Anda di halaman 1dari 22

Struktur Tubuh Bagian Dalam

36

4
STRUKTUR TUBUH BAGIAN DALAM

A. ENDOSKELETON
Endoskeleton dibentuk oleh integumen yaitu merupakan invaginasi dari
integumen tersebut.

Hasil invaginasi tersebut ada dua macam, yaitu yang

berbentuk lembaran, dan invaginasi yang berbentuk duri. Bentuk-bentuk dari


endoskeleton tersebut disebut apodemes atau phragmata.

Susunan-susunan

endoskeleton yang penting adalah tentorium dalam kepala dan endothorax dalam
thorax. Tentorium sering berbentuk seperti huruf H.
Endoskeleton merupakan tempat melekatnya otot-otot, disamping itu juga
merupakan tempat melekatnya berbagai macam organ dalam serangga.

B. SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan serangga terdiri dari satu saluran panjang yang disebut
alimentary canal, berbentuk seperti tabung.

Saluran ini mempunyai dua

pembukaan yaitu di bagian anterior merupakan mulut dan bagian posterior berupa
anus.

Alimentary canal (Gambar 14) dibagi ke dalam tiga bagian yaitu :

Stomodaeum (foregut), mesenteron (midgut), dan proctodaeum (hindgut). Antara


stomodaeum dan mesenteron dihubungkan dengan suatu bangunan berupa kelep
yang disebut stomodaeal/cardiac valve, sedang antara mesenteron dan
proctodaeum dihubungkan oleh proctodaeal/pyloric valve.

Struktur Tubuh Bagian Dalam

37

Tiga bagian utama pada alimentary canal ini bentuknya barvariasi,


tergantung dari bentuk makanannya (Gambar 15). Modifikasi alat pencernaan

pada serangga pengisap yaitu penyempitan tabung/saluran pencernaan dan


terdapatnya kantong atau crop yang dihubungkan melalui satu saluran sempit dari
foregut, untuk menyimpan makanan.

Gambar 14. Perkembangan embrioni dan spesialisasi saluran pencernaan

Struktur Tubuh Bagian Dalam

Gambar 15.

Beberapa variasi saluran pencernaan serangga.


(A) belalang; (B) kumbang tanah; (C) belangkah air;
(D) cicada; (E) ngengat; (F) lalat rumah; Aint:
anterior intenstine; Filc: filter chamber; Gc: gastric
caecum; Mal: malphigian tubules; Oe: esophagus;
Ph: pharynx; Pvent: proventriculus; Rec: rectum;
Vent: ventriculus.

38

Struktur Tubuh Bagian Dalam

39

1. Stomodaeum (foregut).
Stomodaeum terutama untuk menyimpan makanan tetapi dapat juga
bertindak sebagai tempat pencampuran dan penghancuran makanan, walaupun
sifatnya terbatas.

Bagian ini dilapisi oleh kutikula (intima) dan terdiri dari

beberapa bagian. Pharynx adalah bagian pertama yang merupakan kelanjutan


dari buccal cavity. Pada serangga-serangga pengisap, pharynx menuju ke crop.
Crop merupakan bagian terbesar pada foregut dan sebagai tempat menyimpan
makanan.

2. Mesenteron (midgut)
Usus tengah atau midgut, merupakan suatu kantung yang memanjang
dibentuk oleh sel-sel epitel , dan dikelilingi oleh dua lapisan otot. Sel-sel epitel
tersebut tidak dilindungi oleh kutikula, tetapi dilindungi oleh membran peritroph.
Membran peritroph terdiri dari khitin dan mencegah terjadinya kerusakan oleh
sel-sel epitel. Mesenteron dilengkapi dengan tabung buntu, gastric caeca, yang
terletak pada awal mesenteron. Antara stomodaeum dan mesenteron dihubungkan
oleh suatu kelep, valvula cardiaca / Cardiac valve.
Pada midgut inilah proses pencernaan dan penyerapan nutrisi terjadi,
sehingga disini terdapat banyak ensim pencernaan yang berasal dari bagian yang
khusus. Kandungan pada mesenteron umumnya bersifat lebih alkali dari pada
stomodaeum.

3. Proctodaeum (hindgut).
Proctodaerum merupakan saluran akhir berbentuk tabung sederhana yang
membesar pada bagian ujung (terminal). Bagian yang membersar ini disebut
rectum. Proctodaeum terbagiam njadi tiga bagian yaitu : (a) intestinum minor

Struktur Tubuh Bagian Dalam

40

atau ileum, (b) intestinum mayor atau colon, dan (c) saccusrectalis, yang
merupakan ujung dari rectum. Pada pangkal anterior dari proctodaeum terdapat
pembuluh yang disebut tubuli malphigi (tabung malfigi), fungsinya seperti buah
pinggang.
Saluran ini merupakan tanda batas antara mesenteron dan proctodaeum,
jumlahnya untuk tiap-tiap jenis serangga tidak sama. Antara mesenteron dengan
proctodaerum dihubungkan oleh suatu kelep yang disebut valvula pylorica.
Proctodaeum dilapis oleh lapisan tipis semacam kutikula, pada umumnya
lapisan ini tanpa dilengkapi dengan duri-duri atau tonjolan pelindung lainnya.
Pada rectum sering didapati kelenjar-kelenjar yang berbentuk papila (rectal
papillae), fungsinya adalah resorpsi air.
Serangga mempunyai ensim pencernaan yang beragam. Ensim-ensim ini
berfungsi memecah molekul-molekul bahan makanan yang besar menjadi lebih
kecil sehingga memungkinkan untuk dapat diseberangkan melalui dinding usus
untuk dimanfaatkan.

Ensim-ensim yang umum terdapat adalah protease,

karbohidrase, dan lipase. Spesies yang makanannya berbentuk cair (seperti sap
tanaman) mempunyai jumlah ensim yang lebih sedikit macamnya dibanding
spesies yang makanannya berbentuk padat.
Disamping adanya ensim pencernaan, terdapat juga mikroorganisme yang
hidup bersimbiose dalam sistem pencernaan serangga.

Simbiont-simbiont ini

membantu memecahkan bahan makanan yang tak dapat dicerna oleh ensim,
misalnya simbiotik Protozoa yang memanfaatkan selulose kayu dalam usus rayap,
dan bakteri yang membantu mencernakan lilin lebah (beeswax) yang merupakan
makanan larva ngengat Galleria (Waxmoth Galleria).

Struktur Tubuh Bagian Dalam

41

C. SISTEM PEREDARAN DARAH


Serangga mempunyai sistem peredaran darah terbuka, artinya cairan atau
darah serangga di dalam tubuh serangga tidak semuanya didistribusikan melalui
pembuluh-pembuluh darah (Gambar 16). Pada sistem peredaran ini terdapat dua
unsur yaitu : Darah dan Cardio.

Gambar 16. Struktur sistem peredaran darah serangga (pandangan


samping yang menunjukkan dugaan aliran darah)

Darah serangga atau haemolymph mengalir memenuhi rongga tubuh atau


haemocoel. Darah terdiri dari cairan plasma dan mempunyai bermacam-macam
sel darah atau hematocytes.

Sel-sel darah serangga tidak dapat mengangkut

oksigen, fungsinya hampir sama dengan sel darah putih pada manusia yaitu
sebagai phagocytic dan menutup luka.
Cardio atau suatu dorsal vessel merupakan suatu tabung pembuluh yang
memanjang dari ujung abdomen menuju ke kepala. Alat ini terbagi menjadi

Struktur Tubuh Bagian Dalam

42

ruang-ruang pemompa yang berfungsi sebagai jantung, letaknya pada daerah


abdomen dan ditahan oleh otot-otot yang membentuk dorsal diaphragma.
Pembuluh yang keluar dari padanya disebut aorta yang memanjang menuju ke
bagian atau daerah otak.
Haemolymph masuk ke masing-masing ruang jantung melalui lubanglubang yang disebut ostia (terletak pada dinding lateral) dan dipompakan ke depan
oleh suatu kontraksi peristaltik jantung ke otak, dari sini darah dialirkan ke dalam
haemocoel.

