Andri Kurnia1), Eka Lesmana1), Lu’lu Robiatul1), Lusi Kusherawati1), Luthfiyah Zahro1),
Utami Khofifah1).
1)
Mahasiswa Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
a)
Email: andri008@ummi.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi: membedakan karakteristik paremkim pada batang
tumbuhan Helitus, daun Ficus, petiolus eceng gondok, petiolus bunga tasbih, dan daun pinus berdasarkan
letaknyadan pada organ lain. Dalam penelitian ini akan Membandingkan jaingan paremkin bedasarkan
bentuknya, daun, bunga, dan petiolus, dari setiap organ tumbuhan paremkim ini dapat ditemukan pada organ
akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji dan setiap organ tumbuhan tersebut berbeda-beda. Dari penelitian kali
ini masing-masing jenis tersebut memiliki karakteristik dan organ yang berbeda, memiliki bentuk yang berbeda
jenis tanaman memiliki karateristik yang berbeda, memiliki fungsi yg berbeda. Pada jaringan paremkim
memiliki peran dalam menjalankan tugasnya.
Pendahuluan
Jaringan Parenkim adalah suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel yang hidup terstruktur morfologi
dan fisiologi yang beragam namun dengan sifat yang sama dan masih melakukan kegiatan proses fisiologi.
Jaringan Parenkim disebut dengan jaringan dasar atau ground tissu. Mengapa di katakan jaringan parenkim
sebagai jaringan dasar? Karena jaringan parenkim umumnya terdapat di setiap bagian tumbuhan dimana
terdapat jaringan lain di dalamnya.
Sel-sel jaringan parenkim adalah sel yang berdinding tipis yang membentuk bagian dalam banyak
struktur tanaman non-kayu termasuk batang, akar, dan daun. Parenkim juga dikenal untuk membentuk korteks,
atau pengisi utama, batang, lapisan dalam sel dalam daun, bahan endosperma yang memberi makan benih
tumbuh, dan pulpa buah.
Secara filogenetis, Jaringan Parenkim dapat dikatakan sebagai tersusun pemula. Karena bila
diperhatikan pada tumbuhan primitif, tubuhnya hanya terdiri atas sel-sel parenkim. Jadi dapat dikatakan
bahwa jaringan parenkimsebagai jaringan dasar atau jaringan pemula.
Jaringan Parenkim terbentuk dari sel-sel parenkim, jadi dapat dikatakan bahwa sel-sel parenkim itu adalah
massa (sel-sel) yang menyebar luar ke seluruh organ tumbuhan. Jaringan parenkim merupakan jaringan
heterogen, karena telah terjadi asosiasi antara sel-sel parenkim yang meluas maka jaringan parenkim pada
umumnya ada pada empulur, korteks, batang, akar, mesofil daun, jaringan-jaringan fotosintetis, daging daun
serta endosperm biji dan dalam buah.
Parenkim berasal dari tubuh primer merupakan perkembangan dari meristime dasar, sedangkan di
tubuh sekunder berkembang di pembuluh dan kambium gabus, bahkan dapat dari felogen. Parenkim berperan
dalam proses penutpusan luka (regenerasi). Parenkim dengan dinding yang melekuk-lekuk kearah dalam ialah,
berupa parenkim lipatan, seperti dan pinus merkusi, bambusa sp, oryza sativa.
Dasar teori
Jaringan Parenkim (jaringan dasar) adalah suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan
struktur morfologi dan juga fisiologiyang bervariasi dan masih melakukan segala kegiatan proses fisiologi[1].
Walaupun struktur morfologi dan fisiologinya bermacam-macam, namun pada umumnya dapat dinyatakan
bahwa parenkim memiliki sifat -sifat yanga sama.
Sel-sel parenkim adalah sel berdinding tipis yang membentuk bagian dalam banyak struktur tanaman
non-kayu termasuk batang, akar, dan daun. Parenkim dikenal untuk membentuk korteks, atau pengisi utama,
batang, lapisan dalam sel dalam daun, bahan endosperma yang memberi makan benih tumbuh, dan pulpa buah
Jaringan parenkim memiliki ciri yaitu, Sel berbentuk segi enam, Terdapat banyak vakuola, Berdinding
sel tipis, Ukuran sel besar dan hidup. Banyak terdapat ruang diantara sel, Dapat membelah secara meristematik
dan secara embrional. Fungsi dari jaringan parenkim adalah Sebagai penyokong tubuh saat vakuola terisi air,
Sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan , Tempat fotosintetis. Sifat dari jaringan parenkim adalah
memiliki bentuk segi enam, Dapat bersifat meristematik , Selnya hidup dan berdinding tipis serta berukuran
besar, Memiliki banyak vakuola, Memiliki ruang antar sel sehingga letaknya tidak terlalu padat.
Bentuk dan susunan sel Sel parenkim pada umumnya memiliki bentuk sidoiametris, akan tetapi ada
juga yang berbentuk lain, yaitu Perismatis, memanjang atau silindris yangterdapat di parenkim palisade mesofil
daun dikotil. Bercabang-cabang seperti parenkim bintang atau aktinenkim pada mesofil daun canna
sp dan juncus sp. Parenkim dengan ruang antar sel yang besar contohnya: aerenkim pada alat pengapung
tumbuhan air (Eichornia crassiper). Parenkim dengan bentuk yang tidak teratur dan memiliki banyak ruang
antar sel, terdapat di mesofil daun (parenkim spons atau parenkim bunga karang). Parenkim dengan dinding
yang melekuk-lekuk kearah dalam, yaitu berupa parenkim lipatan seperti daun pinus merkusi. Oryza sativa
dan Bambusa sp.
Jaringan parenkim terletak dalam daun (mesofil), batang dan akar, endosperma (jaringan sel tempat
penyimpanan cadangan makanan), empulur batang dan pada daging buah. Struktur dan Isi Sel internal
parenkim beragam yang sesuai dengan fungsinya. Contohnya sel parenkim yang berperan dalam fotositentis
dengan mengandung kloroplas dan membentuk jaringan klorenkim (pada mesofildaun, korteks batang,
empulur). Sel parenkim berperan dalam penyimpanan makanan berupa Larutan vakuola: gula terlarut dan
senyawa N dalam akar Beta vulgaris, Cairan dalam plasma: protein dan minyak dalam endosperm biji Ricinus
communis. Kritasl: pati dalam endosperm, kotiledon, umbi, buah. Sel parenkim berfungsi untuk menyimpan air,
seperti tumbuhan. Banyak sel parenkim yang mengandung tanin dan vakuolanya.
Metodologi Penelitian
Peralatan yang dipakai adalah mikroskop cahaya monokuler, mikroskp elektrik binokuler, kaca objek,
cover glass, pipet tetes, silet, Beaker Glass dan kamera. Bahan yang digunakan adalah Batang Heliantus, Daun
Ficus, Daun Pinus, Petioulus Bunga tasbih, Tangkai daun eceng gondok Eichornia crasipe dan preparat awetan
umbi kentang.
Prosedur Penelitian
Pada penelitian ini dibuat beberapa preparat; 1. Membuat sayatan melintang pada Batang Heliantus
melewati bagian empulurnya, kemudian meneteskan air di kaca objek, setelah itu, meletakan hasil sayatan di
atas kaca objek, lalu tutup dengan cover glass. Kemudian mengamati dibawah mikrskop. 2. Membuat sayatan
melintang pada daun Ficus, kemudian meneteskan air di kaca objek, setelah itu, meletakan hasil sayatan di atas
kaca objek, lalu tutup dengan cover glass. Kemudian mengamati dibawah mikrskop. 3. Membuat sayatan
melintang pada daun Pinus kemudian meneteskan air di kaca objek, setelah itu, meletakan hasil sayatan di atas
kaca objek, lalu tutup dengan cover glass. Kemudian mengamati dibawah mikrskop. 4. Membuat sayatan
melintang daun eceng gondok Eichornia crasipe kemudian meneteskan air di kaca objek, setelah itu, meletakan
hasil sayatan di atas kaca objek, lalu tutup dengan cover glass. Kemudian mengamati dibawah mikrskop. 5.
Membuat sayatan melintang pada Petioulus Bunga Tasbih kemudian meneteskan air di kaca objek, setelah itu,
meletakan hasil sayatan di atas kaca objek, lalu tutup dengan cover glass. Kemudian mengamati dibawah
mikrskop. 6. Mengamati preparat awetan umbi kentang yang telah disediakan.
Hasil dan Pembahasan
Karakteristik jaringan Parenkim pada Tangkai daun eceng gondok Eichornia crasipe.
Kesimpulan
Jaringan Parenkim (jaringan dasar) adalah jaringan dasar yang tersusun dari sel-sel hidup yang
membentuk struktur morfologi dan fisiologi bervariasi dan masih melakukan segala kegiatan proses fisiologis.
Memiliki bermacam-macam bentuk sesuai dengan fungsinya dan memainkan peranan penting dalam proses
menutup luka dan regenerasi. Ciri-ciri jaringan parenkim dinding selnya tipis, bersifat meristematik, terdapat
ruang antar sel, terdapat vakuola. Macam-macam Jaringan Parenkim: Parenkim Asimilasi, Penimbun, Air,
Tannin, udara dengan ruang antar sel, Pengangkut. Jaringan dasar pada petiolus Heliantus, Pinus merkusi, Ficus
elastica, Eichornia crasipes, Canna lily, dan Solanum tuberosum yaitu: epidermis terletak dibagian terluar
batang yang memiliki fungsi Zat Kitin pada batang melindungi agar tidak kehilangan air terlalu banyak.
Korteks: terletak diantara lapisan epidermis dan endodermis memiliki fungsi diantaranya ada sel-sel kolektim
sebagai jaringan penunjang dan sel-sel parenkim sebagai jaringan dasar, pengisi, dan penyimpan zat. Empulur
terletak dibagian dalam batang yang tersusun oleh sel parenkim dan dapat berfungsi sebagai tempat
penyimpanan makanan dan sebagai tempat fotosintesis.
Daftar Pustaka
Tri Wahyu. 2012. Materi Pokok Ajar Anatomi Tumbuhan. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati
BandungHidayat, E.B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITBTeam Dosen.2012. Buku Petunjuk
Praktikum Anatomi Tumbuhan. Bandung : UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Kartasapoetra, A.G. 1991. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan (tentang sel dan jaringan). Jakarta: PT Rineka
cipta
Yayan Sutrian, 2011. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan (Tentang Sel dan Jaringan). Yang Menerbitkan
PT Rineka Cipta: Jakarta.
Mulyani, S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius
Syamsuni. 2009. Diktat Anatomi Tumbuhan. Indramayu: Universitas Wiralodra