Anda di halaman 1dari 26

ERA HUKUM NO.2/ TH.

16/ OKTOBER 2016:


BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL


SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

Oleh:
Hasbullah F. Sjawie
(Dosen Tetap pada Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Hukum (SH.) dari
Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta, 1988; Master Hukum (LL.M.) dari Fakultät für
Rechtswissenschaft der Universität Hamburg, Jerman, 1990; Magister Manajemen (MM.) dari Program
Pascasarjana Universitas Atmajaya, Jakarta 1996; dan Doktor Ilmu Hukum (Dr.) dari Program Pascasarjana
Bidang Ilmu Hukum Universitas Trisaksi, Jakarta, 2012. Menulis buku serta menjadi narasumber pada keahlian
korporasi dan pertanggungjawabannya, baik dari sisi hukum bisnis maupun hukum pidana)

Abstract:
Capital market is a one way to develop size of economic a nation. Through capital market, business can
improve, and the fund from investor is accepted by the law without bureaucracy procedure. As investor a
shareholder who hold share in a perseroan terbatas terbuka (Indonesia public company limited by share) could
by and sell share every time. To keep the stability of the capital market the implementation of openness principle
is needed. The Law No. 8 Year 1995 about Capital Market has arranged 3 (three) crime in the capital market.
The belief of the public is depending on the disclosure prinsip. It can also be influenced by the violation of
capital market law. There are some notes in the regulation.

Key words: Capital Market, fraud, market manipulation, insider trading

I. PENDAHULUAN berinvestasi, selain investasi dalam bidang


Sebagai salah satu alat pendorong perbankan atau perdagangan valuta asing
kegiatan perekenomian, pasar modal atau logam mulia. Sejarah pasar modal
memberikan dampak yang tidak sedikit bagi Indonesia cukup mempunyai catatan yang
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. panjang, dan demikian juga dengan sejarah
Disamping bentuk investasi dan kegiatan bursa efek di Indonesia.
perekonomian lainnya, pasar modal cukup Dari waktu ke waktu pertumbuhan
mempunyai peran yang strategis sebagai kegiatan di Bursa Efek Jakarta menunjukan
salah satu sumber pendanaan bagi dunia tren positif, dalam artian peningkatan, baik
usaha, sekaligus pada saat yang sama jika dilihat dari sisi jumlah emitennya
merupakan sarana investasi bagi maupun dari sisi jumlah transaksinya, baik
masyarakat. berupa volume transaksi ataupun jumlah
Pasar modal memberikan dan dapat
dipandang sebagai suatu alternatif

346
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

nilai transaksinya.1 Pertumbuhan yang baik penyelesaian, lembaga kliring, biro


ini telah cukup memberikan gambaran atas administrasi efek, penasihat investasi, badan
kontribusi pasar modal bagi pertumbuhan pemeringkat efek, wali amanat, dan lainnya.
ekonomi. Undang-Undang No. 8 Tahun 1995
Pasar modal merupakan market tentang Pasar Modal (UUPM) merupakan
tempat bertemunya pembeli dan penjual landasan hukum utama bagi keberadaan dan
efek, dimana pembeli berkeinginan untuk pelaksanaan kegiatan pasar modal di
berinvestasi dengan sarana memiliki efek, Indonesia. Pasal 1 angka 13 UUPM
dan pihak penjual ingin mendapatkan dana menegaskan bahwa pasar modal adalah
cash sebagai pengganti dilepaskan sebagai kegiatan yang berhubungan erat
kepemilikannya atas efek. Karenanya dengan penawaran umum dan perdagangan
investasi di pasar modal bersifat fleksibel, efek, perusahaan publik yang berkaitan
yang sangat tergantung kepada kebutuhan dengan efek yang diterbitkannya, serta
individual setiap investor, sehingga bisa lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
investasinya bisa bersifat jangka pendek, efek.
jangka menengah atau bahkan jangka UUPM juga dimaksudkan sebagai
panjang. Dari yang bersifat harian, bahkan dasar hukum pemberian jaminan kepastian
menitan, sampai kepada yang tahunan, hukum bagi pihak-pihak yang berkegiatan
adalah merupakan jangka waktu investasi di pasar modal, termasuk untuk melindungi
yang bisa ditemui dalam pasar modal. kepentingan masyarakat pemodal dan
Kegiatan di pasar modal tidak hanya pemangku kepentingan lainnya dari
melibatkan pembeli dan penjual efek, perbuatan yang menyimpang dan
melainkan juga melibatkan si emiten sendiri merugikan, yang masuk dalam katagori
atau perusahaan publik, lembaga regulator tindak pidana.
dan pengawas, dalam hal ini Otoritas Jasa Kepastian hukum merupakan
Keuangan (OJK), dahulu Badan Pengawas sesuatu hal yang mutlak dimiliki oleh suatu
Pasar Modal (Bapepam), bursa, profesi industri pasar modal demi menjamin
penunjang, lembaga penyimpan dan keberadaan dan kesinambungan pasar modal
itu sendiri. Dengan adanya aturan yang bisa
1
Lihat detailnya pada menjamin adanya kepastian hukum, maka
http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/Publicat
ion/Statistic/Yearly/20160321_IDX-Annually- pada satu sisi akan terwujud suatu pasar
2015.pdf, hlm. 5, diunduh tanggal 11 Oktober
2016, 17:18 WIB.
yang teratur dan wajar, dan pada sisi lainnya

347
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

pemberian perlindungan kepada investor III. PEMBAHASAN


yang menempatkan dananya di pasar modal.
Sebagai salah satu bagian dari tindak A. Tindak Pidana Ekonomi dan Pasar
pidana ekonomi dalam arti luas, tindak Modal
pidana pasar modal adalah salah satu bentuk
delik yang hanya mungkin dilakukan oleh Kejahatan di pasar modal berbeda
pelaku yang cukup berpendidikan. Berbeda dengan kejahatan pada umumnya.
dengan tindak pidana umum atau kejahatan Kejahatan pasar modal sering dikelompokan
jalanan, yang lebih mengedepankan otot sebagai salah satu bagian dari tindak pidana
dibandingkan otak, tindak pidana pasar ekonomi, yang berkaitan dengan kejahatan
modal memerlukan kecapakan tertentu yang kerah putih (white collar crime) yang
tentunya hanya dimiliki oleh mereka yang berbeda dengan kejahatan jalanan (street
well educated, yang lebih mahir crime atau blue collor crime).2 Tindak
menggunakan kemampuan berpikirnya pidana di pasar modal pada umumnya tidak
daripada kemampuan fisik dan tenaganya. memperlihatkan dengan sekejap adanya
Dalam hubungannya dengan suatu kerugian secara langsung. Kerugian
pemberian pengaturan untuk tercapainya yang terjadi terhadap korban sering tidak
kepastian hukum, sekaligus sebagai langkah dirasakan secara langsung oleh korbannya,
antisipasinya, UUPM mengkatagorikan dan karenannya sering dianggap tidak dapat
tindak pidana yang terjadi di pasar modal dihitung.
dalam 2 (dua) bagian, yaitu kejahatan dan Tidak terpungkiri bahwa tingkat
pelanggaran, sama seperti pengkatagorian kesulitan penegakan hukum bagi
yang dikenal oleh Kitab Undang-Undang pelanggaran tindak pidana yang masuk
Hukum Pidana (KUHP). dalam katagori kejahatan kerah putih,
berbeda dengan penegakan hukum terhadap
II. RUMUSAN MASALAH kejahatan konvensional.
Kenyataan menunjukkan bahwa
2.1 Bagaimana pembentuk undang-undang membawa kasus white collar crime sampai
mengatur tindak pidana pasar modal sebagai ke pengadilan jauh lebih sulit daripada
bagian dari tindak pidana ekonomi?
2
Lihat lebih lanjut mengenai hal ini misalnya pada
Munir Fuady: Bisnis Kotor: Anatomi Kejahatan
Kerah Putih (Bandung: Citra Adytia Bakti, 2004),
hlm. 1-19.

348
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

membawa kasus-kasus kejahatan Kejahatan pasar modal sendiri telah diatur


konvensional. Bisa dikatakan bahwa kasus dalam UUPM, dan kejahatan pasar modal
kejahatan kerah putih yang berakhir di yang disoroti oleh UUPM itu, yang
pengadilan tidaklah banyak. Kesulitan ini merupakan tindak pidana pasar modal yang
bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor, bersifat universal, adalah penipuan di pasar
yang antara lain sebagai berikut: modal, manipulasi pasar, serta perdagangan
orang dalam (insider trading).
1. Unsur mens rea tidak mudah Tindak pidana ekonomi dapat
ditemukan pada pelaku white collar diartikan sebagai suatu tindak pidana yang
crime; merupakan bagian dari hukum pidana, yang
2. Tidak mudah menemukan serta memiliki corak tersendiri, dalam hal ini
menentukan tempus dan locus delickti corak ekonomi.3 Artinya, ciri kekhasan dari
dari suatu white collar crime suatu tindak pidana ekonomi adalah
dibandingkan dengan kejahatan menyangkut dengan persoalan ekonomi dan
konvensional; motif ekonomi, yakni kemakmuran, dalam
3. Diperlukan kapasitas dan kemampuan artian harta kekayaan.
teknis yang mendalam untuk bisa Sebagai tindak pidana ekonomi, ada
menemukan uraian perbuatan pelaku penulis yang mengelompokan tindak pidana
yang dilakukannya yang melanggar pasar moda pada hukum pidana khusus,
aturan pidana yang ada. yaitu undang-undang di bidang tertentu
4. Kerugian dari white collar crime bisa yang memiliki sanksi pidana, atau tindak
saja tidak sejelas kerugian sebagai pidana yang diatur dalam perundang-
akibat dari kejahatan konvensional; undangan khusus, diluar KUHP, sebagai
5. Pelaku white collar crime umumnya lawan dari hukum pidana umum, yaitu
bersih dari catatan kriminal; perundang-undangan hukum pidana yang
6. Penampilan pelaku white collar crime terdapat di dalam KUHP. 4 Sejajar dengan
umumnya seperti orang-orang itu, ada pula penulis lain, dengan mengikuti
innoncent, tidak berpenampilan seperti alur berfikir Pompe, yang juga
penjahat;
7. Pelaku white collar crime umumnya
3
Andi Hamzah: Hukum Pidana Ekonomi (Jakarta:
merupakan orang-orang terdidik. Erlangga, 1983), hlm. 1.
4
Aziz Syamsuddin: Tindak Pidana Khusus (Jakarta:
Sinar Grafika, 2013), hlm. 8.

349
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

menempatkan hukum pidana ekonomi Pada beberapa aspeknya, pasar modal bisa
dalam kelompok hukum pidana khusus.5 diidentikan dengan perseroan terbatas
Sebagai salah satu bentuk dari terbuka. Kegiatan pasar modal berhubungan
hukum pidana khusus yang didalamnya erat dengan penawaran umum, yaitu
mempunyai kekhususan pada perbuatan penerbitan dan penjualan efek oleh suatu
yang diaturnya, subjek tindak pidananya, perseroan terbatas kepada masyarakat luas,
serta bentuk pemidanaannya,6 maka tindak yang selanjutnya terhadap efek itu
pidana ekonomi dapat dimaknai dalam 2 diperjualbelikan diantara para investor.
(dua) arti, pertama, dalam arti sempit, yang Tidak ada badan usaha lain yang bisa
merujuk kepada Undang-Undang Darurat melakukan penawaran umum selain badan
No. 7 Tahun 1955 tentang Pengusutan, usaha perseroan terbatas.
Penuntutan, dan Peradilan Tindak Pidana Terlepas dari tidak dicantumkannya
Ekonomi, yang mulai berlaku pada tanggal Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang
13 Mei 1955, yang isinya hampir sama, jika Perseroan Terbatas (UUPT No. 1) dalam
tidak mau dikatakan persis sama, dengan konsiderannya, akan tetapi harus diakui
wet op de economische delicten Belanda.7 bahwa UUPM, yang mulai berlaku sejak
Kedua, dalam arti luas, maknanya lebih luas tanggal 1 Januari 1996, secara langsung
daripada sekedar tindak pidana ekonomi telah merujuk pengaturan mengenai
sebagaimana dimaksud dalam Undang- perseroan terbatas yang ada di UUPT No. 1
Undang Darurat No. 7 Tahun 1955 tersebut. sebagai ketentuan yang mengatur bagi
Pada arti yang kedua ini, segala peraturan perseroan terbatas yang berkedudukan
hukum pidana yang berkaitan dengan tindak sebagai emiten. Misalnya, mengenai
pidana yang menyangkut ekonomi atau pengertian perseroan terbatas, direksi,
kemakmuran, dikelompokan disini.8 komisaris, pemegang saham, modal setor,
dan sebagainya, adalah contoh dimana
istilah tersebut ada pada UUPM, tetapi
5
Lihat Andi Hamzah: Perkembangan Hukum Pidana
Khusus (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 1-3.
pengertiannya diberikan oleh UUPT No. 1.
6
Aziz Syamsuddin, op. cit., hlm. 12. Hal ini juga ditunjukan oleh UUPM melalui
7
Andi Hamzah: Hukum Pidana Ekonomi, op. cit,
hlm. 17. Pasal 1 angka 20-nya, dimana ditentukan
8
Lihat ibid., hlm. 13, yang dinyatakan oleh Andi
Hamzah bahwa “Bagi kita di Indonesia, dari bahwa yang dimaksud dengan perseroan
sejarah dapat dilihat bahwa munculnya peraturan-
peraturan di lapangan ekonomi itu adalah sejajar oleh UUPM adalah perseroan terbatas
dengan negara-negara liberal, yaitu pada masa
perang dan kritis.”
sebagaimana yang disebut dalam Pasal 1

350
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

angka 1 UUPT No. 1. Perlu dicatat disini Menurut Pasal 1 angka 6 UUPT No. 1
bahwa menariknya, UUPT No. 1 itu sendiri ini ditentukan bahwa ukuran untuk
baru mulai berlaku sejak tanggal 1 Maret menetapkan bahwa suatu perseroan terbatas
1996, yaitu beberapa bulan setelah UUPM itu perseroan terbuka adalah, pertama,
mulai berlaku. Dengan demikian, apakah perseroan yang modal dan jumlah pemegang
bisa secara hukum ketentuan dalam UUPT sahamnya memenuhi kriteria tertentu, atau
No.1 dirujuk oleh UUPM, sementara UUPT kedua, perseroan yang melakukan penawaran
No. 1 itu sendiri, sebagai ketentuan yang umum. Ukuran untuk hal tersebut akan
dirujuk, belum berlaku secara hukum. ditentukan dan harus sesuai dengan UUPM.
Dengan kata lain, apakah bisa suatu undang- UUPM sendiri menentukan
undang yang belum berlaku sudah dirujuk pengertian Perusahan Publik melalui Pasal 1
oleh undang-undang lain yang telah berlaku. angka 22, yang mana lengkapnya adalah:
Meskipun hemat penulis ini adalah suatu “Perusahaan Publik adalah Perseroan
yang sahamnya telah dimiliki
kekeliruan yang dibuat oleh pembentuk
sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga
undang-undang, akan tetapi sengaja ratus) pemegang saham dan memiliki
modal disetor sekurang-kurangnya
pertanyaan ini dikemukakan untuk bisa
Rp. 3.000.000.000,00 (tiga miliar
dikaji lebih mendalam oleh pemikir lain dari rupiah) atau suatu jumlah pemegang
saham dan modal disetor yang
sisi pembahasan hukum tata Negara.
ditetapkan dengan Peraturan
Kembali ke pembahasan semula. Pemerintah.”
Melalui Pasal 1 angka 6-nya, UUPT
Dalam perjalanannya, Undang-
menegaskan bahwa perseroan terbatas
Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
terbuka adalah perseroan yang memiliki
Perseroan Terbatas (UUPT No. 40)
modal dan pemegang saham tertentu atau
menggantikan UUPT No. 1, yang
perseroan yang melakukan penawaran
sebenarnya relativ masih berusia muda,
umum. Lengkapnya Pasal 1 angka 6 UUPT
sedangkan UUPM masih tetap seperti
No. 1 menyatakan bahwa:
semula hingga saat ini. Dengan melihat
“Perseroan Terbuka adalah perseroan
yang modal dan jumlah pemegang kepada penggantian yang dilakukan itu,
sahamnya memenuhi kriteria tertentu maka bisa dipahami bahwa ketentuan UUPT
atau perseroan yang melakukan
penawaran umum, sesuai dengan No. 40 juga secara hukum menggantikan
peraturan perundang-undangan di keberadaan UUPT No. 1 dalam pasar
bidang pasar modal.”
modal. Pasal pada UUPM yang merujuk

