“BRYOPHYTA (ANTHOCEROTOPSIDA)”
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Taksonomi Tumbuhan Rendah
Disusun Oleh :
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya
kepada kita semua. Alhamdulillah dengan RahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Anthocerotopsida”. Makalah ini berisi tentang Pengertian Anthocerotopsida,
Karakteristik anthocerotopsida, klasifikasi anthocerotopsida, habitat dan siklus hidup
anthocerotopsida, reproduksi anthocerotopsida dan peranan anthocerotopsida dalam
kehidupan.
Semoga dengan adanya makalah ini, kita bisa lebih memahami tentang
Anthocerotopsida. Adapun dalam pembuatan makalah ini, tim penulis merasa masih kurang
sempurna. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Anthecerotopsida.....................................................................................3
2.2 Karakteristik Anthecerotopsida ( Lumut Tanduk)......................................................3
2.4 Morfologi dan Anatomi Anthecerotopsida ( Lumut Tanduk)........................................4
2.4 Habitat Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)..............................................................5
2.5 Klasifikasi Anthocerotopsida (Lumut Tanduk).......................................................6
2.6 Reproduksi Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)............................................................7
2.7 Peranan Anthecerotopsida (lumut tanduk).......................................................................9
Anthoserofita tidak berbeda jauh dengan lumut hati. Perbedaan lumut tanduk
dengan lumut hati adalah sporofitnya yang membentuk kapsul memanjang dengan
hamparan gametofit seperti karpet yang lebar. Lumut tanduk berdasarkan asam
nukleatnya memiliki kekerabatan hubungan yang dekat dengan tumbuhan berpembuluh
(trakeofita/tumbuhan vaskuler)
Lumut tanduk dapat kita jumpai di tepi sungai, danau atau di sepanjang selokan. didaerah
yg mempunyai kelembaban tinggi. Karena gametofit lumut bersifat autotrofik, mereka
membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk melakukan fotosintesis. Toleransi naungan
bervariasi menurut spesies, sama halnya dengan tumbuhan tingkat tinggi. Di sebagian besar
wilayah, lumut tumbuh terutama di daerah yang lembab dan teduh, seperti daerah berhutan
dan di tepi sungai tetapi mereka dapat tumbuh di mana saja di iklim berawan yang sejuk dan
lembab, dan beberapa spesies beradaptasi dengan daerah yang cerah.
2.5 Klasifikasi Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)
Bangsa ini hanya memuat beberapa marga yang dimasukkan dalam satu golongan
saja, yaitu suku Anthocerotaceae.
Gametofit mempunyai talus berbentuk cakram dengan tepi bertoreh
Sel-selnya hanya mempunyai satu kloroplas hanya mempunyai satu kloroplas dengan
satu pirenoid besar
Pada sisi bawah talus terdapat stoma denga 2 sel penutup berbentuk ginjal.
Sel-sel yang menyusun kaki sporogonium berbentuk sebagai rhizoid, melekat pada
talus gametofitnya.
Sporogonium tidak bertangkai, mempunyai bentuk seperti tanduk, panjangnya 10-15
cm.
Berdasarkan analisis asam nukleat, ternyata lumut ini berkerabatan paling dekat
dengan tumbuhan berpembuluh (vaskuler) dibanding dari kelas lain pada tumbuhan
lumut
Tubuhnya mirip lumut hati, tetapi berbeda pada sporofitnya. Sporofit pada lumut ini
membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk
Habitatnya di daerah yang mempunyai kelembaban tinggi
Sepanjang poros sporogonium terdapat jaringan yg terdiri atas beberapa deretan sel
mandul yang disebut Kolumela.
Kolumela diselubungi oleh jaringan yg kemudian menghasilkan spora, disebut
arkespora.
Arkespora juga menghasilkan sel-sel mandul yang disebut elatera
Keunikan lumut tanduk dibandingkan lumut lain yaitu masaknya kapsul spora pada
sporogonium tidak bersamaan, melainkan dimulai dari atas dan berturut-turut sampai
bagian bawah.
Dinding sporogonium mempunyai stoma dengan dua sel penutup
Anthocerotales terdiri dari satu suku, yaitu Anthocerotaceae.
Lumut tanduk tumbuh di batuan atau tanah yang lembap. Terdapat sekitar 100 spesies
lumut tanduk, antara lain Anthoceros punctatus, Phaeoceros laevis, Folioceros, dan
Leiosporoceros.
3.1 Kesimpulan
1) Lumut tanduk merupakan kelompok kecil yang berkerabat dengan byophyta lainnya
tetapi cukup berbeda untuk memisahkannya dalam kelas tersendiri yang mencakup
kira-kira 300 spesies.
2) Tubuhnya mirip lumut hati, tetapi berbeda pada sporofitnya. Bentuk tubuh lumut
tanduk berupa lembaran yang ujungnya bercabang-cabang menyerupai tanduk,
sehingga disebut lumut tanduk. Gametofit berupa talus yang sederhana.
3) Lumut tanduk dapat kita jumpai di tepi sungai, danau atau di sepanjang selokan.
didaerah yg mempunyai kelembaban tinggi.
4) Reproduksi lumut tanduk secara seksual dengan menghasilkan sederet arkegonium
dan anteridium. Sedangkan secara aseksual dilakukan dengan fragmentasi, gammae,
dan tuber atau umbi.
5) Peranan digunakan oleh ilmuwan sebagai model dlm experimen biologi tumbuhan.
Lumut mampu merombak struktur batu menjadi tanah.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan kita tentang lumut
tanduk, dan dibutuhkan kritik dan saran guna memperbaiki makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA