Oleh :
Ayunda Daratista Efenda Hutahaean
19024010151
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin 2 November pada pukul 07.30 –
10.00 WIB di perumahan gedangan indah asri blok c/2, kecamatan gedangan ,
kabupaten Sidoarjo
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
1. pisau
2. polybag
3. mangkok
4. cobek
5. kamera hp
3.2.2 Bahan
1 Tanah
2 Pupuk kandang
3 Tanaman (daun afrika)
4 Bawang merah
5 Lidah buaya
6 Air
3.3 Langkah Kerja
1. Menyiapkan bahan tanaman berupa stek batang
2. Menyiapkan polybag yang akan digunakan.
3. Membuat perlakuan pada bahan stek menjadi beberapa bagian:
a) Merendam selama setengah hari dengan hormon (bawang merah )pada
bagian bawah batang stek.
b) Menanam bahan stek dalam media tanaman menggunakan lidah buaya
dengan ukuran 4 x 4 cm
c) Kontrol (tanpa memberi hormon).
4. Menyiapkan media tanah,mencampur tanah dengan pupuk kandang.
5. Menanam stek pada masing-masing polybag yang telah disediakan.
6. Mengamati jumlah akar yang terbentuk dan mengukur panjang akarnya yaitu
dengan cara membongkar tanaman, dilaksanakan setelah tanaman berumur
kurang lebih 2 minggu
7. Melakukan dokumentasi pada setiap stek dan melakukan pengamatan.
8. Membandingkan dan mempelajari dari perlakuan yang diberikan pada stek
dengan hormon tanaman.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kontrol
gambar 6.1 Hasil
Stek Perlakuan
Kontrol
Keterangan: Mati
Daun Afrika
1 2 November 2020 (Vernonia Bawang
amygdalina) merah
Gambar 6.2
Hasil stek perlakuan
bawang merah
Keterangan:Berhasil
Lidah buaya
Gambar 6.3
Hasil stek perlakuan
lidah buaya
Keterangan:Berhasil
4.2 Pembahasan
Klasifikasi tumbuhan daun afrika sebagai berikut) :
Divisi : Angiosperms
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Vernonia
Spesies : Vernonia amygdalina Del.
Penyetekan adalah suatu perlakuan atau pemotongan beberapa bagian dari
tanaman seperti akar, batang, daun, dan tunas dengan maksud agar organ-organ
tersebut membentuk akar yang selanjutnya menjadi tanaman baru yang sempurna
dalam waktu yang relatif cepat dan sifat-sifatnya serupa dengan induknya.
Pembiakan dengan cara stek ini pada umumnya dipergunakan mengekalkan klon
tanaman unggul dan juga untuk memudahkan serta mempercepat perbanyakan
tanaman.
Stek dapat dibedakan berdasarkan pada bagian dari tanaman yang dijadikan
bahan stek ,yaitu stek akar, stek batang, stek pucuk, stek daun, dan stek umbi.
Praktikum kali ini menggunakan cara stek batang. Tujuan stek batang sendiri
adalah untuk mengoptimalkan pembentukan sistem perakaranbaru. Terbentuknya
akar adventif adalah akar yang berkembang bukan dari hipokotil. Akar adventif
dapat muncul pada bagian tanaman selain batang seperti dari tangkai dan
potongan daun.
Pada praktikum kali ini bagian yang digunakan dari tanaman daun afrika
adalah bagian batang atau bisa disebut stek batang, perlakuaan stek dilakukan
dengan tiga perlakuan, pertama perlakuan kontrol, kedua perlakuan dengan
hormone perangsang pertumbuhan akar menggunakan air tumbukan bawang
merah, ketiga perlakuan dengan hormon perangsang menggunakan lidah buaya
bagian gel. Tabel hasil pengamatan menunjukkan bahwa tidak semua perlakuan
yang diberikan pada stek batang berhasil, pada perlakuan kontrol stek batang
mengalami kegagalan dengan ditunjukkan tidak adanya akar yang tumbuh, dan
tidak adanya daun yang tumbuh, penyebab kegagalan stek perlakuan kontrol
setelah diamati adalah kurangnya ketersediaan air bagi batang yang telah distek,
sehingga tanah kering.
