2, 3 dan 4?
2. Proses apakah yang terjadi? Apakah proses ini membutuhkan energi?
3. Jelaskan proses terjadinya osmosis!
4. Berikan 2 contoh peristiwa yang terjadi dalam lingkungan kita yang
menunjukkan peristiwa osmosis!
5. Bila dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari mengapa saat memupuk tanaman
biasanya dilakukan menjelang musim hujan?

(Jawaban)
1. Pada pengamatan tersebut terjadi perubahan berat, keadaan keras/lembek pada
kentang, karena terjadi pristiwa osmosis, yaitu pepindahan zat pelarut (air)
dari kentang sehingga tekstur kentang menjadi berubah – ubah.
2. Proses yang terjadi dalam percobaan tersebut merupakan proses osmosis,
karena dalam percobaan tersebut terjadi perpindahan zat pelarut (air), yaitu
terjadi perpindahan zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke larutan yang
berkonsentra tinggi (hipertonis). Proses tersebut tidak memerlukan energi,
karena termasuk ke dalam transportasi pasif, yaitu perpindahan zat karena
adanya perbedaan konsentrasi dari dua zat atau larutan, tanpa memerlukan
energi dalam prosesnya.
3. Osmosis adalah proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah
(hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis), proses ini biasa
melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian
yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut,
tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang
membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat
secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi
pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.
4. Peristiwa yang terjadi dalam lingkungan yang menunjukkan peristiwa
osmosis, yaitu :
a. Wortel yang direndam dan dimasukan ke larutan garam dengan kadar
10%. Maka kemudian sel dari wortel akan kehilangan kekakuannya,
ini dikarenakan potensial air di dalam sel wortel yang direndam tadi
lebih besar atau lebih tinggi daripada potensial air di larutan garam, ini
menyebabkan air dari sel wortel akan keluar ke dalam larutan garam
tersebut.
b. Saat mencuci dan bila terlalu lama merendam tangan kamu di dalam
cucian dengan jangka waktu yang cukup lama, maka kulit kamu akan
membengkak. Ini juga karena peristiwa osmosis.
5. Bila dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, saat memupuk tanaman biasanya
dilakukan menjelang musim hujan karena saat menjelang musim hujan suhu
udara merendah menyebabkan kesuburan pada tanah.

XI. SIMPULAN
Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah
dimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit. Tekanan osmosis
ditentukan oleh 4 faktor yaitu molaritas atau konsentrasi zat terlarut, konstanta
ionisasi, konstanta gas, dan temperatur absolut larutan. Dari data yang didapat, dapat
disimpulkan bahwa kentang yang mengalami penambahan berat terjadi karena larutan
bersifat hipotonis terhadap kentang. Sedangkan jika terjadi pengurangan berat karena
larutan bersifat hipertonis terhadap kentang. Keras lunaknya kentang bergantung pada
konsentrasi larutan. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek
kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.

XII. DAFTAR PUSTAKA


http://nanayliana.blogspot.com/2012/09/ada-contoh-laporan-praktikum-juga-lho.html
http://intanael.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-biologi-osmosis.html
http://novinurhayati141024.blogspot.com/2013/10/laporan-praktikum-biologi-difusi-
dan.html
Moeluzie.Thursday June 21 2012.LaporanPraktikum Osmosis.Bloger.com
Eksakta, Rizal Suhardi. November(2).Difusi Osmosis danPlasmolisis. Bloger.com
Gadget, CutekiWidget.Rabu, 11 April 2012. Praktikum Osmosis. Bloger.com
Falinda, Putri. Senin, 17 September 2012. LaporanPraktikumDifusidan
Osmosis.Bloger.com
Hana.Sabtu, 12 Maret 2011. LaporanPraktikumDifusi. Bloger.com
Made, Anca.Kamis, 18 November 2010. LaporanPercobaan Osmosis. Bloger.com
S.P, Ayu Dkk.2011. PercayaDiriMeraihPrestasi.Nganjuk; PT Temprina Media
Grafika
XII. LAMPIRAN FOTO-FOTO
Gambar 1. Timbangan

Gambar 2. Penggaris
Gambar 3. Tisu

Gambar 4. Pelubang Gabus

Gambar 5. Larutan garam 0%, 5%, 10%,


15%.

Gambar 6. Stopwatch
Gambar 7. Pisau Tajam

Gambar 8. Pinset

Gambar 9. Umbi kentang


(Solanumterosum) besar 4 buah.
Gambar 10. Gelas Beaker

Anda mungkin juga menyukai