LAPORAN PRAKTIKUM
disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Anatomi Tumbuhan
Dosen Pengampu :
Dr. Amprasto, M.Si
Dr. Hj. Sri Anggraeni, M.S
oleh:
Kelas A/2016
Kelompok 6
C. Tujuan
1. Mempelajari jaringan xylem dan phloem pada Angiospermae
(Monokotil dan Dikotil).
2. Mempelajari susunan kayu pada Gymnospermae.
3. Mengidentifikasi struktur sel trakeid, noktah berhalaman, noktah telur,
jari-jari empulur, saluran harsa (resin) dan makrofibril.
D. Landasan Teori
Pengangkut air, mineral, dan zat-zat organik pada tumbuhan
dilaksanakan oleh jaringan pengangkut (pembuluh). Jaringan pembuluh
pada tumbuhan terdapat dua jenis, yaitu jaringan xylem dan jaringan floem.
Apabila letak xilem berdekatan dengan floem biasanya membentuk satu
berkas yang disebut berkas ikatan pembuluh (vascular). Tumbuhan yang
memiliki berkas ikatan pembuluh ini disebut sebagai tumbuhan
berpembuluh atau tumbuhan vascular, seperti Pteridophyta dan
Spermatophyta (Rustaman, dkk, 2017).
Jaringan pengangkut terbentuk dari sel–sel yang kedudukan atau
letaknya membentang menurut arah pengangkutan. Kedudukan yang
demikian nampak sebagai rangkaian sel, seakan–akan ada pembuluh–
pembuluh di dalam organ tumbuhan dan mewujudkan suatu sistem jaringan
(Sutrian dan Cipta, 2004).
Salah satu unsur penyusun xylem adalah serabut xylem. Serabut pada
xilem tersususun dari sel-sel yang mempunyai dinding lebih tebal.Kita
mengenal adanya serat trakeid dan serat libriform.Serat trakeid mempunyai
noktah-noktah terlindung, noktah ini apabila dibandingkan dengan noktah-
noktah trakeid berupa noktah terlindung yang lebih tereduksi, sedangkan
serat libiform mempunyai noktah-noktaf yang sederhana dan berfungsi
sebagai jaringan mekanik di dalam kayu (Sutrian, 2004).
Pada batang herba, tumbuhan dikotil mempunyai berkas pembuluh
dengan xylem dan floem “terbuka“, sedangkan pada tumbuhan monokotil
sering“ tertutup“. Berkas pembuluh terbuka berarti “terbuka untuk tumbuh”
sebab berkas tersebut mempunyai selapis sel kambium yang dapat
menghasilkan xylem dan floem sekunder; berkas pembuluh tertutup tidak
memiliki kambium seperti itu, dan juga “tertutup” dalam arti bahwa berkas
berkas tersebut sering dikelilingi oleh seludang berkas yang terdiri dari sel
serat berdinding tebal (Syamsuri,2007).
Jaringan pada akar dan batang monokotil dan dikotil memiliki sistem
jatingan epidermis, jaringan dasar, dan jaringanpembuluh. Tipe berkas
pengangkut pada tumbuhan dikotil yaitu kolateral terbuka,sedangkan
tumbuhan monokatil yaitu tipe berkas pengangkut nya kolateral tertutup.
Tipe-tipe stele dikotil yaitu eustele, sifonostele, ektofloik dan amfifloik
(Akhyar,2004).
4. 3.
Hasil pengamatan dicatat Preparat awetan tersebut
dan di dokumentasikan diamati dan diidentifikasi
Diagram F.1 Langkah kerja pada preparat awetan sayatan melintang dan
membujur batang Zea mays
2.
1.
Anilin sulfat diteteskan sedikit
Alat dan bahan disiapkan
di atas object glass
4.
3.
Ditutup dengan cover
Batang Pinus sp disayat secara
glass secara perlahan
melintang dan diletakkan pada
dan diletakkan diatas
object glass
meja objek
5. 6.
Preparat segar diamati Hasil pengamatan
dan diidentifikasi didokumentasikan
4.
3.
Ditutup dengan cover glass
Batang Ricinus sp disayat secara
secara perlahan dan
radial dan diletakkan pada object
diletakkan diatas meja
glass
objek
5. 6.
Preparat segar diamati dan Hasil pengamatan
diidentifikasi didokumentasikan
C
D
A
B
Perbesaran 400x
Gambar 5.1 Sayatan radial batang Ricinus sp tua
(Dok. Kelompok 6, 2018)
H. Pembahasan
1. Sayatan melintang batang Zea mays
Berdasarkan hasil pengamatan pada sayatan melintang berkas
pembuluh jagung dapat dilihat bahwa berkas pembuluh angkut tersebar
dalam tumbuhan tersebut. Hal ini merupakan ciri-ciri dari tumbuhan
monokotil yang umumnya berkas pembuluhnya bertipe kolateral
tertutup karena tidak memiliki cambium. Berkas pembuluh terdiri atas
xylem dan floem yang dikelilingi oleh sel-sel seludang sklerenkim.
