PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tumbuhan adalah organisme yang paling unik dari semua jenis organisme karena tumbuhan
merupakan organisme yang dapat membuat makanan sendiri dibandingkan dengan organisme
lain seperti hewan dan manusia yang tidak dapat membuat makan sendiri. Tumbuhan dapat
memebuat makan sendiri melalui suatu proses yang disebut fotosintesis. Tumbuhan terdiri
dari berbagai spesies dengan sifat dan ciri morfologi maupun anatomi yang berbeda-beda,
serta memiliki sistim tata nama dan pengklasifikasian tertentu. Tumbuhan untuk dpat hidup,
bertumbuh dan berkembang selalu membutuhkan berbagai faktor genetik dan lingkungan
yang berinteraksi melalui suatu proses fisologi yang rumit. Beberapa sub bagian yang
menjadi dasar paling penting dalam mempelajari biologi tumbuhan secara utuh. Sub-sub
bagian tersubut adalah taksonomi tumbuhan, morfologi tumbuhan, anatomi tumbuhan dan
fisiologi tumbuhan. Aspek terpenting dari taksonomi tumbuhan adalah sejarah dan sistem
penanaman serta pengklarisifikasian tumbuhan. Sedangkan morfologi tumbuhan akan lebih
fokus pada sifat dan ciri umum dari tumbuhan untuk mengenal dan membedakan tiap jenis
tumbuhan. Anatomi tumbuhan akan lebih mengarah pada bagaimana memahami setiap jenis
sel dan jaringan dalam tumbuhan dengan fungsinya sedangkan untuk memahami berbagai
proses kimia maupun fisika yang berlangsung dalam tumbuhan, akan dibahas dalam sub
bagian fisiologi tumbuhan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud tumbuhan paku
2. Apa yang dimaksud tumbuhan lumut
3. Apa yang dimaksud tumbuhan monokotil
4. Apa yang dimaksud tumbuhan dikotil
5. Apa yang dimaksud tumbuhan berbiji
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan Paku, lumut monokotil, dikotol dan tumbuhan berbiji
BAB II
PEMBAHSAN
A. TUMBUHAN PAKU
1. Pengertian TumbuhanPaku
Paku-pakuan (Pterophyta) adalah divisi dari kingdom tumbuhan yang struktur tumbuhannya
memiliki akar, batang, daun sejati, dan alat pengangkut atau pembuluh. Tumbuhan paku
berasal dari kata “Pterophyta” yang artinya sayap bulu dan “python” yang berarti tumbuhan.
Dengan demikian, tumbuhan paku atau pterophyta termasuk dalam tumbuhan spora combus
yang menghasilkan spora dan umumnya memiliki susunan daun yang membentuk bentuk
sayap. Tumbuhan paku juga sering disebut sebagai cormophyta sporogenic karena mereka
dikaitkan dengan adanya reproduksi aseksual oleh akar sejati, batang, daun, dan spora.
Pterophyta juga dikenal sebagai tumbuhan berpembuluh. Pterophyta adalah tumbuhan
berumbi dan berpembuluh paling sederhana. Terdapat lapisan sel pelindung (amplop steril)
di sekitar alat kelamin jenis tumbuhan, yang merupakan sistem transportasi internal yang
hidup di tempat lembab. Akar berserat berbentuk rimpang dengan ujung akar dilindungi oleh
kaliptra. Sel-sel akar tumbuhan paku ini kemudian membentuk lapisan epidermis, korteks,
dan silinder pusat yang terdapat xilem dan floem.
2. Ciri-Ciri Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan tertua. Ciri-ciri tumbuhan paku
diantaranya adalah :
Akar, batang dan daun memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan floem.
Dapat ditemukan di air, di tempat lembab, menempel pada tumbuhan lain sebagai
epifit atau di sisa-sisa tumbuhan lain dan sampah-sampah sebagai saprofit.
Tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora terdapat di dalam kotak
spora atau sporangium. Kotak-kotak spora tersebut terkumpul dalam sorus. Sorus-
sorus ini kemudian berkumpul di permukaan bawah dari helaian daun.
Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Tumbuhan paku yang kita lihat
sehari-hari disebut generasi sporofit.
Daun yang masih muda menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang khusus
menghasilkan spora, disebut sporofil. Daun yang tidak menghasilkan spora disebut
tropofil, berfungsi untuk fotosintesis.
Tidak berbunga.
Umumnya memiliki rizom (batang yang terdapat di dalam tanah).
3. Manfaat Tumbuhan Paku
Manfaat Tumbuhan Paku Sama halnya dengan tanaman lainnya, paku juga memiliki
beberapa manfaat bagi manusia. Pada laman e-jurnal.com, ada beberapa manfaat dari
tanaman ini antara lain: Digunakan untuk tanaman hias seperti paku jenis selaginela,
platycerium, adiantum, dan asplenium. Bisa untuk pupuk hijau seperti tanaman azolla
yang bersimbiosis dengan Anabaena axolla. Bahan campuran obat herbal seperti paku
Lycopodium clavatum dan Aspidium filixmas. Ada juga paku yang bisa dimanfaatkan
untuk sayuran seperti pakis dan daun semanggi. Melindungi tanaman lain. Bisa digunakan
untuk bahan pembersih dan penggosok seperti paku ekor kuda karena ada kandungan
silikondioksida. Material bangunan. Digunakan untuk dekorasi rumah, karangan bunga,
dan berbagai keperluan lainnya.
4. Habitat Tumbuhan Paku
Habitat tumbuhan paku ada di darat, terutama pada lapisan bawah tanah di dataran rendah,
tepi pantai, lereng gunung, 350 meter diatas permukaan laut terutama di daerah lembab, dan
ada juga yang bersifat epifit (menempel) pada tumbuhan lain. Tumbuhan paku merupakan
tumbuhan fotoautotrof. Tumbuhan paku ada yang hidup mengapung di air (misalnya Azolla
pinnata dan Marsilea crenata). Namun, pada umumnya tumbuhan paku adalah tumbuhan
terestrial (tumbuhan darat). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tumbuhan Paku
Kadar air dalam tanah
Kadar air dalam udara
Kandungan hara mineral dalam tanah
Kadar cahaya untuk fotosintesis
Suhu yang optimal
Perlindungan dari angina
Perlindungan dari cahaya yang terlalu kuat
Beberapa paku dapat bertahan hidup di daerah yang ekstrim seperti lingkungan kering dan
panas. Beberapa jenis paku dapat tumbuh di daerah gurun. Tumbuhan paku meletakkan
dirinya tepat sesuai dengan nitchenya, tanah yang lembab, udara yang lembab, intensitas
cahaya dan sebagainya. Jarang tumbuhan paku hidup diluar nitchenya.
B. TUMBUHAN LUMUT
Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup didarat,
umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan bantuan lensa),
dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm. Lumut hidup di batu, kayu
gelondongan, pepohonan, dan ditanah. Lumut tersebar hampir diseluruh belahan dunia,
terkecuali didalam laut. Lumut mempunyai sel-sel plastid yang dapat menghasilkan klorofil
A dan B, sehingga dapat membuat makanan sendiri dan bersifat autotrof. Lumut termasuk ke
dalam kingdom plantae, yang meliputi semua organisme yang multiseluler dan telah
berdiferensiasi, eukariotik, dengan dinding sel berselulosa. Organisme yang termasuk
kedalam plantae ini hampir seluruhnya bersifat autotrof (dapat membuat makanan sendiri)
dengan bantuan cahaya matahari saat proses fotosintesis.
1. Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut
Berikut beberapa ciri tumbuhan lumut,
Termasuk tumbuhan epifit dan tumbuhan peralihan antara talus dan kormus.
Lumut dapat menghasilkan spora sehingga disebut dengan sporofit.
Lumut dapat menghasilkan gamet disebut dengan gametofit.
Bereproduksi secara vegetatif dan generatif. Reproduksi vegetatif dengan
menghasilkan kuncup eram, umbi, tunas, dan bagian tubuh yang dipotong. Sedangkan
reproduksi generatif dengan menghasilkan anteridium dan arkegonium.
C. TUMBUHAN MONOKOTIL
Monokotil atau tumbuhan berkeping satu merupakan tumbuhan yang berbunga, tetapi bijinya
tidak bisa membelah karena hanya mempunyai satu daun lembaga. Kelompok tumbuhan
monokotil ini diakui sebagai takson dalam sistem klasifikasi tumbuhan yang mempunyai
beberapa variasi nama seperti Monocotyledoneae, Liliidae, dan Liliopsida.
1. Ciri-Ciri Tumbuhan Monokotil
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, monokotil merupakan tumbuhan berkeping satu.
Artinya tumbuhan ini hanya mempunyai satu kotiledon yang terdapat di dalam benihnya.
Lalu bagian tulang daun mempunyai bentuk yang sejajar atau melengkung.
Tumbuhan monokotil juga mempunyai batang berkas pengangkut yang tersebar luas. Di
bagian bunganya, ada kelopak yang terdiri dari tiga, enam, atau sembilan kelopak. Sementara
di bagian akar, tumbuhan jenis ini mempunyai akar serabut yang hampir semua bagiannya
bersentuhan secara langsung dengan tanah.
Untuk lebih rinci lagi, beragam ciri dari tumbuhan monokotil akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Memiliki biji yang berkeping tunggal
2. Pada bagian bunga, monokotil memiliki bagian kelopak, mahkota serta benang sari
yang jumlahnya tiga atau kelipatan tiga (3,6,9)
3. Secara umum monokotil berurat daun sejajar atau melengkung dan memiliki pelepah
daun
4. Secara umum monokotil memiliki daun yang tunggal, kecuali pada jenis tanaman
palem
5. Terdapat pembuluh angkut atau berkas vaskuler pada bagian batang yang bertipe
kolateral tertutup, sehingga diantara xilem dan floem tidak ada kambium. Kambium
sendiri merupakan lapisan jaringan meristematik pada tumbuhan yang memiliki sel
aktif untuk membelah diri
6. Pada bagian batang dan akar tidak terdapat kambium sehingga tidak ada pertumbuhan
sekunder yang terjadi dan batang tidak akan tumbuh membesar. Namun, terdapat
tumbuhan monokotil yang memiliki kambium, salah satunya adalah Agave Sisalana
7. Xilem dan floem pada tumbuhan monokotil letaknya tersebar dan tidak teratur.
8. Umumnya batang tumbuhan monokotil tidak bercabang, terdapat rambut-rambut
halus, dan ruas-ruas pada batang dapat terlihat dengan jelas.
9. Tumbuhan Monokotil memiliki akar yang serabut, pada bagian ujungnya dilindungi
oleh koleoriza sedangkan ujung batang monokotil dilindungi oleh koleoptil.
Contoh tumbuhan monokotil adalah jagung, bawang, padi, keladi
D. TUMBUHAN DIKOTIL
1. Pengertian Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbunga yang mempunyai biji berkeping dua. Pada
Tumbuhan dikotil bijinya dilindungi oleh daun buah atau disebut karpel. Tumbuhan yang
tergolong tumbuhan dikotil memiliki sepasang daun lembaga atau kotiledon. Daun lembaga
ini sudah terbentuk sejak tahap biji, oleh karenanya sebagian besar anggotanya memiliki biji-
bijian yang mudah terbelah menjadi dua bagian. Hal inilah yang jadi pembeda antara
tumbuhan dikotil dengan monokotil..
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tumbuha terdiri dari ratusan sel. Sel-sel tumbuhan tersebut merupakan satuan untuk
melakukan proses-proses hidup. Sel-sel tersebut terorganisasi menjadi jaringan, organ dan
sistem organ yang setiapnya dapat melakukan fungsi tertentu.
Organ pada tumbuhan terdiri dari beberapa macam jaringan yang bekerja sama untuk
melakukan tugas tertentu. Pada tumbuhan, organ pokoknya terdiri atas akar, batang, daun,
bunga dan buah yang mana memiliki peran dan fungsi penting bagi tumbuhan itu sendiri.
Organ-organ tumbuhan tersusun oleh jaringan-jaringan tertentu yang berdasarkan sifatnya
dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringa meristem (pelindung) dan jaringan parmanen
(dewasa). Berdasarkan letaknya dapat dibekan menjadi meristem apikal, meristem interkalar,
meristem lateral. Berdasarkan asal pembentukannya, meristem dibedakan menjadi meristem
primer dan meristem sekunder.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini penulis berharap pembaca dapat memahami anatomi dan
morfologi tumbuhan paku dan lumut, serta dapat membedakan tumbuhan monokotil dan
dikotil