Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH MORFOLOGI TUMBUHAN

DAUN

Anggota Kelompok :

Mike Muhardini : 20032131

Rika Putri : 20032087

Dosen Pengampu :

Dra. Des m, M. S

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA

TAHUN AJARAN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman dan Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca tentang “ Daun".

Kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangat
kurang. Oleh karena itu kami harap kan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Solok, 15
Maret 2021

2
Kelompok 4

KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................

A. LatarBelakang....................................................................................................

B. Rumusan Masalah..............................................................................................

C. Tujuan Pembahasan...........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................
A. Konsep dan Fungsi daun..............................................................................

B. Pertumbuhan Daun..........................................................................................

C. Variasi Daun...................................................................................................

Kelengkapan atau Bagian-bagian Daun

Macam Daun

BAB III PENUTUP..............................................................................................


A. Kesimpulan

B. Kritik dan Saran

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................

3
BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Daun merupakan bagian dari tumbuh-tumbuhan yang mempunyai fungsi dan peran penting
untuk melangsugkan kelangsungan hidup tumbuh-tumbuhan itu sendiri. Ciri khas dari daun, pada
umumnya berwarna hijau bentuk dari daun bagian besar adalah melebar, memiliki zat klorofil yang
berguna untuk membantu proses fotosintesis. Daun juga mempunyai mempunyai bagian-bagian yang
berperan penting untuk membantu proses pertumbuhan pada tumbuhan, setelah di pelajari dan di
pahami secara mendalam, maka manusia akan menyadari betapa pentingnya daun pada tumbuhan.
Daun merupakan organ tumbuhan yang sangat penting dan pada umumnya merupakan bagian
yang terbanyak pada tumbuhan. Daun terdapat pada batang. Bagian batang tempat duduknya
daun atau tempat melekatnya daun disebut dengan buku-buku (nodus) batang, dan tempat
diatasnya daun merupakan sudut antara batang dengan tangkai daun disebut dengan ketiak
daun (axilla). Daun biasanya pipih, lebar, bewarna hijau dan memiliki bentuk paling berdgam
dibandingkan dengan organ tumbuhan yang lain. Daun pada umumnya memiliki umur yang
terbatas sehingga pada saat tertentu akan gugur dan pada beberapa jenis tanaman meninggal
bekas yang mat jelas seperti pada nangka (Artocarpus heterophylla) dan singkong (Manihot
uttilisima). Sepanjang perjalannan daun mengalami perubahan warna yang pada saat mudah
bewarna hijau muda, saat dewasa bewarna hijau tua, namun menjelang gugur akan berubah
warna menjadi pucat atau kekuningan. Pada tumbuhan tertentu daun dewasa tidak bewarna
hijau tetapi merah atu kuning seperti pada tanaman puring (Puring variegatum). Daun yang
gugur akan digantikan dengan munculnya daun baru pada tunas terminal (tunas utama) atau
tunas ketiak. Pada umumnya daun yang baru muncul jauh lebih banyak jumlahnya
dibandingkan dengan daun yang gugur. Pada tanaman tertentu pada musim kemarau sering
menggugurkan daun seperti pada tanaman ketapang (Terminalia catappa), namun pada
tumbuhan yang hidup didaerah temperata hampir setiap tanaman menggugurkan daunnya
menjelang musim gugur. Hal tersebut dilakukan sebagi efisiensi terhadap pengurangan
penguapan atau adaptasi terhadap kekurangan air. Pada tanaman ketapang, sebelum daun
gugur didahului dengan perubahan warna daun menjadi kuning kemerahan.

4
B. Rumusan Masalah

1. Apa konsep dan fungsi daun

2. Bagaimana proses pertumbuhan daun

3. Apa saja kelengkapan atau bagian-bagian daun dan apa saja macam-macam daun.

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui konsep dan fungsi dari daun

2. Untuk mengetahui bagaimana proses dari pertumbuhan daun

3. Untuk mengetahui apa saja kelengkapan atau bagian-bagian dari daun dan apa saja macam-macam
daun.

5
BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep dan Fungsi Daun

Daun merupakan alat hara bagian tumbuhan yang penting untuk


fotosintesis umumnya melekat pada batang dan dahan. Tempat melekat/ duduk daun
disebut buku/nodus (A). Jarak antar nodus disebut ruas/internodus (B). Sudut antara
batang dan daun ketiak daun /axilla (C) (Gambar 1). Umumnya melebar kaya akan zat
hijau daun/khlorofil.

