BERITA NEGARA

REPUBLIK INDONESIA
No.1000, 2014 JAKSA AGUNG. Jaksa Agung Muda. Perdata.
Tata Usaha Negara. Standar Operasional
Prosedur.

PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR PER-018/A/J.A/07/2014
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PADA JAKSA AGUNG MUDA BIDANG PERDATA DAN
TATA USAHA NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk menertibkan pelaksanaan tugas pokok,

fungsi dan kewenangan dalam bidang perdata dan
tata usaha negara, serta pelayanan terhadap para
pemangku kepentingan dan masyarakat maka
diperlukan standar operasional prosedur yang sesuai
dengan perkembangan dan kebutuhan dinas
Kejaksaan Republik Indonesia;
b. bahwa Peraturan Jaksa Agung Nomor 040/A/
JA/12/2010 Tentang Standar Operating Prosedur
(SOP) Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan Wewenang
Perdata dan Tata Usaha Negara, sudah tidak sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan keadaan;
c. bahwa dalam rangka meningkatkan pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Kejaksaan perlu mengganti
Peraturan Jaksa Agung Nomor 040/A/JA/12/2010
2014, No.1000 2

Tentang Standar Operating Prosedur (SOP)

Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan Wewenang Perdata
dan Tata Usaha Negara;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, b dan c perlu menetapkan
Peraturan Jaksa Agung tentang Standar Operasional
Prosedur pada Jaksa Agung Muda Bidang Perdata
dan Tata Usaha Negara sebagai pengganti dari
Peraturan Jaksa Agung Nomor 040/A/JA/12/2010
Tentang Standar Operating Prosedur (SOP)
Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan Wewenang Perdata
dan Tata Usaha Negara;
Mengingat : 1. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor
16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik
Indonesia. (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4401);
2. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik
Indonesia;
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan. (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012, Nomor 649);
4. Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor
040/A/JA/12/2010 tentang Standar Operating
Prosedur (SOP) Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan
Wewenang Perdata dan Tata Usaha Negara;
5. Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor:
PER-006/A/JA/03/2014 tentang Perubahan
Peraturan Jaksa Agung Nomor: PER-009/A/JA/
01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kejaksaan R.I.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN JAKSA AGUNG TENTANG STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR PADA JAKSA AGUNG MUDA
BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA.
 3 2014, No.1000

Pasal 1
Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, terdiri dari :
1. Sekretariat Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha
Negara;
2. Direktorat Perdata;
3. Direktorat Pemulihan dan Perlindungan Hak; dan
4. Direktorat Tata Usaha Negara.
Pasal 2
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretariat Jaksa Agung Muda
Perdata dan Tata Usaha Negara dan Direktorat di Lingkungan Jaksa
Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara berpedoman pada
Standar Operasional Prosedur sebagaimana tercantum dalam lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Jaksa Agung ini.
Pasal 3
Pada saat Peraturan Jaksa Agung RI ini berlaku, Peraturan Jaksa Agung
RI No. 040/A/JA/12/2010 Tentang Standar Operasional Tugas, Fungsi
dan Wewenang Perdata dan Tata Usaha Negara, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
Pasal 4
Peraturan Jaksa Agung ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Jaksa Agung ini dengan penempatannya dalam Berita Negara
Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 Juli 2014
JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

BASRIEF ARIEF

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 17 Juli 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN
 LAMPIRAN PERATURAN JAKSA AGUNG
REPUBLIK INDONESIA NOMOR:
PER-018/A/J.A/07/2014 TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PADA JAKSA AGUNG MUDA BIDANG
2014, No.1000

PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA

PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR: PER -018/A/J.A/ 07 /2014

TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

4

PADA JAKSA AGUNG MUDA BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA

JAKSA AGUNG MUDA BIDANG PERDATAN DAN TATA USAHA NEGARA

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2014
 5 2014, No.1000

LAMPIRAN
PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR PER-018/A/J.A/07/2014
TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PADA JAKSA AGUNG MUDA BIDANG PERDATA
DAN TATA USAHA NEGARA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PADA JAKSA AGUNG MUDA BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA

A. RUANG LINGKUP

Peraturan Jaksa Agung ini meliputi seluruh prosedur terkait pelaksanaan

tugas dan fungsi Kejaksaan di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
yaitu:

1) Tugas dan fungsi Sekretariat pada Jam Datun

2) Tugas dan fungsi Direktur Perdata pada Jam Datun

3) Tugas dan fungsi Direktur Tata Usaha Negara pada Jam Datun

4) Tugas dan fungsi Direktur Pemulihan dan Perlindungan Hak pada

Jam Datun

B. RINGKASAN

1) Standar Operasional Prosedur ini memuat alur kerja pada satuan

kerja Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara,
Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri di seluruh Indonesia dalam
proses penanganan perkara perdata dan tata usaha negara yang
dilaksanakan oleh Jaksa Pengacara Negera.

2) Standar Operasional Prosedur ini juga memuat tentang proses yang

dilaksanakan oleh staf tata usaha berkaitan dengan proses
adminstrasi, keuangan maupun kepegawaian yang merupakan
supporting staff dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi bidang
Perdata dan Tata Usaha Negara.

3) Standar Operasional Prosedur ini memuat tahapan-tahapan dalam

pelaksaan tugas, fungsi dan wewenang Kejaksaan dalam bidang
Perdata dan Tata Usaha Negara dengan mengutamakan efektifitas dan
2014, No.1000 6

efisiensi dalam penyelesaian perkara Datun baik litigasi maupun non

litigasi mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan pelaporan.

4) Standar Operasional Prosedur ini merupakan pedoman bagi pimpinan

dalam rangka pengawasan maupun kontrol terkait tertib administrasi
dalam setiap penanganan perkara perdata dan tata usaha negara.

C. DEFINISI/PENGERTIAN-PENGERTIAN

1) Bantuan Hukum adalah tugas Jaksa Pengacara Negara (JPN) dalam

perkara perdata maupun tata usaha negara untuk mewakili lembaga
negara, instansi pemerintah di pusat/daerah, BUMN/BUMD
berdasarkan Surat Kuasa Khusus, baik sebagai penggugat maupun
sebagai tergugat yang dilakukan secara litigasi maupun non litigasi.

2) Pertimbangan Hukum adalah tugas Jaksa Pengacara Negara untuk

memberikan pendapat hukum (Legal Opinion/LO) dan/atau
pendampingan (Legal Assistance) di bidang Perdata dan Tata Usaha
Negara atas dasar permintaan dari lembaga negara, instansi
pemerintah di pusat/daerah, BUMN/BUMD, yang pelaksanaannya
berdasarkan Surat Perintah JAM DATUN, KAJATI, KAJARI.

3) Pelayanan Hukum adalah tugas Jaksa Pengacara Negara untuk

memberikan penjelasan tentang masalah hukum perdata dan tata
usaha negara kepada anggota masyarakat yang meminta.

4) Penegakan Hukum adalah tugas Jaksa Pengacara Negara untuk

mengajukan gugatan atau permohonan kepada pengadilan di bidang
perdata sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan
dalam rangka memelihara ketertiban hukum, kepastian hukum dan
melindungi kepentingan negara dan pemerintah serta hak hak
keperdataan masyarakat, antara lain: pembatalan perkawinan,
pembubaran Perseroan Terbatas (PT) dan pernyataan pailit.

5) Tindakan Hukum Lain adalah tugas Jaksa Pengacara Negara untuk

bertindak sebagai mediator atau fasilitator dalam hal terjadi sengketa
atau perselisihan antar lembaga negara, instansi pemerintah di
pusat/daerah, BUMN/BUMD di bidang Perdata dan Tata Usaha
Negara.
 DAFTAR NAMA SOP

SEKRETARIS JAKSA AGUNG MUDA PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA

I . KEPALA BAGIAN SUNPROGLAPNIL

1. PENYUSUNAN RENCANA KERJA (RENKER)
2. PENYUSUNAN LAPORAN TRIWULAN (LAPTRI)
3. PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)
4. PENYUSUNAN LAPORAN PEMANTAUAN DAN PENILAIAN KINERJA
5. PENYELESAIAN PERMOHONAN PENANDATANGANAN KESEPAKATAN BERSAMA DALAM PENYELESAIAN MASALAH HUKUM BIDANG
PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA (MOU)

II. KEPALA BAGIAN TATA USAHA

1. PELAYANAN IJIN BERPERGIAN KE LUAR NEGERI BAGI PEGAWAI PADA UNIT KERJA BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA
2. PEMELIHARAAN BARANG INVENTARIS KANTOR
3. PENGELOLAAN SURAT MASUK
7

4. PENGELOLAAN SURAT KELUAR

5. PEMBUATAN DP3 PEGAWAI
6. PELAKSANAAN UPACARA PELANTIKAN PADA UNIT KERJA BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA
7. PENGELOLAAN DAN PENYIMPANAN DOSIR KEPEGAWAIAN
8. PEMBUATAN CUTI PEGAWAI
9. PEMBUATAN SURAT IJIN PEGAWAI
10. TATA CARA PENYIAPAN ARSIP
11. PEMBUATAN PERMOHONAN KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI
12. PELAYANAN USUL MUTASI PEGAWAI PADA UNIT KERJA BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA
13. PEMELIHARAAN BARANG INVENTARIS KANTOR PADA UNIT KERJA BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA
14. PELAYANAN USUL KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI PADA BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA
15. PELAYANAN USUL KENAIKAN GAJI BERKALA PEGAWAI PADA UNIT KERJA BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA
16. PERMINTAAN ALAT TULIS KANTOR, BARANG CETAKAN DAN ALAT PERLENGKAPAN PEGAWAI PADA UNIT KERJA BIDANG PERDATA
DAN TATA USAHA NEGARAP
17. PELAYANAN IJIN CUTI TAHUNAN, CUTI BERSALIN, CUTI KARENA ALASAN PENTING DAN CUTI BESAR PEGAWAI PADA UNIT KERJA
BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA
18. PENYUSUNAN ANGGARAN (DIPA) JAKSA AGUNG MUDA BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA SUBBAG KEUANGAN
2014, No.1000
 DAFTAR NAMA SOP

DIREKTORAT PERDATA

I . KEPALA SUB DIREKTORAT BANTUAN HUKUM

1. TAHAP PERSIAPAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM MELALUI PENGADILAN DALAM KEDUDUKANNYA SEBAGAI TERGUGAT PADA
2014, No.1000

DIREKTORAT PERDATA
2. TAHAP PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM MELALUI PENGADILAN DALAM KEDUDUKANNYA SEBAGAI TERGUGAT PADA
DIREKTORAT PERDATA
3. TAHAP PELAPORAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM MELALUI PENGADILAN DALAM KEDUDUKANNYA SEBAGAI TERGUGAT PADA
DIREKTORAT PERDATA

II. KEPALA SUB DIREKTORAT PELAYANAN HUKUM

1. TAHAP PERSIAPAN PEMBERIAN PELAYANAN HUKUM DIREKTORAT PERDATA
2. TAHAP PELAKSANAAN PEMBERIAN PELAYANAN HUKUM DIREKTORAT PERDATA
3. TAHAP PELAPORAN PEMBERIAN PELAYANAN HUKUM DIREKTORAT PERDATA
4. TAHAP PERSIAPAN DALAM PEMBERIAN PERTIMBANGAN HUKUM DI DIREKTORAT PERDATA
8

5. TAHAP PELAKSANAAN DALAM PEMBERIAN PERTIMBANGAN HUKUM DI DIREKTORAT PERDATA

6. TAHAP PELAPORAN DALAM PEMBERIAN PERTIMBANGAN HUKUM DI DIREKTORAT PERDATA
7. TAHAP PERSIAPAN PEMBERIAN TINDAKAN HUKUM LAIN DI DIREKTORAT PERDATA
8. TAHAP PELAKSANAAN PEMBERIAN TINDAKAN HUKUM LAIN DI DIREKTORAT PERDATA
9. TAHAP PELAPORAN PEMBERIAN TINDAKAN HUKUM LAIN DI DIREKTORAT PERDATA
 DAFTAR NAMA SOP

DIREKTORAT TATA USAHA NEGARA

I . KEPALA SUB DIREKTORAT BANTUAN HUKUM

1. TAHAP PERSIAPAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM LITIGASI TATA USAHA NEGARA SEBAGAI TERGUGAT
2. TAHAP PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM LITIGASI TATA USAHA NEGARA SEBAGAI TERGUGAT
3. TAHAP PELAPORAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM LITIGASI TATA USAHA NEGARA SEBAGAI TERGUGAT

II. KEPALA SUB DIREKTORAT PELAYANAN HUKUM

1. TAHAP PERSIAPAN PEMBERIAN PELAYANAN HUKUM PADA SUB DIT YANKUM TUN
2. TAHAP PELAKSANAAN PEMBERIAN PELAYANAN HUKUM PADA SUB DIT YANKUM TUN
3. TAHAP PELAPORAN PEMBERIAN PELAYANAN HUKUM PADA SUB DIT YANKUM TUN
9

