MIKROBIOLOGI
Disusun oleh:
1910421021
Dosen Pengampu
Feskaharni Alamsjah, Dr
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “Aplikasi Mikroba dalam
Bidang Industri”.
Penyusunan makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak,
baik bantuan moril maupun material yang diberikan kepada penulis. Untuk itu, dengan segala
kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.2 Tujuan...................................................................................................... 2
1.4 Manfaat.................................................................................................... 2
BAB 3 PEMBAHASAN......................................................................................... 7
BAB 4 PENUTUP................................................................................................... 18
4.1 Kesimpulan............................................................................................... 18
4.2 Saran......................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sadar atau tidak, banyak terdapat makhluk hidup berukuran renik yang memiliki
peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Jasad renik ini sering disebut sebagai
mikroorganisme. Peran mikroorganisme baik yang menguntungkan maupun yang
merugikan secara nyata menjadi bukti terjadinya interaksi antara mikroba dengan makhluk
hidup lainnya. Kebanyakan orang tidak menyadari hal itu karena ukuran mikroorganisme
yang sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme hanya
dapat dilihat dengan menggunakan alat yang disebut mikroskop.
1
perkembangan yang berarti jika tidak ada mikroba pada akar-akarnya. Jadi dapat disimpulkan
mikroorganisme (jasad renik) sangat penting untuk bumi ini.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui mikroba jenis apa saja yang berperan dalam bidang industri.
1.4 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Dapat menambah pengetahuan mengenai bakteri yang berperan dalam penghasil produk di
bidang industri, Faktor-faktor yang mempengaruhi proses mikrobiologi industry, syarat
syarat yang harus dipenuhi dalam proses mikrobiologi industri, dan peran menuntungkan
serta merugikan dari mikriba itu sendiri.
2. Bagi Masyarakat
2
Dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai proses-proses yang terjadi
dalam pembuatan berbagai produk olahan yang dalam pembuatannya menggunakan bantuan
bakteri dan manfaat mikroba untuk lingkungan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk, sifat, kehidupan, dan penyebaran
jasad hidup seperti mikroba. Mikroba berasal dari kata micros = kecil dan bios =
hidup/kehidupan. Bidang ilmu biologi ini mencakup salah satu kelompok besar jasad hidup
yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sangat kecil serta sifat hidup yang berbeda dari
jasad gidup lainnya (Suriawiria, 1995)
Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme yaitu : bakteri, protozoa,
virus, algae, dan cendawan mikroskopis. Mikrobiologi dapat dikatan sebagai ilmu ynag masih
muda. Dunia jasad renik baru ditemukah sekitar 300 tahun yang lalu, makna sesungguhnya
mikroorganisme baru dipahami 200 tahun kemudian. Selam 40 tahun terakhir mikrobiologi
muncul sebagai bidang biologi yang berarti. Kini mikroorganisme ini hamper digunakan
dalam semua penelitian biologis (Pelczar, 1986).
4
2.3 Macam-Macam Mikroorganisme
5
Giemsa kuman ini berwarna biru dan dengan pewarna mecchiavello kuman ini berwarna
merah. Kuman ini memiliki dinding sel yang mengandung asam muramat, mirip dengan
dinding sel Gram negatif. Pembelahan yang terjadi seperti pada mikroorganisme yang lain.
Mikoplasma
Mikoplasma merupakan organisme yang sangat pleomorfik, karena tidak memiliki
dinding sel yang keras dan sebagai gantinya diliputi oleh unit membran berlapis tiga. Ukuran
mikoplasma sangat berbeda-beda, garis tengahnya berkisar dari 50-500 nm.
Virus
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi
di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena
virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Bakteri
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok besar
organismeprokariota, selain archaea, yang berukuran sangat kecil serta memiliki peran besar
dalam kehidupan di bumi. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel,
kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Bakteri dapat
ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan organisme
lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia.Pada umumnya,
bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700
μm, yaitu Thiomargarita.Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan
jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan).Beberapa jenis bakteri
bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
B. Khamir
Khamir ada yang yang bermanfaat dan ada pula yang membahayakan manusia.
Khamir banyak dimanfaatkan dalam bidang industri yaitu proses fermentasi pada pembuatan
roti, bir, wine, vinegar dan sebagainya. Khamir yang tidak diinginkan adalah yang ada pada
makanan dan menyebabkan kerusakan pada saurkraut, jus buah, sirup, molase, madu, jelly,
daging dan sebagainya. Khamir yang memiliki peranan yang menguntungkan diantaranya
sebagai berikut (Black, 2005):
1. Saccharomyces cerevisiae, merupakan khamir yang paling populer dalam pengolahan
makanan. Khamir ini telah lama digunakan dalam industri wine dan bir. Dalam industri
pangan, khamir digunakan dalam pengembang adonan roti dan dikenal sebagai ragi roti.
2. Saccharomyces roxii, adalah khamir yang digunakan dalam pembuatan kecap dan
berkontribusi pada pembentukan aroma.
C. Jamur
Jamur yang memiliki peranan yang menguntungkan diantaranya sebagai berikut
(Pelczar, 1988):
1. Aspergillus niger. Jamur ini digunakan dalam pembuatan asam sitrat. Asam sitrat
merupakan salah satu asam organik yang banyak digunakan dalam bidang industri pangan
misalnya pada pembuatan permen dan minuman kemasan. Jamur ini sering mengontaminasi
makanan misalnya roti tawar.
2. Rhizopus oryzae. Jamur ini penting pada pembuatan tempe. Aktivitas jamur Rhizopus
oryzae menjadikan nutrisi pada tempe siap dikonsumsi manusia. Aktivitas enzim yang
dihasilkan menjadikan protein terlarut meningkat. Produk tempe kini juga telah dikembngkan
menjadi isoflavon yang penting bagi kesehatan.
3. Neurospora sitophila. Jamur ini merupakan sumber beta karoten pada fermentasi
tradisional. Produk oncom yang dikenal di Jawa Barat adalah hasil fermentasi yang
dilakukan Neurospora sitophila. Produksi spora untuk sumber beta karoten yang dapat
disubstitusikan pada makanan juga telah diteliti. Selain mampu memberikan asupan, beta
karoten juga merupakan sumber warna yang cukup menarik.
4. Monascus purpureus. Jamur ini dikalangan mikrobiolog jarang dikenal karena produk
yang dihasilkan. Mula pertama jamur ini ditemukan di Jawa namun menjadi produk utama
Cina dengan nama angkak. Angkak adalah fermentasi pada beras. Jamur ini menghasilkan
pewarna alami yang umumnya digunakan pada masakan Cina. Saat ini telah ditemukan
8
adanya zat aktif pada ngkak yang dapat membantu kesehatan dan telah dikemas dalam bentuk
kapsul.
5. Penicillium sp. Jamur ini paling terkenal karena kemampuannya menghasilkan
antibiotika yang disebut pensilin. Sejak pertama kali dikenal terus digunakan sampai
sekarang. Jamur pengasil antibiotika saat ini telah banyak diketahui sehingga ragam
antibiotik pun semakin banyak. Selain itu pembuatan antibiotika, spesies yang lain juga
digunakan dalam pembuatan keju khusus.
9
karbondioksida. Pada beberapa bakteri anaerob termasuk anaerob fakultatif pada peragian
heksosa dan pentosa menghasilkan alkohol sebagai produk utama. Gay-lussac merumuskan
proses pengubahan glukosa menjadi etanol dalam reaksi sebagai berikut (Fadma, 2013)
C6 H12 O6 = 2CO2 + 2C2 H5 OH
Peragian dari glukosa menjadi etanol dan karbondioksida oleh ragi 5
Saccharomyces cerevisiae berlangsung melalui alur fruktosa difosfat. Piruvat
didekarboksilasi menjadi asetaldehid oleh piruvat dekarboksilase dengan bantuan tiamin
pirofosfat. Asetaldehid oleh alkohol dehidrogenase direduksi dengan NADH2 menjadi etanol
(Fadma, 2013).
10
Energi dapat diperoleh bakteri dari oksidasi zat anorganik(besi dan belerang). Bakteri ini
dapat mengekstrak karbondioksida secara langsung menjadi karbon (Fadma, 2013).
Cara pengolahan air limbah ini mencakup 3 cara yaitu (Fadma, 2013):
1.Cara Aerobik
Pengolahan air limbah secara aerobik, bakteri aerob memerlukan udara dalam proses
pengolahan air limbah sehingga diperlukan aerator atau kolam aerob. Adanya aerator ini agar
bakteri tetap hidup pada waktu proses penguraian karena oksigen dapat disuplai dari
lingkungan melalui aerator. Contoh penggunaan cara aerobik ini seperti pada bending air
sungai yang tercemar (Fadma, 2013).
2.Cara Anaerobik
Pada pengolahan air limbah secara aerobik, pada saat proses penguraian bakteri dapat
hidup dengan sedikit oksigen atau tanpa oksigen akan tetapi dalam proses pengolahannya
memakan waktu yang lebih lama dan menimbulkan bau. Contoh penggunaan cara anaerobik
seperti pada septic tank (Fadma, 2013).
3.Cara Fakultatif
Pengolahan air limbah dengan cara fakultatif ini melibatkan dua cara sebelumnya,
yakni sebagian proses dengan cara aerob kemudian dilanjutkan dengan cara anaerob. Contoh
11
penerapan cara fakultatif misalnya pada IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) (Fadma,
2013).
12
polisakarida sebuah oligosakarida, dan sebuah asam amino sebagai sumber satu-satunya
karbon atau energi.
B. Pengaturan (represi) Katabolit
Represi katabolit dapat didefinisikan sebagai penururnan relatif kecepatan sintesis
suatu enzim khusus, yang dihasilkan dari ekposur terhadap suatu sumber karbon yang
diasimilasi secara cepat. Kasus yang klasik adalah represi katabolit b-galaktosidase oleh
pertumbuhan Escherisia coli pada glukosa.
C. Pengaturan Umpan Balik
Enzim-enzim degeneratif umumnya diatur oleh proses-proses induksi an pengaturan
katabolit, sedangkan enzim-enzim biosintetik yang mengubah senyawaan-senyawaan
kompleks makromolekul umumnya dikontrol oleh pengaturan umpan balik. Terdapat dua
cara pengaturan umpan balik, yaitu penghambatan umpan balik (inhibition) dan sistem
represi umpan balik (represion).
D. Pengaturan pada Jalur Bercabang (Branced Pathway)
Suatu masalah akan timbul jika mikroorganisme membentuk lebih dari satu produk
akhir dari suatu sekuen metabolik yang umum, yang bercabang di satu atau lebih titik
percabanga. Dalam kasus seperti ini sel harus memiliki mekanisme pencegahan suatu produk
akhir dari interferensi dengan produksi senyawa lain yang diturunkan dari sekuen
metabolik umum. Tanpa mekanise seperti itu situasi akan menjadi kacau.
E. Pengaturan Asam Amino pada Sintesis RNA
Pada saat sebuah urutan asam amino kehabisan masukan asam amino pada medium
pertumbuhannya, maka bukan hanya sintesis protein yang terhenti, tetapi juaga sintesis
RNA. Kontrol sintesis RNA oleh asam amino bersifat ekonomis untuk sel, karena
pembentukan RNA pada saat tidak terjadi sintesis protein merupakan suatu pemborosan yang
sia-sia.
F. Pengaturan Muatan Energi
Banyak reaksi metabolisme antara memberikan masukan energi dalam bentuk
ATP, dengan demikian tidak mengherankan menemukan jalur Embden-Meyerhof dan siklus
krebs yang diatur oleh keseimbangan antara ATP, ADP, dan AMP di dalam sel. Muatan
energi = (ATP + 0,5 ADP) / (ATP + ADP + AMP), tidak hanya mengatur kegiatan enzim-
enzim katabolik yang menghasilkan pembentukan ATP, tetapi juga pada enzim-enzim
biosintetik yang menggunakan ATP.
Produk-produk yang dihasilkan oleh sel-sel mikroorgamisme sebagaimanan telah
disinggung diatas, merupakan produk yang bernilai ekonomis dan bermanfaat bagi
13
kehidupan manusia apabila dimanfaatkan dengan sebaik baiknya. Sebagaimana pernyataan
Budiyanto diatas, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil produksi koordinasi
metabolisme mikroba. Tanpa adanya koordinasi metabolisme mikroba, kemungkinan besar
produk yang dihasilkan akan mengalami kerusakan atau memiliki mutu yang rendah. Hal ini
juga akan berpengaruh terhadap nilai jual dari produk industri mikrobial yang dihasilkan.
Peranan bakteri yang menguntungkan dalam bidang industri dapat dilihat pada tabel berikut
(Pelczar & Chan 2012).
