Anda di halaman 1dari 8

Lex Privatum, Vol. IV/No.

2/Feb/2016

PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA DALAM belum cukup memadai karena masih terdapat
KEGIATAN PENYELENGGARAAN PASAR praktik-praktik yang belum diatur dalam
MODAL DI INDONESIA1 peraturan perundang-undangan tersebut.
Oleh: Monica Kolompoy2 Meskipun Otoritas Jasa Keuangan sebagai
institusi yang bertindak sebagai penyelenggara/
ABSTRAK pelaksana, pembina dan pengawas terhadap
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk Pasar Modal Indonesia senantiasa membuat
mengetahui bagaimana kualifikasi bentuk peraturan-peraturan yang dapat memenuhi
tindak pidana pasar modal yang terjadi di kebutuhan Pasar Modal, namun perangkat
Indonesia dan bagaimana penegakan hukum hukum yang telah memadai belum merupakan
terhadap tindak pidana pasar modal di jaminan adanya perlindungan dan kepastian
Indonesia. Dengan menggunakan metode hukum, karena perlindungan dan kepastian
penelitian yuridis normatif, maka dapat hukum, karena perlindungan dan kepastian
disimpulkan: 1. Kualifikasi bentuk tindak pidana hukum akan tercapai apabila perangkat hukum
pasar modal yang dalam Undang-Undang yang telah dibuat akan ditegakkan oleh Otoritas
Nomor 8 Tahun 1995 terdiri dari tindak pidana Jasa Keuangan. Apabila hal tersebut tidak
yang berupa kejahatan yang diatur dalam Pasal dilakukan, maka tidaklah mungkin Pasar Modal
103 ayat (1), Pasal 104, Pasal 106 dan Pasal 107 dapat memberikan dukungan maksimal bagi
sedangkan yang merupakan tindak pidana pembangunan perekonomian nasional pada
berupa pelanggaran diatur dalam Pasal 103 umumnya dan pembangunan sektor keuangan
ayat (2), Pasal 105 dan Pasal 109, bila di lihat khususnya. Sebagai contoh persoalan insider
pengaturannya tindak pidana khusus, ini trading3, dapat menjadikan pemodal kehilangan
mengikuti pembagian bentuk kententuandalam kepercayaan terhadap Pasar Modal, karena
KUHPidana yang masih berlaku sekarang yang tentunya setiap penanam modal mempunyai
membagi kejahatan dalam buku II dan keinginan agar dana yang ditanamkannya
pelanggaran buku III. 2. Penegakan hukum memperoleh jaminan, terutama dari segi
terhadap pidana di pasar modal yang dilakukan kepastian dan penegakan hukum. Dalam
oleh badan otoritas di bidang pasar modal dan Undang-undang tersebut diatur 3 jenis tindak
lembaga keuangan, Bapepam-LK sekarang ada pidana dalam pasar modal yaitu penipuan,
pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki manipulasi pasar dan perdagangan orang
kewenangan untuk memberikan izin, dalam. Dari 3 jenis tindak pidana Pasar Modal
persetujuan dan pendaftaran kepada para tersebut tercermin karakteristik atau keunikan
pelaku pasar modal, memproses pendaftaran dari tindak pidana Pasar Modal karena
dalam rangka penawaran umum, menerbitkan diketahui bahwa barang yang dicuri tidaklah
peraturan pelaksanaan dari perundang- nyata, melainkan sebuah informasi, disamping
undangan di bidang pasar modal, dan pelaku-pelakunya juga merupakan kalangan
melakukan penegakan hukum atas setiap intelektual dan pembuktiannya juga cenderung
pelanggaran terhadap peraturan perundang- sulit.4
undangan di bidang Pasar Modal. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995
Kata kunci: Tindak pidana, pasar modal tentang Pasar Modal telah dilengkapi dengan
aturan pidana dengan ancaman sanksi pidana
PENDAHULUAN yang berat, namun kenyataannya beberapa
A. Latar Belakang Penulisan kasus kejahatan sangatlah jarang perkaranya
Pasar Modal Indonesia telah mempunyai diterapkan melalui Sistem Peradilan Pidana
perangkat hukum Undang-Undang Nomor 8 (SPP) oleh Otoritas Jasa Keuangan selaku badan
Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan
3
peraturan pelaksanaanya, tetapi hal ini masih Insider Trading adalah perdagangan efek dengan
menggunakan informasi orang dalam (IOD). IOD adalah
informasi material yang dimiliki orang dalam yang belum
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Grees Th. Mozes, tersedia untuk umum.
4
SH, MH; Toar N. Palilingan, SH,MH Sihol Siagian, “Misleading Information, Manipulation and
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Insider Trading”, Prosiding: Transaksi di Pasar Modal :
100711472 Obligasi, Jakarta, 2004, hlm.327