351
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

pada UUPT No. 1 dengan demikian harus pidana dimaksud, akan tetapi mungkin tidak
dibaca merujuk UUPT No. 40. adanya tindak pidana khas pasar modal itu
Dalam kegiatan di pasar modal tidak yang sampai ke meja hijau lebih kepada
terpungkiri bisa saja terjadi adanya masalah pembuktiannya yang relativ lebih
pelanggaran hukum. Kejahatan pasar modal sulit dibandingkan dengan membuktikan
atau yang disebut capital market crime atau telah terjadinya suatu tindak pidana lainnya.
securities fraud ini cukup banyak jenisnya Apalagi bila dikaitkan dengan belum
dan dilakukan dengan berbagai modus meratanya pemahaman dan pengetahuan
operandi yang tidak sederhana.9 Jikalau serta kemampuan aparat penegak hukum
dikelompokan, maka terdapat 2 (dua) jenis mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
pelanggaran di bidang pasar modal, yaitu pasar modal pada umumnya.
pertama, pelanggaran yang bersifat Pembuktian dalam tindak pidana
administrativ, misalnya emiten tidak atau pasar modal cukup sulit, disamping
terlambat menyampaikan laporan dan atau mengingat disamping transaksinya
dokumen yang dipersyaratkan, menjalankan mengandung tekhnik transaksi yang tidak
penawaran umum tanpa melalui otoritasi sederhana, dan diperlukan pengetahuan
dari lembaga pengawas di pasar modal, yang komprehensif mengenai mekanisme
profesi penunjang dan atau lembaga transaksi itu sendiri, juga karena kejahatan
penunjang yang melakukan kegiatan tanpa pasar modal dilakukan tidak dengan
izin; dan, kedua, tindak pidana yang bersifat menggunakan barang bukti yang terlihat
khas pasar modal, seperti penipuan di pasar secara fisik, tetapi banyak mengandung
modal, manipulasi pasar dan perdagangan lisan saja. Meski demikian, tentu tindak
orang dalam. Pelanggaran pada jenis kedua pidana pasar modal itu bisa mengakibatkan
inilah yang akan disoroti lebih lanjut dan kerugian yang luas terhadap para pemilik
diberikan catatannya di bawah ini. dana, dan pastinya akan menurunkan
Tidak didapatnya data historis tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
mengenai adanya tindak pidana khas pasar pasar modal itu sendiri, yang pada akhirnya
modal itu yang sampai dihadapkan ke akan berdampak pada perkembangan
pengadilan dan memperoleh putusan yang perekonomian secara makro.
berkekuatan hukum tetap, sebenarnya
bukanlah menjamin tidak adanya tindak B. Penipuan di Pasar Modal
9
Munir Fuady: Bisnis Kotor, op. cit., hlm. 119.

352
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

Penipuan adalah kata yang dengan tujuan untuk membeli


atau menjual efek.”
dipergunakan sebagai nama delik oleh Pasal
372 KUHP, yang rumusan lengkapnya dan
Setiap pelaku yang terbukti melanggar Pasal
unsur-unsur deliknya adalah sebagai
90 UUPM ini, melalui Pasal 104 UUPM
berikut:
didapati ancaman hukuman penjara paling
“Barangsiapa dengan maksud untuk
lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling
menguntungkan diri sendiri atau
orang lain secara melawan hukum, banyak Rp. 15.000.000.000,00 (lima belas
dengan memakai nama palsu atau
miliar rupiah).
martabat palsu, dengan tipu
muslihat, ataupun rangkaian Sedangkan yang dimaksud dengan
kebohongan, menggerakan orang
“kegiatan perdagangan efek” tersebut,
lain untuk menyerahkan barang
sesuatu kepadanya, atau supaya penjelasan Pasal 90 menyatakan bahwa
memberi hutang maupun
kegiatan itu adalah kegiatan yang meliputi
menghapuskan piutang, diancam
karea peniuan dengan penjara paling kegiatan penawaran, pembelian dan/atau
lama empat tahun.”
penjualan efek yang terjadi dalam rangka
penawaran umum, atau terjadi di bursa efek,
Sedangkan penipuan di pasar modal
maupun kegiatan penawaran, pembelian
diatur dalam Pasal 90 UUPM, yang
dan/atau penjualan efek di luar bursa efek
menentukan rumusan deliknya sebagai
atas efek emiten atau perusahaan publik.
berikut:
Dengan kata lain, penipuan di pasar modal
“Dalam kegiatan perdagangan efek,
setiap pihak dilarang secara bisa terjadi dan dilakukan melalui media
langsung atau tidak langsung:
prospektus, baik prospektus lengkap
a. menipu atau mengelabui pihak
lain dengan menggunakan sarana maupun prospektus ringkas, atau dalam
atau cara apapun;
kegiatan perdagangan efek di bursa. Bisa
b. turut serta menipu;
c. membuat pernyataan tidak benar juga terjadi dan dilakukan atas efek yang
mengenai fakta material atau
tercatat (listed) di bursa, ataupun atas efek
tidak mengungkapkan fakta
material agar pernyataan yang yang diperdagangkan secara over the corner
dibuat tidak menyesatkan
atau di luar bursa. Pendeknya, larangan ini
mengenai keadaan yang terjadi
pada saat perytaaan dibuat ditujukan pada semua pihak yang terlibat
dengan maksud untuk
dalam kegiatan perdagangan efek.
menguntungkan atau
menghindarkan kerugian untuk
diri sendiri atau pihak lain atau

353
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

Penipuan di pasar modal yang tinggi itu bisa mencegah terjadinya


sebagaimana dimaksud oleh Pasal 90 berbagai penipuan di lingkungan pasar
UUPM sebenarnya dapat dianggap sama modal.13
seperti penipuan dalam tindak pidana umum Berkenaan dengan huruf a dari Pasal
karena kejahatan itu juga telah di atur dalam 90 UUPM tersebut di atas, penulis kurang
Pasal 378, 390, 391 dan 392 KUHP,10 bisa memahami penambahan kata
karena yang dimaksud dengan barang “mengelabui” pada rumusannya. Seperti
sesuatu pada delik pidana umum itu dapat “penipuan” yang merupakan nama delik,
dimaknai sebagai efek, dan oleh sebab itu tentu maksud pembentuk undang-undang
pula maka penipuan yang ada di dalam dengan menambahkan kata “mengelabui”
pasal-pasal tersebut pada KUHP bisa itu adalah merujuk pada suatu nama delik.
dipakai untuk perbuatan penipuan di pasar Akan tetapi berbeda dengan tindak pidana
modal. yang disebut sebagai penipuan, yang
Perbedaan ancaman hukuman yang rumusan serta unsur-unsur deliknya terdapat
demikian jauh bagi tindak pidana penipuan pada Pasal 378 KUHP, maka untuk tindak
biasa dibandingkan dengan delik penipuan pidana “pengelabuan” itu, sebagaimana
di pasar modal, paling tidak didasari oleh 3 yang disebut pada Pasal 90 huruf a UUPM,
(tiga) pertimbangan, pertama, mengingat tidak diketahui unsur-unsur deliknya. Tidak
kegiatan perdagangan efek itu melibatkan ada satu rujukan pun pada KUHP yang bisa
banyaknya pemodal dan jumlah dana yang dijadikan sandaran rumusan delik
juga besar;11 dan, kedua, kejahatan penipuan pengelabuan.
dalam pasar modal mempunyai karakteristik Pasal 90 huruf a UUPM tersebut
yang berbeda dan khusus, yang berpotensi sama sekali tidak memberikan rumusan apa
untuk menimbulkan kekacauan ekonomi yang dimaksudkannya dengan pengelabuan
secara luas dan hilangnya kepercayaan atau mengelabui itu. Ini tentu memberikan
masyarakat terhadap perekonomian;12 serta, persoalan, karena pertanyaan mendasarnya
ketiga, pembentuk undang-undang adalah, apakah yang dimaksud oleh
berkeinginan bahwa ancaman hukuman pembuat UUPM dengan “menipu” dan

10
Hamud M. Balfas: Hukum Pasar Modal, Ed.
13
Revisi (Jakarta: Tatanusa, 2012), hlm. 490. Ulang Mangun Sosiawan, et. al.: Penelitian
11
M. Irsan Nasarudin, et. al.: Aspek Hukum Pasar Hukum Tentang Aspek Hukum Transaksi Efek di
Modal Indonesia (Jakarta: Kencana Prenada Media Lingkungan Pasar Modal Indonesia (Jakarta
Grup, 2011), hlm. 261. Badan Pembinaan Hukum Nasional, 2003), hlm.
12
Hamud M. Balfas, op. cit., hlm. 490. 93.

