Kingdom plantae merupakan makhluk hidup yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang
dan daun (kormophyta). Para ahli membagi dunia tumbuhan menjadi 2 kelompok yaitu
tumbuhan non vaskuler (tumbuhan tak berpembuluh) dan tumbuhan vaskuler (tumbuhan
berpembuluh).
Gbr: pakbin
Tumbuhan non vaskuler artinya tumbuhan yang belum memiliki pembuluh. Pembuluh dalam
materi sma biologi ini merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang dihubungkan satu
sama lain yang berfungsi mengangkut air dan zat-zat hara ke seluruh tubuh tumbuhan.
Jenis tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan non vaskuler ini adalah kelompok tumbuhan
lumut (Bryophyta).
Tumbuhan vaskuler artinya tumbuhan yang sudah memiliki pembuluh. Pembuluh dalam materi
sma biologi ini merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang dihubungkan
satu sama lain yang berfungsi mengangkut air dan zat-zat hara ke seluruh tubuh tumbuhan. Ada
2 pembuluh inti dalam tumbuhan yaituxylem (pembuluh kayu) dan floem(pembuluh
tapis). Xylem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun, terdiri dari
sel-sel mati. Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh tubuh tumbuhan, terdiri dari sel-sel hidup.
Jenis tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan vaskuler ini adalah Tumbuhan paku
(Pteridophyta) dan Tumbuhan berbiji (Spermatophyta).
Dalam materi biologi SMA, kingdom plantae (dunia tumbuhan) terbagi menjadi 3 devisio.
Untuk lebih jelasnya silahkan klik link dibawah ini untuk masing masing pokok bahasan.
1. Bryophyta (Tumbuhanlumut) : Tumbuhan non vaskuler
2. Pteridophyta(Tumbuhan paku) : Tumbuhan vaskuler
3. Spermatophyta(Tumbuhan biji) : Tumbuhan vaskuler
sainsbiologi.com/kingdom-plantae-dunia-tumbuhan
Home
Makalah
Bank Soal
Berita
Materi
Kelas 10
Kelas 11
Kelas 12
Home » Kingdom Plantae » materi » Materi Penjelasan Tentang Dunia Tumbuhan ( kingdom
Plantae )
Dunia tumbuh-tumbuhan dikenal sebagai Kingdom Plantae. Dimana tumbuhan merupakan salah
satu keanekaragaman hayati yang banyak dimanfaatkan manusia. Hewan pun bergantung pada
tumbuhan sebagai sumber energi. Dalam klasifikasi, makhluk hidup apa saja yang tergolong
sebagai tumbuhan?
Dunia tumbuhan atau kingdom Plantae beranggotakan semua organisme eukariotik multiseluler
fotosintetik yang memiliki klorofil a dan b, menyimpan karbohidrat yang biasanya berupa
tepung, dan embrionya dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental.
Dunia tumbuhan dapat dipelajari jika kamu telah memahami ciri-ciri tumbuhan dan klasifikasi
makhluk hidup. Yang akan dibahas terlebih dahulu dalam pertemuan ini adalah tumbuhan lumut
(Bryophyta) dan tumbuhan paku (Pteridophyta).
B. Ruang Lingkup
Tumbuhan diklasifikasikan menjadi beberapa divisi yang dapat digambarkan dengan bagan
sebagai berikut:
Habitat adalah didarat yang lembab atau basah. Hidup dengan melekat (epifit) dan ada
pula yang epifil.
Organ tubuhnya sudah lengkap, yaitu akar yang berupa rhizoid, batang dan daun, susunan
tubuhnya umumnya lebih komplek dari pada Thallophyta.
Mengalami metagenesis, yaitu suatu pergiliran keturunan antara fase sporofit dan
gametofit.
Sporofit merupakan keturunan generatif, berupa badan penghasil spora yang disebut
sporogonium. Sporofit ini tumbuh pada gametofit dan mendapat makanan darinya.
Diujung sporofit terdapat pembesaran adalah sporangium (kotak spora) fase gametofit
lebih dominant.
Daun lumut kecil, terdiri atas selapis sel, kloroplas berbentuk jala. Di dalam daun
terdapat sel yang besar dan mati sebagai tempat menyimpan air.
Akar, terdiri dari selapis sel yang bersekat dan tidak mempunyai berkas pengangkut
(fasis) berfungsi sebagai alat untuk menempel dan menyerap air serta garam mineral dari
substratnya. Akar lumut disebut rhizoid.
Batang, pada golongan lumut hati (Hepaticae) tidak ditemukan, sedang pada lumut daun
ditemukan batang silindris.
Tumbuhan lumut mengalami daur hidup, yaitu pergiliran keturunan antara fase gametofit dan
fase sporofit. Adapun pada tumbuhan lumut terdapat Gametangia (alat-alat kelamin) yaitu: alat
kelamin jantan disebut Anteridium yang menghasilkan Spermatozoid dan alat kelamin betina
disebut Arkegonium yang menghasilkan Ovum. Perhatikan skema daur hidup Bryophyta berikut:
Jenis lumut yang sudah diidentifikasi berjumlah sekitar 16.000 spesies. Pengelompokan berbagai
spesies lumut menghasilkan tiga kelas, yaitu:
Berikut ini adalah beberapa contoh manfaat tumbuhan lumut bagi manusia.
Kamu mungkin pernah makan sayur pakis. Pakis merupakan istilah lain untuk tumbuhan
paku.Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang tertua yang masih dapat
dijumpai di daratan. Tumubuhan berkormus adalah tumbuhan yang memiliki batang, akar, dan
daun yang sebenarnya. Artinya, batang, akar, dan daunnya sudah memiliki pembuluh angkut
xilem dan floem. Masih ingatkah kalian apafungsi pembuluh angkut xilem dan floem? Fosil
tumbuhan paku dijumpai pada batu- batuan zaman karbon, diperkirakan hidup 345 juta tahun
yang lalu.
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu:
1. Paku Homospora (Isospora)
Merupakan kelompok tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya
paku kawat (Lycopodium clavatum).
2. Paku Heterospora
Merupakan kelompok tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yaitu: mikrospora
(jantan) dan makrospora (betina), misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi
(Marsilea crenata).
3. Paku Peralihan
Merupakan kelompok tumbuhan paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya
sama (isospora) tetapi memiliki fungsi berbeda yaitu sebagian jantan dan sebagian betina
(heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile).
Tumbuhan paku mengalami daur hidup seperti halnya tumbuhan lumut. Namun, pada tumbuhan
paku, generasi sporofit adalah adalah generasi yang dominan dalam daur hidupnya.
Tumbuhan paku diklasifikasikan berdasar ciri tubuhnya menjadi empat subdivisi, yaitu:
1. Paku Purba/Telanjang (Psilopsida)
Dikatakan telanjang karena tidak berdaun atau daunnya kecil, ada pula yang tidak berakar sejati.
Kebanyakan hidup di zaman purba dan ditemukan dalam bentuk fosil. Ada satu jenis yang
sekarang masih ada tetapi hampir punah, yaitu Psilotum.
Lycopodium
3. Paku Ekor Kuda (Sphenopsida)
Sphenopsida memiliki ciri-ciri: daun kecil, tunggal dan tersusun melingkar. Sporangium terdapat
dalam strobilus (kerucut).
Contohnya: Equisetum dan Calamites.
Equisetum
Jenis tumbuhan paku yang dimanfaatkan bagi kepentingan manusia, antara lain:
Untuk tanaman hias, misalnya Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa), Asplenium
nidus (paku sarang burung), Adiantum cuneatum (suplir), Selaginella wildenowii (paku
rane).
Untuk bahan obat-obatan, misalnya Aspidium felixmas, dan Lycopodium clavatum (paku
kawat).
Untuk sayuran (dapat dimakan), misalnya Marsilea crenata (paku semanggi).
Sebagai pupuk hijau, misalnya Azolla pinnata dan Anabaena azollae.
Sebagai pelindung tanaman pertanian, misalnya Gleichenia linearis.
https://biologi-indonesia.blogspot.co.id/2014/06/materi-penjelasan-tentang-dunia.html
Kingdom Plantae atau Kerajaan tumbuhan merupakan salah satu organisme eukariotik multiseluler yang
memiliki dinding sel dan klorofil. Klorofil yaitu zat hijau daun yang berperan pada proses fotosintesis
sehingga tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri. Proses fotosintesis dapat terjadi dengan
adanya bantuan dari Sinar Matahari. Karena tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri maka
Klasifikasi pada tumbuhan diperlukan karena dengan adanya klasifikasi ini kita dapat membedakan
spesies tumbuhan yang satu dengan yang lain. Adapun klasifikasi dari kingdom plantae akan dibahas
berikut ini.
1. Divisi Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
Lumut dapat ditemukan pada tempat yang lembab seperti tembok, tanah, batuan yang lapuk
dan kulit pohon.
Lumut menyukai tempat yang lembab karena lumut membutuhkan air untuk melakukan
pembuahan. Ketiadaan air menyebabkan sel kelamin jantan tidak dapat membuahi sel kelamin
betina.
Lumut tidak memiliki floem dan Xilem yang berfungsi sebagai pembuluh angkut. Karena itu
lumut menyukai tempat yang lembab karena terdapat kandungan air yang cukup.
Lumut memiliki akar yang dinamakan dengan rizoid. Rizoid berfungsi untuk mengabsorbsi air
dan mineral serta sebagai alat perlekatan.
Tumbuhan lumut terbagi atas 3 yaitu Kelas Hepaticopsida (Lumut Hati) , Kelas Anthocerotopsida
(Lumut Tanduk) dan Kelas Bryopsida (Lumut Daun).
Tumbuhan paku telah memiliki akar, batang dan daun sejati. Susunan daun tumbuhan paku
menyirip seperti bulu.
Telah memiliki pembuluh angkut yaitu Xilem dan floem
Dapat hidup dimana saja terutama daerah yang lembab seperti air, permukaan batu, tanah,
hutan hujan tropis dan kulit pohon.
Memiliki bentuk yang bervariasi seperti lembaran, perdu atau tanduk rusa
Terdiri atas 4 kelas yaitu Kelas Psilopsida (Paku Purba), Kelas Lycopsida (Paku Kawat),
Spenopsida (Paku ekor kuda) dan Pteriopsida (Paku Sejati).
Tidak memiliki pembungkus biji. Bakal biji terbuka dan terdapat pada permukaan daun buah
Terdiri atas tumbuhan berkayu dan berakar tunggang serta mempunyai bentuk yang bervariasi
Memiliki alat kelamin betina dan jantan pada satu pohon tetapi dengan letak yang terpisah.
Sebagian memiliki alat kelamin jantan dan betina yang berlainan pohon.
Terbagi atas 4 kelas yaitu Kelas Cycadinae, kelas Ginkgoinae, kelas Coniferae dan kelas Gnetinae.
Biji ditutupi oleh buah. Tumbuhan dapat berupa pohon besar, perdu, rambat serta tumbuhan
tidak berkayu.
Umumnya memiliki daun yang pipih dan lebar dengan bentuk yang bervariasi.
Sistem reproduksi berupa bunga yang terdiri atas bunga sempurna dan tidak sempurna.
Bunga sempurna memiliki alat kelamin jantan dan betina sedangkan bunga tidak sempurna
hanya memiliki salah satu ataupun tidak keduanya.
Reproduksi berlangsung secara penyerbukan dan pembuahan.
Angiospermae terbagi atas 2 kelas yaitu Kelas Monocotyledone (Biji berkeping satu) dan Kelas
Dycotyledone (Berkeping dua).
Terdiri atas akar serabut yang umumnya tidak sekokoh akar tunggang.
Memiliki batang yang beruas dan tidak bercabang
Tidak memiliki cambium sehingga tidak dapat tumbuh membesar
Umumnya daun memiliki tulang yang sejajar atau melengkung
Bunganya memiliki bagian yang jumlahnya kelipatan tiga
Tumbuhan monokotil terbagi atas lima ordo, yaitu Ordo Graminae (Rumput-rumputan), ordo
palmae (palem-paleman), Ordo Zinggiberaceae (jahe-jahean), Ordo Bromeliaceae (Nanas) dan
Orchicidaceae (Anggrek).
http://www.ilmudasar.com/2016/08/Pengertian-Ciri-Struktur-Klasifikasi-Kingdom-Plantae-Tumbuhan-
adalah.html
Pengertian, Ciri, dan Klasifikasi Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Tags
Biologi
Selamat datang sobat softilmu di blog yang berbagi pengetahuan dengan penuh keikhalasan. Pada
kesempatan kali ini kami akan berbagi ilmu tentang KINGDOM PLANTAE (TUMBUHAN). Topik utama
yang akan kami bahas yaitu Pengertian Kingdom Plantae (Tumbuhan), Ciri-ciri dari Kingdom Plantae
(Tumbuhan), Klasifikasi Kingdom Plantae (Tumbuhan) serta Sistem Organ dari Plantae (Tumbuhan)
tersebut.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang Kingdom Plantae, kita harus tahu terlebih dahulu definisi
dari Kingdom Plantae. apa sih definisi dari Kingdom Plantae? Jadi, Kingdom Plantae atau yang lebih
dikenal dengan tumbuhan merupakan salah satu organisme eukariotik multiseluler yang memiliki
dinding sel dan klorofil. Nah, klorofil merupakan zat hijau daun yang fungsinya untuk fotosintesis
sehingga tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri atau bersifat autotrof. Inilah yang
membedakan antara Kingdom Plantae dan Kingdom Animalia. Selain itu, perbedaan lainnya yaitu
Kingdom Plantae memiliki ciri-ciri khusus yang menjadikan Kingdom ini berbeda dengan Kingdom
Selain memiliki ciri-ciri yang telah disebutkan di atas. Kingdom Plantae juga memiliki klasifikasinya
sendiri. Klasifikasi ini membantu kita untuk dapat membedakan antara spesies yang satu dengan spesies
Tumbuhan lumut sangat mudah ditemukan di kehidupan sehari-hari. Terutama di berbagai tempat yang
lembab seperti tembok, tanah, bebatuan lapuk bahkan menempel di kulit pohon. Tumbuhan lumut
menyukai tempat yang lembab. Ini dikarenakan saat bereproduksi tumbuhan lumut membutuhkan air
untuk melakukan pembuahan. Ketiadaan air, meyebabkan sel kelamin jantan tidak bisa membuahi sel
kelamin betina. Bagian tubuh pada lumut yang memiliki kemiripan dengan akar disebut Rizoid. Rizoid
memiliki fungsi untuk menyerap air dan garam mineral serta sebagai alat perlekatan pada habitatnya.
Contoh pada tembok. Tumbuhan lumut tidak memiliki floem dan xylem yang berfungsi sebagai
pembuluh angkut. Karena itulah, lumut sangat menyukai tempat yang lembab dimana terdapat
kandungan air yang cukup untuk pertumbuhannya. Tumbuhan lumut terbagi atas 3 yaitu, Kelas
Hepaticopsida (Lumut Hati) , Kelas Anthocerotopsida (Lumut Tanduk) dan Kelas Bryopsida (Lumut Daun).
TUMBUHAN LUMUT
Paku yang dimaksud disini bukan paku yang biasanya digunakan untuk menggantung lukisan atau
cermin yang ada di rumah kita sobat. Tapi, paku yang dimaksud disini yaitu Tumbuhan Paku. Seperti apa
sih struktur dari tumbuhan paku ini? Jadi tumbuhan paku merupakan bagian dari Kingdom Plantae yang
tubuhnya telah memiliki akar, batang dan daun sejati. Susunan daun tumbuhan paku menyirip seperti
bulu. Berbeda dengan lumut, tumbuhan paku telah memiliki pembuluh angkut yaitu xylem dan floem.
Selain itu tumbuhan paku juga dapat hidup dimana saja terutama di tempat yang lembab seperti di air,
permukaan batu, tanah, hutan hujan tropis bahkan menempel di kulit pohon. Tumbuhan paku memiliki
bentuk yang bervariasi seperti lembaran, perdu atau berbentuk seperti tanduk rusa. Nah, nama lain dari
Tumbuhan paku terdiri atas 4 kelas, diantaranya yaitu Kelas Psilopsida (Paku Purba), Kelas Lycopsida
(Paku Kawat), Spenopsida (Paku ekor kuda) dan Pteriopsida (Paku Sejati).
TUMBUHAN PAKU
Tumbuhan biji merupakan tingkatan tertinggi dari Kingdom Plantae. Tumbuhan biji telah memiliki akar,
batang dan daun sejati. Tumbuhan biji menghasilkan biji sebagai alat perkembang biakan. Selain itu,
tumbuhan biji memiliki ketinggian dan bentuk yang bervariasi dari divisi-divisi kingdom plantae
sebelumnya. Mempunyai habitat di darat dan sebagian di air contohnya pada teratai yang mengapung di
air. Reproduksi pada tumbuhan berbiji bereproduksi melalui penyerbukan dan pembuahan. Divisi
spermatophyte terbagi lagi atas dua sub divisi yaitu sub divisi Gymnospermae (Tumbuhan berbiji
Tumbuhan berbiji terbuka tidak mempunyai pembungkus biji. Artinya bakal bijinya itu terbuka dan
terdapat pada permukaan daun buah. Umumnya terdiri dari tumbuhan berkayu dan berakar tunggang
yang memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Tumbuhan berbiji terbuka memiliki alat kelamin
betina dan jantan pada satu pohon tetapi terpisah letaknya, sebagiannya memiliki alat kelamin betina
dan jantan tidak pada satu pohon, tetapi berlainan pohon. Maksudnya disini pada pohon kelamin jantan
hanya memiliki satu alat kelamin, yaitu kelamin jantan. Begitupun sebaliknya. Sub divisi Gymnospermae
terbagi atas 4 kelas diantaranya yaitu, Kelas Cycadinae, kelas Ginkgoinae, kelas Coniferae dan kelas
Gnetinae.
Berbeda dengan Gymnospermae, tumbuhan berbiji tertutup dimana bijinya ini ditutupi oleh buah.
Tumbuhan berbiji tertutup dapat berupa pohon besar, perdu, tumbuhan rambat serta tumbuhan tidak
berkayu. Daun pada tumbuhan biji tertutup umumnya pipih dan relative lebih lebar dengan bentuk yang
bervariasi. Selain itu, tumbuhan biji tertutup memiliki peran penting bagi makhluk hidup terutama
manusia karena hampir semua bahan makanan yang dikonsumsi oleh manusia berasal dari tumbuhan
biji tertutup. Sistem reproduksi pada Angiospermae berupa bunga. Bunga ini terdiri atas bunga
sempurna dan tidak sempurna. Bunga sempurna selain memiliki alat kelamin jantan dan betina juga
memiliki kelopak dan mahkota. Sedangkan bunga tidak sempurna tidak memiliki salah satu ataupun
Angiospermae terbagi atas 2 kelas yaitu Kelas Monocotyledone (Monokotil / Biji berkeping satu) dan
Struktur tumbuhan Monocotyledone terdiri dari akar yang berserabut. Akar serabut pada
monocotyledone tidak sekokoh pada akar tunggang yang dimiliki oleh Kelas Dicotyledone. Tumbuhan
monokotil juga memiliki batang yang yang beruas dan tidak bercabang. Batang ini juga tidak memiliki
cambium sehingga tumbuhan monokotil tidak dapat tumbuh membesar. Daun pada tumbuhan
monokotil mempunyai tulang daun yang sejajar atau melengkung. Sedangkan pada bunganya memiliki
bagian-bagian yang jumlahnya kelipatan tiga. Tumbuhan monokotil terbagi atas lima ordo, yaitu Ordo
Graminae (Rumput-rumputan), ordo palmae (palem-paleman), Ordo Zinggiberaceae (jahe-jahean), Ordo
Berbeda dengan kelas monokotil, akar pada tumbuhan dikotil yaitu akar tunggang. Sehingga akar ini
sangat kokoh. Pada akar dan batang tumbuhan dikotil memiliki cambium yang artinya akar dan batang
dikotil dapat tumbuh membesar. Batang pada dikotil bercabang-cabang serta buku-buku dan ruas yang
tidak jelas. Daun pada dikotil berbentuk tunggal ataupun majemuk dan mempunyai tulang daun menjari
atau menyirip. Bagian bunga pada tumbuhan dikotil berjumlah kelipatan 2,4 atau 5. Tumbuhan dikotil
terdiri atas beberapa ordo diantaranya yaitu, Ordo Euphorbiaceae (Getah-getahan), Leguminoceae
(polongan), Solanaceae (Terongan), Rutaceae (Jeruk), Malpaceae (Kapas), Mertaceae (Jambu) dan
Kompositae.
Tumbuhan sama seperti makhluk hidup lainnya. Agar dapat berkembang dan tumbuh dengan baik,
mereka membutuhkan sistem organ yang baik. Sistem organ pada tumbuhan terdiri atas beberapa
1. Akar
Akar pada tumbuhan berfungsi untuk menyerap zat hara dan air di dalam tanah. Akar berkembang dari
meristem apical ujung akar yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Tudung akar berfungsi untuk
melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah. Akar juga berfungsi sebagai alat untuk memperkokoh
tanaman sehingga tidak mudah roboh ketika angina tau badai datang. Selain itu, pada beberapa jenis
tanaman akar digunakan sebagai alat pernapasan dan tempat menyimpan cadangan makanan.
Struktur akar terdiri atas epidermis atau kulit luar, korteks, endodermis, dan stele yang terdapat xylem
dan floem sebagai alat angkut. Akar terdiri atas dua yaitu akar serabut pada monokotil dan akar
2. Batang
Batang merupakan organ berpembuluh yang memiliki fungsi sebagai alat pengangkut. Di batang juga
memiliki xylem dan floem yang fungsinya telah kita ketahui sebagai alat angkut. Fungsi dari batang yaitu
sebagai alat angkut zat makanan dari akar ke daun dan dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Selain itu
batang juga berfungsi mengarahkan tumbuhan untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup yang
fungsinya untuk kelangsungan proses fotosintesis. Batang juga memiliki fungsi yang lain yaitu sebagai
alat perkembangbiakan vegetative, tempat penyimpanan makanan dan sebagai tempat perlekatan
Batang terdiri dari beberapa tipe yaitu tipe berkayu, tipe lembut dan lunak (herbaseus) dan tipe rumput
(kalmus). Struktur batang terdiri atas Epidermis, korteks, endodermis dan stele.
PERBEDAAN BATANG TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL
3. Daun
Daun pada tumbuhan memiliki fungsi sebagai alat penguapan dan tempat berlangsungnya proses
fotosintesis. Selain itu daun juga berperan sebagai alat pernapasan dan penyerap matahari. Daun terdiri
atas Helai daun, Tangkai daun dan pelepah daun. Struktur daun terdiri atas epidermis yang memiliki
kutikula untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, Mesofil yang memiliki kloroplas yang banyak
4. Bunga
Umumnya orang melihat bunga sebagai objek yang memperindah tumbuhan karena memiliki bentuk
dan warna yang bervariasi. Nah, sebenarnya fungsinya lebih dari itu sobat. Salah satu fungsi penting dari
bungan yaitu sebagai sistem reproduksi pada tumbuhan. Reproduksi ini membantu menjaga spesies
Kelopak bunga yang umumnya berwarna hijau. Kelopak ini berfungsi untuk melindungi dan
membungkus bunga ketika masih kuncup.
Mahkota bunga, memiliki warna cerah dan menarik. Nah, mahkota inilah yang menjadikan
bunga menjadi cantik dan indah untuk dipandang mata. Sebenarnya, mahkota yang berwana
cerah ini berfungsi untuk menarik pollinator yaitu serangga yang membantu pada proses
polinasi (penyerbukan) bunga. Contoh serangganya yaitu Kupu-kupu dan Lebah.
Benang Sari, berfungsi sebagai alat kelamin jantan pada tumbuhan. Jika serbuk sari jatuh ke
kepala putik maka terjadilah pembuahan.
Dan yang terakhir putik. Putik adalah alat kelamin betina, disinilah terjadinya pembuahan dan
berkembangnya zigot pada bunga.
http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Ciri-Klasifikasi-Struktur-Sistem-Organ-Kingdom-Plantae-
Tumbuhan-Adalah.html
A. PENGERTIAN KINGDOM ANIMALIA
Kingdom Animalia atau biasa disebut hewan merupakan organisme eukariotik (organisme
dengan sel kompleks) yang multiseluler. Berbeda dengan tumbuhan, hewan tidak memiliki
klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Oleh
karena itu, hewan harus mencari makanannya sendiri untuk mendapatkan energi kemudian
makanan tersebut dicerna di dalam tubuhnya. Proses ini membutuhkan oksigen dan
Ciri khas pada hewan yaitu sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hewan banyak mengandung
sel otot untuk pergerakannya dan sel saraf yang berfungsi untuk merespon setiap rangsang.
Memerlukan Oksigen
Memiliki sel otot untuk penggerak dan sel saraf untuk rangsangan
aseksual
Selain ciri-ciri yang disebutkan di atas, terdapat beberapa cir-ciri lain yang akan di uraikan di
bawah ini:
1. Bentuk Tubuh
BENTUK TUBUH
a. Simetri Radial
Hewan yang bentuk tubuhnya simetri radial dapat dibagi menjadi bagian yang sama jika ditarik
bidang melewati garis tengah tubuh, contohnya pada anemone laut. Pada gambar dibawah, jika
garis tengah di bagian oral ditarik ke bagian aboral, maka terbentuklah bidang simetri radial.
b. Simetri Bilateral
Hewan yang bentuk tubuhnya simetri bilateral hanya memiliki satu bidang pembelahan yang
dapat membagi tubuhnya menjadi dua belahan yang sama persis, contohnya pada ikan. Jika
bagian tubuh ikan dibelah pada bagian tengahnya, maka belahan tersebut akan menghasilkan 2
belahan yang sama persis yaitu bagian kiri dan kanan. Bagian tersebut itulah yang dinamakan
simetri bilateral.
2. Jaringan Dasar
a. Diploblastik
Hewan diploblastik yaitu kelompok hewan yang terdiri atas 2 lapisan jaringan dasar diantaranya
yaitu lapisan dalam (endoderm) dan lapisan luar (ectoderm), contohnya pada porifera.
b. Triploblastik
Hewan triploblastik yaitu kelompok hewan yang terdiri atas 3 lapisan tubuh diantaranya yaitu
ecdoderm, nesoderm (lapisan tengah) dan endoderm, contohnya Acelomata, pseudocelomata dan
celomata.
Kelompok hewan bilateria berdasarkan selomnya terdiri atas aselomata dan selomata.
RONGGA TUBUH
Hewan aselomata adalah hewan yang tidak memiliki rongga tubuh, contohnya Plathyhelminthes
(cacing pipih). Selomata terbagi lagi berdasarkan tipe selomnya yaitu Pseudoselomata dan
selomata.
Hewan pseudoselomata adalah hewan yang memiliki rongga tubuh semu (rongga tubuh yang
tidak terbungkus mesoderm). Hewan yang termasuk dalam kelompok ini yaitu Porifera dan
3. Cara Reproduksi
Hewan dapat bereproduksi secara seksual, aseksual maupun keduanya. Reproduksi secara
seksual terjadi dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina yang akan menghasilkan zigot,
Reproduksi aseksual terjadi dengan cara pembelahan, regenerasi dan pembentukan tunas,
contohnya pada hydra, amoeba dan hampir seluruh hewan invertebrate. Selain itu, ada pula
organisme yang bereproduksi secara parthenogenesis (sel telur yang berkembang menjadi
individu baru tanpa dibuahi oleh sel sperma), contohnya pada lebah dan semut.
Kingdom Animalia terdiri dari kelompok invertebrate yaitu kelompok hewan yang tidak
mempunyai tulang belakang dan kelompok vertebrata yang memiliki tulang belakang.
1. Invertebrate
a. Porifera
PORIFERA
Hewan multiseluler dengan tubuh berpori, jaringan yang belum terbentuk, memiliki
rangka serta saluran air.
Bersifat heterotrof dengan memperoleh makanan di air yang masuk ke dalam tubuh
melalui pori.
Hidup di laut, melekat pada batu atau benda lainnya.
Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas, gemmule (tunas internal) dan
regenerasi. Reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet.
Porifera digolongkan menjadi tiga kelas berdasarkan penyusun rangka, yaitu
Hexactinellida, Demospongiae dan Calcaera.
b. Coelenterata
COELENTERATA
Hewan multiseluler diploblastik yang tubuhnya telah terbentuk jaringan, berbentuk polip
atau medusa dengan tentakel berpenyengat, memiliki rongga pencernaan, system saraf
sederhana dan tidak memiliki system ekskresi.
Bersifat heterotrof dan menggunakan tentakel untuk menangkap mangsa.
Habitat terdapat di laut
Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas oleh polip dan reproduksi secara
seksual dengan pembentukan gamet oleh medusa atau polip.
Berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu
Hydrozoa, Scyphozoa dan Anthozoa.
c. Platyhelminthes
PLATYHELMINTHES
Hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri bilateral berbentuk pipih, memiliki
system saraf, system pencernaan dengan satu lubang, tidak memiliki system sirkulasi,
respirasi dan ekskresi.
Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab atau parasit pada hewan serta manusia.
Bersifat hemafrodit, reproduksi seksual secara sendiri atau silang, reproduksi aseksual
dengan fragmentasi yang diikuti regenerasi.
Klasifikasi dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda dan Cestoda.
d. Nemathelminthes
NEMATHELINTHES
e. Annelida
ANNELIDA
Hewan triploblastik selomata, tubuh simetri bilateral bersegmen, memiliki otot, system
pencernaan lengkap, system sirkulasi, system saraf tangga tali yaitu sistem saraf yang
terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring dan tali saraf yang menembus
segmen tubuh serta memiliki system ekskresi. Tidak memiliki system respirasi, bersifat
hemafrodit atau gonokoris (alat kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang
berbeda).
Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat yang lembab atau parasit
pada vertebrata.
Reproduksi secara seksual atau aseksual.
Dibedakan atas 3 kelas yaitu, Polychaeta, Oligochaeta dan Hirudinea.
f. Mollusca
MOLLUSCA
Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, bertubuh lunak, hidup bebas di
laut, air tawar maupun darat.
Tubuh terdiri dari kaki, massa visceral dan mantel. Bercangkang, system pencernaan
yang lengkap, system sirkulasi terbuka dan tertutup. System saraf terdiri atas ganglion
dan serabut saraf. Respirasi dengan insang atau rongga mantel. Ekskresi dengan nefridia,
bereproduksi seksual secara internal atau eksternal dan bersifat dioseus (alat kelamin
jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) atau monoseus (alat kelamin
jantan dan betina pada satu individu).
Dibedakan menjadi 3 kelas yaitu, Gastropoda, Pelecypoda dan Cephalopoda.
g. Arthropoda
ARTHROPODA
Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, memiliki kaki dan tubuh beruas,
hidup di berbagai habitat secara bebas, parasit, komensal atau simbiotik.
Tubuh terdiri dari kaput (kepala), toraks (dada) dan abdomen (perut). Eksoskeleton
(rangka luar), jumlah anggota tubuh beragam, system indra berkembang baik, system
saraf tangga tali (sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan
faring, dan tali saraf yang menembus segmen tubuh), system pencernaan lengkap,
ekskresi melalui tubula malphigi (suatu saluran sebagai system ekskresi pada arthropoda)
atau dibantu dengan kelenjar ekskresi tertentu.
Respirasi menggunakan insang, trakea atau paru-paru yang berbuku. System sirkulasi
terbuka. Bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang
berbeda) dan reproduksi seksual secara internal dan mengalami ekdisis (peristiwa
terlepasnya kutikula) sebagian bermetamorfosis.
Dibedakan menjadi 4 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki yaitu Arachnoidea,
Myriapoda, Crustacea dan Insecta.
h. Echinodermata
ECHINODERMATA
Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, permukaan tubuh berduri, hidup
bebas di dasar laut.
Duri tumpul atau runcing, memiliki system ambulakral, system saraf berupa cincin pusat
saraf yang bercabang, system pencernaan yang lengkap dan tidak memiliki system
ekskresi.
Respirasi menggunakan insang, system sirkulasi dengan cairan rongga tubuh. Bersifat
dioseus dan reproduksi seksual secara eksternal dan dapat beregenerasi.
Dibedakan menjadi 5 kelas yaitu, Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea
dan Crinoidea.
2. Vertebrata
Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki vertebrae (tulang belakang) memanjang
pada bagian dorsal (punggung) kepala hingga ekor. Vertebrata terbagi atas beberapa kelas,
diantaranya yaitu:
a. Pisces
PISCES
Kelas pisces merupakan kelompok hewan yang hidup di air. Bagian luar tubuh ikan dilindungi
oleh eksoskeleton berupa sisik. Pisces dapat bernapas di dalam air berkat insang yang ada pada
tubuhnya. Pisces adalah hewan poikiloterm (hewan berdarah dingin) yang dapat menyesuaikan
suhu tubuhnya dengan suhu air tempat hidupnya. Ordo dari pisces yaitu, Agnatha, Chondricthyes
dan Ostheichthyes.
PencernaanPisces (Ikan)
b. Amfibi
AMFIBI
Amfibi merupakan kelompok hewan yang dapat hidup di air maupun di darat. Contoh hewan
amfibi yaitu, katak, kodok, salamander. Amfibi bernapas dengan paru-paru dan kulitnya. Jenis
amfibi yang hidup di darat harus menemukan air untuk dapat bertelur. Larva amfibi disebut
kecebong. Kecebong mirip dengan ikan kecil dan hidup di air. Pada masa ini kecebong bernapas
dengan insang. Amfibi merupakan hewan poikiloterm (berdarah dingin). Ordo dari Amfibi yaitu:
c. Reptilia
REPTILIA
Reptil merupakan vertebrata pertama yang dapat beradaptasi di daerah kering. Reptil bersifat
autotomi yaitu dapat memutuskan bagian tubuh tertentu jika dalam keadaan bahaya. Contoh,
ular, buaya, alligator, kadal, kura-kura. Ordo dari reptile yaitu: Squamata, Crocodilia, Chelonia
dan Rynchochepalia.
d. Aves
AVES
Nama lain dari Aves yaitu Burung. Memiliki bulu yang menutupi seluruh permukaan tubuh.
Bulu burung terbagi atas filoplumae (sebagai sensoris), plumulae (sebagai isolator) dan plumae
(untuk terbang). Burung merupakan hewan Homoiterm (berdarah panas). Burung memiliki
Saccus pneumaticus (kantung hawa) yang berfungsi sebagai respirasi saat terbang, mengatur
berat badan saat terbang, memperkeras suara dan membungkus organ dalam agar tidak dingin
ketika terbang.
Passeriformes.
e. Mammalia
MAMALIA
Kelas Mammalia merupakan kelas yang memiliki mammae gland (kelenjar susu) dan rambut
yang menutupi permukaan tubuh. Mammalia terbagi atas Mammalia bertelur (ex: platypus),
Mammalia berkantung (ex:Kanguru, Koala) dan Mammalia berplasenta yang bersifat vivipar
(melahirkan) (ex:kucing, anjing, harimau, hyena dll). Ordo dari Kelas Mammalia yaitu,
Primata.
1. Sistem Rangka
Sistem Rangka pada Kingdom Animalia terbagi atas 2 yaitu Eksoskeleton dan Endoskeleton.
Eksoskeleton adalah rangka yang berada di luar tubuh hewan dan fungsinya untuk membungkus
dan melindungi organ dalam yang lunak. Contoh pada hewan Invertebrata yaitu dari filum
Athropoda.
Sedangkan Endoskeleton adalah rangka yang terdapat dalam tubuh hewan. Endoskeleton
Pernapasan Serangga disebut system penapasan Trakea. Sedangkan Ikan dan Hewan Laut
lainnya seperti udang, kepiting, cacing laut dan bintang laut bernapas menggunakan system
Insang.
Katak dewasa menggunakan paru-paru dan kulit untuk bernapas. Adapun larva katak (berudu)
menggunakan insang luar. Pada salamander, insang luar tetap ada hingga dewasa. Burung
Sistem peredaran darah pada makhluk hidup multiseluler dapat dibedakan atas peredaran darah
terbuka dan peredaran darah tertutup. Pada peredaran darah terbuka, darah yang mengalir tidak
selalu berada dalam pembuluh darah. Adapun peredaran darah tertutup, darah mengalir dalam
tiga ruang, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel. Jantung Reptilia memiliki empat ruang,
namun sekat antara ventrikel kanan dan kiri belum sempurna. Pada Aves dan Mammalia,
jantungnya memiliki empat ruang sehingga tidak akan terjadi pencampuran antara darah kaya O2
4. Sistem Reproduksi.
Sistem Reproduksi pada Kingdom Animalia sangat bervariasi. Ada yang bereproduksi secara
Aseksual, Seksual, maupun keduanya. Reproduksi secara aseksual yaitu reproduksi yang terjadi
secara pembelahan, pertunasan dan regenerasi. Contoh hewan yang memiliki system reproduksi
Reproduksi secara seksual yaitu reproduksi yang terjadi dengan peleburan antara gamet jantan
dan gamet betina sehingga terjadi fertilisasi dan menghasilkan individu baru. Fertilisasi terbagi
menjadi dua, fertilisasi internal dan eksternal. Fertilisasi internal yaitu pembuahan yang terjadi di
dalam tubuh, contoh hewannya yaitu kucing, anjing, tikus, kelinci dsb. Sedangkan fertilisasi
eksternal yaitu pembuahan yang terjadi di luar tubuh. Contoh hewannya yaitu Katak, kodok, dan
Selain itu ada organisme yang bereproduksi secara parthenogenesis (sel telur yang berkembang
menjadi individu baru tanpa dibuahi oleh sel sperma), contoh lebah dan semut.
http://www.softilmu.com/2015/10/Pengertian-Ciri-Klasifikasi-Sistem-Organ-Kingdom-Animalia-
Adalah.html
lasifikasi Hewan
Berdasarkan Klasifikasinya, Hewan atau binatang ini terbagi menjadi 2 kelompok besar,
diantaranya adalah Vertebrata yaitu Hewan yang memiliki tulang belakang dan Invertebrata
yang merupakan hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Pada dasarnya, klasifikasi hewan
yang menjadi Vertebrata dan Invertebrata ini merupakan klasifikasi berdasarkan struktur tubuh
hewan atau binatang.
Hewan Vertebrata
Vertebrata adalah jenis hewan yang memiliki tulang belakang atau tulang punggung. Hewan-
hewan yang tergolong dalam Vertebrata dibagi lagi menjadi beberapa jenis yakni :
1. Ikan (Pisces), yaitu Hewan yang hidup didalam air, bernafas dengan insang dengan alat gerak
berupa sirip dan berkembang biak dengan cara bertelur.
2. Amfibi (Amphibia), yaitu Hewan yang dapat hidup di dua alam (darat dan air), berdarah dingin
(tidak dapat mengatur suhu badan sendiri) dan bernafas dengan paru-paru. Contoh Hewan
Amfibi seperti Katak, Salamander dan kadal air.
3. Reptil (Reptilia), adalah hewan melata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutup
tubuhnya. Contoh Hewan Reptil adalah buaya, kadal dan ular.
4. Burung (Aves), yaitu Hewan yang bisa terbang, Hewan Aves atau Burung ini memiliki bulu yang
menutupi tubuhnya dengan alat gerak berupa kaki dan sayap. Meskipun Aves sering disebut
sebagai hewan yang bisa terbang, ada beberapa jenis hewan yang tergolong dalam Aves tetapi
tidak bisa terbang seperti Ayam, Bebek, Angsa dan Kalkun.
5. Hewan Menyusui (Mammalia), yaitu hewan yang memiliki kelenjar susu (betina) yang berfungsi
untuk menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya. Hewan Mammalia pada umumnya
adalah hewan yang berdarah panas dan bereproduksi secara kawin. Hewan Menyusui atau
mammalia ini ada yang hidup di darat dan ada juga hidup di air. Contoh Hewan Mammalia yang
hidup di darat seperti Sapi, Domba, Monyet, Rusa, Kuda dan Gajah. Sedangkan Hewan
Mammalia yang habitatnya di air seperti Paus, Lumba-lumba dan Duyung.
Hewan Invertebrata
Invertebrata adalah jenis hewan yang tidak memiliki tulang belakang atau tulang punggung.
Struktur morfologi, sistem pernafasan, sistem pencernaan dan sistem peredaraan darah Hewan
Invertebrata lebih sederhana jika dibandingkan dengan hewan jenis Vertebrata. Hewan yang
termasuk dalam golongan Hewan Invertebrata antara lain :
1. Filum Protozoa, yaitu hewan yang bersel satu yang hidup di dalam air. Bentuk tubuh Protozoa
sangat kecil yaitu berkisar antara 10-50 μm tetapi ada juga yang memiliki bentuk tubuh hingga
1mm. Sumber makanan Protozoa adalah hewan dan tumbuhan. Berdasarkan alat geraknya,
Protozoa terbagi menjadi 4 kelas yaitu Kelas Rhizopoda (berkaki semu), kelas Flagellata (berbulu
cambuk), kelas Cilliata (berambut getar), dan kelas Sporozoa (berspora).
2. Filum Porifera atau hewan berpori, yaitu hewan air yang hidup di laut dengan bentuk tubuh
seperti tumbuhan atau tabung berpori yang melekat pada suatu dasar laut dan dapat berpindah
tempat dengan bebas. Sumber makanan Porifera adalah Bakteri dan Plankton. Filum Porifera
terbagi menjadi 3 kelas yaitu Kelas Corcorea, kelas Hexactinelida dan Kelas Demospangia.
3. Filum Cnidaria, yaitu hewan yang memiliki sel penyengat yang dinamai knidosit yang digunakan
untuk menangkap mangsa dan membela diri. Cnidaria dibagi menjadi 4 kelompok yaitu
Anthozoa (anemone laut, koral, pena laut), Scyphozoa (Ubur-ubur), Cubozoa (ubur-ubur kotak)
dan Hydrozoa. Filum Cnidari kebanyakan terdapat di lingkungan laut. Filum Cnidaria terkadang
dikategori sebagai filum Coelenterata karena merupakan hewan berongga yang disebut dengan
Coelenteron.
4. Filum Ctenophora yaitu hewan yang memiliki lubang-lubang kecil atau pori dihampir seluruh
tubuhnya. Pori tersebut dapat menimbulkan racun yang digunakan untuk melumpuhkan mangsa
atau musuhnya.Meskipun bentuknya seperti ubur-ubur, tetapi filum Coelenterata tidak memiliki
sel penyengat (knidosit) seperti pada filmu Cnidaria. Filum Ctenophora terkadang dikategorikan
sebagai filum Coelenterata karena merupakan hewan berongga yang disebut dengan
Coelenteron.
5. Filum Platyhelminthes atau Cacing Pipih, yaitu hewan yang berbentuk cacing dengan tubuh
pipih dan tidak bersegmen. Cacing pipih ini pada umumnya hidup di sungai, laut, danau ataupun
sebagai parasit di tubuh organisme lain. Terdapat 3 kelas dalam filum Platyhelminthes yaitu
Turbellaria (cacing berambut getar), Trematoda (Cacing Isap) dan Cestoda (cacing pita).
6. Filum Nematoda (Cacing Gilik), yaitu cacing yang berbentuk gilik. Kedua ujung tubuh Filum
Nematoda berbentuk runcing dan sedangkan tengahnya bulat. Contoh Cacing Gilik diantaranya
seperti cacing tambang, cacing askaris dan cacing filaria.
7. Filum Annelida (Cacing Gelang), yaitu cacing yang tubuhnya terdiri atas segmen-segmen seperti
gelang dengan berbagai sistem organ yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Filum
Annelida terbagi menjadi 5 kelas yaitu Polychaeta (berambut banyak), Oligochaeta (berambut
sedikit atau tidak ada rambut sama sekali), dan Hirudinea (menghisap darah). Contoh cacing
jenis Filum Annelida diantaranya seperti cacing tanah, cacing pasir, cacing kipas dan lintah.
8. Filum Mollusca (Filum Moluska), yaitu hewan yang bertubuh lunak baik dilindungi oleh
cangkang maupun yang tidak dilindungi oleh cangkang. Cangkang Filum Mollusca terdiri dari
bahan kalsium (zat kapur). Filum Mollusca terdiri dari 3 kelas yakni P (memiliki 2 buah cangkang
seperti kerang, tiram dan simping), Gastropoda (Siput baik yang bercangkang ataupun tidak),
Cepalophoda (Gurita dan cumi-cumi), Scaphopoda dan Amphineura.
9. Filum Artropoda, yaitu filum bertubuh segmen yang biasanya bersatu menjadi dua atau tiga
daerah yang jelas, anggota tubuh bersegmen berpasangan dan simetri bilateral. Filum Artropda
juga dikenal dengan sebutan hewan berbuku-buku. Filum Artropoda terbagi menjadi beberapa
kelas, diantaranya adalah Chelicerata (laba-laba, tungau, kalajengking), Myriapoda (lipan),
Krustasea (kepiting, lobster, udang) dan Hexapoda (serangga).
http://ilmupengetahuanumum.com/klasifikasi-hewan-vertebrata-invertebrata/
Bila kita identifikasi, umumnya hewan memiliki karakter atau menunjukkan ciri sebagai berikut.
Pengertian Dunia Hewan
Memang tidak mudah membuat definisi yang tepat untuk hewan. Hal ini disebabkan karena
adanya banyak variasi sifat-sifat dunia hewan, selalu ada saja pengecualian dari sifat-sifat umum
pada suatu kelompok hewan tertentu.
Keanekaragaman Animalia
Tugas pengamatan
Coba kumpulkan beberapa gambar hewan dari berbagai sumber, dapatkah kamu menggolongkan
hewan-hewan tersebut ke dalam filum-filum seperti tabel dengan mengamati morfologinya
(bentuk tubuh)? Mengapa demikian? Jika kamu menemukan suatu hewan dan kamu belum
pernah mengenalnya, apakah yang harus kamu lakukan untuk mengetahui kedudukan filumnya?
2. Berbagai Filum pada Animalia Hewan memiliki habitat kehidupan hampir pada semua
lingkungan di bumi ini, ada yang hidup di lingkungan akuatik baik di air tawar maupun di lautan.
Sebagian lagi beradaptasi pada kehidupan di darat. Arthropoda dan vertebrata merupakan filum
yang memiliki keanekaragaman spesies paling besar yang beradaptasi pada berbagai lingkungan
di daratan. Lebih dari sejuta spesies hewan yang hidup dan dikenali saat ini, mungkin pada masa
mendatang bila diidentifikasi akan ditemukan banyak spesies-spesies baru. Para ahli sistematika
akan menempatkan hewan-hewan tersebut dalam cara pengelompokkan menurut pandangan
mereka dan perubahan pada objek yang diamati. Untuk mengenali karakteristik berbagai filum
hewan, di bawah ini di bahas ciri-ciri umum tubuh, cara reproduksi, contoh dan peranannya bagi
manusia secara ringkas mewakili filum-filum utama kingdom animalia.
a. Filum Porifera (Spons) Diperkirakan terdapat ± 9000 spesies spons, sebagian besar hidup di
laut, hanya sekitar 100 spesies yang hidup di air tawar. Spons berukuran 1-2 cm, tubuhnya
sederhana, mirip suatu kantung yang berpori atau berlubang (Porifera berarti mengandung pori).
Spons tidak memiliki saraf atau otot, tetapi masing-masing sel dapat mengindera dan bereaksi
terhadap perubahan lingkungan. Pada bagian dalam rongga tengah tubuhnya dilapisi oleh
koanosit berflagel. Koanosit ini berperan dalam pencernaan makanan. Gerakan flagel akan
membangkitkan arus aliran air, dengan demikian makanan masuk dan koanosit memakannya
secara fagositosis. Perhatikan struktur tubuh Porifera di bawah ini! Sebagian besar Porifera
bersifat hermafrodit, yang berarti masing-masing individu berfungsi sebagai jantan dan betina
dalam reproduksi seksual dengan cara menghasilkan sperma dan sel telur. Pembuahan silang
terjadi antara dua spons yang berdekatan. Pembuahan menghasilkan zigot, zigot berkembang
menjadi larva berflagel yang kemudian menyebar dari induknya. Jika larva ini menempel pada
substrat yang cocok maka akan tumbuh membentuk spons dewasa. Spons memiliki daya
regenerasi yang besar. Dengan cara ini spons dapat menggantikan bagian-bagian tubuhnya yang
hilang. Berbagai spons memiliki rangka tubuh dari spikula yang tersusun atas bahan berbeda,
yaitu sebagai berikut.
1) Calcarea, spikula dari zat kapur, contohnya Scypha, Grantia, Calcarea Sycon, Clathrina, dan
Leucoselonia. 2) Demospongia, spikula dari silikat atau spongin, contohnya Demospongia
Euspongia dan Demospongia. 3) Hexactinellida, spikula dari bahan silikat, contohnya
Hexactinellida Pheronema, Euplectella, dan Hexactinella. b. Filum Cnidaria Hewan Cnidaria
tubuhnya sederhana dan tidak memiliki mesoderm, yaitu hydra, ubur-ubur, anemone laut dan
karang. Cnidaria juga disebut Coelenterata berasal dari kata Coelos yang berarti rongga dan
enteron yang berarti usus, sebab mempunyai rongga gastrovaskuler untuk pencernaan makanan.
Oskulum berfungsi sebagai mulut dan anus sekaligus, memiliki saraf dan otot sederhana.
Mempunyai knidoblas yang mengandung benang berduri berisi racun yang disebut nematosis
(alat penyengat). Alat penyengat ini terdapat di tentakel dan berfungsi untuk melumpuhkan
mangsanya. Hingga saat ini diperkirakan terdapat ± 10.000 spesies Cnidaria, sebagian besar
hidup di laut. Bentuk tubuhnya terdapat dalam dua variasi yaitu polip yang menempel pada suatu
substrat dan medusa yang melayang-layang di air.
Cnidaria berkembang biak secara generatif dengan peleburan sperma dan sel telur, sedangkan
secara vegetatif dengan cara membentuk tunas Filum Cnidaria di bagi dalam tiga kelas, yaitu:
Hydrozoa, Scypozoa dan Anthozoa.
Cnidaria dapat bermanfaat bagi manusia, beberapa jenis ubur-ubur digunakan sebagai bahan
pembuatan agar-agar dan bahan baku industri kosmetik. Sebagian besar Cnidaria lainnya pada
ekosistem laut memiliki peran ekologis yang penting, seperti membentuk batu karang penahan
gelombang. Terumbu karang yang terdiri dari spesies-spesies dari filum Porifera dan Cnidaria
membentuk pemandangan yang indah di dasar laut.
c. Filum Platyhelminthes (cacing pipih) Anggota Platyhelminthes ada yang memiliki ukuran
tubuhnya mikroskopis dan ada yang memiliki panjang tubuh hingga lebih dari 20 cm, seperti
cacing pita. Tubuh bilateral simetris, pipih dorsoventral, dan triploblastik. Dibanding filum
Porifera dan Cnidaria, Platyhelminthes memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Otot pada
dinding tubuh berkembang baik, sistem saraf terdiri atas ganglion (simpul saraf) anterior yang
dihubungkan oleh tali saraf yang memanjang. Alat ekskresi berupa sel api (flame cell). Terdapat
sekitar 20.000 spesies cacing pipih yang hidup pada habitat air laut, air tawar, daratan yang
lembap atau parasit pada organisme lain. Filum Platyhelmimnthes digolongkan dalam 4 kelas,
yaitu Turbellaria, Monogenea, Trematoda dan Cestoidea.
d. Filum Nematoda (Cacing gilig) Anggota filum Nematoda memiliki panjang tubuh antara 1
mm hingga lebih dari 1 m. Tubuh silindris, tak bersegmen, dan bagian ujungnya meruncing
membentuk ujung yang halus ke arah posterior sehingga menjadi suatu ujung buntu pada bagian
kepala. Permukaan tubuh dilapisi kutikula. Nematoda memiliki pencernaan sempurna, tetapi
tidak memiliki sistem sirkulasi. Nutrisi diangkut ke seluruh tubuh melalui cairan tubuh dalam
pseudoselom. Otot dapat memanjang dan berkontraksi. Umumnya Nematoda bereproduksi
secara seksual dengan fertilisasi internal. Zigot dapat bertahan dalam kondisi buruk.
Diperkirakan terdapat sekitar 90.000 spesies Nematoda yang hidup . di habitat akuatik, tanah
yang lembab, didalam jaringan tumbuhan, serta didalam cairan dan jaringan hewan. Cacing gilig
atau nematoda yang hidup bebas, berperan penting dalam pembusukan dan daur ulang mineral.
Namun banyak Nematoda merupakan hama pertanian yang menyerang akar tumbuhan. Beberapa
jenis Nematoda yang merugikan, yaitu: 1) Ascaris lumbricoides, hidup sebagai parasit pada usus
halus manusia. Larvanya masuk bersama–sama makanan. 2) Necator americanus, parasit pada
manusia, larva masuk dengan cara menembus kulit kaki. 3) Oxyuris vermicularis, cacing kremi,
larvanya masuk bersama makanan. Cacing betina saat bertelur menuju anus. 4) Wucheria
bancrofti dan Filaria brancrofti, hidup parasit pada pembuluh limfa manusia, menyebabkan
penyakit Filariasis atau elephantiasis (kaki gajah), vektornya nyamuk Culex.
http://murid.info/pengertian-dunia-hewan/
. Ciri-Ciri Hewan
Hewan merupakan organisme atau makhluk hidup yang dapat kita jumpai pada berbagai
tempat. Ada berbagai jenis hewan yang hidup di darat, di dalam air, di daerah tropis maupun
subtropis, dan bahkan di
daerah gurun yang sangat kering maupun daerah kutub yang sangat dingin. Hewan juga memiliki
cara hidup bermacam-macam, ada yang hidup sebagai individu yang mandiri dan ada pula yang
hidup menumpang pada organisme lain sebagai parasit, ada soliter dan ada yang berkelompok.
Ada hewan yang memakan tumbuhan, memangsa hewan-hewan lain, dan ada yang memakan
keduanya. Umumnya hewan dapat bergerak aktif sehingga bisa berpindah dari satu tempat ke
tempat yang lain. Beberapa kelompok hewan juga melakukan migrasi pada waktu-waktu
tertentu. Hewan bergerak untuk mencari makanan dan bertahan hidup. Hewan-hewan tersebut
berbeda antar kelompok satu dengan yang lainnya, ada yang kecil ada yang besar, ada yang bisa
berlari, ada yang bisa terbang, dan ada pula yang bergerak sangat lambat. Hewan juga memiliki
tubuh yang beraneka ragam warna dan bentuknya.
Namun demikian, hewan-hewan tersebut memiliki ciri-ciri umum yang sama sehingga
mereka dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut Kingdom Animalia atau Dunia
Hewan.
Ciri-ciri hewan adalah:
1) organisme eukariotik dan multiselular.
2) bersifat heterotrof, yaitu mendapatkan energi dengan memakan organisme lain (tumbuhan
atau hewan lain). Inilah sifat umum yang membedakan tumbuhan dan hewan.
3) Sel hewan tidak memiliki dinding sel.
4) Tidak memiliki klorofil sehingga tidak mampu berfotosintesis.
5) Bereproduksi dengan cara yang khas, yaitu secara kawin (seksual). Hanya beberapa jenis yang
dapat bereproduksi secara aseksual.
6) Sebagian besar hewan memiliki otak dan sistem syaraf.
7) Hewan merupakan organisme yang aktif bergerak (motile).
2. Klasifikasi Hewan
Kingdom Animalia atau Dunia hewan oleh para ahli zoologi dikelompokkan menjadi hewan
invertebrata dan vertebrata. Pengelompokan ini didasarkan pada ada dan tidaknya tulang
belakang (vertebrae). Hewan juga bisa dikelompokkan berdasarkan habitatnya, ada yang hidup
di darat atau terestrial dan ada yang hidup di air (laut, payau, tawar) atau akuatik. Namun
demikian, kelompok-kelompok tersebut bukan merupakan klasifi kasi ilmiah. Klasifi kasi dan
pemberian nama ilmiah hewan, secara international diatur dalam International Code of
Zoological Nommenclature atau Kode Internasional Tatanama Hewan.
Di bawah kategori kingdom, Dunia Hewan dibagi ke dalam beberapa filum. Dalam pembahasan
berikut, untuk mempermudah pembelajaran kalian, kita akan membedakan Kingdom Animalia
ke dalam dua kelompok besar, yaitu Invertebrata (hewan tidak bertulang belakang) dan
Vertebrata (hewan bertulang belakang).
Hewan Invertebrata, dibagi atas filum:
1. Porifera
2. Cnidaria
3. Ctenophora
4. Paltyhelminthes
5. Nemertea
6. Rotifera
7. Nematoda
8. Mollusca
9. Onychophora
10. Annelida
11. Arthropoda
12. Phorozoa
13. Bryozoa
14. Brachipoda
15. Echinodermata
Hewan Vertebrata, dibagi atas filum:
16. Chordata
Subfilum Urochordata
Subfilum Cephalochordata
Subfilum Vertebrata
Kelas Chordrichtyes
Kelas Osteichtyes
Kelas Amphibia
Kelas Reptilia
Kelas Aves
Kelas Mammalia
http://www.biomagz.com/2016/01/ciri-ciri-hewan-dan-klasifikasi.html
Anggota kingdom animalia memiliki ciri-ciri yang yang membedakannya dengan kingdom-kingdom lain,
seperti:
Dalam klasifikasi kingdom animalia, paling tidak ada dua ciri yang membedakan struktur tubuh suatu
hewan. Dua ciri tersebut antara lain berdasarkan simetri tubuh dan lapisan tubuh.
1. Simetri tubuh
Berdasarkan simetri tubuhnya, hewan dapat dibedakan menjadi hewan yang memiliki simetri tubuh
bilateral dan hewan yang memiliki simetri tubuh radial.
Simetri Bilateral, adalah hewan yang bagian tubuhnya tersusun bersebelahan dengan bagian
lainnya. Jika diambil garis memotong dari depan ke belakang, maka akan terlihat bagian tubuh
tubuh yang sama antara kiri dan kanan. Hewan yang bersimetri bilateral selain memiliki sisi
puncak (oral) dan sisi dasar (aboral), juga memiliki sisi atas (dorsal) dan sisi bawah (ventral), sisi
kepala (anterior) dan sisi ekor (posterior), serta sisi samping (lateral).
Simetri Radial, adalah hewan yang memiliki lapisan tubuh melingkar (bulat). Hewan dengan
simetri radial hanya memiliki dua bagian, yaitu bagian puncak (oral) dan bagian dasar (aboral).
Hewan yang bersimetri radial disebut sebagai radiata, hewan yang termasuk dalam kelompok ini
antara lain porifera, cnidaria, dan echinodermata.
2. Lapisan Tubuh
Dalam perkembangannya menjadi individu dewasa, hewan akan membentuk lapisan tubuh.
Berdasarkan jumlah lapisan tubuhnya, hawan dikelompokkan menjadi diploblastik dan tripoblastik.
Hewan Diploblastik, adalah hewan yang memiliki dua lapis sel tubuh. Lapisan terluar disebut
dengan ektoderma, sedangkan lapisan dalam disebut dengan endoderma. Contoh dari hewan
diploblastik adalah cnidaria.
Hewan Triploblastik, adalah hewan yang memiliki tiga lapis sel tubuh. Lapisan terluar disebut
eksoderma, lapisan tengah disebut mesoderma, dan lapisan dalam disebut endoderma.
Ektoderma akan berkembang menjadi epidermis dan sistem saraf, mesoderma akan
berkembang menjadi kelenjar pencernaan dan usus, sedangkan endoderma akan berkembang
menjadi jaringan otot.
Hewan triploblastik masih dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan rongga tubuh (selom) yang dimilikinya.
Rongga tubuh pada hewan sendiri dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu aselomata,
pseudoselomata, dan selomata.
Aselomata, adalah hewan bertubuh padat yang tidak memiliki rongga antara usus dengan tubuh
terluar. Hewan yang termasuk aselomata adalah cacing pipih (Platyhelmintes).
Pseudoselomata, adalah hewan yang memiliki rongga dalam saluran tubuh (pseudoselom).
Rongga tersebut berisi cairan yang memisahkan alat pencernaan dan dinding tubuh terluar.
Rongga tersebut tidak dibatasi jaringan yang berasal dari mesoderma. Hewan yang termasuk
pseudoselomata adalah Rotifera dan Nematoda.
Selomata, adalah hewan berongga tubuh yang berisi cairan dan mempunyai batas yang berasal
dari jaringan mesoderma. Lapisan dalam dan luar dari jaringan hewan ini mengelilingi rongga
dan menghubungkan dorsal dengan ventral membentuk mesenteron. Mesenteron berfungsi
sebagai penggantung organ dalam. Selomata sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
protoselomata dan deutroselomata. Contoh hewan yang termasuk protoselomata antara lain
Mollusca, Annelida, dan Arthropoda. Sedangkan hewan yang termasuk dalam deutroselomata
antara lain Echinodermata dan Chordata.
Pada bagian tengah tubuh porifera, terdapat spongosol (paragaster). Spongosol adalah ruangan yang
berfungsi sebagai saluran air. Pada bagian atas spongosol terdapat oskulum, yitu lubang besar yang
berfungsi sebagai tempat keluarnya air.
Dari luar ke dalam, porifera tersusun atas tiga lapisan dinding tubuh, yaitu epidermis (lapisan terluar),
mesoglea (lapisan pembatas), dan endodermis (lapisan dalam).
1. Epidermis, adalah lapisan terluar tubuh porifera. Lapisan ini tersusun oleh sel-sel epitelium pipih
yang disebut dengan pinakosit. Beberapa sel ini membentuk lubang kecil (ostium) tempat
masuknya air . Pada ostium, terdapat porosit yang berfungsi untuk mengendalikan buka atau
tutupnya ostium.
2. Mesoglea, adalah lapisan yang berupa gelatin. Lapisan ini merupakan pembatas antara lapisan
dalam (endodermis) dengan lapisan luar (epidermis). Mesoglea mengandung dua macam sel,
yaitu sel ameboid dan skleroblas. Sel-sel ameboid berfungsi sebagai pengangkut makanan dan
zat-zat sisa metabolisme dari satu sel ke sel yang lainnya. Sedangkan sel skleroblas berfungsi
untuk membentuk spikula. Spikula merupakan duri-duri berfungsi sebagai penguat dinding yang
lunak.
3. Endodermis, adalah lapisan dalam tubuh porifera. Lapisan ini terdiri dari sel-sel leher (koanosit)
yang memiliki flagela dan berfungsi untuk mencerna makanan.
Proses pencernaan pada porifera berlangsung pada bagian endodermis. Pada bagian ini, flagel yang
terdapat pada koanosit akan bergerak-gerak sehingga menyebabkan air yang membawa oksigen dan
makanan berupa plankton akan mengalir dari ostium masuk masuk ke spongosol lalu masuk ke oskulum.
Makanan ini lalu akan dicerna di dalam vakuola makanan. Setelah dicerna, sari-sari makanan diangkut
oleh sel-sel amebosit untuk diedarkan keseluruh tubuh. Sedangkan sisa-sisa makanan yang sudah tak
terpakai lagi akan dikeluarkan oleh sel-sel leher (koanosit) melalui spongosol sebelum akhirnya keluar
dari tubuh melalui oskulum.
Pada hewan porifera, reproduksi dapat berlangsung melalui dua cara, yaitu reproduksi secara seksual
dan aseksual.
1. Reproduksi secara seksual, yaitu reproduksi yang terjadi saat sel sperma bersatu dengan sel
ovum. Pada dasarnya, porifera bersifat hemafrodit karena ovum dan sperma dapat dihasilkan
oleh satu individu yang sama. Namun sperma tidak akan dapat membuahi sendiri ovum yang
terdapat dalam tubuhnya sendiri, sehingga pembuahan hanya akan dapat terjadi antara sperma
dan sel telur antar individu yang berbeda.
2. Reproduksi secara aseksual, yaitu reproduksi yang terjadi tanpa proses pembuahan sperma
pada ovum. Reproduksi aseksual pada hewan porifera dapat terjadi melalui dua cara, yaitu
dengan cara pembentukan kuncup dan gemula (kuncup dalam). Gemula adalah butir benih yang
diproduksi oleh porifera di lingkungan yang tak menguntungkan, misalnya terlalu dingin atau
terlalu panas.
Sistem kanal atau saluran air pada porifera dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu ascon, sycon, dan
leucon.
1. Ascon, adalah tipe sistem saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya langsung terhubung lurus
ke spongosol.
2. Sycon, pada tipe saluran ini air akan masuk ke dalam ostium lalu melewati saluran-saluran
bercabang sebelum masuk ke dalam spongosol. Saluran bercabang ini biasanya dilapisi oleh
koanosit.
3. Leucon, adalah tipe saluran air yang ostiumnya dihubungkan dengan rongga-rongga bercabang
yang tidak terhubung langsung menuju spongosol.
Jenis-jenis saluran air porifera
F. Klasifikasi Porifera
Terdapat tiga kelas yang dapat diklasifikasikan ke dalam filum porifera, yaitu kelas Calcarea,
Hexactinellida, dan Demospongiae.
1. Calcarea, merupakan kelas porifera yang memiliki spikula dari zat kapur. Contoh spesies
calcarea antara lain Sycon sp. dan Clathrinasp yang biasa hidup di daerah laut dangkal.
2. Hexactinellida, memiliki spikula yang tersusun atas zat kersik (silikat). Contoh spesies dari
kelas hexactinellida antara lain Pheronema sp. dan Euplectella sp. yang hidup di laut dalam.
3. Demospongiae, merupakan porifera bertulang lunak dengan spikula yang tersusun dari zat
kersik. Contoh spesies dari kelas demospongiae antara lain Euspongia sp., Spongila sp., dan
Callyspongia sp.
