Anda di halaman 1dari 6

2018

BAHAN AJAR

PEMBUATAN MEDIA
TEA

(Analisis
Mikrobiologi)

Tri Hastuti Wibowo


PPG Pra-JABATAN
TEKNIK KIMIA
BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : SMK – SMTI Bandar Lampung


Kelas / Semester : XI/ II
Mata Pelajaran : Analisis Mikrobiologi
Topik : Pembuatan Media TEA (Tauge Ektrak Agar)
Alokasi Waktu : 5 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat memahami cara dan
proses pembuatan media TEA (Tauge Ekstrak Agar) serta sterilisasinya
2. Setelah proses pembelajaran diharapkan siswa dapat melakukan pembuatan
media TEA (Tauge Ekstrak Agar) dengan mengimplementasikan prosedur,
mengamati, mengidentifikasi, menganalisis, dan menyimpulkan cara
pembuatan media TEA.

B. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar


1. Gunakan bahan ajar ini ketika menyampaikan materi dikelas.
2. Sampaikan materi sesuai tuntunan bahan ajar ini dengan benar.
3. Bahan ajar ini perlu dilengkapi bagi peserta didik untuk mengerjakan LKS
Materi

Epitome

tr
b
u
t
a
n
s
u
b
n
a
r n
p
n
s
a
c
r
i
m
n
r
a
n
g
l
a i
d

PENDAHULUAN

Cari mengenai tempe dll dalam kehidupan sehari-hari


URAIAN MATERI

Pembuatan Media

Penggolongan Media Biak


Perbedaan sifat-sifat mikroba terhadap induksemangnya akan berpengaruh
terhadap medium apa yang akan dipakai. Sifat mikroorganisme terhadap
hospesnya dapat sebagai parasit obligat, parasit fakutatif, komensalis, saprofitis,
dan lain sebagainya. Berdasarkan sumber karbon yang digunakan, mikroba dibagi
menjadi dua kelompok. Mikroba yang mensistesis semua komponen sel dari
karbon dioksida dinamakan ototrof, sedangkan mikrobe yang memerlukan satu
atau lebih senyawa organik sebagai sumber karbon disebut heterotrof. Namun di
sampng sumber karbon organik, heterotrof juga memerlukan karbon dioksida.
Macam zat organik yang diperlukan amat beragam bergantung pada mikrobenya.
Ada yang memerlukan 10 macam atau lebih senyawa organik dari yang sederhana
sampai kompleks.

Berdasarkan sifat keheterotrofannya mikroba dapat digolongkan beberapa


kelompok besar medium yakni :
1. Media Hidup (Life Media)
Media hidup pada umumnya dipakai dalam laboratorium Virologi untuk
pembiakan berbagai virus, sedangkan dalam laboratorium Bakteriologi hanya
beberapa kuman tertentu saja dan terutama pada hewan percobaan. Contoh
media hidup adalah hewan percobaan (termasuk manusia), telur berembrio,
biakan jaringan dan sel-sel biakan bakteri tertentu untuk penelitian
bakteriofaga (bakteri yang terinfeksi oleh virus).

2. Media Mati (Dead Media)


Pada media mati juga dikenal dengan adanya media sintesis. Media sintesis
merupakan media yang mempunyai kandungan dan isi bahan yang telah
diketahui secara terperinci. Media sintesis sering digunakan untuk
mempelajari sifat faali dan genetika mikroorganisme. Senyawa anorganik dan
senyawa organik ditambahkan dalam media sintetik harus murni. Dengan
demikian media sintetik sebagai berikut, antara lain : cairan Hanks, Locke,
Thydore, Eagle.

Penggolongan Media Mati Berdasarkan Konsistensinya


X
X
X

Penggolongan Media Mati Berdasarkan Susunan Kimianya


X
X
X

Penggolongan Media Mati Berdasarkan Fungsinya


 Medium Persemaian
Medium ini sangat kaya akan zat makanan dan mempunyai susunan bahan
sedemikian rupa sehingga hanya menyuburkan satu jenis mikroba yang dicari
saja. Contohnya medium kauffmann untuk persemaian kuman Salmonella
typhi.

 Medium Serbaguna
Medium ini merupakan medium yang paling umum digunakan dalam
mikrobiologi (dapat menunjang pertumbuhan sebagian besar mikroba).
Contohnya medium kaldu nutrient.

Pembuatan Medium Biakan


Cara pembuatan medium biakan, secara garis besar yang tersusun atas beberapa
bahan adalah sebagai berikut :
 Mencampur bahan-bahan
Bahan-bahan yang diperlukan dilarutkan dalam air suling kemudian
dipanaskan dalam pemanas air supaya larutannya homogen.
 Menyaring
Beberapa jenis medium kadang-kadang perlu disaring. Alat yang digunakan
untuk menyaring adalah kertas saring, kapas atau kain. Khusus medium
gelatin atau agar penyarigannya harus dilakukan dalam keadaan panas.
 Menentukan dan mengatur pH
Penentuan pH medium dapat dilakukan dengan menggunakan kertas pH, pH
meter atau dengan komparator blok. Pengaturan pH medium dapat dilakukan
dengan menggunakan penambahan asam atau basa (organik atau anorganik).
 Memasukkan medium ke wadah tertentu
Sebelum disterilkan, medium dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
erlenmeyer, atau wadah bersih lainnya. Kemudian medium ditutup kapas dan
dibungkus kertas sampul coklat atau lainnya supaya tidak basah sewaktu
disterilkan.
 Sterilisasi
Pada umumnya sterilisasi medium dilakukan dengan uap panas di dalam
otoklaf, pada suhu 121oC selama 15-20 menit.

Anda mungkin juga menyukai