Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN RESMI

SISTEMATIKA TUMBUHAN
GANGGANG MIKROSKOPIS

A. TUJUAN
1. Untuk mengetahui keanekaragaman ganggang pada kolam 1.
2. Untuk mengetahui keanekaragaman ganggang pada kolam 2.
3. Untuk mengetahui keanekaragaman ganggang pada air perasan Ceratophyllum
demersum L..
4. Untuk mengetahui keanekaragaman ganggang pada air perasan Azolla piñata.
5. Untuk mengetahui keanekaragaman ganggang pada air perasan akar Eichhornia
crassipes.
6. Untuk mengetahui keanekaragaman ganggang pada air perasan Lemna sp.
7. Untuk mengetahui keanekaragaman ganggang pada air perasan akar Cycas
rumphii.

B. DASAR TEORI
Alga adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ
dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki
“organ” seperti yang dimilliki tumbuan (akar, batang, daun, dan sebagainya), karena
itu, alga pernah digolongkan juga sebagai tumbuhan bertalus. Istilah anggang pernah
dipakai bagi alga, namun sekarang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan
kekacauan arti dengan sejumlah tumbuhan yang hidup di air lainnya, seperti
Hydrlla, dalam taksonomi yang banyak didukung para pakar biologi, alga tidak lagi
dimasukkan dalam satu kelompok divisi atau kelas tersendri, namun dipisah-
pisahkan sesuai dengan fakta-fakta yang bermunculan saat ini. Dengan demikian
alga bukanlah satu kelompok takson tersendiri (Mitchell, 2012).
Alga atau ganggang merupakan tumbuhan yang belum memiliki akar,
batang, dan daun yang sebenarnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat
autotrof. Alga hidup di tempat-tempat yang berair, baik air tawar maupun air laut
dan tempat-tempat yang lembab. Alga atau ganggang merupakan sumber daya
nabati sebagai bahan kebutuhan hidup manusia (Bold dan Wynne, 1978).
Alga merupakan tumbuhan talus yang hidup d air, baik air tawar maupun air laut,
setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah. Yang hidup di
air ada yang bergerak aktif dan ada yang tidak (Tjitrosoepomo, 1981).
Alga merupakan eukariotik merupakan organisme yang mengandung satu
pigmen atau lebih klorofil ditamba pigmen-pigmen yang kita kenal sebagai
karotenoid dan biloprotein. Dalam sistem 5 kingdom, alga bukan nama takson dan
tidak masuk dalam kingdom plantae. Alg masuk dalam kingdom protista, karena
mempunyai ciri-ciri tubuh tersusun dari satu atau banyak sel, yang tidak
berdiferensiasi membentuk jaringan khusus (Jati, Wijaya, 2007).
Alga adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ
dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki
“organ” seperti yang dimilliki tumbuan (akar, batang, daun, dan sebagainya), karena
itu, alga pernah digolongkan juga sebagai tumbuhan bertalus. Istilah anggang pernah
dipakai bagi alga, namun sekarang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan
kekacauan arti dengan sejumlah tumbuhan yang hidup di air lainnya, seperti
Hydrlla, dalam taksonomi yang banyak didukung para pakar biologi, alga tidak lagi
dimasukkan dalam satu kelompok divisi atau kelas tersendri, namun dipisah-
pisahkan sesuai dengan fakta-fakta yang bermunculan saat ini. Dengan demikian
alga bukanlah satu kelompok takson tersendiri (Blatchley, 2012).
Alga biru-hijau kini dimasukkan sebagai bakteri sehingga dinamakan
Cyanobacteria, dengan demikian, sebutan “alga” menadi tidak valid. Cyanobacteria
memiliki struktur sel prokariotik seperti halnya bakteri, namun mampu melakukan
fotosintesis langsung karena memiliki klorofil. Sebelumnya alga ini bersama bakteri
masuk ke dalam kerajaan Monera. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya
diketahui bahwa ia lebih banyak memiliki karakteristik bakteri sehingga
dimasukkan ke dalam kelompok bakteri benar (Eubacteria). Sebagai tambaha,
beberap akelompok organisme yang sebelumnya dimasukkan sebagai bakteri,
sekarang malah dipisahkan menjadi kerajaan tersendiri, Archaea. Jenis-jenis alga
lainnya memiliki struktur sel eukariotik dan mampu berfotosintesis, entah dengan
klorofil maupun dengan pigmen-pigmen lain yang membantu dalam asimilasi energi
(Kirby, 2010).
Semua alga atau ganggang memerlukan lingkungan yang basah untuk
melakukan proses-proses hidupnya secara aktif tetapi banyak yang beralih ke dalam
keadaan tidur yaitu tetap hidup serta tidak melakukan pertumbuhan dan
perkembangbiakan (Soemarwoto, 1980).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat tulis 9. Air Kolam 1 dan 2
2. Mikroskop 10. Air Perasan Ceratophyllum
3. Cawan petri demersum L.
4. Objek Glass 11. Air Perasan Azolla piñata
5. Deck Glass 12. Air Perasan Eichhornia
6. Pipet crassipes
7. Alat dokumentasi 13. Air Perasan Lemna sp.
8. Kain kassa 14. Air Perasan akar Cycas rumphi

D. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Meneteskan air kolam dan air perasan ke objek glass menggunakan pipet,
kemudian menutup dengan deck glass (dilakukan secara bergantian).
3. Meletakkan objek glass pada meja preparat kemudian diamati.
4. Mencatat dan mendokumnetasikan objek yang ditemukan.
5. Membuat laporan praktikum.
E. DATA DAN PEMBAHASAN
1. Eudorina californica

a. Klasifikasi
Filum : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Order : Volvocales
Family : Scarabaeoidea
Genus : Eudorina
Species: Eudorina californica
b. Ciri-ciri
Umumnya koloni, diselaputi oleh gelatin yang masih, dinding sel
mengandung selulosa. Bentuk koloni bulat, speris, atau ellipsoid 3 Sel
dalam koloni ada yang seragam, ada pula yang berbeda, memiliki banyak
anggota ukuran sel bervariasi
c. Manfaat
1) Produsen ekosistem air
2) Sebagai plankton, rantai makanan di air tawar
3) Menghasilkan O2 dan hasil fotosintesis yang dibutuhkan hewan lain
untuk bernafas.
2. Anabaena azollae

a. Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Phylum : Cyanobacteria
Order : Nostocales
Family : Nostocaceae
Genus : Anabaena
Species : Anabaena azollae
b. Ciri-ciri
Memiliki heterocyst yang berperan dalam mengikat hijab,
terdapat akinet yaitu didalamnya terdapat endospora yang berfungsi
untuk kembali membentuk spora ketika lingkungan kembali membaik,
hidupnya berkoloni membentuk filamen dan berlendir, bersimbiosis
dengan spesies Azolla pinnata. Bentuknya coccus berfilamen dan
terdapat dinding sel. Memiliki ribosom dan sitoplasma
c. Manfaat
1) Memfiksasi nitrogen
3. Ankistrodesmus falcatus

a. Klasifikasi
Domain : Eukariot
Kingdom : Viridiplantae
Filum : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Sphaeropleales
Famili : Selenastraceae
Genus : Ankistrodesmus
Spesies : Ankistrodesmus falcatus
b. Ciri-ciri
Sel Ankistrodesmus berbentuk memanjang seperti jarum atau
berbentuk gelendong, atau kadang-kadang melengkung atau berbentuk bulan
sabit. Sel-sel tidak memiliki lendir. Dapatditemukan secara individual,
berkerumun, mengitari sekitar satu sama lain, atau berada di antaraganggang
lainnya. Kloroplas parietal kadang-kadang memiliki pirenoid.
c. Manfaat
Peranan dari Ankistrodesmus yaitu sebagai makanan dari Diaptomus
minutus, Tropocyclopsprasinus, Epischura lacustris, Bosmina longirostris,
Eubosmina dll.
4. Melosira granulata

a. Klasifikasi
Phylum : Chrysophyta
Kelas : Bacillarioceae
Ordo : Centraless
Sub Ordo : Discineae
Famili : Nitzchiaceae
Species : Melosira granulata
b. Ciri-ciri
Sel berbentuk silinder, katup datar dan ditutupi dengan duri kecil atau
butiran dan diameter katup 4-24 µm dan ketinggian mantel adalah 9-20 µm.
c. Manfaat
Dalam budidaya udang, jenis alga yang diharapkan tumbuh adalah
dari kelompok diatom dan alga hijau. Beberapa jenis diatom yang hidup
sebagai perifiton dapat turut menempel pada flok (Navicula, Amphora,
Cymbella), yang berbentuk koloni (Skeletonema, Melosira, Chaetoceros).
5. Anabaena cycadae

a. Klasifikasi
Divisio : Cyanophyta
Classis : Cyanophyceae
Ordo : Hormogenales
Familia : Nostocaleae
Genus : Anabaena
Species : Anabaena cycadae
b. Ciri-ciri
Sel-selnya bulat dan tiap sel dibalut lender, berada dalam sel-sel
tersendiri, mempunyai struktur tubuh yang prokariotik dan belum memiliki
inti sejati.
c. Manfaat
1) Membentuk hubungan simbiosis dengan tanaman tertentu dengan Cycas
rumphii.
6. Navicula sp.