Gambar 1. Nodus, internodus, dan daun

Daun merupakan organ tumbuhan yang sangat penting dan pada umumnya
merupakan bagian yang terbanyak pada tumbuhan. Daun terdapat pada batang. Bagian
batang tempat duduknya daun atau tempat melekatnya daun disebut dengan buku-
buku (nodus) batang, dan tempat diatasnya daun merupakan sudut antara batang
dengan tangkai daun disebut dengan ketiak daun (axilla).
Daun biasanya pipih, lebar, bewarna hijau dan memiliki bentuk paling berdgam
dibandingkan dengan organ tumbuhan yang lain. Daun pada umumnya memiliki umur
yang terbatas sehingga pada saat tertentu akan gugur dan pada beberapa jenis tanaman
meninggal bekas yang mat jelas seperti pada nangka (Artocarpus heterophylla)
dan singkong (Manihot uttilisima). Sepanjang

6
perjalannan daun mengalami perubahan warna yang pada saat mudah bewarna hijau
muda, saat dewasa bewarna hijau tua, namun menjelang gugur akan berubah warna
menjadi pucat atau kekuningan. Pada tumbuhan tertentu daun dewasa tidak bewarna
hijau tetapi merah atu kuning seperti pada tanaman puring (Puring variegatum).
Daun yang gugur akan digantikan dengan munculnya daun baru pada tunas
terminal (tunas utama) atau tunas ketiak. Pada umumnya daun yang baru muncul jauh
lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan daun yang gugur. Pada tanaman
tertentu pada musim kemarau sering menggugurkan daun seperti pada tanaman ketapang
(Terminalia catappa), namun pada tumbuhan yang hidup didaerah temperata hampir
setiap tanaman menggugurkan daunnya menjelang musim gugur. Hal tersebut
dilakukan sebagi efisiensi terhadap pengurangan penguapan atau adaptasi terhadap
kekurangan air. Pada tanaman ketapang, sebelum daun gugur didahului dengan
perubahan warna daun menjadi kuning kemerahan.
Secara umum daun merupakan organ yang berperan sebagai penyerap,
pengangkut, pengolahan dan penimbunan zat-zat makanan. Berikut ini merupakan fungsi
daun secara umum:
 Menyimpan cadangan makanan misalnya pada umbi lapis bawang merah

(Allium cepa)

 Mengambil zat-zat makanan (resorbsi)

 Pengolahan zat-zat makanan (fotosintesis)

 Penguapan (transpirasi)

 Pernapasan (respirasi)

B. Pertumbuhan Daun

Pertumbuhan awal daun di bagi menjadi dua, yakni:

7
1. Pertumbuhan apikal, Pertumbuhan ini terjadi di ujung oleh sel pemula apical dan mengakibatkan
bakal daun menjadi lebih tinggi (panjang)

2. Pertumbuhan marginal, Pertumbuhan ini diakibatkan oleh pemula marginal dan menghasilkan
pelebaran lateral membentuk helai daun.

Pertumbuhan awal daun sebetulnya dikarenakan adanya meristem papan yang selnya mengalami
pembelahan interkalar yang tersebar secara acak dan menyebabkan bertambahnya ukuran daun
lalu diikuti pertumbuhan apeks dan tepi daun. Pembelahan sel sering terjadi daerah bawah apical
sehingga menyebabkan bagian bawah daun melebar.

Perkembangan Daun

Secara umum perkembangan daun dimulai dari tahap permulaan (inisiasi), diferensiasi awal,
perkembangan aksis daun, asal-usul helai daun, dan histogenesis jaringan helai daun.

Tahap permulaan (Inisiasi)

Inisiasi daun dimulai dengan pembelahan periklin dalam kelompok sel kecil sel pada sisi pucuk.
Jumlah lapisan sel yang mulai membelah dan posisinya pada pucuk beragam pada tumbuhan yang
berbeda. Primordia daun berasal dari lapisan dari lapisan paling luar pucuk batang (Hidayat, 1995).