Tubuh porifera biasanya dimanfaatkan manusia sebagai alat penggosok badan atau perabotan. Selain itu
porifera juga banyak digunakan sebagai hisan akuarium. Porifera kadang juga merugikan bagi manusia
karena hidup melekat pada kulit tiram, sehingga kualitas tiram yang dihasilkan oleh peternakan akan
berkurang.
2. Cnidaria (hewan berongga).
A. Ciri-Ciri Coelenterata
1. Terdapat sekitar 10.000 spesies Coelenterata yang sebagian besar hidup di laut.
2. Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup berkoloni.
3. Memiliki simetri radial.
4. Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan.
5. Tubuhnya hanya memiliki satu lubang bukaan yanh berfungsi sebagai mulut sekaligus anus.
6. Merupakan hewan diploblastik.
7. Mempunyai tentakel yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulut.
8. Tentakel dilengkapi dengan sel penyengat yang disebut dengan knidosit (cnidoblast).
9. Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa.
Coelenterata merupakan diploblastik, hewan ini mempunyai dua lapis sel yaitu ektoderm yang
merupakan lapisan sel luar dan endoderm yang merupakan lapisan dalam. Coelenterata memiliki dua
bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa. Pada bentuk polip (seperti tabung), coelenterata memiliki mulut
di bagian dorsal yang dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan pada bentuk medusa yang berbentuk seperti
cakram, mulut coelenterata terletak di bagian bawah (oral) dan tubuhnya dikelilingi oleh tentakel.
C. Reproduksi Coelenterata
Coelenterata dapat bereproduksi baik dengan cara generatif (seksual) maupun vegetatif (aseksual).
Reproduksi secara generatif terjadi saat sel sperma jantan membuahi sel telur (ovum) betina. Sedangkan
perkembangbiakan secara aseksual berlangsung dengan cara pembentukan tunas pada sisi tubuh
coelenterata yang akan tumbuh menjadi individu baru setelah lepas dari tubuh induknya.
D. Klasifikasi Coelenterata
Coelenterata terdiri dari tiga kelas utama, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa.
1. Hydrozoa
Beberapa jenis hidrozoa mengalami dua siklus hidup yaitu tahap polip yang aseksual dan tahap
medusa yang seksual. Contohnya adalah spesies Obelia sp. Ada pula yang selama hidupnya
hanya berbentuk polip saja, misalnya Hydra.
Sebagian besar hydra hidup di perairan secara soliter (sendiri-sendiri). Pada ujung tubuh hydra
terdapat mulut yang dilengkapi oleh tentakel yang berfungsi untuk menangkap makanan.
Tentakel-tentakel ini dilengkapi dengan sel knidosit yang mengandung nematosista, yaitu racun
berbentuk sengat untuk memburu mangsa. Hydra dapat bereproduksi secara seksual maupun
aseksual. Perkembangbiakan seksual terjadi saat sel sperma jantan membuahi sel telur betina.
Sedangkan perkembangbiakan aseksual terjadi dengan tunas (kuncup) yang tumbuh di sisi
tubuh hydra yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.
2. Scyphozoa
Contoh spesies yang termasuk dalam kelas ini adalah Aurelia aurita (ubur-ubur). Hewan ini
memiliki bentuk seperti mangkuk, kadang mempunyai tubuh berwarna namun ada beberapa
spesies yang tubuhnya transparan. Tubuh Scyphozoa dilengkapi dengan tentakel yang
mempunyai sel penyengat. Seluruh spesies Scyphozoa hidup di perairan, baik tawar maupun
laut.
3. Anthozoa
Memiliki ciri-ciri khusus yaitu tubuh yang menyerupai bunga. Contoh spesies yang termasuk
dalam kelas ini adalah Metridium (anemon laut). Anthozoa hidup sebagai polip, salah satu ujung
tubuhnya mempunyai mulut yang dikelilingi tentakel lengkap dengan penyengatnya, sedangkan
ujung yang lain merupakan bagian tubuh yang berfungsi untuk melekatkan diri pada dasar
perairan.
Beberapa jenis cerlenterata dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik bahkan bisa diolah
menjadi agar-agar. Sebagian lain membentuk terumbu karang yang bisa menahan gelombang. Beberapa
spesies coelenterata juga memberikan pemandangan indah di dasar lautan dengan warna dan bentu
mereka yang unik.
A. Ciri-Ciri Platyhelminthes
Platyhelminthes mempunyai tubuh berbentuk pipih tanpa ruas-ruas yang dapat dibagi menjadi bagian
anterior (kepala), posterior (ekor), dorsal (punggung), ventral (daerah yang berlawanan dengan dorsal),
dan lateral (bagian samping tubuh). Platyhelmintes memiliki tubuh dengan simetri bilateral, hewan ini
merupakan triploblastik yang tersusun atas tiga lapisan jaringan yaitu ektoderm (lapisan luar),
mesoderm (lapisan tengah), dan endoderm (lapisan dalam).
C. Klasifikasi Platyhelminthes
Platyhelminthes dibagi menjadi empat kelas, yaitu Turbellaria (cacing berambut getar), Trematoda
(cacing isap), Cestoda (cacing pita), dan monogenea.
Planaria sp. adalah salah satu contoh spesies yang termasuk dalam kelas Turbellaria. Cacing ini bersifat
karnivor dan hidup bebas di perairan seperti di sungai, kolam, atau danau. Planaria memiliki panjang
tubuh antara 5-25 mm. Hewan ini bergerak dengan silia yang terdapat pada bagian epidermis tubuhnya.
Planaria memiliki sistem pencernaan yang masih sangat sederhana yang terdiri dari mulut, faring, dan
rongga gastrovaskuler (usus). Hewan ini tidak memiliki anus sehingga sisa-sisa makanan yang tidak
dicerna akan dikeluarkan kembali melalui mulut.
Planaria mengeksresikan sisa metabolisme tubuh yang berupa nitrogen melalui permukaan tubuhnya
yang dilangkapi oleh sel api. Cacing ini memiliki sistem saraf yang berpusat di ganglia pada bagian kepala
yang kemudian bercabang-cabang membentuk sistem syaraf tangga taali. Planaria dapat bereproduksi
secara seksual maupun aseksual. Perkembangbiakan secara seksual terjadi saat sel sperma membuahi
sel telur betina. Planaria bersifat hemafrodit, sehingga tak akan pernah tejadi pembuahan sendiri.
Reproduksi planaria secara aseksual terjadi melalui proses fragmentasi atau memotong diri. Setiap
potongan tubuh akan beregenerasi sehingga akan membentuk individu baru.
Semua anggota kelas ini bersifat parasit yang hidup di dalam tubuh hewan maupun manusia. Cacing ini
mempunyai alat hisap (sucker) yang terdapat pada bagian mulut atau ventral tubuhnya yang dilengkapi
dengan gigi kitin. Permukaan tubuh trematoda tidak dilengkapi dengan silia namun mempunyai kutikula
untuk mempertahankan diri.
Contoh spesies anggota trematoda adalah Fasciola hepatica (cacing hati). Cacing ini mempunyai bentuk
tubuh yang mirip seperti daun dengan ukuran panjang 2-5 cm dan lebar 1 cm. Fasciola hepatica hidup
sebagai parasit di dalam kantong empedu hati ternak. Saluran pencernaan cacing ini terdiri atas mulut
yang terdapat di bagian ujung anterior dilengkapi dengan alat hisap bergigi kitin untuk melekatkan diri.
Fasciola hepatica bersifat hemafrodit dan berkembang biak secara generatif. Daur hidup cacing ini
dimulai saat telur Fasciola hepatica dewasa yang berada di saluran empedu hewan ternak keluar
bersama feses. Pada tempat yang tepat, telur yang telah fertil tersebut akan menetas sebagai larva
bersilia yang disebut dengan mirasidium. Mirasidium kemudian masuk ke dalam tubuh siput karena
tidak bisa bertahan di alam bebas lebih dari 8 jam. Di dalam tubuh siput, mirasidium akan tumbuh
menjadi sporosista, lalu berkembang menjadi redia (larva kedua), kemudian menjadi serkaria (larva
ketiga).
Serkaria mempunyai bentuk tubuh seperti berudu yang dapat berenang bebas. Serkaria kemudian
keluar tubuh siput lalu hidup menempel di rumput kemudian membentuk metaserkaria. Jika rumput
yang terdapat metaserkaria tersebut dimakan oleh hewan ternak, maka metaserkaria akan tumbuh
besar di organ hati. ulang kembali. Siklus pun kemudian akan terUntuk lebih jelasnya silahkan
perhatikan gambar di bawah ini.
Selain cacing hati, ada juga anggota kelas trematoda lain yang hidup sebagai parasit di organisme lain
yaitu Clonorchis sinensis dan Opisthorchis sinensis yang hidup sebagai parasit di dalam tubuh manusia.
Kedua cacing ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui inang perantara (sebagai tempat hidup larva)
ikan air tawar dan keong yang dimakan manusia.
Cacing pita memiliki ciri khusus berupa bentuk tubuhnya yang pipih dan memanjang seperti pita. Cacing
jenis ini tidak mempunyai saluran pencernaan karena sari-sari makanan akan langsung bisa diserap
melalui permukaan tubuhnya. Tubuh Cestoda terdiri dari ruas-ruas yang disebut dengan proglotid.
Setiap proglotid pada cacing pita mempunyai sistem reproduksi dan ekskresinya sendiri, oleh karena
itulah cacing pita dianggap sebagai koloni individu.
Contoh cacing pita antara lain adalah Taenia solium dan Taenia saginata. Cacing ini adalah parasit pada
tubuh manusia dengan inang perantara hewan babi dan sapi. Cacing ini masuk kedalam tubuh sapi atau
babi melalui larva Taenia .sp yang termakan kedua hewan tersebut. Larva yang tertelan kemudian akan
berada di usus halus dan tumbuh menjadi heksakan. Larva ini kemudian akan menembus usus halus lalu
terbawa oleh aliran darah dan masuk ke dalam daging. Jika daging babi atau sapi ini dimakan oleh
manusia, maka cacing ini akan masuk dan berkembang menjadi cacing dewasa di dalam tubuh manusia.
Cacing pita dewasa dapat mencapai ukuran panjang tubuh hingga 20 cm. Dan berikut adalah gambar
ilustrasi daur hidup Taenia .sp.
4. Monogenea
Hewan monogenea umumnya adalah parasit yang hidup pada tubuh ikan. Hewan ini tidak memiliki
rongga tubuh dan mempunyai sistem pencernaan yang sangat sederhana berupa mulut, usus, dan
lubang anus. Monogenea adalah hewan hemafrodit, hewan ini tidak mengalami fase aseksual. Telur
Monogenea yang menetas akan mengalami fase larva yang disebut dengan onkomirasidium. Contoh
spesies yang termasuk ke dalam kelas monogenea adalah Schistosoma mansoni.
Contoh spesies filum ini, antara lain cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma
duodenale), cacing kremi (Oxyuris vermicularis), dan cacing filaria (Wuchereria bancrofti). Cacing gelang
atau yang disebut juga cacing perut, merupakan parasit pada usus halus manusia. Cacing dengan
panjang 15 cm –35 cm ini memiliki warna tubuh putih kekuning-kuningan, mulut di bagian anterior, dan
dilengkapi 3 buah bibir. Cacing betina mampu menghasilkan sekitar 200 ribu telur dalam satu kali
pengeluaran. Telur terbawa bersama feses dan dapat masuk tubuh melalui makanan atau telapak kaki.
Dalam usus halus, telur menetas dan menjadi larva kecil. Setelah menembus dinding usus, larva terbawa
aliran darah sampai jantung dan paru-paru. Dalam paru-paru, larva dapat mencapai trakea sehingga
tertelan kembali ke usus halus dan tumbuh dewasa. Cacing gelang ini merupakan penyebab penyakit
ascariasis. Cacing tambang hidup di usus manusia dan dapat mengisap darah dan cairan tubuh manusia.
Cacing filaria (Wuchereria bancrofti) hidup di pembuluh darah dan dapat menyebabkan penyumbatan
pembuluh getah bening yang mengakibatkan penyakit kaki gajah (elephantiasis) (Gambar 6.13). Cacing
ini disebarkan oleh tusukan nyamuk Culex.
2) Perkembangbiakan Nemathelminthes
Pernahkah Anda melihat cacing tanah? Cacing tanah ada yang besar dan ada pula yang kecil? Bila cacing
tanah itu besar, berarti cacing ini adalah betina, sebaliknya bila cacing tanah itu kecil, berarti merupakan
cacing jantan. Jika Anda amati, cacing jantan ini mempunyai bagian ekor (posterior) di dekat lubang anus
yang terdapat tonjolan disebut penial setae. Alat ini berguna untuk alat kopulasi, sedangkan cacing
betina tidak memilikinya. Dengan demikian reproduksinya hanya dilakukan secara seksual.
3) Jenis-Jenis Nemathelminthes
Selain cacing tanah yang hidup bebas dalam air dan tanah, sebagian besar cacing ini hidup sebagai
parasit pada makhluk hidup. Beberapa contohnya sebagai berikut.
Cacing ini hidup sebagai parasit dalam usus manusia dan sering disebut sebagai cacing usus atau cacing
gelang, mempunyai panjang sekitar 20 cm, dengan kedua ujungnya meruncing dan berwarna merah
muda. Karena hidupnya di dalam usus manusia, maka cacing ini mengisap sari makanan yang ada di
dalam usus.
Pada penderita cacingan, kadang-kadang cacing ini akan keluar bersama feses (kotoran manusia).
Karena suhu badan penderita lebih panas, maka cacing tersebut tidak tahan berada di dalam usus dan
akan bergerak keluar, bahkan ada yang keluar melalui kerongkongan. Telur yang telah membentuk
embrio mula-mula keluar bersama feses kemudian termakan oleh manusia bersama-sama makanan
atau minuman. Selanjutnya, akan menetas di dalam perut manusia dan larva tersebut menuju ke
dinding usus masuk dalam pembuluh darah menuju ke jantung. Dari jantung kemudian menuju paru-
paru. Larva akan bergerak ke faring/kerongkongan. Apabila larva tersebut tertelan, maka masuk lagi ke
dalam usus dan menetap hingga menjadi dewasa. Coba Anda pikirkan bagaimana jika cacing ini sampai
ke mata atau otak? Setelah Anda mengetahui daur hidupnya, coba buatlah skema daur hidupnya agar
Anda lebih jelas dan mudah untuk mempelajarinya! Bagaimana cara kita menghindari penyakit cacing
ini? Usaha yang dapat kita lakukan adalah makan makanan yang bersih, tertutup rapat, agar terhindar
dari lalat dan debu yang mengandung telur cacing. Selain itu, kita harus menjaga kebersihan dan
kesehatan tubuh. Mengapa penyakit cacingan sering menyerang anak-anak? Pikirkan!
Mengapa cacing ini disebut cacing tambang? Pada waktu itu, cacing tersebut banyak menyerang orang-
orang yang bekerja di daerah pertambangan yang menginfeksi melalui kulit kaki. Cacing ini hidup di
dalam usus manusia yang mempunyai alat kait untuk mencengkeram dan mengisap darah. Daur
hidupnya hampir sama dengan cacing perut, hanya telurnya menetas di tempat yang becek. Apabila ada
seseorang yang menginjak tanah tersebut, maka larva akan menempel dan menembus kaki kemudian
masuk ke peredaran darah, selanjutnya akan mengalami daur hidup seperti cacing perut. Seseorang
yang menderita penyakit cacing ini bisa terserang anemia. Mengapa dapat menyebabkan penyakit
anemia? Coba pikirkan! Perlu Anda ketahui Ancylostoma duodenale hidup di Afrika dan Necator
americanus hidup di Amerika.
Pernahkah Anda menderita sakit cacing kremi? Penyakit ini sering diderita anak-anak kecil. Penyakit ini
menyebabkan rasa gatal terus-menerus di sekitar dubur. Apa yang menyebabkan rasa gatal tersebut?
Cacing tersebut bertelur di sekitar dubur. Saat bertelur cacing itu akan mengeluarkan zat yang
menyebabkan rasa gatal. Apabila digaruk, maka telur tersebut akan menempel pada jari. Bagaimana jika
penderitanya lupa mencuci jarinya kemudian makan? Bila itu terjadi, maka telur akan masuk ke dalam
perut kemudian masuk ke dalam usus. Di sinilah telur itu akan menetas menjadi dewasa. Mudah sekali
cara penularannya, bukan?
Bentuk cacing ini gilig memanjang, seperti benang maka disebut filaria. Pernahkah Anda mendengar
penyakit kaki gajah (elephantiasis)? Cobalah Anda perhatikan Gambar 8.27!
Gambar 8.27 Penyakit kaki Gajah
Gambar itu memperlihatkan penderita penyakit gajah. Terlihat kaki penderita menjadi bengkak,
mengapa hal tersebut dapat terjadi? Cacing ini hidup pada pembuluh limfe di kaki. Jika terlalu banyak
jumlahnya, dapat menyumbat aliran limfe sehingga kaki menjadi membengkak. Pada saat dewasa,
cacing ini menghasilkan telur kemudian akan menetas menjadi anak cacing berukuran kecil yang disebut
mikrofilaria. Selanjutnya, mikrofilaria beredar di dalam darah. Larva ini dapat berpindah ke peredaran
darah kecil di bawah kulit. Jika pada waktu itu ada nyamuk yang menggigit, maka larva tersebut dapat
menembus dinding usus nyamuk lalu masuk ke dalam otot dada nyamuk, kemudian setelah mengalami
pertumbuhan, larva ini akan masuk ke alat penusuk. Jika nyamuk itu menggigit orang, maka orang itu
akan tertular penyakit ini, demikian seterusnya.
Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh - Kata Annelida berasal dari bahasa Latin annulus
(cincin kecil) dan oidus (bentuk). Annelida dapat diartikan sebagai cacing yang tubuhnya bersegmen-
segmen menyerupai cincin atau gelang, sehingga disebut cacing gelang. Cacing ini merupakan kelompok
hewan yang sudah mempunyai rongga tubuh (coelom) yang sebenarnya. Alat pencernaan makanan
telah berkembang dengan sempurna. Tubuhnya simetris bilateral dan permukaannya tertutup lapisan
kutikula nonchitinous serta dilengkapi pula oleh sejumlah bristle chitin yang disebut setae. Memiliki alat
tambahan berupa rambut kecil menyerupai batang. Alat ekskresinya berupa nefridium. Cacing ini
bersifat hermaprodit, memiliki alat peredaran darah tertutup, dan belum mempunyai alat pernapasan
khusus, sehingga pernapasannya dilakukan oleh seluruh permukaan tubuh. Sistem sarafnya berupa
sepasang ganglion otak yang dihubungkan dengan tali saraf longitudinal. (Baca juga : Hewan Tak
Bertulang Belakang)
Berdasarkan jumlah setae dan tempat hidupnya, Annelida dikelompokkan ke dalam 3 kelas yaitu
Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Untuk lebih memahaminya simaklah uraian berikut.
a. Kelas Polychaeta
Cacing ini merupakan Annelida laut. Tubuhnya bersegmen, tiap segmen dilengkapi parapodium (kaki).
Kaki ditumbuhi rambut sehingga disebut cacing berambut banyak, (poly: banyak, chaeta:
rambut). Contoh anggota kelas ini adalah cacing wawo (Lysidicea oele), cacing palolo (Palolo viridis).
Perhatikan Gambar 1.
Cacing wawo banyak terdapat di Kepulauan Maluku. Penduduk setempat menyebutnya sebagai ulat
jatuh, dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Kehidupannya diawali ovum yang dibuahi sel
spermatozoid dan berkembang dalam segmen-segmen. Pada sekitar bulan Maret cacing tersebut
menanggalkan segmen-segmen posteriornya yang penuh dengan ovum dan spermatozoid yang telah
masak. Cacing ini muncul ke permukaan laut dalam jumlah yang sangat banyak, sambil melepaskan
ovum dan spermatozoid ke air. Penduduk setempat mengumpulkan penggalan-penggalan cacing
tersebut untuk dimakan. Seperti halnya dengan cacing wawo, cacing palolo juga memiliki sifat yang
sama, hanya berbeda waktu munculnya ke permukaan laut, yaitu sekitar Oktober.
b. Kelas Olygochaeta
Kelompok ini beranggotakan jenis-jenis cacing yang hidup di air tawar atau di darat. Ukuran bervariasi,
berbentuk silindris, bersegmen jelas dan memiliki sedikit rambut (oligos: sedikit, chaeta:
rambut). Kepalanya disebut prostomium, namun tidak dilengkapi mata, tentakel dan parapodia. Hewan
ini tetap peka terhadap cahaya karena di sepanjang tubuh terdapat seta yang berfungsi sebagai organ
perasa. Contoh jenis cacing anggota kelas ini adalah Lumbricus terrestris, cacing tanah (Pheretima sp.).
c. Kelas Hirudinea
Anggota kelas ini banyak hidup di air laut, air tawar, dan tempat lembab. Hirudinea umumnya disebut
sebagai lintah. Tubuhnya pipih (dorsiventral), mempunyai 1 prostomium dan 32 segmen tubuh, dan
mempunyai dua alat pengisap pada kedua ujung tubuhnya. Alat pengisap atas berdekatan dengan
mulut, dan alat pengisap bawah berdekatan de ngan anus. Cacing ini menghasilkan zat hirudin
sebagai zat anti koagulan, yaitu zat untuk mencegah darah inang agar tidak cepat membeku di dalam
rongga tubuhnya. Contoh anggota kelas ini adalah Hirudo medicinalis dan Hirudinaria javanica.
3) Triploblastik selom ( dinding tubuh pada cacing gelang yang terdiri dari 3 lapisan yaitu endoderm
adalah selaput dalam yang terdiri dari sel-sel yang menyelubungi tubuh hewan metazoa, mesoderm
adalah selaput tengah, eksoderm adalah selaput luar)
7) Umumnya memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat.
Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah(rangka luar) yang terbuat dari zat kapur
8) Alat pencer naan telah berkembang sempurna, terdiri atas mulut, kerongkongan yang pendek,
lambung, usus dan anus.
10) Memiliki kelenjar lendir yang terdapat pada kelenjar pembuat bahan cangkok
Pengelompokkan Mollusca :
Kiton merupakan hewan yang simetris bilateral, kaki vental panjang, mempunyai ruang mantel yang
mengandung insang, permukaan dorsal tertutup oleh spikula berlendir, bersifat hemafrodit, hidup dilaut
dan larva trokovor. Contohnya adalah Cryptochiton sp. Hewan ini banyak ditemukan menempel pada
batuan dengan melingkarkan tubuhnya. Pembuahan dilakukan secara eksternal. Ada beberapa daerah
yang menjadikan kiton sebagai makanan. Kiton memiliki ciri tubuh berbentuk oval, pada bagian
dorsalterdapat cangkang yang berjumlah 8 keping, tetapi tidak membentuk segmen pada tubuhnya.
Gastropoda berasal dari bahasa latin, yaitu gaster gastropoda berasal dari bahasa latin, yaitu gaster yang
berarti perut dan podos berarti kaki. Gastropoda berasal dai bahasa latin yaitu, gaster yg berarti perut
dan podos berarti kaki merupakan kelompok Mollousca yang bergerak menggunakan perut. Seluruh
tubuhnya mengandung lendir yang berfungsi memudahkannya dalam pergerakkan.Gastropoda
umumnya memiliki cangkang yang berfungsi sebagai pelindung dari gangguan pemangsanya. Akan
tetapi ada juga yang tidak bercangkang, contoh Kimax. Umumnya Gastropoda memakan ganggang.
Hewan ini menggunakan gigi radulauntuk memotong dan mencerna makanannya. Umumnya
Gastropoda bersifat hemafrodit. Gastropoda memiliki bintik mata sebagai fotoreseptor, biasanya
terdapat di ujung tentakel yang panjang dan tentakel pendek berfungsi sebagai kemoreseptor.
Gastropoda bernafas dengan insang atau paru-paru, di sesuaikan dengan habitatnya. Gastropoda darat
bernafas dengan paru-paru, sedangkan Gastropoda air bernafas dengan insang,contoh: achatina fulica
(bekicot),lymnaea javanica (siput air tawar),fissurella sp (siput laut),vaginulla sp (siput telanjang).
Cephalopoda merupakan Mollusca yang memiliki kaki yang terletak pada kepalanya(cephal berarti kepala,
podos berarti kaki). Kelas ini memiliki bagian kepala yang jelas, mata besar, telah berkembang biak baik
seperti mata pada Vertebrata. Memiliki tentakel di bagian kepala(berjumlah 8 atau 10 bauh) untuk
menangkap mangsa atau membela diri. Semua hewan Cephalopoda tidak bercangkang(kecuali Naitilus
sp), mamiliki kelenjar tinta yang menghasilkan cairan tinta hitam yang berguna untuk mengalabui
pemangsa. Jenis kelamin terpisah (dioesis), tidak mengalami fase larva. Cephalopoda memiliki sel-sel
khusus pembawa warna(kromotafora) yang dapat mengubah warna benda di sekitarnya,contohnya:
loligi sp (cumi-cumi),octopus sp (gurita),Nautilus sp.
Scaphopoda memiliki cangkang seperti gading gajah atau pena yang panjang. Tubuhnya memanjang
dorsofental, kepala rudimenter/menyusut, kaki lancip berguna untuk menggali lumpur. Habitat di dalam
laut sampai kedelaman 5000 meter. Jenis kelaminnya bersifat diesis, mengalami bentuk larva trokovor .
Di dekat mulut terdapat semancam tentakel untuk alat peraba yang berfungsi sebagai menangkap
mikroflora dan mikrofauna(plankton). Scaphopoda bernafas menggunakan rongga mantel, dan tidak
memiliki insang.
Hewan ini disebut sebagai bivalvia karna tubuhnya dilindungi cangkangnya yang stangkup, memiliki tubuh
simetri bilateral. Hewan golongan ini bernafas menggunakan insang yang berlapis-lapis yang berbentuka
seperti lembaran sehingga disebut juga sebagai Lamelibranchiata(lamela = lembaran, branchia = insang).
Dari celah cangkangnya akan keluar kaki yang pipih seperti mata kapk sehingga hewan ini disebut juga
Pelecypoda (pelecy = pipih, podos = kaki). Salah satu contoh hewan yang termasuk dalam golongan ini
adalah Malaegrina margaritivera(kerang mutiara), kerang air tawar (Anadonta sp.) dan kima raksasa
(Tridacna maxima).
a. Periostrakum : lapisan paling luar tipis, dari zat tanduk, berwarna gelap.
· Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara.
