Oleh:
Hasbullah F. Sjawie
(Dosen Tetap pada Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Hukum (SH.) dari
Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta, 1988; Master Hukum (LL.M.) dari Fakultät für
Rechtswissenschaft der Universität Hamburg, Jerman, 1990; Magister Manajemen (MM.) dari Program
Pascasarjana Universitas Atmajaya, Jakarta 1996; dan Doktor Ilmu Hukum (Dr.) dari Program Pascasarjana
Bidang Ilmu Hukum Universitas Trisaksi, Jakarta, 2012. Menulis buku serta menjadi narasumber pada keahlian
korporasi dan pertanggungjawabannya, baik dari sisi hukum bisnis maupun hukum pidana)
Abstract:
Capital market is a one way to develop size of economic a nation. Through capital market, business can
improve, and the fund from investor is accepted by the law without bureaucracy procedure. As investor a
shareholder who hold share in a perseroan terbatas terbuka (Indonesia public company limited by share) could
by and sell share every time. To keep the stability of the capital market the implementation of openness principle
is needed. The Law No. 8 Year 1995 about Capital Market has arranged 3 (three) crime in the capital market.
The belief of the public is depending on the disclosure prinsip. It can also be influenced by the violation of
capital market law. There are some notes in the regulation.
346
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
347
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
348
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
349
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
menempatkan hukum pidana ekonomi Pada beberapa aspeknya, pasar modal bisa
dalam kelompok hukum pidana khusus.5 diidentikan dengan perseroan terbatas
Sebagai salah satu bentuk dari terbuka. Kegiatan pasar modal berhubungan
hukum pidana khusus yang didalamnya erat dengan penawaran umum, yaitu
mempunyai kekhususan pada perbuatan penerbitan dan penjualan efek oleh suatu
yang diaturnya, subjek tindak pidananya, perseroan terbatas kepada masyarakat luas,
serta bentuk pemidanaannya,6 maka tindak yang selanjutnya terhadap efek itu
pidana ekonomi dapat dimaknai dalam 2 diperjualbelikan diantara para investor.
(dua) arti, pertama, dalam arti sempit, yang Tidak ada badan usaha lain yang bisa
merujuk kepada Undang-Undang Darurat melakukan penawaran umum selain badan
No. 7 Tahun 1955 tentang Pengusutan, usaha perseroan terbatas.
Penuntutan, dan Peradilan Tindak Pidana Terlepas dari tidak dicantumkannya
Ekonomi, yang mulai berlaku pada tanggal Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang
13 Mei 1955, yang isinya hampir sama, jika Perseroan Terbatas (UUPT No. 1) dalam
tidak mau dikatakan persis sama, dengan konsiderannya, akan tetapi harus diakui
wet op de economische delicten Belanda.7 bahwa UUPM, yang mulai berlaku sejak
Kedua, dalam arti luas, maknanya lebih luas tanggal 1 Januari 1996, secara langsung
daripada sekedar tindak pidana ekonomi telah merujuk pengaturan mengenai
sebagaimana dimaksud dalam Undang- perseroan terbatas yang ada di UUPT No. 1
Undang Darurat No. 7 Tahun 1955 tersebut. sebagai ketentuan yang mengatur bagi
Pada arti yang kedua ini, segala peraturan perseroan terbatas yang berkedudukan
hukum pidana yang berkaitan dengan tindak sebagai emiten. Misalnya, mengenai
pidana yang menyangkut ekonomi atau pengertian perseroan terbatas, direksi,
kemakmuran, dikelompokan disini.8 komisaris, pemegang saham, modal setor,
dan sebagainya, adalah contoh dimana
istilah tersebut ada pada UUPM, tetapi
5
Lihat Andi Hamzah: Perkembangan Hukum Pidana
Khusus (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 1-3.
pengertiannya diberikan oleh UUPT No. 1.
6
Aziz Syamsuddin, op. cit., hlm. 12. Hal ini juga ditunjukan oleh UUPM melalui
7
Andi Hamzah: Hukum Pidana Ekonomi, op. cit,
hlm. 17. Pasal 1 angka 20-nya, dimana ditentukan
8
Lihat ibid., hlm. 13, yang dinyatakan oleh Andi
Hamzah bahwa “Bagi kita di Indonesia, dari bahwa yang dimaksud dengan perseroan
sejarah dapat dilihat bahwa munculnya peraturan-
peraturan di lapangan ekonomi itu adalah sejajar oleh UUPM adalah perseroan terbatas
dengan negara-negara liberal, yaitu pada masa
perang dan kritis.”
sebagaimana yang disebut dalam Pasal 1
350
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
angka 1 UUPT No. 1. Perlu dicatat disini Menurut Pasal 1 angka 6 UUPT No. 1
bahwa menariknya, UUPT No. 1 itu sendiri ini ditentukan bahwa ukuran untuk
baru mulai berlaku sejak tanggal 1 Maret menetapkan bahwa suatu perseroan terbatas
1996, yaitu beberapa bulan setelah UUPM itu perseroan terbuka adalah, pertama,
mulai berlaku. Dengan demikian, apakah perseroan yang modal dan jumlah pemegang
bisa secara hukum ketentuan dalam UUPT sahamnya memenuhi kriteria tertentu, atau
No.1 dirujuk oleh UUPM, sementara UUPT kedua, perseroan yang melakukan penawaran
No. 1 itu sendiri, sebagai ketentuan yang umum. Ukuran untuk hal tersebut akan
dirujuk, belum berlaku secara hukum. ditentukan dan harus sesuai dengan UUPM.
Dengan kata lain, apakah bisa suatu undang- UUPM sendiri menentukan
undang yang belum berlaku sudah dirujuk pengertian Perusahan Publik melalui Pasal 1
oleh undang-undang lain yang telah berlaku. angka 22, yang mana lengkapnya adalah:
Meskipun hemat penulis ini adalah suatu “Perusahaan Publik adalah Perseroan
yang sahamnya telah dimiliki
kekeliruan yang dibuat oleh pembentuk
sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga
undang-undang, akan tetapi sengaja ratus) pemegang saham dan memiliki
modal disetor sekurang-kurangnya
pertanyaan ini dikemukakan untuk bisa
Rp. 3.000.000.000,00 (tiga miliar
dikaji lebih mendalam oleh pemikir lain dari rupiah) atau suatu jumlah pemegang
saham dan modal disetor yang
sisi pembahasan hukum tata Negara.
ditetapkan dengan Peraturan
Kembali ke pembahasan semula. Pemerintah.”
Melalui Pasal 1 angka 6-nya, UUPT
Dalam perjalanannya, Undang-
menegaskan bahwa perseroan terbatas
Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
terbuka adalah perseroan yang memiliki
Perseroan Terbatas (UUPT No. 40)
modal dan pemegang saham tertentu atau
menggantikan UUPT No. 1, yang
perseroan yang melakukan penawaran
sebenarnya relativ masih berusia muda,
umum. Lengkapnya Pasal 1 angka 6 UUPT
sedangkan UUPM masih tetap seperti
No. 1 menyatakan bahwa:
semula hingga saat ini. Dengan melihat
“Perseroan Terbuka adalah perseroan
yang modal dan jumlah pemegang kepada penggantian yang dilakukan itu,
sahamnya memenuhi kriteria tertentu maka bisa dipahami bahwa ketentuan UUPT
atau perseroan yang melakukan
penawaran umum, sesuai dengan No. 40 juga secara hukum menggantikan
peraturan perundang-undangan di keberadaan UUPT No. 1 dalam pasar
bidang pasar modal.”
modal. Pasal pada UUPM yang merujuk
351
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
pada UUPT No. 1 dengan demikian harus pidana dimaksud, akan tetapi mungkin tidak
dibaca merujuk UUPT No. 40. adanya tindak pidana khas pasar modal itu
Dalam kegiatan di pasar modal tidak yang sampai ke meja hijau lebih kepada
terpungkiri bisa saja terjadi adanya masalah pembuktiannya yang relativ lebih
pelanggaran hukum. Kejahatan pasar modal sulit dibandingkan dengan membuktikan
atau yang disebut capital market crime atau telah terjadinya suatu tindak pidana lainnya.
securities fraud ini cukup banyak jenisnya Apalagi bila dikaitkan dengan belum
dan dilakukan dengan berbagai modus meratanya pemahaman dan pengetahuan
operandi yang tidak sederhana.9 Jikalau serta kemampuan aparat penegak hukum
dikelompokan, maka terdapat 2 (dua) jenis mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
pelanggaran di bidang pasar modal, yaitu pasar modal pada umumnya.
pertama, pelanggaran yang bersifat Pembuktian dalam tindak pidana
administrativ, misalnya emiten tidak atau pasar modal cukup sulit, disamping
terlambat menyampaikan laporan dan atau mengingat disamping transaksinya
dokumen yang dipersyaratkan, menjalankan mengandung tekhnik transaksi yang tidak
penawaran umum tanpa melalui otoritasi sederhana, dan diperlukan pengetahuan
dari lembaga pengawas di pasar modal, yang komprehensif mengenai mekanisme
profesi penunjang dan atau lembaga transaksi itu sendiri, juga karena kejahatan
penunjang yang melakukan kegiatan tanpa pasar modal dilakukan tidak dengan
izin; dan, kedua, tindak pidana yang bersifat menggunakan barang bukti yang terlihat
khas pasar modal, seperti penipuan di pasar secara fisik, tetapi banyak mengandung
modal, manipulasi pasar dan perdagangan lisan saja. Meski demikian, tentu tindak
orang dalam. Pelanggaran pada jenis kedua pidana pasar modal itu bisa mengakibatkan
inilah yang akan disoroti lebih lanjut dan kerugian yang luas terhadap para pemilik
diberikan catatannya di bawah ini. dana, dan pastinya akan menurunkan
Tidak didapatnya data historis tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
mengenai adanya tindak pidana khas pasar pasar modal itu sendiri, yang pada akhirnya
modal itu yang sampai dihadapkan ke akan berdampak pada perkembangan
pengadilan dan memperoleh putusan yang perekonomian secara makro.
berkekuatan hukum tetap, sebenarnya
bukanlah menjamin tidak adanya tindak B. Penipuan di Pasar Modal
9
Munir Fuady: Bisnis Kotor, op. cit., hlm. 119.
352
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
353
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
10
Hamud M. Balfas: Hukum Pasar Modal, Ed.
13
Revisi (Jakarta: Tatanusa, 2012), hlm. 490. Ulang Mangun Sosiawan, et. al.: Penelitian
11
M. Irsan Nasarudin, et. al.: Aspek Hukum Pasar Hukum Tentang Aspek Hukum Transaksi Efek di
Modal Indonesia (Jakarta: Kencana Prenada Media Lingkungan Pasar Modal Indonesia (Jakarta
Grup, 2011), hlm. 261. Badan Pembinaan Hukum Nasional, 2003), hlm.
12
Hamud M. Balfas, op. cit., hlm. 490. 93.
354
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
“mengelabui” itu; apakah 2 (dua) nama “mengelabui” itu adalah 2 (dua) perbuatan
delik itu merupakan delik yang identik atau yang berbeda.
sama, yang mempunyai unsur-unsur delik Ketika didalami pengertian kedua
yang sama, ataukah yang dimaksudkannya kata itu, maka timbul pertanyaan lain,
itu adalah 2 (dua) delik yang berbeda, yang misalnya, apakah dalam tindakan
memiliki unsur-unsur delik yang tidak sama mengelabui itu dipersyaratkan unsur bujuk
pula. Memang diakui bahwa secara bahasa rayu seperti yang ada pada unsur tindak
antara “menipu” dan “mengelahui” itu pidana penipuan. Untuk hal ini UUPM tidak
mempunyai arti yang mirip,14 sehingga oleh menjawabnya, apalagi KUHP. Ketiadaaan
seba itu tidak mengherankan ada penulis rumusan delik ini menimbulkan pertanyaan
yang menyamakan artinya secara hukum lebih lanjut, misalnya, apakah perbuatan
pidana, semata berdasar pengertian bahasa, mengelabui itu sebenarnya merupakan suatu
dimana kedua nama delik itu, “penipuan” tindak pidana. Catatan ini perlu
dan “pengelabuan” disebutkannya memiliki digarisbawahi karena dalam konteks di atas
arti dan unsur delik yang sama.15 kepastian hukum adalah suatu hal yang
Hemat penulis, dari perspektif harus berada di titik terdepan menurut
hukum pidana, yang menyoroti kepastian pandangan hukum pidana, sebagaimana
hukum, tidak secara serta merta harus yang ditekankan oleh asas legalitas yang
dipahami “penipuan” dan “pengelabuan” itu dibungkus melalui Pasal 1 Ayat (1) KUHP.
sebagai 2 (dua) delik yang memiliki unsur Sebagai suatu delik formil, penipuan
yang sama, walaupun diakui antara yang diatur dalam Pasal 378 KUHP, dan
“menipu” dan “mengelahui” itu juga yang disebut pada Pasal 90 huruf a
mengandung pengetian bahasa yang mirip. UUPM, menitikberatkan pada “perbuatan”
Dengan memperhatikan perumusan Pasal 91 seseorang dibandingkan pada “akibat” yang
huruf a UUPM di atas, dapat diambil ditimbulkan dari perbuatan itu.
kesimpulan atau ditafsirkan bahwa antara Pertanyaannya sekarang adalah apakah pada
perbuatan “menipu” dengan perbuatan “pengelabuan” juga yang dititikberatkan
14
adalah perbuatannya dibandingkan dengan
Lihat Departemen Pendidikan Nasional: Kamus
Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia akibat yang ditimbulkannya.
Pustaka Utama, 2008), hlm. 650, yang
mengartikan mengelabui sebagai menyesatkan Terlepas dari berbagai catatan
pandangan; menipu.
15
Munir Fuady: Pasar Modal Modern (Tinjauan akademik di atas, maka adalah selayaknya
Hukum) (Bandung: Citra Adytia Bakti, 1996 ),
hlm. 149.
terhadap “pengelabuan” itu ditempatkan
355
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
356
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
disini hanya melarang “turut serta menipu”, Selanjutnya adalah ketentuan Pasal
dan tidak melarang ‘turut serta mengelabui’; 91 huruf c UUPM, yang melarang
ataukah, kembali, pembentuk undang- seseorang membuat pernyataan tidak benar
undang menyamakan pengertian dan mengenai fakta material atau tidak
sekaligus menyamakan tindak pidana mengungkapkan fakta material agar
‘menipu’ dengan ‘mengelabui’. pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan
Hal kedua yang juga menarik dilihat mengenai keadaan yang terjadi pada saat
adalah bahwa Pasal 91 huruf b UUPM ini pernyataaan dibuat dengan maksud untuk
melarang seseorang ‘turut serta’ melakukan menguntungkan atau menghindarkan
penipuan di pasar modal. Ketentuan ini kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain
berlebihan, mengingat tanpa ditentukan atau dengan tujuan untuk membeli atau
secara sedemikian pun sudah barang tentu menjual efek.
seseorang yang ‘turut serta’ melakukan Pasal 91 huruf c UUPM ini sangat
suatu delik menurut hukum pidana dapat berhubungan dengan penipuan pada masa
dipidana, karena turut serta melakukan suatu penawaran umum melalui prospektus untuk
tindak pidana itu adalah suatu hal yang penjualan efek pada pasar perdana, yang
dilarang, dan bahkan oleh Pasal 55 ayat (1) menyangkut pelaporan keuangan, hasil
KUHP ditempatkan seorang yang turut serta penilaian atau appraisal, ataupun isi
sebagai seorang yang melakukan atau prospektus lainnya yang tidak benar dan
pelaku deliknya. Dengan kata lain, KUHP sama dengan kenyataan yang sesungguhnya;
melalui Pasal 55 ayat (1) mengenal pelaku atau pada saat lain, yaitu pada masa selama
penyertaan, dalam hal ini yang berbentuk efek suatu emiten itu diperdagangkan,
turut serta. Karenanya menjadi pertanyaan dimana terdapat informasi atau fakta
apa maksud pembentuk UUPM dengan material yang dibutuhkan keterbukaan
menempatkan turut serta sebagai suatu penyampaiannya kepada publik.
bagian dari pasal yang mengatur suatu Keterbukaan dalam masa penawaran
norma, sementara asas umum yang berlaku itu, yang dituangkan dalam prosketus, yang
menurut Pasal 55 ayat (1) KUHP adalah merupakan bagian dari pernyataan
bahwa seorang pelaku itu bisa dikatagorikan pendaftaran yang diajukan kepada
sebagai pelaku peserta, dan tidak ada satu Bapepam, sekarang diajukan kepada OJK,16
ketentuan pun dalam UUPM yang
16
Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang No. 21
menghindari keberlakuan Pasal 103 KUHP. Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan, yang
357
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
mewajibkan kepada para emiten untuk terjadi adalah tidak menyampaikan hal yang
mengungkap secara terbuka (full disclosure) sebenarnya atau malah menyampaikan
berbagai informasi dan fakta material yang sesuatu yang sama sekali tidak benar; yang
penting mengenai dirinya, yang dalam kesemuanya itu dibuat oleh seseorang
kondisi normal (dalam artian bukan dalam dengan maksud untuk menguntungkan atau
rangka menjadi perusahaan publik) cukup menghindarkan dirinya sendiri atau pihak
riskan bila diketahui oleh pihak luar.17 Hal lain dari suatu kerugian, atau dengan
ini mengingat bahwa banyak hal yang maksud pihak lain itu untuk membeli atau
termasuk ‘urusan dapur’ perseroan yang menjual efek.
harus diungkapkan ke publik. Ketentuan di atas ini tidak lain
Prinsip keterbukaan di pasar modal dimaksudkan untuk menjamin bahwa semua
tadi akan berlanjut terus selama perseroan informasi dan fakta material yang
dimaksud masih menjadi perusahaan publik. diungkapkan ke publik memang benar
Hal ini didasari alasan bahwa masyarakat adanya sesuai dengan keadaan dan fakta
pemilik efek dan stakeholder lainnya sebenarnya, dan penyampaian dimaksud
memiliki kepentingan terhadap berjalannya tidak menyesatkan, disamping juga
perusahaan, disamping juga karena dimaksudkan untuk menangkal berbagai
pemegang saham publik yang namanya rumor yang memang biasa dan banyak
tercatat di bursa membutuhkan informasi terjadi di pasar modal.19
yang akurat mengenai jalannya perusahaan Untuk itu melalui Keputusan Ketua
guna dijadiakan acuan dalam pengambilan Bapepam No. Kep-51/PM/1996 tanggal 17
keputusan investasinya.18 Januari 1996, yang memuat Peraturan No.
Yang disampaikan menurut Pasal 91 IX.C.2 tentang Pedoman Mengenai Bentuk
huruf c UUPM di atas tersebut bisa berupa dan Isi Prospektus Dalam Rangka
keterangan yang tidak benar atau keterangan Penawaran Umum jo. Keputusan Ketua
yang tidak sama dengan fakta yang Bapepam No.: Kep-43/PM/2000 tanggal 27
sesungguhnya yang ada. Bisa juga yang Oktober 2000, telah diberikan petunjuk hal-
hal apa saja yang harus dimuat dalam suatu
mulai berlaku sejak tanggal 22 November 2011,
OJK merupakan badan yang diberi kewenangan prospektus. Demikian juga, melalui
dan bertugas melakukan pengaturan dan
pengawasan kegiatan jasa keuangan di Pasar keputusan Ketua Bapepam No. Kep-
Modal.
17
Ulang Mangun Sosiawan, et. al., op. cit., hlm. 25- 86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996, yang
26.
18 19
Ulang Mangun Sosiawan, et. al., ibid, hlm. 31. Hamud M. Balfas, op. cit., hlm. 490.
358
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
359
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
360
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
yang menyesatkan atau informasi yang tidak dan kemudian menjualnya kembali pada
lengkap (misinformation).23 harga yang lebih tinggi. Di sini, sebenarnya
Pada pasar primer, saat penawaran harga yang terbentuk sama sekali tidak
umum, tidak mungkin terjadi manipulasi mencerminkan kekuatan pasar yang
pasar, karena saham yang ada itu belumlah sebenarnya. Permintaan dan penawaran
diperdagangkan oleh publik. Di pasar yang terjadi itu bukanlah merupakan
primer ini yang mungkin terjadi adalah cerminan dari kekuatan pasar yang
penipuan. Berbeda dengan tindak pidana sesungguhnya pada saat itu. Gambaran
penipuan di pasar modal, market semu tadi tidak melulu harus diciptakan
manipulation ini hanya bisa terjadi di pasar dengan suatu rangkaian transaksi, tetapi
sekunder, yaitu di bursa dimana emiten itu dapat pula dengan mempergunakan
listed dan efek itu diperdagangkan. informasi dengan tujuan yang manipulatif
Manipulasi pasar itu bisa terjadi tadi. Artinya bisa saja yang terjadi
dalam bentuk manipulasi terhadap kombinasi antara seolah ada kegiatan
perdagangan efeknya ataupun terhadap transaksi dengan pemanfaatan informasi,
harganya. Manipulasi terhadap perdagangan yang pada akhirnya mendorong pihak
efek antara lain guna menciptakan publik untuk mengambil keputusan dengan
gambaran seolah-olah terhadap suatu efek mengikuti kemauan si manipulator.
tertentu terjadi aktivitas perdagangan yang Dalam konteks perdagangan saham
tinggi, sedangkan manipulasi terhadap harga yang dilaksanakan akibat dari perdagangan
efek adalah adanya suatu gambaran semu semu ini bukan hanya berarti hanya
seolah harga suatu efek meningkat tajam melingkupi terhadap perdagangan
karena adanya banyak permintaan, atau konvensional saja, atau jual beli efek
sebaliknya, harganya turun, karena semata, melainkan juga perdagangan saham
banyaknya penawaran, padahal traksasi disini harus dilihat secara luas, dimana
perdagangan dan mekanisme permintaan- didalamnya termasuk share swap,
penawaran itu sengaja diciptakan untuk pengkonversian saham, dan lain
mengecoh pemilik saham lainnya. Pembeli sebagainya.24
akan membeli pada harga yang lebih rendah Bisa saja manipulasi pasar itu
dilakukan oleh seorang pelaku, dengan
23
M. Irsan Nasrudin, et. al.: Aspek Hukum Pasar
24
Modal Indonesia (Jakarta, Prenada Media Group, Munir Fuady: Pasar Modal Modern (Tinjauan
2003), hlm. 263. Hukum), hlm. 151
361
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
27
Hamud M. Balfas, op. cit., hlm. 502.
28
Joni Emirzon: Kejahatan Pasar Modal: Indikator,
25
Hamud M. Balfas, op. cit., hlm. 501. Kendala Pembuktian, dan Penegakan Hukum atas
26
M. Irsan Nasrudin, et. al., op. cit., hlm. 263. Pelaku Tindak Pidana, dalam: Jurnal Hukum
362
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
363
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
364
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
seorang pemodal, yang harus diumumkan sedangkan pada kasus insider trading yang
kepada publik.32 menderita kerugian begitu banyak dan
Informasi material tersebut meluas, mulai dari lawan transaksi, hingga
merupakan indikator penting yang berfungsi kepada kewibawaan regulator dan
sebagai parameter untuk mengukur dan kredibilitas pasar modal.34 Dengan lain
menilai sejauh mana informasi tersebut perkataan, insider trading ini dapat
penting bagi insider atau pihak lain yang dilakukan oleh orang dalam ataupun pihak
menerima informasi tersebut untuk membeli lain yang menerima, mendapatkan, atau
atau menjual efeknya. Hal mana mendengar informasi tersebut. Pada kasus
dikarenakan harga sekuritas akan sangat insider trading pencuriannya bisa berupa
ditentukan oleh variabel ketersediaan informasi yang pada umumnya milik si
informasi. Apabila informasi mengenai pencuri tersebut, dimana akibat pencurian
perusahaan atau emiten bersentimen positif, itu menimbulkan kerugian bagi banyak
misalnya apabila emiten memperoleh laba pihak, yaitu lawan transaksinya (penjualnya
yang luar biasa, maka harga sahamnya akan atau pembelinya), kredibilitas pasar,
naik, demikian juga sebaliknya apabila kewibawaan regulator, sampai kepercayaan
informasi negatif yang terjadi.33 masyarakat luas.
Kasus perdagangan orang dalam Dengan demikian, yang dimaksud
sedikit banyak dapat dipersamakan dengan dengan insider trading adalah perdagangan
kasus pencurian. Bedanya bila pada efek yang dilakukan oleh mereka yang
pencurian konvesional objeknya adalah tergolong ‘orang dalam’ perusahaan.
barang atau materi kepunyaan orang lain, Perdagangan itu dimotivasi karena adanya
maka pada insider trading objek pencurian suatu informasi orang dalam yang penting
tetap milik orang lain, tetapi dengan dan belum dibukta/terbuka untuk umum.
mempergunakan informasi yang seharusnya Perdagangan ini, diharapkan, mendatangkan
menjadi milik umum, sehingga dengan keuntungan secara pribadi, langsung atau
begitu pelaku memperoleh keuntungan. tidak langsung, atau yang merupakan jalan
Pada pencurian biasa, yang menderita pintas (short swing profit), di mana
kerugian adalah pihak pemilik barang, keuntungan itu lebih besar dari keuntungan
yang sepatutnya diterima (excess return).
32
Lihat supra note 20.
33
Najib A. Gisymar: Insider Trading Dalam
Transaksi Efek (Bandung: Citra Adytia Bakti,
34
1999), hlm. 38. M. Irsan Nasrudin, et. al., op. cit., hlm. 267.
365
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
Artinya, perdagangan orang dalam ini memberikan keuntungan yang tidak adil,
merupakan tindakan memperkaya diri dan pada saat yang bersamaan merugikan
secara tidak sah atau memiliki apa yang mereka yang tidak mengetahui informasi
sebenarnya bukan merupakan haknya.35 orang dalam itu.
Perdagangan orang dalam itu bisa Dengan demikian dapat ditentukan
saja terjadi di suatu perusahaan publik, bahwa perdagangan efek dapat tergolong
karena sebagai orang dalam dari emiten sebagai praktek insider trading apabila
tentunya seseorang itu lebih mengetahui memenuhi 3 (tiga) unsur, yaitu, pertama,
dengan jelas apa yang telah, sedang dan adanya orang dalam; kedua, adanya
yang akan terjadi di dalam diri emiten informasi material yang belum tersedia bagi
tersebut. Dengan memegang informasi yang publik; dan, ketiga, melakukan transaksi
lengkap itu seseorang tentu mampu karena informasi material.37
melakukan tindakan menjual ataupun Perdagangan orang dalam ini sangat
membeli saham emiten tersebut dan dengan berkaitan dengan perkembangan pasar
sendirinya dapat mengambil keuntungan modal, dalam pengertian bahwa
dari perdagangan yang dilakukannya untuk perkembangan pasar modal banyak
diri sendiri maupun untuk pihak lain.36 dipengaruhi oleh kepercayaan dari
Insider trading sangat berkaitan masyarakat pemodal yang melakukan
dengan tindakan transaksi yang dilakukan investasi dalam bentuk efek yang
oleh seseorang yang didasarinya oleh suatu diterbuitkan emiten. Mengingat informasi
informasi yang berhubungan dengan emiten adalah salah satu aspek utama yang
yang masih bersifat rahasia atau belum memegang peranan di pasar modal, maka
dipublikasikan ke masyarakat. Informasi kepercayaan pemangku kepentingan dari
yang belum dipublikasikan itu diperkirakan suatu perusahan publik pada khususnya,
akan sangat mampu mempengaruhi harga dan masyarakat pada umumnya, akan
efek suatu perusahaan publik, sehingga menurun apabila praktik perdagangan orang
transaksi yang dilakukan oleh seseorang dalam yang terjadi di pasar modal dibiarkan.
berdasar informasi orang dalam itu Karena itu salah satu cara meminimalisasi
praktik yang demikian itu adalah dengan
35
Munir Fuady: Pasar Modal Modern ….., op. cit., menerapkan dan melaksanakan secara ketat
hlm. 167
36
Asril Sitompul: Pasar Modal: Penawaran Umum
dan Permasalahannya (Bandung: Citra Adytia
37
Bakti, 1996), hlm. 149. Najib A. Gisymar, op. cit., hlm. 34.
366
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
prinsip disclosure secara utuh dalam pasar ini bisa dikatagorikan sebagai suatu
modal. tindakan memperkaya diri secara tidak sah,
Pada umumnya suatu informasi atau memiliki apa yang sebenarnya bukan
dapat dikatagorikan sebagai informasi orang merupakan haknya.40
dalam apabila informasi tersebut belum atau Mengenai siapa saja yang disebut
tidak pernah dipublikasikan; informasi itu sebagai insider trading didapat
harus tepat dan benar; dan informasi itu penegasannya pada Penjelasan Pasal 95
berpengaruh terhadap harga efek UUPM, yaitu:
perusahaan.38 a. Komisaris, direktur atau pegawai
Tujuan utama dari insider trading itu emiten atau perusahaan public;
adalah untuk memperoleh keuntungan b. Pemegang saham utama emiten atau
melalui pemanfaatan informasi yang belum perusahaan publik;
terpublikasi kepada publik, sehingga kepada c. Orang perorangan yang karena
pelakunya dapat dikenakan sanksi. Dengan kedudukannya atau profesinya atau
pemberian informasi berdasarkan prinsip karena hubungan usahanya dengan
keterbukaan itu, maka para stakeholders emiten atau perusahaan publik
dalam pasar modal memperoleh jaminan memungkinkan orang tersebut
akan mendapatkan informasi atau fakta memperoleh informasoi orang dalam;
materiel yang sebenarnya pada saat yang atau
bersamaan. Fakta menunjukan bahwa harga d. Pihak yang dalam waktu 6 (enam)
efek banyak ditentukan oleh informasi yang bulan terakhir tidak lagi menjadi pihak
tersedia.39 Dengan terjadinya insider trading sebagaimana disebut pada huruf a, b,
maka jaminan tadi tidak diperoleh oleh para dan c di atas.
pemangku kepentingan dari suatu
perusahaan publik, karena informasi Dengan demikian, maka dari
material yang ada hanya dikuasai oleh penjelasan Pasal 96 UUPM di atas dapat
sekelompok orang, yang seharusnya disebar dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan
tapi malah sebaliknya, ditahan oleh orang dalam adalah orang yang karena
sekelompok orang tertentu dan itu dilakukan kedudukannya (fiduciary position)
dengan tujuan memperoleh keuntungan. Hal mendapat informasi orang dalam.41
38 40
Asril Sitompul, op. cit., hlm. 151. Munir Fuady, op. cit., hlm. 167.
39 41
Najib A. Gisymar, op. cit., hlm. 38. Ulang Mangun Sosiawan, et. al., op. cit., hlm. 98.
367
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
Dari Pasal 95, Pasal 96, Pasal 97 dan e. Perusahaan efek yang memiliki
Pasal 98 UUPM di atas, telah dengan tegas informasi orang dalam dilarang
ditentukan aturan yang melarang melakukan transaksi efek emiten atau
dilakukannya insider trading, yang bila perusahaan publik, kecuali transaksi
dikelompokan akan menjadi sebagai itu dilakukan atas perintah nasabah
berikut: dan perusahaan efek tersebut tidak
memberikan rekomendasi kepada
a. Orang dalam yang memiliki informasi nasabahnya mengenai efek yang
orang dalam dilarang melakukan bersangkutan (Pasal 98 UUPM).
pembelian atau penjualan atas efek Mengingat yang menjadi objek pada
emiten atau perusahaan public maupun tindak pidana perdagangan orang dalam ini
atas efek perusahaan lain yang adalah informasi, maka yang dijadikan
melakukan transaksi dengan emiten target oleh para pelaku insider trading
atau perusahaan publik yang dalam melakukan kejahatannya adalah
bersangkutan (Pasal 95 UUPM); untuk mendapatkan saham dalam jumlah
b. Orang dalam yang memiliki informasi yang signifikan dengan harga yang semurah
orang dalam dilarang untuk mungkin agar margin keuntungan yang
mempengaruhi pihak lain untuk diperolehnya besar.
melakukan penjualan atau pembelian Catatan dapat diberikan bagi Pasal 97
atas efek tersebut (Pasal 96 UUPM); ayat (20 UUPM, yang hemat penulis
c. Orang dalam yang memiliki informasi merupakan ketentuan yang tidak
orang dalam dilarang memberikan memberikan suatu arti. Yang dilarang oleh
informasi orang dalam kepada pihak norma pengaturan insider trading ini adalah
manapun yang patut diduga dapat pemanfaatan informasi orang dalam, yang
menggunakan informasi tersebut untuk belum terpublikasikan, untuk kepentingan
melakukan penjualan efek tersebut tertentu. Karenanya, ketentuan pada pasal di
(Pasal 96 UUPM); atas yang membolehkan setiap orang
d. Setiap pihak yang berusaha untuk berusaha untuk memperoleh informasi
memperoleh informasi orang dalam orang dalam yang disediakan oleh emiten,
secara melawan hukum (Pasal 97 yang diperolehkanya tanpa melawan hukum
UUPM); menjadi mubazir, sebab adalah hak para
stakeholder dari suatu perusahaan publik
368
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
369
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
370
ERA HUKUM NO.2/ TH.16/ OKTOBER 2016:
BEBERAPA CATATAN TERHADAP TINDAK PIDANA PASAR MODAL
SEBAGAI BAGIAN DARI TINDAK PIDANA EKONOMI
Publikasi Lainnya
http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/P
ublication/Statistic/Yearly/20160321_ID
X-Annually-2015.pdf
371