Pada semua tumbuhan Dikotil, pembelahan periklin yang pertama tidak terjadi pada sel lapisan
permukaan, tetapi pada sel yang terletak satu ata dua lapisan dibawahnya. Lapisanpermukaan
diperluas dengan adanya pembelahan antiklin beberapa kali (Hidayat, 1995).

Kasus yang paling sering terjadi, inisiasi dari primordia daun dimulai pada lapisan sel di bawah
lapisan permukaan. Dalam hal ini lapisan sel tunika dan lapisan sel tetangganya dari korpus ikut
serta dalam inisisiasi primordium yang berbeda (Fahn, 1991).

Diferensiasi Awal

Sebagai hasil kelanjutan pembelahan sel, primordium daun menonjol dari pucuk batang sebagai
penyokong yang mempunyai bentuk papila kecil atau tonjolan. Penyokong daun terdiri atas lapisan
protoderm dan untaian prokambium, yang tumbuh secara akropetal dan tidak seberapa jauh dari
kambium batang (Sumardi, 1993).

Perkembangan Aksis Daun

8
Pada kebanyakan daun Dikotil dan Gymnospermae, perkembangan aksis daun mendahului helai
daun. Hasil perkembangan cepat dari primordia menjadi bentuk seperti kerucut yang runcing
dengan sisi adaksialpipih (rata). Ujung kerucut ini merupakan sebagai meristem apikal. Pada
tumbuhan tertentu, dari tahpa awal perkembangan ketika primordium masih berukuran 1 mm,
peningkatan atau perkembangan lebih lanjut akan terjadi karena pembelahan dan pemanjangan sel
yang berjarak dari ujung primordium. Pertumbuhan ini disebut dengan pertumbuhan interkalar
(Sumardi, 1993).

Asal usul Helai Daun

Selama pemanjangan awal dan penebalan aksis daun muda, sel bagian tepi adaksial terus
membelah dengan cepat. Inisial pinggiran adalah sel lapisan paling luar pada tepi helai daun muda.
Pada Angiospermae, biasanya inisial ini akan membelah hanya ke arah antiklin dan penambahan sel
baru terjadi ke arah protoderm abaksial dan adaksial (Sutrian, 2004).

Pada daun majemuk menjari dan menyirip, helai daun lateral berkembang dari meristem pinggiran
adaksial dan aksis daun muda sebagai dua deretan papila. Pada tumbuhan lain, perkembangan
helai daun ada yang terjadi secara akropetal ataupun bisepetal (Sutrian, 2004).

Histogenesis Jaringan Helai Daun

Pertumbuhan pinggiran berlangsung terus-menerus lebih panjang dari pertumbuhan apikal, tetapi
berhenti relatif awal. Setelah pertumbuhan pinggiran berhenti,pertumbuhan lebih lanjut darihelai
daun dilakukan oleh pembelahan sel helai daun. Pembelahan secara antiklin membentuk lempeng
meristem. Aktivitas lempeng meristem menghasilkan peningkatan daerah permukaan, tetapi tidak
terjadi penebalan organ. Pada helai daun, sel meristem berlapis sehingga relatif mudah untuk
melacak asal-usul epidermis, jaringan palisade dan spons, serta berkas pengangkut (Hidayat, 1995).

Pertumbuhan daun ini dikendalikan oleh faktor genetis, tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan luar dan dalam. Faktor luar yang memengaruhi daun antara lain seperti pasokan air,
nutrisi, panjang hari, dan intensitas sinar.

C. Variasi Daun

1. Kelengkapan atau Bagian-bagian Daun

Bagian-bagian daun

9
Bagian-Bagian daun ada 2 yaitu daun lengkap dan daun tidak lengkap.

a. Daun lengkap memiliki bagian-bagian:

 Upih/pelepah daun (vagina)

 Tangkai daun (petilus)

 Helaian daun (lamina)

Daun lengkap umumnya banyak ditemukan pada tumbuhan monokotil


(Liliopsida) seperti pada pisang (Musa paradisiaca), Pinang (Areca catechu), tebu
(Saccharum officinarum). Walaupun demikian bila dilihat dari jumlah spesies
tumbuhan yang memiliki daun lengkap jumlahnya jauh lebih kecil dibadingkan dengan
jenis lainnya. Sebagain besar tumbuhan kehilangan salah satu bagian daunnya
seperti upih atau tangkai, namun paling banyak yang mengelami kehilangan upih.
Daun tersebut disebut dengan daun tidak lengkap. Daun tidak lengkap ditemukan pada
terong (Solanum melogena), singkong (manihot utilissima), dan durian (Durio
zibethinua).