No. Bakteri Produk Kegunaan
1. Clostridium asetobutylicum Aseton-Butanol Pelarut : Pembuatan bahan
kimia
2. Bacillus polymyxa Buthanedhiol Pelembab intermediat kimia
3. Gluconobacter suboxydans Dihidroksiaseton Bahan kimia halus
4. Pseudomonas sp Asam 2- Intermediet untuk asam D-
Ketoglekunat araboaskorbat
5. Gluconobacter suboxydans Asam 5- Intermediet asam tartat
Ketoglukonat
6. Lactobacillus delbrueckii Asam laktat Produk pangan, tekstil, dan
pembuatan bahan kimia
7. Bacillus subtiliis Amilase bakteri Memodifikasi pati,
merekatkan kertas, melepas
perekat pada tekstil
8. Bacillus subtilis Protase bakteri Memperhalus struktur dan urat
kulit binatang, melepaskan
serat
9. Gluconobacter suboxydans Sarbose Pembuatan asam askorbat
10. Leuconostoc mesenteroides Dekstran Stabilisator dalam produk
pangan
14
maka dikenal suhu minimum, maksimum dan optimum. Suhu minimum adalah suhu yang
paling rendah dimana kegiatan mikroba masih berlangsung. Suhu optimum adalah suhu yang
paling baik untuk kehidupan mikroba. Sedangkan suhu maksimum adalah suhu tertinggi yang
masih dapat menumbuhkan mikroba tetapi pada tingkat kegiatan fisisologi yang paling
rendah.
Atas dasar suhu perkembangannya mikroba dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu
psikofil, mesofil dan termofil.
Mikroba psikofil/kriofil dapat tumbuh pada suhu antara 0 o C-30o C, dengan suhu
optimum 15OC. Kebanyakan tumbuh ditempat-tempat dingin, baik di daratan maupun
dilautan.
Mikroba mesofil mempunyai suhu optimum antara 25-37 oC, dengan suhu minimum
15oC dan suhu maksimum antara 45-55oC. Mikroba ini biasa hidup pada tanah dan
perairan.
Mikroba termofil mempunyai suhu pertumbuhan antara 40-75oC, dengan suhu
optimum 55-60oC.
Kelembaban
Tiap jenis mikroba mempunyai kelembaban optimum tertentu. Pada umumnya khamir
dan bakteri membutuhkan kelembapan yang lebih tinggi dibandingkan jamur. Banyak
mikroba yang tahan tahan hidup dalam keadaan kering untuk waktu yang lama. Misalnya
mikroba yang membentuk spora dan mentuk-bentuk Krista.
pH
Berdasarkan pH yang ada, mikroba dikenal dengan asidofil, neurofil, dan alkalifil.
Asidofil adalah mikroba yang dapat tumbuh pada pH antara 2,0-5,0. Mikroba neutrofil adalah
mikroba yang mampu tumbuh pada kisaran pH 5,5-8,0 sedangkan mikroba alkalifil dapat
tumbuh pada kisaran pH 8,4-9,5. Bakteri memerlukan pH 6,5-7,5, khamir memerlukan pH
4,0-4,5, sedangkan jamur mempunyai kisaran pH yang luas.
Ion-ion logam
Ion-ion logam berat seperti Hg, Ag, Cu, Au dan Pb pada kadar yang sangat rendah
dapat bersifat toksik. Daya bunuh logam berat pada kadar rendah disebut oligodinamik. Ion-
ion logam dapat mengganggu sistem enzim sel. Misalnya Hg ++ akan bergabung dengan gugus
sulfidril (-SH) dalam enzim sehingga aktivitas enzim dengan gugus aktif sulfidril akan
terhambat aktivitasnya. Ion-ion Li++ dan Zn++ bersifat toksik
15
bagi Lactobacillus dan Leuconostoc, namun demikian jika Ph diturunkan maka peracunan Li +
+
dan Zn++ dapat dikurangi.
Iradiasi
Radiasi pengion dicirikan oleh energi yang sangat tinggi dan kemampuan penetrasi
yang besar. Demikian juga sifat letalnya. Penggunaan radiasi pengion terutama pada bidang
farmasi, kedokteran,proses industri, serta digunakan dalam bidang mikrobiologi, misalnya
menggunakan sinar ultraviolet dan sinar gamma.
