Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

“KURVA PERTUMBUHAN TANAMAN”

Disusun oleh :

Nama : Annisa Safira Herman Putri

NPM : A1D020060

Kelas : 4B

Laporan Ke- : 6 (Enam)

Dosen Pengampu : Dra. Yennita., M.Si

Asisten Praktikum :

1. Mustika Elmi Dayana., S.Pd

2. Anggun Diyan Nurhasanah (A1D018009)

3. Khofifah Dwi Utami (A1D018010)

4. Pingkan Luthfiyyah (A1D018021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

2022
A. Latar Belakang

Proses pertumbuhan merupakan hal yang lazim bagi setiap tumbuhan.Dalam proses
pertumbuhan terjadi pertambahan volume yang signifikan. Seiring berjalannya waktu
pertumbuhan suatu tanaman terus bertambah. Proses tumbuhsendidri dapat dilihat pada
selang waktu tertentu. Dimana setiap pertumbuhan tanaman akan menunjukkan suatu
perubahan dan dapat dinyatakan dalam bentuk kurva/diagram pertumbuhan.Besarnya
pertumbuhan persatuan waktu disebut laju tumbuh. Laju tumbuh suatu tumbuhan atau
bagiannya berubah menurut waktu. Oleh karena itu, bila lajutumbuh digambarkan dalam
suatu grafik, dengan laju tumbuh pada ordinat danwaktu pada absisi, maka grafik itu
merupakan suatu kurva berbentuk s atau kurva sigmoid pertumbuhan ini berlaku bagi
tumbuhan lengkap, bagian-bagiannyaataupun sel-selnya.

Kurva sigmoid berguna bagi para ahli dalam melakukan penelitian- penelitian lebih
lanjut tentang tumbuh dan perkembangan tumbuhan, karena ia menunjukkan tahap-tahapan
perkembangan. Dalam percobaan yang menggunakan tumbuhan hidup, fase perkembangan
tanaman perlu diperhatikan untuk dapat menganalisa suatu fenomena dengan
tepat.Pertumbuhan dan perkembangan juga di pengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal.Oleh karena itu, untuk lebih mengetahui tentang laju pertumbuhan dan teori
mengenai kurva sigmoid, maka dilakukan percobaan ( Nugraheni,dkk,2018)

Pada pratikum ini yang berjudul kurva pertumbuhan tanaman memiliki tujuan yaitu
Meneliti laju pertumbuhan batang (epikotil) pada jeruk kalamansi dan Meneliti laju
pertumbuhan daun pada jeruk kalamansi.

B. Tujuan

Adapun tujuan dalam pratikum ini adalah :

a. Meneliti laju pertumbuhan batang (epikotil) pada jeruk kalamansi


b. Meneliti laju pertumbuhan daun pada jeruk kalamansi.

C. Manfaat
Adapun manfaat pada pratikum kurva pertumbuhan tanaman yaitu
D.Tinjauan Pustaka

Proses pertumbuhan merupakan hal yang mencirikan suatu perkembangan bagi


makhluk hidup baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Dalam proses pertumbuhan terjadi
penambahan dan perubahan volume sel secara signifikan seiring dengan berjalannya waktu
dan bertambahnya umur tanaman. Proses pertumbuhan menunjukkan suatu perubahan dan
dapat dinyatakan dalam bentuk kurva/diagram pertumbuhan. Laju pertumbuhan suatu
tumbuhan atau bagiannya berubah menurut waktu. Oleh karena itu, bila laju tumbuh
digambarkan dengan suatu grafik, dengan laju tumbuh ordinat dan waktu pada absisi, maka
grafik itu merupakan suatu kurva berbentuk huruf S atau kurva sigmoid. Kurva sigmoid ini
berlaku bagi tumbuhan lengkap, bagian-bagiannya ataupun sel-selnya (campabell 2002)

Kurva sederhana sering berguna dalam perujukan berbagai data yang terukur. Kurva
sigmoid yaitu kurva pertumbuhan cepat pada fase vegetatif sampai titik tertentu akibat
pertambahan sel tanaman kemudian melambat dan akhirnya menurun pada fase senesen.
Kurva menunjukkan ukuran kumulatif sebagai fungsi dari waktu. Tiga fase utama biasanya
mudah dikenali, yaitu fase logaritmik, fase linier dan fase penuaan. Pada fase logaritmik ini
berarti bahwa laju pertumbuhan lambat pada awalnya, tapi kemudian meningkat terus. Laju
berbanding lurus dengan ukuran organisme. Semakin besar organisme, semakin cepat ia
tumbuh. Pada fase linier, pertambahan ukuran berlangsung secara konstan. fase penuaan
dicirikan oleh laju pertumbuhan yang menurun, saat tumbuhan sudah mencapai kematangan
dan mulai menua. ( Nugraheni 2018)

