Asisten Pembimbing :
Anandita Linggar Putri Laksono
191510501115
Disusun oleh:
Ahmad Tantowi
201510501097
Botani Golongan B
Morfologi akar
Secara morfologi tanaman dibagi menjadi beberapa organ tanaman yaitu akar, batang,
daun, bunga, buah dan biji. Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan yang
umumnya tumbuh dibawah tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi dan menjauhi cahaya.
Bagian akar dibagi menjadi
1. Leher akar / pangkal akar (collum). Berbatasan dengan sumbu batang
2. Batang akar / corpus radices
3. Cabang akar / radix lateralis.
4. Rambut akar/ pilus radicalis. Berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan
5. Ujung akar/ apex radicalis. Terdiri dari jaringan yang masih muda yang terus
mengalami pertumbuhan.
6. Kaliptra/ tudung akar. Berfungsi melindungi bagian akar yang masih muda dan lemah
Perkembangan struktur akar secara morfologi terlihat pada saat embrio yaitu terdapat
radikula atau akar lembaga, kemudian radikula tersebut membentuk akar primer/radix
primaria. Pada perkembangan berikutnya akar primer akan berkembang menjadi akar
tunggang. Sedangkan pada perakaran serabut terjadi apabila akar lembaga mati kemudian
tumbuh cabang akar yang tumbuh dari pangkal batang. Fungsi akar adalah sebagai pondasi
utama pada batang, tempat menyerap air dan segala nutrisi yang terkandung dalam tanah,
serta menjadi tempat menyimpan makanan bagi pertumbuhan.
Akar juga memiliki sifat khusus. Sifat akar adalah dapat mengalami pertumbuhan dan
perkembangan secara bertahap dan konsisten, memiliki ruang gerak proses pertumbuhannya
yang selalu berkaitan dengan grafitasi bumi, menuju pusat bumi (geotrop) atau menuju air
(hidrotrop), meninggalkan udara/cahaya, kondisi warna akar selalu berwarna sepertu tanah
dan bahkan lebih pucat, ini dikarenakan akar tidak mengalami proses fotosintesis, dan
memilik bentuk ujung sering meruncing untuk menembus tanah. Akar memiliki 2 jenis yaitu
akar serabut dan tunggang. Akar serabut, dimana biasanya terdapat pada tumbuhan monokotil
(akar primer hamper sama dengan akar lateral) dengan pengecualian pada dikotil bila
berkembang biak dengan stek, cangkok. Akar tunggang (akar primer terlihat jelas) pada
tanaman dikotil. Pada akar serabut memiliki bentuk akar yang Menyusun perakaran serabut
yaitu bentuk benang, dimana sistem perakaran yang menyusun kecil-kecil dan halus seperti
benang, kemudian bentuk tambang. Bentuk tambang memiliki sistem perakaran yang
menyusun kaku, keras dan cukup besar seperti tambang.
Bentuk lengan yang memiliki sistem perakaran yang menyusun akar-akar serabut
yang besar-besar dan menyerupai lengan dan tidak banyak memperlihatkan percabangan.
Sedangkan akar tunggang dibagi lagi menjadi 2 yaitu tunggang sedikit bercabang dengan
tunggang bercabang. Akar tunggang yang sedikit bercabang yaitu yang pertama ialah
berbentuk tombak, dimana pangkal besar meruncing ke ujung, penimbun cadangan makanan.
Selanjutnya berbentuk gasing, dimana pangkal akar besar membulat, dan cabang akar berupa
serabut yang hanya terdapat pada ujund kar yang sempit dan meruncing. Kemudian ada
bentuk benang, bentuk benang memiliki akar tunggang kecil yang menyerupal serabut akar
dan percabangan sedikit. Akar tunggang bercabang juga memiliki berbagai bentuk seperti
akar gantung. Akar ini keluar dari bagian bagian tanaman yang terdapat di atas tanah,
bergantung di udara, selama masih menggantung akar ini hanya dapat menyerap air dan zat
gas dari udara. Selanjutnya ialah akar nafas atau pneumatophora, akar yang keluar secara
tegak lurus dan akar yang terbenam dalam tanah. Umumnya berfungsi untuk pernapasan dan
biasanya tanaman yang memiliki akar napas ialah tanaman yang tumbuh di air. Selanjutnya
ialah akar lutut atau knee root, akar yang tumbuh ke udara lalu membengkok dan masuk lagi
ke dalam tanah serta berfungsi untuk pernafasan. Selanjutnya ialah akar Tunjang atau Prop
Root, akar yang keluar dari batang di atas tanah dan masuk ke tanah untuk menunjang
batang.
DAFTAR PUSTAKA
Kehutanan, P. S., Pertanian, F., Sumatera, U., Jl, U., Dharma, T., & No, U.
(2016).Morfologi Perakaran Tumbuhan Monokotil Dan Tumbuhan Dikotil.
Peronema Forestry Science Journal, 5(3), 25–35.
https://www.youtube.com/watch?v=7t4xFRlqbBo&ab_channel=BioMaster
https://www.youtube.com/watch?v=yIag_TPs6lw&ab_channel=Extraclass
https://www.youtube.com/watch?v=uzG1j6mYYm4&ab_channel=Biolove