26
Lex Privatum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

yang memiliki kewenangan pembinaan, malakukan penelaahan hukum yang


pengaturan dan pengawasan di pasar modal menyangkut perlindungan hukum dan
sekaligus penyidik tindak pidana pada Pasar penegakan hukum yang semakin penting.
Modal. Guna melakukan penegakan hukum Lembaga pasar modal merupakan lembaga
terhadap pelanggaran peraturan perundang- kepercayaan, yaitu sebagai lembaga perantara
undangan di bidang Pasar Modal, sesuai (intermediary) yang menghubungkan
dengan Pasal 100 dan Pasal 101 Undang- kepentingan pemakai dana (issuer, ultimate
undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar borrower) dan para pemilik dana (investor,
Modal Otoritas Jasa Keuangan yang ultimate lender).6 Dengan demikian perangkat
memperoleh peralihan kewenangan Bapepam Undang-undang yang mengatur tentang pasar
selaku institusi pengawas sektor Pasar Modal, modal akan memberikan kontribusi positif bagi
diberikan kewenangan untuk melakukan penegakan hukum didalam memberikan
pemeriksaan dan penyidikan atas suatu jaminan dan kepastian hukum kepada pelaku
pelanggaran peraturan perundang-undangan di pasar modal.
bidang Pasar Modal. 1.2 Jenis- jenis transaksi yang dilarang dalam
Pasar Modal
B. Perumusan Masalah Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang
1. Bagimana kualifikasi bentuk tindak pidana Pasar Modal (UUPM) menjelaskan jenis-jenis
pasar modal yang terjadi di Indonesia? transaksi yang dilarang dalam pasar modal
2. Bagaimanakah penegakan hukum terhadap seperti penipuan, manipulasi pasar dan
tindak pidana pasar modal di Indonesia? perdagangan orang dalam serta menetapkan
sanksi-sanksi baik berupa sanksi pidana
C. Metode Penelitian maupun sanksi administrasi. Tindak pidana
Penelitian yang dilakukan dalam penulisan dalam dalam pasar modal ini mempunyai
skripsi adalah penelitian penelitian hukum karakteristik yang khas, yaitu barang yang
normative yang didasarkan pada bahan hukum menjadi objek dari tindak pidana adalah
primer, sekunder dan tersier yaitu inventarisasi informasi, selain itu pelaku tindak pidana
peraturan-peraturan yang mengacu pada tersebut bukanlah mengandalkan kemampuan
norma-norma yang terdapat dalam peraturan fisik akan tetapi lebih mengandalkan pada
perundang-undangan.5 kemampuan untuk membaca situasi pasar serta
memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Beberapa jenis transaksi yang dilarang dalam
A. Kualifikasi Bentuk Tindak Pidana Pasar pasar modal adalah sebagai berikut7:
Modal a. Penipuan
Pedoman dalam melakukan kegiatan Penipuan sebagaimana dijelaskan dalam
dibidang pasar modal diatur dalam Undang- Pasal 90 huruf c UUPM adalah membuat
undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar pernyataan tidak benar mengenai fakta yang
Modal yang dilengkapi denagn Peraturan material atau tidak mengungkapkan fakta yang
Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang material agar pernyataan yang dibuat tidak
Penyelenggaraan Kegiatan Dibidang Pasar menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi
Modal dan Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun pada saat pernyataan dibuat dengan maksud
1995 tentang Pemeriksaan di Bidang Pasar untuk menguntungkan atau menghindarkan
Modal serta keputusan menteri keuangan kerugian untuk diri sendiri atau Pihak lain atau
Terjadinya kejahatan dan pelanggaran dipasar dengan tujuan mempengaruhi Pihak lain untuk
modal diasumsikan berdasarkan beberapa membeli atau menjual Efek. Larangan ini
alasan, yaitu kesalahan pelaku, kelemahan ditujukan pada semua pihak yang terlibat
aparat yang mencakup integritas dan
profesionalisme, serta kelemahan peraturan. 6
Fuady, Munir,. Op Cit, hlm 21.
Oleh sebab itu Bapepam berkewajiban selalu 7
Sitompul, Asril,. Pasar Modal: Penawaran Umum dan
Permasalahannya. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004, hlm
5
Soeryono Soekanto,. Pengartar Penelitian Hukum,. UI 53-54
Press, Jakarta, 1985, hlm 20