1. Upih/pelepah daun (vagina)

Merupakan bagian daun yang melekat /memeluk batang. Pelepah daun


berfungsi:

10
 Pelindung kuncup muda seperti terdapat pada tebu (Saccharum officinarum),
kunyit (Curcuma domestica), lempuyang (Curcuma
zanthorriza).
 Menguatkan batang tanaman, upih sering membungkus batang. Sebagai contoh:
pisang (Musa paradisiaca), jahe (Zingiber officinale), gayong (Canna hibrida).
Batang semu, batang dibentuk oleh pelepah seperti pada pisang (Musa
paradisiaca), kecombrang (Etlingera elatior).
2. Tangkai daun (petiolus)

Merupakan bagian daun mendukung helaiannya dan bertugas menempatkan helaian


daun, sedemikian rupa untuk mendapatkan cahaya matahari.
Umumnya berbentuk silinder. Bentuk tangkai daun :
 Bulat dan berongga

 Pipih dan tepinya melebar

 Bersegi

 Setengah lingkaran

3. Helaian daun (lamina)

Bentuk dan ukuran helaian daun bermacam-macam sesuai dengan jenis


tumbuhan. Sifat-sifat daun yang perlu diketahui meliputi:
 Bangunan daun (circumscriptio)

 Ujung daun (apex)

 Pangkal daun (basis)

 Susunan tulang daun (nervatio/venatio)

 Tepi daun (margo)

 Daging daun (intervenium)

 Permukaan daun,warna daun, aroma.

11
Gambar 3. Bagian-bagian daun lengkap

b. Daun yang tidak lengkap akan memiliki beberapa kemungkinan seperti:

 Hanya memiliki tangkai dan helaian daun saja sehingga sering disebut sebagai
daun bertangkai. Susunan daun seperti ini merupakan yang paling banyak
ditemukan. Seperti pada tanaman mangga (Mangifera indica), cabe (Capsicum
annuum), ketapang (Terminalia catappa).
 Daun yang terdiri dari upih dan helaian saja sehingga disebut daun berupih atau
daun berpelepah. Daun seperti ini banyak ditemukan pada tamanan dari famili
Poaceaae (rumput-rumputan) dan Cyperaceaae (teki-tekian). Sebagai contoh
pada tanaman jagung (Zea mays), padi (Oriza sativa), tebu (Sacharum
officinarum), rumput teki (Cyperus rotundus),sanggar
(Paspalum conjugatum).
 Hanya terdiri dari helaian saja tanpa upih atau tangkai, setelah helaian daun
kelihata seperti memeluk batang. Daun yang demikian disebut dengan daun
duduk (sessilis) seperti pada Sonchus arvensis, biduri (Calotropis gigantea).
Daun yang memiliki helaian saja memiliki bagian basal daun jauh lebih lebar

12
dibandingkan bagian apeksnya. Daun seperti ini bisanya akan memeluk batang
sehingga disebut daun memeluk batang (amplexicaulis).
 Daun yang hanya terdiri dari tangkai saja. Pada tanaman seperti ini tangkai daun
menjadi pipih sehingga menyerupai helain daun sehingga merupakan suatu
helaian semu atau palsu yang dikenal dengan nama filodia. Sebagai contoh daun
acasia (Acacia auculiformis).

Alat tambahan pada daun (folium)

Pada berbagai tanaman pada daun memiliki berbagai tambahan atau alat
pelengkap daun. Alat pelengkap pada daun dibedakan menjadi:
1. Daun penumpu (stipula) : merupakan helaian daun kecil dekat pangkal
tangkai daun,untuk melindungi kuncup muda. Berdasarkankan letaknya stipula
dibedakan menjadi:
 Stipula liberae: merupakan stipula yang bebas dikanan kiri pangkal daun.

 Stipula adnantae merupakan stipula yang melekat dikanan kiri pangkal daun.
 Stipula axillaris merupakan stipula yg melekat mjd satu dan ada dalam ketiak
daun.
 Stipula antidroma merupakan stipula berlekatan jadi satu dengan tangkai daun
dan umumnya agak lebar, melingkari batang.
 Stipula interpetiolaris merupakan stipula antar tangkai/ stipula berlekatan
terletak antar dua tangkai daun. Pada berbagai daun memiliki alat tambahan
pada satu sisi daun yang disebut dengan stipula. Jika stipula ada maka daun
tersebut disebut daun berstipula, dan juka tidak ada maka disebut dengan daun
tidak berstipula. Berikut ini beberapa tipe stipula yang ditemukan pada daun.
 Free lateral merupakan stipula yang bebas terdapat pada kedua sisi basal daun.
Seperti pada tanaman Hibiscus rosasinensis.
 Interpetioler merupakan stipula yang menghubungkan daun yang berhadapan
sehingga stipula menghubungkan daun yang satu dengan yang lainnya. seperti
pada tanaman Ixora, Anthocephalus.

13
 Intrapetioler merupakan stipula yang menghubungkan oleh satu stipula.
Sebagai contoh pada Gardenia.

 Foliaceous merupakan stipula yang memiliki struktur yang mirip dengan daun
misalanya terdaat pada pea (kacang polong) atau Pisum sativum.

Gambar 5. Tipe stipula yang ditemukan pada berbagai daun.

 Scaly merupakan stipula kering,kecil dan menyerupai kertas seperti terdapat


pada Desmodium.
 Spiny merupakan stipula yang bermodifikasi menjadi duri misalnya pada
Zyziphus dan Acacia.
 Ochreate merupakan stipula yang menyatu bersama dan membentuk struktur
seperti tabung. Seperti pada Polygonum.
 Adnate merupakan dua stipula yang melekat dengan tangkai daun misalnya
terdapat pada bunga mawar (Rosa sp.).
 Tendrillar merupakan stipula yang bermodifikasi menjadi struktur menyerupai
tendril seperti pada Smilax.
 Bud scale merupakan stipula yang berfungsi melindungi tunas muda.

Misalnya terdapat pada beringin (Ficus benjamina).

14
2. Selaput bumbung (ocrea) merupakan selaput tipis menyelubungi pangkal ruas
batang, di atas tangkai daun.
3. Lidah-lidah (liguna) merupakan selaput kecil terdapat pada batas antara upih dan
helaian daun pada rumput-rumputan mencegah air hujan masuk ke ketiak daun dan
upih, sehingga pembusukan dapat dihindari.

2. Macam Daun
Berdasarkan bentuk tulangnya, maka daun dapat dibedakan menjadi empat macam. yaitu daun
menjari, daun menyirip, daun sejajar, dan daun melengkung.

1. Daun Menjari (Palminervis)


Tumbuhan yang memiliki tulang daun menjari mempunyai bentuk daun dengan satu tulang
daun yang cukup besar dan berbentuk seperti jari-jari tangan manusia.
Daun dengan tulang daun menjari ini dapat dilihat, antara lain pada daun singkong, daun
pepaya, daun kapas, dan daun jarak.

15
2. Daun Menyirip (Penninervis)

Sesuai dengan namanya, maka daun menyirip memiliki tulang daun yang menyirip menyerupai
sirip ikan. Daun menyirip memiliki susunan tulang daun yang tersusun rapi mulai dari tangkai
hingga ujung dari helai daun.

Contoh tumbuhan dengan jenis daun menyirip adalah daun mangga, daun rambutan, daun
jambu, dan daun beringin.

3. Daun Sejajar (rectinervis)

Daun sejajar adalan daun dengan tulang daun berbentuk seperti garis-garis yang sejajar. Pada
tiap-tiap ujung tulang pada daun sejajar akan menyatu. Pada umumnya, terdapat satu tulang
daun besar membujur ditengah, sedangkan tulang-tulang lainnya lebih kecil dan semuanya
mempunyai arah sejajar dengan tulang utama.Daun dengan tulang daun sejajar dapat dijumpai
pada daun jagung, rumput, daun tebu, daun padi, dan daun kelapa.

16
4. Daun Melengkung (Cervinervis)

Daun melengkung adalah daun yang memilki tulang daun berbentuk seperti garis-garis
melengkung dengan ujung-ujung tulang daun yang terlihat menyatu. Daun dengan jenis tulang
daun melengkung contohnya antara lain daun waru, daun gadung, daun genjer, dan daun sirih.

