Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Pengaruh Zat

Stimulan Terhadap Kecepatan Tanggap


Saraf

Oleh

Kelompok 1 Kelas 11 IPA 6 :

1. Nauli Khalila S. (34)


2. Salsabila Maura A. (38)
3. Salsabila N. Maida (39)
4. Septy Maranda K.W. (40)

SMA HANG TUAH 2 SIDOARJO


2021



1. Judul
Judul laporan “Praktikum Pengaruh Zat Stimulan Terhadap Kecepatan
Tanggap Saraf “.

2. Tujuan
Untuk mengetahui jenis minuman yang paling berpengaruh dalam
meningkatkan kecepatan tanggap saraf.

3. Dasar Teori
Bersumber dari Encyclopedia Britannica, sistem saraf adalah sebuah
kelompok sel yang berfungsi menyalurkan rangsangan elektro kimia dari
reseptor sensorik dari jaringan ke sumber respon. Sel-sel yang membentuk
sistem saraf disebut dengan neuron. Mereka akan menyalurkan sinyal
antara bagian-bagian tubuh. Sistem saraf memiliki dua bagian yaitu sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Psikotropika adalah suatu zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku. Zat atau obat psikotropika ini dapat menurunkan
aktivitas otak atau merangsang susunan saraf pusat dan menimbulkan
kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal),
ilusi,gangguan cara berpikir, perubahan perasaan dan dapat menyebabkan
ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para
pemakainya. Pemakaian psikotropika yang berlangsung lama tanpa
pengawasan dan pembatasan oleh petugas medis dapat menimbulkan
dampak buruk. Selain menyebabkan ketergantungan, pemakaian
psikotropika menimbulkan berbagai penyakit serta kelainan fisik dan psikis
si pemakai, bahkan menimbulkan kematian.

Stimulan bersifat menstimulasi sistem saraf simpatetik melalui pusat di


hipotalamus sehingga meningkatkan kerja. Misal meningkatkan denyut
jantung dan tekanan darah,pengecilan pupil, dan peningkatan gula darah.
Jadi, stimulasi memberikan



rangsangan pemakainya untuk menggunakan tenaganya lebih cepat. Oleh
karena itu, stimulan disebut juga "pil penggiat". Kafein merupakan salah
satu contoh stimulan.

Mekanisme kafein sebagai stimulan adalah menghambat pengikatan


reseptor adenosin yang bekerja secara berlawanan dengan kafein, dimana
adenosin sangat berpengaruh terhadap aktifitas sel saraf (Katzung 2002),
kafein meningkatkan kesadaran dengan menstimulasi neuron kolinergik,
serta menghambat neuron GABA Adrenergik yang menyebabkan
berkurangnya rasa kantuk, dan secara tidak langsung memodulasi reseptor
dopamin postsynaptic. Interaksi post-synaptic dari reseptor adenosin dan
reseptor dopamin menyebabkan aktivitas stimulansia dari kafein (Boutrel
dan Koob, 2004) dengan penghambatan tersebut maka kafein dapat
meningkatkan kewaspadaan, penambahan energi, meningkatkan
konsentrasi, serta meminimalisasi kelelahan.

Zat kafein bisa didapatkan dari minuman seperti kopi, teh, cokelat,
minuman bersoda, atau minuman berenergi. Kafein di dalam minuman,
terutama yang ada di kopi, digunakan untuk meningkatkan fungsi kognitif
dan memperbaiki mood yang buruk. Akan tetapi, kafein merupakan zat
yang dapat merangsang sistem saraf pusat. Apabila dikonsumsi dalam
jumlah kebanyakan, di luar batas rekomendasi, yaitu 400 mg per hari.
Kafein punya sifat yang dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut
jantung. kafein dapat menimbulkan perasaan gelisah dan khawatir. Jika
dikonsumsi lebih banyak lagi, bisa-bisa memiliki perasaan cepat
tersinggung, kurang tidur, merasa cemas tanpa sebab, dan
menyebabkan diare.

4. Metode

Alat dan Bahan :


a. Penggaris d. Top Kopi gula aren
b. Milo original e. Gelas
c. Teh Sariwangi



Langkah – Langkah :

a. Mempersilahkan subjek uji coba untuk duduk santai.


b. Meletakkan sebuah penggaris secara tegak lurus di antara ibu jari
dan telunjuk tangan kanan. Usahakan posisi titik 0 berada tepat di antara
ibu jari dan telunjuk tangan kanan.
c. Tugas subjek uji coba adalah menangkap penggaris yang dilepas oleh
temannya.
d. Tanpa memberitahu dahulu, lepaskan penggaris itu ke bawah dan
mintalah subjek uji coba untuk menangkap dengan menggunakan ibu
jari dan jari telunjuk tangan kanan. Kemudian lihat tepat pada skala
berapa kedua jari tersebut menempel pada penggaris. Diulangi kegiatan
di atas hingga 5 kali.
e. Mengulangi langkah d, namun menggunakan tangan kiri.
f. Memintalah subjek uji coba meminum zat stimulan. Tunggu selama 15
menit.
g. Setelah 15 menit ulangi lagi langkah 1 sampai 5 dengan minuman yang
lain.

5. Analisis Data dan Pembahasan


a) Analisis Data
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, tela didapatkan hasil
sebagai berikut:
Sebelum Setelah
No. Jenis Rata Rata Rata- Rata
minuman Kanan - rata Kiri -rata Kanan rata Kiri - rata
12,8 14 cm 14 cm 10
cm cm
Teh 10 cm 8 cm 10,5 15
1.
Sariwangi cm cm
11 cm 9,56 9 cm 11,4 9 cm 10,1 6 9,2
cm cm cm cm cm
7 cm 12 cm 7 cm 14
cm
7 cm 14 cm 10 cm 15
cm
13 cm 10 cm 13 cm 9
cm
9 cm 15 cm 14 cm 11
2.
cm

3


Top kopi 15 cm 11,4 7 cm 10,2 15 cm 11,8 5 10,4
gula aren cm cm cm cm cm
9 cm 6 cm 8 cm 15
cm
11 cm 13 cm 9 cm 12
cm
11 cm 5 cm 13 cm 10
cm
13 cm 12 cm 9 cm 13
3. Susu Milo cm
Original 10 cm 11,4 9 cm 8.8 11 cm 10,4 11 11,4
cm cm cm cm cm
14 cm 11 cm 10 cm 13
cm
9 cm 7 cm 9 cm 10
cm
Tabel 5.1 Pengaruh Zat Stimulasi Terhaap Kecepatan Tanggap Saraf

b) Pembahasan

Berdasarkan dengan hasil praktikum, diperoleh bahwa mengkonsumsi


minuman zat stimulan dapat mempengaruhi kecepatan tanggap saraf. Hal
ini dapat dilihat pada tabel yang menunjukkan rata- rata kecepatan tanggap
saraf yang semakin meningkat setelah subjek mengkonsumsi minuman
zat stimulan.

Berdasarkan praktikum ini, didapatkan bahwa teh sari wangi memiliki


efek paling tinggi pada kecepatan tanggap saraf. Teh jenis ini memiliki
kadar kafein yang cukup tinggi tetapi tidak setinggi kadar kafein pada
kopi. Kafein merupakan salah satu jenis zat stimulan, kafein yang terdapat
pada teh dan kopi ini yang menyebabkan percepatan tindakan otak agar
tetap lebih waspada. Kafein berikatan dangan reseptor adenosin di otak,
yang berfungsi mengurangi aktivitas sel saraf saat tertambat pada sel
tersebut. Kafein sendiri tidak akan memperlambat aktivitas sel saraf otak
tetapi akan menghalang adesonin untuk berfungsi. Dampaknya aktivitas
otak meningkat dan mengakibatkan hormon epinefrin lepas. Hormon
tersebut akan menaikkan detak jantung, meninggikan tekanan darah,
menambah penyaluran darah ke otot-otot, mengurangi penyaluran darah ke
kulit dan organ dalam, dan mengeluarkan glukosa dari hati.



Zat stimulan yang terdapat dalam teh tidak hanya kafein saja, terdapat
Theophylline yang memberikan efek menenangkan pada otot pernapasan,
sehingga menyebabkan seseorang lebih mudah bernapas dan meningkatkan
kontraksi serta detak jantung, Theobromine untuk menurunkan tekanan
darah dan memberikan efek diuretik pada tubuh, dan L-theanin yang dapat
mempengaruhi saraf di otak dan jika dikombinasikan dengan kafein akan
meningkatkan fungsi kognitif serta kewaspadaan.

Pada tabel diatas juga terdapat milo, dan dapat dilihat bila minuman
milo tidak memberikan efek apapun. Secara umum sebenarnya cokelat juga
memiliki kadar kafein. Kadar kafein yang terdapat pada milo sendiri
sungguh rendah, dan lebih rendah daripada kadar kafein pada teh, sehingga
inilah alasan mengapa tidak ada efek apapun terhadap kecepatan tanggap
saraf.

6. Diskusi
Pertanyaan :
a. Samakah kecepatan merespon antara tangan kiri dengan tangan
kanan?
b. Samakah kecepatan merespon antara sebelum minum stimulan
dengan setelah minum stimulan?
c. Bagaimana respon zat stimulan terhadap respon kecepatan secara
umum?
d. Apakah jenis zat stimulan memberikan pengaruh yang sama
terhadap kecepatan merespon?

Jawaban :
a. Melalui diskusi, kelompok kami berpendapat bahwa kecepatan
merespon antara tangan kanan dan kiri berbeda, umumnya tangan kanan
lebih cepat merespon di bandingkan dengan tangan kiri. Hal ini
disebabkan karena tangan kanan lebih terbiasa melakukan aktivitas
dibandingkan dengan tangan kiri.
b. Berbeda, hal ini dipengaruhi oleh zat zat yang terkandung pada
minuman tersebut sehingga setelah meminum minuman tersebut
berpengaruh terhadap kecepatan tanggap.



c. Stimulan adalah zat yang menaikkan tingkat kewaspadaan di dalam
rentang waktu singkat. Stimulan biasanya menaikkan efek samping
dengan menaikkan efektivitas. Stimulan menaikkan kegiatan sistem
saraf simpatetik, sistem saraf pusat (CNS), atau keduanya sekaligus.
d. Tidak, setiap jenis minuman yang mengandung stimulan memiliki
kandungan zat yang berbeda beda, sehingga memberikan perbedaan
terhadap pengaruh kecepatan tanggap saraf dari masing masing
minuman yang diujikan, tergantung banyaknya zat stimulan yang ada
pada minuman tersebut.

7. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, stimulan dapat meningkatkan
kecepatan tanggap saraf.

8. Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Stimulan

http://izzeyda-info.blogspot.com/2015/02/kandungan-kafein-dalam-
minuman.html

http://journal.ummgl.ac.id/index.php/pharmacy/article/download/229/167
#:~:text=Mekanisme%20kafein%20sebagai%20stimulan%20adalah,meng
hambat%20neuron%20GABA%20Adrenergik%20yang

http://kmtk.ums.ac.id/2019/11/4-zat-stimulan-ini-bersembunyi-dalam-
teh.html

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3620742/bahaya-
kebanyakan-mengonsumsi-kafein-bagi-kesehatan

https://www.tehsariwangi.com/artikel/memilih-teh-yang-tepat-untuk-
anda#:~:text=Kandungan%20kafein%20dalam%20teh%20hanya,terhadap
%20kanker%20alertness%20dan%20mood.

Pratiwi, D.A., dkk. 2018. Biologi, jilid 2. Jakarta: Erlangga


6



9. Lampiran

Gambar 9.1 Gambar 9.2


Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 9.3 Gambar 9.4


Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 9.5 Gambar 9.6


Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi.
Sebelum minum teh, tangan kanan. Sebelum minum teh, tangan kiri.



Gambar 9.6 Gambar 9.7
Sumber : Dokumetasi Pribadi. Sumber : Dokumentasi Pribadi.
Sesudah minum teh, tangan kanan. Sesudah minum teh, tangan kiri.

Gambar 9.8 Gambar 9.9


Sumber : Dokumentasi Pribadi. Sumber : Dokumentasi Pribadi.
Sebelum minum kopi, tangan kanan. Sebelum minum kopi, tangan kiri.

Gambar 9.10 Gambar 9.11


Sumber : Dokumentasi Pribadi. Sumber : Dokumentasi Pribadi.
Setelah minum kopi, tangan kanan. Setelah minum kopi, tangan kiri.



Gambar 9.12 Gambar 9.13
Sumber : Dokumentasi Pribadi. Sumber : Dokumentasi Pribadi.
Sebelum minum milo, tangan kanan. Sebelum minum milo, tangan kiri.

Gambar 9.13 Gambar 9.14


Sumber : Dokumentasi Pribadi. Sumber : Dokumentasi Pribadi.
Setelah minum milo, tangan kanan. Setelah minum milo, tangan kiri.

Gambar 9.15 Gambar 9.16


Sumber : Dokumentasi Pribadi Sumber : Dokumentasi Pribadi.



Gambar 9.17
Sumber : Dokumentasi Pribadi.

10

Anda mungkin juga menyukai