27
Lex Privatum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

dalam perdagangan efek, bahkan turut serta merespon yang menyebabkan harga
malakukan penipuan pun termasuk dalam efeknya jatuh tajam.
ketentuan ini. Dalam pasal 378 Kitab Undang- 2. Menyebarluaskan informasi yang
undang Hukum Pidana (KUHP), dijelaskan menyesatkan atau informasi yang tidak
bahwa penipuan adalah tindakan untuk lengkap (misinformation). Misalnya suatu
menguntungkan diri sendiri atau orang lain pihak menyebarkan rumor bahwa emiten A
dengan cara: tidak termasuk perusahaan yang akan
• Melawan hukum dilikuidasi oleh pemerintah, padahal emiten
• Memakai nama palsu atau martabat palsu. A termasuk yang diambil alih oleh
• Tipu muslihat. pemerintah.
• Rangkaian kebohongan. Harga efek dipasar modal sangat sensitive
• Membujuk orang lain untuk menyerahkan terhadap suatu peristiwa dan informasi yang
sesuatu barang padanya, atau supaya berkaitan, bauk secara langsung atau tidak
member utang atau menghapuskan piutang.8 dengan efek tersebut. Informasi merupakan
Dengan tetap memperhatikan ketentuan pedoman pokok para pemodal untuk
yang diatur dalam KUH Pidana, UUPM mengambil keputusan terhadap suatu efek. Jika
memberikan beberapa spesifikasi mengenai informasi tersebut tidak dilindungi oleh hukum
penipuan, yaitu terbatas dalam kegiatan sebagai informasi yang benar, maka bagaimana
perdagangan efek, meliputi penawaran, kegiatan perdagangan pasar modal bisa
pembelian dan atau penjualan efek yang terjadi berjalan. Informasi yang merupakan rumor
didalam rangka penawaran umum atau terjadi yang dihembuskan oleh pihak tertentu dapat
dibursa efek maupun diluar bursa efek atas menimbulkan dampak pada pasar, akibatnya
efek emiten atau perusahaan publik. harga efek bisa naik atau turun. Begitu
b. Manipulasi Pasar informasi mendapatkan konfirmasi bahwa
Yang dimaksud dalam manipulasi pasar informasi itu benar, maka gejolak pasar akan
menurut pasal 91 UUPM adalah tindakan oleh terhenti, pasar berjalan normal kembali.
setiap pihak, baik langsung maupun tidak Namun, pada saat fluktuasi terjadi pihak yang
langsung, dengan tujuan untuk menciptakan menghembuskan informasi (penipu)
gambaran semu atau menyesatkan mengenai menangguk keuntungan. Bagi investor yang
kegiatan perdagangan, keadaan pasar, atau tidak berhati-hati menganalisis informasi maka
harga Efek di Bursa Efek. Transaksi yang dapat akan terjebak oleh harga semua yang berujung
menimbulkan gambaran semu antara lain pada kerugian.
transaksi efek yang tidak mengakibatkan
perubahan kepemilikan atau penawaran jual B. Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana
atau beli efek pada harga tertentu dimana Pasar Modal di Indonesia
pihak tersebut juga telah bersekongkol dengan Secara umum penegakan hukum dapat
pihak lain yang melakukan penewaran beli atau diartikan sebagai tindakan menerapkan
jual efek yang sama pada harga yang kurang perangkat sarana hukum tertentu untuk
lebih sama.9 Motif dari manipulasi pasar antara memaksakan sanksi hukum guna menjamin
lain adalah untuk meningkatkan, menurunkan pentaatan terhadap ketentuan yang ditetapkan
atau mempertahankan harga efek. Beberapa tersebut, sedangkan menurut Satjipto
pola manipulasi adalah : Rahardio, penegakan hukum adalah suatu
1. Menyebarluaskan informasi palsu mengenai proses untuk mewujudkan keinginan-keinginan
emiten dengan tujuan untuk mempengaruhi hukum (yaitu pikiran-pikiran badan pembuat
harga efek perusahaan yang dimaksud undang-undang yang dirumuskan dalam
dibursa efek (false information). Misalnya peraturan-peraturan hukum) menjadi
10
suatu pihak menyebarkan rumor bahwa kenyataan. Secara konsepsional, inti dan arti
emiten A akan segera dilikuidasi, pasar penegakan hukum terletak pada kegiatan
menyerasikan hubungan nilai-nilai yang
8
Ibid 10
Satjipto Rahardjo, Masalah Penegakan Hukum, Sinar
9
Fuady, Munir,. Op Cit, hlm 41 Baru, Bandung, hlm. 24

