Anda di halaman 1dari 10

Lampiran 1.

DESKRIPSI VARIETAS HERCULES

Nama : Hibrida Hercules


Tipe pertumbuhan : Merambat
Hasil rata -rata : 3,5 – 5 kg/pohon
Warna batang : Hijau
Warna daun : Hijau
Warna bunga : Kuning
Umur berbunga : 21 hari setelah tanam
Masa panen : 35 hari
Warna Kulit Buah : Hijau
Warna Daging Buah : Putih
Diameter buah : 4 cm
Panjang bua h : 15 - 20 cm
Berat buah : 350 – 400 g/buah
Rasa Buah : Manis renyah
Ketahanan penyakit : Tahan terhadap penyakit Downy mildew (penyakit pada
tanaman disebabkan oleh cendawan de ngan gejala umum
bercak - bercak pada bagian tanaman yang terserang dan
biasanya mengakibatkan kematian).
Keterangan : Umur genjah, sangat produktif dan cocok di segala musim

Hercules adalah mentimun hibrida yang merupakan hasil persilangan yang


kini dikembangkan oleh PT. BISI (Benih Inti Subur Intani), Kediri Jawa Timur.
Varietas Hercules diproduksi oleh Chia Tai Seed, Thailand. Tanaman ini
pertumbuhanya kuat dan bercabang banyak, tahan terhadap penyakit embun bulu
(Downy Mildew). Buah beragam, tidak berongga, cukup tebal, dan rasanya tidak
pahit. Buah berbentuk panjang silindris dan kulitnya berwarna hijau tua.
Buah memiliki ukuran panjang 18 cm dan diameter 4 cm, berat buah 350 –
400gr. Setiap tanaman dapat menghasilkan 5 – 5,5 kg dengan jumlah buah 10 – 16.
Umur panen tanaman 35 hari setelah tanam. Bila dilihat dari segi hasilnya dapat
mencapai 5 kg per tanaman, dengan jumlah buah antara 10 – 16 buah pertanaman.
Panen pertama biasanya dimulai pada umur 35 hari setelah tanam (hst), sedangkan
masa panen mampu bertahan hingga 60 hari setelah tanam. bila tanaman dalam
kondisi yang baik dapat dipanen hingga 17 kali. Ada pun kelebihan lainya adalah
penggunaan benih / kebutuhan benih yang cukup hemat yakni antara 750 hingga 800
gr/ha dengan jarak tanam 40 cm x 50 cm.
Keunggulan komperatif dibandingkan timun sejenis diantaranya : daya tahan
terhadap serangan penyakit Downy Mildew relatif kuat, penampilan tanaman maupun
vigornya kuat dan bercabang banyak, bahkan ada kecendrungan pertumbuhanya
kesamping. Pertubuhan menyamping ini tentu sangat positif karena berarti banyak
cabang – cabang yang lebih produktif. Di samping, itu buah seragam tidak berongga
dengan warna yang hijau tua dan tidak berasa pahit sedikit pun. Potensi tumbuhnya
pun cukup luas, yakni dari dataran renda hingga pada dataran yang cukup tinggi.

Akar
Tanaman mentimun berakar tunggang dan berakar serabut. Akar tunggangnya
tumbuh lurus ke dalam sampai kedalaman sekitar 20 cm, sedangkan akar serabutnya
tumbuh menyebar secara horizontal dan dangkal.
Batang
Tanaman mentimun memiliki batang yang berwarna hijau, berbulu dengan panjang
yang bisa mencapai 1,5 m dan umumnya batang mentimun mengandung air dan
lunak. Mentimun mempunyai sulur dahan berbentuk spiral yang keluar di sisi tangkai
daun. Sulur mentimun adalah batang yang termodifikasi dan ujungnya peka sentuhan.
Bila menyentuh galah sulur akan mulai melingkarinya. Dalam 14 jam sulur itu telah
melekat kuat pada galah/ajir.
Daun
Daun mentimun berbentuk bulat dengan ujung daun runcing berganda, berwarna
hijau muda sampai hijau tua. selain itu daun bergerigi, berbulu sangat halus, memiliki
tulang daun menyirip dan bercabang-cabang, kedudukan daun pada batang tanaman
berselang seling antara satu daun dengan daun diatasnya.
Bunga
Bunga mentimun berwarna kuning dan berbentuk terompet, tanaman ini berumah satu
artinya, bunga jantan dan bunga betina terpisah, tetapi masih dalam satu pohon.
Bunga betina mempunyai bakal buah berbentuk lonjong yang membengkok,
sedangkan pada bunga jantan tidak mempunyai bakal buah yang membengkok. Letak
bakal buah tersebut di bawah mahkota bunga.
Buah
Buah mentimun menggantung dari ketiak antara daun dan batang. Bentuk ukuranya
bermacam - macam antara 8 - 25 cm dan diameter 2,3 - 7 cm, tergantung varietasnya.
Kulit buah mentimun ada yang berbintik - bintik, ada pula yang halus. Warna kulit
buah antara hijau keputih - putihan, hijau muda dan hijau gelap sesuai dengan
varietas. Biji mentimun berbentuk pipih, kulitnya berwarna putih atau putih kekuning
- kuningan sampai coklat. Biji ini dapat digunakan sebagai alat perbanyakan tanaman.
Lampiran 2.

PROSES PEMBUATAN PUPUK ORGANIC CAIR

A. Bahan yang Digunakan


1. Bahan Baku
a. Limbah Rumah Tangga (Nasi Basi, Sisa Sayuran, Buah-buah Busuk)
b. EM4
c. Air
2. Peralatan yang Digunakan
1. Tanki Fermentasi yang dibuat dari terpal
- Botol 1,5 l
- Botol 600 ml
- Lem
- Selang
2. Pisau
3. Timbangan elektrik
4. pH Meter

Variabel yang dipilih


Variabel tetap :
Variabel tetap yang digunakan adalah :
1. Sampel Pertama : Nasi Basi + Pepaya basi + Nanas basi
2. Sampel kedua : Nasi busuk + sayur kangkung basi
Variabel berubah yang digunakan adalah:
Penambahan rumen
1. Penambahan EM4 50 gr
2. Penambahan EM 100 gr
3. Penambahan EM 150 gr

3. Prosedur
1 Tahap Persiapan
a. Pemilihan limbah rumah tangga yang akan di pakai (Nasi basi, sisa
sayuran, buah buahan)
b. Merajang limbah rumah tangga yang akan dipakai, lalu memasukkan ke
dalam Tangki Fermentasi.
2 Memasukkan EM4 sesuai variabel
3 Tambahkan air. Volume total larutan disarankan sekitar 80% dari volume
drum penampung yang dipergunakan
4 Aduk secara merata agar bahan dan larutan tercampur secara merata
5 Menutup rapat-rapat tangki fermentasi
6 Menyimpan larutan dalam drum penampung sesuai variable yaitu dua
minggu dan empat minggu.
7 Memisahkan cairan dari padatan dalam tanki fermentasi
Lampiran 3.
LANGKAH PENGAMATAN

Pelaksanaan Penelitian
1. Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah dan pupuk kandang sapi
dengan perbandingan yaitu 2 : 1 (volume/volume). Tanah dan pupuk kandang
yang telah dicampur rata kemudian dimasukkan ke dalam polibag berukuran 5
kg hingga ¾ bagian.
2. Penanaman dilakukan dengan menanam dua butir benih timun pada setiap
polibag, kemudian dipilihsatu tanaman yang tumbuhnya lebih baik.
3. Pupuk yang diberikan adalah pupuk NPK 15 : 15 : 15 dan pupuk organik cair
yang diberikan sebagai perlakuan. Pupuk NPK 15 : 15 : 15 diberikan pada 1
minggu setelah tanam (mst) sesuai dengan perlakuan, yaitu dengan dosis
10g/tanaman, 20g/tanaman, dan 30g/tanaman
4. Pupuk organik cair diberikan dengan cara disiramkan ke polibag dengan dosis
2,5%/400 ml air, 5%/400ml air dan 7,5%/400ml air.
5. Pengendalian hama penyakit tanaman dengan cara penyemprotan pestisida dan
memasang perangkap lalat buah.
6. Pemasangan ajir dilakukan sedini mungkin agar tidak merusak akar tanaman.