Selanjutnya, darah akan mengalir ke arah posterior sepanjang

alimentary canal. Di bagian ini nutrisi yang telah diserap oleh mesenteron akan
diambil dan didistribusikan ke seluruh tubuh. Aliran haemolymph ke arah dorsal
akan melalui celah-celah pada dorsal diaphragma.
Serangga-serangga berukuran besar yang kurang aktif seringkali
memerlukan sedikit gerakan (berupa kontraksi segmen abdomen) untuk
membantu distribusi cairan darah.

Sedang pada serangga yang lebih aktif,

gerakan-gerakan terutama pada waktu terbang akan membantu pengaliran dan


distribusi darah.
Secara ringkas dapat disebutkan bahwa fungsi haemolymph adalah untuk
transportasi nutrisi, hormon, dan lain-lain dalam tubuh serangga tetapi hanya
sedikit sekali fungsinya dalam transfer oksigen. Disamping itu juga mempunyai
peranan dalam menjaga kelembaban sel-sel dan mempertahankan tekanan
osmotik, pengatur panas tubuh, sebagai penyangga atau penetral terhadap
molekul-molekul yang reaktif, menyembuhkan luka, pelindung terhadap bendabenda asing yang masuk, mempertahankan tekanan darah dalam membantu proses
pergantian kulit dan dalam pergerakan terutama bagi larva serangga yang tak
berkaki.

D. SISTEM PERNAFASAN (Respirasi)

E
E
Struktur Tubuh Bagian Dalam

43

Respirasi mempunyai beberapa pengertian yang berbeda, satu diantaranya


menyatakan suatu pertukaran udara atau ventilasi sementara pengertian yang lain

As. Laktat
menyatakan suatu proses pemecahan makanan untuk mendapat energi. Ahli-ahli Oksaloasetat
fisiologi dewasa ini menggunakan istilah respirasi untuk menunjukkan suatu seri

reaksi-reaksi biokimia di dalam sel-sel-sel yang dapat membebaskan energi..


Reaksinya dapat ditulis sebagai berikut

6 O2 + 6 H2O + C6 H12O6

6 O2 + 12 H2O + energi

Pada persamaan reaksi di atas dapat dilihat bahwa pada dasarnya


pernafasan tiap organisme digunakan untuk mengambil oksigen (O2) dan untuk
mengeluarkan karbondioksida (CO2) dari tubuh.

Berdasarkan reaksi-reaksi

biokimia dalam hal pembebasan energi, persamaan di atas merupakan salah satu
contoh yang sangat sederhana di mana senyawa awal berupa suatu gula sederhana
atau monosakarida.

Monosakarida-monosakarida ini berasal dari penguraian

glikogen selular dan gula trehalose dalam darah. Substansi lainnya seperti asam
amino dan asam lemak dapat juga ikut dalam perputaran energi tersebut di
beberapa tempat.
berikut :

Jalur reaksinya secara lengkap dapat digambarkan sebagai

Struktur Tubuh Bagian Dalam

44

Energi-energi yang dibebaskan tersebut akan digunakan untuk mengubah


adenosine diphosphate (ADP) menjadi adenosine triphosphate (ATP) yang
selanjutnya dipakai sebagai sumber energi tinggi yang siap pakai.

Energi + ADP + fosfat anorganik

ATP

Melalui daur oksidatif atau respirasi aerobik dapat dibebaskan energi


sebanyak 380.000 kalori atau 55 persen dari total energi molekul gula dan
dihasilkan 38 molekul ATP. Respirasi karbohidrat dan protein menghasilkan
jumlah energi yang hampir sama (4 kalori/g), sedangkan respirasi lemak lebih
produktif (9 kalori/g). Jika oksigen tidak tersedia, makanan akan masuk dalam
jalur metabolis lainnya (respirasi anaerobik). Melalui respirasi anaerobik hanya
dihasilkan 2 molekul ATP, oleh karena itu untuk mendapatkan sejumlah energi
yang sama dengan hasil respirasi aerobik, maka sejumlah glukose harus
dimetabolis 20 kali.
Pada serangga, respirasi umumnya melalui suatu sistem pembuluh yang
terdiri dari trakhea dan trakheoli (Gambar 17 A). Trakhea-trakhea (trakheal) ini
berupa tabung-tabung kecil, yang berasal dari ektoderm dan dilapis dengan khitin.
Trakheal akan membawa oksigen secara langsung menuju ke jaringan, sehingga
disini darah serangga atau haemolymph tidak berfungsi sebagai transfer oksigen

Struktur Tubuh Bagian Dalam

45

seperti halnya pada binatang lainnya. Trachea mempunyai lubang pembukaan


pada permukaan tubuh, disebut spirakel. Pada umumnya dua pasang terletak pada
torak dan delapan pasang terletak pada abdomen. Pertukaran gas terjadi pada
trakheole, yang merupakan terminal dari trakhea.