Pertumbuhan tanaman mula-mula lambat, kemudian berangsur-angsur lebih cepat


sampai tercapai suatu maksimum, akhirnya laju tumbuh menurun. Apabila digambarkan
dalam grafik, dalam waktu tertentu maka akan terbentuk kurva sigmoid (bentuk S). !entuk
kurva sigmoid untuk semua tanaman kurang lebih tetap, tetapi penyimpangan dapat terjadi
sebagai akibat variasi-variasi di dalam lingkungan.ukuran akhir, rupa dan bentuk tumbuhan
ditentukan oleh kombinasi pengaruh faktor keturunan dan lingkungan.Pertumbuhan
tanaman mula-mula lambat biasanya tumbuhan mengalami fase adaptasi terhadap
lingkungan tumbuhnya ( solin 2002)

Kurva pertumbuhan berbentuk S (sigmoid) yang ideal yang dihasilkan oleh banyak
tumbuhan setahun dan beberapa bagian tertentu dari tumbuhan setahun maupun bertahunan,
Pada fase logaritmik ukuran (V) bertambah secara eksponensial sejalan dengan waktu (t).
ini berarti laju kurva pertumbuhan lambat pada awalnya.Tetapi kemudian meningkat terus.
Laju berbanding lurus dengan organisme,semakin besar organisme semakin cepat ia
tumbuh. Fase pertumbuhan logaritmik juga menunjukkan sel tunggal. Fase ini adalah fase
dimana tumbuhan tumbuh secara lambat dan cenderung singkat.

Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat dibalikkan dalam


ukuran pada sistem biologi. Secara umum pertumbuhan berarti pertambahan ukuran karena
organisme multisel tumbuh dari zigot, pertumbuhan itu bukan hanya dalam volume, tapi
juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan. Pertumbuhan
biologis terjadi dengan dua fenomena yang berbeda antara satu sama lain. Pertambahan
volume sel dan pertambahan jumlah sel.Pertambahan volume sel merupakan hasil sintesa
dan akumulasi protein, sedangkan pertambahan jumlah sel terjadi dengan pembelahan sel

( Yustiningsih, M. (2019).

Banyak faktor yang mepengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik


untuk internal dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air,dan hormon.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman terdiri dari faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang terdapat pada benih atau tanaman
itu sendiri. Faktor eksternal merupakan faktor yang terdapat di luar benih atau tanaman,
salah satu yang mempengaruhi pertumbuhan dari segi faktor eksternal yaitu media
tanam,Media tanam yang baik adalah media yang mampu menyediakan air dan unsur hara
dalam jumlah cukup bagi pertumbuhan tanaman. Hal ini dapat ditemukan pada tanah dengan
tata udara yang baik, mempunyai agregat mantap, kemampuan menahan air yang baik dan
ruang untuk perakaran yang cukup (Darmawan,2015).

Jeruk Kalamansi (Citrus microcarpa) adalah tanaman dalam keluarga Rutaceae,


yang telah dikembangkan dan populer di seluruh asia tenggara, terutama filipina. Tanaman
ini merupakan persilangan antara Citrus retifulata dengan Fortunella margarita. Tanaman
ini berpohon rendah dengan ketinggian normal 2-4 meter, berbunga majemuk, berbuah
dengan bentuk seperti bola kecil (kira kira sebesar bola tenis meja) berwarna hijau setelah
masak berwarna kuning oranye atau kuning bercampur hijau, permukaan kulit buah licin,
mengkilat ada juga yang penuh dengan bintik bintik. Jeruk Kalamansi memiliki dua jenis
yang biasanya dibedakan dari warna kulitnya, yaitu jenis yang disebut dalam nama ilmiah
Citrofortunella microcarpa berwarna kuning kehijauan atau seperti gradasi, ada bagian yang
kuning lalu beberapa tempat ada yang hijau dan yang kedua, yang disebut Citrofortunella
mitis biasanya memiliki warna kuning mencolok ( Boleu, 2021) .
E. Alat dan Bahan

1. Alat :

- Kertas

- Penggaris

- Label Tanaman

2. Bahan

- Jeruk Kalamansi (Citrus mikrocarpa).

