Anda di halaman 1dari 11

PHYLUM NEMERTEA

(Tugas Mata Kuliah Biologi Akuatik)

Oleh

Muhammad Nurul Fajri

NPM: 1214111044

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012
Nemertea adalah filum dari hewan invertebrata yang juga dikenal sebagai "cacing pita" atau
"cacing belalai" (Ribbon Worms) dengan mayoritas hidupnya di laut. Nama Lain untuk filum
ini contohnya Nemertini, Nemertinea dan Rhynchocoela. Filum ini tidak bersegmen dan
berukuran panjang serta tipis. Nemertea berkembang biak secara hermafrodit dan sebagian
besar Melakukan fertiliasi internal. Contoh hewan dari filum ini adalah Lineus longissimus.
(Anonim, 2012)

1. Sejarah
Pada tahun 1555, Olaus Magnus menulis tentang cacing laut yang ternyatamemiliki panjang
17,76 meter. William Borlase menulis pada tahun 1758 dari "Sea Long Worm", dan pada
tahun 1770 Gunnerus menulis deskripsi formal dari hewan ini, yang ia sebut “Ascaris
longissima”. Nama saat ini, Lineus Longissimus, pertama kali digunakan pada tahun 1806
oleh Sowerby Pada tahun 1995, total 1.149 spesies telah dijelaskan dan dikelompokkan ke
dalam 250 genera. (Anonin, 2012)
2. Seputar Filum Nemertea
A. Struktur tubuh dan rongga utama

Tubuh nemertea yang khas sangat tipis sebanding dengan panjangnya. Ukuran tubuhnya
kebanyakan kurang dari 20 cm, namun beberapa nemertea memiliki ukuran lebih dari 1 meter
(3.3 kaki). Hewan terpanjang yang pernah ditemukan didunia, yaitu dengan panjang 54 meter
(177 kaki), kemungkinan adalah spesimen Lineus Longissimus, namun L. Longissimus
memiliki lebar hanya beberapa milimeter sehingga dia menjadi hewan yang sangat tipis.
Tubuh nemertea sangat mudah merenggang, hingga 10 kali panjang tubuhnya. Kadang
mereka juga bisa mengurangi panjangnya sampai 50% dan meningkatkan lebar mereka
sampai 300% ketika terganggu. Beberapa memiliki tubuh relatif pendek, misalnya
Malacobdella grossa yang panjangnya hanya 3,5 cm dan lebarnya 1 cm. Banyak pola warna
yang terlihat pada tubuh beberapa nemertea dalam berbagai kombinasi, seperti kuning,
oranye, merah dan hijau.

Mulutnya berada pada bagian ventral (perut) atau sedikit di belakang bagian depan tubuhnya.
Foregut, lambung dan usus terletak di bawah garis tengah tubuh dan anus berada di ujung
ekor. Di atas usus terdapat Rhynchocoel, yaitu sebuah rongga yang berjalan di atas garis
tengah dan berakhir pendek dari bagian belakang tubuh. Rhynchocoel pada kelas Anopla
memiliki sebuah lubang sedikit ke depan mulut, tapi masih di bawah bagian depan tubuh.
B. Belalai dan Cara Makan

Bagian-bagian Nemertea

Belalai merupakan bagian dari dinding tubuh nemertea, dan duduk di rhynchocoel ketika
tidak aktif. Ketika otot-otot di dinding rhynchocoel mengompres cairan di dalam rhynchocoel
itu, tekanan membuat Belalai dapat melompat keluar untuk menyerang mangsanya. Belalai
nemertea memiliki otot yang menempel pada bagian belakang dari rhynchocoel, dan dapat
meregang panjangnya hingga 30 kali saat tidak aktif.

Belalai dari kelas Anopla keluar dari sebuah lubang yang terpisah dari mulut, menggulung
disekitar mangsa dan melumpuhkannya dengan lengket menggunakan sekresi beracun.
Anopla dapat menyerang segera ketika mereka bergerak ke bagian yang dapat dijangkau
belalai. Beberapa Anopla memiliki cabang pada belalainya yang dapat memudahkan menarik
mangsanya ke dalam mulutnya.

Beberapa nemertea, seperti Lineus Longissimus, menyerap makanan organik dari dalam
perairan melalui kulit mereka, yang dapat membuat tubuhnya panjang, dan ramping yang
meerupakan suatu keuntungan untuknya.
C. Respirasi dan sistem peredaran darah

Stilet, merupakan bagian dari belalai "bersenjata" Amphiporus ochraceus.

Nemerteans tidak memiliki insang khusus. respirasi terjadi melalui permukaan tubuhnya yang
panjang dan kadang-kadang rata. Seperti hewan lain dengan dinding tubuh tebal, mereka
menggunakan sirkulasi cairan ketimbang difusi untuk memindahkan zat melalui tubuh
mereka. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh rhynchocoel dan perifer, sementara
darah invertebrata lainnya terkandung dalam rongga tubuh utama. Cairan di rhynchocoel
menggerakkan zat dari dan ke belalai, dan berfungsi sebagai kerangka cairan di belalai.
Pembuluh mengedarkan cairan di seluruh tubuh dan rhynchocoel menyediakan itu untuk
sirkulasi lokal. Pembuluh sirkulasi itu disebut sistem coeloms.

Pada jenis yang paling sederhana dari sistem peredaran darah, dua pembuluh lateral
bergabung di ujungnya untuk membentuk lingkaran. Namun, banyak spesies memiliki
pembuluh tambahan yang memanjang dan melintang. Tidak ada jantung ataupun pembuluh
yang memompa, dan aliran cairan tergantung pada kontraksi kedua pembuluh dan otot-otot
dinding tubuh. Pada beberapa spesies, pada sirkulasi intermiten, cairan dapat surut dan
mengalir dalam pembuluh yang memanjang. Cairan dalam pembuluh biasanya berwarna,
dalam beberapa spesies sel-sel yang dikandungnya berwarna kuning, oranye, hijau atau
merah. Jenis merah mengandung hemoglobin dan dapat membawa oksigen, namun fungsi
dari pigmen warna lainnya masih belum diketahui.
D. Ekskresi

Nemertea menggunakan organ yang disebut protonephridia. Mengekskresikan produk limbah


terlarut, terutama nitrogen oleh produk dari metabolisme sel. Pada protonephridia, sel-sel api
menyaring kotoran yang tertanam pada bagian depan dua pembuluh. Sel-sel api
mengeluarkan limbah menjadi dua saluran pengumpul, dan tiap saluran masing-masing
memiliki satu atau lebih nephridiopores yang dilalui limbah. Nemertea air tawar memiliki sel
api lebih banyak daripada nemertea laut, kadang ribuan jumlahnya. Alasannya kemungkinan
bahwa osmoregulasi lebih sulit dilakukan di lingkungan non laut.

E. Sistem Saraf dan Indera

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan kabel saraf yang terpasang pada bagian ventral yang
terhubung ke otak dan dapat mengendalikan seluruh tubuh. Otaknya menyerupai sebuah
cincin dari empat ganglion dan sel-sel saraf, diposisikan pada sekeliling rhynchocoel dekat
ujung bagian depannya. Sebagian besar spesies nemertea hanya memiliki satu pasang kabel
saraf, namun banyak juga spesies yang memiliki kabel tambahan yang terpasang, dan
beberapa spesies juga memiliki tambahan kabel dorsal. Pada beberapa spesies kabel saraf
terletak dalam kulit, tapi sebagian besar ada juga yang terletak lebih dalam yaitu di dalam
lapisan otot. Sistem saraf pusat kebanyakan berwarna merah atau merah muda karena
mengandung hemoglobin.
F. Cara Bergerak

Lineus longissimus

Semua Jenis nemertea bergerak lambat. Jenis nemertea kebanyakan menggunakan silia
eksternal mereka untuk meluncur di permukaan dan menghasilkan jejak lendir, beberapa di
antaranya diproduksi oleh kelenjar lendir yang terletak di kepala. Spesies yang lebih besar
menggunakan gelombang otot untuk merayap, dan beberapa spesies air berenang dengan
ventral. Beberapa spesies bersembunyi dengan menggali lubang menggunakan gerak
peristaltik otot karena mereka memiliki otot yang kuat. Beberapa spesies dari Sub ordo
Monostilifera, yang belalainya memiliki satu stilet yang aktif, bergerak dengan memperluas
belalainya, lalu menempel ke sebuah objek dan menarik mangsa ke arah objeknya.

G. Reproduksi dan Masa Hidup

Spesies yang lebih besar sering kali putus jika dirangsang, dan potongan itu sering pula
tumbuh menjadi individu sepenuhnya. Beberapa potongan spesies secara rutin dapat tumbuh
dengan tubuh lengkap. Semua bereproduksi secara seksual, dan sebagian besar spesies adalah
gonochoric (jenis kelamin terpisah), tetapi pada spesies air tawar Reproduksi terjadi dengan
hermaprodit (berganti kelamin).

Filum nemertea memiliki masa hidup selama beberapa bulan. Contohnya spesies
Paranemertes peregrina ,telah diteliti spesies ini memiliki masa hidup sekitar 18 bulan.
3. Ekologi

Seekor nemertea terestrial (hidup di darat) dari Jawa Barat. Dengan panjang 1,5 cm.