a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Chrysophyta
Classis : Bacillariophyceae
Ordo : Penales
Familia : Naviculaceae
Genus : Navicula
Species : Navicula sp.
b. Ciri-ciri
Dinding sel tersusun atas zat kersik, tersusun atas dua bagian yaitu,
epiteka (tutup) dan hipoteka (kotak), tidak mempunyai flagella, mempunyai
pigmen keemas an, klorofil a dan c1serta c2 dan pada umumnya hidup di air
tawar dan di laut serta tempat-tempat yang lembab.
c. Manfaat
Bahan penggosok, isolasi dinamit, bahan campuran semen dan
sebagai penyerap nitrogliserin pada bahan peledak.
7. Gomphonema olivaceum

a. Klasifikasi
Division : Ochrophyta
Class ; Bacillariophyceae
Order : Cymbellales
Family : Gomphonemataceae
Genus : Gomphonema
Species : Gomphonema olivaceum
b. Ciri-ciri
Sel berbentuk baji dalam tampilan korset dengan pseudosepta terlihat
c. Manfaat
Ghomphonema sp. merupakan jenis diatom epilitik yang mampu hidup pada
kondisi lingkungan dengan UVR (ultraviolet radiation) tinggi. Keberadaan
Ghomphonema sp. juga mengindikasikan bahwa telah terjadi pencemaran
sedang pada perairan tersebut. Gomphonema olivaceum adalah toleran dan
mampuhidup pada perairan yang tercemar sedang.
8. Cosmarium sp.

a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Phylum/Division : Chlorophyta
Class : Zygnematophyceae
Order : Zygnematales
Family : Desmidiaceae
Genus : Cosmarium
Spesies : Cosmarium sp.
b. Ciri-ciri
Berwarna hijau, terlihat dua bagian sama atau membentuk dua bagian
yang simeteris pada bagian samping,bagian tengah sel mengecil sehingga
terlihat seperti terputus, pada bagian ujung melengkung, tidak memiliki
lengan, dan sel terlihat halus.
c. Manfaat
1) Untuk membantu fotosintesis
2) Penghasil oksigen
9. Spirogyra sp.
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Phylum/Division : Chlorophyta
Class : Zygnematophyceae
Order : Zygnematales
Family : Zygnemataceae
Genus : Spirogyra
Spesies : Spirogyra sp.
b. Ciri-ciri
Tersusun atas filamen tak bercabang dengan sel silindris, berklorofil
sehingga tergolong sebagai Chlorophyta, berkembang biak dengan cara
konjugasi, bentuk tubuhnya berfilamen, setiap sel memiliki 1 atau lebih
kloroplas yang memanjang, inti terletak di tengah dan sitoplasma terbungkus
dinding sel.
c. Manfaat
1) Spirogyra merupakan produser primer, yaitu sebagai penyedia bahan
organik dan oksigen
2) Spirogyra merupakan fitoplankton yang berfungsi sebagai makanan ikan.

F. KESIMPULAN
1. Ganggang pada kolam 1 terdapat Melosira granulate.
2. Ganggang pada kolam 2 terdapat Melosira granulate, Eudorina californica dan
Ankistrodesmus falcatus.
3. Ganggang pada air perasan Ceratophyllum demersum L. terdapat Navicula sp.
4. Ganggang pada air perasan Azolla pinata terdapat Anabaena azollae dan
Spirogyra sp.
5. Ganggang pada air perasan akar Eichhornia crassipes terdapat Cosmarium sp.
6. Ganggang pada air perasan Lemna sp. Terdapat Navicula sp. dan Gomphonema
olivaceum.
7. Ganggang pada air perasan akar Cycas rumphii. terdapat Anabaena cycadae.

G. DAFTAR PUSTAKA
http://azollacenterjember.blogspot.com/2011/07/macam-dan-karakteristik-
azolla.html
http://eprints.polsri.ac.id/3319/3/3.%20BAB%20II.pdf
https://blogs.uajy.ac.id/clarissahanjaya/2016/12/01/cc-plan-c-for-cycas-rumphii-c-
for-conservation/
FAO, 1997. DUCKWEED: A tiny aquatic plant with enormous potential for
agriculture and environment.
http://www.fao.org/ag/againfo/resources/documents/DW/Dw2.htm
Sumiyati, Sri. 2009. PEMANFAATAN HYDRILLA (Hydrilla verticillata) UNTUK
MENURUNKAN LOGAM TEMBAGA (Cu) DALAM LIMBAH
ELEKTROPLATING STUDI KASUS: INDUSTRI KERAJINAN
PERAK KELURAHAN CITRAN, KOTAGEDE. Vol 7 (2). Jurnal
Presipitasi. UNDIP

Anda mungkin juga menyukai