Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM STRUKTUR & FISIOLOGI HEWAN 1

FUNGSI SARAF DAN INDERA

Disusun oleh :
Himawan Prasetyo
140410200094
Kelompok 3B

Asisten Laboratorium :
Tiara Anggita Eka U.

PROGRAM STUDI SARJANA BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
LEMBAR KERJA IX
FUNGSI SARAF DAN INDERA

Tugas IX-5 Pemeriksaan Keseimbangan pada Kodok


Prosedur Posisi Kepala Pemeriksaan Sikap Hasil
Kodok di
 Sikap kepala
 Sikap kaki  Ke kiri
Tanpa koreksi depan  Ke kiri
 Sikap  Ke kiri
Pengrusakan labirin berenang
pertama  Sikap kepala
 Sikap kaki  Ke kanan
Setelah koreksi
depan  Ke kanan
sikap kepala
 Sikap  Ke kanan
berenang
 Sikap kepala
 Sikap kaki  Ke kanan
Tanpa koreksi depan  Ke kanan
 Sikap  Ke kanan
Pengrusakan labirin berenang
kedua  Sikap kepala
 Sikap kaki  Ke kiri
Setelah koreksi
depan  Ke kiri
sikap kepala
 Sikap  Ke kiri
berenang

Pertanyaan:
Jelaskan penyebab peristiwa terbentuknya sikap atau perubahan sikap pada kodok setelah
dilakukannya pengrusakan labirin pertama dan kedua!
Jawab:
Peristiwa terbentuknya perubahan sikap pada kodok setelah dilakukan pengerusakan
labirin pertama dan kedua adalah karena adanya kerusakan pada saraf keseimbangan katak.
Saraf keseimbangan katak disebut saraf vestibular. Jika saraf tersebut rusak maka akan
menghasilkan sindrom kompleks statis dan defisit motorik mata, postural, dan kognitif
dinamis. Defisit statis awal seperti asimetri postural dan nistagmus spontan (Lambert & Straka,
2012).

Tugas IX-6 Pemeriksaan Refleks pada Kodok


Hasil pemeriksaan: Ketika bagian otak kodok dirusak, kodok secara otomatis membalik
badannya akibat respons dan refleks yang cepat.
Pertanyaan:
a. Apakah nama reflek untuk membalik? (apabila terjadi gerakan spontan dari kodok
membalikkan tubuhnya pada dasarnya hal ini disebabkan putusnya hubungan labirint
dengan rusuk tulang belakang)
Jawab:
Refleks menarik diri (Polisinaps). Reflek polisinaps merupakan rangsangan dari
reseptor perifer yang akan dimulai dari fleksi pada anggota badan yang juga
berhubungan dengan adanya ekstensi anggota badan (Nahadewa, 2013).
b. Apakah nama hubungan tersebut?
Jawab:
Bagian labirin dengan rusuk tulang belakang dihubungkan dengan saraf yang
bernama saraf vestibular (Lambert & Straka, 2012).

Tugas IX-7 Pemeriksaan Refleks pada Kodok dengan Rangsang Mekanik


A. Hasil pemeriksaan pada kaki belakang: Kodok berusaha menarik kaki belakangnya.
Pertanyaan:
a. Apakah nama reflek kaki membengkok tersebut? (kaki yang membengkok
akibat reflek tersebut akan diturunkan atau tidak membengkok lagi, apabila
kaki yang dijepit diganti dengan kaki yang lain)
Jawab:
Refleks fleksor
b. Disebut apakah peristiwa tersebut?
Jawab:
Peristiwa tersebut merupakan peristiwa refleks menarik diri atau
withdrawal reflex. Refleks ini bertujuan untuk melindungi diri dari rangsangan
yang dianggap dapat membahayakan individu tersebut. (Derderian &
Tadi, 2020).
B. Hasil pemeriksaan pada kaki belakang yang dijepit lebih keras: Kaki belakang
menarik / bergerak karena tonus reflektoris tidak berfungsi.
Pertanyaan:
a. Apakah nama reflek tersebut?
Jawab:
Refleks ekstensor
b. Apa penyebab apakah peristiwa tersebut?
Jawab:
Rangsang nosiseptif dan biasanya nyeri di kulit, jaringan subkutan,
serta otot (Nahadewa, 2013).

