Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

USAHA TANAMAN HIAS KREATIF KOKEDAMA

“KOKE POT”

Disusun Oleh:

Bunga Myrtha Prajna 19025010163 2019


M. Bagus Bima Soekamto 19025010165 2019
Aditya Agatha 19025010167 2019
Hibatul Azizi 19025010168 2019
Conchita Tinara Efenda Hutahaean 19025010177 2019

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

JURUSAN AGROTEKNOLOGI-FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2021
Disetujui Oleh:

Surabaya, 19 Mei 2021


Mengetahui
Dosen pengampu Asisten Praktikum

Ir. Yonny Koentjoro, MM Olivia Damayanti Putri


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga
penulis bisa menyelesaikan laporan praktikum mata kuliah Kewirausahaan yang
berjudul Usaha Tanaman Hias Kreatif Kokedama. Laporan praktikum ini merupakan
tugas dari mata kuliah Kewirausahaan di Program studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulisan laporan usaha ini dapat kami selesaikan dengan baik. Penyelesaian
penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan partisipasi semua
pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ir. Yonny Koentjoro, MM selaku dosen pengajar praktikum Kewirausahaan
golongan D3.
2. Olivia Damayanti Putri selaku asisten praktikum Kewirausahaan golongan
D3.
3. Semua mahasiswa khususnya golongan D3, dan teman-teman lainnya yang
tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa laporan usaha praktikum ini masih dari sempurna,
untuk itu kami mengharapkan kritik, saran dan masukan yang bersifat membangun.
Kami juga berharap bahwa laporan resmi ini bermanfaat bagi pembaca.

Surabaya, 18 Mei 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Visi dan Misi Usaha.............................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
1.4 Kerangka Model Usaha BMC..............................................................................2
BAB II. ASPEK PRODUKSI.....................................................................................5
2.1 Lokasi Usaha........................................................................................................5
2.2 Sumber Produk atau Bahan..................................................................................5
2.3 Produk yang Dihasilkan.......................................................................................6
2.4 Merk Produk........................................................................................................7
2.5 Model dan Design Produk...................................................................................7
BAB III. ASPEK KEUNGAN.....................................................................................8
3.1 Penetapan Harga..................................................................................................8
3.2 Harga Produk.......................................................................................................8
3.3 Biaya Proses Produksi.................................................................................9
BAB IV. ASPEK PEMASARAN..............................................................................11
4.1 Lingkungan Usaha.............................................................................................11
4.2 Kondisi Pasar.....................................................................................................11
4.3 Rencana Pemasaran...........................................................................................12
BAB V. PENUTUP....................................................................................................14

ii
5.1 Kesimpulan........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15
LAMPIRAN...............................................................................................................16

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Biaya proses produksi......................................................................................9

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur kegiatan produksi produk Koke.Pot....................................................3


Gambar 2. Model dan design produk............................................................................7
Gambar 3. Logo Produk KOKE.POT..........................................................................16
Gambar 4. Sketsa Kemasan Box untuk tanaman kokedama dan pot..........................16
Gambar 5. Kemasan Box tampak depan Produk KOKE.POT....................................16
Gambar 6. Kemasan Plastik Produk KOKE.POT.......................................................16

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Gambaran dan Merk Produk yang Dikembangkan.................................16

vi
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman hias adalah semua jenis tanaman yang ditanam untuk estetika
keindahan baik tanaman bunga, pohon, buah-buahan maupun tanaman sayur-
sayuran. Tanaman hias merupakan salah satu jenis komoditi agribisnis yang
mempunyai masa depan yang cerah sehingga kebutuhan akan tanaman hias
semakin meningkat (Rizka. 2014). Saat ini produk tanaman hias banyak
dibutuhkan untuk memperindah lingkungan sekitar. Banyak masyarakat yang
mengusahakan tanaman hias sebagai salah satu jenis usaha yang dapat menjadi
sumber ekonomi masyarakat
Kokedama adalah teknik menanam tumbuhan dengan media tanam bola tanah
atau bola lumut. Kokedama dalam bahasa Jepang terdiri atas dua kata yaitu
“koke”yang berarti lumut dan “dama” yang berarti bola. Tradisi membudidayakan
kokedama berasal dari Jepang. Jadi tanaman diolah dengan membungkus akar
tanaman dengan menggunakan tanah dan lumut kering sehingga berbentuk bulat.
Tanah yang ditambah dengan lumut lalu dibentuk bulat kemudian diikat dengan
benang tebal. Jika kebanyakan orang menggunakan pot sebagai media tanam,
maka kokedama adalah seni menanam tanpa pot. Bola lumut lah yang berperan
sebagai tempat tumbuh tanaman.
Fungsi dari kokedama adalah sebagai media tumbuh untuk tanaman hias.
Kokedama bisa diaplikasikan pada berbagai jenis tanaman herba, tanaman
semusim atau menahun, rumput, paku, bahkan umbi. Namun, pada umumnya
kokedama diaplikasikan pada tanaman yang memiliki ukuran kecil dan biasa
diletakkan di dalam ruangan agar lebih mudah dalam perawatan dan tidak akan
tumbuh besar dengan cepat
Kokedama hadir sebagai solusi bagi orang yang ingin mempunyai tanaman
hias tapi memiliki lahan yang terbatas. Selain itu kokedama juga memiliki cara
perawatan yang mudah sehingga cocok untuk masyarakat kota yang memiliki
waktu sedikit di rumah sehingga tidak ada waktu yang dimiliki untuk melakukan

1
kegiatan bercocok tanam di rumah. Kokedama juga bisa digantung seperti
tanaman terrarium dan tanaman gantung lainnya dalam pot. Kokedama juga dapat
digunakan sebagai dekorasi ruangan.

1.2 Visi dan Misi Usaha


1.1.1 Visi
1. Memperkenalkan kokedama sebagai salah satu solusi berkebun
tanaman hias dengan lahan yang terbatas.
2. Menjadi pengusaha agribisnis yang berkomitmen terhadap kualitas
kokedama.
1.1.2 Misi
1. Memproduksi tanaman hias kokedama dengan komoditas tanaman
tertentu secara efisien, berkualitas prima dan memuaskan pelanggan.
2. Memproduksi pot tanaman dengan bentuk unik dan kreatif.

1.3 Tujuan
1. Menciptakan nilai guna dan nilai tambah untuk media tanam lumut.
2. Meningkatkan nilai jual dan nilai estetis tanaman hias tertentu.
3. Menyediakan pot tanaman dengan bentuk unik.
4. Memperkenalkan secara luas teknik menanam kokedama
5. Memberi pengetahuan bagaimana membuat media tanam menggunakan
lumut.

1.4 Kerangka Model Usaha BMC


1.1.3 Customer Segment
a. Keluarga
Perawatan yang sangat mudah dapat diletakkan di dalam rumah
maupun di gantungan depan teras rumah, bentuk yang unik
menjadikan orang akan tertarik dan menginginkan untuk membeli serta
menjadikan salah satu kegiatan mengisi waktu luang di rumah.
b. Beragam kalangan dari generasi ke generasi

2
Kalangan remaja banyak yang menginginkan hal yang baru dan dapat
membuat bentuk yang baru, kreatifitas yang dinilai.
c. Pecinta tanaman hias
Bentuk yang unik, harga terjangkau dan perawatan yang mudah akan
memberikan nilai plus bagi para pecinta tanaman hias.
d. Dekorasi
KOKE.POT yang memiliki bentuk unik dan minimalis cocok sebagai
hiasan dalam rumah, hotel dan cafe.
1.1.4 Value Proposition
Keunggulan yang dimiliki dari produk KOKE.POT, yakni:
(1) hemat tempat (bentuk kecil namun indah dipandang),
(2) mudah dalam perawatan,
(3) bentuk yang unik dan,
(4) harga terjangkau.
1.4.3 Channel (Promosi kepada customer segments
(1) Media sosial (Facebook, WA dan Instagram)
(2) Grup UMKM Surabaya
(3) Kelompok pecinta tanaman hias
1.4.4 Customer Relationship
(1) Pelatihan workshop kepada kelompok pecinta tanaman hias,
(2) Temu investor
(3) Kegiatan kolaborasi bersama pameran tanaman hias (event),
(4) Hasil penjualan
(5) Respon yang cepat menanggapi masukan
1.4.5 Revenue Streams
(1) Penjualan Kokedama
(2) Penjualan Pot Kokedama
1.4.6 Key Activities