17
BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan

Daun merupakan alat hara bagian tumbuhan yang penting untuk


fotosintesis umumnya melekat pada batang dan dahan. Tempat melekat/ duduk daun
disebut buku/nodus (A). Jarak antar nodus disebut ruas/internodus (B). Sudut antara
batang dan daun ketiak daun /axilla (C) (Gambar 1). Umumnya melebar kaya akan zat
hijau daun/khlorofil. Daun merupakan organ tumbuhan yang sangat penting dan pada
umumnya merupakan bagian yang terbanyak pada tumbuhan. Daun terdapat pada
batang. Bagian batang tempat duduknya daun atau tempat melekatnya daun
disebut dengan buku-buku (nodus) batang, dan tempat diatasnya daun merupakan
sudut antara batang dengan tangkai daun disebut dengan ketiak daun (axilla).
fungsi daun secara umum:
 Menyimpan cadangan makanan misalnya pada umbi lapis bawang merah
(Allium cepa)
 Mengambil zat-zat makanan (resorbsi)
 Pengolahan zat-zat makanan (fotosintesis)
 Penguapan (transpirasi)
 Pernapasan (respirasi)

Pertumbuhan awal daun di bagi menjadi dua, yakni:

1. Pertumbuhan apikal, Pertumbuhan ini terjadi di ujung oleh sel pemula apical dan mengakibatkan
bakal daun menjadi lebih tinggi (panjang)

2. Pertumbuhan marginal, Pertumbuhan ini diakibatkan oleh pemula marginal dan menghasilkan
pelebaran lateral membentuk helai daun.

Pertumbuhan awal daun sebetulnya dikarenakan adanya meristem papan yang selnya mengalami
pembelahan interkalar yang tersebar secara acak dan menyebabkan bertambahnya ukuran daun
lalu diikuti pertumbuhan apeks dan tepi daun. Pembelahan sel sering terjadi daerah bawah apical
sehingga menyebabkan bagian bawah daun melebar.

Perkembangan tumbuhan ada beberapa tahapan yaitu ;

18
Tahap permulaan (Inisiasi)

Inisiasi daun dimulai dengan pembelahan periklin dalam kelompok sel kecil sel pada sisi pucuk.
Jumlah lapisan sel yang mulai membelah dan posisinya pada pucuk beragam pada tumbuhan yang
berbeda. Primordia daun berasal dari lapisan dari lapisan paling luar pucuk batang (Hidayat, 1995).

Diferensiasi Awal

Sebagai hasil kelanjutan pembelahan sel, primordium daun menonjol dari pucuk batang sebagai
penyokong yang mempunyai bentuk papila kecil atau tonjolan. Penyokong daun terdiri atas lapisan
protoderm dan untaian prokambium, yang tumbuh secara akropetal dan tidak seberapa jauh dari
kambium batang (Sumardi, 1993).

Perkembangan Aksis Daun

Pada kebanyakan daun Dikotil dan Gymnospermae, perkembangan aksis daun mendahului helai
daun. Hasil perkembangan cepat dari primordia menjadi bentuk seperti kerucut yang runcing
dengan sisi adaksialpipih (rata). Ujung kerucut ini merupakan sebagai meristem apikal.

Asal usul Helai Daun

Selama pemanjangan awal dan penebalan aksis daun muda, sel bagian tepi adaksial terus
membelah dengan cepat. Inisial pinggiran adalah sel lapisan paling luar pada tepi helai daun muda.

Histogenesis Jaringan Helai Daun

Pertumbuhan pinggiran berlangsung terus-menerus lebih panjang dari pertumbuhan apikal, tetapi
berhenti relatif awal. Setelah pertumbuhan pinggiran berhenti,pertumbuhan lebih lanjut darihelai
daun dilakukan oleh pembelahan sel helai daun. Pembelahan secara antiklin membentuk lempeng
meristem. Aktivitas lempeng meristem menghasilkan peningkatan daerah permukaan, tetapi tidak
terjadi penebalan organ. Pada helai daun, sel meristem berlapis sehingga relatif mudah untuk
melacak asal-usul epidermis, jaringan palisade dan spons, serta berkas pengangkut (Hidayat, 1995).