Jaringan trakhea secara

embrionik merupakan turunan dari integumen dan oleh karena itu mempunyai
lapisan epitelium semacam epidermis kutikula pada bagian dalam (intima).
Intima ini mempunyai konstitusi struktur dan kimia yang hampir sama dengan
kutikula. Tabung trakhea tidak akan terlipat atau kempis karena didukung oleh
spiral yang dilapis seperti intima, disebut taenidia (Gambar 17 B). Pemindahan
oksigen dari ujung trakhea ke jaringan berlangsung dengan proses difusi,
pemasukan udara ke trakhea diatur oleh spirakel yang dapat dibuka dan ditutup.
Pengeluaran CO2 melalui dinding tubuh karena kecepatan difusi CO2 pada
jaringan hewan 35 kali lebih cepat dari pada O2.

Dorsal vessel

Dorsal diaphragm

Lateral tracheal
trunk

spiracle

Ventral diaphragm

(B)

(A)

Gambar 17. (A) potongan melintang abdomen yang menggambarkan


suatu trakheasi; (B) struktur trakhea.
Kebanyakan serangga mempunyai kantung-kantung udara dengan ukuran yang
bervariasi dan ini terjadi sebagai pelebaran dinding trakhea (Aphid, Musca,

Struktur Tubuh Bagian Dalam

46

Orthoptera). Fungsi dari kantung-kantung udara ini adalah : (1) menyediakan


cadangan oksigen, (2) sebagai penghembus dalam distribusi udara dan pendingin
tubuh, terutama selama terbang, (3) mengurangi berat atau pelampung bagi
spesies yang terbang cepat (fast-flying), dan (4) meningkatkan tekanan tubuh
selama beberapa period seperti saat molting.
Sistem trakhea yang telah dibicarakan merupakan sistem terbuka (pada
serangga darat). Pada serangga air, sistem trakheanya berbentuk sistem tertutup
dan pertukaran gas untuk dapat masuk trakhea harus menembus eksoskeleton.
Pada serangga air terdapat perluasan permukaan dalam bentuk tracheal gills, yang
merupakan evaginasi eksoskeleton dengan jaringan trakheoli yang rapat.
Berdasarkan

jumlah

spirakel

pada

tubuh,

sistem

pernafasan

dikelompokkan dalam beberapa tipe sebagai berikut :

Kepala

Torak
I

Abdomen

Tipe

II
o

III
o

1 2 3 4 5 6 7 8 9
o o o o o o o o o

10
o

Holopneustik

Amphipneustik

Metapneustik

Propneustik

Apneustik

Disamping tipe-tipe tersebut terdapat satu tipe lagi yang merupakan modifikasi
dari Holopneustik yaitu dengan direduksinya beberapa spirakel, disebut tipe
Hipopneustik.

E. SISTEM SYARAF
Penyusun utama jaringan syaraf adalah sel-sel syaraf yang disebut neuron.
Neuron terdiri dari tubuh sel yang mengandung nukleus, dan axon yang

Struktur Tubuh Bagian Dalam

47

MOTOR

merupakan benang plasma panjang.

Tubuh sel disebut sebagai soma atau

perikaryon. Seringkali axon mempunyai percabangan (Collateral) dan berakhir


dalam suatu arborisasi terminal. Pada masing-masing neuron terdapat benang?

benang
plasma pendek atau fibrils untuk menerima rangsang, disebut dendrite
?
(Gambar 18).

(A)

SENSORY
ORGANS

RECEPTOR

SOMATIC
AUTONOMIC

(B)

BRAIN
CENTRAL CORDS
GANGLION

Struktur Tubuh Bagian Dalam

48

Gambar 18. A. Sel syaraf; B. Diagram sistem syaraf Serangga

Axon dan dendrit akan menghubungkan sel syaraf yang satu dengan lainnya, atau
dengan alat-alat peraba, atau dengan organ-organ efektor, seperti otot-otot.
Diantara sel-sel syaraf (synapse) terdapat suatu bahan kimia spesifik atau
neurotransmitter yang dilepas oleh axon pertama untuk mengawali impulse pada
axon berikutnya. Tugas jaringan syaraf adalah :
mendapatkan keterangan dari keadaan sekeliling dan dari tubuh serangga itu
sendiri,
mengumpulkan

semua

keterangan

yang

diperoleh

dan

juga

mengintegrasikannya,
menyampaikan hasil integrasi ke otot yang merupakan reaksi serangga
terhadap keterangan dari sekitarnya.
Berdasarkan fungsinya, terdapat tiga macam neuron, yaitu neuron sensoris
yang membawa impuls dari alat indera, neuron penghubung sebagai pembawa
impuls diantara sel syaraf, dan neuron motoris yang membawa impuls dari pusat
integrasi ke otot. Neuron-neuron penghubung dan tubuh sel syaraf motor akan
terkumpul dan membentuk suatu koordinasi syaraf yang disebut ganglion.
Ganglion-ganglion ini terletak pada masing-masing segmen.
Tiga pasang ganglion terdepan menyatu membentuk otak (subpraesophageal ganglion) dan pasangan ke empat sampai ke enam menyatu
membentuk subesophageal ganglion. Pasangan-pasangan berikutnya membentuk
susunan syaraf tali di-sepanjang tubuh bagian ventral (ventral nerve cord).

Struktur Tubuh Bagian Dalam

49

Supraesophageal ganglion terletak di bagian dorsal dari esophagus


(Gambar 19). Pasangan ganglion pertama (protocerebrum) menerima syaraf dari
mata majemuk dan ocelli. Pasangan ganglion kedua (deutocerebrum) mempunyai
syaraf yang menuju ke antena, sedang pasangan ganglion ketiga (tritocerebrum)
tidak mempunyai daerah intervensi khusus.

Gambar 19. Otak serangga dan struktur-struktur yang berhubungan

Subesophageal ganglion terletak di bawan esophagus dan mengkoordinasi


aktivitas syaraf sensorik dan motorik pada apendages segmen-segmen ke empat
sampai ke enam dari kepala (mandibula, maksila, dan labium).
mengkoordinasi hypopharynx dan kelenjar ludah.

Serta

Struktur Tubuh Bagian Dalam

50

Sistem simpathetik stomodeal mengkoordinasi gerak peristaltik saluran


pencernaan bagian depan, mengkoordinasi syaraf dari bagian dorsal dan dua
pasang kelenjar endokrin yaitu corpora allata dan corpora cardiaca. Ganglion
yang mengendalikan spirakel adalah syaraf ventral yang berpasangan (impaired
ventral nerve). Sistem simpathetik kaudal mengkoordinasi sistem reproduksi dan
saluran pencernaan bagian belakang.
Berdasarkan uraian tersebut di atas secara anatomis sistem syaraf serangga
dikelompokkan menjadi : (a) sistem syaraf pusat, (b) sistem syaraf viseral
(visceral), dan (c) sistem syaraf periferal (peripheral).

Ketiga sistem ini

mempunyai kaitan saling berhubungan satu dan lainnya. Sistem syaraf pusat
terdiri dari otak, ganglion esofagus dan tali syaraf ventral sistem visceral memberi
rangsangan ke jatung, usus dan alat-alat reproduksi (genetalia). Sistem syaraf
peripheral memberi rangsang ke sel-sel sensori pada permukaan tubuh serangga.

F. SISTEM OTOT
Serangga mempunyai sistem otot yang sangat kompleks dan seringkali
sulit untuk diinterpretasikan.

Terjadinya semua gerakan diakibatkan karena

adanya kontraksi otot yang berasal dari rangsangan sistem syaraf.

Tingkat

kemampuan kontraksi dan kecepatan kontraksi ditentukan oleh benang-benang


intraselular atau striae, jadi sel-sel otot yang mempunyai striae relatif sedikit,
dapat dicirikan oleh ritme kontraksi yang lambat. Semua sel-sel otot serangga
mempunyai striae, tetapi jumlahnya sangat bervariasi.
Otot-otot terdiri dari sejumlah serabut otot yang sebenarnya merupakan
kelompok sel-sel otot yang hubungannya sangat erat. Jumlah individu-individu
otot pada serangga mempunyai variasi yang nyata.

Belalang (grasshopper)

dewasa mempunyai 900 otot sedangkan ulat (caterppilar) mempunyai 4000 otot
(bandingkan dengan manusia yang mempunyai 800 otot).
serangga digolongkan menjadi :

Otot-otot pada

Struktur Tubuh Bagian Dalam

51

1. Otot-otot Visceral.
Termasuk di sini adalah otot yang menghasilkan gerak peristaltik saluran
pencernaan, otot yang melayani sistem reproduksi, otot-otot sayap, dan otot-otot
visceral terdiri atau bisa merupakan otot-otot circular (pelingkaran), longitudinal,
dan miring atau merupakan kombinasi dari ketiga otot-otot tersebut.

2. Otot-otot Segmental.
Otot-otot ini menyebabkan gerak teleskop pada segmen-segmen serangga
yang diperlukan dalam molting, pernafasan, meningkatkan tekanan tubuh, dan
pergerakan pada individu yang tidak berkaki.

3. Otot-otot Appendicular.
Otot-otot ini melayani gerakan pada kaki, antena dan appendages lainnya
yang dimulai dari bagian sternum atau tergum dan coxa. Perlu diketahui bahwa
masing-masing segmen akan dioperasikan oleh otot-otot yang berasal dari segmen
sebelumnya.

G. SISTEM REPRODUKSI
1. Alat-alat Reproduksi.
a. Jantan
Alat perkembang biakan atau genetalia serangga jantan terdiri dari :
sepasang testis, sepasang vasdeferens, vesicula seminalis, accessory gland, ductus
ejaculatorius, dan satu penis. (Gambar 20).
Testis terdiri dari sejumlah tabung sperma (testicular follicle) yang
terbungkus suatu kantong membranus.

Di dalam tabung-tabung tersebut,

Struktur Tubuh Bagian Dalam

52

spermatogonis
membesar

menjadi

spermatocytes,
akan

ukurannya
melalui

menjadi

primary
meiosis
secondary

spermatocytes yang bersifat haploid


dan

spermatids.

Kemudian

keduanya diubah menjadi sperma.


Vas

deferens

gemet-gamet

akan
tersebut

ductus ejaculatorius.

membawa
menuju
Accessory

gland yang berhubungan dengan


ductus
Gambar 20. Alat reproduksi jantan

ejaculatorius

akan

mengeluarkan cairan yang akan


bercampur dengan sperma atau
membentuk suatu spermatophore.

Selama kopulasi berlangsung, sperma akan ditransfer ke dalam sistem genetalia


betina oleh penis atau aedeagus.
b. Betina
Alat perkembang-biakan pada serangga betina terdiri dari : sepasang ovari,
sepasang oviduct, vagina,accessory glands, spermatheca (Gambar 21).

Struktur Tubuh Bagian Dalam

53

Ovarium

terdiri

dari

kelompok tabung-tabung atau


ovariole dan pada ovariole
inilah telur-telur berkembang.
Pasangan

oviduct

akan

bertemu menjadi satu dan


bermuara pada vagina. Vagina
merupakan ruang genetalia
yang bermuara keluar pada
sisi ventral segmen abdomen
ke 8 atau 9. Ruang genetalia
ini

sering

mengalami

modifikasi berfungsi sebagai


Gambar 21. Alat reproduksi betina

alat kopulasi yang disebut


bursa copulatrix.

Spermatheca

merupakan

alat

tambahan

berupa

kantung,

yang

dipergunakan untuk menerima sperma dari jantan dan untuk menyimpan sperma
tersebut.

Kelenjar pelengkap (accessory glands) merupakan kelenjar yang

menghasilkan sekresi yaitu substansi yang digunakan untuk merekatkan telur-telur


satu sama lain dan membungkusnya dalam suatu kapsul yang bernama ootheca
(suatu paket telur yang mengandung telur-telur).