Tugas IX-8 Pemeriksaan Refleks pada Kodok dengan Rangsang Listrik


A. Hasil pemeriksaan pada kaki belakang: Kodok berusaha menarik kaki belakangnya.
Pertanyaan:
a. Apakah nama reflek kaki membengkok tersebut? (kaki yang membengkok
akibat reflek tersebut akan diturunkan atau tidak membengkok lagi, apabila
kaki yang dijepit diganti dengan kaki yang lain)
Jawab:
Refleks fleksor
b. Disebut apakah peristiwa tersebut?
Jawab:
Refleks lokal polisinaps
B. Hasil pemeriksaan pada kaki belakang yang dijepit lebih keras: Kaki belakang akan
tertarik ke arah atas dan kaki lainnya bergerak.
a. Apakah nama reflek tersebut?
Jawab:
Refleks spinal
b. Apa penyebab apakah peristiwa tersebut?
Jawab:
Refleks spinal biasanya terjadi ketika terdapat rangsangan. Rangsangan
tersebut akan membuat suatu gerak refleks untuk menghindari bahaya
(Jankowska, 2013).
Tugas IX-9 Pemeriksaan Refleks pada Kodok dengan Rangsang Kimia
Hasil pemeriksaan: Setelah ditambahkan H2SO4 kodok menarik-narik kakinya.
Pertanyaan:
a. Apakah nama reflek tersebut? (kaki yang ditarik akibat reflek tersebut akan
diluruskan atau tidak ditarik lagi apabila kaki yang lain diberi asam. Dengan kaki itu
atau kaki yang lain, asam tersebut akan dihapuskan dari kulitnya)
Jawab:
Refleks Fleksor
b. Reflek apakah itu?
Jawab:
Refleks yang diintegrasikan dengan sumsum tulang belakang.

Tugas IX-12 Pemeriksaan Refleks pada Manusia


No. Posisi Praktikan Hasil Pengamatan
1 Duduk dengan menyilangkan kaki Bergerak ke depan menjauhi
sumbu tubuh
2 Berdiri, salah satu kaki berlutut pada kursi Menjauhi rangsang /
pukulan
3 Lengan diluruskan pasif diketuk pada Biseps brachii Tangan menekuk ke depan
4 Lengan diluruskan pasif diketuk pada Triseps brachii Tangan menuju ke arah
belakang

Pertanyaan:
a. Apakah yang terjadi pada keempat peristiwa tersebut ?
Jawab:
Pada keempat perisitwa tersebut terjadi gerakan refleks (lengkung refleks yang
gerakanya diatur oleh sumsum tulang belakang dengan mekanisme : impuls – reseptor
– neuron sensorik – medula spinalis – neuron asosiasi – neuron motorik
– dan neuron efektor
b. Sebutkan letak pusat-pusat reftek tersebut ?
Jawab:
 Duduk dengan menyilang kaki : Pusat refleks terletak pada L2, L3, L.4 dengan
lengkung refleks ini melalui n. femoralis (Cynthia, 2020)
 Berdiri, salah satu kaki berlutut pada kursi : Pusat refleks terletak pada S1-2,
dengan lengkung refleks ini melalui n.tibialis (Cynthia, 2020).
 Lengan diluruskan pasif diketuk pada Biseps brachii : Pusat refleks terletak
pada C5-C6, yang dipersarafi oleh n.musculocutaneus (Cynthia, 2020).
 Lengan diluruskan pasif diketuk pada Triseps brachi : Pusat refleks terletak
pada C5-C6, yang dipersarafi oleh n.musculocutaneus (Cynthia, 2020)

Tugas IX-13 Pemeriksaan Mata


Hasil pengamatan: Didapatkan bintik buta
Bagan percobaan:

Keterangan:
 Titik B merupakan posisi pertama ujung pensil menghilang dari penglihatan
 Titik C letak ujung pensil terlihat kembali
 B’C’ merupakan bayangan BC pada retina
 O merupakan titik simpul pada lensa mata
 M merupakan pertengahan BC
 L merupakan pertengahan B’C’
Persamaan:
𝐵𝐶 𝑂𝑀
=
𝐵′𝐶′ 𝑂𝐿
Pertanyaan:
Hitunglah nilai B’C’!
Jawab:
Diketahui: BC = 1,4 cm
OL = 1,7 cm
OM = 30 cm
Ditanya: B’C’

Jawab:
BC/B’C’ = OM/OL
1,4/X = 30/1,7
X = B’C’ = 0,0793 cm
r = B’C’/2 = 0,03967 cm
Luas Bintik buta= πr^2
L= π .(0,03967)^2
L= 0,004943
L≈4,9 ×10^(-3) cm^2

Tugas IX-14 Pemeriksaan Pendengaran


Hasil pengamatan: Subjek dapat mengenali posisi sumber suara / bunyi.
Pertanyaan:
a. Mengapa subjek dapat menentukan posisi bunyi tersebut?
Jawab:
Kemampuan manusia dalam menentukan posisi bunyi memiliki kaitan dengan
pendengaran spasial. Pendengaran spasial memungkinkan pendengar untuk
mengidentifikasi sumber suara berdasarkan tingkat frekuensi serta amplitudo suara
yang diterima oleh telinga. (MIDDLEBROOKS, 2015)
Setelah telinga menangkap suara dengan tingkatan frekuensi tertentu, maka
impuls suara tersebut akan diantarkan menuju ke otak pada bagian kortex auditori.
Korvex auditori yang terletak di bagian lobus temporal akan memproses suara ini dan
sekaligus mengidentifikasi darimana suara tersebut berasal. Ketika suara tidak
sepenuhnya teridentifikasi, manusia biasanya akan menoleh mencari sumber suara
untuk mendapatkan informasi tambahan mengenai sumber dari suara tersebut.
(MIDDLEBROOKS, 2015)
Tugas IX-15 Pemeriksaan Indera Pengecap
Bagan percobaan:

Tugas IX-16 Pemeriksaan Indera Peraba Sensasi Kulit


Bagan percobaan:

Pertanyaan:
a. Perbandingan jumlah titik reseptor peraba atau perasa!
Jawab:
Panas : Dingin : Sakit = 1 : 5 :3

Tugas IX-17 Pemeriksaan Indera Peraba Pembedaan Tekanan


Daerah Ujung jari Pipi Bibir
sensasi
Ulangan Ambang Ambang Ambang Ambang Ambang Ambang
bawah atas bawah atas bawah atas
1 0.17 0.27 0.24 0.31 0.08 0.18
2 0.16 0.22 0.27 0.36 0.09 0.19
3 0.16 0.22 0.26 0.37 0.1 0.19
Rata-rata 0.163 0.236 0.256 0.346 0.09 0.186
DAFTAR PUSTAKA

Cynthia, M. (2020). Teknik Pemeriksaan Refleks Fisiologis. Tersedia [Online]


Alomedika.com: https://www.alomedika.com/tindakan-
medis/neurologi/pemeriksaan-refleks-fisiologis/teknik (Diakses pada 10 Mei 2021,
Pukul 20.00 WIB)
Derderian, C., & Tadi, P. 2020,. Physiology, Withdrawal Response. Tersedia [Online]
StatPearls: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544292/ (Diakses pada 11
Mei 2021, Pukul 17.00 WIB)
Jankowska, E. (2013). Spinal Reflexes. In D. W. Pfaff, Neuroscience in the 21st Century (pp.
1463-1384). Berlin: Springer Science+Business Media.
Lambert, F. M., & Straka, H. (2012). The frog vestibular system as a model for lesion-induced
plasticity : basic neural principles and implications for posture control. Frontiers in
Neurology, 3(42), 1-19.
MIDDLEBROOKS, J. C. (2015). Sound localization. Handbook of Clinical Neurology, 129(3).
Nahadewa, T. G. (2013). Saraf Perifer Masalah dan Penanganannya. Jakarta: PT Indeks.

Anda mungkin juga menyukai