Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PAPER

BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN DAN BUAH

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN ANGGUR

Oleh :
Rizqi Abimanyu Tricaksono (A1D019056)
Prasetiyo Dwi Nurwidodo (A1D019142)
Muhammad Ananta Fadhil (A1D019146)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2021
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................ii

I. PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Tujuan...........................................................................................................2

C. Rumusan Masalah.........................................................................................2

II. PEMBAHASAN...............................................................................................3

A. Morfologi Tanaman Anggur.........................................................................3

B. Cara Budidaya Tanaman Anggur..................................................................4

III. PENUTUP...................................................................................................11

A. Kesimpulan.................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

ii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anggur merupakan tanaman tahunan (perennial). Tanaman buah berupa


perdu yang merambat. Budidaya anggur sudah dikembangkan di Timur Tengah
sejak 4000 SM. Penyebaran juga menjadikan anggur punya beberapa sebutan
seperti grape di Eropa dan Amerika, China menyebut Putao, dan di Indonesia
disebut anggur. Tanaman anggur merupakan produk yang prospektif, baik untuk
memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun internasional. Permintaan pasar
baik di dalam maupun di luar negeri masih besar. Di samping itu, produk ini juga
memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Kemajuan perekonomian menyebabkan
permintaan produk hortikultura semakin meningkat. Di sisi lain, keragaman
karakteristik lahan, agroklimat serta sebaran wilayah yang luas memungkinkan
wilayah Indonesia digunakan untuk pengembangan hortukultura khususnya
tanaman anggur (Prihatman, 2012).
Tanaman anggur mempunyai prospek yang sangat bagus untuk
dikembangkan di Indonesia karena mempunyai iklim yang sesuai dengan syarat
tumbuh dari tanaman anggur. Saat ini sentra pengembangan anggur di Indonesia
berada di daerah Probolinggo, Buleleng dan Jeneponto. Padahal potensi untuk
pengembangan tanaman anggur masih sangat terbuka luas untuk dapat
dikembangkan diberbagai wilayah (Rahardi, 2011).
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil buah tropis yang memiliki
keanekaragaman dan keunggulan cita rasa yang cukup baik bila dibandingkan
dengan buah-buahan dari negara-negara penghasil buah tropis lainnya. Produksi
buah Anggur 5 tahun terakhir , pada tahun 2010 produksi Anggur adalah 11,700
ton kemudian tahun 2011adalah 11,938 ton, 2012 adalah 10,161 ton, tahun 2013
adalah 9,473 ton dan tahun 2014 produksi anggur adalah 11,143 ton (BPS, 2015).
Tanaman anggur merupakan komoditi yang bisa memberikan nilai tambah,
dalam artian bisa dikonsumsi sebagai buah segar maupun diolah lebih lanjut

1
sebagai jus anggur dan bila buah masuk kedalam waktu kedaluarsa buah bisa
diolah menjadi minuman (Setiadi, 2007).

B. Tujuan

Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan dari dari pembuatan paper
mengenai teknik budidaya tanaman anggur yaitu:
1. Mengetahui morfologi tanaman anggur
2. Mengetahui cara budidaya tanaman anggur, dari tahap pembibitan sampai
tahap pasca panen ?

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari paper, yaitu:


1. Bagaimana morfologi tanaman anggur ?
2. Bagaimana cara budidaya tanaman anggur, dari tahap pembibitan sampai
tahap pasca panen ?

2
II. PEMBAHASAN

A. Morfologi Tanaman Anggur

1. Akar

Tanaman anggur berakar tunggang, namun karena kebanyakan ditanam


dari stek, akar tunggang tidak bisa ditemukan lagi. Akar tunggang baru bisa
ditemukan jika anggur ditanam dari biji, ketika biji berkecambah dan belum
tumbuh membesar (Nurcahyo, 2010).
Akar tunggang tumbuh tidak begitu dalam dan cukup kuat, sedangkan
akar serabutnya tumbuh agak dangkal dan tumbuh menyebar ke segala arah
secara horizontal dan perakarannya relatif sempit. Akar tanaman berfungsi
sebagai penopang berdirinya tanaman dan penyerapan air serta zat- zat
makanan (hara) dari tanah. Kondisi fisik tanah yang gembur sangat baik
untuk pertumbuhan tanaman karena peneyerapan air dan zat- zat hara dapat
berjalan dengan baik (Cahyono, 2010).
2. Batang (pohon)

