FOKUS
Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Sistem Manajemen Administrasi Dalam
Menunjang Pelayanan Peradilan Pada Pengadilan Agama Tulungagung
Dan Sistem Pengawasan (Monitoring Dan Evaluasi)
Pada Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta
A. PENDAHULUAN
Dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan dengan
cepat, tepat dan biaya rendah, dibutuhkan Pola Penerapan ONE STOP SERVICE atau
pelayan public atau pelayanan prima pada masyarakat pencari keadilan yang berbasis
Teknologi Informasi.
Sebagai pemenuhan rasa tanggung jawab diatas, Pengadilan Tinggi Agama Bandung
merasa perlu mengadakan Study Banding ke Pengadilan Agama yang sudah menerapkan
hal tersebut diatas. Pada hal ini Pengadilan Agama Tulungagung telah membangun suatu
sistem ONE STOP SERVICE & EDUCATION yakni memberikan pelayanan kepada
masyarakat pencari keadilan yang berpusat pada satu meja (Receptionis).
Informasi yang diperoleh dari pejabat tersebut diatas adalah Pengadilan Agama
Tulungagung telah melaksanakan pelayanan public dengan cepat, tepat dan biaya ringan
dengan menerapkan pola ONE STOP SERVICE & EDUCATION yang berbasiskan
teknologi informasi, dengan rincian sebagai berikut :
1
1. Penggunaan SIADPA di Meja I meliputi :
a. Pengentrian Gugatan/Permohonan dari para pihak yang telah mengisikan blangko
yang telah disediakan oleh Receptionis, lalu Receptionis memerintahkan kepada
pihak yang telah mengisi blanko dengan menggunakan SKUM untuk membayar
biaya perkara ke Bank yang masih berada di lingkungan gedung Pengadilan Agama
tersebut.
b. Setelah membayar di Bank, kemudian struk dari Bank dan blanko yang telah diisi
tersebut diserahkan kepada petugas Receptionis yang selanjutya dicetak
Gugatan/Permohonannya dan SKUM di Meja I, kemudian Surat
Gugatan/Permohonan dicetak serta diberi Nomor Registrasi Perkara dan dan
Relaas Pertama untuk Penggugat/Pemohon juga dicetak di Meja I selanjutnya
ditandatangani oleh Penggugat/Pemohon di Meja Receptionis. Setelah
ditandatangani, Penggugat/Pemohon diberi Kartu Antrian Sidang yang harus
dibawa setiap kali sidang, kemudian bisa pulang.
c. Meja I diberi delegasi penuh untuk membuat Penetapan Majelis Hakim (PMH),
Penunjukan Panitera Sidang, Penetapan Hari sidang (PHS) dan membuat Relaas
panggilan pertama untuk pihak Penggugat/Pemohon yang langsung diberikan
kepada pihak yang mendaftarkan pada saat pendaftaran yang telah dibuatkan
oleh Meja 1.
d. Petugas Meja I mencetak PMH, PPS, PHS, Relaas Panggilan, Ikhtisar Perkara Baru
(untuk Instrumen ke Meja II), Jurnal Biaya Perkara dan Kartu Antrian Sidang yang
telah tertera jadwal sidang yang pertama.
e. PMH, PPS, PHS dan Surat Gugatan/Permohonan serta Relaas Panggilan yang
sudah dicetak kemudian disatukan dalam Map 1 yang selanjutnya ditandatangani
oleh pejabat yang berwenang, untuk proses selanjutnya dibereskan dan
dimasukan ke dalam berkas perkara.
CATATAN :
Map di bagi dalam 3 Warna
Merah : CT
Biru : CG
Hijau : Permohonan
f. Selanjutnya berkas perkara tersebut diserahkan kepada Majelis yang telah
ditentukan.
g. Meja II menerima Ikhtisar Perkara Baru dari Meja I untuk pencatatan di Buku
Register Perkara.
h. Pada proses persidangan, para pihak menyerahkan antrian sidangnya kepada
petugas antrian sidang yang selanjutnya sebagai urutan persidangan dan
dimasukkan dalam informasi antrian sidang pada layar LCD.
i. Meja III menerima berkas yang telah diputus pada hari itu, kemudain dicatat
dalam SOP kontrol akta cerai. Setelah Putusan telah berkekuatan hukum tetap
(BHT) pada hari itu juga Akta Cerai di cetak dan bisa langsung diambil oleh para
pihak.
j. Berkas yang telah selesai diminutasi kemudian diserahkan kepada petugas arsip
2
Gambar Ruangan Receptionis Berbasis IT
2 3
4 5
Ketarangan Gambar :
1. Recepsionist.
2. Antrian Sidang
3. Survey Layanan Kepuasan Publik.
4. Info Akta Cerai
5. Info perkara.
3
ALUR DATA PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA TULUNGAGUNG
PANITERA PENGGANTI
INFO PERKARA
MEJA 3
ARSIP DOKUMEN
AKTA CERAI
Database
SIADPA
4
2. Untuk percepatan pelayanan Pengadilan Agama Tulungagung juga memberikan
pelayanan berbasis teknologi informasi berupa:
a. Layar sentuh/Touch Screen untuk mencari Informasi keadaan perkara yang
diinginkan dengan cara memasukkan nama (lengkap atau Nomor Register di Surat
Panggilan/Relaas) atau nama mertuanya.
