Disusun oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana atas berkat
dengan baik. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas pada mata kuliah Fisiologi Hewan Akuakultur. Tim penulis
1. Dr. Ir. Abdul Rahem Faqih, M.Si selaku Dosen pengampu mata kuliah
koreksinya.
2. Kedua orang tua dan segenap keluarga dari penulis yang telah
berpartisipasi.
diharapkan dari para pembaca sekalian demi perbaikan makalah ini ke depan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi tim penulis khususnya dan bagi
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Syaraf Pada Ikan........................................................................................3
2.2 Jenis-jenis Syaraf Ikan................................................................................3
2.2.1 Syaraf Cranial......................................................................................3
2.2.2 Syaraf Bony Fish..................................................................................4
2.2.3 Syaraf Spinal Cord dan Syaraf Spinal..................................................5
2.3 Sistem Syaraf Vertebrata (Ikan Tuna).........................................................5
2.4 Sistem Syaraf Invertebrata (Udang)............................................................8
BAB III. PENUTUP.............................................................................................10
3.1 Kesimpulan...............................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
DAFTAR GAMBAR
iii
Gambar 2. 1 Proses Rangsangan Induksi Kejutan Listrik....................................9
iv
BAB I. PENDAHULUAN
bertulang belakang) yang memiliki beberapa organ dalam, yaitu seperti otak,
mulut, insang, jantung, hati, lambung renang, lambung usus, anus, dan lain
jaringan.
Menurut Khasani (2013). Sistem saraf dibagi menjadi dua yaitu sistem
saraf pusat yang terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang, kemudian sistem
sarat tepi (otonom). Sistem saraf pada hewan vertebrata mempunyai peranan
penting yaitu sebagai orientasi terhadap lingkungan, menerima stimulus dari luar
danakan meresponnya. Pusat koordinasi saraf terletak pada otak dan sumsum
reseptordan sensoris.
Otak adalah salah satu organ yang sangat penting bagi ikan, dengan
adanya otak, ikan dapat menerima rangsangan dari lingkungan dengan melalui
organ perasa. Sistem saraf pada ikan sama halnya seperti pada manusia, yaitu
terdiri dari otak sebagai pusat koordinasi, kabel tulang belakang dan banyak
1
saraf. Otak pada ikan dibagi menjadi beberapa daerah yaitu, lobus penciuman,
telencephalon, dll.
4. Bagaimana sistem saraf pada udang yang merupakan jenis dari hewan
invertebrata?
1.3 Tujuan
2
BAB II. PEMBAHASAN
menjadi sistem saraf pusat dam sistem saraf periferi. Sistem saraf pusat tersusun
atas otak dan medula spinalis. Sedangkan saraf cranial dan spinal serta cabang-
adalah bagian sistem perifera yang fungsinya untuk mempengaruhi otot polos
dan kelenjar.
1. Saraf terminal merupakan saraf kecil. Saraf ini tergabung pada saraf cranial I
olfaktori otak depan. Fungsi dari saraf olfaktori ini adalah membawa impuls
bau-bauan.
3. Saraf optic merupakan penghubung antara retina mata dan tecrum opticum.
3
4. Saraf oculometer merupakan saraf motor somatik. Saraf ini berfungsi
sebagai saraf motor somatic yang mengatur kerja otot mata superior rektus,
otot inferior rektus, otot inferior oblique, serta otot internal rektus yang
5. Saraf trochlear memiliki peran melakukan inervasi pada otot mata superioi
3. Saraf occulometer berfungsi untuk mengatur empat otot bergaris pada mata
5. Saraf trigeminal berfungsi untuk mengatur otot wajah dan rahang, respon
6. Saraf abdusen berfungsi untuk mengatur semua otot bergaris mata untuk
7. Saraf facial dan acoustic merupakan gabungan sistem sensorik dan motorik
9. Vagus merupakan gabungan motorik pada insang, rasa, linea lateralis, organ
4
2.2.3 Saraf Spinal Cord dan Saraf Spinal
Spinal cord adalah tabung dimana pusat dari alurnya (central calan) memiliki
diameter yang kecil jika dibandingkan dengan dindingnya. Di sekeliling pusat dari
alurnya, jika dilihat pada potongan melintang akan membentuk pola seperti
sepasang sayap kupu-kupu. Bagian ini merupakan sebuah materi kelabu (gray
metter) yang tersusun atas sel-sel saraf dan dikelilingi oleh serabut sataf (white
matter) yang dibungkus dan dikumpulkan dalam suatu ikatan yang fungsinya
dan somatic.
2. Tanduk ventral yang berjumlah satu pasang dan berisikan inti dari satu
motor.
dua bagian, yaitu system saraf pusat dan system saraf tepi. Sistem saraf pusat
terdiri atas otak dan sumsul tulang belakang. Sistem saraf disusun oleh dua tipe
sel yaitu sel neuron dan sel glia. Neuron adalah unit kerja fungsional dari sistem
saraf. Kerja sel-sel neuron berlangsung melalui konduksi potensal aksi yang
merupakan perubahan sederhana dalam hal polaritas voltase yang tercipta antar
dan kontrol.
status kehidupan. Pada ikan terdapat dua kelompok kerja system saraf, yakni
sistem saraf pusat dan system saraf otonom. Kedua system saraf tersebut pada
5
dasarnya tidak bisa bekerja secara terpisah, tetapi saling melengkapi. Sistem
saraf pusat berupa jaringan saraf yang menjalin seluruh tubuh berakar dalam
organ yang paling dulu dibentuk dari lapisan terluar (exoderm) yang berfungsi
dan pengaturan melalui saraf berjalan relatif cepat jika dibandingkan melalui
sistem hormonal. Sistem saraf pada ikan mendeteksi kondisi lingkungan (pH dan
suhu). Ikan Tuna menerima rangsangan dari lingkungan melalui organ perasa
(sense organ) yaitu otak dan sumsum tulang belakang yang melalui impuls ke
4. Sistem otonomi
pengaturan melalui saraf berjalan relatif cepat jika dibandingkan melalui sistem
hormonal. Pusat koordinasi saraf terdapat pada otak dan sumsum tulang
6
belakang yang menyampaikan perintah melalui impuls saraf yang dibawa oleh
informasi melalui sinyal-sinyal yang dibawa oleh saraf sensoris dari reseptor.
Dalam menjalarkan impuls baik yang berasal dari syaraf pusat ke efektor,
maupun dari reseptor ke otak dibantu oleh adanya neurotransmitter yang bekerja
pada sinaps sebagai titik temu antara dua neuron. Neuron atau sel saraf
merupakan apa yang disebut lengkung refleks yang terdiri atas saraf pusat
sebagai pusat koordinasi, saraf sensoris, saraf motoris, efektor dan reseptor.
Pada beberapa spesies ikan tuna bisa menaikkan suhu darahnya di atas suhu air
dengan aktivitas ototnya. Hal ini menyebabkan mereka mampu hidup di air yang
lebih dingin dan dapat bertahan dalam kondisi yang beragam (Moyle et al., 1982)
sistem saraf pusat untuk semua ikan tuna yang akan diekspor (terutama yellowfin
dan big eye yang bobotnya melebihi 25 kg) sebaiknya dirusak. Supaya tenang,
ikan dipingsankan oleh pukulan tajam pada bagian atas kepala (antara mata)
dengan menggunakan pemukul ikan atau alat tumpul lainnya. Cara lain untuk
tangan atau lembaran kain. Setelah itu, dicari titik lunak pada bagian kepala
diantara mata dengan merabanya menggunakan ibu jari. Kemudian, alat tusuk
(semacam paku) ditusukkan pada bagian lunak tersebut dengan sudut 45o dan
ditekan terus sampai ke rongga otak. Pada saat mematikan ikan tuna,
disarankan untuk menggunakan metode Taniguchi saat merusak urat saraf pada
saluran saraf, yaitu dengan memasukkan kawat stainless steel atau nilon
alat tusuk atau alat pelubang dan ditekan sejauh mungkin ke saluran saraf untuk
7
merusak urat saraf. Ikan seharusnya bergetar kembali pada saat alat Taniguchi
menuju saluran saraf. Jika nilon monofilament yang digunakan ditinggalkan pada
saluran saraf, nilon tersebut dipotong dengan meninggalkan bagian yang tampak
Sistem saraf udang dinamakan sebagai sistem saraf tangga tali, yaitu
ganglion kepala (otak) terhubung dengan antenna (indra peraba), mata (indra
dan korda ventral. Sistem saraf udang terbukti mengandung amina biogenik yang
pada neuron di dalam sistem saraf dan secara ekstrinsik pada target perifer,
seperti jantung, otot visceral, dan otot rangka. Peptida mencapai target mereka
baik dengan pelepasan parakrin dalam sistem saraf, atau dengan pelepasan dari
pelepasan dari neuron motorik melalui persarafan peptidergik langsung dari serat
sistem saraf udang. Allatostatin dan proctolin yang dialokasikan dalam neuron
motorik yang diidentifikasi memasok rangkaian serat otot yang sama dalam
tetapi kedua peptida memberikan tindakan yang berlawanan pada serat otot
8
yang sama, yaitu peningkatan (proctolin) atau penekanan (allatostatin) kontraksi.
Kedua peptida ini merupakan pemain penting dalam fungsi otot naik dan turun
udang menggunakan sistem koordinasi yang terdiri dari saraf, indera dan sistem
endokrin (hormon). Pada udang, rangsangan yang diterima dari luar akan
diterima oleh sistem saraf pusat (SSP) lalu diteruskan ke organ penghasil
2012).
9
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
lingkungan.
2. Sistem saraf pada ikan dapat dikelompokkan menjadi sistem saraf pusat
4. Saraf bony fish terdiri dari saraf olfaktori, optic, occulometer, trochlear,
5. Spinal cord adalah tabung dimana pusat dari alurnya (central calan)
6. Sistem saraf disusun oleh dua tipe sel, yaitu sel neuron dan sel glia.
8. Untuk mempertahankan mutu ikan, otak dan sistem saraf pusat untuk
semua ikan tuna yang akan diekspor (terutama yellowfin dan big eye
merusak urat saraf pada saluran saraf, yaitu dengan memasukkan kawat
stainless steel atau nilon monofilament ke otak melalui lubang yang telah
dibuat dengan menggunakan alat tusuk atau alat pelubang, dan ditekan
10
10. Sistem saraf udang dinamakan sebagai sistem saraf tangga tali, yaitu
11. Sistem saraf udang terbukti mengandung amina biogenik yang berbeda,
12. Rangsangan yang diterima udang dari luar akan diterima oleh sistem
3.2 Saran
(Udang)” ini sangat jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis sangat
masukkan dari pembaca dan dosen pengajar agar makalah ini menjadi lebih baik
dan sempurna.
11
DAFTAR PUSTAKA
Biotechnology, 3(2), 41-49.
7(1), 5-10.
Khasani, I. (2013). Atraktan Pada Pakan Ikan: Jenis, Fungsi, Dan Respon Ikan.
Brawijaya Press.
Moyle, P. B., & Cech Jr, J. J. (1982). Blood and its circulation. Fishes e an
73.
Berlin Heidelberg
12