28
Lex Privatum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

terjabarkan di dalam kaedah-kaedah yang diperiksa, kemudian pada tahun 2008, 41 kasus
mantap dan mengejewantah dan sikap tindak tahap pemeriksaan, 15 kasus tahap penyidikan,
sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir selanjutnya di tahun2009 terjadi 89 kasus tahap
untuk menciptakan, memelihara, dan pemeriksaan, 11 kasus tahap penyidikan.12 Ada
mempertahankan kedamaian pergaulan hidup. kesan hal ini disebabkan oleh lemahnya
Lebih lanjut dikatakannya keberhasilan penegakan hukum, yang bisa saja terjadi karena
penegakan hukum mungkin dipengaruhi oleh undang-undang dan peraturan paasar podal
beberapa faktor yang mempunyai arti yang yang ketinggalan dengan perkembangan bisnis
netral, sehingga dampak negatif atau positifnya pasar modal, lemahnya institusi penegak
terletak pada isi faktor-faktor tersebut. hukum dalam melakukan law enforcement atau
Faktor-faktor ini mempunyai yang saling kurang professionalnya aparat penegak hukum
berkaitan dengan eratnya, merupakan esensi itu sendiri, itulah yang perlu dicari solusinya.
serta tolak ukur dari effektivitas penegakan Penegakan hukum yang bagaimana yang dapat
hukum. Faktor-faktor tersebut adalah : diterapkan untuk menciptakan pasar modal
1. hukum (undang-undang). yang aman dan dapat dipercaya masyarakat
2, penegak hukum, yakni fihak-fihak yang mem- khususnya para investor. Kejahatan pasar
bentuk maupun menerapkan hukum. modal (capital market crime/securities fraud)
3. sarana atau fasilitas yang mendukung pe- adalah segala pelanggaran hukum yang ada
negakan hukum. hubungannya dengan pasar modal baik
4. masyarakat, yakni dimana hukum tersebut pelanggaran peraturan perundang-undangan di
diterapkan. bidang pasar modal itusendiri, maupun
5. dan faktor kebudayaan, yakni sebagai. hasil pelanggaran peraturan perundang-undangan di
karya, cipta dan rasa yang didasarkan pada luar bidang pasar modaltetapi perbuatan
karsa manusia di dalam pergaulan hidup.11 tersebut ada kaitannya dengan pasar
Keberadaan pasar modal Indonesia modal.Jadi tindak pidana pasarmodal juga bisa
memegang peranan yang sangat penting dalam dikaitkan dengan tindak pidana di luar
pembangunan perekonomian Indonesia, ketentuan pidana pasar modal. Mungkin saja
sehingga diatur dalam satu aturan khusus, yaitu tindak pidana seperti manipulasi transaksi,
Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar pencucian uang (money laundering),
Modal (UU Pasar Modal) dan berbagai aturan perdagangan dengan informasi illegal
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pengaturan dikategorikan sebagai tindak pidana kejahatan
khusus ini bertujuan agar aktivitas di Pasar korupsi sehingga penegakan hukumnya akan
Modal dapat berjalan konsisten dan taat asas menggunakan Undang-Undang Tindak Pidana
bagi semua pelaku di pasar modal dan tidak Korupsi atau Tindak Pidana Pencucian Uang.
terjadi pelanggaran dan tindak pidana, sehingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selain melindungi,
apa yang menjadi tujuan pendirian pasar modal mempunyai tugas melakukan pengaturan dan
dapat terwujud. Selama 32 tahun terakhir, pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan
keberadaan pasar modal Indonesia terus di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan
meningkat, dengan mulai banyaknya pelaku sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
bisnis berinvestasi di Pasar Modal. Sayang Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan
sejalan dengan perkembangan pasar modal Lainnya.13 Dalam melaksanakan fungsinya
tersebut, perbuatan pelanggaran dan tindak sebagai lembaga pengawas pasar modal, OJK
pidana pasar modal juga ikut semakin sering menangani tindak pidana pasar modal,
meningkat. Dari data yang ada pada lembaga yang salah satunya adalah praktikInsider
pengawasan terdahulu, berdasarkanlaporan Trading.
tahunan Bapepam-LK, selama 3 (tiga) tahun
(2007-2009), di tahun 2007, Bapepam-LK telah
12
menyelesaikan 21 kasus, dari 39 kasus yang Bapepam,. http://www.bapepam.go.id/pasar
modal/publikasi pm/siaran-pers-pm/index.htm, diakses
7April 2014
11 13
Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indonesia, Undang-UndangTentang Otoritas Jasa
Penegakan Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, Keuangan, UU No. 21 Tahun 2011,LN No. 111 Tahun 2011,
1983, hlm.5. TLN No. 5253, Pasal 6.