2. Reproduksi Sexual.
a. Ovipar.

Struktur Tubuh Bagian Dalam

54

Tipe reproduksi ini merupakan bentuk yang secara umum banyak


ditemukan pada serangga. Dalam hal ini betina akan menghasilkan telur-telur
yang telah dibuahi dan menetas di luar tubuhnya (Gambar 22).

Eggs oviposited;
embryology outside
mothers body

(A) Oviparous reproduction

Eggs retained;
maternal
contributions of
protection only;
Young hatch inside
mother and born
developed
(B) Ovoviviparous
reproduction

Eggs retained;
maternal
contributions of
protection and food;
Young born

(C) Viviparous reproduction

Gambar 22. Perbandingan antara ovipar, ovovivipar, dan vivipar.

Struktur Tubuh Bagian Dalam

55

Telur-telur biasanya diletakkan pada mikrohabitat yang tepat, dekat atau


pada makanan yang kelak diperlukan. Adanya kuning telur (yolk) yang cukup
akan menjamin kesempurnaan embriologi di dalam telur.
Telur-telur dapat diletakkan secara tunggal, dalam kelompok, atau
tergabung bersama dalam suatu ootheca oleh sekresi yang dihasilkan kelenjar
pelengkap (misal pada kecoa). Suatu lapisan lilin yang dikeluarkan dari bagian
bawah chorion oleh telur itu sendiri akan menekan mortalitas telur akibat
kehilangan air.
b. ovovivipar.
Pada ovovivipar, telur-telur biasanya berkembang dan dibuahi tetapi tetap
tersimpan dan menetas di dalam tubuh induknya. Terdapat kuning telur yang
cukup untuk perkembangan telur menjadi sempurna.

Jumlah telur yang

dihasilkan kemungkinan terbatas, tetapi bentuk perlindungan yang diberikan


dengan mengeluarkan atau meletakkan individu baru yang siap makan merupakan
keuntungan yang selektif. Contoh : flesh fly (sarcophagidae), akan meletakkan
larvanya pada karkas (bangkai) yang masih segar tanpa segera berkompetisi
dengan larva serangga lainnya.
b. Vivipar.
Pada vivipar, perkembangan berlangsung di dalam tubuh betina. Telurtelur tidak mengandung kuning telur (yolk) yang cukup untuk menunjang
perkembangan embrio secara lengkap dan embrio yang sedang berkembang
mendapat suplai makanan dari induknya. Contoh : Aphids, selama musim panas
dan beberapa lalat seperti tsetse Afrika.

3. Reproduksi Asexual.
a. Poli-embrioni

Struktur Tubuh Bagian Dalam

56

Pada bentuk ini, pembelahan sel dalam satu telur akan menghasilkan dua
sampai ribuan embrio yang kemudian akan tumbuh menjadi individu-individu
baru sesuai dengan jumlah embrio yang dihasilkan. Pembelahan sel ini terjadi
selama berlangsungnya awal pembelahan mitosis. Poliembrioni biasanya terbatas
pada beberapa spesies parasit.
b. Partenogenesis
Beberapa serangga mampu berkembang biak atau menghasilkan individu
baru dari telur yang tanpa dibuahi. Individu-individu yang dihasilkan cenderung
bersefat

diploid

karena

tidak

terjadi

pembelahan

meiosis

(Aphids).

Partenogenesis bisa terjadi secara sporadis dan regular pada spesies-spesies yang
biasanya bereproduksi secara bisexual.
Perkembangan telur tanpa pembuahan dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
(1) Thelyotoky : telur akan berkembang menjadi betina
(2) Arrhenotoky : telur akan berkembang menjadi jantan
(3) Amphitoky : telur akan berkembang menjadi betina dan jantan.
Partenogenesis dapat bersifat fakultatif bila generasi yang partenogenetik
dapat pula berubah menjadi bereproduksi secara bisexual. Partenogenesis obligat
terjadi karena serangga jantan tidak ada atau tidak berfungsi.
c. Paedogenesis (Neotony)
Suatu kondisi di mana serangga immature (larva atau nimfa)
mempunyai ovari yang fungsional. Telur-telur ini kemudian akan berkembang
secara parteno-genetik, sehingga reproduksi secara efektif dilakukan oleh
serangga immature.

Struktur Tubuh Bagian Dalam

57

Anda mungkin juga menyukai