Mollusca yang merugikan antara lain karena merupakan hama tanaman budidaya organism perantara
penyebab penyakit. Bekicot dan keong adalah hama dari tanaman sawah.Siput air adalah inang dari
perantara cacing Fasciola hepatica, cacing ini merupakan parasit pada organ hati manusia dan ternak
http://bahas-ipa.blogspot.co.id/2014/03/biologi-kingdom-animalia.html
Kingdom Animalia – Melanjutkan postingan yang lalu pada artikel sbelumnya tentang
Klasifikasi Makhluk Hidup 5 Kingdom . Pembahasan kali ini kita akan uraikan penjelasan terkait
Kingdom Animalia . Pada kesempatan lalu sudah sedikit dijelaskan bahwa animalia atau hewan
merupakan organisme yang memakan makhluk hidup lain untuk kebutuhan makanan nya. Sel-sel
hewan tidak memiliki dinding sel. Hewan ada yang tinggal di laut, di air tawar dan di darat.
Untuk uraian lebih lengkapnya mari kita sama-sama simak penjelasan dibawah ini ya sahabat
Fauna dan Flora ..
Kingdom Animalia atau biasa disebut dengan hewan merupakan organisme eukariotik
(organisme dengan sel kompleks) yang multiseluler. Berbeda dengan kingdom Plantae, pada
kingdom animalia tidak memiliki klorofil, sehingga tidak dapat melakukan fotosintetis untuk
membuat makanan sendiri. Sebab itulah yang membuat hewan harus mencari makanan sendiri
untuk keberlangsungan hidupnya. Ciri khas pada hewan yaitu sel hewan tidak memiliki dinding
sel. Pada hewan banyak mengandung sel otot untuk pergerakannya dan sel saraf yang berfungsi
untuk merespon setiap rangsangan.
Kingdom Animalia terdiri dari kelompok invertebrata dan vetrebata. Hewan Invetebrata yaitu
kelompok hewan yang tidak mempunyai tulang belakang, Sedangkan kelompok vetrebata
merupakan hewan yang mempunyai tulang belakang.
Invertebrata
1. Porifera
Porifera merupakan filum dari kingdom animalia yang sering disebut dengan hewan spons.
Porifera adalah kelompok hewan multiseluler (tersusun atas banyak sel) yang paling sederhana.
Filum porifera sulit dikenali karena tidak memiliki kepada, badan dan anggota tubuh lainnya.
Oleh sebab iulah banyak yang mengelompokkannya kedalam kingdom tumbuhan. Porifera juga
sering disebut kingdom Prozoa . Ukuran tubuh hewan ini bermacam-macam , mulai dari ikuran
terkecil sekitar ukuran sebutir beras hingga ada pula yang mencapai 2meter. Porifera pada
umumnya hidup berkoloni dan melekat pada dasar perairan yang tidak terlalu dalam.
Ciri-Ciri Porifera
Hewan multiseluler dengan tubuh berpori, jaringan yang belum terbentuk, memiliki rangka serta
saluran air.
Bersifat heterotrof dengan memperoleh makanan di air yang masuk kedalam tubuh melalui pori.
Hidup dilaut, melekat pada batu dan benda laut lainnya.
Berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan tunas, gemmule dan generasi
Berkembang biak secara seksual dengan pembentukan gamet.
Digolongkan menjadi tiga kelas berdasarkan penyusun rangka, yaitu Hexactinellida,
Demospongiae, dan Calcaera
2. Coelanterata (Cnidaria)
Coelanterata merupakan filum dari kindom animalia invetrebarata yang sering disebut dengan
hewan berongga. Kata Coelanterata berasal dari dua kata bahasa yunani, yaitu “Coelom” yang
berarti rongga tubuh, dan “Enteron” yang berarti usus, oleh karena itu hewan ini juga disebut
dengan usus berongga. Hewan ini memiliki rongga tubuh berbentuk kantong yang berfungsi
sbagi usus, untuk mencerna dan mengedarkan makanan keseluruh tubuh. hewan Coelanterata
hidup di air dan sebagian banyak jenisnya hidup di laut. Coelanterata ada yang hidup menempael
dan adapula yang hidup terikat pada tempat yang disebut dengan polip dan yang terikat disebut
dengan medusa.
Ciri-Ciri Coelanterata (Cnidaria)
3. Platyhelminthes
Platyhelminthes merupakan kelompok cacing yang tubuhnya berbentuk pipih. Menurut bahasa
Yunani Platyhelminthes beasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu “Platy” yang berarti pipih, dan
“Helmin” yang berarti Cacing. Cicing pipih biasanya hidup bebas di laut dan di air tawar, namun
ada beberapa jenis cacing pipih yang hidup berparasit. Sebagian besar cacing pipih bersifat
hemafrodit yaitu memiliki dua kelamin, jantan dan betina dalam satu tubuh. Namun mereka tetap
melakukan perkawinan antara 2 individu. Ukuran Platyhelminthes sangat beragam, ada yang
berukuran mikropis ada juga yang berukuran panjang hingga mencapak 20m.
Ciri-Ciri Platyhelminthes
4. Nemathelminthes
Nemathelminthes merupakan kelompok hewan cacing dengan memiliki tubuh bulat panjang
dengan ujung runcing. Kata Nemanthelminthes berasal dari bahasa yunani, “Nema” memiliki arti
benang dan “helminthes” berarti cacing. Pada Nemathelminthes memiliki rongga pada tubuhnya
yang disebut dengan pseudoaselomata. Ukuran tubuh cacing ini pada umumnya mikroskopis
namun ada pula yang berukuran mencapai 1m. Kebanyakan dari cacing jenis ini hidup parasit
pada tubuh manusia, hewan dan tumbuhan, namun adapula yang hidup bebas. Ukuran cacing
Nemathelminthes betina lebih besar dibandingkan dengan ukuran jantan.
Ciri-Ciri Nemathelminthes
5. Annelida
Annelida adalah hewan yang bentuk tubuhnya mirip dengan susunan cincin. Annelida berasla
dari bahasa yunani , yaitu dari kata “annulus” yang berarti cincin dan “oidos” yang berarti
bentuk. Annelida memiliki rongga sejati dan berbentuk seperti segmen, Annelida bernapas
melalui kulit. Cacing ini dapat hidup di laut, di air tawar dan ditanah.
Ciri-Ciri Annelida
6. Mollusca
Mollusca merupakan kelompok hewan ivetebrata yang memiliki tubuh lunak dan muliseluler.
Ukuran tubuh dari mollusca sangat bervariasi. Mollusca mudah mudah kita temukan diberbagai
tempat, di darat maupun diperairan. Sebagian besar filum ini memiliki jenis kelamin jantan dan
betina, namun beberapa jenisnya memiliki kelamin ganda dalam satu tubuh.
Ciri-Ciri Mollusca
7. Arthropoda
Arthropoda merupakan kelompok hewan golongan udang dan kepiting (Crustacea) , Golongan
lipan dan luang (Myriapoda), Arachnida (Golongan laba-laba dan kalajengking) dan insecta
(golongan serangga). Alat pernapasan anggota filum ini berbeda beda, pada hewan yang hidup di
air biasanya bernapas dengan insang, sedangkan hewan yang hidup didarat biasa bernapas
dengan paru-paru buku atau trakea.
Ciri-Ciri Arthropoda
8. Echinodermata
Echinodermata berasal dari bahasa yunani yaitu “Echi” yangberarti berduri dan “Derma” berarti
kulit. Karena sebal itulah menurut bahasa Echinodermata adalah hewan yang kulitnya berduri.
Echinodermata hidup di air laut atau payau. Jenis Echinodermata bergerak lambat dan tidak
hidup berparasit. Namun beberapa spesies Echinodermata hidup menempel (sesil). Ukuran
dewasa Echinodermata memiliki tubuh berbentuk simetri radial yaitu bagian tubuh yang sama di
distribusikan dalam susunan melingkar disekitar poros tengah. Sedangkan larvanya memiliki
tubuh simetri bilateral, yaitu bagian tubuh yang satu dengan yang lainnya berdampingan.
Ciri – ciri Echinodermata
Larva dari hewan Echinodermata mikroskopis, transparan, bersilia dan bebas berenang bebas di
laut
Hewan Echinodermata memiliki kulit keras yang disusun oleh zat kapur
Echinodermata memiliki lima lengan berbentuk jari
Organ tubuh berjumlah lima atau kelipatannya
Pada umumnya hewan Echinodermata bertubuh kasar karena terdapat tonjolan kerangka dan
duri pada tubuhnya.
Memiliki sistem tabung (Ambulakral)
Echinodermata bernapas melalui insang atau papula (tonjolan yang terdapat di rongga tubuh)
Vetrebrata
Pages: 1 2
Related posts:
Panduan Cara Budidaya Kroto Tanpa Pohon Bagi Pemula, Sangat Mudah!
Cara Menanam Sirsak Dalam Pot (Tabulampot Sirsak) Dengan Mudah Bagi Pemula
Panduan Lengkap Cara Ternak Budidaya Jalak Bali Agar Sukses Bagi Pemula
Posted in Flora dan fauna, UncategorizedTagged kingdom animalia, kingdom animalia adalah, kingdom
animalia amfibi, kingdom animalia amphibi, kingdom animalia amphibia, kingdom animalia annelida,
kingdom animalia arthropoda, kingdom animalia avertebrata, kingdom animalia aves, kingdom animalia
invertebrata, kingdom animalia lengkap, kingdom animalia porifera, kingdom animalia vertebrata,
kingdom animalia vertebrata dan invertebrata
Post navigation
Previous post Klasifikasi, Ciri – Ciri Kingdom Plantae, Dan Sistem Organ Pada Tumbuhan
Search for:
Recent Posts
Panduan Cara Budidaya Kroto Tanpa Pohon Bagi Pemula, Sangat Mudah!
Cara Menanam Sirsak Dalam Pot (Tabulampot Sirsak) Dengan Mudah Bagi Pemula
Panduan Lengkap Cara Ternak Budidaya Jalak Bali Agar Sukses Bagi Pemula
Cara Menanam dan Merawat Kaktus Yang Baik Dan Benar Bagi Pemula
Cara Menanam dan Merawat Tanaman Pacar Kuku “Pewarna Kuku Alami”
Cara Menanam dan Merawat Bunga Melati Air Dengan Mudah Di Rumah
Cara Menanam dan Merawat Pohon Bunga Tabebuya Bagi Pemula
Cara Menanam dan Merawat Bunga Sweet William Bagi Pemula
Cara Menanam dan Merawat Bunga Chamomile Dari Biji Bagi Pemula
Cara Menanam dan Merawat Bunga Gaillardia Agar Cepat Berbunga
Categories
Budidaya
Fauna
Flora
Flora dan fauna
Hama dan Penyakit
Lainnya
Peraturan Hukum
Tak Berkategori
Uncategorized
http://www.faunadanflora.com/klasifikasi-ciri-ciri-kingdom-animalia-dan-cara-perkembangbiakannya/
Vetrebrata
Vetrebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki tulang belakang memanjang pada bagian
punggung, kepala sampai ekor. Vetebrata terbagi atas beberapa kelas, yaitu
1. Pisces (Ikan)
Ikan merupakan hean yang hidup di dalam air, dan bernapas menggunakan insang. Pisces dapat
mudah kita temui di perairan tawar dan laut. Pisces merupakan hewan yang memiliki darah
dingin, yaitu suhu pada tubuhnya berubah ubah menyesuaikan suhu air yang ditempatinya.
Stuktur tubuh ikan sebagian besar dibentuk oleh rangkanya, tulang penyusun tubuhnya adalah
tulang rawan dan adapula yang memiliki tulang sejati. Ekor dan insang yang terdapat pada ikan
berfungsi juga untuk membantu mereka untuk bergerak cepat didalam air.
Ciri-Ciri Pisces
2. Amfibi
Istilah Amfibi berasal dari bahasa yunani yaitu “Amphi” yang berarti dua dan “bios” berarti
hidup. Jadi menurut istilah tersebut amfibi adalah hewan vetrebrata yang mampu hidup didua
alam yaitu hidup di air dan di darat.
Sama seperti pisces, hewan amfibi juga termasuk hewan yang memiliki sifat Poikiloterm atau
berdarah dingin.
Ciri-Ciri Amfibi
3. Reptilia
Hewan reptil merupakan organisme vetrebrata yang melata namun sebagian reptilia memiliki
kaki, memiliki sisik dan dan berdarah dingin. Reptil merupkan organisme pertama yang mampu
bertahan hidup ditempat kering.
Ciri-Ciri Reptilia
4. Aves
Aves (burung) adalah kelompok hewan vetrebata yang unik, karena sebagian besar aves
merupakan binatang yang beradaptasi dengan kehidupan sempurna. Aves merupakan jenis
hewan yang berdarah panas sama seperti mamalia, aves berkembang biak secara bertelur .
Sebagian spesies aves hidup menetap, namun adapula yang berpindah-pindah atau migrasi.
Ciri-ciri Aves
5. Mamalia
Mamalia merupakan hewna yang menyusui anaknya. Pada kebanyakan jenisnya berkembang
biak dengan melahirkan, dan tubuhnya tertutupi oleh rambut. Mamalia merupakan kelas tertinggi
dalam taksa hewan. Ada sekitar 5.488 spesies mamalia yang tersebar diseluruh dunia.
Berdasarkan ukuran dan bentuk tubuhnya mamalia dibagi kedalam mamalia terbesar dan
mamalia kecil.
Ciri-ciri Mamalia