3
Gambar 1. Alur kegiatan produksi produk Koke.Pot
1.4.7 Key Resources
a. Sumber Daya Manusia (SDM)
(1) Marketing
(2) Admin
(3) Operator produksi
(4) Inventory control (PengawasAn persediaan bahan baku)
b. Bahan Baku
(1) Tanaman hias
(2) Media tanam
(3) Peralatan pembuatan kokedama
(4) Peralatan pembuatan pot
(5) Paket data
(6) Kemasan
(7) Listrik
c. Sumber Keungan
(1) Modal milik sendiri
(2) Investor
1.4.8 Key Partnership
(1) Toko tanaman hias
(2) Toko souvenir
(3) Komunitas
(4) Reseller
1.4.9 Cost Structure
(1) Biaya tetap
(2) Biaya habis pakai

4
(3) Biaya promosi
(4) Biaya transportasi dan lain-lain

5
BAB II. ASPEK PRODUKSI
2.1 Lokasi Usaha
Salah satu faktor yang berdampak pada tingkat keberhasilan seorang
pengusaha dalam memproduksi dan mengolah bahan baku adalah lokasi usaha.
Koke.Pot ini akan diproduksi di kawasan yang tentunya mudah untuk
mendapatkan faktor-faktor produksi dan dikunjungi oleh konsumen.
2.2 Sumber Produk atau Bahan
2.2.1 Kokedama
Kokedama terkenal pertama kali ditemukan di negara Jepang, dimana
bola lumut menggunakan tali. Kokedama ini merupakan media tanam yang
unik dan mudah untuk dibudidayakan didalam rumah dan taman. Seperti
tanaman vertikal lainnya, kokedama memiliki visual yang menarik dimana
media tanam ini dapat menghemat ruangan dalam satu waktu yang sama.
Media tanam untuk kokedama memiliki bahan dan alat yang sederhana
untuk tema berkebun outdoor. Alat yang digunakan diperlukan untuk
membuat kokedama adalah semprotan air dan gunting. Bahan yang
digunakan untuk membuat kokedama diantaranya tanah liat, kompos,
cocopeat, lumur, benang tebal dan tanaman hias. Berikut merupakan cara
pembuatan kokedama: (Daigale, 2015)
1. Membuat lingkaran pada lembaran lumut dengan menggunakan
gunting.
2. Membasahi tanah, buatlah bola pada tanah liat dengan
menggunakan tangan.
3. Meletakkan bola tanah liat di atas lembaran lumut yang sudah
berbentuk lingkaran.
4. Membuat lubang dengan menggunakan kedua jari jempul untuk
membuat lubang di atas bola tanah liat. Hala ini untuk meletakkan
tanaman hias diatasnya.
5. Membungkus bola tanah liat dengan lembaran lumut.

6
6. Gunakan tali untuk mengikat bola lumut, cara mengikat tali pada
bola lumut adalah dengan memutar tali ke segala arah, agar
menjaga lumut dengan bola tanah liat tetap bersatu.
7. Memotong tali dnegan gunting dan gantunglah kokedama.
2.2.2 Tanaman Sukulen
Sukulen adalah nama umum untuk tanaman yang dapat menyimpan air
didalam daunnya. Succulent atau Sukulen berasal dari bahasa Latin yaitu
succos yang memiliki arti jus. Dalam bahasa inggris mempunyai arti berair.
Sukulen mempunyai kemampuan menyimpan air dalam batang atau
dagingnya (Coyne & Knutzen, 2014, h.2). Adapun menurut Suseno dalam
Jati (2016), Succulent adalah sebuah tanaman yang memiliki batang
berdaging, tetapi memiliki daun yang masih berwujud seperti daun, bukan
duri. Daun Sukulen juga memiliki bentuk yang gemuk dan memiliki cairan
(h. 8). Daun yang mengandung banyak air pada Sukulen ini, difungsikan
sebagai adaptasi terhadap iklim yang kering sehingga tanaman ini mampu
bertahan dalam kondisi kering dalam waktu yang lama, dan juga mampu
menahan penguapan. Tetapi ada juga beberapa jenis Sukulen yang mampu
bertahan dalam kondisi kering maupun dingin, diantaranya adalah yuccas,
sempervivums, sedums, dan beberapa agaves dan kaktus.
2.2.3 Tanaman Hias
Tanaman hias atau Ornamental Plants atau tanaman hias diartikan
sebagai semua tanaman yang memiliki nilai hias dari mulai bagian bunga,
akar, daun, aroma dan batangnya sendiri. Serta tanaman tersebut memiliki
nilai estetis dan nilai seni (Santoso, 2011, h.5). Pada mulanya tanaman hias
merupakan bahan konsumsi untuk masyarakat yang tergolong maju.
Disamping pontensinya sebagai komoditas perdangan, tanaman hias pun
saat ini dimanfaatkan sebagai menyamankan atau memperindah
lingkungan. Tanaman hias yang kami pilih dalam pembuatan produk
koke.pot adalah tanaman hias daun pakis boston, jade, dan bambu air.