Pengamatan
1. Tinggi Tanaman

Tinggi tanaman diukur mulai dari leher akar hingga ujung daun tertinggi dengan

menggunakan meteran. Pada tanaman sampel dipasang patok standard sebagai

pedoman pengukuran. Pengukuran pertama dilakukan 1 Minggu Setelah Tanam

(MST dengan interval satu minggu sekali sampai populasi tanaman telah berbuah

dan panen (7 MST).


2. Jumlah daun

Jumlah daun, dihitung daun yang telah terbuka sempurna. Penghitungan pertama

dilakukan 2 MST dengan interval satu minggu sekali sampai populasi tanaman

telah berbuah dan panen (7 MST).

3. Luas Daun

Luas daun dihitung dengan menggunakan rumus

A=pxlxk

Dimana A : Luas daun (cm2) L : Lebar daun (cm)

P : Panjang daun (cm) K : Konstanta (0,75)

Pengukuran dilakukan pada daun tanaman yang telah mengalami masa

pembungaan (7 MST). Daun yang diukur luasnya adalah 3 daun paling tengah

(daun ke-7, ke-8 dan ke-9) lalu dihitung rata-ratanya.

4. Umur Berbunga

Umur berbunga ditentukan setelah 75% atau lebih dari populasi tanaman telah

berbunga. Berbunganya tanaman ditandai dengan tanaman berubah dari fase

vegetatif ke fase generatif disusul dengan mekarnya bunga jantan sebanyak besar

sama dengan 75%.

5. Diameter Batang

Diameter batang (cm), diukur pada bagian tengah batang utama. Penghitungan pertama

dilakukan 2 MST dengan interval satu minggu sekali sampai populasi tanaman

telah berbuah dan panen (7 MST).


6. Jumlah Buah

Jumlah buah dari setiap masing-masing plot perlakuan dijumlahkan. Lalu

dihitung rata-rata jumlah buah masing-masing plot.

7. Panjang Buah

Panjang buah (cm), panjang buah diukur dari pangkal hingga ujung buah.

Dihitung dari rata-rata dari 10 buah diukur setiap kali panen.

8. Berat Buah

Berat per buah (g), berat per buah ditimbang. Lalu dihitung rata-rata berat buah

dari 10 buah diukur setiap kali panen.

9. Diameter Buah

Diameter buah (cm), diukur pada bagian tengah buah setiap buah. Dihitung dari rata-

rata dari 10 buah diukur setiap kali panen.


ALUR BAGAN PENELITIAN

Pengaruh POC dan NPK Terhadap


Pertumbuhan Tanaman Mentimun
(Cucumis sativus L)

Pupuk Organik Cair (POC) Pupuk NPK

Pertumbuhan Tanaman Mentimun


(Cucumis sativus L)

Tinggi Tananaman Jumlah Daun Luas Daun

Diameter Batang Panjang Buah Berat Buah

Ada Pengaruh
PLOT RANCANGAN PENELITIAN

Pupuk Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 Ulangan 4


P0 P1U1 P1U2 P1U3 P1U4
P1 P2U1 P2U2 P2U3 P2U4
P2 P3U1 P3U2 P3U3 P3U4
P3 P4U1 P4U2 P4U3 P4U4
N0 N1U1 N1U2 N1U3 N1U4
N1 N2U1 N2U2 N2U3 N2U4
N2 N3U1 N3U2 N3U3 N3U4
N3 N4U1 N4U2 N4U3 N4U4

Anda mungkin juga menyukai