b. Layar sentuh/Touch Screen untuk mencari informasi keadaan perkara yang
diinginkan dengan memilih menu (profil peradilan, statistik perkara, jadwal sidang
dan proses perkara) dengan memasukkan nomor perkara yang diinginkan.
c. Informasi perkara melalui website Pengadilan Agama Tulungagung: www.pa-
tulungagung.go.id
D. KESIMPULAN
1. Kunjungan studi banding ke Pengadilan Agama Tulungagung berjalan sesuai dengan
rencana yang ditentukan, dan tidak mengalami hambatan dalam pelaksanaannya;
2. Dalam melaksanakan selama kegiatan, didukung sepenuhnya oleh seluruh pegawai
Pengadilan Agama Tulungagung.
3. Secara keseluruhan tentang implementasi SIADPA di Pengadilan Agama Tulungagung
sebenarnya tidak berbeda dengan yang ada di Pengadilan Agama lainnya, hanya di
Pengadilan Agama Tulungagung sudah dilaksanakan oleh seluruh pegawai.
4. Tersedianya sarana prasarana layanan publik yang mendukung di Pengadilan Agama
Tulungagung meliputi :
1. Layar Sentuh Informasi Infoperkara.
2. Sistem Antrian yang terkoneksi ke Sistem SIADPA.
3. Layar Informasi Akta Cerai.
4. Layar Informasi Jadwal Sidang.
5. Layar Sentuh Survey Kepuasan Pelayanan Publik.
6. Di Ruang Sidang tersedia Komputer yang terkoneksi ke SIADPA dan Sistem Antrian
Sidang (berada di Meja Panitera Pengganti).
5. Kebijakan Pimpinan yang TEGAS dalam pengunaaan Teknologi Informasi khusunya
Sistem Informasi Administrasi Perkara (SIADPA) sangat menunjang laju peningkatan
pelayanan publik.
6. Dengan slogan ONE STOP SERVICE & EDUCATION maka pelayanan di Pengadilan
Agama Tulungagung berjalan secara efektif dan efesien, tetapi ada beberapa pola-
pola yang tidak sesuai dengan yang dirumuskan dalam pola bindalmin.
7. Standar Operation Procedure PA Tulungagung benar-benar diterapkan sesuai dengan
keinginan Masyarakat Pencari Keadilan. Yang selalu dievaluasi tiap berkas perkara,
dihitung dari awal pendaftaran sampai penyerahan Akta Cerai (di hitung limit
waktunya).
8. Sarana dan prasarana sangat mendukung terhadap berjalannya sistem SIADPA.
9. Meningkatkan SDM para peserta Study Banding.
5
E. SARAN
1. Kegiatan Studi Banding sangat diperlukan dalam rangka memotivasi kinerja dan
memperkuat komitmen pembaharuan yang ada di tim IT sehingga perlu direncanakan
(diprogramkan) secara berkesinambungan setiap tahunnya.
2. Pengadaan sarana yang menunjang pelayanan informasi Publik dimasukan dalam
DIPA 2013 seperti halnya pengadaan LCD, monitor layar sentuh, mesin Antrian
sidang, dan alat penunjang lainnya bagi peradilan tingkat pertama khususnya di
wilayah Pengadilan Tinggi Agama Bandung.
3. Merekomendasikan untuk segera membentuk TIMDA (Tim Daerah) SIADPA PLUS PTA
BANDUNG beserta payung hukumnya.
4. Mendorong kepada PTA Bandung untuk memberikan agenda pertemuan TIMDA per
tahun selama 4 kali.
5. Telah dibentuk Komunitas SIADPA Jabar di internet, htpp://e-bindalmin.badilagnet
yang didalamnya terdapat folder khusus Jawa Barat dan sedang maintenance untuk
membentuk FORUM Khusus di Facebook.
6. Perlu ditekankan kembali tentang wajibnya penggunaan SIADPA dalam penyelesaian
perkara di tingkat pertama baik Meja 1, Kasir, Meja 2, Meja 3, JSP, PP, PANMUD,
WAPAN dan PANSEK yang ditegaskan dalam surat.
7. Aplikasi SIADPA ini wajib di pelajari, dipahami dan di kawal oleh Wakil Panitera selaku
penanggung jawab Aplikasi dalam terbentuknya hasil, baik Database maupun
Infoperkara dan lain sebagainya yang menjad tujuan pelayanan publik.
8. Database SIADPA secara total tahun 2012 di targetkan bulan Agustus 2012 (LIPA,
KIPA, RIPA) menjadi 100% Valid oleh OPERATOR SIADPA/IT di masing-masing SATKER
dengan dibantu oleh TIMDA SIADPA PLUS PTA BANDUNG
Mengetahui,
An. KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG
WAKIL KETUA