354
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

“mengelabui” itu; apakah 2 (dua) nama “mengelabui” itu adalah 2 (dua) perbuatan
delik itu merupakan delik yang identik atau yang berbeda.
sama, yang mempunyai unsur-unsur delik Ketika didalami pengertian kedua
yang sama, ataukah yang dimaksudkannya kata itu, maka timbul pertanyaan lain,
itu adalah 2 (dua) delik yang berbeda, yang misalnya, apakah dalam tindakan
memiliki unsur-unsur delik yang tidak sama mengelabui itu dipersyaratkan unsur bujuk
pula. Memang diakui bahwa secara bahasa rayu seperti yang ada pada unsur tindak
antara “menipu” dan “mengelahui” itu pidana penipuan. Untuk hal ini UUPM tidak
mempunyai arti yang mirip,14 sehingga oleh menjawabnya, apalagi KUHP. Ketiadaaan
seba itu tidak mengherankan ada penulis rumusan delik ini menimbulkan pertanyaan
yang menyamakan artinya secara hukum lebih lanjut, misalnya, apakah perbuatan
pidana, semata berdasar pengertian bahasa, mengelabui itu sebenarnya merupakan suatu
dimana kedua nama delik itu, “penipuan” tindak pidana. Catatan ini perlu
dan “pengelabuan” disebutkannya memiliki digarisbawahi karena dalam konteks di atas
arti dan unsur delik yang sama.15 kepastian hukum adalah suatu hal yang
Hemat penulis, dari perspektif harus berada di titik terdepan menurut
hukum pidana, yang menyoroti kepastian pandangan hukum pidana, sebagaimana
hukum, tidak secara serta merta harus yang ditekankan oleh asas legalitas yang
dipahami “penipuan” dan “pengelabuan” itu dibungkus melalui Pasal 1 Ayat (1) KUHP.
sebagai 2 (dua) delik yang memiliki unsur Sebagai suatu delik formil, penipuan
yang sama, walaupun diakui antara yang diatur dalam Pasal 378 KUHP, dan
“menipu” dan “mengelahui” itu juga yang disebut pada Pasal 90 huruf a
mengandung pengetian bahasa yang mirip. UUPM, menitikberatkan pada “perbuatan”
Dengan memperhatikan perumusan Pasal 91 seseorang dibandingkan pada “akibat” yang
huruf a UUPM di atas, dapat diambil ditimbulkan dari perbuatan itu.
kesimpulan atau ditafsirkan bahwa antara Pertanyaannya sekarang adalah apakah pada
perbuatan “menipu” dengan perbuatan “pengelabuan” juga yang dititikberatkan

14
adalah perbuatannya dibandingkan dengan
Lihat Departemen Pendidikan Nasional: Kamus
Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia akibat yang ditimbulkannya.
Pustaka Utama, 2008), hlm. 650, yang
mengartikan mengelabui sebagai menyesatkan Terlepas dari berbagai catatan
pandangan; menipu.
15
Munir Fuady: Pasar Modal Modern (Tinjauan akademik di atas, maka adalah selayaknya
Hukum) (Bandung: Citra Adytia Bakti, 1996 ),
hlm. 149.
terhadap “pengelabuan” itu ditempatkan

355
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

sebagai delik formil, artinya mementingkan dengan pengelabuan, yang unsur-


perbuatan dibanding dengan akibatnya. unsurnya merujuk pada Pasal 378
Argumen ini berdasar pada penempatan kata KUHP, maka apa pula perlunya
“menipu” dan “mengelabui” yang pembentuk UUPM menempatkan
disejajarkan oleh pembuat undang-undang. dan merumuskan kata “menipu” dan
Tentu hal ini maksudnya setidaknya “mengelabui” pada Pasal 91 huruf a
menyamakan unsur perbuatan yang lebih UUPM. Apabila kedua hal itu sama,
ditonjolkan, baik pada “penipuan” dan juga cukup menempatkan kata “menipu”
pada “pengelabuan” tersebut. saja, tanpa harus menyebut kata
Argumen di atas diajukan untuk bisa “mengelabui”. Kedua, apabila
menjawab 2 (dua) pertanyaan yang muncul maksud pembuat undang-undang
dari perumusan Pasal 91 huruf a UUPM adalah membedakan antara penipuan
tersebut di atas, meskipun disadari masih dan pengelabuan, maka pertanyaan
menyisakan beberapa catatan lain padanya, mendasarnya adalah apakah
yaitu, pertama, bila ditafsirkan bahwa Pasal legislatif tidak menyadari
91 huruf a UUPM memaksudkan antara keberadaan asas kepastian hukum
“menipu” dan “mengelabui” itu adalah hal dalam hukum pidana. Catatan
yang sama, maka tentu artinya bahwa pada lainnya yang dirasakan perlu pula
penipuan dan pada pengelabuan (dimana disampaikan disini adalah hal yang
pengelabuan ini adalah sama dengan berkenaan dengan Pasal 91 huruf b
penipuan) yang dijadikan titik berat adalah UUPM, dimana ditentukan bahwa
perbuatan dari seseorang itu. Kedua, bila dalam kegiatan perdagangan efek,
antara menipu dan mengelabui itu setiap pihak dilarang secara
merupakan 2 (dua) hal yang berbeda secara langsung atau tidak langsung turut
pidana, maka karena ditempatkan secara serta menipu.
sejajar bisa diartikan bahwa unsur perbuatan Ada setidaknya 2 (dua) hal yang
lah yang penting pada penipuan maupun menarik disini. Pertama adalah Pasal 91
pada pengelabuan. huruf b UUPM ini hanya mempergunakan
Catatan yang tersisa lainnya disini terminologi “menipu”, dan tidak
adalah, pertama, kalau memang menyandangkannya dengan ‘mengelabui’,
pembentuk undang-undang seperti pada huruf a Pasal 91 UUPM.
mempersamakan antara penipuan Apakah maksud pembentuk undang-undang

356
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

disini hanya melarang “turut serta menipu”, Selanjutnya adalah ketentuan Pasal
dan tidak melarang ‘turut serta mengelabui’; 91 huruf c UUPM, yang melarang
ataukah, kembali, pembentuk undang- seseorang membuat pernyataan tidak benar
undang menyamakan pengertian dan mengenai fakta material atau tidak
sekaligus menyamakan tindak pidana mengungkapkan fakta material agar
‘menipu’ dengan ‘mengelabui’. pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan
Hal kedua yang juga menarik dilihat mengenai keadaan yang terjadi pada saat
adalah bahwa Pasal 91 huruf b UUPM ini pernyataaan dibuat dengan maksud untuk
melarang seseorang ‘turut serta’ melakukan menguntungkan atau menghindarkan
penipuan di pasar modal. Ketentuan ini kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain
berlebihan, mengingat tanpa ditentukan atau dengan tujuan untuk membeli atau
secara sedemikian pun sudah barang tentu menjual efek.
seseorang yang ‘turut serta’ melakukan Pasal 91 huruf c UUPM ini sangat
suatu delik menurut hukum pidana dapat berhubungan dengan penipuan pada masa
dipidana, karena turut serta melakukan suatu penawaran umum melalui prospektus untuk
tindak pidana itu adalah suatu hal yang penjualan efek pada pasar perdana, yang
dilarang, dan bahkan oleh Pasal 55 ayat (1) menyangkut pelaporan keuangan, hasil
KUHP ditempatkan seorang yang turut serta penilaian atau appraisal, ataupun isi
sebagai seorang yang melakukan atau prospektus lainnya yang tidak benar dan
pelaku deliknya. Dengan kata lain, KUHP sama dengan kenyataan yang sesungguhnya;
melalui Pasal 55 ayat (1) mengenal pelaku atau pada saat lain, yaitu pada masa selama
penyertaan, dalam hal ini yang berbentuk efek suatu emiten itu diperdagangkan,
turut serta. Karenanya menjadi pertanyaan dimana terdapat informasi atau fakta
apa maksud pembentuk UUPM dengan material yang dibutuhkan keterbukaan
menempatkan turut serta sebagai suatu penyampaiannya kepada publik.
bagian dari pasal yang mengatur suatu Keterbukaan dalam masa penawaran
norma, sementara asas umum yang berlaku itu, yang dituangkan dalam prosketus, yang
menurut Pasal 55 ayat (1) KUHP adalah merupakan bagian dari pernyataan
bahwa seorang pelaku itu bisa dikatagorikan pendaftaran yang diajukan kepada
sebagai pelaku peserta, dan tidak ada satu Bapepam, sekarang diajukan kepada OJK,16
ketentuan pun dalam UUPM yang
16
Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang No. 21
menghindari keberlakuan Pasal 103 KUHP. Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan, yang

357
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

mewajibkan kepada para emiten untuk terjadi adalah tidak menyampaikan hal yang
mengungkap secara terbuka (full disclosure) sebenarnya atau malah menyampaikan
berbagai informasi dan fakta material yang sesuatu yang sama sekali tidak benar; yang
penting mengenai dirinya, yang dalam kesemuanya itu dibuat oleh seseorang
kondisi normal (dalam artian bukan dalam dengan maksud untuk menguntungkan atau
rangka menjadi perusahaan publik) cukup menghindarkan dirinya sendiri atau pihak
riskan bila diketahui oleh pihak luar.17 Hal lain dari suatu kerugian, atau dengan
ini mengingat bahwa banyak hal yang maksud pihak lain itu untuk membeli atau
termasuk ‘urusan dapur’ perseroan yang menjual efek.
harus diungkapkan ke publik. Ketentuan di atas ini tidak lain
Prinsip keterbukaan di pasar modal dimaksudkan untuk menjamin bahwa semua
tadi akan berlanjut terus selama perseroan informasi dan fakta material yang
dimaksud masih menjadi perusahaan publik. diungkapkan ke publik memang benar
Hal ini didasari alasan bahwa masyarakat adanya sesuai dengan keadaan dan fakta
pemilik efek dan stakeholder lainnya sebenarnya, dan penyampaian dimaksud
memiliki kepentingan terhadap berjalannya tidak menyesatkan, disamping juga
perusahaan, disamping juga karena dimaksudkan untuk menangkal berbagai
pemegang saham publik yang namanya rumor yang memang biasa dan banyak
tercatat di bursa membutuhkan informasi terjadi di pasar modal.19
yang akurat mengenai jalannya perusahaan Untuk itu melalui Keputusan Ketua
guna dijadiakan acuan dalam pengambilan Bapepam No. Kep-51/PM/1996 tanggal 17
keputusan investasinya.18 Januari 1996, yang memuat Peraturan No.
Yang disampaikan menurut Pasal 91 IX.C.2 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
huruf c UUPM di atas tersebut bisa berupa dan Isi Prospektus Dalam Rangka
keterangan yang tidak benar atau keterangan Penawaran Umum jo. Keputusan Ketua
yang tidak sama dengan fakta yang Bapepam No.: Kep-43/PM/2000 tanggal 27
sesungguhnya yang ada. Bisa juga yang Oktober 2000, telah diberikan petunjuk hal-
hal apa saja yang harus dimuat dalam suatu
mulai berlaku sejak tanggal 22 November 2011,
OJK merupakan badan yang diberi kewenangan prospektus. Demikian juga, melalui
dan bertugas melakukan pengaturan dan
pengawasan kegiatan jasa keuangan di Pasar keputusan Ketua Bapepam No. Kep-
Modal.
17
Ulang Mangun Sosiawan, et. al., op. cit., hlm. 25- 86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996, yang
26.
18 19
Ulang Mangun Sosiawan, et. al., ibid, hlm. 31. Hamud M. Balfas, op. cit., hlm. 490.