Nemertea Kebanyakan adalah hewan laut yang bersembunyi di sedimen, mengintai di celah-
celah di antara kerang, batu, ganggang atau binatang sessile. Beberapa tinggal jauh di dari
laut lepas , dan memiliki tubuh berlendir. Nemertea lainnya membangun liang semi permanen
yang dilapisi dengan lendir yang menghasilkan plastik-seperti tabung. Sebagian besar hidup
di daerah tropis dan subtropis, sekitar 12 spesies berada di air tawar, dan ada juga sekitar 12
spesies hidup di daratan (terestrial) di tempat yang dingin juga lembab, misalnya di bawah
kayu yang membusuk.

Sebagian besar spesies nemertea adalah karnivora, memakan annelida, kerang, dan krustasea.
mereka dapat membunuh annelida yang seukuran mereka sendiri. Mereka kadang-kadang
mengambil ikan kecil, baik hidup maupun mati. Ada juga yang memangsa serangga dan
myriapod. Beberapa nemertea juga merupakan pemakan bangkai, dan pada umumnya mereka
memiliki kemoreseptor jarak yang baik (mencium bau) dan tidak selektif mengenai
mangsanya. Beberapa spesies hidup di dalam rongga mantel moluska dan memakan mikro-
organisme yang disaring oleh mantel moluska tersebut.

Predator nemertea adalah ikan, beberapa burung laut, beberapa invertebrata termasuk
kepiting tapal kuda (Horseshoe crab), dan bahkan Nemertea lainnya. Nemertea melindungi
diri dengan mengeluarkan racun dari kulitnya yang dapat menghalangi predator, tetapi
beberapa kepiting mampu membersihkan Nemertea dengan satu capitnya dengan cepat
sebelum memakannya.
Predator lainnya adalah manusia. Orang menangkap Cerbratulus lacteus di Amerika dan
Polybrachiorhynchus dayi di Afrika Selatan, yang kemudian ditempatnya masing-masing
dijual sebagai umpan ikan.

4. Taksonomi

Ordo Palaeonemertea Tubulanus nothus

1. Kelas Anopla, Termasuk hewan dengan belalai tanpa stilet, memiliki mulut bawah dan di
belakang otak.

- Ordo Paleonemertea. Terdiri dari 100 spesies laut. Dinding tubuh mereka memiliki bagian
luar yang melingkar dan memanjang pada ototnya. Selain itu, Carinoma tremaphoros
memiliki bagian dalam yang melingkar dan memanjang pada otot epidermis, lapisan otot
ekstra berfungsi untuk menggali dengan gerakan peristaltik.

- Ordo Heteronemertea. Terdiri dari sekitar 400 spesies. Mayoritas adalah spesies laut, tapi
tiga diantaranya adalah spesies air tawar. Dinding otot ditempatkan dalam empat lapisan,
secara berurutan melingkar dan memanjang mulai dari lapisan terluar. Ordo ini termasuk
perenang terkuat. Selain itu, dua genus diantaranya memiliki belalai yang bercabang.
2. Kelas Enopla. Semua memiliki stilet kecuali pada ordo Bdellonemertea. Mulut mereka
terletak di bawah dan di depan otak. Kabel saraf utama mereka berada di dalam tubuh yaitu
dalam dinding otot.

- Ordo Bdellonemertea. Meliputi tujuh spesies. Enam diantaranya tinggal di dalam mantel
moluska besar. Mereka mencuri makanan dari hasil saringan moluska . Nemertea Jenis ini
memiliki tubuh pendek, lebar dan tidak memiliki stilet tetapi memiliki faring mengisap dan
bagian belakang tubuhnya yang lengket.

- Ordo Hoplonemertea. Terdiri 650 spesies. Mereka hidup di perairan laut bentik, perairan
laut pelagis, di air tawar, dan di darat. Mereka makan dengan cara parasitisme, dan
dipersenjatai dengan stilet.

* Subordo Monostilifera. Meliputi 500 spesies dengan stilet pusat tunggal. Beberapa
menggunakan stilet untuk penggerak tubuh serta untuk menangkap mangsanya.

* Subordo Polystilifera. Meliputi sekitar 100 spesies berada di pelagis dan 50 spesies
berada di benthik. mereka memiliki stilet kecil yang banyak.
Daftar Pustaka
Anonim. 2012. En.wikipedia.org/wiki/nemertea. Diakses tanggal 18 Desember 2012

Anonim. 2012. Id.wikipedia.org/wiki/nemertea. Diakses tanggal 18 Desember 2012

Sulistyorini, Ari, 2009. Biologi. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai