Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

PERBANYAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF


(CANGKOK, STEK, DAN SAMBUNG)

Golongan A
Kelompok 2
Disusun Oleh :
Moh. Ferdyansyah A41180081
Adelia Resti Dewinta Sari A41180531
M. Yusril Wicaksono A41180101
Yunita Nur Maulida A41180336
Rizki Raharjo A41180152
Galuh Nurwidariyanti A41180191

PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Tumbuhan adalah sesuatu yang sifatnya hidup dan bertambah besar atau
berkembang yang mempunyai batang, akar, daun, dan organ lainnya serta
memiliki klorofil dan inti sel. Tanaman adalah tumbuhan yang ditanam dan
dipelihara atau di budidaya untuk dimanfaatkan. Dalam melestarikan suatu
tanaman agar tanaman tersebut tidak mengalami kepunahan maka harus
dilakukan perbanyakan. Perbanyakan tanaman dibagi menjadi dua yaitu
perbanyakan secara generatif dan perbanyakan secara vegetatif.
Perbanyakan tanaman merupakan serangkaian kegiatan yang diperlukan
untuk penyediakan materi tanaman baik untuk kegiatan penelitian maupun
program budidaya secara luas. Perbanyakan tanaman secara generatif
merupakan perbanyakan tanaman menggu nakan biji. Sedangkan
perkembangan tanaman secara vegetatif merupakan perbanyakan tanaman
yang menggunakan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti akar, batang atau
daun. Perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan perkembangbiakan
tanaman yang trjadi tidak melalui proses perkawinan sehingga tanaman yang
dihasilkan sama dengan induknya.
Maka dari itu, disusunlah laporan hasil praktikum dengan perbanyakan
secara vegetatif dengan cara cangkok, sambung, dan stek dan dapat
mempraktikkan teknik-teknik perbanyakan secara vegetatif tersebut.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum perbanyakan tanaman secara
vegetatif adalah agar praktikan memahami dan mengetahui cara melakukan
perbanyakan tanaman secara vegetatif dan bagaimana agar berghasil
melakukannya.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perbanyakan vegetatif secara alami


Perbanyaka vegetatif alami yaitu perbanyakan vegetatif dimana
mengambil bahan tanam dari organ tubuh tanaman induk yang merupakan
hasil pertumbuhan tanaman (bagian generatif) dan sifat keturunannya pasti
sama dengan induknya, macam-macam perbanyakan secara vegetatif alami
yaitu,
1. Rhizome
2. Umbi, perbanyakan umbi dibagi menjadi 3 yaitu umbi batang, umbi
lapis, dan umbi akar.
3. Tunas
4. Stolon atau geragih
(Ashari, 1995).
2.2 Perbanyakan tanaman secara buatan
Perbanyakan tanaman tanpa melalui perkawinan atau tidak menggunakan
biji dari tanaman induk yang terjadi secara buatan dengan bantuan campur
tangan manusia. Tanaman yang biasa diperbanyak dengan cara vegetatif
buatan adalah tanaman yang tidak memiliki kambium atau bijinya berkeping
satu (monokotil) umumnya tidak dapat diperbanyak dengan cara vegetatif
buatan (Rochiman, 2002). Macam-macam perbanyakan vegetatif buatan:
1. Cangkok
Cangkok adalah perbanyakan tanaman dengan cara menguliti
suatu bagian batang tanaman yang ada, kemudian dibungkus dengan
tanah agar akarnya tumbuh dan kemudian ditanam pada media yang
lain.
Teknik cangkok banyak dilakukan untuk memperbanyak tanaman
hias atau tanaman buah yang sulit diperbanyak dengan cara lain,
seperti stek, biji, atau sambung. Tanaman yang biasa dicangkok
umumnya memiliki kambium atau zat hijau daun, seperti mangga,
sukun, jeruk nipis, alpukat, dan lain-lain. Keuntungan dari
mencangkok yaitu tumbuhan hasil cangkokan lebih cepat berbuah
dibandingkan tumbuhan yang ditanaman dari biji dan memiliki sifat
yang sama dengan induknya. Kerugian mencangkok yaitu tumbuhan
hasil cangkokan mudah roboh, karena sistem perakarannya adalah
serabut dan umurnya lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang
ditanam dari biji (Handoyo, 2014).
.
2. Stek
Penyetekan merupakan suatu perlakuan pemisahan,
pemotongan beberapa bagian dari tanam seperti akar, batang, daun,
dan tunas dengan tujuan bagian-bagian tanaman tersebut
menghasilkan tanaman baru. Perbanyakan dengan stek umumnya
dilakukan pada tanaman dikotil, pada monokoil masih jarang
(Handoyo, 2014).

