Disusun Oleh :
David Saputra
Dewi Saputri
Pemilia Yodianti
Rian Adi Saputra
Selesia Adinda Febriani
Vivi Cahaya Putri
Bendungan, ..................
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. FILUM PORIFERA 2
1. Ciri-ciri Filum Porifera 2
2. Klasifikasi Filum Porifera 3
3. Sistem Reproduksi 4
4. Peranan Filum Porifera 5
B. FILUM CNIDARIA 6
1. Ciri-ciri Filum Cnidaria 6
2. Klasifikasi Filum Cnidaria 6
3. Sistem Reproduksi 8
4. Peranan Filum Cnidaria 9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. FILUM PORIFERA
1. Ciri-Ciri Porifera
Didalam membedakan spesies dari filum porifera, maka kita
perlu mengetahui ciri-ciri porifera dengan secara umum. Ciri-ciri porifera
ialah sebagai berikut :
1. Hewan jenis ini yang bersel banyak (metazoa) yang paling sederhana atau
juga primitif
2. Sebagian besar hidup di laut yang dangkal pada kedalaman sekitar 3,5 meter
3. Bentuk tubuh porifera tersebut menyerupai vas bunga atau juga piala
serta melekat didasar perairan
4. Tubuhnya terdiri dari 2 lapisan sel (diploblastik) dengan lapisan luarnya
(epidermis) yang tersusun dari sel-sel yang mempunyai bentuk pipih, disebut
dengan pinakosit.
5. Pada epidermis terdapat porus atau lubang kecil yang disebut ostia yang
dihubungkan oleh saluran ke rongga tubuh (spongocoel)
6. Lapisan ddialamnya tersusun atas sel-sel yang berleher serta berflagel yang
disebut koanosit yang berfungsi untuk dapat mencernakan makanan
7. Di dalam mesoglea juga terdapat beberapa jenis sel, yakni sel amubosit, sel
skleroblas, sel arkheosit.
8. Di antara epidermis serta koanosit mempunyai lapisan tengah yang berupa
suatu bahan kental yang disebut mesoglea atau mesenkin
9. Sel amubosit atau juga amuboid yang berfungsi untuk dapat mengambil
makanan yang telah dicerna di dalam koanosit. Sel skleroblasnya tersebut
berfungsi dengan membentuk duri (spikula) atau juga spongin. Spikula
terbuat dari kalsium karbonat atau juga silikat
10. Spongin tersusun atas serabut-serabut spongin yang lunak berongga yang
membentuk seperti spon.
11. Sel arkheosit tersebut berfungsi sebagai sel reproduktif, misalnya pembentuk
tunas, pembentukan gamet, pembentukan bagian-bagian yang rusak serta
juga regenerasi.
2
Dengan demikian pencernaannya tersebut dengan secara intraselluler. Setelah
dicerna, zat makanan tersebut kemudian diedarkan oleh sel-sel amubosit ke sel-
sel lainnya. Zat sisa makanan yang dikeluarkan dengan melalui oskulum
bersamaan dengan sirkulasi air.
2. Klasifikasi Porifera
a. Kelas Calcarea
3
(stalk).Oskulum biasanya besar, ukuran panjang tubuh berkisar dari 7 cm
hingga lebih 1 meter.Tipe saluran air umumnya syconoid dan leuconoid.
Contoh :Euplectella
c. Kelas Demospongiae
Klas ini merupakan klas terbesar yang meliputi hampir 95% dari
seluruh jenis sponge.Tipe saluran air umumnya leconoid dan hidup di laut,
kecuali hanya 1 famili yang hidup di air tawar yaitu spongilidae.Spikula
tersusun dari unsur silika, tetapi berbeda dengan sponge kaca, klas ini tidak
mempunyai 6 ray.Skeleton dapat pula disusun dari silika dan sponging, atau
hanya sponging saja.Rongga kanal internal berukuran kecil, bulat dan
diselimuti oleh sel choanocytes.Bentuk, ukuran dan warna tubuh lebih
bervariasi.
4
beberapa sel choanocyte supaya mampu melakukan regenerasi menjadi sepon
baru yang kecil.
1) Reproduksi Aseksual
2) Reproduksi Seksual
Beberapa jenis sepon air laut seperti sepon jari berwarna orange axinella
conabina diperdagangkan untuk menghias aquarium air laut, adakalanya di di
ekspor ke Singapura dan Eropa. Jenis sepon dari Famili Clionidae mampu
mengebor dan menembus batu karang dan cangkang moluska, sehingga
membantu pelapukan pecahan batu karang dan cangkang moluska yang
5
berserakan di tepi pantai. Ada pula sepon yang tumbuh pada kerang-kerangan
tertentu dan mengganggu peternakan tiram.
B. FILUM CNIDARIA
a. Hydrozoa
6
Hyrozoa adalah cnidaria yang hidup dalam bentuk polip dan medusa,
namun umumnya bentuk polip lebih dominan daripada medusa. Contoh
organismenya adalah obelia (mirip ubur-ubur, tapi bukan ubur-ubur) yang hidup
di laut. Pada awal pertumbuhannya, larva akan tumbuh menjadi polip, kemudian
polip akan menghasilkan medusa yang berenang bebas di lautan.
Hidra adalah hydrozoa yang hanya memiliki bentuk polip saja, tidak
memiliki bentuk medusa. Saat kondisi lingkungan menguntungkan, hidra akan
berkembangbiak dengan membentuk tunas. Namun saat kondisi lingkungan tidak
menguntungkan, hidra akan berkembang biak secara seksual dengan membentuk
zigot yang tahan terhadap cekaman lingkungan. Zigot tersebut akan tumbuh
menjadi hidra lagi saat kondisi lingkungan kembali menguntungkan. Hidra adalah
hydrozoa yang hidup di air tawar.
b. Scyphozoa
c. Cubozoa
7
Cubozoa memiliki bentuk medusa yang agak berbentuk kotak, tidak
setangah lingkaran seperti ubur-ubur. Tidak seperti hydrozoa dan scyphozoa,
cubozoa memiliki kumpulan mata pada tentakelnya. Cubozoa adalah perenang yang
sangat kuat dan memiliki racun yang sangat kuat. Beberapa spesies mampu
menyengat yang membunuh manusia dalam beberapa menit.
d. Anthozoa
Anthozoa hanya memiliki bentuk polip saja tanpa bentuk medusa. Anemon
adalah anthozoa yang menempel ada substrat tertentu dan memiliki tentakel yang
dapat menyengat. Beberapa jenis ikan, seperti ikan badut telah mengembangkan
kemampuan untuk tahan terhadap sengatan anemon laut yang beracun.
Bentuk anthozoa lain adalah koral yang kita kenal sebagai terumbu karang.
Koral memiliki tubuh keras karena menimbun materi kalsium karbonat sehingga
terbentuk tubuh keras seperti batu. Individu koral berada dalam pori-pori kecil yang
terdapat disepanjang permukaan koral. Anthozoa merupakan pemakan suspensi,
yang mekanan plankton dan organisme kecil lainnya.
4. Sistem Reproduksi
8
2. Sistem Reproduksi Kelas Scyphozoa
Organ kelamin terpisah. Proses fertilisasi terjadi di dalam rongga enteron
betina. Zigot yang merupakan hasil peleburan antara ovum dengan
spermatozoid selanjutnya akan dikeluarkan dari dalam tubuh betina melaui
mulutnya dan berkembang menjadi larva berambut getar (planula).
Dengan rambut getarnya, planula ini akan mengembara kemudian
mengikatkan diri pada suatu substrat di dasar laut, pada saat itu rambut-
rambut getarya lepas dan tumbuh menjadi polip baru yang disebut skipistoma.
Bila telah mencaopai ukuran maksimal (kl 12 mm) skipistoma mengalami
strobilasi (membelah secara transversal sehingga terbentuk setumpukan ruas-
ruas yang masing-masing berbentuk cakram).
Selanjutnya ruas-ruas strobila (ephyra) yang telah tua, yaitu terletak di
bagian ujung strobila melepaskan diri dan berenang-renang bebas untuk hidup
secara mandiri menjadi ubur-ubur/ medusa muda dan selanjutnya menjadi
dewasa.
9
objek wisata. Karang di pantai sangat bermanfaat sebagai penahan ombak untuk
mencengah pengikisan pantai.
10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Porifera merupakan salah satu kelas dari invertebrata atau hewan tidak
bertulang belakang.Porifera adalah hewan yang pada permukaan tubuhnya berpori.
Pori-pori ditubuhnya dihubungkan oleh saluran kecil menuju rongga yang
dindingnya mempunyai rambut getar. Fungsi pori sebagai saluran keluar masuknya
air yang mengandung bahan makanan ke dalam rongga tubuh. Ukuran tubuh porifera
sangat berfariasi, dari sebesar kacang polong sampai setinggi 90 cm dengan lebar 1
meter. Bentuk spons juga bermacam-macam, beberapa simetri radial, tetapi
kebanyakan berbentuk tidak beraturan dan dengan pola bervariasi, seperti : massif,
tegak, merayap (encrusting) atau tumbuh bercabang.
B. Saran
Dari uraian di atas saya mengharapkan kritik dan saran, dalam pembutan
makalah manfaatkanlah waktu sehingga makalah selesia tepat pada waktunya,
kemudian carilah materi yang menarik untuk di jadikan topik makalah yang akan di
bahas, tanyakan kepada guru apabila tidak paham/tidak mengerti, cari materi
sebanyak mungkin agar tidak kekurangan materi yang akan di bahas.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-porifera/
https://dosenbiologi.com/hewan/ciri-ciri-filum-porifera
https://www.edubio.info/2015/01/filum-cnidaria.html
https://www.gurupendidikan.co.id/penjelasan-coelenterata/
https://tatangsma.com/2015/02/ciri-ciri-filum-cnidaria-atau-coelenterata.html
12