KELAS CHONDRICHTHYES
Dosen pengampu :
Di Susun Oleh :
Kelompok 1
Julaiha (210207002)
Elasmobranchii, berasal dari kata elasmos yang artinya lempeng dan kata
branchia artinya insang. Berbagai ikan hiu, ikan pari listrik (rays), ikan pari
(skates) termasuk dalam subkelas elasmobranchii.
1
Hurip Pratomo dan Bayu Rosadi, Modul Identifiasi Pisces, (Jakarta : DeePublish, 2021),
h.1
pari dan 3 jenis hiu hantu (chimera) yang ada di Indonesia. Salah satu jenis hiu
yang besar populasinya di Indonesia yaitu Carcharhinus, ada sekitar 17 spesies.
Begitu juga jenis hiu yang didaratkan di Pelabuhan Tanjung Tiram yaitu
Carcharhinus. Yang meniadi ciri khas dari famili Carchahinidae adalah
spirakel tidak ada (kecuali pada Galeocerdo dan kadang-kadang Loxodon,
Negaprion dan Triaenodon), usus memiliki katup seperti gulungan.
Holocephali, berasal dari kata holo yang artinya seluruh, dan cephala
yang berarti kepala. Salah satu contoh subkelas ini adalah Chimaera atau ikan
tikus namun ada pula yang menyebutnya dengan ikan hantu atau ghostfish.
Jenis ini berasal dari pantai barat Amerika Utara dengan penampilan dua pola
warna yang cukup menarik.
2
Bambang Irawan, Klasifikasi dan Deskripsi Kelas Chondrichthyes, ( Surabaya : Airlangga
University Press, 2022), h.5
tulang rawan dan kemudian menjadi tulang keras (mengeras) seiring dengan
mulai di gantinya matriks tulang rawan yang lunak dengan matriks kalsium
fosfat yang keras.
Sebagian besar ikan hiu memiliki tubuh yang langsing, dapat berenang
dengan lincah dan cepat, karena memiliki otot renang yang sangat kuat
khususnya pada sirip kaudal yang mendorong tubuhnya kedepan. Fungsi
utama sirip dorsal adalah untuk menstabilkan tubuh sedangkan sirip pektoral
di depan dan pelvis di belakang yang berpasangan dapat memberikan daya
angkat dalam air. Chondrichthyes memiliki indra yang tajam merupakan
adaptasi yang seirama dengan gaya hidup hiu yang aktif sebagai karnivora.
Hiu memiliki penglihatan yang tajam tetapi tidak dapat membedakan warna.
Ikan pari merupakan kerabat dekat hiu namun mereka memiliki gaya
hidup yang sangat berbeda sebagian besar ikan pari adalah penghuni dasar laut
yang berbentuk pipih dan mengambil makanan dengan cara menggunakan
rahangnya untuk melumat makanan mollusca dan crustacea. sirip pectoral ikan
pari sangat besar dan digunakan untuk mendorong hewan untuk berenang
banyak ikan pari memiliki ekor menyerupai pecut dan pada beberapa spesies
mengandung duri berbisa yang berfungsi sebagai alat pertahanan.3
2. Lubang nasal terletak pada masing – masing sisi kepala, dan biasanya
tunggal ( terbagi dua tidak sempurna sepenuhnya menjadi lubang keluar
dan lubang masuk oleh suatu lembaran atau gelambir dan posisi kurang
lebih di sebelah ventral).
3. Sebagian besar memiliki sirip ekor heterocercal, ekor tipe ini dibagi
menjadi dua bagian, pada lobus bagian atas (dorsal) terdapat kepanjangan
columna verteblaris, sedangkan lobus bagian ventral merupakan tonjolan
sehingga terbentuklah ekor tipe heterocercal.
5. Jari – jari sirip tidak bersegmen ( jari – jari lunak ) disebut ceratotrichia.
3
Nail A, Campbell, Biologi jilid 2,( Jakarta: Erlangga, 2003 ), h.4
8. Sebagain besar taksa melakukan fertilisasi secara internal. Organ capulasi
merupakan derivat dari sirip pelvis ( disebut myxopterygia atau clasper ),
oragn ini di masukkan ke kloaka hewan betina dan oviduct.
4
Bambang Irawan, Taksomoni Hewan Klasifikasi dan Deskripsi Kelas Chondrichthyes,
( Jawa Timur : Airlangga University Press, 2012 ), h.15
4. Pada umunya mempunyai spiracle atau lubang penyembur yang
terletak di depan celah insang.
5. Bersisik placoid.
8. Siripnya tebal dan kaku dan terdiri dari jari-jari dari zat tanduk.
a. Ordo Squaliformes
1) Family Carchariidae:
Sirip punggung ada dua, hidung depan mulut yang panjang dan
tidak bergigi. Sirip punggung ke dua bertepatan dengan sirip dubur.
(Family Carchariidae)
2) Family Sphyrnidae
b. Ordo Rajiformes
Ikan yang termasuk ordo ini sering disebut dengan "ikan pari".
Ciri-cirinya, celah insang terletak pada bagian bawah kepala. Jumlah celah
insang terdiri dari 5 pasang. Celah insangnya tidak kelihatan, hal ini
disebabkan sirip dada yang besar dan melebar ke muka dan belakang. Pada
bagian muka sirip dada menutup celah insang dan sirip dada tersebut
melalui bawah mata. Sirip punggung kecil dan kadang-kadang tidak ada
sama sekali. Mempunyai spiracle relative besar dan spiracle ini berfungsi
penting untuk tempat keluar masuknya air yang diperlukan pada waktu
pernapasan. Ikan pari tidak mempunyai gelembungrenang sebagai
pengganti tugas ini dipergunakan sirip dada, sehingga mereka dapat pula
naik atau turun di dalam air. Bentuk umum ikan pari (Rajiformes) adalah
"Depressed", Cara berkembang biak sebagian besar viviparous mis,
Narcia dan Astrape, sedang yang bersifat oviparous Pristis dan Trygon.
Daerah distribusi ikan ini yaitu seluruh lautan, terutama pada daerah
dasar berpasir dan berlumpur, sekitar karang, muara-muara sungai dan
bahkan ada yang berenang hingga air tawar misalnya Trigon walga. Famili
dari ordo Rajiformes yang umum dikenal adalah: Pristidae (sawfishes),
Myliobatidae (eagle rays), Rhinobatidae (guitar fishes), Dasyatidae (sting
rays), Torpenidae (electric rays), Mobulidae (Mantas, devil rays).
1) Family Pristidae:
(Family Pristidae)
2) Family Terpenidae :
3) Family Dasyatidae:
(Family Dasyatidae)
3. Tidak bersisik.
Pada ikan yang dewasa tidak bersisik. Hidup pada laut dingin sampai
kedalaman 6000 kaki atau 2000 meter. Mempunyai tiga genera dan 25 species,
makanannya berupa ikan, invertebrate dan rumput laut. Famili yang umum
dikenal adalah Chimaeridae dan Rhinochimaeridae. Spesies misalanya,
Chimaera phantasma Jordan and Snyder, 1900, Hydrolagus deani (Smith and
Radicliffe, 1912).5
( family chimaeridae)
A. Sistem Pencernaan
5
Andi Iqbal Burhanuddin, IKHTIOLOGI, ( Yogyakarta : DEEPUBLISH, 2012 ), h.5
Ikan pari termasuk pemakan di dasar perairan (bottom feeder). Ikan ini
umumnya bersifat sebagai predator, memiliki gigi kecil-kecil yang berfungsi
sebagai penghancur. Tubuh yang berbentuk pipih dorsoventral dengan mulut pada
posisi ventral membuat ikan ini sangat cocok untuk mengkonsumsi hewan dasar,
baik infauna maupun epifauna.
Sistem Pencernaan pada chondrichtyes terdiri dari mulut, faring, esofagus yang
pendek , lambung, usus dan bermuara ke anus. Kelas chondrichtyes ini memiliki
mulut yang lebar dibatasi oleh barisan transversal gigi yang meruncing tajam, gigi
ini tertanam di dalam daging pada rahang dan secara berkala digantikan oleh
barisan gigi baru dari belakang. Kemudian Lidah yang rata menempel ke lantai
mulut. Di sisi faring yang lebar terdapat lubang yang mengarah ke celah insang
dan spirakel yang terpisah. Esofagus yang pendek mengarah ke lambung yang
berbentuk U, yang berujung di stingter sirkular, katub polarik. Usus mengikuti
dan berhubungan langsung dengan kloaka serta anus. Di dalam usus terdapat sekat
yang tersusun spiral, dilapisi dengan membrane mukosa, yang menunda
masuknya makanan dan menyediakan daerah absorbsi yang besar.
Hati yang besar terdiri atas dua lobus panjang, melekat di ujung anterior
rongga tubuh.Empedu dari hati mengumpul di kandung empedu yang kehijau-
hijauan dan kemudian melintas melalui saluran empedu ke bagian anterior
usus.Pankreas terdapat di antara lambung dan usus, salurannya bergabung dengan
usus tepat di bawah saluran empedu.Kelenjar rektal yang ramping, fungsinya
tidak diketahui, melekat di dorsal penghubung antara usus dan kloaka.6
B. Sistem Pernapasan
Pada ordo Pleurotremata, yaitu ikan hiu sistem respirasinya adalah setiap kali
mulut ikan hiu dibuka maka air dari luar akan masuk ke faring, kemudian keluar
lagi melalui celah insang. Peristiwa keluar masuknya air ini melibatkan kartilago
Mutiari Nurul Syam Utami, dkk, “Studi Biologi Ikan Pari (Dasyatis sp.) di TPI Tasik Agung
6
Ikan hiu adalah hewan yang berbadan ramping dan kecil dengan
moncong panjang, mata besar dengan lekukan posterior, dan warna tubuh
keperakan atau kecokelatan tanpa pola. Ikan hiu ini tersebar di perairan laut
Indo-pasifik barat, meliputi laut merah dan Afrika hingga bagian timur ke
Indonesia, bagian utara keperairan jepang, dan bagian selatan ke Australia.
Ikan hiu tropis ini ditemukan diperairan umumnya berukuran kecil.
Ikan hiu ini juga bertubuh langsing, bagian atas sirip ekornya lebih
panjang daripada bagian bawah. Hiu tidak memiliki kantung udara.
9
Safrida, Zoologi Vertebrata Memuat Riset Terkini, ( Banda Aceh : Syiah Kuala University
Press, 2021), h.50
Kebanyakan spesies berenang terus untuk menjaga keseimbangan tubuhnya
agar tidak tenggelam. Jenis ini juga memiliki garis lateral pada bagian
punggung memanjang dari kepala hingga ekor untuk mengetahui letak
makanannya.
Ikan Hiu biasa ditemukan di kawasan pantai di seluruh lautan yang ada
di seluruh dunia. Meski demikian, mereka biasanya tinggal diluar daerah
pinggiran pantai. Terkadang, hewan ini juga berkelana ke daerah lautan yang
lebih dalam.
10
Diah Aryulina, dkk, Biologi SMA dan MA Untuk Kelas X, ( Erlangga : PT. Gelora Aksara
Pratama, 2006), h.13
Hiu ini juga dapat ditemukan di lautan dengan ke dalaman 1000 meter
atau 3.280 feet atau lebih. Akan tetapi hiu putih biasanya lebih suka dengan air
laut dengan temperature 15 derajat Celcius sampai 24 Celcius (59 F – 75 F).
Jadi, hiu ini lebih banyak tinggal di lautan dangkal dekat dengan permukaan
air laut.
11
Abdul Jabarsyah, Pengenalan Jenis Ikan Asosiasi Mangrove di Kalimantan Utara, (Banda Aceh:
Syiah Kuala University Press, 2022), h.5
Daftar Pustaka
Abdul Jabarsyah, 2022. Pengenalan Jenis Ikan Asosiasi Mangrove di Kalimantan
Utara. Banda Aceh : Syiah Kuala University Press.
Diah Aryulina, dkk. 2006. Biologi SMA dan MA Untuk Kelas X. Erlangga: PT.
Gelora Aksara Pratama.
Hurip Pratomo dan Bayu Rosadi, 2021. Modul Identifiasi Pisces. Jakarta :
DeePublish.
Mutiari Nurul Syam Utami, dkk, 2014. Studi Biologi Ikan Pari (Dasyatis sp.) di
TPI Tasik Agung Rembang. Journal Of Marine Research. Vol.2. No.3.
Ning Setiati, dkk, 2020. Status Kepunahan dan Upaya Konservasi Jenis-Jenis Ikan
Chondrichtyes yang Teridentifikasi di TPI Tegalsari Kota tegal. Jurnal
Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati. Vol.5. No.1.
Safrida, 2021. Zoologi Vertebrata Memuat Riset Terkini. Banda Aceh : Syiah
Kuala University Press.