3. Menyambung
Menyambung adalah penggabungan batang bawah dan
batang atas dua tanaman yang sejenis. Misalnya ada dua tanaman
mangga. Tanaman mangga pertama berakar kuat tetapi masam,
sedangkan tanaman mangga kedua berakar lemah tetapi buahnya
sangat manis. Untuk memperoleh tanaman mangga berakar kuat dan
berbuah manis, maka batang bawah dari tanaman mangga pertama
berakar kuat disambungkan dengan batang atas tanaman mangga
yang berbuah manis (Handoyo, 2014).
.
BAB 3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum perbanyakan tanaman secara vegettif dilaksanakan pada hari
jumat, 29 maret 2019 untuk cangkok , dan hari jumat tanggal 5 April 2019
untuk stek dan sambung, pukul 09.00-11.00 WIB, di Laboratorium Teknin
Produksi Benih dan sekitar Green house Politeknik Negeri Jember.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
a. Alat cangkok
 Pisau okulasi
 Nampan besar
b. Alat stek
 Bak perkecambahan
 Pisau
 Gunting besi
 Polybag
 Wadah mini (cepuk)
c. Alat sambung
 Pisau okulasi
 Gunting besi
 Plastik
 polybag
3.2.2 Bahan
a. Bahan cangkok
 Cabang yang tidak terlalu muda atau tua, kuat, sehat, dan
subur.
 Tanah
 Humus
 Kompos
 Pembungkus berupa plastik, sabut kelapa, botol aqua.
 Tali rafia
 Hormon root up
b. Bahan stek
1. Stek ketela
 Pohon ketela
 Tanah
2. Stek jambu
 Cabang pohon jambu
 Hormon root up
 Hormon IAA 1 ppm, dan 10 ppm
 Air
 Floral foam
c. Bahan sambung
 Pohon induk yag dipakai sebagai batang bawah.
 Mata tunas yang berasal dari pohon induk yang sudah
dipilih dan diseleksi.
 Plastik es mambo
 Plastik 2 kg

3.3 Prosedur Kerja


3.3.1 Prosedur Cangkok
a. Memilih batang atau cabang yang cukup dewasa tidak
terlalu tua dan tidak terlalu muda, berumur kurang lebih
satu tahun subur dan kuat pertumbuhannya.
b. Dalam pencangkokan terdapat dua perlakuan yaitu
ditambah root up dan tidak ditambah root up. Dalam
praktikum memilih dua pohon yang berbeda misalnya
pohon mangga dan jambu, setiap pohon terdapat dua
perlakuan yaitu ditambah root up dan tanpa root up.
c. Cabang yang telah dipilih disayat atau dikupas kulit
sekeliling batang selebar 2-3 cm.
d. Menyayat cabang hingga lapisan kambium hilang dan
terlihat bagian kayu.
e. Setelah selesai menyayat tambahkan root up untuk dua
cabang dan tanpa root up untuk dua cabang sesuai
perlakuan.
f. Menutupi cabang yang sudah disayat dengan media yang
sudah dibuat dan dibalut dengan bahan yang sudah
ditentukan (sabut kelapa, plastik, botol aqua, dan media
yang sudah dibungkus plastik).
g. Menjaga kelembaban cangkok dengan cara disiram
dengan teratur.
h. Mengamati apakah pencangkokan berhasil apa tidak.
3.3.2 Prosedur Stek
1. Stek jambu
a. Menyiapkan cabang jambu yang sudah dipotong
sesuai ketentuan (pada bagian bawah dipotong
miring).
b. Menyiapkan media floral foam sebanyak 20 buah
perkelompok dengan ukuran yang sudah ditentukan.
c. Mengolesi bagian bawah cabang jambu yang sudah
dipotong dengan root up.
d. Menancapkan cabang jambu pada floral foam yang
sudah disiapkan.
e. Menaruh stek yang sudah selesai kedalam nampan
besar.
f. Menuangkan air kedalam nampan secukupnya, dan
menambahkan hormon IAA 1ppmdan 10 ppm (ada
dua perlakuan kelompok satu dan dua 1 ppm,
kelompok tiga dan empat 10 ppm).
g. Membungkus atau menutupi nampan besar
menggunakan plastik untuk mengurangi penguapan
tanaman.
h. Merawat dan mengamati stek jambu tersebut.
2. Stek Ketela pohon
a. Menyiapkan media tanam menggunakan polybag
yang diisi tanah sebanyak 10 buah.
b. Menyiapkan pohon ketela 10 buah dengan panjang
kurang lebih 25 cm dan babian bawah dipotong
miring.
c. Menancapkan pohon ketela kedalam media yang
sudah disiapkan (jangan sampai terbalik).
d. Menata ditempat penampungan lau rawat dan amati.
3.3.3 Prosedur Sambung
a. Menyiapkan bahan tanaman sebagai bagian untuk batang
baeah dan batang atas.
b. Menyiapkan batang atas yang diameternya sama besar
dengan batang bawah.
c. Membelah bagian tengah batang bawah dan menyayat
seperti bentuk huruf V (hanya satu kali sayat).
d. Menyambungkan batang bawah dengan batang atas dan
kambium harus terhubung.
e. Setelah selesai diikat dengan plasti es mambo.
f. Menutupi bagian atas dengan palstik 2 kg akar
mengurangi penguapan.
g. Rawat dan amati apakah perbanyakan vegetatif cara
sambung berhasil atau tidak.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Cangkok
Kelompok Komoditi Media+Perlakuan Hasil Keterangan
1 Mangga Sabut kelapa Akar belum
terlihat