7
2.3 Produk yang Dihasilkan
Produk yang dihasilkan dalam usaha ini adalah tanaman hias kokedama dan
pot. Pot tanaman hias yang kami produski meruoakan pot untuk tempat tanaman
yang terbuat dari besi. Keunggulan produk kokedama kami adalah hemat tempat
(bentuk kecil namun indah dipandang), mudah dalam perawatan (disiram cukup
seminggu sekali), bentuk yang unik serta harga terjangkau (kami mengusahakan
harga pada setiap kokedama dengan tanaman hias yang bebrebda memiliki harga
yang terjangkau), serta dapat melakukan pemesanan keluar kota. Sedangkan
keunggulan dari produk pot tanaman hias kami adalah memiliki bentuk yang unik
dan kreatif, serta harga yang terjangkau.
2.4 Merk Produk
KOKE.POT merupakan produk tanaman hias dengan media tanam bola
lumut dan pot tanaman untuk tempat tanaman-tanaman hias. Kami memilih nama
merk ini dikarenakan memuat produk berupa kokedama dan pot dalam usaha
kami.
2.5 Model dan Design Produk

Gambar 2. Model dan design produk


KOKE.POT merupakan usaha yang bergerak dibidang agribisnis pembuatan
kokadama dan tempat pot bagi kokedama. Logo bergambar kokedama tanaman
hias daun pakis boston dengan contoh pot yang akan di produksi dalam usaha
ini. Pemilihan warna background hijau pada logo brand kami mencerminkan
lingkungan yang asri.

8
BAB III. ASPEK KEUNGAN
3.1 Penetapan Harga
Harga produk kokedama : 35.000 per buah

Harga produk pot kokedama : 65.000 per buah

3.2 Harga Produk


1. Payback period
Total investasi/Kas bersih x 1 tahun

= Rp 4.505.000/7.718.900 x 1 tahun

= 0,6 tahun

2. BEP (Break Even Point)


a. BEP Kokedama
 BEP Harga
(Biaya tetap/Harga terjual – Biaya variabel unit) x Harga jual perunit

= (Rp 229.200 /Rp 30.000 – Rp 15.900) x Rp 30.000


= Rp 8.50.000
 BEP Unit
Biaya tetap/Harga terjual – Biaya variabel unit

= Rp 229.200 /(Rp 30.000 – Rp 15.900)


= 17 Pcs

b. BEP Pot Kokedama


 BEP Harga
(Biaya tetap/Harga terjual – Biaya variabel unit) x Harga jual perunit

= (Rp 260.900 /Rp 45.000 – Rp 23.800) x Rp 45.000


= Rp 585.000
 BEP Unit

9
Biaya tetap/Harga terjual – Biaya variabel unit

= Rp 260.900 /(Rp 45.000 – Rp 23.800)


= 13 Pcs
3. Benefit Cost Ratio (BCR)
a. BC Ratio Kokedama
= Hasil penjualan/(Biaya tetap + Biaya variabel)
= Rp 1.500.000/(Rp 229.200 + Rp 795.000)
= Rp 1.500.000/Rp 1.024.200
= 1,5
b. BC Ratio Pot Kokedama
= Hasil penjualan/(Biaya tetap + Biaya variabel)
= Rp 900.000 /(Rp 677.600 + Rp 553.000)
= Rp 900.000/Rp 735.900
= 1,22

3.3 Biaya Proses Produksi

Tabel 1. Biaya proses produksi


Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan(Rp) Nilai
1. Biaya Tetap
a. Peralatan pembuatan
kokedama
- Gunting 5 buah 8.000 40.000
- Semprotan air
5 buah 12.000 60.000
b. Peralatan pembuatan pot
- Mesin 1 buah 2.100.000 2.100.000
- Mata potong grinda 2 buah 5.0000 10.000
c. Listrik 1 bulan 200.000 200.000
d. Promosi
- Paket data 10 GB 150.000 150.000
- Brosur

10
50 2.000 100.000
e. Tanaman
- Tanaman Jade 10 buah 20.000 200.000
- Sukulen 10 buah 5.000 50.000
- Pakis Boston
5 buah 25.000 125.000
- Bambu air
10 buah 20.000 200.000
SUB TOTAL 3.235.000
2. Biaya Variabel
a. Bahan Pembuatan
Kokedama
- Tanah liat 10 pack 9.000 90.000
- Kompos
15 pack 10.000 150.000
- Cocopeat
5 pack 10.000 50.000
- Benang tebal
10 buah 10.000 100.000
b. Bahan Pembuatan Pot
- Besi 24 meter 40.0000 160.000
- Dempul 2 buah 10.000 20.000
- Cat
2 kaleng 25.000 50.000
- Kawat las
1 buah 50.000 50.000
c. Akomodasi 150.000 150.000
d. Kemasan
- Kardus 70 buah 6. 000 420.000
- Kantong plastic 50 buah 600.00 30.000
SUB TOTAL 1.270.000
TOTAL 4.505.000
Empat Juta Lima Ratus Lima Ribu

11
BAB IV. ASPEK PEMASARAN
4.1 Lingkungan Usaha
Letak usaha KOKE.POT berada di daerah perkotaan Surabaya. Kondisi
wilayah Surabaya yang banyak memiliki perumahan khususnya perumahan kelas
menengah ke atas, perhotelan, cafe dan apartemen menjadi peluang pasar bagi
kami. Selain itu, pemasaran produk kami juga bisa dipasarkan melalui media,
event-event maupun konsinyasi dengan toko pernak-pernik. Ketersediaan bahan
baku secara lokal salah satu hal yang penting dalam menjalankan usaha.
Keuntungan bagi kami karena bahan tanaman hias dan pot tersedia secara lokal
di Kota Surabaya. Selain itu kami pun bermitra dengan petani-petani tanaman
hias sekitar Surabaya untuk mendapatkan bahan membuat kokedama. Dengan
tersedianya bahan baku secara lokal maka biaya belanja bahan baku menjadi
lebih murah.
4.2 Kondisi Pasar
Kegiatan usaha tanaman hias berkembang di berbagai daerah di Indonesia
dan berperan menjadi pusat bertumbuhnya ekonomi yang cukup penting. Pada
masa kini kegiatan usaha tanaman hias dilakukan secara komersial yang mampu
menggerakkan pertumbuhan industri barang dan jasa. Berkembangnya kegiatan
usaha tanaman hias di dalam negeri berhubungan dengan meningkatnya
pendapatan konsumen, tuntutan keindahan lingkungan, pembangunan industri
pariwisata, pembangunan kompleks perumahan, perhotelan, perkantoran dan
cafe. Berkembangnya pemanfaatan tanaman hias, permintaan pasar dosmetik
dalam beberapa tahun terakhir meningkat cukup tajam menyebabkan sektor
produksi tanaman hias di berbagai daerah semakin aktif dan memandang hal
tersebut sebagai peluang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam rangka
meningkatkan persentase nilai tanaman hias dalam perekonomian nasional
dibutuhkan perbaikan budidaya melalui penerapan teknologi inovatif, penguatan
kelembagaan, peningkatan akses permodalan dan pengembangan produksi hias
perlu dilakukan dalam usaha peningkatan devisa negara yang berguna untuk
pemulihan kondisi perekonomian nasional.

12
Kota Surabaya merupakan kawasan yang tepat untuk menjadi lahan usaha
bagi para pengusaha tanaman hias mengingat gaya hidup masyarakat Kota
Surabaya kian berkembang dan mengikuti trend. Selain itu tingginya tingkat
populasi penduduk di Surabaya menjadikan pemukiman semakin padat, membuat
sebagian masyarakat menjadi susah melakukan kegiatan berkebun di rumah.
Minimnya lahan di perkotaan membuat banyak orang berlomba-lomba untuk
mencari alternatif lain sebagai solusi penghijauan di lingkungan rumah. Mulai
dari maraknya penggunaan vertical garden. Jika vertical garden membutuhkan
usaha dan penanganan ekstra ada cara praktis yang bisa digunakan untuk
menghijaukan lingkungan rumah yakni dengan kokedama. Kokedama
merupakan teknik menanam berasal dari jepang. Teknik ini merupakan turunan
dari teknik menanam bonsai. Pada dasarnya, tanaman yang biasanya berada di
pot diganti dengan lumut sebagai media tanam. Fungsi pot pada teknik ini diganti
dengan lumut yang lebih ramah lingkungan.
Koke.Pot adalah salah satu usaha yang bergerak di dunia tanaman hias.
Koke.Pot terletak di Kota Surabaya, yang memulai usaha dari menjual tanaman
hias kokedama dan juga melayani pembuatan pot untuk tanaman hias. Toko
tanaman hias ini memberikan produk tanaman hias kokedama dan pot bunga
yang murah dan efisien bagi para pecinta tanaman hias dan konsumen yang ingin
menanam tanaman hias dengan cara dan perawatan yang mudah.
4.3 Rencana Pemasaran
a. Penjualan dan Promosi
Pada tahap penjualan dilakukan promosi dan publikasi produk tanaman
hias kokedama dan pot tanaman dengan menerapkan sistem pemasaran offline
dan online. Kegiatan pemasaran produk KOKE.POT secara offline dilakukan
pada gelar UMKM, event-vent dan penjualan langsung melalui toko kami.
Selain itu juga dilakukan promosi melalui pembagian brosur mengenai produk
KOKE.POT. Kegiatan pemasaran secara online dilakukan dengan
memasarkan produk di platform sosial media dan e-commerce ( contoh: IG,
WA,FB).

13
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari proposal kewirausahaan “KOKE.POT”
adalah sebagai berikut:
1. KOKE.POT merupakan produk tanaman hias dengan media tanam bola lumut
dan pot tanaman untuk tempat tanaman-tanaman hias. Produk yang dihasilkan
dalam usaha ini adalah tanaman hias kokedama dan pot tanaman.
2. Total Biaya proses produksi KOKE.POT didapatkan hasil biaya tetap
produski RP. 3.235.000 dan biaya varieabel Rp. 1. 270.000 dengan harga jual
produk kokedama Rp. 35.000 per buah dan harga produk pot tanaman Rp.
65.000 per buah.
3. Penjualan dan pemasaran produk KOKE.POT dilakukan secara offline
melalui UMKM, event-event pameran tanaman hias dan toko kami,
sedangkan pemasaran secara online dilakukan dengan memasarkan produk di
platform sosial media dan e-commerce.
52. Saran
Saran yang ingin kami sampaikan yaitu semoga dalam mata praktikum
kewirausahaan selanjutnya, kegiatan praktek lapangan dapat dilaksanakan,
karena bermanfaat bagi mahasiswa yang ingin menjadi seorang wirausahawan
yang handal memiliki pengalaman dan menjadi proses awal bagi mahasiswa
untuk terjun langsung di dunia bisnis.

14
DAFTAR PUSTAKA

Coyne, K., & Knutzen, E. (2014). Getting Started with Succulents. Los Angles: Root
Simple.

Daigale, Tawni. 2015. DIY Succulents. United States of America: Adams Media

Jati, Novi S. W. (2016). Perancangan Buku Ilustrasi Berkreasi dengan Tanaman


Hias Sukulen untuk Lanjut Usia. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia
Yogyakarta

Rizka, T.S., dan Masna, M.S. 2014. Perbanyakan Tanaman Hias Melalui Teknik
Kultur Jaringan. Pusat penelitian Teknologi dan Bioindustri Indonesia.

Santoso, Bambang B. (2011). Pengantar Budidaya Tanaman Hias dan Bunga. Power
Point dari Fakultas Pertanian Program Studi Holtikultura.

15
LAMPIRAN

Lampiran 1. Gambaran dan Merk Produk yang Dikembangkan

Gambar 4. Sketsa Kemasan Box untuk


tanaman kokedama dan pot

Gambar 3. Logo Produk KOKE.POT

Gambar 6. Kemasan Plastik Produk

16
Gambar 5. Kemasan Box tampak KOKE.POT
depan Produk KOKE.POT

17

Anda mungkin juga menyukai