Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM BIODIVERSITAS

“Biodiversitas Kelompok Vaskuler Tak Berbiji (Pteridophyta)”

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Biodiversitas


Dosen Pengampu: Sekar Jati Pamungkas, M.Pd

Disusun oleh:

Deti Intan Febrianti (1810303020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TIDAR
2020
A. Tujuan

1. Dapat memberikan contoh spesies anggota kingdom plantae kelompok pteridophyta

2. Dapat mengenali karakteristik khas secara morfologi anggota kingdom plantae kelompok
pteridophyta

3. Dapat menentukan klasifikasi ilmiah contoh spesies kingdom plantae kelompok pteridophyta

B. Dasar Teori

Tumbuhan pteridophyta merupakan anggota kingdom plantae yang beranggotakan


tumbuhan yang telah memiliki berkas pembuluh pada tubuhnya tetapi tidak menghasilkan biji.
Tumbuhan pteridophyta familiar disebut dengan tumbuhan paku. Tumbuhan pteridophyta
memiliki beberapa divisi, yaitu divisi pterophyta, psilophyta, lycophyta, dan arthrophyta
Tumbuhan pteridophyta sudah memiliki organ daun, batang, dan akar sejati. Daun tumbuhan
pteridophyta berbentuk gulungan saat berada pada fase tunas. Berdasarkan fungsinya, secara
umum daun tumbuhan pteridophyta terdiri dari dua jenis yaitu, tropofil (hanya melakukan
asimilasi dan fotosintesis) dan sporofil ( melakukan asimilasi, fotosintesis, dan menghasilkan
spora). Batang tumbuhan pteridophya berbentuk rimpang yang kadang tidak terlihat dari luar
karena menjalar di dalam tanah. Akar tumbuhan pteridophyta berbentuk menyerupai akar serabut
dengan ukuran yang kecil..
Gambar 7. Contoh Struktur Pteridophyta

Tumbuhan pteridophyta memiliki dua fase hidup yaitu, fase sporofit (diploid) dan fase
gametofit (haploid). Fase sporofit merupakan fase terpanjang dan yang mudah terlihat di alam
sekitar dalam siklus hidup tumbuhan pteridophyta. Perkembangbiakkan tumbuhan pteridophyta
menggunakan spora. Saat spora jatuh pada tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi tubuh fase
gametofit, baik jantan (anteridium) maupun betina (arkegonium). Ketika anteridium dan
arkegonium bertemua, maka akan membentuk zigot yang kemudian akan berkembang menjadi
tubuh fase sporofit baru.

C. Setting Kegiatan

Bentuk Kegiatan :

Mahasiswa secara berkelompok menyiapkan objek pengamatan yang akan digunakan.


Pengamatan struktur tubuh dan identifikasinya dilakukan di laboratorium.

Alat dan bahan :

- Nampan

- Pinset

- Lup

- Alat gambar (pensil, penghapus, penggaris)


- Sampel paku suplir

- Sampel paku kelabang

- Sampel paku picisan

- Sampel paku semanggi

D. Langkah kerja :

Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum

Meletakkan bahan pada nampan pengamatan

Mengidentifikasi secara detail bahan pengamatan yang disediakan!

Menggambar bahan pengamatan secara skematis dan beri keterangan bagian secara lengkap!

Menentukan tingkatan klasifikasi ilmiah dari masing-masing bahan pengamatan berdasarkan hasil
mengidentifikasi yang telah dilakukan!
Memberi keterangan lain yang mendukung.
E. Hasil Pengamatan dan Analisis Data

1. Paku Semanggi
2. Paku Suplir
3. Paku Picisan
4. Paku Kelabang
F. Pembahasan

1. Paku Suplir

Adiantum sp. atau dikenal dengan nama daerah yaitu suplir merupakan divisi dari Pteridophyta
dan famili Polypodiaceae (Poly = banyak, podia = kaki, tangkai). Adiantum sp. mempunyai
daun, bentuk daun persegi, jenis daun homofil (daun-daunnya memiliki bentuk sama), tipe daun
majemuk, letak daun roset, serta daun mudanya menggulung secara spiral. Mempunyai batang
yang berbuku dan tipe percabangan bebas, tetapi tidak ada batang yang sesungguhnya di atas
tanah, tetapi adanya akar rimpang yang kerap kali bersisik. Jenis spora yaitu homospora,
pembawa spora sorus, dan letak sorus ditepi daun berderet melekuk sesuai dengan tepi daunnya.
Habitat dari Adiantum sp. terestrial, habitusnya berupa herba. Ciri khas dari spesies ini yaitu
daun berbentuk persegi di ujung daun.