Jambu Air Sabut kelapa (+) Tumbuh akar


rootup

Mangga Plastik Akar belum


terlihat

Jambu Air Plastik (+) rootup Tumbuh akar

2 Mangga Sabut kelapa Akar belum


terlihat

Mangga Sabut kelapa (+) Akar belum


rootup terlihat

Jambu Plastik Tumbuh akar

Jambu Plastik (+) rootup Akar belum


terlihat

3 Srikaya Media sudah jadi Akar belum


terlihat
Jambu Air Media sudah jadi Tumbuh akar
(+) rootup

Jambu Air Media Botol Tumbuh akar


Plastik

Kelengken Media Botol Akar belum


g Plastik (+) rootup terlihat

4 Jambu Air Media sudah jadi Tumbuh akar

Jambu Air Media sudah jadi Tumbuh akar


(+) rootup

Jambu Media Botol Akar belum


Jamaika Plastik terlihat
Jambu Media Botol Akar belum
Jamaika Plastik (+) rootup terlihat

4.1.2 Stek
Kelom Komoditi Media+ Hasil Keterang
pok Perlakua an
n
1 Ketela Polybag Tanam
pohon 10, Hidup
10

2 Ketela Polybag Tanam


pohon 10, Hidup
7

3 Ketela Polybag Tanam


pohon 10, Hidup
5

4 Ketela Polybag Tanam


pohon 10, Hidup
9
1&2 Jambu Floral Mati
Air foam
oasis +
Hormon
IAA 1
ppm
3&4 Jambu Floral Mati
Air foam
oasis +
Hormon
IAA 10
ppm

4.1.3 Sambung
No Komoditi Hasil Keterangan
.
1. Batang bawah : robusta Tanam 7, Hidup 0
Batang atas : arabika

4.2 Pembahasan

DAFTAR PUSTAKA
Ashari, S. 1995. Holtikultura Aspek Budidaya. Jakarta: Universitas
Indonesiapress.
(https://www.academia.edu./12620878/laporan_TPB_perkembangbiakan_ve
getatif :Diakses pada tanggal 22 Mei 2019).
Handoyo, Lusa Diana. 2014. Perkembangbiakan Tumbuhan.
(https://www.academia.edu./12620878/laporan_TPB_perkembangbiakan_ve
getatif :Diakses pada tanggal 22 Mei 2019).
Rochiman, K. dan S. S. Harjadi. 2002. Perkembangbiakan vegetatif. Departemen
Agronomi Fakultas pertanian IPB.
(https://www.academia.edu./12620878/laporan_TPB_perkembangbiakan_ve
getatif :Diakses pada tanggal 22 Mei 2019).

Anda mungkin juga menyukai