Jika dibiarkan tumbuh liar, batang anggur akan memiliki cabang tidak
jauh dari permukaan tanah. Sifat percabangan seperti ini menjadikan anggur
digolongkan ke dalam tumbuhan semak (Nurcahyo, 2010). batang tanaman
anggur berkayu dan keras, batang bercabang banyak dan pada setiap cabang
tumbuh sulur yang berjumlah banyak. Batang berua- ruas berwarna coklat
muda hingga cokelat tua. Batang tanaman dan cabang- cabang berfungsi
sebagai tempat berjalannya pengangkutan air dan zat- zat hara ke daun serta
tempat jalannya pengangkuutan zat- zat hasil asimilasi ke seluruh bagian
tanaman.
Batang utama tanaman anggur dapat tumbuh sampai puluhan meter
panjangnya. Oleh karena itu, tanaman anggur perlu dipangkas agar batangnya
tidak memanjang dan banyak cabang yang tumbuh (Setiadi, 2007).
3. Sulur

3
Tanaman anggur selalu mencari penopang berupa tanaman hidup atau
yang telah mati agar dapat berdiri tegak. Tanaman anggur menggunakan
bantuan cabang pembelit yang dikenal dengan nama sulur dahan atau sulur
cabang, sulurnya merupakan bagian dari organ tuuh yang berfungsi
membentuk malai bunga (Cahyono, 2010).
4. Daun

Daun tanaman merupakan bagian dari organ tubuh tumbuhan yang


berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses asimilasi yang menghasilkan
zat- zat yang diperlukan tanaman pertumbuhan vegetatif (batang, cabang,
sulur dan daun) dan pertumbuhan generatif (bunga, buah dan biji). daun
anggur berbentuk jantung dengan tepi bergerigi, gerigi pada tepi daun ada
yang menjorok begitu dalam sehingga tepi berlekuk atau bercangap dan
memiliki tulang menjari.

D. Cara Budidaya Tanaman Anggur

1. Syarat tumbuh tanaman anggur


Budidaya tanaman anggur dapat berproduksi secara baik, apabila
kondisi kondisi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangannya
terpenuhi:
a. Faktor Iklim
Menurut asalnya, anggur paling baik ditanam didaerah yang
bertemperatur “hangat” atau di zona 34 LS dan 49 LU. Sedangkan di
daerah tropis, seperti Indonesia, mestinya anggur cocok ditanam di
daerah dataran tinggi. Namun tampaknya hanya anggur tertentu saja yang
dapat tumbuh di daerah tersebut. Sebaliknya, sekarang ini justru banyak
tanaman anggur yang tumbuh dengan baik di dataran rendah, seperti di
Probolinggo, Bali, dan Palu (Setiadi, 2007). Jadi bisa dikatakan bahwa
anggur dapat di tanam di dataran rendah maupun dataran tinggi.

4
Tanaman anggur yang tumbuh dengan baik di daerah dataran
rendah menyukai musim kemarau panjang berkisar 4-7 bulan. Curah
hujan rata-rata 800 mm per tahun. (Sauri dan Martulis, 2001).
b. Faktor Tanah
Pada hakikatnya tanaman anggur dapat tumbuh dan berbuah di
daerah atau tanah yang berbeda-beda sifatnya, dari tanah yang
mengandung pasir hingga tanah berat. Tanah yang baik untuk tanaman
anggur adalah tanah lempung berpasir. Prinsipnya, tanah yang akan
ditanami anggur harus mengandung humus dan hara yang dibutuhkan,
mudah menyerap air (tidak boleh ada air yang menggenang) dan
kedalaman air tanah tidak lebih dari satu meter (Setiadi, 2007). Tanah
yang cocok untuk ditanami anggur adalah tanah yang keasamannya netral
(pH 7) (Sauri dan Martulis, 2001).
c. Tinggi Tempat
Tanaman anggur jenis Vitis Labrusca akan tumbuh baik apabila
ditanam antara 300-500 m dari permukaan laut, atau di daerah-daerah
dataran rendah. Perbedaan ketinggian akan mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangannya. Jenis Vitis vinivera menghendaki ketinggian 1-
300 m dari permukaan laut  (Sauri dan Martulis, 2001).
d. Pengairan
Tanaman anggur tidak menghendaki air yang menggenang, oleh
sebab itu sangat penting untuk membuat saluran pembuangan air
(drainase) (Sauri dan Martulis, 2001).
2. Pembibitan dan penanaman tanaman anggur
Menurut (Sukadi, 2020), Pembibitan dan penanaman tanaman anggur
adalah sebagai berikut :
a. Benih anggur :
1) Jelas varietasnya/berlabel
2) Umur benih 3-4 bulan, semakin tua makin bagus
3) Pertumbuhan daun dan tunas baru bagus
4) Bebas hama dan penyakit

5
b. Pengolahan Lahan
1) Persiapan Persiapan yang perlu dilakukan adalah :
a) Menentukan lokasi tanam
b) Menentukan pola tanam (dengan cara pergola atau kniffen)
c) Mengatur jarak tanam/ploting
d) Membuat lubang tanam
e) Menyiapkan pupuk kandang yang diperlukan sesuai dengan
dosis dan jumlah tanaman
2) Pembukaan lahan/Lubang Tanam - Lahan yang akan di tanami
dibersihkan dari gulma dan tidak terlindung dari sinar matahari.
a) Buat lubang tanam dengan ukuran 60x60x60 cm, pisahkan
galian tanah 30 cm bagian atas dan 30 cm bagian bawah.
b) Biarkan 15-20 hari sebelum tanam, dan diberi pasir kali/sungai
setebal 5 cm pada dasar lubang tanam. - Tutup lubang tanam
dengan memasukan galian sesuai dengan lapisan. Untuk bagian
lapisan atas campur dengan pupuk kandang sebanyak 10-20
kg/lubang.
3) Jarak Tanam Pengaturan jarak tanam perlu diperhatikan dan juga
disesuaikan dengan pola tanam tanaman anggur, yaitu dengan pola
pergola atau knefing (pagar)
a) Jarak tanam dengan pola pergola : 3x3 m, 3x4 m, 4x4 m, 4x6 m
b) Jarak tanam dengan knefing : 3x3 m, 3x4 m
c. Cara Penanaman
1) Penanaman benih anggur yang baik dilakukan pada akhir musim
hujan atau atau awal musim kemarau
2) Benih dikeluarkan dari polybag
3) Benih ditanam kedalam lubang tanam
4) Ditutup dengan tanah dan ditekan (dipadatkan)
5) Pasang ajir (setinggi pergola)
3. Pembuatan Rambatan Tanaman Anggur
a. Pembuatan Para-Para/Pergola

6
1) Dapat dibuat dari kayu, besi atau beton.
2) Jarak tiang para- para 3×3 m atau 4×5 m.
3) Jarak anyaman 40 x 40 cm.
4) Tingginya bervaiasi antara 2-3,5 m.
b. Pembuatan Kniffen (pagar)
1) Dapat dibuat dari kayu, besi atau beton
2) Jarak tiang 2x1.5 m atau 3x1.5 m
3) Jarak kawat 40-50 cm (3-4)
4) Tinggi tiang 2-2,5 m
4. Pemeliharaan tanaman anggur
Menurut (Sukadi, 2020), Pemeliharaan tanaman anggur adalah sebagai
berikut :
a. Pengairan
1) Pengairan untuk tanaman anggur umur 0-8 bulan di musim kemarau
dapat diberikan 3 hari sekali.
2) Pada tanaman yang sudah produksi, tiga hari sebelum pangkas
tanaman perlu diairi lagi sampai buah menjelang tua.
3) Pemberian air dihentikan pada saat 2 minggu sebelum buah dipanen.
Kemudian 4 hari sebelum buah dipanen, tanaman kembali diairi
sampai panen berlangsung
b. Pemupukan
1) Pemupukan bisa di berikan cair atau padat - Pada masa pertumbuhan
0-11 bulan lebih banyak unsur N
2) Pemberian pupuk 20 hari sebelum pangkas
3) Pupuk kandang diberikan 1 kali dalam setahun
c. Pemangkasan Tanaman anggur merupakan jenis tanaman merambat
sehingga sangatlah penting dilakukan pemangkasan. Ada 2 tipe
pemangkasan yaitu :
1) Penyemprotan ZPT dilakukan 7 hari setelah pemangkasan
2) 5-10 hari setelah pemangkasan akan muncul tunas baru dan bunga
muncul 8-24 hari setelah pemangkasan tergantung varietas

7
d. Hal yang penting dalam pemangkasan pembuahan :
1) Tindakan pemangkasan harus diikuti dengan tindakan lain seperti
pengairan, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit.
2) Sebelum pemangkasan diperiksa dulu salah satu cabang, potong
ujungnya. Apabila pada bekas potongan tersebut tidak meneteskan
air, maka pemangkasan perlu ditunda dulu dan pengairannya perlu
ditambah sampai ketika ujung cabang dipotong maka akan
meneteskan air. Setelah ujung cabang yang dipotong akan
meneteskan air, maka pemangkasan dapat dilaksanakan.
3) Semua cabang dibuang. Cabang subur dapat ditinggalkan 4-6 mata
4) Pemangkasan pertama bulan Maret/April dan ke dua bulan
Juli/Agustus.
e. Penjarangan Buah
Penjarangan buah sangat penting dilakukan. Dalam penjarangan
yang perlu dilakukan adalah dengan membuang ujung tandan buah (tipe
tandan bersayap), butiran buah yang berpenyakit, tidak seragam, buah
terjepit, dan pecah. Buah yang disisakan adalah yang buah dengan
ukuran seragam, sehat dan tanpa cacat.
Penjarangan dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama saat umur
satu bulan setelah pembungaan dan buah masih pentil sebesar (saat buah
sebesar kedelai ±30-40% dan saat buah sebesar jagung ± 20-30%).
5. Pengendalian hama dan penyakit tanaman anggur
Hama dan penyakit adalah suatu kendala yang dapat membatasi
produksi sehingga dapat mengakibatkan penurunan produksim baik secara
kuantitas maupun kualitas, bahkan dapat menggagalkan panen. Hama yang
biasa menyerang tanaman anggur antara lain, tungau, ulat daun, belalang, dan
rayap. Serangan hama dan penyakit dapat diatasi dengan cara sebagai berikut
(Cahyono,2010):

8
a. Pengendalian secara kultur teknis, yakni melakukan pengolahan tanah

secara intensif, menanam dengan jarak tanam yang cocok, pengairan atau

penyiraman dengan air yang sehat, penyiangan, dan pemangkasan.

b. Pengendalian secara biologism yakni menyebarkan dan memelihara

hewan yang menjadi musuh alami (predator).

c. Pengendalian secara manual, yakni menangkap dan membunuh hama

secara langsung, memangkas bagian tanaman yang terserang hama atau

penyakit dan membakarnya.

d. Pengendalian dengan obat kimiawi (racun), yakni meracun organisme

pengganggu (hama dan patogen) dengan obat-obatan kimiawi (pestisida).

Perlindungan tanaman dari serangan hama dan penyakit yang paling


efektif samapi sekarang adalah dengan penggunaan senyawa kimia
(pestisida). Namun, penggunaan senyawa kimia (pestisida) tersebut
mengakibatkan berbagai dampat negatif terhadap lingkungan hidup.
(cahyono, 2010).
6. Panen
a. Ciri dan umur panen
Umur panen buah anggur tergantung dari varietas yang ditanam
(95-125 HSP), iklim dan tinggi tempat. Hal yang perlu dilakukan
sebelum panen adalah:
1) Penyemprotan dihentikan 1 bulan sebelum panen
2) Pengairan dikurangi (10 hr sekali)
b. Cara panen
Cara panen dilakukan dalam cuaca yang cerah dan di pagi hari
dengan pemetikan yang hati-hati (jangan sampai bedak hilang). Hasil
pemetikan dimasukkan keranjang/dos karton diusahakan penempatannya
tidak menumpuk, agar buah yang terletak di bawah tidak rusak dan
pecah.

9
c. Periode panen
Tanaman anggur dalam satu tahun mengalami dua kali panen.
d. Perkiraan produksi
Dari areal tanaman anggur 1 ha dengan rasio jarak tanam 4 x 5,
jumlah tanaman 500 batang dengan hasil panen per tahun rata-rata 7.500
kg anggur.
7. Pasca panen
a. Pengumpulan

Pengumpulan anggur tidak boleh ditumpuk karena dapat merusak


buah di bawahnya. Hal yang penting bedak yang terdapat pada anggur
dijaga agar tidak hilang.
b. Penyortiran dan grading
Penyortiran dilakukan dengan menyingkirkan buah yang rusak dan
buah yang masih terlalu muda dalam satu dompolan. Kemudian anggur
digolongkan menurut ukuran dompolan dan keseragaman besar buah.
c. Penyimpanan
Cara terbaik dalam penyimpanan adalah dengan memasukkan
dalam ruang pendingin untuk mengurangi penguapan, tetapi cara yang
mudah, ringkas dan kapasitas penyimpanan besar adalah dengan
menggantung anggur untuk dianginanginkan dalam ruang yang sejuk.
d. Pengemasan dan pengangkutan
Cara menggunakan keranjang bambu dilapisi kertas koran. cara ini
kurang baik karena banyak buah yang rusak. Cara terbaik dengan
menggunakan kotak kayu yang diisi dengan serbuk  gergaji sehingga
kerusakan buah dapat ditekan saat pengangkutan.

10
III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari paper ini , yaitu:

1. Morfologi tanaman anggur, yaitu akar, batang, sulur, dan daun. Tanamam
anggur merupakan akar tunggang, namun karena kebanyakan ditanaman dari
stek, akar tunggang tidak bisa ditemukan lagi. Batang tanaman anggur
berkayu dan keras, batang bercabang banyak. Tanaman anggur menggunakan
bantuan cabang pembelit yang dikenal sebagai sulur dahan. Daun merupakan
bagian dari organ tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya proses asimilasi yang menghasilkan zat yang diperlukan
tanaman.
2. Cara budidaya tanaman angggur pertama perlu mengetahui syarat tumbuh
dari tanaman anggur. Pembibitan anggur dengan memilih benih anggur yang
jelas varietasnya (berlabel), umur benih 3-4 bulan, pertumbuhan daun dan
tunas baru bagus, dan bebas hama dan penyakit. lalu melakukan pengolahan
lahan, membuat lubang tanam, jarak tanam, pembuatan rambatan tanaman
anggur, melakukan pemeliharaan tanaman anggur,dan pengendalian hama
dan penyakit tanaman anggur. Panen dilakukan pada umur 95-125 HSP.
Panen dilakukan dalam cuaca cerah dipagi hari. Pengemasan menggunakan
keranjang bambu dilapisi serbuk gergaji.

11
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, B., (2010). Cara Sukses Berkebun Anggur Lokal dan Impor, Jakarta :
Pustaka Mina.
Nurcahyo, E.M. 2010. Anggur Dalam Pot cetakan ke-9. Jakarta: Penerbit
Swadaya, hal 3-10.
Prihatman. 2012. Sejarah Tanaman Anggur. Penebar Swadaya: Jakarta.
Rahardi. (2011) Anggur Dalam Pot. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sauri H dan Martulis.2001. Budidaya Anggur, Usaha Nasional, Surabaya.
Setiadi. 2007. Bertanam Anggur.PT. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sukadi. 2020. Teknis Budidaya Anggur. BPTP Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai