Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRATIKUM EKOLOGI HEWAN

TENTANG
HABITAT, MIKROHABITAT DAN RELUNG EKOLOGI

OLEH :
WIDYA MARIANI : 1830106065

DOSEN PENGAMPU :
DWI RINI KURNIA FITRI, M. Si.

ASISTEN DOSEN
REKI SANDRA S.Pd
ZURRAHMI S.Pd
RAHMAT APRIL FERNANDO

JURUSAN TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BATUSANGKAR
2020
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
1. Perlakuan pada ikan + lumut + air bersih
Pada pratikum ini dilakukan pengamatan selam 15 menit ,namun dilhat
per 5 menit bagaimna pergerakan ikan tersebut di dalam air yang ditambahkan
lumut. Pada toples 1 , 5 menit pertama ikan tersebut masih bergerak tidak terjadi
perubahan kemudian 5 menit kedua mulai diam saja dan 5 menit ketiga ikan
tersebut diam saja dan ikan mulai mengelilingi toples .
2. Perlakuan pada ikan + garam + lumut + air bersih
Pengamatan ini dilakukan pada 15 menit. Pada 5 menit pertama ikan
tidak bergerak hanya diam saja, tutup insangnya /overculumnya cepat , dan pada
5 menit kedua ikan hanya diam saja dan overculumnya cepat , dan 5 menit ketiga
ikan hanya diam saja dan overculumnya cepat dan badan ikan mulai lemah.
3. Perlakuan air bersih + lumut + lumpur + ikan
Pada toples ketiga ini , pengamatan pada 5 menit pertama ikan lebih cepat
pergerakannya , kemudian pada 5 menit kedua ikan mulai mengambil oksigen ke
permukaan, dan 5 menit ketiga ikan lebih sering mngambil oksigen
kepermukaaan dan pergerakan sangat kuat .
B. PEMBAHASAN
Ikan merupakan hewan yang bersifat poikilotherm yaitu suhu tubuhnya
dipengaruhi suhu lingkungannya. .habitat aslinya yang di alam meliputi sungai berarus
tenang sampai sedang daan di area dangkal danau. Perairan yang disukainya tentunya
yang yang banyak menyediakan pakan alaminya. Area kecil yang terdalamnya pada
suatu daerah ddasar daerah perairan adlah tempat yang ideal untuknya ( Esti,2013:14)
Ikan nila menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang airnya tidak
terlalu keras seperti di pinggiran sungai,danau .pada toples yang pertama perlakuan nya
ditambahkan dengan lumut berarti ikan sudah mengenal tempatnya , dimana ikan suka
hidup diir tawar mkanya lumut adlah lingkungan nya jdi pegerakan ikan lebih biasa saja
karena dia telah mengenal lingkunagannya. Toples kedua perlakuan nya ditambah kan
dengan lumut ditambah garam , perakuan ikan menjadi diam karena ikan tersebut
mngenal lngkungannya ,karena ditambahkan dengan garam membuat si ikan menjadi
lemah karena ikan yang kita pakai adalah kan air tawar karena lingkungan sudah menjdi
asin si ikan mulai melemah nadanya bahkan bisa stress. Pada toples ketiga yaitu dengan
perlakuan dimana ikan ditambahkan lumpur lumut . namun ikan lebih agresif didalam
toples tersebut dan ikan lbih banyak mengambil oksigen ke permukaan karena didalam
toples terisi dengan lumpur membuat ikan lebih susah mengambil oksigen. Dan
penglihatan ikan kurang dalm air makanya si ikan pergerakan sangat kuat dan agresif
Dalam pratikum ini ada bebrapa adaptasi yang dilakukan oleh ikan yaitu :
1. Adaptasi fisiologi
Penyesuaian fungsi alat tubuh suatu makhluk hidup terhadap
lingkungannta .adaptasi ini tidak dapat dilihat langsung dengan mata .karena
pada adaptasi fisiologi mnyangkut tentang fungsi organ-organ bagian dalam
tubuh makhluk hidup dengan lingkungannya.
contohnya pergerakan overculum di setiap ikan yang pada masing toples
tersebut,
2. Adaptasi morfologi
penyesuain bentuk tubuh makhluk hidup atau alat-alat tubuh makhluk
hidup terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Pada adaptasi ini biasanya
bentuk penyesuaian bentuk tubuhnya seperti pada bentuk tubuh secara
keseluruhan. Adaptasi pada bentuk tubuh ini berfungsi untuk menyesuaikan
bentuknya tubuhnya dengan bagaimna ia tinggal di tempat tersebut.
Contohnya pada masing-masing ikan tersebut diberi perlakuan berupa
lumut ,garam dan lumpur. Membuat ikan bagaimana si ikan bisa beradaptasi
dengan lingkungan beberapa pada toples tersebut. Pada toples pertam iakn
tidak terjadi perubahn pergerakan nya ,pada toples kedua badan ikan mulai
melemah dan pada toples ketiga ikan lebih agresif dan kuat pergerakannya .

Habitat adalah lingkungan fisik yang ada disekitar suatu spesies atau populasi spesies
atau kelompok spesies atau komunitas. Dalam ilmu ekologibila pada sutu tempat yang sam hidup
berbagai kelompok spesies (mereka berbagi habitat yang sama ) mak habitat tersebut disebut
sebagai biotope. Pada dasarnya habitat adalah lingkungan yang paling tidak lingkungan fisiknya
di sekelilinginya populasi suatu spesies yang mempengaruhi dan dimanfaatkkan oleh spesies
tersebut habitat adalah kawasan yang terdiri dari berberapa kawasan baik fisik maupun biotik
yang merupakan satu kesatuan dan dpergunakn sebagai tempat hidup serta berkembangnya satwa
liar .semua makhluk hidup mempunyai tempat hidup hidup yang disebut habitat(Anggrita ,2017).

Microhabitat adalah habitat-habitat dialam ini umunya bersifat heterogen, dengan area-
area tertentu dalam habitat itu yag berbeda vegetasinya. Populasi-populasi hewan yang mendiami
habitat itu akan berkonsentrai di tempat-tempat dengan kondisi yang paling cocok bagi
pemenuhan persyratan hidupnya masing-masing. Bagian dari habitat yang merupakan
lingkungan yang kondisinya paling cocok dan paling akrab berhubungan dengan hewan
microhabitat. Mikrohabitat biasanya menunjukkan kondisi habitat sesuai, yang merupakan faktor
penting pada level 2-4 dalam hierarki Johnson. Mikrohabitat adalah bagian dari habitat yang
merupakan lingkungan yang kondisinya paling cocok dan paling akrab berhubungan dengan
makhluk hidup. Sebagai contoh, kemampuan koeksistensi yang tidak sama pada setiap serangga
yang hidup bersama-sama menyebabkan pemisahan mikrohabitat serangga. Batas antara
mikrohabitat yang satu dengan lainnya acapkali tidak nyata. Namun demikian, mikrohabitat
memegang peranan penting dalam menentukan keanekaragaman jenis yang mempengaruhi
habitat itu (Husamah, 2017:21-22).

Relung ekologi ,Setiap makhluk hidup mempunyai cara tertentu untuk hidup di dalam
habitat. Cara hidup organisme seperti itu disebut relung atau niche. Relung ekologi merupakan
suatu konsep abstrak mengenai keseluruhan persyaratan hidup dan interaksi organisme dalam
habitatnya (Husamah, 2017:20).
Hutchinson selanjutnya membedakan pengertian relung ekologi itu atas : relung
fundamental dan relung yang terealisasikan. Relung fudamental menunjukan potensi secara utuh,
yang hanya dapat diamati dalam laboratorium dengan kondisi lingkungan terkendali. Misalnya,
yang diamati hanya satu atau dua faktor saja, tanpa ada pesaing, predator, dan lain sebagainya.
Relung yang terealisasikan adalah status fungsional yag benar-benar ditempati dalam kondisi
alami, dengan beroperasinya banyak faktor lingkungan seperti interaksi faktor, kehadiran
pesaing, predator dan lain sebagainya. Dibandingkan dengan kisaran relung fudamental, kisaran
relung yang terealisasikan itu pada umumnya lebih sempit, karena tidak seluruhnya dari potensi
hewan dapat diwujudkan oleh beroperasinya berbagai kendala dari lingkungan (Nurdin, 2010:43-
45).

Konsep relung ekologi acapkali digunakan sebagai dasar acuan penting untuk memahami
kelimpahan dan penyebaran hewan di lingkungan alaminya. Masalah relung ekologi pada
dasarnya merupakan masalah interaksi, saling pengaruh mempengaruhi dan kesalng
bergantungan hewan dengan lingkungannya (Nurdin, 2010:45).
KESIMPULAN

Pada pratikum kali ini dapat kita simpulkan bahwa pada perlakuan ynag kita berikan pada
iakn tersebut mendapatkan perubahn pada iakn atau dapatnya adaptasi ikan terhadap
lingkungannya. Pada toples pertama tidak terjadi perubahan pergerakan sedang pada toples
kedua ikan mengalmi kelemahan pada tubuhnya terhadap air garam. Dan pada toples ketiga ikan
menjdi sangat kuat dan agresif. Juga pada pengamatan ini kita dapat melihat adaptasi fisologi
dan adaptasi morfologi pada ikan tersebut, dimana Adaptasi fisiologi adalah Penyesuaian fungsi
alat tubuh suatu makhluk hidup terhadap lingkungannta .adaptasi ini tidak dapat dilihat langsung
dengan mata Adaptasi morfologi adalah penyesuain bentuk tubuh makhluk hidup atau alat-alat
tubuh makhluk hidup terhadap lingkungan tempat tinggalnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anggrita,dkk.2017.Keanekaragaman Jenis Dan Karakteristik Habitat Mamalia Besar Di


Kawasan Hutan Bukit Bahohor Desa Cipaten Kecamatan Hantara Kabupaten
Kuningan.wanaraksa. vol 11 no 1 hal 21-29.
Esti,handayani.2013.Parasit Biota Akuatik.Mulawarman University Press.samarinda.
Husamah, dkk. 2017. Ekologi Hewan Tanah (Teori Dan Praktik). Malang : Penerbit
Universitas Muhammadiyah Malang
Nurdin, Jabang, dkk. 2010. Ekologi Hewan. Padang : Universitas Andalas Press.

Anda mungkin juga menyukai