KELOMPOK 3 :
1. DITA PUTRI MAHARANI (2010211025)
2. NESA AQILLA (2010211024)
3. YOGI RIZKY AKBAR (2010211023)
TRANSPIRASI
Proses hilangnya air dalam bentuk
uap air dari jaringan hidup
tanaman yang terletak diatas
permukaan tanah melewati
stomata, kutikula dan lentisel.
TRANSPIRASI
Dalam proses transpirasi terjadinya kehilangan air yang disebabkan oleh stomata
lebih besar daripada jaringan pada tanaman. Transpirasi juga memiliki hubungan
dengan CO2 yang berpadu terhadap penukaran gas antara stomata didalam daun
dan diudara. Sebagian besar air yang diserap tanaman akan ditranspirasikan. 80%
air yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang stomata, paling besar
peranannya dalam transpirasi.
Ketika air meninggalkan sel penutup dan menuju ke dalam sel tetangga, maka
tekanan turgor di dalam sel penutup akan menurun (rendah). Sementara itu, sel
tetangga yang mengakumulasi lebih banyak air akan menggelembung, sehingga
mendorong sel penutup ke depan, maka stomata tertutup. Yang mana
menutupnya stoma akan menurunkan jumlah CO2 yang masuk ke dalam daun
sehingga akan mengurangi laju fotosintesis.
MEKANISME PEMBUKAAN DAN
PENUTUPAN STOMATA
Pada dasarnya proses membuka dan menutupnya stoma bertujuan untuk menjaga keseimbangan
antara kehilangan air melalui transpirasi dengan pembentukan gula melalui fotosintesis.
MEKANISME PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN STOMATA
CAHAYA
PH SEL PENUTUP
MENINGKAT
HIDROLISIS PATI
HCO3 MENGIKAT ASAM MALAT ATP SINENTIS
ATP-ASE
KONSENTRASI
MEMPENGARUHI PERTUKARAN H+/K+. K+ MASUK PEMOMPAAN K+
GULA PADA SEL KEDALAM SEL PENGIKUT DIKUTI ANION KEDALAM SEL
DENGAN PENUTUP
PENUTUP BANTUAN
DIIKUTI ANION
ATP-ASE
KONSENTRASI K+ DAN ANION DALAM SEL PENUTUP
STOMATA MEMBUKA
MEKANISME PEMBUKAAN DAN
PENUTUPAN STOMATA
● Pada saat stomata membuka akan terjadi akumulasi ion kalium (K+) pada
sel penjaga. Ion kalium ini berasal dari sel tetangganya. Cahaya sangat
berperan merangsang masuknya ion kalium ke sel penjaga dan jika
tumbuhan ditempatkan dalam gelap, maka ion kalium akan kembali keluar
sel penjaga.
● Ketika ion kalium masuk ke dalam sel penjaga, sejumlah yang sama ion
hydrogen keluar, dimana ion hydrogen tersebut berasal dari asam-asam
organic yang disintesis ke dalam sel penjaga sebagai suatu kemungkinan
faktor penyebab terbukanya stomata. Asam organic yang disintesis
umumnya adalah asam malat dimana ion-ion hydrogen terkandung
didalamnya.
MEKANISME PEMBUKAAN DAN
PENUTUPAN STOMATA
● Asam malat adalah hasil yang paling umum didapati pada keadaan normal.
Karena ion hydrogen diperoleh dari asam organic, ph di sel penjaga akan
turun (akan menjadi semakin asam), jika H+ tidak ditukar dengan K+ yang
masuk
● Suatu penelitian menunjukkan bahwa turgor sel penjaga berkaitan dengan
metabolisme penyerapan ion, terutama K+. Meningkatnya konsentrasi K+
pada sel penjaga, stomata membuka lebih lebar sebaliknya ketika menutup
tidak terjadi akumulasi K+.
MEKANISME PEMBUKAAN DAN
PENUTUPAN STOMATA
● Mekanisme membuka menutupnya stomata terutama tergantung pada
akumulasi K+ pada sel stomata dan bukan semata-mata oleh adanya
hidrolisa amilum menjadi gula sebagaimana dipercaya selama ini, hidrolisa
amilum ini hanya faktor sekunder.
● Untuk akumulasi K+ ini disediakan sebagian oleh vakuola sel lateral dan
sebagian lagi oleh sel epidermis. Akumulasi K+ ini akan berbalik bila
stomata menutup, yaitu K+ berakumulasi di sel epidermis. Tidak ada
perbedaan electro potential yang menyolok antara setiap sel epidermis dan
bagaimanapun keadaan stomata, K+ ditransport secara aktif dan ketika
stomata membuka atau menutup memerlukan energi.
02
PENGUKURAN
PEMBUKAAN
STOMATA
PENGUKURAN PEMBUKAAN STOMATA
Pembukaan stomata diukur dengan metode parometer. Yang mana metode porometer
adalah pengukuran laju transpirasi berdasarkan adalah pengukuran laju transpirasi
berdasarkan rekomendasi antara udara di sekitar daun dan kelembaban standar yang
telah ditetapkan.
Prinsip kerja dari metode ini adalah dengan melalukan udara di atas daun, kemudian
menemukan kelembaban antara sebelum dan setelah dilalukan angin ditentukan untuk
mengukur frekuensi penguapan daun.
Contoh alat ini adalah potometer AP3 Delta-T Divice buatan Cambridge, Inggris. Alat ini
cukup akurat untuk menentukan laju transpirasi dan konduktansi stomata daun sehingga
banyak digunakan penelitian-penelitian ilmiah internasional.
03
PERTUKARAN
GAS CO2
MELALUI
STOMATA
PERTUKARAN GAS CO2 MELALUI
STOMATA
Tempat pertukaran gas di daun adalah pada stomata (mulut daun). Ketika daun sedang
melakukan fotosintesis dengan aktif, isi karbondioksida dari hawa dalam ruang hawa
dalam lapisan bersifat spons turun di bawah 0,03% yang terdapat di udara luar. Sebagai
akibatnya dari perbedaan konsentrasi ini, karbondioksida dari udara luar kemudian
berdifusi melalui stoma-stoma ke dalam ruang-ruang hawa lapisan bersifat spons,
kemudian keluar melalui ruang- ruang hawa intersel dari sel-sel lapisan palisade. Dalam
daun setelah karbondioksida larut dalam lapisan tipis cairan yang menyelaputi
permukaan setiap sel di bagian dalam daun, kemudian berdifusi ke dalam sel-sel.
Sitoplasma sel-sel ini kaya akan karbonat anhidrase, yang akan mengkatalis pembentukan
asam karbonat :
Zat anti transpirasi ini merupakan zat atau senyawa kimia yang dapat
menurunkan laju transpirasi akibat terjadinya transpirasi pada tumbuhan yang
berlebihan yang diakibatkan oleh tekanan turgor yang berlebih. Karena sebagian
besar air yang diserap tumbuhan akan ditranspirasikan oleh tumbuhan tersebut,
jika tumbuhan tersebut menyerap air dan unsur hara terlalu banyak maka
tumbuhan tersebut akan banyak mengeluarkannya lewat transpirasi akibatnya
tumbuhan tersebut akan layu bahkan mati.
1. Karbon dioksida, tekanan parsial CO2 yang rendah dalam daun akan menyebabkan
pH sel menjadi tinggi. Pada pH yang tnggi 6-7 akan merangsang penguraian pati
menjadi gula, sehingga stomata terbuka.
2. Air, apabila tumbuhan mengalami kekurangan air, maka potensial air pada daun akan
turun, termasuk sel penutupmya sehingga stomata akan tertutup.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBUKAAN DAN
PENUTUPAN STOMATA
3. Cahaya, dengan adanya cahaya maka fotosintesis akan berjalan, sehingga CO2 dalam
daun akan berkurang dan stomata terbuka.
4. Suhu, naiknya suhu akan meningkatkan laju respirasi sehingga kadar CO2 dalam
daun meningkat, pH akan turun dan stomata tertutup.
5. Angin, angin berpengaruh terhadap membuka dan menutupnya stomata secara tidak
langsung. Dalam keadaaan angin yang bertiup kencang pengeluaran air melalui
transpirasi seringkali melebihi kemampuan tumbuhan untuk menggantinya. Akibatnya
daun dapat mengalami kekurangan air sehingga turgornya turun dan stomata akan
tertutup.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBUKAAN DAN
PENUTUPAN STOMATA
FAKTOR INTERNAL
● Jam Biologis. Jam biologis memicu serapan ion pada pagi hari sehingga stomata
membuka, sedangkan malam hari terjadi pembebasan ion yang menyebabkan
stomata menutup.
THANK
YOU