Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM BIODIVERSITAS

“Biodiversitas Kingdoma Animalia Phylum Aves dan Mamalia”


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Biodiversitas
Dosen Pengampu: Sekar Jati Pamungkas, M.Pd

Disusun oleh:
Deti Intan Febrianti (1810303020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TIDAR
2020
A. Tujuan
a) Melalui pengamatan dan diskusi, diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk
mengenal dan menentukan nama-nama species pada klas Aves dan Mamalia
b) Mahasiswa mampu mengenal dan mementukan bagian-bagian tubuh luar yang penting untuk
identifikasi

B. Dasar Teori
Klas Aves
Aves merupakan kelompok vertebrata yang hampir seluruh tubuhnya tertutup oleh bulu.
Tubuh dapat dibedakan atas: paruh, kepala, lehir, badan, sayap, tungkai, dan ekor.

Bulu Berdasarkan susunan anatomi bulu dibedakan menjadi:


1. Plumae
2. Plumulae
3. Filoplumae
Berdasarkan letak:
1. Remiges
2. Rectrices
3. Tectrices
Fungsi dari bulu adalah: menjaga suhu badan, perlindungan diri, untuk terbang, dan menarik
pasangan.
Paruh
Beberapa ciri paruh,

a. Pendek : bila berukuran lebih panjang dari kepala


b. Panjang : bila ukurannya lebih pendek dari kepala
c. Berkait : bila bagian atas lebih panjang serta melelngkung menutupi bagian bawah.
Kadang-kadang dikatakan berkait, bila ujungnya melengkung membentuk bangunan
sepeti kait.
d. Pipih datar : bila paruh lebih mendatar daripada meninggi
e. Lurus : bila garis antara bagian atas dan bawah lurus dari pangkal sampai ujung paruh
f. Bergigi : bila tepi paruh bagian atas terdapat bangunan menyerupai gigi
g. Berkantung : bila dagu dan tenggorokan melebar membentuk kantung.

Sayap
Beberapa ciri sayap, Panjang : bila ukuran bengkokan kedua sampai ujung, lebih panjang
dari badan
a. Pendek : bila ukuran bengkokan kedua sampai ujung, lebih pendek dari badan
b. Bulat : bila bulu primer bagian tengah merupakan bulu paling panjang sisanya
berangsur-angsur memendek berpangkal dan ke ujung sayap
c. Runcing : bila bulu primer paling ujung merupakan bulu terpanjang
d. Tarsometatarsus Scutelata : bila sisik tersusun saling menutup
e. Reticulata : bila sisik tak beraturan
f. Serrata : bila sisik sisik pada tepi posterior
g. Boated : bila tarsus tak bersisik
Ciri-ciri jari
1. Rata (incumbrent) : hallux (jari pertama) melekat pada ujung tarsus seperti jari-jari
yang lain/ semua jari kedudukannya rata
2. Terangkat (elevated) : hallux (jari pertama) melekat pada bagian yang lebih tinggi
diatas perlekatan jari-jari yang lain/ kedudukan hallux sedikit terangkat

Ciri-ciri cakar
1. Runcing : cakar melengkung dan runcing
2. Obtuse : cakar agak melengkung ujung tumpul

Tipe-tipe kaki
1. Passerine : 3 jari ke depan/ samping, 1 jari kebelakang
2. Zigodactyle : 2 jari kedepan, 2 jari kebelakang
3. Pejalan : halllux terangkat
4. Perenang :
 Palmata : 3 jari kedepan dihubungkan oleh selaput, 1 jari bebas
 Totipalmata : keempat jari kaki dihubungkan oleh selaput yang halus

Ekor (yang dimaksud disini adalah bulu-bulu ekor)


Ciri-ciri ekor,
1. Panjang : bila ukurannya leboh panjnag dari tubuh
2. Pendek : bila ukurannya lebih pedek, sama dengan tubuh
3. Bulat : semua bulu sama panjang
4. Rata : bulu tengah lebih panjang makin ke tepi berangsur memendek
5. Runcing : bulu tengah jauh lebih panjang dari bulu yang lain

Klas Mamalia
Dalam identifikasi anggota mammalia dapat dilakukan dengan mempelajari antaomi
kerangkanya maupun morphologinya.
1. Anatomi kerangka
Bagian kerangka aksial yang penting dalam identifikasi antara lain tengkoraknya, sedangkan
bagian appendicular adalah anggota gerak. Tengkorak dibedakan atas cranium mandibulla.
Cranium terdiri atas wadah otak, biasanya merupakan bagian tubular (mis Hominidae) dan
Rosterum adalah bagian yang membentuk moncong. Bagian dorsal dari cranium antara lain :
nasale, premaxilla, frontal, interparietal, arcus, zigomaticus, lacrimale, alur occcipital dan
alur terbesar pada herbivora, mastoid. Tulang ini menjorok pada carnivora.

Bagian ventral cranium, antara lain:


 Auditorybullae : tidak ada atau tidak komplit, sangat longgar menempel pada tengkorak
(misal: Cetacea)
 Pterygoid : besar dan bentuknya jelas pada odontoceti, sering terpadu dengan
alisphemid pada mammalia lainnya Rahang bawah
 Procesus coronoidalis : sangat besar (misal pada carnivora)
 Processus condylus : artikulasi dengan rahang bawah kuat pada carnivora artikulasi
dengan rahang bawah longgar pada herbivora
 Procesus angularis : terbesar pada herbivora terutama hystricomorpho
Gigi
Jumlah dan bentuk gigi juga sangat penting dalam identifikasi, pada dasarnya mammalia
mempunyai gigi heterodont (kecuali, misal pada cetacea).
Tipe-tipe gigi molare:
 Tipe bonodont, pada hewan omnivora
 Tipe secodont, pada hewan carnivora
 Tipe lophodont, pada kebanyakan herbivora
 Tipe bilophodont, pada lagomorpha dan beberapa rodent
 Tipe selenodont, pada kebayakan artiodoetyla

Anggota Gerak
Kedua pasang anggota gerak (kaki depan dan belakang), terdiri dari 3 komponen dasar, yaitu:
1. Segmen proximal
2. Segmen tengah
3. Segmen destal

Alat gerak ini banyak mengalami perubahan sesuai dengan cara hidupnya, misalnya: Pada
mammal cursorial, metacarpal dan metatarsal sangat memanjang dan ramping. Pada
mammal saltatorial, metatarsal memanjang.
Pada mammal aquatis, kaki depan berubah jadi flipper. Kaki depan terdiri dari humerus,
ulna, radius, carpal, metacarpal serta phalanges Kaki belakang terdiri dari femur, tibia, fibula,
pattela, tarsal, metatarsal, dan phalanges.
Bentuk kaki bersifat:
 Plantigrade bentuk paling primitif, berjalan pada tungkai belakang seperti manusia,
beruang, dan insertivor tertentu. Seluruh kaki berhubungan dengan tanah selama
pergerakan.
 Digitigrade adalah mammal seperti kucing, anjing, harimau, dll. Hanya jari-jari yang
menapak ditanah, pergelangan kaki depan dan belakang terangkat.
 Unguligrade seperti kuda, sapi, rusa, dll. Hanya teracak yang menapak di tanah.
 Subunguligrade seperti gajah, telapak dengan bantalan yang tebal.

c. Setting Kegiatan
Bentuk Kegiatan :
Mahasiswa secara berkelompok menyiapkan hewan sampel yang akan digunakan.
Pengamatan struktur tubuh dan identifikasinya dilakukan di laboratorium.

Alat dan bahan :


- cawan petri
- pinset
- lup
- alat gambar (pensil, penghapus, penggaris)
- millimeter block
- hewan segar/ awetan hamster
- hewan segar/ awetan ayam
- hewan segar/ awetan burung dara
- hewan segar/ awetan kucing

D. Langkah kerja :

Mengamati baik baik preparat yang disediakan

Membedakan ciri-ciri penting untuk klasifikasi masing masing jenis

Menggambar secara skematis dan beri keterangan lengkap

Membuat klasifikasi ilmiah untuk masing-masing jenis tersebut


Menuliskan rumus gigi dan sebutkan type gigi gerahamnya (cek literatur)

Memberi keterangan lain yang mendukung

E. Hasil pengamatan dan analisis data


F. Pembahasan

1. Marmut

Berdasarkan pengamatan anatomi marmut (Cavia porcellus) didapatkan hasil


bahwa tubuh marmut terdiri atas caput (kepala), cervix (leher), truncus (badan),
extrimitas (anggota badan), dan cauda (ekor) yang tumbuh rudimen. Seluruh tubuh
marmut ditutupi oleh rambut, yang merupakan karakteristik bagi mamalia. Caput
marmut terdiri atas rimaoris, nares externa, mata dan telinga. Rima oris (mulut) dibatasi
oleh labium inferior (bibir bawah) dan labium superior (bibir atas) yang bercelah
sehingga tampak incisivi (gigi seri). Nares externa (lubang hidung), letaknya dorsal dari
rima oris. Sekitar nares externa dan rima oris terdapat vibrisae (rambutrambut peraba)
yang juga terdapat di sekitar mata. Mata marmut dibatasi oleh palpebra superior
(kelopak mata atas) dan palbebra inferior (kelopak mata bawah), dan pada sudut mata
sebelah anterior terdapat membrane enictitans. Telinga mempunyai pina auricula (daun
telinga), sedangkan membran tympani (selaput gendang pendengaran) terletak pada
rongga telinga tengah. Truncus marmot terbagi menjadi thorax (dada), sepasang
extrimitas anterior yang berjari (digiti) empat,abdomen (perut), dan extrimitas anterior
yang berjari tiga.

Sistem pencernaan Marmut terdiri dari oesophagus, pars cardia, fundus, pars
pylorica, pylorus, duodenum, jejunum, illeum, usus buntu, usus besar (colon),
rectumdan anus. Marmut (Cavia porcellus) mempunyai kelenjar-kelenjar pencernaan
yaitu hati, vesica felea dan pancreas. Sistem urogenitalia pada Cavia porcellus meliputi
sistem ekskresi dan sistem genitalia. Sistem ekskresi tersusun atas ginjal, ureter, dan
uretra. Sistem genitalia betina pada marmut tersusun atas osteum tuba, oviduct, dan
uterus. Sistem genitalia jantan meliputi testis, ductus defferents, epididymis.

2. Ayam

Ayam (Gallus gallus) memiliki bagian anatomi yaitu kerongkongan sebagai


saluran penghubung antara mulut dan lambung dimana tempat makanan lewat. Bagian
tembolok yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan sementara. Jantung
berperan untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Paru-paru sebagai alat pernapasan.
Hati tempat penetralisir racun yang masuk dengan mengeluarkan zat toksin berupa
empedu. Lambung berfungsi sebagai tempat pencernaan baik secara mekanik maupun
kimia dengan menggunakan enzim. Usus halus berfungsi sebagai tempat penyerapan
sari-sari makanan dan usus besar berperan sebagai tempat penyerapan air dalam
kapasitas yang besar. Sisa metabolisme kemudian akan di keluarkan melalui anus.
Ginjal tempat pembentukan urine dan pankreas yang menghasilkan enzim pencernaan.
Habitat ayam (Gallus gallus) biasanya di perkampungan tetapi lebih banyak dipelihara
oleh manusia dan ada pula yang hidup di alam liar.

Pengamatan Bulu Bulu-bulu ini berfungsi untuk melindungi kulit terhadap cuaca
yang tidak cocok dan untuk terbang. Menurut stuktur anatomisnya ada 3 bulu yaitu :

1. Pluma

Bulu pluma ini terdiri atas bagian-bagian: Calamus adalah tangkai bulu, Rachis adalah
lanjutan dari calamus yang menjadi sumbu dari vexillum dan di dalamnya tidak
berongga, Umbilicus inferior merupakan lubang pada pangkal calamus, Umbilicus
superior merupakan lubang di bagian distal calamus yang melanjutkan diri sebagai
sulcus pada rachis. Saat masih muda bulunya kedua umbilicus dilalui pembuluh darah
untuk memberi makanan pada bulu muda tadi. Vexillum, terbentuk dari barbae yaitu
suatu cabang ke arah lateral dari rachis, tiap barbae mempercabangkan lagi banyak
barbulae, menurut arahnya barbulae terbagi atas: barbulae yang distal, menuju ke arah
ujung bulu/distal, mempunyai kait-kait (radioli) untuk mengait barbulae yang proximal,
barbulae yang proximal, menuju ke arah pangkal bulu/proximal.

2. Plumula

Biasanya terdapat pada ayam yang masih muda, atau yang sedang mengerami telurnya.
Plumulae mempunyai bagian-bagian seperti calamus pendek, rachis agak mereduksi,
barbae yang panjang dan fleksibel, serta barbulae yang pendek.

3. Filopluma

Fungsinya belum diketahui, berbentuk sebagai rambut yang ujungnya bercabang-


cabang pendek halus, tumbuh dengan jarak yang jarang di seluruh tubuh, mempunyai
tangkai yang panjang dan pada puncaknya terdapat beberapa barbae

3. Burung Dara

Pada pengamatan morfologi dari merpati diketahui bahwa penutup tubuh merpati
adalah kulit yang bermodifikasi menjadi bulu-bulu. Anggota depannya (extrimitas
anterior) berubah menjadi sepasang sayap. Tubuh aves terbagi menjadi 4 bagian, yaitu
caput, cervix, truncus, dan cauda.
Pada bagian caput Columba livia  ini terdapat rostrum, nares eksternal, dan porus
acusticus externus. Memiliki paruh yang tidak bergigi yang dibentuk oleh maxilla dan
mandibula yang bertipe pemakan biji-bijian, karena paruh pendek bentuk conus, bagian
basal (depan) paruh besar meruncing ke arah ujung. Selain itu juga terdapat nares
(lubang hidung), cera, organon visus, dan porus acusticus externus. Nares terdapat
pada bagian lateral rostrum bagian atas. Cera merupakan tonjolan kulit yang lemah
pada basis rostrum bagian atas. Organon visus dikelilingi oleh kulit yang berwarna
kuning kemerah-merahan, selain itu terdiri dari pupil dan membrane nicytan yang
terdapat pada sudut medial mata. Porus acusticus externus terletak disebelah dorsal-
caudal mata dan membrane tympani terdapat di sebelah dalamnya berguna untuk
menangkap getaran suara.

Mulut berbentuk memanjang dan meruncing dilapisi zat tanduk, pada bagian atas
mandibula terdapat dua lubang hidung, mata berukuran besar berukuran lateral,
masing-masing dilengkapi dengan kelopak atas dan bawah, dibawahnya terdapat
membran nikitan yang bebas digerakan menutupi mata. Di belakang mata agak ke
bawah terdapat lubang telinga, yang tersembunyi di balik bulu

Truncus sebagian besar ditutupi oleh bulu. Truncus merupakan bagian tubuh sebagai
tempat berbagai sistem metabolisme tubuh. Alat gerak bagian depan berupa sepasang
sayap dan belakang berupa sepasang kaki. Dua anggota tubuh bagian depan berupa
sayap, melekat agak tinggi di punggung dilengkapi bulu panjang, sayap terlipat seperti
hurup Z pada saat istirahat, dan membuka jika digunakan untuk terbang. Kakinya
merupakan kaki petengger, memiliki 4 digiti. dengan tipe passerine yaitu 1 kaki
kebelakang dan 3 kaki ke depan. Tipe sisiknya scutelata, sisik bagian depan saling
menutupi teratur dan berwarna kemerahan.

Menurut Jasin (1984), pada setiap kaki bagian bawah terdiri dari sedikit otot dengan
tendon dan di tutupi kulit bersisik, dan dilengkapi empat jari yang di bagian ujungnya
terdapat cakar keras dan pada ekor yang pendek terdapat sejumlah bulu yang panjang.

Pada bagian cauda (ekor) hanya terdiri dari bulu-bulu yang di bawahnya terdapat
retrikes dan kloaka. Ekor ini akan menguncup saat keadaan tidak terbang. Dan
mengembang saat terbang karena berfungsi sebagai kemudi.
Bulu Burung merpati

Terdapat tiga macam bulu pada burung merpati. Jenis bulu Plumae terdapat pada
bagian bulu ekor, bulu sayap, bulu dada, bulu punggung kepala dan leher. Warna dari
bulu-bulu tersebut adalah perpaduan antara warna, putih dan cokelat muda. Pada jenis
bulu Plumulae ditemukan di bagian dada. Untuk bulu rambut tersebar diseluruh bagian
tubuh burung, dan letaknya tersembunyi. Yang membedakan bulu dari tia bagian adalah
simetri dan ukurannya. Pada bulu ekor ukurannya paling besar dan simetri bilateral.
Kemudian pada bulu sayap besar namun tidak simetri karena melengkung ke atas lalu
ke bawah. Pada bulu punggung dan dada memiliki ukuran yang tidak terlalu besar atau
kecil (sedang). Bulu kepala dan leher memiliki ukuran paling kecil dan hampir
menyerupai tipe bulu plumulae.

Pada jenis bulu plumae terdapat bagian-bagian yang menyusun bulu, yaitu:

1) Calamus (quill); tangkai bulu

2) Rachis (shaft); lanjutan calamus, menjadi sumbu dari vexillum, didalamnya tak
berongga

3) After shaff, terletak diantara shaff dan Quill.

4) Barbae, ialah suatu cabang kearah lateral dari rachis.

5) Vexillum (vane), terbentuk oleh barbae.

6) Barbulae distal, menuju kearah distal (ujung bulu).

7) Burbulae proximal, menuju arah proximal (ke arah pangkal bulu).

Plumulae terdiri atas calamus (pendek), rachis (agak mereduksi), barbae panjang
(fleksible) dan barbae pendek. Menurut Marine (2010), pada jenis bulu plumulae
biasanya terdapat pada burung yang masih muda, kadang-kadang juga terdapat pada
burung yang sedang mengerami telurnya.

Filoplumae (Hair-feathers) terdapat sehelai rambut yang ujungnya bercabang-cabang


pendek halus sebagai barbae. Bulu rambut ini hampir ditemukan di seluruh tubuh, dan
tertutupi oleh bulu Plumae.
4. Kucing.

Ciri morfologi dari ordo karnivora ini yaitu kucing, dapat dilihat dari ciri fisik
luarnya yaitu memiliki 2 bola mata, gigi yang terletak pada kedua rahang dan
berdeferensiasi sesuai dengan makanannya, memiliki tulang tempurung kepala,
punggung dan ekor yang panjang yang dapat di gerak-gerakkan, memiliki 4 anggota
kaki dengan telapak dan pada betina nampak puting susu. Kucing memiliki kelopak
mata ketiga yang disebut membrana niktitans. Kelopak ketiga ini terdiri dari suatu
lapisan tipis yang dapat menutupi mata dan nampak ketika mata kucing terbuka.
Membran ini menutup sebagian ketika kucing sedang sakit. Kadang kucing yang amat
mengantuk atau gembira juga memperlihatkan membran ini.

Umumnya semua daun telinga kucing tegak. Tidak seperti pada anjing, kucing
dengan telinga terlipat amat jarang ditemukan. Jenis Scottish Fold adalah salah satu jenis
kucing dengan mutasi genetik yang langka ini. Ketika marah atau takut, daun telinga
kucing jenis ini akan tertekuk ke belakang sementara si kucing mengeluarkan suara
menggeram atau mendesis. Ketika mendengarkan suatu suara, daun telinga kucing akan
bergerak ke arah sumber suara; daun telinga kucing dapat mengarah ke depan, ke
samping, bahkan seolah menoleh ke belakang.

Kucing dan semua jenis mamalia lain bernafas dengan paru-paru. Udara dibawa
kedalam paru-paru dengan pembesaran rongga dad, yang dilakukan oleh otot-otot
extracostal dengan menarik ke depan dan memisahkan tulang rusuk, dan dengan
diafragma. Perkembangbiakkan pada kucing hanya terjadi melalui proses seksual. Yang
dimaksud pembiakan seksual adalah bertemunya dua sel yang disebut dengan proses
pembuahan. Kehamilan pada kucing berkisar 63 hari. Anak kucing terlahir buta dan
tuli. Mata mereka baru terbuka pada usia 8-10 hari. Anak kucing akan disapih oleh
induknya pada usia 6-7 minggu dan kematangan seksual dicapai pada umur 10-15 bulan.
Kucing dapat mengandung 4 janin sekaligus karena rahimnya memiliki bentuk yang
khusus dengan 4 bagian yang berbeda.

Kucing memiliki banyak warna dan macam pola. Ciri fisik ini tidak bergantung
pada rasnya yaitu berupa bulu pendek, bulu panjang dan oriental atau bukan ras khusus
semua kucing bertubuhblangsing, mata yang berbentuk almond, memiliki rambut tubuh
yang halus. Gen yang mengatur warna dan pola pada bulu kucing menentukan penamaan
fisik. Dalam postur digitigrade, seperti yang terlihat pada kucing, hewan berjalan di atas
angka mereka dengan tulang-tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki dan ujung
atas dari telapak tangan dan telapak dinaikkan di atas tanah. Dalam postur digitigrade,
seperti yang terlihat pada kucing, hewan berjalan di atas angka mereka dengan tulang-
tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki dan ujung atas dari telapak tangan dan
telapak dinaikkan di atas tanah.

G. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

1. Ciri pada hewan Aves adalah ada tubuhnya terbungkus oleh bulu, memiliki dua buah
pasang ekstremitas, skleton kecil dan baik, kuat dan penulangannya sempurna., jantungnya
terdiri dari 4 ruang, respirasi dilakukan dengan paru-paru yang bersamaan menempel pada
suatu Costae dan berhubungan dengan kantung udara (saccus pnematicus), suhu tubuh
tetap (homoiothermis), fertilisasi terjadi di dalam suatu tubuh. Pada praktikum ini hewan
yang digunakan dalam kelompok hewan aves adalah burung dan ayam. Ciri pada hewan
mamalia adalah memiliki anggota gerak untuk berjalan, berenang, ataupun memegang
sesuatu, memiliki kelenjar susu (glandula mammae), bertulang belakang (vertebrata),
memiliki rambut yang menutupi tubuhnya, pada bagian jari mamalia memiliki kuku dan
cakar untuk menangkap makanan atau memanjat, memiliki gigi taring, gigi seri ataupun
gigi graham, alat pernafasan adalah paru – paru, berkembang biak dengan melahirkan
(vivipar) secara internal, tempat perkembangbiakan embrio di dalam rahim (uterus). Pada
praktikum ini hewan yang digunakan dalam kelompok hewan aves adalah marmot dan
kucing.

2. Bagian-bagian tubuh luar yang penting untuk identifikasi aves adalah paruh, kepala,
lehir, badan, sayap, tungkai, dan ekor. Bagian-bagian tubuh luar yang penting untuk
identifikasi mamalia adalah anatomi kerangka dan morfologi.
Saran

Sebaiknya sebelum melakukan praktikum, masker dan sarung tangan di pakai agar tidak
mengganggu kenyamanan saat pengamatan.

H. Soal diskusi

1. Sebutkan fungsi bulu!


Jawab :
a. memungkinkan burung terbang.
b. memberikan perlindungan dari unsur-unsurnya dengan waterproofing dan isolasi
dan bahkan menghalangi sinar UV yang berbahaya untuk mencapai kulit burung.
c. menjaga suhu badan dan menarik pasangan.

2. Apa yang saudara ketahui tentang, a). Zygodactylus, b). Passerin, c). Elevated, dan d).
palmata?
Jawab :
a). Zygodactylus
Zygodactylus adalah salah satu tipe kaki dimana dua jari kearah depan dan dua jari
kearah belakang); jari bagian luar bersifat irreversible (tidak dapat dibalikkan ke depan.
Biasanya kaki Zygodactylus berada pada hewan Ordo Psittaciformes.

b). Passerin
-

c). Elevated
Elevated adalah tipe kaki yang memiliki jenis tipe berjalan: hallux terangkat, sehingga
kedudukannya lebih tinggi dari pada yang lain serta dapat terbang dan mendarat. Jari
pertama) melekat pada bagian yang lebih tinggi di atas perlekatan jari-jari yang lain.

d). Palmata
Palmata adalah salah satu tipe kaki dimana pada jenisnya yaitu tipe berenang yang
memiliki 3 jari depan dihubungkan oleh selaput jari ke-1 bebas

3. Jelaskan perbedaan antara Artiodactyla (paraconia) dengan Perissodactyla (mesoxonia)!


Jawab : dua ordo dari kelas mamalia yang familiar, yaitu ordo perissodactyla (hewan
berkuku ganjil) dan artiodactyla (hewan berkuku genap).
 Jumlah Jari
Semua hewan berkuku ganjil memiliki kaki dengan jumlah jari yang ganjil, 1 pada
kuda dan 3 pada tapir dan badak. Sedangkan hewan berkuku ganjil memiliki jari
dengan jumlah yang genap (2).

 Jari Untuk Menanggung Berat Badan


Hewan berkuku ganjil menanggung berat badannya pada jari ketiga. Sedangkan
hewan berkuku genap menanggung berat badannya pada jari ketiga dan keempat.

 Jumlah Spesies
Ada sekitar 17 spesies hewan berkuku ganjil yang masih ada (kuda, badak, dan
tapir). Sedangkan hewan berkuku genap memiliki jumlah spesies yang jauh lebih
banyak, yaitu sekitar 220 spesies (babi, kudanil, unta, kancil, rusa, jerapah, antelop,
domba, kambing, dan sapi).

 Hewan Terbesar
Hewan berkuku ganjil terbesar adalah badak putih. Sedangkan hewan berkuku
genap terbesar adalah kudanil.

 Tanduk dan Cula


Cula pada hewan berkuku ganjil (badak) terbuat dari keratin. Berbeda dengan
tanduk hewan berkuku genap yang memiliki inti tulang.

 Hewan Tertinggi
Peringkat hewan tertinggi di dunia dipegang oleh jerapah, yang merupakan hewan
berkuku genap.

 Fosil
Fosil tertua dari hewan berkuku ganjil adalah Hyracotherium, dan ada fosil
Paraceratherium yang merupakan hewan mamalia terbesar di darat. Sedangkan
fosil dari hewan berkuku genap, muncul sekitar 53 juta tahun yang lalu.
 Fungsi Cula/Tanduk
Beberapa spesies hewan berkuku ganjil menggunakan culanya untuk bertarung,
membela wilayah, dan untuk memperebutkan perempuan. Sedangkan tanduk pada
hewan berkuku genap berfungsi untuk berpose, berkelahi, dan berjuang untuk
mendapatkan hak kawin (tanduk pejantan biasanya lebih besar dari tanduk betina).

 Pencernaan Makanan
Hewan berkuku ganjil mencerna makanan di usus mereka. Sedangkan kebanyakan
hewan berkuku genap memiliki perut 4 bilik, dengan sistem pencernaan yang
kompleks.

4. Sebutkan dan beri contoh tipe-tipe gigi molare pada mammalia!


Jawab : Bentuk formula gigi kelas mamalia sebagai berikut :

Pada mamalia gigi molare ditandai m3/3 atau (3 berada di atas dan 3 berada dibawah).

Nama Hewan Molar


2
Anjing
3
1
Anjing laut
1
3
Arvicolinae
3
3
Babi
3
3
Badak
3
1
Beech marten
2
2
Beruang
3
3
Berang-berang
3
3
Domba
3
3
Dormice
3
3
Dormouse coklat muda
3
1
Ermine
2
3
Fat dormouse
3
3
Gajah
3
3
Hamster
3
1
Harimau
1
1
Heyna
1
3
Ibex
3
3
Jerapah
3
3
Kambing
3
3
Kelinci
3
3
Kelelawar Horseshoe
3
3
Kelelawar kuping-tikus
3
3
Kera
3
3
Kijang
3
1
Kucing
1
3
Kuda
3
3
Kuda Nil
3
3
Landak
3
3
Lembu
3
3
Liama
3
1
Lynx
1
3
Manusia
3
Mamut 3
3
1
Musang
2
4
Opossum
4
2
Racoon
2
Rusa gunung 3
(Chamois) 3
3
Rusa
3
2
Rubah
3
1
Singa
1
2
Serigala
3
3
Tapir
3
3
Terwelu
3
3
Tikus
3
3
Tikus tanah
3
3
Tupai
3
3
Unta
3
2
Wairus
1

5. Ada beberapa type alat gerak mammalia berdasarkan adaptasinya. Jelaskan type kaki a).
Grafiportal, b). Cursorial, c). Fossarial, d).Natatorial dan e). Aerial!
Jawab :
a). Grafiportal,
jwb : -
b). Cursorial,
jwb : Adaptasi cursorial, atau hewan pelari dicirikan dengan berkurangnya jumlah jari
c). Fossarial,
jwb : Hewan fossorial atau hewan bawah tanah seperti tikus tanah umunya memiliki tulang
tungkai yang pendek dan tebal. Olecranon process sangat besar. Pada manus, mengalami
modifikasi menjadi lebar dan tebal serta memiliki cakar yang panjang untuk menggali
tanah.
d).Natatorial
jwb : Adaptasi hewan akuatik, tidaklah tetap. Adaptasi yang terjadi bergantung ke seberapa
banyak waktu hewan tersebut diluangkan dalam perairan. Pada bagian tungkai, hewan
semi-akuatik jejarinya terbungkus oleh selaput seperti jaring diantara jarinya. Akan tetapi
pada hewan yang lebih akuatik selaput ini lebih sempurna menutupi jari hingga hanya
terlihat ujugnya atau bahkan tidak terlihat sama sekali. Selain itu terjadi pula pemendekan
lengan dan pemanjangan digiti, terkadang diikuti dengan penambahan jumlah phalanges
e). Aerial
jwb : hewan umumnya terjadi adaptasi pemanjangan tungkai pada segmen yang berbeda-
beda tiap jenisnya. Selain itu, kebanyakan hallux dan pollex opposable untuk
menggenggam dahan. Clavicle dan scapula umumnya berkembang dengan baik untuk
memberikan kekuatan pada ekstremitas untuk memanjat

I. Daftar Pustaka

Attenborough D. 1998. The Life of Birds. London: BBC Books.

Jasin, Maskoeri. Zoologi Vertebrata, Jakarta: Sinar Wijaya, 1992.

Kuswahyuning dkk. 2006. Struktur Hewan.

McKinnon, John dkk. 2010. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan.

Sibley D. 2001. The Sibley Guide to Bird Life & Behavior. New York: Alfred A. Knopf.

Lull, Richard Swann. 1904. Adaptation to Aquatic, Arboreal, Fossorial and Cursorial
Habits in Mammal: Cursorial Adaptation. American Naturalist. XXXVIII. 445
Osburn, Raymond C. 1903. Adaptation to Aquatic, Arboreal, Fossorial and Cursorial
Habits in Mammal: Aquatic Adaptation. American Naturalist. XXXVII. 442
Shimer, H W. 1903. Adaptation to Aquatic, Arboreal, Fossorial and Cursorial Habits in
Mammal: Fossorial Adaptation. American Naturalist. XXXVII. 444
https://www.generasibiologi.com/2016/11/klasifikasi-ordo-pada-aves-dan-contohnya-

penjelasannya.html

J. Lampiran

1. Burung Dara

2. Ayam

3. Kucing
4. Marmut

Anda mungkin juga menyukai