Penyusun xylem berupa trakea, sel parenkim, dan serabut xylem.
Penyusun floem berupa sel pembuluh tapis, sel parenkim dan sel
pengiring
2. Sayatan membujur batang Zea mays
Berdasarkan hasil pengamatan pada sayatan membujur berkas
pembuluh jagung dapat dilihat adanya pembentukan penebalan
sekunder dinding sel membentuk struktur spiral. Sewaktu muda
penebalan sel spiral sangat rapat sekali, namun sewaktu sel memanjang
akibat pertumbuhan sel sekitarnya, spiral menjadi merenggang.
3. Sayatan melintang batang Pinus sp muda
Berdasarkan hasil pengamatan pada sayatan melintang batang Pinus
sp muda dengan perbesaran 400x didapatkan bahwa pada batang jenis
ini memiliki tipe noktah telur atau noktah setengah berhalaman, dimana
noktah tersebut merupakan persatuan antara ada noktah yang berlekuk
dan noktah yang sederhana. Noktah ini merupakan bagian dari dinding
sel yang mengalamu penebalan dan berfungsi sebagai celah untuk
masuknya air atau zat hara.
4. Sayatan melintang batang Pinus sp tua
Berdasarkan hasil pengamatan pada sayatan batang Pinus sp tua
yang diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 400x terlihat
dengan cukup jelas memiliki tipe noktah setengah berhalam, dimana
pada satu noktahnya membentuk lengkungan dan noktah satunya lagi
bertipe sederhana.
5. Sayatan radial batang Ricinus sp tua
Berdasarkan hasil pengamatan pada sayatan batang Ricinus sp tua
dengan perbesaran 400 x terlihat adanya ikatan pembuluh,tipe ikatan
pembuluh pada batang jarak adalah kolateral terbuka, karena terdapat
kambium diantara floem dengan xylem. Batang jarak termasuk
tumbuhan dikotil angiospermae. Saat pengamatan terlihat trakea,
floem, xylem dan kambium.
I. Hasil Diskusi
1. Bagaimana susunan xylem pada kayu Pinus sp.?
Jawaban:
Susunan xylem pada Pinus sp. Terdiri dari trakeid dan parenkim
empulur. Keduanya berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan
translokasi zat ergastik. Terdapat juga jari-jari empulur yang memiliki
sel hidup dan kambium yang aktif membelah.
2. Dimanakah terdapat noktah berhalaman? Apa fungsinya noktah
tersebut?
Jawaban:
Noktah berhalaman berada diantara trakeid dan berfungsi sebagai
perantara atau pengubung antar sel.
3. Bagaimana arah pembentukan jari-jari empulur? Darimanakah asalnya?
Berapa lapisan sel parenkim dalam setiap jari-jari empulur?
Jawaban:
Arah pembentukan jari-jari empulur ada yang berbaring dan adapula
yang tegak. Kedua macam sel parenkim tersebut dapat ditemukan dalam
jari-jari empulur yang sama. Sel tegak berada diujung atas dan ujung
bawah jari-jari empulur. Jari-jari empulur yang tersusun oleh satu macam
sel saja disebut homosel dan yang terdiri atas dua macam sel disebut
heterosel.
4. Apakah noktah telur itu? Bagaimana cara pembentukannya?
Jawaban:
Noktah telur (setengah halaman) adalah noktah yang tersusun apabila
saluran noktah yang bermulut lebar berhadapan dengan dinding tipis dari
sel di sebelahnya (noktah biasa).
5. Apakah tipe ikatan pembuluh pada batang jagung?
Jawaban:
Tipe ikatan pembuluh pada jagung adalah kolateral tertutup, karena tidak
ada cambium yang terletak di antara floem dengan xylem.
J. Kesimpulan
1. Terdapat perbedaan antara jaringan pembuluh pada tumbuhan dikotil
dan monokotil. Pada jaringan pembuluh monokotil mempunyai ciri
yaitu pada tumbuhan dikotil berkas pembuluhnya tersusun secara
teratur dan diantara floem dan xylem terdapat kambium, sedangkan
pada tumbuhan monokotil pembuluhnya tersebar, floem dan xylem
berdampingan dan tidak dibatasi kambium.
2. Susunan kayu yang terdapat pada gymnospermae yaitu xylem
homogen, terdapat noktah dan saluran resin.
3. Pada Pinus sp memiliki tipe noktah setengah berhalaman. Struktur
trakeid umumnya memanjang, dinding sel tidak begitu tebal, tetapi
keras karena mengandung zat kayu (lignin). Jari-jari empulur berupa
pita abu dan memanjang dari empulur kearah luar, pada jari-jari
empulur terdapat sel parenkim. Dan pada tumbuhan gymnospermae
terdapat saluran resin.
DAFTAR PUSTAKA
Akhyar,Salman. (2004). Biologi. Jakarta: Grafindo
Syamsuri, Istamar. (2007). Biologi Jilid 2A untuk SMA kelas XI,Semester 1. Jakarta:
Erlangga