Anda di halaman 1dari 7

TUGAS HUKUM ADAT

HUKUM TANAH ADAT

Disusun oleh : Dicky Arga Nova A 031111137

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2012

Kata Pengantar

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Hukum Adat InI. Tidak lupa juga Saya capkan terima kasih kepada dosen hukum adat yaitu bapak JOENI ARIANTO yang telah membimbing Saya agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah Ini. Karya Ilmiah Ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Hukum Tanah Adat, yang Saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Karya Ilmiah ini di susun oleh Saya dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri Saya maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan. Semoga Karya Ilmiah Saya Dapat bermanfaat bagi Para Mahasiswa, Pelajar, Umum Khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca Karya Tulis Saya ini, Dan Mudah mudahan Juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca . Walaupun Karya Ilmiah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih

Penulis Artikel Dicky Arga Nova A

Daftar Isi

Halaman judul Kata Pengantar Daftar Isi

...................................................................... ......................................................................

i ii iii

..................................................................................

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan D. Metode BAB II Pembahasan A. Isi BAB III Penutup A. Kesimpulan B. Saran .............................................. .............................................. 4 4 ............................................. 2 .............................................. .............................................. .............................................. .............................................. 1 1 1 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebelum terbentuknya hukum positif ditengah masyarakat,hukum adat menjadi hukum yang mengatur kehidupan masyarakat . Hukum adat dikemukakan pertama kali oleh Prof. Snouck Hurgrounje seorang ahli sastra timur dari Belanda (1894).Hukum adat sendiri terbentuk dari kebiasaan yang ada di kehidupan masyarakat , sehingga hukum adat berkembang secara dinamis sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan kebutuhan masyarakat. Bentuknya yang tidak dikodifikasi menyebabkan hukum adat bukan merupakan sumber hukum yang mempunyai asas legalitas,akan tetapi nilai-nilai hukum adat menjadi sumber peranan penting dalam pembentukan hukum positif di suatu negara. Untuk itu karya tulis ini dibuat untuk menjelaskan keberlakuan hukum adat di indonesia tentang hukum tanah adat dengan berdasarkan studi kepustakaan dari berbagai sumber yang terpercaya dan kompeten.

B. Rumusan Masalah Di dalam hukum adat terdapat hukum tanah yang terbentuk dari sesuatu kebiasaan atas kesadaran yang ada di kehidupan masyarakat adat.oleh karena itu untuk mengetahui hukum tanah dalam hukum adat dapat dirumuskan seperti dalam beberapa point berikut. 1.Apa pengertian hukum tanah adat ? 2.Apa yang dimaksud dengan tanah adat sebagai sumber hukum? 3. Bagaimanakah sistem hukum tanah adat? 4.Apakah hukum tanah adat memiliki kedudukan dalam presfektif UUD 1945? C. Tujuan Tujuan secara umum dari penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui hukum tanah adat dalam hukum adat,dan pengaruh peranan serta nilai-nilai hukum tanah adat dalam kehidupan masyarakat suatu persekutuan. Sebagaimana kita ketahui,hukum tanah adat dalam kehidupan masyarakat suatu persekutuan untuk memperkuat dan memperjelas hak atas tanah dimana yang sudah diatur dalam Hukum Adat. E. Metode Penulisan Metode penulisan karya tulis ini menggunakan metode studi kepustakaan. Metode studi kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang HukumTanah Adat, Selain itu tim penulis mendapatkan sumber penulisan dari internet.

BAB II PEMBAHASAN A.Isi 1.Pengertian Hukum Tanah Adat Hukum Tanah Adat adalah suatu aturan dimana sebagai alat pengikat masyarakat adat dalam sebuah persekutuan.berfungsi sebagai tempat tinggal untuk mempertahankan kehidupan dan modal dalam suatu persekutuan.juga dapat disebut sebagai hukum yang mengatur hak dan kewajiban tentang tanah dalam persekutuan,di dalam hukum tanah adat terdapat hak ulayat. Hak ulayat adalah hak yang dimiliki oleh suatu persekutuan adat dalam satu teritori untuk menguasai wilayah dan semua kekayaan di dalamnya dan hak atas tanah yang tertinggi dalam hukum adat.konsekuensi adanya hak ulayat: a.kedalam persekutuan -hanya persekutuan itu sendiri yang bebas menggunakan tanah dalam wilayah persekutuan. -hanya boleh memanfaatkan tanah untuk keperluan keluarganya sendiri. -persekutuan bertanggung jawab penuh atas segala hal yang terjadi dalam wilayahnya. b.keluar persekutuan -orang luar pada dasarnya tidak boleh menggunakan tanah milik persekutuan. -orang luar persekutuan hanya dapat menggunakan tanah milik persekutuan setelah mendapatkan ijin kepala suku. -untuk mendapatkan ijin harus menbayar mesi atau umpeti. -uang mesi bukanlah uang sewa,tapi cuma bukti orang asing. 2.Tanah Adat Sebagai Sumber hukum Hukum Tanah Adat merupakan sebuah aturan yang tidak tertulis dan tidak dikodifikasi, namun tetap ditaati. Dari pengertian tersebut bentuk hukum tanah adat sebagian besar tidak tertulis. Padahal, dalam sebuah negara hukum, berlaku asas legalitas. Asas legalitas menyatakan bahwa tidak ada hukum selain yang dituliskan di dalam hukum. Hal ini untuk menjamin kepastian hukum. Namun di suatu sisi bila hakim tidak dapat menemukan hukumnya dalam hukum tertulis, seorang hakim harus dapat menemukan hukumnya dalam aturan yang hidup dalam masyarakat. Diakui atau tidak, namun hukum adat juga mempunyai peran dalam Sistem Hukum Nasional.Melihat dari persitiwa yang terjadi di kalimantan tenggah suku dayak suriyan pada jumat,13 januari 2012 mereka menggugat pengusaha yang telah mengambil hak ulayat atas tanah persekutuan adat mereka menjadi perkubunan kelapa sawit.masyarakat suku dayak suriyan memintak pemerintah untuk membekukan sementara izin perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut. Jika pemerintah tidak segera mengambil tindakan hingga batas waktu tanggal 15 Januari 2012, masyarakat suku Dayak suriyan

mengancam akan menyelesaikannya secara hukum adat dimana gugat tersebut di dampinggih oleh Saurip Kadi CS selaku perwakilan dari suku dayak seruyam.maka dari itu peran penting hukum tanah adat sebagai sumber dari salah satu penyelesaian. 3.Sistem Hukum Tanah Adat Hukum adat yang melekat pada masyarakat tidak hanya diartikan sebagai hukum positif yakni sebagai rangkaian norma-norma hukum. Namun apabila ditinjau lebih lanjut maka hukum adat disusun dalam satu tatanan atau system, dengan lembaga-lembaga hukum yang senantiasa berubah dan diperlukan dalam memenuhi kebutuhan kongkrit masyarakatmasyarakat hukum adat yang bersangkutan. Dan hal tersebut sangat tergantung pada situasi dan keadaan masyarakat hukum adat yang bersangkutan.Tentang sistem hukum tanah adat dalam suatu persekutuan sudah diatur dan disusun juga sedimikian rupa sejak dulu yang menggikuti perkembangan atau perubahan persekutuan masyarakat adat.maka apabila ada pelanggaran atas hak ulayat yang dilakukan oleh pengusaha kepada masyarakat adat suku dayak suriyan yang menggubah semua tanah adat mereka menjadi perkebunan kelapa sawit,dimana kehidupan turun menurun yang menyatu dengan hutan, saat ini tersingkir dari kampung halaman dan sebagai tempat tinggal untuk mempertahankan kehidupan mereka sejak dulu. Apabila ingin adanya konsekuensi hak ulayat dari luar persekutuan maka harus memenuhi atau melalui prosedur yang sudah ditentukan oleh sistem hukum tanah adat yang berlaku,Misalanya perusahaan kelapa sawit atau orang luar persekutuan hanya dapat menggunakan tanah milik persekutuan setelah mendapatkan ijin kepala suku,untuk mendapatkan ijin harus membayar uang mesi/upeti,dan uang mesi bukanlah uang sewa tetapai Cuma bukti dia orang asing.Walaupun perusahaan tersbut memiliki atau mengantongi izin jutaan hektare hutan dari penguasa. Tanah Ulayat yang dilindungi undang-undang tidak dihargai oleh pemerintah sendiri.Kondisi ini membuat masyarakat suku Dayak Suriyan geram. Jati diri mereka telah digadaikan. Ayam Mati Kelaparan di Lumbung Padi, inilah pepatah yang pantas disandang penduduk kata Saurip. Oleh karena itu, masyarakat suku Dayak Suriyan, meminta pemerintah untuk segera mencabut serta membekukan sementara izin perusahaan perkebunan sawit di Kalimantan Tengah yang diyakini telah menyerobot tanah milik mereka. Jika pemerintah tidak segera mengambil tindakan hingga batas waktu tanggal 15 Januari 2012, masyarakat Dayak mengancam akan menyelesaikannya secara hukum adat. 4. Kedudukan Hukum Tanah Adat dalam Prespektif UUD 1945 Konstitusi kita sebelum amandemen tidak secara tegas menunjukan kepada kita pengakuan dan pemakaian istilah hukum adat. Namun bila ditelaah, maka dapat disimpulkan ada sesungguhnya rumusan-rumusan yang ada didalamnya mengandung nilai luhur dan jiwa hukum adat. Pada tataran praktis bersumberkan pada UUD 1945 negara mengintroduser hak yang disebut Hak Menguasai Negara (HMN), hal ini diangkat dari Hak Ulayat, Hak Pertuanan, yang secara tradisional diakui dalam hukum adat.Maka dari itu pemerintah harus segera menyelesaikan permasalahan yang terjadi antara suku dayak suriyan dengan perusahan kelapa sawit di kalimantan tenggah atas pengalihan tanah ulayat menjadi perkebunan kelapa sawit,sehingga suatu persekutuan masyarakat tersingkir dari halamannya sendiri.Apabila pemerintah tidak segera menyelesaikan secara hukum dan norma-norma yang benar,masyarakat suku dayak suriyan sah menyelesaikan secara hukum adat,karena pemerintah melanggar UUD 1945.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Hukum adat adalah aturan tidak tertulis yang hidup di dalam masyarakat adat suatu daerah dan akan tetap hidup selama masyarakatnya masih memenuhi hukum adat yang telah diwariskan kepada mereka dari nenek moyang sebelum mereka. Oleh karena itu, keberadaan hukum adat dan kedudukannya dalam tata hukum nasional tidak dapat di pungkiri walaupun hukum adat tidak tertulis dan berdasarkan asas legaliatas adalah hukum yang tidak sah. Hukum adat akan selalu ada dan hidup di dalam masyarakat. B. Saran Saran dari kesimpulan diatas, yakni perlu adanya pengkajian dan pengembangan lebih jauh mengenai hukum adat yang berlaku di masyarakat untuk membantu dalam penyusunan hukum nasional agar memudahkan hakim dalam memutuskan suatu perkara yang tidak dapat ditemukan hukumnya dalam hukum tertulis dan memutuskan suatu perkara bertentangan antara hukum positif dan hukum adat.

Anda mungkin juga menyukai