16
f. Mikroorganisme industri harus dapat direkayasa secara genetik. Rekayasa genetika pada
mikroba bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kerja mikroba tersebut (misalnya mikroba
untuk fermentasi, pengikat nitrogen udara, meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat
proses kompos dan pembuatan makanan ternak, mikroba prebiotik untuk makanan olahan),
untuk menghasilkan bahan obat-obatan dan kosmetika, serta Pembuatan insulin manusia dari
bakteri (Sel pankreas yang mempu mensekresi Insulin digunting, potongan DNA itu
disisipkan ke dalam Plasmid bakteri) DNA rekombinan yang terbentuk menyatu dengan
Plasmid diinjeksikan lagi ke vektor, jika hidup segera dikembangbiakkan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
17
1. Ada beberapa mikroba yang berperan dalam proses industry diantaranya bakteri, fungi, dan
khamir.
2. Peranan bakteri yang menguntungkan dan merugikan dalam bidang industri diantaranya 1.
Peragian Alkohol oleh Ragi (Khamir) dan Bakteri, 2. Pembentukan Etanol Oleh Bakteri, 3.
Pemisahan Logam Berat oleh Bakteri, 4. Produksi Asam-asam Organik, 5. Pengolahan Air
Limbah ini adalah dampak positif dari bakteri. Kemuadian peranan bakteri yang merugikan
dalam bidang industri dapat dilihat dalam proses pembuatan kertas apabila ada bakteri
3. Peran mikroorganisme dalam bidang industri yaitu bidang industri menghasilkan produk-
produk penting yang berguna dalam pembuatan bahan kimia, maupun antibiotik. Dan
beberaapa mikroba dalam bidang industri antara lain Clostridium asetobutylicum, Bacillus
polymyxa, Gluconobacter suboxydans, Pseudomonas sp, Gluconobacter suboxydans,
Lactobacillus delbrueckii, Bacillus subtillis, Bacillus subtilis, Leuconostoc mesenteroides,
dan Gluconobacter suboxydans. Mikroba-mikroba tersebut adalah kedalam mikroba yang
berperan positif.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi mikroorganisme dalam industry yaitu suhu, pH, ion-ion
logam dan iradiasi. Ini merupakan contoh factor yang mmeprngaruhi mikroba.
Organisme, Organisme yang akan digunakan harus dapat menghasilkan produk dalam
jumlah yang cukup banyak. Mikroba yang digunakan dalam industri adalah kapang,
khamir, bakteri, dan virus.
Medium, Substrat yang digunakan oleh organisme untuk membuat produk baru harus
murah dan tersedia dalam jumlah yang banyak.
Hasil, Produk metabolisme mikroba biasanya merupakan campuran heterogen yang
terdiri dari sel-sel mikroorganisme dalam jumlah yang sangat banyak, komponen-
komponen medium yang tidak terpakai, dan produk-produk metabolisme yang tidak
dikehendaki.
Tidak berbahaya bagi manusia, dan secara ekonomik penting bagi hewan dan
tumbuhan.
4.2 Saran
18
Sebaiknya dalam pemanfaat mikroorganisme, kita harus mengetahui apakah mikroba
tersebut sesuai dengan yang kita butuhnya. Karena jika kita salah dalam penggunaannya
maka akan berpengaruh pada produk yang akan dibuat dan juga berpengaruh pada
lingkungan kita. Oleh karena itu mikroba tidak bisa sembarang digunkan saja, karena
mikroba ini memiliki dampak positif dan negatifnya. Jadi kita harus berpandai-pandai
menggunakannya.
DAFTAR PUSTAKA
Black, Joice. M., & Hawk, Jane. H. 2005. Medical Surgical Nursing; clinical management
for positive outcomes. 7th Edition. St. Louis : Elsevier. Inc
19
Darkuni, M. Noviar. 2001. Mikrobiologi (Bakteriologi, virologi, dan mikologi). Malang:
Universitas Negeri Malang.
Fadma, Lulul. 2013. Peranan Bakteri, Jamur Dan Khamir Di Bidang Industri Kimia.
http://murniilmu.blogspot.com. Diakses pada hari Minggu, 24 November 2013 pukul
19:16.
Iqbal, Ali. 2008. Peran Mikroorganisme Dalam Kehidupan. Bandung: Angkasa Bandung.
Irianto, Koes. 2012. Menguak dunia mikroorganisme jilid I. Bandung: Yrama Widya.
UI Press.
20