Nomer : 01
Kelas : X MIPA 2
Tumbuhan Paku
Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah dan
sangat pendek, ada juga yang mencapai 5 meter seperti pada paku pohon atau
paku tiang. Daunnya ketika masih muda melingkar dan menggulung. Berdasarkan
bentuk dan ukuran susunannya, daun tumbuhan paku dibedakan menjadi mikrofil
dan makrofil. Mikrofil bentuknya kecil atau bersisik, tidak bertangkai, tidak
bertulang daun, dan belum memperlihatkan diferensiasi sel. Makrofil memiliki
ciri daun yang besar, bertangkai, bertulang daun, bercabang - cabang, dengan sel
yang telah terdiferensiasi.
Tumbuhan Paku 1
Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang mempunyai kormus, artinya
tubuhnya dapat dibedakan dalam tiga bagian pokok, yaitu akar, batang, dan daun.
Alat perkembangbiakan tumbuhan paku yang utama adalah spora. Oleh sebabnya
ahli taksonomi membagi dunia tumbuhan dalam dua kelompok saja yang diberi
nama Cryptogamae dan phanerogamae. Cryptogamae ( tumbuhan spora ) meliputi
Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta, dan Pteridophyta.
Akar, batang, dan daun memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem
dan floem.
Dapat ditemukan di air, di tempat lembab, menempel pada tumbuhan lain
sebagai epifit atau di sisa - sisa tumbuhan lain dan sampah - sampah
sebagai saprofit.
Tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora terdapat di
dalam kotak spora atau sporangium. Kotak - kotak spora tersebut
terkumpul dalam sorus. Sorus - sorus ini kemudian berkumpul di
permukaan bawah dari helaian daun.
Mengalami pergiliran keturunan ( metagenesis ). Tumbuhan paku yang
kita lihat sehari - hari disebut generasi sporofit.
Daun yang masih muda menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang
khusus menghasilkan spora, disebut sporofil. Daun yang tidak
menghasilkan spora disebut tropofil, berfungsi untuk fotosintesis.
Tidak berbunga.
Umumnya memiliki rizom ( batang yang terdapat di dalam tanah ).
Memiliki 4 struktur penting, yaitu lapisan pelindung sel ( jaket steril ) yang
terdapat di sekeliling organ reproduksi, embrio multiseluler yang terdapat dalam
arkegonium, kutikula pada bagian luar, dan yang paling penting adalah sistem
transport internal yang mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah. Sistem
transport ini sama baiknya seperti pengorganisasian transport air dan zat makanan
pada tumbuhan tingkat tinggi. Struktur tubuh tumbuhan paku adalah sebagai
berikut.
a) Akar
Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra yang
terdiri atas sel - sel yang dapat dibedakan dengan sel - sel akarnya sendiri.
Tumbuhan Paku 2
b) Batang
Pada sebagian jenis tumbuhan paku, batang tidak tampak karena
terdapat di dalam tanah berupa rimbang, mungkin menjalar atau sedikit
tegak. Jika muncul di atas permukaan tanah, batangnya sangat pendek
sekitar 0,5 m, akan tetapi ada batang beberapa jenis tumbuhan paku seperti
paku pohon atau paku tiang yang panjangnya mencapai 5 m dan kadang -
kadang bercabang, misalnya Alsophilla dan Cyathea.
c) Daun
Bentuknya selalu melingkar dan menggulung pada usia muda.
Berdasarkan bentuk ukuran dan susunannya, daun paku dibedakan antara
epidermis, daging daun, dan tulang daun. Berdasarkan bentuk daun
dibedakan lagi menjadi mikrofil dan makrofil, berikut penjelasannya.
Mikrofil
Daun ini berbentuk kecil - kecil seperti rambut atau sisik, tidak
bertangkai dan tidak bertulang daun, belum memperlihatkan
diferensiasi sel, dan tidak dapat dibedakan antara epidermis, daging
daun, dan tulang daun.
Makrofil
Merupakan daun yang bentuknya besar, bertangkai dan bertulang
daun, serta bercabang - cabang. Sel - sel penyusunnya telah
memperlihatkan diferensiasi, yaitu dapat dibedakan antara jaringan
tiang, jaringan bunga karang, tulang daun, serta stomata ( mulut daun ).
Daun paku tumbuh dari percabangan tulang daun yang disebut frond.
Jika diperhatikan pada permukaan bagian daun ( frond ), terdapat
bentuk berupa titik - titik hitam yang disebut sorus, dalam sorus
terdapat kumpulan sporangia yang merupakan tempat atau wadah dari
spora. Tidak semua daun paku memiliki sorus ( sori ), daun paku yang
memiliki sorus merupakan daun fertil yang disebut daun sporofil,
sedangkan daun paku yang tidak memiliki sorus disebut daun steril.
Daun ini banyak mengandung klorofil dan banyak dimanfaatkan untuk
proses fotosintesis. Daun ini disebut daun tropofil.
Tumbuhan Paku 3
Habitat Tumbuhan Paku
Habitat tumbuhan paku ada di darat, terutama pada lapisan bawah tanah di
dataran rendah, tepi pantai, lereng gunung, 350 meter di atas permukaan laut
terutama di daerah lembab, dan ada juga yang bersifat epifit ( menempel ) pada
tumbuhan lain. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan fotoautotrof. Tumbuhan
paku ada yang hidup mengapung di air ( misalnya Azolla pinnata dan Marsilea
crenata ). Namun, pada umumnya tumbuhan paku adalah tumbuhan terestrial
( tumbuhan darat ). Faktor - faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan
paku adalah
Tumbuhan Paku 4
halnya tumbuhan lumut, tumbuhan paku mengalami metagenesis ( pergiliran
keturunan ).
Ketika spermatozoid dan ovum bertemu, akan terbentuk zigot yang diploid
yang akan segera berkembang menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang kita
lihat sehari - hari merupakan generasi sporofit karena mampu membentuk
sporangium yang akan menghasilkan spora untuk perkembangbiakan. Fase
sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada
fase gametofitnya. Apabila kita amati daun tumbuhan paku penghasil spora
( sporofil ), di sana akan kita jumpai organ - organ khusus pembentuk spora.
Spora dihasilkan dan dibentuk dalam suatu wadah yang disebut sebagai
sporangium. Biasanya sporangium pada tumbuhan paku terkumpul pada
permukaan bawah daun.
a) Subdivisi Lycopsida
Spesies yang satu ini merupakan jenis spesies dari tumbuhan paku
yang dapat menghasilkan dua bentuk spora, yaitu makrospora dan
mikrospora. Berikut ini ciri - ciri dari tumbuhan paku yang termasuk ke
dalam spesies subdivisi lycopsida.
Terdiri dari daun sejati, batang, dan akar.
Menempelkan diri pada tanaman lain sebagai media untuk hidup.
Memiliki ukuran daun yang sangat kecil dan berbentuk rapat.
Menghasilkan mikrosporangium dan sporangium.
Tumbuhan Paku 5
b) Subdivisi Sphenopsida
Tumbuhan paku yang tergolong ke dalam spesies ini, pada umumnya
banyak hidup dan dijumpai di daerah yang beriklim tropis. Tumbuhan
paku yang satu ini memiliki ekor yang panjang pada tubuhnya. Inilah ciri -
ciri dari tanaman paku yang tergolong ke dalam spesies subdivisi
sphenopsida.
Memiliki batang yang berbentuk tegak.
Menghasilkan spora yang berjenis heterospora.
Pada bagian batang mengandung kadar silika yang tinggi.
Menyenangi daerah rawa yang lembab.
c) Subsidi Pteropsida
Tumbuhan paku yang tergolong ke dalam spesies ini, merupakan
tumbuhan paku sejati yang sering dijuluki dengan sebutan tanaman pakis.
Jenis tumbuhan yang satu ini mampu hidup dan tumbuh di daerah yang
beriklim tropis dan subtropis. Inilah ciri - ciri tumbuhan paku yang
tergolong ke dalam spesies subdivisi pteropsida.
Memiliki batang yang berbentuk tegak dan tumbuh di atas dan di
bawah permukaan tanah.
Menghasilkan spora yang berjenis homospora dan isospora.
Spora yang dihasilkan berkumpul di bawah daun.
Penyebaran spora untuk berkembang biak menyebar melalui
bantuan angin.
d) Subdivisi Psilopsida
Psilopsida merupakan tumbuhan paku yang sederhana dan memiliki
susunan cukup sederhana. Tanaman ini berupa ranting yang bercabang -
cabang. Ada bulu - bulu halus yang menyelimuti, berakar serabut halus
atau sering disebut akar semu berfungsi juga sebagai perekat pada
tumbuhan lain. Contoh tumbuhan paku subdivisi psilopsida ini ialah
adalah Psilotum nudum. Ciri - ciri psilopsida yakni sebagai berikut.
Hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis.
Homospora.
Berdaun mikrofil serta batangnya berklorofil.
Tak mempunyai daun sejati.
Tumbuhan Paku 6
Jenis Tumbuhan Paku dan Manfaatnya
a) Tumbuhan Paku Telanjang ( Psilophyta )
Jenis tumbuhan paku ini mempunyai cabang - cabang yang
berbentuk garpu dengan sporangium pada setiap ujungnya. Mereka
memperoleh makanan dengan bersimbiosis dengan jamur, itu sebabnya
paku telanjang tidak memiliki klorofil. Jenis tumbuhan paku telanjang,
yaitu Rhynia major dan Psilotum.
Tumbuhan Paku 7
dengan tinggi sekitar 25 - 100 cm. Manfaat bambu air selain sebagai
tanaman hiasan adalah bisa dijadikan untuk bahan obat - obatan.
f) Suplir
Contoh tumbuhan paku selanjutnya yang bisa mempercantik ruangan
adalah tanaman suplir. Tanaman ini sering digunakan untuk menghiasi
pekarangan rumah dengan cara menanam di dalam pot atau langsung ke
tanah. Bentuknya hampir menyerupai trapesium dengan warna hijau muda
yang cerah. Agar tanaman suplir panjang umur, sebaiknya letakkan di
tempat yang agak teduh karena mereka tidak menyukai tempat yang
langsung terkena sinar matahari.
Tumbuhan Paku 8