29
Lex Privatum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

Insider Trading adalah Perdagangan efek orang dalam di pasar modal sesuai dengan
yang dilakukan oleh mereka yang tergolong Pasal 95 UU Pasar Modal yang dimaksud disini
‘orang dalam’ perusahaan (dalam artian luas), adalah orang dalam yaitu17:
perdagangan mana didasarkan atau dimotivasi a) Komisaris, Direktur, atau Pegawai emiten
oleh adanya suatu‘informasi orang dalam.14 atau perusahaan Publik;
Batasan pengertianinsider tradingpada mulanya b) Pemegang Saham utama emiten atau
hanya mengenai transaksi yang dilakukanoleh perusahaan publik;
orang dalam. Namun seiring dengan c) Orang perseorangan yang karena kedudukan
perkembangan zaman, batasan insider atau profesinya atau karena hubungan
tradingmenjadibanyak sekali karena peraturan- usahanya dengan emiten atau perusahaan
peraturan yang dibuat harus disesuaikan Publik memungkinkan orang tersebut
dengan kebutuhan agardapat tercipta suatu memperoleh informasi orang dalam.
keteraturan dalam pasar modal dengan Dalam kaitannya dengan penegakan hukum
mengakomodasi seluruh pihak yang pidana dalam kegiatan pasar modal, maka
bersangkutan tanpa harusada yang konsep penegakan hukum yang dimaksuddalam
merasa dirugikan. Sedangkan Donald C. tulisan ini adalah penegakan hukum dalam arti
Langervoort memberikan definisi insider Law Enforcement. Joseph Golstein,
tradingyang luas sebagai:“A term of art that membedakan penegakan hukum pidana atas
refers to unlawful trading in securities by tiga macam yaitu18:
person who posses material non public Pertama, Total Enforcement, yakni ruang
information about company whose shares are lingkup penegakan hukum pidana sebagaimana
traded or the market for it shares.”15 (Suatu yang dirumuskan oleh hukum pidana
keadaan yang merujuk pada transaksi illegal substantif. Penegakan hukum yang pertama ini
dalam perdagangan saham yangdilakukan oleh tidak mungkin dilakukan sebab para penegak
seseorang yang memilikimaterial non-public hukum dibatasi secara ketat oleh hukum acara
informationmengenaiperusahaan yang pidana. Disamping itu, hukum pidana substantif
sahamnya diperdagangkan atau keadaan pasar itu sendiri memiliki kemungkinan memberikan
untuk saham tersebut). Dengan demikian batasan-batasan.
keterbukaan informasi menjadi hal yang Kedua, Full Enforcement, yaitu Total
fundamental bagi para investor,maka dalam Enforcement setelah dikurangi area of no
setiap transaksi sekuritas, informasi tersebut enforcement, dimana penegak hukum
akan dijadikan acuan bagi investor diharapkan menegakkan hukum secara
untukmengambil keputusan menginvestasikan maksimal, tetapi menurut Goldstein hal inipun
modalnya dalam pasar modal. Harga saham sulit untuk dicapai (not a realistic expectation),
akanterkoreksi, sehingga nilai per saham akan sebab adanya keterbatasan-keterbatasan
naik jika ada informasi material yang positif dalam bentuk waktu, personal, alat-alat dana
mengenaisaham tersebut. Sebaliknya dengan dan sebagainya yang dapat menyebabkan
informasi material yang negatif, maka secara dilakukannya diskresi.19
otomatis hargasaham akanturun.16 Ketiga, Actual Enforcement, Actual
Adanya sanksi yang akan diberikan OJK bila Enforcement ini baru dapat berjalan apabila,
pelanggaran dilakukan oleh emiten atau selaku sudah terdapat bukti-bukti yang cukup.
Dengan kata lain, harus sudah ada perbuatan,
14
orang yang berbuat, saksi atau alat bukti yang
Reno Rahmat Fajar, Transaksi Berdasarkan Pelaksanaan lain, serta adanya pasal yang dilanggar.
KeterbukaanInformasi (Suatu Perspektif InsiderTrading),
http://www.lkht.net/artikel-lengkap.php, diakses tanggal
7 April 2014
17
Indonesia, Undang‐Undang Tentang Pasar Modal,
15
Najib A. Gisymar, Insider Trading dalamTransaksi Efek , Op.Cit, Pasal 95.
cet. 1, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, hlm. 31-33
16 18
Donald Moody Pangemanan, Peraturan Insider Trading Muladi, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, 1995,
dalam Pasar Modal Indonesia: Studi Mengenai Penerapan Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 1995,
Teori Penyalahgunaan dalam Praktik Insider Trading, hlm. 16.
19
Jurnal Hukum dan Pasar Modal ,Juli 2005, hal. 48‐49 Ibid, hlm 17

30
Lex Privatum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

Memperhatikan beberapa pendapat di atas, Demikian pula dengan Bursa Efek, sebagai
penegakan hukum dapat dibedakan atas dua lembaga yang menyelenggarakan pelaksanaan
macam, yaitu penegakan hukum dalam arti luas perdagangan efek, apabila di dalam melakukan
seperti yang dikutip oleh Barda Nawawi Arief transaksi perdagangan efek menemukan suatu
dari buku Hoefnagels, serta penegakan hukum pelanggaran, yang berindikasi adanya
dalam srti sempit yang lebih ditujukan pada pelanggaran yang bersifat pidana, lembaga ini
penegakan peraturan perundang-undangan akan menyerahkan pelanggaran tersebut
atau yang lebih dikenal dengan Law kepada Bapepam untuk dilakukan pemeriksaan
Enforcement.20 dan penyidikan. Kewenangan melakukan
Bapepam adalah lembaga regulator dan penyidikan terhadap setiap kasus (pelanggaran
pengawas pasar modal, dipimpin oleh seorang peraturan perundangan pidana) bagi Bapepam,
ketua, dibantu seorang sekretaris, dan tujuh diberikan oleh KUHAP seperti tercantum di
orang kepala biro terdiri atas21; dalam ketentuan Pasal 6 (ayat 1) huruf (b).
– Biro perundang-undangan dan Bantuan yang menyebutkan : “Penyidik adalah aparat
Hukum pegawai negeri sipil tertentu yang diberi
– Biro Pemeriksaan dan Penyidikan wewenang khusus oleh undang-undang.”
– Biro Pengelolaan dan Riset Kewenangan ini merupakan pengejewantahan
– Biro Transaksi dan Lembaga Efek dari fungsi Bapepam sebagai lembaga
– Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor pengawas.
Jasa Tata cara pemeriksaan di bidang pasar
– Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor modal dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah
Riil. Nomor 46 tahun 1995. Bapepam akan
– Biro Standar dan Keterbukaan. melakukan pemeriksaan bila :
Bila terjadi pelanggaran perundang- 1. Ada laporan, pemberitahuan atau
undangan pasar modal atau ketentuan di pengaduan dari pihak tentang adanya
bidang pasar modal lainnya maka, Bapepam pelanggaran peraturan perundang-
sebagai penyidik akan melakukan pemeriksaan undangan pasar modal
terhadap pihak yang melakukan pelanggaran Bila tidak dipenuhinya kewajiban oleh pihak-
tersebut, hingga bila memang telah terbukti pihak yang memperoleh perizinan, persetujuan
akan menetapkan sanksi kepada pelaku atau dari pendaftaran dari Bapepam ataupun
tersebut. Penetapan sanksi akan diberikan atau dari pihak lain yang dipersyaratkan untuk
diputuskan oleh ketua Bapepam setelah menyampaikan laporan kepada Bapepam, dan
mendapat masukan dari bagian pemeriksaan adanya petunjuk telah terjadinya pelanggaran
dan penyidikan Bapepam. Bila mereka yang perundang-undangan di bidang pasar modal.
dikenai sanksi dapat menerima putusan Di dalam melaksanakan fungsi pengawasan,
tersebut. Maka pihak yang terkena sanksi akan menurut UUPM Nomor. 8 Tahun 1995 bertugas
melaksanakan semua yang telah ditetapkan dalam pembinaan, pengaturan dan
oleh Bapepam. Permasalahan akan berlanjut pengawasan kegiatan-kegiatan pelaku ekonomi
bila sanksi yang telah ditetapkan tersebut tidak di pasar modal. Dalam melaksanakan berbagai
dapat diterima atau tidak dilaksanakan, tugasnya ini, Bapepam memiliki fungsi antara
misalnya denda yang telah ditetapkan oleh lain, menyusun peraturan dan menegakkan
Bapepam tidak dipenuhi oleh pihak yang diduga peraturan di bidang pasar modal, melakukan
telah melakukan pelanggaran, maka akan pembinaan dan pengawasan terhadap pihak
dilanjutkan dengan tahap penuntutan, dengan yang memperoleh izin, persetujuan dan
menyerahkan kasus tersebut kepada pihak pendaftaran dari Bapepam dan pihak lain yang
Kejaksaan sebagai lembaga yang berwenang bergerak di bidang pasar modal, menyelesaikan
melakukan penuntutan. keberatan yang diajukan oleh pihak yang
dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, lembaga
kliring dan penjaminan, maupun lembaga
20
Barda Nawawi,. Bunga Rampai Kebijakan Hukum
Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996, hlm 65
21
Ibid

31
Lex Privatum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

penyimpanan dan penyelesaian, dan lainnya.22 bidang pasar modal dan lembaga keuangan,
Dengan berbagai fungsinya tersebut, Bapepam Bapepam-LK sekarang ada pada Otoritas
dapat mewujudkan tujuan penciptaan kegiatan Jasa Keuangan (OJK) memiliki kewenangan
pasar modal yang teratur, dan efisien serta untuk memberikan izin, persetujuan dan
dapat melindungi kepentingan pemodal dan pendaftaran kepada para pelaku pasar
masyarakat. Dalam melaksanakan fungsi modal, memproses pendaftaran dalam
penegakan hukum, Bapepam bersikap proaktif rangka penawaran umum, menerbitkan
bila terdapat indikasi pelanggaran peraturan peraturan pelaksanaan dari perundang-
perundang-undangan pasar modal. Dengan undangan di bidang pasar modal, dan
melakukan pemeriksaan, dan atau penyidikan, melakukan penegakan hukum atas setiap
yang didasarkan kepada laporan atau pelanggaran terhadap peraturan
pengaduan dari pelaku-pelaku pasar modal, perundang-undangan di bidang Pasar
data tersebut dianlisis oleh Bapepam dan dari Modal.
hasil tersebut dijadikan konsumsi publik dengan
melakukan pemberitaan melalui media massa. B. Saran
Sejak tahun 1997, Bapepam melaksanakan 1. Sebagai institusi yang memiliki otoritas di
press release secara berkala kepada bidang pasar modal dan lembaga keuangan,
masyarakat, antara lain melalui media massa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang
dan media internet. Presss Release yang sebelumnya Bapepam-LK harus selalu siap
dikeluarkan oleh Bapepam, merupakan bentuk menghadapi dinamika pasar modal dan
publikasi dan pertanggungjawaban kepada sektor keuangan yang dinamis, atraktif dan
masyarakat mengenai kondisi, dan keberadaan selalu berubah. Pembentukan OJK akan
suatu perusahaan, dan juga kebutuhan mempengaruhi tugas dan wewenang
masyarakat akan informasi pasar modal lainnya sebelumnya diemban Bapepam-LK maka
misalnya, bila ada kebijakan perundang- diperlukan penyesuaian dan
undangan yang baru dari Bapepam. Selain itu pengkoordinasian pada tingkat peraturan
pula, kebijakan untuk selalu membuat laporan yang lebih teknis dan operasional agar OJK
kepada masyarakat melalui press release ini berperan secara optimal.
adalah merupakan perwujudan dari prinsip 2. Perlu dilakukan perubahan/penyempurnaan
kejujuran dan keterbukaan (tranparansi) yang Undang-undang Pasar Modal sesuai dengan
dianut oleh lembaga pengawas pasar modal ini. fungsi dan kewenang dari Otoritas Jasa
Keuangan dalam menangani permasalahan
PENUTUP di bidang pasar modal harus
A. Kesimpulan memaksimalkan dan mengoptimalkan
1. Kualifikasi bentuk tindak pidana pasar modal kewenangan yang dimilikinya demi
yang dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun menciptakan pasar modal yang sehat di
1995 terdiri dari tindak pidana yang berupa Indonesia.
kejahatan yang diatur dalam Pasal 103 ayat
(1), Pasal 104, Pasal 106 dan Pasal 107 DAFTAR PUSTAKA
sedangkan yang merupakan tindak pidana Abdul, Manan,. Aspek Hukum Dalam
berupa pelanggaran diatur dalam Pasal 103 Penyelenggaraan Investasi Dipasar Modal
ayat (2), Pasal 105 dan Pasal 109, bila di Syariah Indonesia,. Kencana, Jakarta, 2009.
lihat pengaturannya tindak pidana khusus, Anuraga, Pandji dan Piji Pakarti, Pengantar
ini mengikuti pembagian bentuk Pasar Modal, Edisi Revisi, Rineka Cipta,
kententuandalam KUHPidana yang masih Jakarta, 2001.
berlaku sekarang yang membagi kejahatan Anwar, Jusuf,. Pasar Modal Sebagai Sarana
dalam buku II dan pelanggaran buku III . Pembiayaan Dan Investasi,. PT. Alumni,
2. Penegakan hukum terhadap pidana di pasar Bandung, 2008.
modal yang dilakukan oleh badan otoritas di Asril, Sitompul,. Pasar Modal: Penawaran
Umum dan Permasalahannya. Citra Aditya
22
Indra Rahadiyan,. Hukum Pasar Modal di Indonesia,. UII Bakti, Bandung, 2004.
Press, Yogyakarta, 2014, hlm 19

32
Lex Privatum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

Barda Nawawi,. Bunga Rampai Kebijakan Soeryono Soekanto,. Pengartar Penelitian


Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung, Hukum,. UI Press, Jakarta, 1985.
1996. Soerjono Soekanto,. Faktor-Faktor Yang
Baridwan, Zaki,. Intermediate Accounting (Edisi Mempengaruhi Penegakan Hukum, PT. Raja
8),. BPFE Yogyakarta, 2004. Grafindo Persada, Jakarta, 1983.
Burhanuddin Susanto, Aspek Hukum Lembaga Sri Hermuningsih, Pengantar Pasar Modal
Keuangan Syariah,. Graha Ilmu, Yogyakarta, Indonesia,. UPP STIM YKPN, Yogyakarta,
2010. 2011.
Donald Moody Pangemanan, Peraturan Insider Sumantoro, dalam Khaerul Umam, Pasar Modal
Trading dalam Pasar Modal Indonesia: Studi Syariah dan Praktik Pasar ModalSyariah,.
Mengenai Penerapan Teori Penyalahgunaan Pustaka Setia, Bandung, 2013.
dalam Praktik Insider Trading, Jurnal Hukum Susilo, dkk., Bank dan Lembaga Keuangan Lain,.
dan Pasar Modal ,Juli 2005. Salemba, Jakarta 2000
Emmy Yuhassarie (ed), Prosiding Transaksi Di Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin,
Pasar Modal : Obligasi, Pusat Pengkajian Pasar Modal di Indonesia; Pendekatan
Hukum, Jakarta, 2005. Tanya Jawab,. Salemba Empat, Jakarta,
Gugup Kismono, Bisnis Pengantar,. BPFE 2008.
Yogyakarta, 2001. Tumanggor, Pengenalan Otoritas Jasa
Hamud, M. Balfas, “Hukum Pasar Modal Keuangan Pasar Uang, Pasar Modal Dan
Indonesia”, Tata Nusa, Jakarta 2006. Penanaman Modal, F Media, Jakarta, 2012.
Indra Rahadiyan,. Hukum Pasar Modal di Yulfasni, Hukum Pasar Modal, (Jakarta: Badan
Indonesia,. UII Press, Yogyakarta, 2014. Penerbit IBLAM, Jakarta, 2005
Indra Safitri,. Catatan Hukum Pasar Modal,. Go Peraturan Perundang-undangan,
global Book, Jakarta, 1998. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Irsan Nasarudin, M. dan Indra Surya,. Aspek Pasar Modal
Hukum Pasar Modal Indonesia, Prenada Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011
Media, Jakarta, 2004. Tentang Otoritas Jasa Keuangan
Muladi,. Kapita Selekta Sistem Peradilan Internet,
Pidana, Badan Penerbit Universitas Bapepam,. http://www.bapepam.go.id/pasar
Diponegoro, Semarang, 1995. modal/publikasi pm/siaran-pers-
Munir Fuady, Pasar Modal Modern; Tinjauan pm/index.htm, diakses 7April tahun 2014.
Hukum Islam,. PT. CitraAditya Bhakti, http://www.idx.co.id/id‐id/beranda/. Diakses
Bandung, 2001. 15 April 2014
Najib A. Gisymar, Insider Trading http://www.bapepam.go.id/pasar-
dalamTransaksi Efek , cet. 1, Citra Aditya modal/regulasi-pm/uu-pm/index.htm,
Bakti, Bandung, 1999. diakses. tanggal 7 April 2014
Nasarudin Irsan M dan Indra Surya, Aspek Idx, Daftar Istilah,
Hukum Pasar Modal Indonesia,. Kencana, http://www.idx.co.id/id‐id/beranda/daftaris
Jakarta, 2007. tilah. diakses 15 April 2014.
Pandji, Anuraga, dan Piji Pakarti,. Pengantar Reno Rahmat Fajar, Transaksi Berdasarkan
Pasar Modal, Edisi Revisi, Rineka Cipta, Pelaksanaan KeterbukaanInformasi (Suatu
Jakarta, 2001 Perspektif InsiderTrading),
Satjipto Rahardjo, Masalah Penegakan Hukum, http://www.lkht.net/artikel-lengkap.php,
Sinar Baru, Bandung. diakses tanggal 7 April 2014.
Sawidji Widoatmodjo, Cara Sehat Investasi di
Pasar Modal : Pengetahuan Dasar,. Yayasan
Mpu Ajar Artha, Jakarta, 2000.
Sihol Siagian, “Misleading Information,
Manipulation and Insider Trading”,
Prosiding: Transaksi di Pasar Modal :
Obligasi, Jakarta, 2004.

33

Anda mungkin juga menyukai