358
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

memuat Peraturan No. X.K.1 tentang raising or lowering a security’s price by


Keterbukaan Informasi yang Harus creating the appearance of active trading.”
21
Diumumkan Kepada Publik, yang telah
diperbaharui dengan Peraturan OJK No. 31 UUPM membagi dalam 2 (dua)
/POJK.04/2015 Tentang Keterbukaan Atas ketentuan hal yang berkaitan dengan
Informasi Atau Fakta Material Oleh Emiten larangan market manipulation ini, yaitu
atau Perusahaan Publik tanggal 16 melalui Pasal 91 dan Pasal 92.
Desember 2015, yang mulai berlaku sejak Lengkapnya Pasal 91 UUPM
tanggal 22 Desember 2015, telah ditentukan menentukan:
informasi atau fakta material yang bisa “Setiap pihak dilarang melakukan
tindakan, baik langsung maupun
mempengaruhi harga efek atau keputusan
tidak langsung, dengan tujuan untuk
investasi dari seorang pemodal, yang harus menciptakan gambaran semu atau
menyesatkan mengenai kegiatan
diumumkan kepada publik.20
perdagangan, keadaan pasar, atau
harga efek di bursa efek.”
C. Manipulasi Pasar
Sedangkan Pasal 92 UUPM
Manipulasi pasar atau market
menyatakan:
manipulatin diartikan oleh Black’s Law
“Setiap pihak, baik sendiri-sendiri
Dictionary sebagai “the illegal practice of
maupun bersama-sama dengan pihak
lain, dilarang melakukan 2 (dua)
20
transaksi efek atau lebih, baik
Fakta atau informasi material yang harus
disampaikan kepada publik antara lain adalah (a)
langsung maupun tidak langsung,
Penggabungan usaha, pembelian saham, peleburan sehingga menyebabkan harga efek di
usaha, atau pembentukan usaha patungan; (b) bursa efek tetap, naik atau turun
Pemecahan saham atau pembagian dividen saham; dengan tujuan mempengaruhi pihak
(c) Pendapatan dari dividen yang luar biasa lain untuk membeli, menjual, atau
sifatnya; (d) Perolehan atau kehilangan kontrak
penting; (e) Produk atau penemuan baru yang
menahan efek.”
berarti; (f) Perubahan dalam pengendalian atau
perubahan penting dalam manajemen; (g)
Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran
Selanjutnya, ditentukan oleh Pasal
efek yang bersifat utang; 93 bahwa:
(h) Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau
secara terbatas yang material jumlahnya; (i) “Setiap pihak dilarang, dengan cara
Pembelian, atau kerugian penjualan aktiva yang apapun, membuat pernyataan atau
material; (j) Perselisihan tenaga kerja yang relatif
penting; (k) Tuntutan hukum yang penting
memberikan keterangan yang secara
terhadap perusahaan, dan atau direktur dan material tidak benar atau
komisaris perusahaan; (l) Pengajuan tawaran untuk menyesatkan sehingga
pembelian efek perusahaan lain; (m) Penggantian
akuntan yang mengaudit perusahaan; (n)
Penggantian wali amanat; (o) Perubahan tahun 21
Bryan A. Garner: Black’s Law Dictionary, 8th ed.
fiskal perusahaan. (St. Paul, MN: Thomson West, 2004), hlm. 982

359
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

mempengaruhi harga efek di bursa yang secara material tidak benar


efek apabila pada saat pernyataan
sehingga mempengaruhi harga
dibuat atau keterangan diberikan:
(a) Pihak yang bersangkutan efek di bursa efek.
mengetahui atau sepatutnya
Pada dasarnya tindakan manipulasi
mengetahui bahwa pernyataan
atau keterangan tersebut secara pasar ini adalah suatu tindakan pura-pura
material tidak benar atau
yang tidak mencerminkan perbuatan yang
menyesatkan; atau
(b) Pihak yang bersangkutan tidak sebenarnya yang dilakukannya dengan
cukup berhati-hati dalam
maksud tujuan tertetu yang tersembunyi.
menentukan kebenaran
material dari pernyataan atau Tujuan si pelaku tidak lain agar pihak ketiga
keterangan tersebut.”
akan terpengaruh untuk melakukan kegiatan
perdagangan suatu efek pada tingkat harga
Dengan demikian menurut UUPM
yang diinginkan oleh si manipulator.22
memanipulasi pasar merupakan perbuatan:
Dengan demikian manipulasi pasar itu
a. Baik langsung maupun tidak
merupakan serangkaian tindakan yang
langsung bertujuan untuk
dilakukan oleh seseorang sebagai pelakunya
menciptakan gambaran semu
dengan maksud untuk menciptakan
atau menyesatkan mengenai
gambaran yang semu, keliru atau
kegiatan perdagangan, keadaan
menyesatkan tentang perdagangan atau
pasar, harga efek di bursa efek;
transaksi efek, keadaan pasar atau harga dari
b. Baik sendiri-sendiri maupun
suatu efek di bursa efek kepada pihak
bersama-sama dengan pihak lain
ketiga, agar pihak ketiga itu melakukan
melakukan 2 (dua) transaksi efek
transaksi efek pada harga yang diinginkan
atau lebih, baik langsung
oleh si pelaku.
maupun tidak langsung, sehingga
Sederhananya, pola manipulasi pasar
menyebabkan harga efek tetapm
itu bisa berupa menyebarluaskan informasi
naik atau turun dengan tujuan
palsu mengenai emiten dengan tujuan untuk
mempengaruhi pihak lain untuk
mempengaruhi harga efek perusahaan yang
membeli, menjual, atau menahan
dimaksud di bursa efek (false information),
efek; dan atau
atau berupa menyebarluaskan informasi
c. Baik secara sengaja maupun
karena kelalaiannya dengan cara
apapun memberikan keterangan
22
Ulang Mangun Sosiawan, et. al.: op. cit., hlm. 95.

360
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

yang menyesatkan atau informasi yang tidak dan kemudian menjualnya kembali pada
lengkap (misinformation).23 harga yang lebih tinggi. Di sini, sebenarnya
Pada pasar primer, saat penawaran harga yang terbentuk sama sekali tidak
umum, tidak mungkin terjadi manipulasi mencerminkan kekuatan pasar yang
pasar, karena saham yang ada itu belumlah sebenarnya. Permintaan dan penawaran
diperdagangkan oleh publik. Di pasar yang terjadi itu bukanlah merupakan
primer ini yang mungkin terjadi adalah cerminan dari kekuatan pasar yang
penipuan. Berbeda dengan tindak pidana sesungguhnya pada saat itu. Gambaran
penipuan di pasar modal, market semu tadi tidak melulu harus diciptakan
manipulation ini hanya bisa terjadi di pasar dengan suatu rangkaian transaksi, tetapi
sekunder, yaitu di bursa dimana emiten itu dapat pula dengan mempergunakan
listed dan efek itu diperdagangkan. informasi dengan tujuan yang manipulatif
Manipulasi pasar itu bisa terjadi tadi. Artinya bisa saja yang terjadi
dalam bentuk manipulasi terhadap kombinasi antara seolah ada kegiatan
perdagangan efeknya ataupun terhadap transaksi dengan pemanfaatan informasi,
harganya. Manipulasi terhadap perdagangan yang pada akhirnya mendorong pihak
efek antara lain guna menciptakan publik untuk mengambil keputusan dengan
gambaran seolah-olah terhadap suatu efek mengikuti kemauan si manipulator.
tertentu terjadi aktivitas perdagangan yang Dalam konteks perdagangan saham
tinggi, sedangkan manipulasi terhadap harga yang dilaksanakan akibat dari perdagangan
efek adalah adanya suatu gambaran semu semu ini bukan hanya berarti hanya
seolah harga suatu efek meningkat tajam melingkupi terhadap perdagangan
karena adanya banyak permintaan, atau konvensional saja, atau jual beli efek
sebaliknya, harganya turun, karena semata, melainkan juga perdagangan saham
banyaknya penawaran, padahal traksasi disini harus dilihat secara luas, dimana
perdagangan dan mekanisme permintaan- didalamnya termasuk share swap,
penawaran itu sengaja diciptakan untuk pengkonversian saham, dan lain
mengecoh pemilik saham lainnya. Pembeli sebagainya.24
akan membeli pada harga yang lebih rendah Bisa saja manipulasi pasar itu
dilakukan oleh seorang pelaku, dengan
23
M. Irsan Nasrudin, et. al.: Aspek Hukum Pasar
24
Modal Indonesia (Jakarta, Prenada Media Group, Munir Fuady: Pasar Modal Modern (Tinjauan
2003), hlm. 263. Hukum), hlm. 151

361
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

memanfaatkan perantaraan beberapa Transaksi semu ini dapat dilakukan dengan


anggota bursa (perusahaan perantara atau tanpa ada barang sama sekali. Dengan
perdagangan efek). Bisa pula dilakukan oleh demikian penjual tidak akan menyerahkan
beberapa pelaku secara bersama-sama, yang efeknya kepada pembeli dan pembeli juga
juga melalui perantaraan anggota bursa, tidak akan menerima penyerahan efeknya,
yang memberikan gambaran semu bahwa karena transaksi ini dimaksudkan hanya
perdagangan suatu efek atau harga efek untuk menciptakan a misleading
yang terjadi adalah sesuai mekanisme appearance of active trading.27
hukum pasar,25 yang kesemuanya bertujuan Tindakan manipulasi pasar ini
memberi kesan bahwa efek dimaksud itu merupakan hal yang dilarang, karena
aktiv diperdagangkan di bursa.26 masyarakat pemodal sangat memerlukan
Mengingat bisa dibutuhkannya suatu informasi mengenai kegiatan perdagangan,
kerjasama diantara para manipulator, maka keadaan pasar, atau harga efek di bursa yang
semakin jumlah investornya sedikit di suatu merupakan cerminan riil dari kekuatan
bursa efek maka semakin tinggi pula potensi penawaran jual dan beli efek. Informasi
lebih mudah dilakukannya manipulasi, yang sebenarnya inilah yang dijadikan dasar
karena komunikasi dan hubungan diantara pengambilan keputusan bagi calon investor
para investor itu akan lebih mudah untuk untuk berinvestasi.
merencanakan dan melaksanakan suatu
upaya tertentu guna memanipulasi pasar, C. Perdagangan Orang Dalam
dimana penentuan harga itu dilakukan Informasi dalam kegiatan pasar modal
dengan persetujuan bersama sangat mempunyai arti. Aktivitas di pasar
(persengkokolan). Tata cara dan mekanisme modal banyak mengandalkan ketersediaan
pasar dipergunakan oleh pelaku sebagai alat dan keakuratan informasi yang disajikan.
untuk menciptakan pembentukan harga Pada ujungnya, harga saham tergantung
(yang semu). Harga yang seolah terbentuk dengan informasi, dimana information is
itu dijadikan objek untuk mencapai tujuan money, information is everything. Without
yang diinginkan pelaku. information capital market is gambling”.28

27
Hamud M. Balfas, op. cit., hlm. 502.
28
Joni Emirzon: Kejahatan Pasar Modal: Indikator,
25
Hamud M. Balfas, op. cit., hlm. 501. Kendala Pembuktian, dan Penegakan Hukum atas
26
M. Irsan Nasrudin, et. al., op. cit., hlm. 263. Pelaku Tindak Pidana, dalam: Jurnal Hukum

362
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

melakukan pembelian atau penjualan


atas Efek:
Perdagangan orang dalam adalah
a. Emiten atau Perusahaan Publik
terjemahan dari istilah insider trading yang dimaksud; atau
b. perusahaan lain yang melakukan
dikenal dalam dunia pasar modal. Black’s
transaksi dengan Emiten atau
Law Dictionary membagi insider trading Perusahaan Publik yang
bersangkutan.”
dalam 2 (dua) arti, yaitu arti sempit atau
klasik dan arti luas atau modern. Dalam arti
Pasal 96 UUPM mengatur:
sempit atau klasik insider trading dimaknai
“Orang dalam sebagaimana
sebagai “the use of material, nonpublic dimaksud dalam Pasal 95 dilarang:
a. mempengaruhi pihak lain untuk
information in trading the shares of a
melakukan pembelian atau
company by a corporate insider or other penjualan atas Efek dimaksud;
atau
person who owes fiduciary duty to the
b. memberi informasi orang dalam
company.” kepada pihak manapun yang
patut diduganya dapat
Sedangkan dalam arti luas atau
menggunakan informasi
modern insider trading dikenal sebagai dimaksud untuk melakukan
pembelian atau penjualan atas
“misappropriation theory, dimana diartikan
Efek.
sebagai “the deceitful acquisition and
misuse of information that properly belings Sedangkan Pasal 97 UUPM
to person to whom one owes a duty.” 29 menyatakan:
Mengenai insider trading ini “(1) Setiap Pihak yang berusaha
untuk memperoleh informasi
terdapat pengaturannya di UUPM melalui
orang dalam dari orang dalam
Pasal 95, Pasal 96 dan Pasal 97 serta Pasal secara melawan hukum dan
kemudian memperolehnya
98.
dikenakan larangan yang sama
dengan larangan yang berlaku
bagi orang dalam sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 95 dan
Pasal 96.
(2) Setiap Pihak yang berusaha
Pasal 95 UUPM selengkapnya menyatakan:
untuk memperoleh informasi
“Orang dalam dari Emiten atau orang dalam dan kemudian
Perusahaan Publik yang mempunyai memperolehnya tanpa melawan
informasi orang dalam dilarang hukum tidak dikenakan
larangan yang berlaku bagi
Bisnis Vol. 28, No. 4, Tahun 2009 (Jakarta: orang dalam sebagaimana
Yayasan Pengembangan Hukum Bisnis), hlm. 7 dimaksud dalam Pasal 95 dan
29
Bryan A. Garner: Black’s Law Dictionary, 8th ed.
(St. Paul, MN: Thomson West, 2004), hlm. 811
Pasal 96, sepanjang informasi

363
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

tersebut disediakan oleh Emiten (artinya, informasinya tidak atau belum


atau Perusahaan Publik tanpa
dipublikasikan ke masyarakat) dalam
pembatasan.”
Selanjutnya, Pasal 98 UUPM kaitannya dalam beberapa hal yang bisa
menegaskan: mempengaruhi harga efek dan keputusan
“Perusahaan Efek yang memiliki investor untuk menjual atau membeli efek
informasi orang dalam mengenai
dari perusahaan.
Emiten atau Perusahaan Publik
dilarang melakukan transaksi Efek Informasi adalah objek tindak pidana
Emiten atau Perusahaan Publik
insider trading ini, yang bisa dikatakan
tersebut, kecuali apabila:
a. transaksi tersebut dilakukan merupakan salah satu komoditi paling
bukan atas tanggungannya
berharga dalam kegiatan di pasar modal.
sendiri, tetapi atas perintah
nasabahnya; dan Informasi sangat menentukan bagi investor
b. Perusahaan Efek tersebut tidak
untuk mengambil dan memutuskan sikap
memberikan rekomendasi
kepada nasabahnya mengenai investasinya. Karena itu di pasar modal
Efek yang bersangkutan.”
prinsip keterbukaan atau disclosure harus
dikedepankan. Hal ini berarti bahwa semua
Dari semua kejahatan pasar modal,
informasi material wajib dipublikasikan
perdagangan orang dalam atau insider
kepada publik tepat pada waktunya.
trading ini merupakan kejahatan pasar
Sebagaimana disampaikan di atas,
modal yang paling terkenal, yang
sesuai Keputusan Ketua Bapepam No.
membedakan kejahatan yang dilakukan di
86/PM/1996 tentang Keterbukaan Informasi
bursa dan kejahatan umum lainnya, yang
yang Harus Segera Diumumkan Kepada
hanya ada pada dan merupakan ciri khas
Publik, yang telah diperbaharui dengan
kejahatan pasar modal.30
Peraturan OJK No. 31 /POJK.04/2015
Seperti disampaiakan di atas, pokok
Tentang Keterbukaan Atas Informasi Atau
permasalahan insider trading ini adalah
Fakta Material Oleh Emiten Atau
‘informasi.’31 Kejahatan ini semata-mata
Perusahaan Publik tanggal 16 Desember
berpokok pangkal dari pemanfaatan
2015, yang mulai berlaku sejak tanggal 22
informasi yang diberikan oleh orang dalam
Desember 2015, telah ditentukan informasi
3030
M. Halmud Balfas, op. cit., hlm. 463. atau fakta material yang bisa mempengaruhi
31
Lihat Joni Emirzon: Kejahatan Pasar Modal:
Indikator, Kendala Pembuktian, dan Penegakan harga efek atau keputusan investasi dari
Hukum atas Pelaku Tindak Pidana, dalam: Jurnal
Hukum Bisnis Vol. 28, No. 4, Tahun 2009
(Jakarta: Yayasan Pengembangan Hukum Bisnis),
hlm. 7.