Bagian-Bagian daun ada 2 yaitu daun lengkap dan daun tidak lengkap.

a. Daun lengkap memiliki bagian-bagian:

 Upih/pelepah daun (vagina)

 Tangkai daun (petilus)

 Helaian daun (lamina)

b. Daun yang tidak lengkap akan memiliki beberapa kemungkinan seperti:

19
 Hanya memiliki tangkai dan helaian daun saja sehingga sering disebut sebagai
daun bertangkai. Susunan daun seperti ini merupakan yang paling banyak
ditemukan. Seperti pada tanaman mangga (Mangifera indica), cabe (Capsicum
annuum), ketapang (Terminalia catappa).
 Daun yang terdiri dari upih dan helaian saja sehingga disebut daun berupih atau
daun berpelepah. Daun seperti ini banyak ditemukan pada tamanan dari famili
Poaceaae (rumput-rumputan) dan Cyperaceaae (teki-tekian). Sebagai contoh
pada tanaman jagung (Zea mays), padi (Oriza sativa), tebu (Sacharum
officinarum), rumput teki (Cyperus rotundus),sanggar
(Paspalum conjugatum).
 Hanya terdiri dari helaian saja tanpa upih atau tangkai, setelah helaian daun
kelihata seperti memeluk batang. Daun yang demikian disebut dengan daun
duduk (sessilis) seperti pada Sonchus arvensis, biduri (Calotropis gigantea).
Daun yang memiliki helaian saja memiliki bagian basal daun jauh lebih lebar
dibandingkan bagian apeksnya. Daun seperti ini bisanya akan memeluk batang
sehingga disebut daun memeluk batang (amplexicaulis).
 Daun yang hanya terdiri dari tangkai saja. Pada tanaman seperti ini tangkai daun
menjadi pipih sehingga menyerupai helain daun sehingga merupakan suatu
helaian semu atau palsu yang dikenal dengan nama filodia. Sebagai contoh daun
acasia (Acacia auculiformis).

Pada berbagai tanaman pada daun memiliki berbagai tambahan atau alat
pelengkap daun. Alat pelengkap pada daun dibedakan menjadi:
1. Daun penumpu (stipula) : merupakan helaian daun kecil dekat pangkal tangkai
daun,untuk melindungi kuncup muda.

2. Selaput bumbung (ocrea) merupakan selaput tipis menyelubungi pangkal ruas


batang, di atas tangkai daun.
3. Lidah-lidah (liguna) merupakan selaput kecil terdapat pada batas antara upih dan
helaian daun pada rumput-rumputan mencegah air hujan masuk ke ketiak daun dan
upih, sehingga pembusukan dapat dihindari.

20
Berdasarkan bentuk tulangnya,maka daun dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu daun
menjari, daun menyirip, daun sejajar, dan daun melengkung.
1. Daun Menjari (Palminervis)
Tumbuhan yang memiliki tulang daun menjari mempunyai bentuk daun dengan satu tulang
daun yang cukup besar dan berbentuk seperti jari-jari tangan manusia.
2. Daun Menyirip (Penninervis)
Sesuai dengan namanya, maka daun menyirip memiliki tulang daun yang menyirip menyerupai
sirip ikan. Daun menyirip memiliki susunan tulang daun yang tersusun rapi mulai dari tangkai
hingga ujung dari helai daun.
3. Daun Sejajar (rectinervis)
Daun sejajar adalan daun dengan tulang daun berbentuk seperti garis-garis yang sejajar. Pada
tiap-tiap ujung tulang pada daun sejajar akan menyatu.

4. Daun Melengkung (Cervinervis)


Daun melengkung adalah daun yang memilki tulang daun berbentuk seperti garis-garis
melengkung dengan ujung-ujung tulang daun yang terlihat menyatu.

2. Kritik dan Saran

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Olehnya itu, kami membuka diri untuk menerima kritik dan saran dari para pembaca
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

21
DAFTAR PUSTAKA

https://dosenpintar.com/jenis-daun/

https://www.amongguru.com/struktur-dan-macam-macam-bentuk-daun-beserta-gambarnya/

Hidayat, E.B. 1994. Morfologi Tumbuhan. Institut Teknologi Bandung.

Silalahi,Marlina. 2015. Bahan Ajar Morfologi Tumbuhan.

22

Anda mungkin juga menyukai