OLEH :
Nim : 4183341028
Jurusan : Biologi
Kelompok : 1 (Satu)
MEDAN
I. JUDUL PERCOBAAN : Pengaruh Zat Stimulan Terhadap Kecepatan Tangap
Saraf
II. TUJUAN PECOBAAN :
1. Untuk mengetahui bagaimana pengeruh zat stimulant dalam kecepatan
saraf
2. Untuk mengetahui bahan dasar dari zat stimulant
3. Untuk mengetahui efek samping jika terlalu banyak mengkonsumsi
minuman stimulant
4. Untuk mengetahui batasan umur wajar minuman stimulan
III. TINJAUAN TEORITIS :
Minuman energi sebagai sumber tenaga tambahan, tonikum, maupun
multivitamin. Komposisinya, secara umum terdiri dari pemanis, vitamin, stimulan.
Kelebihan minuman ini manfaatnya cepat terasa karena mengandung zat pemanis
yang mudah diserap oleh tubuh. Sumber lainnya yang juga mempengaruhi
kecepatan reaksi adalah kandungan zat stimulan seperti kafein dan taurin. Kedua
zat ini berfungsi untuk memperlancar metabolisme tubuh.( Carmelita, 2016)
Kafein merupakan perangsang sistem saraf pusat yang kuat. Orang yang
minum kafein merasakan tidak begitu mengantuk, tidak begitu lelah, dan daya
pikirnya lebih cepat dan lebih jernih. Mekanismenya melalui pengaktifan kerja
saraf yang meghasilkan percepatan denyut jantung untuk memompa darah dan
oksigen, serta menstimulasi peningkatan kadar gula darah. Reaksi ini akan lebih
aktif dengan penambahan vitamin-vitamin. Energi yang dihasilkan bersifat
sementara, tak lebih dari beberapa jam. Oleh karena itu, lebih tepat bila minuman
energi disebut sebagai stimulan energy.(Katzung,2007)
Ketelitian adalah kemampuan seseorang untuk sangat berhati-hati dalam
menjalankan pekerjaan yang memerlukan konsentrasi (contoh : menulis, melukis),
serta perhatian dan intelektual (contoh : berhitung) .Kewaspadaan adalah
kemampuan bereaksi secara sadar dan tepat terhadap rangsang atau stimulus
adekuat (contoh : penglihatan, pendengaran) yang diberikan.( Febrinasari,2016)
Formasio Retikularis adalah suatu jaringan atau network yang dibentuk oleh
sel-sel saraf yang tampak tidak beraturan. Jaringan ini dapat dijumpai pada batang
otak, medulla spinalis, dan juga telencephalon. Jaringan ini menerima impuls dari
hampir semua reseptor sensoris yang mempunyai hubungan efferent dengan
semua tingkatan di susunan saraf pusat. Formasio Retikularis turut memegang
peranan dalam menentukan tingkat kepekaan dan kewaspadaan seseorang .
(Aprilia,2013)
Formasio Retikularis terdiri dari pusat eksitasi dan pusat inhibisi. Kafein yang
terdapat dalam minuman energi bekerja pada pusat eksitasi yang berpengaruh
terhadap peningkatan ketelitian dan kewaspadaanFormasio Retikularis adalah
suatu jaringan atau network yang dibentuk oleh sel-sel saraf yang tampak tidak
beraturan. Jaringan ini dapat dijumpai pada batang otak, medulla spinalis, dan
juga telencephalon. Jaringan ini menerima impuls dari hampir semua reseptor
sensoris yang mempunyai hubungan efferent dengan semua tingkatan di susunan
saraf pusat. Formasio Retikularis turut memegang peranan dalam menentukan
tingkat kepekaan dan kewaspadaan seseorang. Formasio Retikularis terdiri dari
pusat eksitasi dan pusat inhibisi. Kafein yang terdapat dalam minuman energi
bekerja pada pusat eksitasi yang berpengaruh terhadap peningkatan ketelitian dan
kewaspadaan. (Darmono, 2011)
IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
No Alat Jumlah
1. Penggaris 30 cm 1 Buah
2. Pengaduk 1 Buah
B. Bahan
No Bahan Jumlah
1. Extra Joss 300 mL
2. Kopi 300 mL
3. Coca – Cola 300 mL
4. Hermaviton Jreng 150 mL
5. M 150 150 mL
6. Kratingdeng 150 mL
7. Air Mineral 300 mL
V. PROSEDUR KERJA
1. Persilahkan subjek uji coba untuk duduk santai
2. Letakkan sebuah penggaris secara tegak lurus di antara ibu jari dan telunjuk
tangan kanan. Usahakan posisi titik 0 berada tepat di antara ibu jari dan
telunjuk kanan.
3. Tugas subjek uji coba adalah menangkap penggaris yang dilepas oleh
temannya
4. Tanpa memberitahu dulu, leaskan penggaris itu kebawah dan mintalah subjek
ui coba untuk menagkap dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk
kanannya. Kemudian lihat tepat pada skala berapa kedua ibu jari tersebut
menempel pada penggaris. Ulangi kegiatan di atas sebanyak 5 kali
5. Setelah 30 menit lakukanlah langkah 1 sampai 5
6. Mintalah data dari kelompok lain, agar dapat membandingkan antara hasil
praktikum anda dengan kelompok lain
Sebelum Sesudah
No Nama Subjek
Kanan Kiri Kanan Kiri
1. Hilda - - 30 Cm 28 Cm
(Krating Deng) 30 Cm 28 Cm 28 Cm 26 Cm
30 Cm 26 Cm 28 Cm 29 Cm
27 Cm 22 Cm 22 Cm -
24 Cm 29 Cm 21 Cm 18 Cm
2. Rena (Air Mineral) - 28 Cm - -
3. Megawati 24 Cm 10 Cm 28 Cm 28 Cm
(Kopi) 22 Cm 22 Cm 23 Cm 19 Cm
21 Cm 16 Cm 14 Cm 17 Cm
15 Cm 17 Cm 11 Cm 23 Cm
13 Cm 21 Cm 23 Cm 18 Cm
4. Rahmiati 25 Cm - - 16 Cm
(M-150) - 24 Cm 17 Cm 21 Cm
18 Cm - 25 Cm 18 Cm
20 Cm - 20 Cm 14 Cm
26 Cm 18 Cm 18 Cm -
5. Erna 6 Cm - 29 Cm -
(Hemaviton) - 30 Cm 24 Cm 15 Cm
2 Cm 18 Cm 29 Cm 12 Cm
22 Cm 21 Cm 25 Cm 21 Cm
20 Cm 19 Cm 23 Cm 22 Cm
6. Fadila - 2 Cm 4 Cm 21 Cm
(Exstra Joss) 20 Cm 17 Cm 18 Cm 22 Cm
17 Cm 14 Cm 24 Cm 24 Cm
16 Cm - 20 Cm 21 Cm
22 Cm 30 Cm 17 Cm 22 Cm
7. Vena 25 Cm - 8 Cm 20 Cm
(Coca-Cola) 25 Cm 6 Cm - 20 Cm
23 Cm 5 Cm 22 Cm 10 Cm
9 Cm - 22 Cm 29 Cm
4 Cm 25 Cm 22 Cm -
B. Pembahasan
Pada tabel di atas percobaan krating deng dapat kita lihat kecepatan subjek
menangkap penggaris lebih cepat pada tangan kanan dari pada kiri. Hasil yang
terdapat di tabel kecepatan tangkapan lebih cepat ketikassudah subjek
memiminu krating deng, karena krating deng menambahkan kewaspadaan ada
subjek sehingga kecepatan yang dihasilkan subjek jugak lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, F & Siregar, T. 2013. Uji aktivitas stimulan sistem saraf pusat ekstrak biji
pinang (Areca catechu L.) terhadap mencit putih (Mus Musculus L.) dan penentuan ED50
yang diberikan secara oral. Jurnal nasional matematika, sains, dan teknologi.;(4),51-58.
Carmelita AB.2016.Pengaruh pemberian ekstrak etanol umbi bawang dayak
(eleutherine palmifolia (l.) merr.) secara oral pada mencit balb/c terhadap pencegahan
penurunan diameter germinal center pada kelenjar getah bening serta kadar igg serum. Jurnal
Biosains Pascasarjana.
Febrinasari, N., Wijayanti, R. & Apriadi, A.2016. Uji stimulansia ekstrak kulit umbi
bawang putih (Allium sativum L.) pada mencit galur swiss stimulantia test of garlic bulb
(Allium sativum L.) extract on swiis webster mice. Jurnal farmasi sains dan praktis.;(1-2).
Katzung, BG. 2007.Farmakologi dasar dan klinik. Edisi 10. Penerbit: EGC. Jakarta.
DOSEN/ASISTEN PRAKTIKAN