FILUM CNIDARIA
Disusun untuk memenuhi tugas
Matakuliah : Taksonomi Hewan
Dosen Pengampu : Bapak Endik Nugroho,Spd., M.pd
Disusun oleh :
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan daerah lautan lebih
luas dibandingkan dengan daratan. Ini dikarenakan sebagian besar yang
menjadi penghubung antar pulau adalah lautan (Sukamto, 2017). Fakta
yang membuktikan bahwa Indonesia memiliki laut yang lebih luas
dibandingkan daratannya dapat dilihat dari garis pantai yang hampir di
setiap pulau di Indonesia. Garis pantai yang luas dan posisi yang berada di
wilayah tropis menjadikan perairan Indonesia kaya akan keanekaragaman
hayati, salah satunya Pantai Sancang yang memiliki bentangan alam yang
unik.
Terumbu karang merupakan sekumpulan organisme yang hidup di
perairan. Terumbu karang memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai
pelindung pantai dari degradasi dan abrasi, tempat tinggal biota laut, dan
tempat memijahnya hewan-hewan laut, (Ompi, 2019). Salah satu jenis
karang yang menjadi bagian penting dan berada di zona litoral adalah
filum Cnidaria.
Filum cnidaria adalah hewan invertebrata yang memiliki rongga
tubuh. Kata Cnidaria berasal dari kata cnido yang berarti penyengat karena
sesuai dengan cirinya yang mempunyai sel penyengat. Sel penyengat
tersebut terdapat pada tentakel yang berada disekitar mulutnya. Sebagaian
dari Cnidaria hidup soliter sedangkan sebagian yang lain ada yang hidup
secara berkoloni. Namun, Pengetahuan Mengenai filum ini sangatlah
minim, oleh sebab itu, dibuatkannya makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan bagi pembaca agar pembaca dapat mengetahui
tentang filum cnidaria.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu filum Cnidaria?
2. Bagaimana ciri umum dari filum Cnidaria?
3. Jelaskan bagaimana klasifikasi dari filum Cnidaria?
4. Bagaimana perkembangbiakan filum Cnidaria?
1
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa aitu filum cnidaria
2. Untuk mengetahui ciri umum dari filum cnidaria
3. Untuk mengetahui pengklasifikasian filum cnidaria
4. Untuk mengetahui perkembangbiakan filum cnidaria
BAB II
PEMBAHASAN
Kata Cnidaria berasal dari bahasa Yunani "cnidos" yang berarti "jarum
penyengat". Filum Cnidaria, yaitu hewan yang memiliki sel penyengat yang
dinamai knidosit yang digunakan untuk menangkap mangsa dan membela diri.
Cnidaria dibagi menjadi 4 kelompok yaitu Anthozoa (anemone laut, koral, pena
laut), Scyphozoa (Ubur-ubur), Cubozoa (ubur-ubur kotak) dan Hydrozoa. Filum
Cnidari kebanyakan terdapat di lingkungan laut. Filum Cnidaria terkadang
dikategori sebagai filum Coelenterata karena merupakan hewan berongga yang
disebut dengan Coelenteron.
Coelenterata berasal dari dua kata Bahasa Yunani, yaitu “coelom” yang
artinya rongga tubuh, dan “enteron” yang berarti usus, oleh karena itu hewan ini
juga sering disebut usus berongga. Cnidaria ditemukan kebanyakan di laut yang
dangkal khususnya pada suhu hangat dan daerah tropis., tidak ditemukan di darat.
Koloni hidroid selalu ditemukan menempel pada cangkang molluska, batu-batuan
dan hewan lain di daerah dangkal tetapi ada beberapa spesies yang dapat
ditemukan di daerah yang dalam.
Keunikan dari Cnidaria yang lain adalah tidak memiliki anus. Makanan
masuk ke mulut dengan bantuan tentakel kemudian masuk ke dalam suatu rongga
yang disebut rongga gastrovaskuler. Inilah alasan mengapa Cnidaria disebut juga
Coelenterata (karena mempunyai rongga tubuh). Di dalam rongga gastrovaskuler
terdapat enzim yang mencerna makanan. Makanan akan hancur dan diaduk oleh
adanya Gerakan flagel. Sari makanan hasil pencernaan diedarkan ke seluruh tubuh
secara difusi. Sebagian sari makanan disimpan sebagai cadangan makanan,
kemudian sisa pencernaan makanan dibuang kembali melalui mulut.
• Polip:
Tubuhnya berbentuk tabung dengan mulut di satu ujung yang
dikelilingi tentakel, bagian aboral (dasar) melekat pada substrat dengan
pedal disk (cakram pedal), hidup sendiri atau koloni (yang koloni kadang
terdiri lebih dari satu jenis individu yang masing-masing mempunyai
fungsi
khusus misalnya untuk reproduksi, mencari makan dan pertahanan, lapisan
mesoglea tipis.
Gambar 2.2
Sumber:https://1.bp.blogspot.com/FnDSvhugvh8/VrSNTwVtAuI/AAAAAAAAE1M/u5ZEth
Cuuow/s1600/medusa.jpg
• Medusa:
Tubuhnya berbentuk lonceng atau payung, mulut terpusat pada
bagian konkav (cekung), bagian yang cembung menghadap ke atas dan
yang cekung ke bawah, tentakel memanjang dari pinggiran payung, selalu
hidup bebas, lapisan mesoglea tebal. Walaupun bentuk polip dan medusa
sangat berbeda tetapi masing-masing mempunyai tubuh seperti kantung
yang merupakan dasar dari phylum Cnidaria.
Reproduksi filum cnidaria umumnya diosius yaitu jantan dan betinanya berbeda,
beda individu antara jantan dan betina. Sperma dan sel telur dilepas di rongga
gastrovaskular atau keluar tubuh medusa keperairan tempat terjadinya
pertumbuhan. selanjutnya zygot berkembang menjadi larva dan berenang bebas
kemudian menetap disubstrat membentuk tubuh polip. selanjutnya polip
bereproduksi aseksual membentuk medusa.
Sumber:https://2.bp.blogspot.com/AcHvJLkFnhQ/W96efVXOflI/AAAAAAAAInQ/YjCsXjU5lfo
d7oa0mSVceYcBS1oT7Zq1wCEwYBhgL/s400/reproduksi%2Bsiklus%2Bhidup%2Bubur%2Bub
ru.jpg
2.4 Klasifikasi Cnidaria
C. Kelas Cubozoa
Cubozoa adalah invertebrata cnidaria yang dibedakan oleh medusa
berwujud kubus. Ubur-ubur kotak terkenal karena bisa yang sangat kuat.
Pada fase medusa, cubozoa memiliki bentuk seperti lonceng dengan 4 sisi
yang datar, tinggi tubuhnya bisa mencapai 17 cm, tentakelnya terdiri dari 4
rumpun dengan panjang mencapai 2 m. Sistem tubuh ubur-ubur kotak
sedikit lebih kompleks dari ubur-ubur lainnya. Sistem sarafnya lebih
mengembang dan matanya sudah dilengkapi retina, kornea dan lensa
dengan banyak 24 buah. Hidupnya di pantai sampai lepas pantai,
Makanannya yaitu ikan. tipe ubur-ubur yang sangat mematikan Medusa
Cubuzoa termasuk ubur-ubur sejati karena berukuran besar, pelagis dan
dominan, sedangkan berukuran polip kecil dan hidupnya menetap.
Cubomedusa mampu berenang cepat secara horizontal dengan bagian
aboral sebagat anteriornya. pada fase medusa. Salah satu contoh dari kelas
cubozoan ini yaitu Chronex fleckery (tawon laut).
1) Ordo Carybdeida
pada orodo ini memiliki 5 famili. Keistimewaan pada ordo ini ialah
memiliki otot yang bercabang, yang terdapat pada sudut payung kubus
(tubuhnya). sebagian besar memiliki 4 tentakel.
Kata anthozoa berarti hewan yang menyerupai bunga, berasal dari Bahasa
Yunani antho (bunga) dan zoon (hewan). Kelas ini merupakan kelas dalam filum
Cnidaria dengan anggota terbanyak, meliputi koral, bunga karang (mawar laut),
dan anemon laut. Ukuran tubuhnya bervariasi. Semua anggotanya hidup di laut,
baik soliter atau berkoloni, dan hidupnya melekat pada substrat. Mereka
menghasilkan zat kapur atau kalsium karbonat (CaCO3) yang membentuk terumbu
karang.
Tubuh anthozoa berbentuk silinder pendek dan pada salah satu ujungnya
terdapat mulut yang dikelilingi tentakel. Hewan ini hanya memiliki bentuk polip,
dengan mulut yang terbuka secara tidak langsung, tetapi melalui faring yang
menghubungkannya ke dalam rongga gastrovaskuler. Rongga tersebut memiliki
sekat-sekat yang disebut mesentris. Di dalamnya juga terdapat nematosis yang
berfungsi mengeluarkan racun untuk melumpuhkan mangsa.
Anthozoa memiliki 2 sub kelas yaitu:
1. Sub Kelas Zoantharia (Hexacoralia)
2. Sub Kelas Octocorallia (Alyconaria)
❖ Sub Kelas Zoantharia (Hexacorallia)
tentakel umumnya kurang dari 8, dan kadang bercabang contohnya
(Anemon)
1. Ordo Actinaria: tidak memiliki skeleton, polip dengan berbagai ukuran,
dinding tubuh berotot dan memiliki kaki cakram, melekat pada invertebrata
laut lainnya, hidup soliter atau berkoloni.
1. Sub Ordo Actinaria: memiliki filamen dengan
daerah bersilia. Cotoh: Metridium, Gonactinia,
Anthopleura, Actinia.
2. Sub Ordo Ptuchodactiaria: memiliki bagian bersilia,
tidak memiliki filamen, contoh: Ptychodactis.
3. Sub Ordo Corallimorpharia: tidak bersilia, memiliki
tentakel. Contoh: Corynactis.
Berikut beberapa contoh gambar dari ordo Actinaria:
Gambar2.4.4 Metridium Gambar 2.4.4 Ptychodactis.
Gambar2.4.4 Corynactis.
Gambar2.4.4 Gonactinia
Peran filum Cnidaria bagi kehidupan manusia terdiri dari peran menguntungkan
dan merugikan. Peran yang menguntungkan seperti sebagai bahan pangan dan hiasan,
dan obat. Terumbu karang berperan dalam ekosistem laut. Adapun peran merugikan
seperti ubur-ubur dengan nemotokist nya dapat menyebabkan gatal-gatal pada manusia.
Terumbu karang dapat menjadi penyebab kandasnya kapal di laut.
Terumbu karang dapat membentuk danau dan dikelilingi karang yang dinamakan
atol dan pseudo atol.
Jelly fish / ubur-ubur merupakan hewan yang dapat dikonsumsi karena memiliki
kandungan protein tinggi.
Beberapa koral dan akar bahar dimanfaatkan sebagai perhiasan dan batu karang
sebagai bahan kapur.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmadin. 2018. Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan. Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, Indonesia.
School aio, 2018. “Ciri Dan Struktur Filum Coelebterata” yang diunggah oleh Aio
School 27 Mei 2018 https://youtu.be/UQ0SuXj7t7M
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik). Bandung: Penerbit
Alfabeta