Anda di halaman 1dari 5

3 Interaksi dalam Ekosistem, Simbiosis Salah

Satunya
Administrator
Add Comment
Ekosistem
Wednesday, June 3, 2015

Ekosistem dapat terbentuk karena ada 2 komponen penyusun yang saling melakukan
interaksi, yaitu komponen abiotik (benda mati) dan komponen biotik (mahluk hidup).
Komponen abiotik terdiri dari beberapa unsur fisik dan kimia seperti suhu, kelembaban
udara, air, tanah, dan lain sebagainya, sedangkan komponen biotik terdiri dari semua
mahluk hidup yang meliputi manusia, hewan, tumbuhan, jamur, monera, dan protista.

Interaksi dalam Ekosistem


Ke semua komponen tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain dan tidak bisa berdiri
sendiri-sendiri. Mereka melakukan interaksi sebagai bentuk hubungan timbal balik
dalam kehidupan. Adapun interaksi dalam ekosistem dibedakan menjadi beberapa jenis,
yaitu interaksi antara biotik dan abiotik, interaksi antar komponen biotik, serta interaksi
antar komponen abiotik.

1. Interaksi Antara Komponen Biotik dan Abiotik


Dalam ekosistem, komponen abiotik dapat mempengaruhi komponen biotik, begitupun
sebaliknya, komponen biotik juga dapat mempengaruhi komponen abiotik. Keduanya
melakukan interaksi dalam ekosistem untuk memperoleh kondisi yang seimbang.
Sebagai contoh adalah tanaman padi. Untuk melakukan proses fotosintesis, selain
butuh sinar matahari ia juga butuh karbondioksida untuk bernapas, air untuk kegiatan
transportasi, dan tanah sebagai sumber unsur hara. Tanpa semua komponen abiotik
tersebut, jangankan untuk berbuah, untuk hidup dan tumbuh saja mungkin tanaman
padi tersebut tidak akan mampu.

2. Interaksi Antar Komponen Biotik


Interaksi dalam ekosistem yang dilakukan antar komponen biotik dapat kita temukan
dalam contoh yang sangat banyak dengan kasus yang sangat beragam. Namun semua
contoh dan kasus tersebut sejatinya dapat dibagi dalam 2 jenis kelompok yaitu
kelompok interaksi intraspesifik dan interaksi interspesifik.
a. Interaksi intraspesifik
Intreaksi intraspesifik adalah interaksi dalam ekosistem yang dilakukan antar individu
dalam satu spesies. Salah satu contohnya adalah koloni lebah madu. Dalam koloni
lebah madu, masing-masing individu memiliki tugas masing-masing melalui mekanisme
pembagian kerja yang disusun dengan sangat rapi. Adanya lebah prajurit, lebah
pekerja, dan ratu lebah adalah bukti bahwa interaksi intraspesifik telah dijalani oleh
koloni lebah.

b. Interaksi interspesifik
Interaksi interspesifik adalah interaksi dalam ekosistem yang dilakukan oleh antar
individu dari spesies yang berbeda. Interaksi interspesifik dikategorikan ke dalam
beberapa bentuk yaitu:
Predasi: merupakan bentuk interaksi yang terjalin antara pemangsa (predator) dengan
mangsanya (prey). Contoh interaksi ini misalnya interaksi antara seekor harimau
dengan seekor kijang, interaksi antara tikus, dan tanaman padi, atau interaksi antara
kucing dengan tikus.
Kompetisi: merupakan bentuk interaksi yang terjalin antara dua individu dalam bentuk
sebuah persaingan. Kompetisi dapat terjadi karena masing-masing individu memiliki
kepentingan yang sama untuk mendapatkan sesuatu. Beberapa contoh kompetisi
misalnya kompetisi mendapatkan makanan, kompetisi mendapatkan wilayah kekuasaan
(dominasi), kompetisi wilayah mencari makan (feeding ground), kompetisi mendapat

tempat tinggal, dan kompetisi berebut pasangan.


Simbiosis: merupakan interaksi dalam kehidupan bersama antar dua atau lebih
organisme yang berbeda spesies. Simbiosis dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu:
1. Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang saling menguntungkan kedua belah
pihak. Misalnya simbiosis antara Rhizobium dengan akar tanaman Leguminosa.
Bakteri Rhizobium membantu menambatkan nitrogen dari udara untuk
kebutuhan unsur hara tanaman, sedangkan tanaman menyediakan senyawa
organik sebagai makanan bagi si bakteri.
2. Simbiosis komensalisme adalah hubungan interaksi yang menguntungkan satu
pihak, namun pihak lainnya tidak dirugikan. Misalnya simbiosis antara tanaman
sirih dan tanaman penaungnya. Sirih mendapat keuntungan yaitu bisa tumbuh
merambat pada pada tanaman penaungnya, tapi tanaman penaungnya tidak
mengalami kerugian atau mendapat keuntungan.
3. Simbiosis parasitisme adalah hubungan interaksi yang menguntungkan salah
satu pihak tapi merugikan pihak lainnya. Contohnya interaksi antara benalu
dengan tanaman inang dan cacing pita dengan inangnya.
Netral: interaksi dalam kehidupan bersama antara populasi dua atau lebih spesies
dalam suatu daerah dan masing-masing populasi tersebut tidak saling mengganggu
satu sama lain. Misalnya interaksi seekor cacing dan belalang di ekosistem sawah.

3. Interaksi antar komponen abiotik


Interaksi dalam ekosistem juga dapat terjadi antar komponen abiotik melalui hubungan
timbal balik. Sebagai contoh adalah interaksi antara intensitas cahaya matahari dan air.
Jika intensitas cahaya matahari meningkat, maka laju penguapan dari suatu perairan
juga akan meningkat.
Jika interaksi dalam ekosistem berlangsung secara dinamis, perubahan yang terjadi
dalam batas tertentu pada suatu komponen penyusun ekosistem, tentu tidak akan
menimbulkan gangguan dalam ekosistem tersebut. Ini berarti ekosistem tersebut sudah
mencapai keseimbangan yang mantap atau mengalami kondisi homeostatis. Ekosistem
dengan kondisi homeostatis sangat penting untuk dipertahankan, supaya
keseimbangan ekosistem dapat selalu terjaga dari generasi ke generasi

Anda mungkin juga menyukai