4. TAHAP PERSIAPAN DALAM PEMBERIAN PERTIMBANGAN HUKUM PADA SUB DIT YANKUM TUN
5. TAHAP PELAKSANAAN DALAM PEMBERIAN PERTIMBANGAN HUKUM PADA SUB DIT YANKUM TUN
6. TAHAP PELAPORAN DALAM PEMBERIAN PERTIMBANGAN HUKUM PADA SUB DIT YANKUM TUN
7. TAHAP PERSIAPAN PEMBERIAN TINDAKAN HUKUM LAIN PADA SUB DIT YANKUM TUN
8. TAHAP PELAKSANAAN PEMBERIAN TINDAKAN HUKUM LAIN PADA SUB DIT YANKUM TUN
9. TAHAP PELAPORAN PEMBERIAN TINDAKAN HUKUM LAIN PADA SUB DIT YANKUM TUN
2014, No.1000
 DAFTAR NAMA SOP

DIREKTORAT PERLINDUNGAN DAN PEMULIHAN HAK

I . KEPALA SUB DIREKTORAT BANTUAN HUKUM

1. PERSIAPAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DI LUAR PENGADILAN DALAM KEDUDUKAN SEBAGAI PENGGUGAT DIREKTORAT PPH
2014, No.1000

2. PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DI LUAR PENGADILAN DALAM KEDUDUKAN SEBAGAI PENGGUGAT DIREKTORAT PPH
3. PELAPORAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DI LUAR PENGADILAN DALAM KEDUDUKAN SEBAGAI PENGGUGAT DIREKTORAT PPH
4. PERSIAPAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM MELALUI PENGADILAN DALAM KEDUDUKAN SEBAGAI PENGGUGAT DIREKTORAT PPH
5. PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM MELALUI PENGADILAN DALAM KEDUDUKAN SEBAGAI PENGGUGAT DIREKTORAT PPH
6. PELAPORAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM MELALUI PENGADILAN DALAM KEDUDUKAN SEBAGAI PENGGUGAT DIREKTORAT PPH

II. KEPALA SUB DIREKTORAT PELAYANAN HUKUM

1. TAHAP PERSIAPAN PEMBERIAN PERTIMBANGAN HUKUM PADA DIREKTORAT PPH
2. TAHAP PELAKSANAAN PEMBERIAN PERTIMBANGAN HUKUM PADA DIREKTORAT PPH
3. TAHAP PELAPORAN PEMBERIAN PERTIMBANGAN HUKUM PADA DIREKTORAT PPH
10

4. TAHAP PERSIAPAN PEMBERIAN TINDAKAN HUKUM LAIN DI DIREKTORAT PEMULIHAN DAN PERLINDUNGAN HAK
5. TAHAP PELAKSANAAN PEMBERIAN TINDAKAN HUKUM LAIN DI DIREKTORAT PEMULIHAN DAN PERLINDUNGAN HAK
6. TAHAP PELAPORAN PEMBERIAN TINDAKAN HUKUM LAIN DI DIREKTORAT PEMULIHAN DAN PERLINDUNGAN HAK
7. TAHAP PERSIAPAN PEMBERIAN PELAYANAN PPH
8. TAHAP PELAKSANAAN PEMBERIAN PELAYANAN PPH
9. TAHAP PELAPORAN PEMBERIAN PELAYANAN PPH
 11 2014, No.1000

RINGKASAN

5) Standar Operasional Prosedur ini memuat alur kerja pada satuan kerja Jaksa
Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, Kejaksaan Tinggi dan
Kejaksaan Negeri di seluruh Indonesia dalam proses penanganan perkara
perdata dan tata usaha negara yang dilaksanakan oleh Jaksa Pengacara
Negera.

6) Standar Operasional Prosedur ini juga memuat tentang proses yang

dilaksanakan oleh staf tata usaha berkaitan dengan proses adminstrasi,
keuangan maupun kepegawaian yang merupakan supporting staff dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi bidang Perdata dan Tata Usaha Negara.

7) Standar Operasional Prosedur ini memuat tahapan-tahapan dalam pelaksaan

tugas, fungsi dan wewenang Kejaksaan dalam bidang Perdata dan Tata Usaha
Negara dengan mengutamakan efektifitas dan efisiensi dalam penyelesaian
perkara Datun baik litigasi maupun non litigasi mulai dari tahap persiapan,
pelaksanaan dan pelaporan.

8) Standar Operasional Prosedur ini merupakan pedoman bagi pimpinan dalam

rangka pengawasan maupun kontrol terkait tertib administrasi dalam setiap
penanganan perkara perdata dan tata usaha negara.
 2014, No.1000

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP)

SEKRETARIAT JAKSA AGUNG MUDA PERDATA

12

DAN
TATA USAHA NEGARA

JAKSA AGUNG MUDA PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA

13 2014, No.1000
2014, No.1000 14
15 2014, No.1000
2014, No.1000 16
17 2014, No.1000
2014, No.1000 18
19 2014, No.1000
2014, No.1000 20
21 2014, No.1000
2014, No.1000 22
23 2014, No.1000
2014, No.1000 24
25 2014, No.1000
2014, No.1000 26
27 2014, No.1000
2014, No.1000 28
29 2014, No.1000
2014, No.1000 30
31 2014, No.1000
2014, No.1000 32
33 2014, No.1000
2014, No.1000 34
35 2014, No.1000
2014, No.1000 36
37 2014, No.1000
2014, No.1000 38
39 2014, No.1000
2014, No.1000 40
41 2014, No.1000
2014, No.1000 42
43 2014, No.1000
2014, No.1000 44
45 2014, No.1000
2014, No.1000 46
47 2014, No.1000
2014, No.1000 48
49 2014, No.1000
2014, No.1000 50
51 2014, No.1000
2014, No.1000 52
53 2014, No.1000
2014, No.1000 54
55 2014, No.1000
2014, No.1000 56
57 2014, No.1000
2014, No.1000 58
59 2014, No.1000
2014, No.1000 60
61 2014, No.1000
2014, No.1000 62
63 2014, No.1000
2014, No.1000 64
65 2014, No.1000
2014, No.1000 66
67 2014, No.1000
2014, No.1000 68
69 2014, No.1000
2014, No.1000 70
71 2014, No.1000
2014, No.1000 72
73 2014, No.1000
2014, No.1000 74
75 2014, No.1000
2014, No.1000 76
77 2014, No.1000
2014, No.1000 78
79 2014, No.1000
2014, No.1000 80
81 2014, No.1000
2014, No.1000 82
83 2014, No.1000
2014, No.1000 84
85 2014, No.1000
2014, No.1000 86
87 2014, No.1000
2014, No.1000 88
89 2014, No.1000
2014, No.1000 90
91 2014, No.1000
 2014, No.1000

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP)

DIREKTORAT PEMULIHAN DAN PERLINDUNGAN HAK

92

JAKSA AGUNG MUDA PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA

93 2014, No.1000
2014, No.1000 94
95 2014, No.1000
2014, No.1000 96
97 2014, No.1000
2014, No.1000 98
99 2014, No.1000
2014, No.1000 100
101 2014, No.1000
2014, No.1000 102
103 2014, No.1000
2014, No.1000 104
105 2014, No.1000
2014, No.1000 106
107 2014, No.1000
2014, No.1000 108
109 2014, No.1000
2014, No.1000 110
111 2014, No.1000
2014, No.1000 112
113 2014, No.1000
2014, No.1000 114
115 2014, No.1000
2014, No.1000 116
117 2014, No.1000
2014, No.1000 118
119 2014, No.1000
2014, No.1000 120
121 2014, No.1000
2014, No.1000 122
123 2014, No.1000
2014, No.1000 124
125 2014, No.1000
2014, No.1000 126
127 2014, No.1000
2014, No.1000 128
129 2014, No.1000
2014, No.1000 130
131 2014, No.1000
2014, No.1000 132
133 2014, No.1000
2014, No.1000 134
135 2014, No.1000
2014, No.1000 136
137 2014, No.1000
2014, No.1000 138
139 2014, No.1000
2014, No.1000 140
141 2014, No.1000
2014, No.1000 142
143 2014, No.1000
2014, No.1000 144
145 2014, No.1000
2014, No.1000 146
147 2014, No.1000
2014, No.1000 148
149 2014, No.1000
2014, No.1000 150
151 2014, No.1000
2014, No.1000 152
153 2014, No.1000
2014, No.1000 154
155 2014, No.1000
2014, No.1000 156
157 2014, No.1000
2014, No.1000 158
159 2014, No.1000
2014, No.1000 160
161 2014, No.1000
2014, No.1000 162
163 2014, No.1000
2014, No.1000 164
165 2014, No.1000
2014, No.1000 166
167 2014, No.1000
2014, No.1000 168
169 2014, No.1000
2014, No.1000 170
171 2014, No.1000
2014, No.1000 172
173 2014, No.1000
2014, No.1000 174
175 2014, No.1000
2014, No.1000 176
177 2014, No.1000
2014, No.1000 178
179 2014, No.1000
2014, No.1000 180
181 2014, No.1000
2014, No.1000 182
183 2014, No.1000
2014, No.1000 184
185 2014, No.1000
2014, No.1000 186
187 2014, No.1000
2014, No.1000 188
189 2014, No.1000
2014, No.1000 190
191 2014, No.1000
 2014, No.1000

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP)

DIREKTORAT TATA USAHA NEGARA

192

JAKSA AGUNG MUDA PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA

193 2014, No.1000
2014, No.1000 194
195 2014, No.1000
2014, No.1000 196
197 2014, No.1000
2014, No.1000 198
199 2014, No.1000
2014, No.1000 200
201 2014, No.1000
2014, No.1000 202
203 2014, No.1000
2014, No.1000 204
205 2014, No.1000
2014, No.1000 206
207 2014, No.1000
2014, No.1000 208
209 2014, No.1000
2014, No.1000 210
211 2014, No.1000
2014, No.1000 212
213 2014, No.1000
2014, No.1000 214
215 2014, No.1000
2014, No.1000 216
217 2014, No.1000
2014, No.1000 218
219 2014, No.1000
2014, No.1000 220
221 2014, No.1000
2014, No.1000 222
223 2014, No.1000
2014, No.1000 224
225 2014, No.1000
2014, No.1000 226
227 2014, No.1000
2014, No.1000 228
229 2014, No.1000
2014, No.1000 230
231 2014, No.1000
2014, No.1000 232
233 2014, No.1000
2014, No.1000 234
235 2014, No.1000
2014, No.1000 236
237 2014, No.1000
2014, No.1000 238
239 2014, No.1000
2014, No.1000 240
241 2014, No.1000
2014, No.1000 242
243 2014, No.1000
2014, No.1000 244
245 2014, No.1000
2014, No.1000 246
247 2014, No.1000
2014, No.1000 248
249 2014, No.1000
2014, No.1000 250
251 2014, No.1000
2014, No.1000 252
253 2014, No.1000
 2014, No.1000

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP)

DIREKTORAT PERDATA
254

JAKSA AGUNG MUDA PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA

255 2014, No.1000
2014, No.1000 256
257 2014, No.1000
2014, No.1000 258
259 2014, No.1000
2014, No.1000 260
261 2014, No.1000
2014, No.1000 262
263 2014, No.1000
2014, No.1000 264
265 2014, No.1000
2014, No.1000 266
267 2014, No.1000
2014, No.1000 268
269 2014, No.1000
2014, No.1000 270
271 2014, No.1000
2014, No.1000 272
273 2014, No.1000
2014, No.1000 274
275 2014, No.1000
2014, No.1000 276
277 2014, No.1000
2014, No.1000 278
279 2014, No.1000
2014, No.1000 280
281 2014, No.1000
2014, No.1000 282
283 2014, No.1000
2014, No.1000 284
285 2014, No.1000
2014, No.1000 286
287 2014, No.1000
2014, No.1000 288
289 2014, No.1000
2014, No.1000 290
291 2014, No.1000
2014, No.1000 292
293 2014, No.1000
2014, No.1000 294
295 2014, No.1000
2014, No.1000 296
297 2014, No.1000
2014, No.1000 298
299 2014, No.1000
2014, No.1000 300
301 2014, No.1000
2014, No.1000 302
303 2014, No.1000
2014, No.1000 304
305 2014, No.1000
2014, No.1000 306
307 2014, No.1000
2014, No.1000 308
309 2014, No.1000
2014, No.1000 310
311 2014, No.1000
2014, No.1000 312
313 2014, No.1000
2014, No.1000 314
315 2014, No.1000
2014, No.1000 316
317 2014, No.1000
2014, No.1000 318
319 2014, No.1000
2014, No.1000 320
321 2014, No.1000
2014, No.1000 322
323 2014, No.1000
2014, No.1000 324
325 2014, No.1000
2014, No.1000 326
327 2014, No.1000
2014, No.1000 328
329 2014, No.1000
2014, No.1000 330
331 2014, No.1000
2014, No.1000 332
333 2014, No.1000
2014, No.1000 334
335 2014, No.1000
2014, No.1000 336
337 2014, No.1000
2014, No.1000 338
339 2014, No.1000
2014, No.1000 340
341 2014, No.1000
2014, No.1000 342
343 2014, No.1000
2014, No.1000 344