PENGENALAN PESTISIDA
ASISTEN:
1. WIDIA SARI
2. BUNGA YULIANA
1706113396
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
2019
I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah:
1. Agar mahasiswa mengetahui jenis-jenis dan fungsi pestisida.
2. Agar mahasiswa mengetahui dan mampu membedakan nama dagang, nama
umum, bahan aktif, bahan pembawa dan bahan pembantu suatu produk
pestisida.
3. Agar mahasiswa mampu merekomendasikan suatu pestisida berdasarkan
organisme pengganggu tanaman (OPT) di lapangan.
4. Agar mahasiswa mampu merekomendasikan dosis, konsentrasi dan volume
semprot yang tertera pada suatu produk pestisida.
5. Agar mahasiswa mengetahui prinsip-prinsip menggunakan pestisida.
1.3 Manfaat
1.
II TINJAUAN PUSTAKA
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus
yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di
sini adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit
tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian
nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus,
burung dan hewan lain yang dianggap merugikan. Bagi kehidupan rumah tangga,
yang dimaksud hama adalah meliputi semua hewan yang mengganggu
kesejahteraan hidupnya, seperti lalat, nyamuk, kecoak ,ngengat, kumbang, siput,
kutu, tungau, ulat, rayap, ganggang serta kehidupan lainnya yang terbukti
mengganggu kesejahteraannya ( Herwanto , 1998 ).
Menurut kementan (2007) pestisida merupakan bahan kimia yang
digunakan untuk membunuh hama, baik insekta, jamur maupun gulma. Pestisida
telah secara luas digunakan untuk tujuan memberantas hama dan penyakit
tanaman dalam bidang pertanian. Pestisida juga digunakan di rumah tangga untuk
memberantas nyamuk, kecoa dan berbagai serangga penganggu lainnya. Dilain
pihak pestisida ini secara nyata banyak menimbulkan keracunan pada orang.
1. Insektisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang bias
mematikan semua jenis serangga.
2. Fungisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun dan bisa
digunakan untuk memberantas dan mencegah cendawan.
3. Bakterisida adalah senyawa yang mengandung bahan aktif beracun yang bisa
membunuh bakteri,
4. Nematisida adalah senyawa yang digunakan untuk mengendalikan
nematode/cacing.
5. Akarisida atau mitisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia
beracun yang digunakan untuk membunuh tungau, caplak, dan laba-laba.
6. Rodentisida adalah senyawa kimia beracun yang digunakan untuk mematikan
berbagai jenis binatang pengerat, misalnya tikus.
7. Moluskisida adalah pestisida untuk membunuh moluska, misalnya siput.
8. Herbisida adalah senyawa beracun yang dapat dimanfaatkan untuk membunuh
tumbuhan pengganggu yang disebut gulma.
1. Pestisida sistemik
Pestisida sistemik diserap oleh organ-organ tanaman baik melalui akar,
batang ataupun daun. Kemudian pestisida sistemik tersebut akan mengikuti
gerakan cairan tanaman dan ditransportasikan ke tanaman-tanaman lainnya baik
ke atas ataupun ke bawah, termasuk juga ke tunas yang baru tumbuh. Contoh
pestisisda sistemik dalam golongan insektisida adalah Furatiokarb, Fosfamidon,
Isolan, Karbofuran, dan Monokrotofos.
2. Pestisisda nonsistemik
Pestisisda nonsistemik setelah digunakan pada tanaman maka tidak akan
diserap oleh jaringan tanaman, namun hanya menempel pada bagian luar tanaman
saja. Contoh pestisida nonsistemik dalam golongan insektisida adalah Dioksikarb,
Diazinon, Diklorvos, Profenofos, dan Quinalfos.
3. Pestisida sistemik lokal
Pestisida sistemik lokal merupakan kelompok pestisida yang dapat diserap
oleh tanaman umumnya bagian daun, namun tidak dapat disalurkan ke bagian
tanaman lainnya. pestisida yang berdaya kerja translaminar atau pestisida yang
mempunyai daya penetrasi ke dalam jaringan merupakan kategori dari pestisida
sistemik lokal. Contoh dalam golongan insektisida adalah Dimetan, Furatiokarb,
Pyrolan, dan Profenofos.
Dilihat dari cara kerja pestisida tersebut dalam membunuh hama dapat
dibedakan lagi menjadi tiga golongan, yaitu (Soemirat, 2005):
1. Racun perut
Berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran memakan
pestisida.Pestisida yang termasuk golongan ini pada umumnya dipakai untuk
membasmi serangga-serangga pengunyah, penjilat dan penggigit.Daya bunuhnya
melalui perut. Contoh: Diazinon 60 EC.
2. Racun kontak
Berarti mempunyai daya bunuh setelah tubuh jasad terkena
pestisida.Organisme tersebut terkena pestisida secara kontak langsung atau
bersinggungan dengan residu yang terdapat di permukaan yang terkena pestisida.
Contoh: Mipcin 50 WP.
3. Racun gas
Berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena uap atau
gas.Jenis racun yang disebut juga fumigant ini digunakan terbatas pada ruangan
ruangan tertutup.