364
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

seorang pemodal, yang harus diumumkan sedangkan pada kasus insider trading yang
kepada publik.32 menderita kerugian begitu banyak dan
Informasi material tersebut meluas, mulai dari lawan transaksi, hingga
merupakan indikator penting yang berfungsi kepada kewibawaan regulator dan
sebagai parameter untuk mengukur dan kredibilitas pasar modal.34 Dengan lain
menilai sejauh mana informasi tersebut perkataan, insider trading ini dapat
penting bagi insider atau pihak lain yang dilakukan oleh orang dalam ataupun pihak
menerima informasi tersebut untuk membeli lain yang menerima, mendapatkan, atau
atau menjual efeknya. Hal mana mendengar informasi tersebut. Pada kasus
dikarenakan harga sekuritas akan sangat insider trading pencuriannya bisa berupa
ditentukan oleh variabel ketersediaan informasi yang pada umumnya milik si
informasi. Apabila informasi mengenai pencuri tersebut, dimana akibat pencurian
perusahaan atau emiten bersentimen positif, itu menimbulkan kerugian bagi banyak
misalnya apabila emiten memperoleh laba pihak, yaitu lawan transaksinya (penjualnya
yang luar biasa, maka harga sahamnya akan atau pembelinya), kredibilitas pasar,
naik, demikian juga sebaliknya apabila kewibawaan regulator, sampai kepercayaan
informasi negatif yang terjadi.33 masyarakat luas.
Kasus perdagangan orang dalam Dengan demikian, yang dimaksud
sedikit banyak dapat dipersamakan dengan dengan insider trading adalah perdagangan
kasus pencurian. Bedanya bila pada efek yang dilakukan oleh mereka yang
pencurian konvesional objeknya adalah tergolong ‘orang dalam’ perusahaan.
barang atau materi kepunyaan orang lain, Perdagangan itu dimotivasi karena adanya
maka pada insider trading objek pencurian suatu informasi orang dalam yang penting
tetap milik orang lain, tetapi dengan dan belum dibukta/terbuka untuk umum.
mempergunakan informasi yang seharusnya Perdagangan ini, diharapkan, mendatangkan
menjadi milik umum, sehingga dengan keuntungan secara pribadi, langsung atau
begitu pelaku memperoleh keuntungan. tidak langsung, atau yang merupakan jalan
Pada pencurian biasa, yang menderita pintas (short swing profit), di mana
kerugian adalah pihak pemilik barang, keuntungan itu lebih besar dari keuntungan
yang sepatutnya diterima (excess return).
32
Lihat supra note 20.
33
Najib A. Gisymar: Insider Trading Dalam
Transaksi Efek (Bandung: Citra Adytia Bakti,
34
1999), hlm. 38. M. Irsan Nasrudin, et. al., op. cit., hlm. 267.

365
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

Artinya, perdagangan orang dalam ini memberikan keuntungan yang tidak adil,
merupakan tindakan memperkaya diri dan pada saat yang bersamaan merugikan
secara tidak sah atau memiliki apa yang mereka yang tidak mengetahui informasi
sebenarnya bukan merupakan haknya.35 orang dalam itu.
Perdagangan orang dalam itu bisa Dengan demikian dapat ditentukan
saja terjadi di suatu perusahaan publik, bahwa perdagangan efek dapat tergolong
karena sebagai orang dalam dari emiten sebagai praktek insider trading apabila
tentunya seseorang itu lebih mengetahui memenuhi 3 (tiga) unsur, yaitu, pertama,
dengan jelas apa yang telah, sedang dan adanya orang dalam; kedua, adanya
yang akan terjadi di dalam diri emiten informasi material yang belum tersedia bagi
tersebut. Dengan memegang informasi yang publik; dan, ketiga, melakukan transaksi
lengkap itu seseorang tentu mampu karena informasi material.37
melakukan tindakan menjual ataupun Perdagangan orang dalam ini sangat
membeli saham emiten tersebut dan dengan berkaitan dengan perkembangan pasar
sendirinya dapat mengambil keuntungan modal, dalam pengertian bahwa
dari perdagangan yang dilakukannya untuk perkembangan pasar modal banyak
diri sendiri maupun untuk pihak lain.36 dipengaruhi oleh kepercayaan dari
Insider trading sangat berkaitan masyarakat pemodal yang melakukan
dengan tindakan transaksi yang dilakukan investasi dalam bentuk efek yang
oleh seseorang yang didasarinya oleh suatu diterbuitkan emiten. Mengingat informasi
informasi yang berhubungan dengan emiten adalah salah satu aspek utama yang
yang masih bersifat rahasia atau belum memegang peranan di pasar modal, maka
dipublikasikan ke masyarakat. Informasi kepercayaan pemangku kepentingan dari
yang belum dipublikasikan itu diperkirakan suatu perusahan publik pada khususnya,
akan sangat mampu mempengaruhi harga dan masyarakat pada umumnya, akan
efek suatu perusahaan publik, sehingga menurun apabila praktik perdagangan orang
transaksi yang dilakukan oleh seseorang dalam yang terjadi di pasar modal dibiarkan.
berdasar informasi orang dalam itu Karena itu salah satu cara meminimalisasi
praktik yang demikian itu adalah dengan
35
Munir Fuady: Pasar Modal Modern ….., op. cit., menerapkan dan melaksanakan secara ketat
hlm. 167
36
Asril Sitompul: Pasar Modal: Penawaran Umum
dan Permasalahannya (Bandung: Citra Adytia
37
Bakti, 1996), hlm. 149. Najib A. Gisymar, op. cit., hlm. 34.

366
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

prinsip disclosure secara utuh dalam pasar ini bisa dikatagorikan sebagai suatu
modal. tindakan memperkaya diri secara tidak sah,
Pada umumnya suatu informasi atau memiliki apa yang sebenarnya bukan
dapat dikatagorikan sebagai informasi orang merupakan haknya.40
dalam apabila informasi tersebut belum atau Mengenai siapa saja yang disebut
tidak pernah dipublikasikan; informasi itu sebagai insider trading didapat
harus tepat dan benar; dan informasi itu penegasannya pada Penjelasan Pasal 95
berpengaruh terhadap harga efek UUPM, yaitu:
perusahaan.38 a. Komisaris, direktur atau pegawai
Tujuan utama dari insider trading itu emiten atau perusahaan public;
adalah untuk memperoleh keuntungan b. Pemegang saham utama emiten atau
melalui pemanfaatan informasi yang belum perusahaan publik;
terpublikasi kepada publik, sehingga kepada c. Orang perorangan yang karena
pelakunya dapat dikenakan sanksi. Dengan kedudukannya atau profesinya atau
pemberian informasi berdasarkan prinsip karena hubungan usahanya dengan
keterbukaan itu, maka para stakeholders emiten atau perusahaan publik
dalam pasar modal memperoleh jaminan memungkinkan orang tersebut
akan mendapatkan informasi atau fakta memperoleh informasoi orang dalam;
materiel yang sebenarnya pada saat yang atau
bersamaan. Fakta menunjukan bahwa harga d. Pihak yang dalam waktu 6 (enam)
efek banyak ditentukan oleh informasi yang bulan terakhir tidak lagi menjadi pihak
tersedia.39 Dengan terjadinya insider trading sebagaimana disebut pada huruf a, b,
maka jaminan tadi tidak diperoleh oleh para dan c di atas.
pemangku kepentingan dari suatu
perusahaan publik, karena informasi Dengan demikian, maka dari
material yang ada hanya dikuasai oleh penjelasan Pasal 96 UUPM di atas dapat
sekelompok orang, yang seharusnya disebar dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan
tapi malah sebaliknya, ditahan oleh orang dalam adalah orang yang karena
sekelompok orang tertentu dan itu dilakukan kedudukannya (fiduciary position)
dengan tujuan memperoleh keuntungan. Hal mendapat informasi orang dalam.41

38 40
Asril Sitompul, op. cit., hlm. 151. Munir Fuady, op. cit., hlm. 167.
39 41
Najib A. Gisymar, op. cit., hlm. 38. Ulang Mangun Sosiawan, et. al., op. cit., hlm. 98.

367
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

Dari Pasal 95, Pasal 96, Pasal 97 dan e. Perusahaan efek yang memiliki
Pasal 98 UUPM di atas, telah dengan tegas informasi orang dalam dilarang
ditentukan aturan yang melarang melakukan transaksi efek emiten atau
dilakukannya insider trading, yang bila perusahaan publik, kecuali transaksi
dikelompokan akan menjadi sebagai itu dilakukan atas perintah nasabah
berikut: dan perusahaan efek tersebut tidak
memberikan rekomendasi kepada
a. Orang dalam yang memiliki informasi nasabahnya mengenai efek yang
orang dalam dilarang melakukan bersangkutan (Pasal 98 UUPM).
pembelian atau penjualan atas efek Mengingat yang menjadi objek pada
emiten atau perusahaan public maupun tindak pidana perdagangan orang dalam ini
atas efek perusahaan lain yang adalah informasi, maka yang dijadikan
melakukan transaksi dengan emiten target oleh para pelaku insider trading
atau perusahaan publik yang dalam melakukan kejahatannya adalah
bersangkutan (Pasal 95 UUPM); untuk mendapatkan saham dalam jumlah
b. Orang dalam yang memiliki informasi yang signifikan dengan harga yang semurah
orang dalam dilarang untuk mungkin agar margin keuntungan yang
mempengaruhi pihak lain untuk diperolehnya besar.
melakukan penjualan atau pembelian Catatan dapat diberikan bagi Pasal 97
atas efek tersebut (Pasal 96 UUPM); ayat (20 UUPM, yang hemat penulis
c. Orang dalam yang memiliki informasi merupakan ketentuan yang tidak
orang dalam dilarang memberikan memberikan suatu arti. Yang dilarang oleh
informasi orang dalam kepada pihak norma pengaturan insider trading ini adalah
manapun yang patut diduga dapat pemanfaatan informasi orang dalam, yang
menggunakan informasi tersebut untuk belum terpublikasikan, untuk kepentingan
melakukan penjualan efek tersebut tertentu. Karenanya, ketentuan pada pasal di
(Pasal 96 UUPM); atas yang membolehkan setiap orang
d. Setiap pihak yang berusaha untuk berusaha untuk memperoleh informasi
memperoleh informasi orang dalam orang dalam yang disediakan oleh emiten,
secara melawan hukum (Pasal 97 yang diperolehkanya tanpa melawan hukum
UUPM); menjadi mubazir, sebab adalah hak para
stakeholder dari suatu perusahaan publik

368
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

untuk memperoleh dan memanfaatkan fakta Sedangkan yang tidak setuju


atau informasi material yang diumumkan pelarangan itu didasarkan pada pemikiran
kepada publik, dan di sisi lainnya, adalah bahwa harga efek mencerminkan semua
merupakan kewajiban bagi perusahaan informasi yang tersedia di pasar. Tindakan
publik untuk menyampaikannya kepada yang dilakukan pelaku justru membawa
masyarakat fakta atau informasi material harga mendekati nilai sesungguhnya.
yang ada pada dirinya pada saat yang Pembuktian kejahatan insider trading
bersamaan. sangat sulit dilakukan, karena kejahatan ini
Terdapat 2 (dua) pendapat yang saling melibatkan orang dalam. Mestui diakui
berbeda dalam melihat pelarangan insider bahwa permasalahan bisa muncul pada saat
trading ini. dilakukannya pengumpulan alat bukti dan
Pihak yang setuju pelarangan insider barang bukti, karena, informasi orang dalam
trading berdasarkan pemikiran: 42 seringkali tersampaikan tanpa melalui cara-
a. Pasar harus mendudukan semua pihak cara yang konvensional, tanpa adanya
dalam posisi yang sama (put every one rekaman suara, surat, ataupun hal-hal lain.
in the same footing), termasuk dalam Meskipun begitu, transaksi berdasar
hal ini penerimaan informasi. informasi orang dalam tersebut dapat
Pemikirannya adalah bahwa pasar dideteksi. Misalnya dengan terlihatnya
modal adalah wahana investasi yang perubahan pola transaksi dari si pialang.
melibatkan dana masyarakat dan Atau dengan melihat hubungan antara
dalam hal ini diperlukan segala orang-orang yang terlibat dalam transaksi.
informasi yang lengkap, benar, akurat Dapat juga dengan melihat pola pergerakan
yang memungkinkan investor untuk harga saham yang tidak wajar.43 Artinya,
berinvestasi (menjaga unsur fairness meskipun tidak sederhana, akan tetapi
bagi semua pihak dalam bertransaksi). melalui unsur-unsur yang telah ditentukan,
b. Informasi orang dalam merupakan pembuktian itu dapat dilakukan.
harta milik perusahaan. Kandungan
informasi jenis ini hanya dapat
digunakan untuk kepentingan
43
Siti Anisah: Kewenangan Badan Pengawas Pasar
perusahaan dan kepentingan pihak Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Dalam
Industri Pasar Modal Indonesia, dalam: Jurnal
lain. Hukum Bisnis Vol. 28, No. 4, Tahun 2009
(Jakarta: Yayasan Pengembangan Hukum Bisnis),
42
ibid, hlm. 99. hlm. 23.

369
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

Mungkin karena sulitnya pembuktian beberapa catatan berkenaan dengan


itu, dan karena insider trading ini pengaturan tindak pidana khas padsar modal
berhubungan erat dengan perkembangan itu. Untuk itu sudah saatnya diperlukan
pasar modal, yang sangat bergantung pada adanya revisi, sehingga pengaturan tindak
keyakinan dan kepercayaan dari masyarakat pidana kejahatan pasar modal itu bisa lebih
pemodal yang melakukan investasinya terarah.
dalam bentuk efek yang diterbitkan suatu
perusahaan publiK, maka UUPM memberi DAFTAR PUSTAKA
sanksi cukup berat, dimana Pasal 104
Anisah, Siti: Kewenangan Badan Pengawas
UUPM mengancamnya dengan hukuman
Pasar Modal-Lembaga Keuangan
penjara 10 tahun dan denda maksimal Rp. (Bapepam-LK) Dalam Industri Pasar
Modal Indonesia, dalam: Jurnal Hukum
15.000.000.000,00.
Bisnis Vol. 28, No. 4, Tahun 2009
(Jakarta: Yayasan Pengembangan
Hukum Bisnis), hal. 21-27.
IV. PENUTUP
Balfas, Hamud M.: Hukum Pasar Modal,
Ed. Revisi, Jakarta: Tatanusa, 2012.
Kejahatan di pasar modal, yang
merupakan bagian dari tindak pidana Departemen Pendidikan Nasional: Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
ekonomi, telah mendapatkan perhatian yang
Gramedia Pustaka Utama, 2008.
cukup dari pembentuk undang-undang
Emirzon, Joni: Kejahatan Pasar Modal:
dengan memformulasikan norma-norma
Indikator, Kendala Pembuktian, dan
yang berkitan untuk itu. Beberapa ketentuan Penegakan Hukum atas Pelaku Tindak
Pidana, dalam: Jurnal Hukum Bisnis
yang terdapat pada UUPM cukup memberi
Vol. 28, No. 4, Tahun 2009, Jakarta:
sinyal bahwa terdapat berbagai tindak Yayasan Pengembangan Hukum Bisnis.
pidana yang perlu diatur agar kegiatan di
Fuady, Munir: Pasar Modal Modern
pasar modal dapat terhindar dari 3 (tiga) (Tinjauan Hukum), Bandung: Citra
Adytia Bakti, 1996
kejahatan yang dapat merugikan potensi
perekonomian mellaui pasar modal tersebut. Fuady, Munir: Bisnis Kotor: Anatomi
Kejahatan Kerah Putih, Bandung: Citra
Penipuan di pasar modal, manipulasi
Adytia Bakti, 2004
pasar serta perdagangan orang dalam,
Garner, Bryan A.: Black’s Law Dictionary,
merupakan tindak pidana dalam pasar
8th ed., St. Paul, MN: Thomson West,
modal. Meskipun telah mendapat 2004
pengaturannya, akan tetapi terdapat

370
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI

Gisymar, Najib A.: Insider Trasing Dalam


Transaksi Efek, Bandung: Citra Adytia
Bakti, 1999

Hamzah, Andi: Hukum Pidana Ekonomi,


Jakarta: Erlangga, 1983

Hamzah, Andi: Perkembangan Hukum


Pidana Khusus, Jakarta: Rineka Cipta,
1991

Nasarudin, M. Irsan, et. al.: Aspek Hukum


Pasar Modal Indonesia, Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup, 2011

Sitompul, Asril: Pasar Modal: Penawaran


Umum dan Permasalahannya, Bandung:
Citra Adytia Bakti, 1996

Sosiawan, Ulang Mangun, et. al.: Penelitian


Huku Tentang Aspek Hukum Transaksi
Efek di Lingkungan Pasar Modal
Indonesia, Jakarta Badan Pembinaan
Hukum Nasional, 2003

Syamsuddin, Aziz: Tindak Pidana Khusus,


Jakarta: Sinar Grafika, 2013

Publikasi Lainnya

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/P
ublication/Statistic/Yearly/20160321_ID
X-Annually-2015.pdf

371

Anda mungkin juga menyukai