Faktor lain yang menyebabkan kegagalan stek adalah seringnya turun hujan.
Banyaknya hujan menyebabkan kelembaban udara yang cukup tinggi, sedangkan
menurut Nurul, dkk (2012), kelembaban yang terlalu tinggi justru akan memacu
perkembangan mikroba pengganggu yang dapat menyebabkan kegagalan stek.
Selain karena hujan faktor lain adalah dari bahan stek itu sendiri Hasil ini sesuai
dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Fauza et.al., (2010), bahwa stek
sebaiknya diambil dari cabang yang tidak terlalu muda ataupun tidak terlalu tua.
Jika setek berasal dari bahan yang terlalu muda, mengakibatkan jaringannya akan
mudah layu, dan akhirnya kering,sedangkan jika diambil dari jaringan tua, maka
jaringan tersebut akan lama membentuk tunas, karena yang cepat bertunas adalah
jaringan yang merismatik.
Stek batang perlakuan zat perangsang menggunakan bawang merah berhasil,
ditunjukkan dengan munculnya akar pada stek batang dan daun yang mulai
tumbuh, Pada bawang merah mengandung hormon auksin yang dapat memacu
pertumbuhan akar pada stek tanaman. Selain itu, pada bawang merah yang telah
dihancurkan akan terbentuk senyawa allithiamin. Senyawa tersebut dapat
berfungsi memperlancar metabolisme pada jaringan tumbuhan dan dapat bersifat
fungisida dan bakterisida. Oleh karena itu, pemberian ekstrak bawang merah
pada awal stek batang tanaman daun afrika diharapkan dapat memacu
pertumbuhan akar pada stek batang tanaman duan afrika menjadi lebih cepat.
Stek batang perlakuan zat perangsang menggunakan lidah buaya berhasil
ditunjukkan dengan munculnya akar pada stek batang serta tumbuhnya daun.
Stek batang, gel lidah buaya mengandung zat pengatur tumbuh terutama auksin,
asam amino, vitamin dan mineral yang mampu mendorong pertumbuhan stek.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa ;
1. Perbanyakan stek dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang
banyak dan dapat menghasilkan tanamanyang sifatnya sama dengan induknya
2. Faktor penyebab kegagalan stek antara lai kekurangan air,menyebabkan tanah
kering,hujan terus-menerus,dan faktor dari bahan stek itu sendiri.
3. Zat perangsang bawang merah mengandung hormon auksin yang dapat
memacu pertumbuhan akar pada stek tanaman.
4. Zat perangasang menggunakan gel lidah buaya mengandung zat pengatur
tumbuh terutama auksin, asam amino, vitamin dan mineral yang mampu
mendorong pertumbuhan stek.
DAFTAR PUSTAKA
Fauza, H., Eermi Syofyanti, dan Istino Ferita. 2010. Pengaruh jaringan yang
digunakan sebagai Bahan setek terhadap pertumbuhan beberapa tipe tanaman
gambir. Universitas Andalas
Harjadi, Sri Setyati dan Winarso D, Ketty Suketi. 2010. Aspek – Aspek Penting
Budidaya Tanaman Buah– Buahan.
Ijeh, I, L. dan Ijike, C. E. C. C. 2010. Current Perspective on The Medicinal
Potentials of Vernonia amygdalina Del. Journal of medicinal Plant Research
Coskun, O., Kanter M., Kormat A. dan Oter S. Nindya Zulfa
Naipospos, N. 2015. Teknik Grafting untuk Perbanyakan Tanaman . PenyuluhanPKK
desa Karang Kedawung, Sokaraja, Banyumas
Nurul Istiqomah, Noraida Hayati, Fenny Erawati. 2012. Aplikasi Berbagai Bahan
Asal Hormon Alami terhadap Penyetekan Kenanga. Program Studi
Agroteknologi, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai
Rahman, E., Maria, L. dan Yomi T. 2012. Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif.
Makalah Dasar-Dasar Agronomi. Program Studi Agribisnis. Universitas Jambi.
Jambi.