2. Paku Kelabang

Nephrolepis sp. merupakan divisi dari Pteridophyta, kelas Filicinae (Filix = tumbuhan paku
sejati), dan famili Polypodiaceae (Poly = banyak, podia = kaki, tangkai). Nephrolepis sp.
mempunyai daun berukuran besar, menyirip duduk daunnya, bentuk daun lanset, jenis daun
homofil (daun-daunnya memiliki bentuk sama), tipe daun majemuk, letak daun roset, serta dalam
satu tangkai daun anak-anak daun ada yang menghasilkan spora dan ada yang tidak
menghasilkan spora. Mempunyai batang yang berbuku dan tipe percabangan bebas. Jenis spora
yaitu homospora, pembawa spora sorus, daun mudanya menggulung, letak sorus di bawah
permukaan daun, dan susunan sori berderet ai antara urat daun ke samping sampai ke bagian
ujung anak daunnya. Daun-daun fertilnya dari bagian tengah ke bagian ujung daunnya. Habitat
dari Nephrolepis sp. terestrial, habitusnya berupa semak. Ciri khas dari spesies ini yaitu bentuk
daun muda seperti ginjal.

3. Paku Picisan

Berdasarkan hasil pengamatan, Drymoglossum menurut (Hetti, 2008) memiliki daun, bangun
daun berupa lanset, susunan daunnya satu bidang, dan bentuk daunnya heterofil. Spesies ini juga
habitusnya epifit, letak spora ujung daun sporofil, bangun sporanya sorus, habitat di darat, dan
memiliki ciri khas berupa susunan daun 1 bidang. Morfologi dari sisik naga tumbuh di batang
dan dahan pohon akar rimpang, panjang kecil merayap, bersisik panjang 5 sampai 22 cm, dan
akar melekat kuat. daun yang satu dengan yang lainnya tumbuh dengan jarak yang pendek daun
bertangkai pendek tebal berdaging berbentuk Jorong atau Jorong memanjang ujung tumpul atau
membundar Pangkal runcing tepi rata permukaan daun tua gundul atau berambut jarang pada
permukaan bawah dan berwarna hijau sampai hijau kecoklatan daunnya ada yang mandul dan
ada yang membawa spora. daun fertil bertangkai pendek atau duduk oval memanjang panjang 1
sampai 5 cm lebar 1 sampai 2 cm. ukuran daun yang berbentuk bulat sampai Jorong hampir sama
dengan logam sehingga tanaman ini dengan tanaman Picisan Sisik naga diperbanyak dengan
penghasil spora dan pemisahan akar (Savitri,2008)

4. Paku Semanggi

Semanggi Berdaun Empat mempunyai akar tinggal (rhizoma) yang panjang. Daun-daunnya yang
mengapung di air, bertumbuh dari rhizoma. Daun-daun ini terdiri dari 4 helai, seperti semanggi
berdaun empat. Apabila Anda mengambil rhizoma-nya pada musim gugur, sejumlah benda kecil
akan tampak (mirip biji kacang buncis kecil). Itu adalah tubuh spora yang di dalamnya terdapat
spora – dari sanalah muncul kesimpulan bahwa tangkai tumbuh-tumbuhan ini berasal dari paku-
pakuan. Semanggi air merupakan tanaman kelompok paku air, hidup secara liar di lingkungan
perairan seperti kolam, sawah, danau, dan rawa-rawa. Daun semanggi air berbentuk bulat dan
terdiri dari empat helai anak daun

G. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

1. Spesies anggota kingdom plantae kelompok pteridophyta dibagi menjadi 4 kelompok :

 Paku purba (Psilopsida)


 Paku kawat (Lycopsida)
 Paku ekor kuda (Spenopsida)
 Paku sejati ( Pteriopsida)

2. Keunikan khas dari pteridophyta adalah sejumlah akar ditemukan dekat dengan dasar genus
caudis, berfungsi untuk kestabilan. Rhizom paku menjalar bercabang baik pada tipe irreguler
atau dikotomi. Rhizoid tumbuhan paku sudah berkembang ke arah akar untuk kepentingan
hidupnya. Rambutrambut akar tersebut akan menyerap air dan garam mineral terlarut. Kelompok
lain dari tumbuhan paku mempunyai akar 13 yang berupa benang yang tumbuh dari batang.
Batang Pteridophyta bercabang-cabang menggarpu (dikotom) atau jika membentuk cabang-
cabang ke samping, cabang-cabang baru tidak pernah keluar dari ketiak daun. Tangkai ental
(daun) disebut tangkai (stipe) untuk membedakan dengan tangkai yang dimiliki oleh tumbuhan
lain. Tangkai paku-pakuan biasanya bersisik atau berbulu datar atau memanjang. Bentuk dan
warna sisik atau bulu berguna untuk membedakan berbagai macam paku. Bagian pipih ental
dinamakan lamina, ada yang berbentuk tunggal atau terbagi menjadi beberapa atau banyak

3. Tanaman paku yang sudah diamati dan dijadikan percobaan adalah tanaman paku semanggi
(Marsilea crenata), tanaman paku kelabang (Nephrolepis sp.), tanaman paku suplir (Adiantum
sp.), tanaman paku picisan (Drymoglossum sp.)

Saran

Dalam melakukan praktikkum ini diperlukan kejelihan saat melihat dasar klasifikasi taksonomi
karena terkadang terdapat perbedaan.

H. Soal diskusi

1. Jelaskan perbedaan antara paku suplir dengan paku picisan!

Jawab : Perbedaan mencolok adalah dari segi bentuk morfologinya jika paku suplir seperti
payung payungan sedangkan paku picisan seperti logam-logaman. Bentuk akarnya, jika paku
suplir terllihat akar rhizoa yang lebat sedangkan paku picisan hanya helaian.

2. Jelaskan bagaimana hubungan kekerabatan dari semua bahan pengamatan yang disediakan!
(lihat tingkatan taksonnya)

Jawab : Generasi sporofit umumnya kita lihat sebagai tumbuhan paku. Struktur dan fungsi tubuh
tumbuhan paku generasi sporofit. Tumbuhan paku sporofit pada umumnya memiliki akar,
batang, dan daun sejati.

3. Jelaskan perbedaan daun mikrofil dan makrofil pada tumbuhan paku!

Jawab :
Daun Mikrofil, yaitu daun yang ukurannya kecil. Mikrofil berbentuk rambut atau sisik, tidak
bertangkai, dan tidak bertulang kecuali pada paku kawat dan paku ekor kuda.

Daun Makrofil, yaitu daun yang ukurannya besar. makrofil sudah bertangkai, bertulang daun,
dan memiliki daging daun (mesofil) yang terdapat stomata, jaringan tiang, dan bunga karang.

4. Jelaskan dan berikan contoh paku yang termasuk paku heterospora!

Jawab : Paku heterospora merupakan jenis tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora
yang berbeda ukuran. Spora yang besar disebut makrospora (gamet betina) sedangkan spora
yang kecil disebut mikrospora (gamet jantan). Contohnya adalah paku rane (Selaginella) dan
Semanggi (Marsilea).

5. Sebutkan nama lokal dan nama ilmiah 3 contoh tumbuhan paku yang dapat dimanfaatkan
sebagai tanaman hias! (selain bahan praktikum)

Jawab :

1. Platycerium (paku tanduk rusa),

2. Asplenium (pakusarang burung),

3. Alsophoila (paku tiang)

I. Daftar Pustaka

Hetti, D., 2008, Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol 70% Herba Sisik Naga (Drymoglossum
piloselloides Presl.) Terhadap Sel T47D, Skripsi, Universitas Muhamadiyah, Surakarta.

Savitri, E. S. 2008. Rahasia Tumbuhan Berkhasiat Obat Perspektif Islam. Malang: UIN Press.

Eni Nuraeni, PANDUAN PRAKTIKUM PTERIDOPHYTA MATA KULIAH BOTANY


CRYPTOGAMAE.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/197606052001122-
ENI_NURAENI/BAHAN_AJAR/PTERIDOPHYTA.pdf

https://sman7malang.sch.id/index.php/admin-login-2/keanekaragaman-hayati/tanaman-hias/221-
tanaman-paku-sisik-naga-drymoglossum

http://ilmusejarahbiologi.blogspot.com/2014/11/klasifikasi-tanaman-paku-semanggi.html
J. Lampiran

1. Paku Semanggi

2. Paku Picisan
3. Paku Suplir

4. Paku Kelabang

Anda mungkin juga menyukai