NAMA ANGGOTA :
B. Tujuan
1. Mengetahui perbedaan anatomi organ-organ respirasi pada hewan-hewan
vertebrata.
2. Terampil melakukan pembedahan spesimen.
D. Prosedur Kerja
a. Prosedur Kerja Pada Kelas Pisces
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Membedah ikan lele dan ikan tongkol dengan sayatan melintang pada
bagian ventral dan mengamati organ pernapasannya.
3. Merapikan dan membersihkan meja kerja setelah selesai melakukan
pengamatan.
b. Prosedur Kerja pada Kelas Amphibi
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menuangkan chloroform pada kapas, setelah itu membius kodok dengan
menggunakan chloroform selama tiga menit.
3. Memastikan kodok dalam keadaan tidak sadar, kemudian membedah
kodok pada bagian perutnya dengan menggunakan silet/pisau/gunting
dengan keadaan terlentang.
4. Mengamati organ respirasi pada kodok.
5. Merapikan dan membersihkan meja kerja setelah selesai melakukan
pengamatan.
c. Prosedur Kerja Pada Kelas Reptil
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menuangkan chloroform pada kapas, setelah itu membius kadal.
3. Memastikan kadal dalam keadaan tidak sadar.
4. Membedah kadal dengan sayatan melintang di bagian ventral dan
mengamati organ pernapasannya.
5. Meraapikan dan membersihkan meja kerja setelah selesai melakukan
pengamatan.
d. Prosedur Kerja Pada Kelas Aves
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menuangkan chloroform pada kapas, setelah itu membius burung.
3. Memastikan burung dalam keadaan tidak sadar.
4. Membedah burung dengan sayatan melintang di bagian perut.
5. Merapikan dan membersihkan meja kerja setelah selesai melakukan
pengamatan.
e. Prosedur Kerja Pada Kelas Mamalia
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menuangkan chloroform pada kapas, setelah itu membius kelinci
dengan menggunakan chloroform selama tiga menit.
3. Mengamati morfologi kelinci ( Lepus sp.) yang terdiri dari organ
pernapasan berupa hidung.
4. Memastikan kelinci dalam keadaan tidak sadar, kemudian menguliti
kelinci dengan menggunakan silet/pisau/gunting dengan keadaan
terlentang.
5. Melakukan pembedahan pada bagian ventral kelinci (Lepus sp.) secara
melintang.
6. Merapikan dan membersihkan meja kerja setelah selesai melakukan
pengamatan.
E. Hasil Pengamatan
Sistem Respirasi pada Pisces Keterangan
1. Operculum, hanya dimiliki oleh
Osteoichtyes.
F. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
sistem respirasi dari setiap kelas pada hewan vertebrata memiliki perbedaan.
Namun karena keterbatasan ada sedikit bahan praktikum yang telah mengalami
kerusakan sehingga organnya tidak dapat diamati dengan jelas.
a) Sistem Repirasi Pada Pisces
Dalam pengamatan yang telah dilakukan pada anatomi sistem respirasi
ikan jangki terdapat operculum, organ pernapasannya berupa insang yang
terdiri dari filamen insang yang terdapat 4 holobranchia, rigi-rigi insang, dan
lengkung insang. Pada beberapa ikan yang habitatnya memiliki sedikit oksigen,
ikan-ikan tersebut mempunyai alat pernapasan tambahan yaitu labirin berupa
lipatan-lipatan ephitelium pernapasan.
b) Sistem Respirasi Pada Amphibi
Dalam pengamatan yang telah dilakukan pada anatomi sistem respirasi
Bufo sp memiliki paru-paru yang masih sederhana dan berwarna merah, selain
menggunakan paru-paru Bufo sp. Menggunakan kulitnya yang kasar dan
berbintil-bintil untuk melakukan respirasi, oleh karena itu Bufo sp. selalu
menjaga kelembapan kulitnya.
c) Sistem Respirasi Pada Reptil
Dalam pengamatan yang telah dilakukan pada anatomi sistem respirasi
Mabouya multifasciata memiliki paru-paru yang lebih berkembang daripada
amphibi, tetapi masih lebih sederhana bila dibandingkan dengan kelas
vertebrata yang lebih tinggi dan trachea pada Mabouya multifasciata pendek.
d) Sistem Respirasi Pada Aves
Dalam pengamatan yang telah dilakukan pada anatomi sistem respirasi
burung tekukur (Spilopelia chinensis) memiliki sistem pernapasan yang sangat
efisien sehingga lebih rumit daripada sistem pernapasan kelas vertebrata
lainnya. Paru-paru dan trachea dapat diamati dengan jelas, tracheanya panjang
sehingga dapat dengan mudah ditemukan dan diamati. Namun pundi-pundi
udara tidak terlihat jelas karena ketika di ambil akan langsung mengisut.
e) Sistem Respirasi Pada Mamalia
Dalam pengamatan yang telah dilakukan pada anatomi sistem respirasi
kelinci (Lepus sp.) memiliki sistem respirasi yang kompleks, namun tidak
sekompleks pada aves (burung). Paru-paru dan trachea pada Lepus sp. dapat
diamati dengan mudah. Pada beberapa mamalia yang hidup di perairan
mengalami modifikasi di bagian-bagian tertentu pada sistem respirasinya.
Misalnya berupa perkembangan katup untuk menutup lubang saluran
pernapasan di dinding luar tubuh.
Pembeda Pisces Amphibi Reptil Aves Mamalia
Operculum Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Filamen Ada 4 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
insang holobranchia
Rongga Tidak ada ada ada ada Ada
Hidung - Memiliki
rambut
- Memiliki
konka
Laring Tidak ada - Masih - Lebih Ada - Terdiri dari
sederhana kompleks tulang rawan
- Terdapat dari amphibi cricoid,
tulang rawan - Terdiri dari arytenoid
cricoid dan tulang rawan dan tiroid
arytenoid cricoid,
arytenoid
dan tiroid
Trakea Tidak ada - Pendek - Panjang - Panjang - Panjangnya
- Dindingnya - Dindingnya sesuai dengan ± 10 cm
diperkuat diperkuat panjang leher - Dindingnya
oleh tulang oleh tulang - Dindingnya tipis dan
rawan rawan diperkuat oleh kaku
berbentuk berbentuk tulang rawan diperkuat
cincin cincin berbentuk oleh tulang
seperti - sempurna cincin seperti rawan
huruf C pada bagian huruf C berbentuk
kepala dan huruf C
tidak
sempurna
pada bagian
dorsal trakea
Paru-paru Tidak ada - Paru-paru - Paru-paru - Paru-paru - Paru-paru
sederhana lebih berukuran berjumlah
berupa komplkes lebih kecil, sepasang
kantung dari berjumlah - Paru-paru
berdinding Ampibhi sepasang kanan lebih
tipis dengan - Berukuran - Paru-parunya besar dari
sedikit relatif besar, terhubung paru-paru
lipatan berjumlah dengan kiri
internal pada sepasang kantung- - Paru-paru
dinding - Struktur pundi-pundi kanan terdiri
- Berjumlah dalamnya udara dari 3 lobus
sepasang berpetak- dan paru-
petak seperti paru kiri
rumah lebah teridir dari 2
lobus
G. Simpulan
1. Sistem respirasi semakin kompleks untuk kelas yang lebih tinggi.
2. Beberapa perbedaan signifikan yang ada pada sistem respirasi hewan
vertebrata antara lain ada tidaknya paru-paru, ada tidaknya trachea, ada
tidaknya operculum, dan ada tidaknya laring.
3. Sistem respirasi burung merupakan sistem respirasi yang paling kompleks,
karena adanya pundi-pundi udara untuk terbang.
H. Daftar Pustaka
Artawan, I K., dan Dewi, N P S R. 2016. LKM Anatomi Perbandingan
Vertebrata. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha
Ibrahim. 2001. Zoologi Vertebrata. Yogyakarta: Uiversitas Negeri Yogyakarta
https://dosenbiologi.com/hewan/sistem-pernapasan-hewan-vertebrata