- Tanah

- Pupuk

- Air

F. Langkah Kerja

1. Ditanam Jeruk Kalamansi (Citrus mikrocarpa) dengan lahan yang berjarak 1 x

1m

2. Lalu, diberikan pupuk pada saat penanaman

3. Disiram dengan air yang segar

4. Diukur tinggi batang dan diameter batang

5. Diukur 3 lembar daun yang berbeda dengan mengukur Panjang dau dan

diameter daun

6. Diamati selama 8 minggu dan diukur disetiap minggunya

7. Dicatat pada tabael hasil pengamatan.


G. Hasil

Tabel. 1 Panjang dan Diameter Batang


No. Tanggal Panjang Batang Diameter Batang
1. 6 April 30 3
2. 12 April 32 3,5
3. 19 April 32,6 4
4. 26 April 34 4
5. 3 Mei 37 5
6. 10 Mei 45 6
7. 17 Mei 49 6,5
8. 24 Mei 53 7

Chart Title
60

50

40

30

20

10

0
10-May

14-May

18-May
2-May
4-May
6-May
8-May

12-May

16-May

20-May
22-May
24-May
6-Apr
8-Apr
10-Apr
12-Apr
14-Apr
16-Apr
18-Apr
20-Apr
22-Apr
24-Apr
26-Apr
28-Apr
30-Apr

Panjang Batang Diameter Batang


Tabel. 2 Panjang dan Diameter Daun
No. Tanggal Daun 1 Daun 2 Daun 3
Panjang Diameter Panjang Diameter Panjang Diameter
1. 6 April 0,8 0,1 0,8 0,06 0,7 0,08
2. 9 April 1,1 0,1 1,1 0,1 1 0,1
3. 12 April 1,2 0,2 1,2 0,2 1,1 0,3
4. 15 April 1,2 0,3 1,3 0,4 1,2 0,4
5. 18 April 1,3 0,4 1,5 0,5 1,5 0,5
6. 21 April 2 0,6 2 0,6 2 0,6
7. 27 April 2,4 0,7 2,8 0,7 2,3 0,7
8. 1 Mei 2,5 0,8 2,9 0,6 2,4 0,7
9. 5 Mei 2,8 0,8 3,2 0,8 2,8 0,8
10. 8 Mei 2,9 0,9 3,5 0,8 2,8 0,9
11. 12 Mei 3 1 4 1 3 1
12. 15 Mei 3,1 2 4,3 1,1 3,1 1,1
13. 20 Mei 3,3 2,1 4,3 1,2 3,3 1,2
14. 23 Mei 3,3 1,2 3,4 1,2 3,3 1,3
15. 27 Mei 3,4 1,3 3,4 1,3 3,4 1,4
16. 30 Mei 3,5 1,4 2,9 1,4 3,4 1,4
17. 2 Juni 3,6 1,5 3 1,5 3,6 1,5
18. 5 Juni 3,7 1,5 4 1,6 3,8 1,6

Chart Title
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
6-Apr 13-Apr 20-Apr 27-Apr 4-May 11-May 18-May 25-May 1-Jun

Panjang Daun 1 Diameter Daun 1 Panjang Daun 2


Diameter 2 Panjang Daun 3 Diameter Daun 3
G.Pembahasan

Praktikum mengenai pertumbuhan ini menggunakan tanaman Jeruk Kalamansi


sebagai bahan percobaan.Dalam melakukan pengamatan Pertumbuhan Jeruk Kalamsi
dilakukan pengamatan selma 8 minggu.Pengukuran Daun dilakukan setiap 3 hari sekali, dan
pengukuran batang setiap seminggu sekali.Dari hasil pengamatan, di dapat kurva sigmoid
pertumbuhan Jeruk Kalamansi yang berbentuk seperti huruf S pada kedua perlakuan
tersebut.Kurva sigmoid Dapat dilihat pula tanaman pada kelompok Destruktif lebih cepat
tumbuh tinggi dan besar serta pertumbuhan yang lebih cepat satu minggu. Kurva sigmoid
adalah suatu kurva yang mencirikan pola pertumbuhan tanaman.Hal ini sesuai dengan
literatur (Nugraheni,dkk,2018) yang mengatakan bahwa Kurva sigmoid berguna bagi para
ahli dalam melakukan penelitian- penelitian lebih lanjut tentang tumbuh dan perkembangan
tumbuhan, karena ia menunjukkan tahap-tahapan perkembangan.

Pertumbuhan Jeruk Kalamansi (Phaseolus vulgaris) jika digambarkan dalam grafik


akan membentuk kurva sigmoid (bentuk S). Kurva ini menggambarkan baik pertumbuhan
tinggi tanaman maupun jumlah daun. Keduanya dalam bentuk sigmoid.Hal ini sesuai
dengan literatur (Solin 2009) yang menyatakan bahwa pertumbuhan tanaman mula-mula
lambat, kemudian berangsur-berangsur menjadi lebih cepat sampai tercapai suatu
maksimum, akhirnya laju tumbuh menurun. Apabila digambarkan dalam grafik dalam
waktu tertentu akan terbentuk kurva sigmoid (bentuk S).

Kurva pertumbuhan sigmoid yang terbentuk membentuk seperti huruf S yang


menunjukkan adanya laju pertumbuhan pada Jeruk Kalamansi tersebut. Pada kurva, terlihat
perbedaan antara minggu-minggu awal penanaman, minggu-minggu pertengahan
pengamatan daun jeruk bertambah besar atau lebar, tetapi di minggu-minggu akhir
pengamatan, daun jeruk kalamansi laju pertumbuhannya lambat.

Pada pengamatan laju pertumbuhan daun pada jeruk kalamansi,dilakukan


pengamatan selama 8 minggu.Dengan diukur selama 3 hahri sekali. Awalnya laju
pertumbuhan daun jeruk kalamsi berlangsung secara cepat.Pada pertengahan pengamatan
laju pertumbuhan jeruk kalamansi juga cepak , tetapi ada fase dimana laju pertumbuhan
daun jeruk kalamansi berlangsung secara lambat.Pada pertumbuhan Batang jeruk Kalamsi
yang saya amati memiliki laju pertumbuhan batang yang tidak terlalu cepat.

Pada pengamatan ini memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan.


Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara garis besar
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor ini
memiliki peran masing-masing dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Berikut adalah uraian kedua faktor ini dalam mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.

a. Faktor Internal
1. Gen.Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke
generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana
pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen
juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen
tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan
periodenya.

2. Hormon Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan


berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon
memberikan pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh.
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman
ada beragam jenisnya.

b. faktor eksternal

1. Nutrisi

Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme
tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.

2. Cahaya Matahari

Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk


hidup.Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis.
Pada pengamatan yang telah saya lakukan pada pengamatan jeruk
Kalamnsi,Tanaman tersebut memiliki pertumbuhan yang lambat,Karena tanaman jeruk
tersebut tidak dapat cahaya matahari yang bagus,kerena terhadang oleh batang pisang,yang
tumbuh disekitarnya.Tetapi untuk kelembaban tanahnya bagus,dikarenakan awal
penanaman diberikan pupuk,dak juga tekstur tanah pada tanaman tersebut gembur.Pada
pengamatan tanaman jeruk kalamansi yang telah saya lakukan tersebut belum menghasilkan
bunga.Mungkin pada pengamatan jeruk kalamsi tersebut masih kekurangan ormon.

Dari kurva yang terbentuk menunjukan bahwa seiring berjalannya waktu,terjadi


pertambahan tinggi dan luas daun. Pertambahan tinggi atau pertumbuhan ini berkaitan erat
dengan pertambahan waktu yang merupakan ukuran kumulatif dari waktu. Kurva
menunujukkan ukuran kumulatif sebagai fungsi dari waktu. fase logaritmik berarti bahwa
laju pertumbuhan lambat pada awalnya, tapi kemudian meningkat terus. Laju berbanding
lurus dengan ukuran organisme.Selain terjadinya pertumbuhan tanaman, jumlah daun juga
bertambah. fase penuaan diicrikan oleh laju pertumbuhan yang menurun saat tumbuhan
sudah mencapai kematangan dan mulai menua.

I.Kesimpulan dan saran

Pada pertumbuhan daun tanaman Jeruk Kalamansi (Citrus microcarpa) digambarkan


dengan kurva sigmoid, dari kurva terlihat bahwa pertumbuhan daun dan batang Jeruk
Kalamansi (Citrus microcarpa) pada panjang dan diameter mengalami kanaikan.Pertumbuhan
pada tanaman jeruk kalamansi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
DAFTAR PUSTAKA

Boleu, F. I., & Dalengkade, M. N. (2021). Pelatihan Teknik Cangkok Jeruk Kalamansi (Citrus

microcarpa) di Desa Gosoma Kabupaten Halmahera Utara. BAKTI (Jurnal Pengabdian

Kepada Masyarakat), 1(2), 69-73.

Campbell, N.A., Jane B. R. dan Lawrence G. M. 2--2. 2002. Biologi Jilid 2. Erlangga.Jakarta.

Kimball, J.W. 1992. Biologi Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Nugraheni, F. T., Haryanti, S., & Prihastanti, E. (2019). Pengaruh perbedaan kedalaman

tanam dan volume air terhadap perkecambahan dan pertumbuhan benih sorgum

(Sorghum bicolor (L.) Moench). Buletin Anatomi dan Fisiologi (Bulletin of

Anatomy and Physiology), 3(2), 223-232.

Susilo, W. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia, Jakarta.

Yustiningsih, M. (2019). Intensitas cahaya dan efisiensi fotosintesis pada tanaman naungan

dan tanaman terpapar cahaya langsung. BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi, 4(2), 44-49.
A. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai